Anda di halaman 1dari 3

RESUME MODUL PERANGKAT PEMBELAJARAN KB.

10

A. Judul : Dimensi Penilaian Pengetahuan


B. Peta konsep

C. Isi Resume
A. Konsep Penilaian Pengetahuan
 Penilaian pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur
tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi
ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreasi.
 Dalam kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan kode
kompetensi inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan merefleksikan konsep-konsep keilmuan yang
harus dikuasai oleh peserta didik melalui proses pembelajaran. (Kunandar, 2013, hal. 159).
 Penilaian pengetahuan juga berfungsi untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Oleh karena
itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik oleh pendidik merupakan hal yang
sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran.

B. Macam-macam Teknik Penilaian Pengetahuan


Teknik guru dalam menilai kompetensi pengetahuan bisa melalui:
a) Tes tertulis dengan menggunakan butir soal.
b) Tes lisan dengan bertanya langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan.
c) Penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan oleh peserta
didik dalam kurun waktu tertentu. (Kunandar, 2013, hal. 167).

C. Penilaian dengan Tes Tertulis


 Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik
dalam bentuk tulisan. Tes tertulis menuntut respons dari peserta tes yang dapat dijadikan
sebagai representasi dari kemampuan yang dimiliki.
 Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
 Langkah-langkah pengembangan tes tertulis yaitu :
a) Menetapkan tujuan tes, yaitu untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif/sumatif.
b) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis soal.
c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan butir soal.
d) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan.
e) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan, yaitu analisis
tentang validitas meliputi substansi (materi), konstruksi, dan bahasa.

Contoh Format Kisi-Kisi Tes Tertulis bentuk Pilihan Ganda

Nama Satuan Pendidikan :


Kelas/semester :
Tahun Pelajaran :
Mata Pelajaran :
No Kompetensi Materi Indikator Level No.Soal Bentuk
Dasar soal Kognitif Soal
1
2
Setelah menyusun kisi–kisi, selanjutnya mengembangkan butir soal dengan
memperhatikan kaidah penulisan butir soal yang meliputi substansi/materi
konstruksi,
dan bahasa.

a. Tes tulis bentuk pilihan ganda


 Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
 Dari pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar
atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor).
 Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda, meliputi : 1) Substansi/materi, 2)
Konstruksi dan 3) Bahasa.

b. Tes tulis bentuk uraian


 Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mengorganisasikan dan
menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri.
 Penilaian ditekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi/high orderthinking skills
(HOTS) yaitu bentuk soal yang memiliki tingkatan berpikir menganalisis, mengevaluasi,
sampai ke mencipta sehingga untuk melatih HOTS sebaiknya penilaian lebih banyak
diberikan dalam bentuk uraian.
 Kaidah penulisan soal bentuk bentuk uraian, meliputi : 1) Substansi/materi, 2)
Konstruksi dan 3) Bahasa

Contoh Format Kisi-Kisi Tes Tertulis bentuk Pilihan Ganda


Nama Satuan Pendidikan :
Kelas/semester :
Tahun Pelajaran :
Mata Pelajaran :

No Kompetensi Materi Indikator Level No.Soal Bentuk


Dasar soal Kognitif Soal
1
2

D. Penilaian dengan Tes Lisan


 Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.
 Pada jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf. Tes lisan
menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani berpendapat.
 Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan sebagai berikut :
a) Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat juga
digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman peserta didik
terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
b) Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada
kompetensi dasar yang dinilai.
c) Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mengonstruksi
jawaban sendiri.
d) Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran.


Mata Pelajaran : ..........................................................................
Kelas/Semester : ..........................................................................
Tahun Pelajaran : ..........................................................................
Kompetensi Dasar : ..........................................................................
Indikator Soal : ..........................................................................
Pertanyaan : ..........................................................................

E. Penilaian dengan Teknik Penugasan


 Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
 Penilaian ini bertujuan untuk pendalaman terhadap penguasaan kompetensi pengetahuan
yang telah dipelajari atau dikuasai di kelas melalui proses pembelajaran. Dalam
memberikan tugas kepada peserta didik hendaknya ditentukan batas waktu
pekerjaannya. (Kunandar, 2013, hal. 225).
 Rambu-rambu penugasan yaitu :
a) Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
b) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama proses pembelajaran atau
merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
c) Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
d) Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
e) Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
f) Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
g) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
h) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Contoh penugasan

Mata Pelajaran : ..........................................................................


Kelas/Semester : ..........................................................................
Tahun Pelajaran : ..........................................................................
Kompetensi Dasar : ..........................................................................
Indikator : ..........................................................................
Rincian tugas
1. Amatilah/tontonlah ....di lapangan/televisi/internet, atau medialain!
2. Perhatikan ....
3. Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan meliputi pendahuluan
(tujuan penyusunan laporan, nama tema, tempat,waktu, dan lain-lain).
4. Laporan diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah pemberian tugas.

Contoh Pengolahan Hasil Penugasan

Keterangan:
 Skor maksimal = Jumlah skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 5+4+4+4+4 = 21.
 Nilai tugas = Pada contoh di atas nilai tugas Adi = 14 21 x 100 = 66,67.
Dibulatkan menjadi 70

D. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian pengetahuan atau kognitif adalah penilaian
yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek
pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis,
evaluasi, dan kreasi. Teknik guru dalam menilai kompetensi pengetahuan bisa melalui: 1) Tes tertulis
dengan menggunakan butir soal, 2) Tes lisan dengan bertanya langsung terhadap peserta didik. 3)
Penugasan atau proyek dengan lembar kerja.

E. Miskonsepsi pada materi


Materi pada KB. 10 sangat lengkap dan sistematis sehingga mudah dipahami. Belum ditemukannya
miskonsepsi pada materi tersebut. Materi sudah bisa dipahami tinggal bagaimana seorang guru harus
mampu memahami konsep penilaian pengetahuan dan teknik-teknik dalam menilai kompetensi
pengetahuan dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai