Anda di halaman 1dari 5

1. Banyak masalah kesehatan yang terjadi disetiap tahunnya.

Oleh karena itu,


perlu adanya proses pendekatan terhadap masalah kesehatan yang ada.
Sebutkan proses pendekatan ilmu kesehatan yang bisa dilakukan?
Jawab :

Pendekatan ilmu kesehatan masyarakat terhadap masalah kesehatan telah


dideskripsikan menjadi proses 5 langkah yang meliputi :

a. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat


b. Mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan masalah kesehatan
c. Mengembangkan intervensi di tingkat masyarakat untuk mengendalikan atau
mencegah penyebab masalah
d. Menerapkan intervensi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
e. Monitoring intervensi untuk menilai efektivitasnya

2. Sebutkan kriteria seseorang dalam kondisi tidak sehat menurut Baursams


(1965)?
Jawab :
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit:
a. Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
b. Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
c. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah

3. Distribusi penyakit dapat terjadi berdasarkan orang, tempat dan waktu. Salah
satu yang berperan dalam timbulnya penyakit adalah jenis pekerjaan. Mengapa
demikian?
Jawab :
Jenis pekerjaan berperan didalam timbulnya penyakit karena :
a. Adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan
seperti bahan-bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-benda fisik yang dapat
menimbulkan kecelakaan dan sebagainya.
b. Situasi pekerjaan yang penuh dengan stress (yang telah dikenal sebagai faktor
yang berperan pada timbulnya hipertensi, ulkus lambung).
c. Ada tidaknya ”gerak badan” didalam pekerjaan; di Amerika Serikat ditunjukkan
bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di kalangan mereka yang
mempunyai pekerjaan dimana kurang adanya “gerak badan”.
d. Karena berkerumun di satu tempat yang relatif sempit maka dapat terjadi proses
penularan penyakit antara para pekerja.
e. Penyakit karena cacing tambang telah lama diketahui terkait dengan pekerjaan di
tambang

4. Mengapa etika dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari?


Jawab :
a. Masyarakat semakin pluralistic, termasuk dalam hal moralitas, norma-norma
moral sendiri masih diperdebatkan misalnya dalam bidang etika seksual,
hubungan anak dan orang tuanya, kewajiban terhadap negara, sopan santun dalam
pergaulan.
b. Desakan transformasi pada dimensi kehidupan manusia, sehingga manusia secara
evolusi, dan radikal menganut nilai-nilai baru yang sesungguhnya tidak sesuai
dengan tatanan sosialnya.
c. Eksploitasi modernisasi dari kelompok tertentu untuk kepentingan sepihak, dan
seringkali manusia tidak sadar, bahwa modernisasi bukanlah untuk mengabaikan
tata nilai, tetapi justeru memberikan kemudahan dalam pencapaian derajat
kesejahteraan.
d. Kaum agama memubutuhkan perbandingan tata nilai yang bersumber dari norma-
norma budaya secara universalistic dalam kapasitas untuk memberikan
kemudahan logic pada manusia dalam memahami keyakinan agama.

5. Etika dalam pelayanan kesehatan masyarakat salah satunya adalah bioetika


medis. Apa yang dimaksud bioetika medis menurut F.Abel?
Jawaban :
Menurut F. Abel bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan
masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan
timbulnya masalah pada masa yang akan datang.
6. Bagaimana proses pembentukan perilaku manusia berdasarkan kebutuhan
menurut Maslow?
Jawaban :
a. Aktualisasi Diri  Pengembangan diri, pemenuhan ideologi
b. Penghargaan  pencapaian, status, tanggung jawab, reputasi
c. Sosial  afeksi, relasi, keluarga
d. Rasa aman  keamanan, keteraturan, stabilitas
e. Fisiologis  makanan, minuman, tidur, pakaian

7. Apa saja faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku kesehatan


seseorang?
Jawaban :
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan
fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan
misalnya Puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya.
c. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors), yang terwujud dalam sikap dan
perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok
referensi dari perilaku masyarakat.

Di simpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan


ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari
orang atau masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu ketersediaan fasilitas,
sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan
mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Menurut Leavel dan Clark
yang disebut pencegahan adalah segala kegiatan yang dilakukan baik langsung
maupun tidak langsung untuk mencegah suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Pencegahan berhubungan dengan masalah kesehatan atau penyakit yang spesifik
dan meliputi perilaku menghindar

8. Sebutkan komponen dari Health Belief Model !


Jawaban :
a. Kerentanan yang dirasakan (Perceived Susceptibility)
Dimensi persepsi kerentanan mengukur persepsi subyektif individu terhadap
risiko terkena kondisi kesehatan.
b. Keparahan yang dirasakan (Perceived Severity)
Persepsi keparahan menjelaskan perasaan tentang keseriusan terkena penyakit
atau membiarkannya tak terobati
c. Manfaat yang dirasakan (Perceived Benefit)
Meskipun penerimaan kerentanan pribadi terhadap suatu kondisi yang juga
diyakini serius (yaitu kerentanan terhadap persepsi ancaman) menghasilkan
dorongan yang mengarah pada perilaku, tindakan yang dilakukan bergantung pada
keyakinan mengenai efektifitas berbagai perilaku dalam mengurangi ancamaan
kesehatan, (perceived benefits of taking health action).
d. Hambatan (Perceived Barrier)
Aspek berpotensi negatif pada tindakan kesehatan tertentu, yaitu persepsi
hambatan, akan menghambat pelaksanaan perilaku yang disarankan
e. Isyarat Bertindak (Cues to Action)
f. Variabel lain
g. Self Efficacy

9. Apa yang dimaksud dengan Collective Efficacy dan berikan contohnya?


Jawaban :
a. Collective Efficacy adalah keyakinan tentang kemampuan kelompok untuk
melakukan tindakan bersama yang membawa hasil yang diinginkan
b. Contoh : Organisasi kelompok orang tua mengatur secara aman dengan pihak
advokat lainnya untuk perubahan lingkungan dalam mengurangi penggunaan
alkohol anak di bawah umur

10. Mengapa kode etik profesi penting untuk diterapkan dalam praktik pelayanan
kesehatan?
Jawaban :
Kode etik profesi penting diterapkan, karena semakin meningkatnya tuntutan terhadap
pelayanan kesehatan dan pengetahuan serta kesadaran hukum masyarakat tentang
prinsip dan nilai moral yang terkandung dalam pelayanan profesional. Kode etik
profesi mengandung karakteristik khusus suatu profesi. Hal ini berarti bahwa standar
profesi harus diperhatikan dan mencerminkan kepercayaan serta tanggung jawab yang
diterima oleh profesi dalam kontrak hubungan profesional antara tenaga kesehatan
dan masyarakat. Masyarakat memberi kepercayaan kepada tenaga kesehatan untuk
melaksanakan kewajibannya dalam memutuskan dan melakukan tindakan
berdasarkan pada pertimbangan terbaik bagi kepentingan masyarakat (penerima
layanan kesehatan) yang mengacu pada standar praktik dan kode etik profesi. K
.

Anda mungkin juga menyukai