Anda di halaman 1dari 2

Memahami Segala Hal Mengenai Dialog Tag

Halo, Rekan Literasi! Kali ini kita akan membahas tentang dialog tag. Untuk Rekan
Literasi yang sering membaca atau bahkan menulis cerita, kamu pasti tidak asing
dengan yang satu ini.

Suatu cerita, terutama cerita pendek dan novel, memiliki dialog tag di dalamnya.
Dialog tag merupakan frasa yang mengikuti sebuah dialog. Frasa yang sering kali
digunakan dalam cerpen dan novel ialah berupa kata kerja yang menunjukkan
informasi (aksi, tindakan, atau deskripsi) yang mengekspresikan apa yang dilakukan
atau dirasakan si tokoh yang sedang berbicara tersebut. Contoh frasa yang sering
digunakan ialah kata, ucap, bisik, pekik, jawab, tanya, teriak, seru, ujar, sapa,
gumam, dan sebagainya.

Dialog tag dapat digunakan di sebelum, sesudah, bahkan di tengah (antara) dua
dialog. Simak contoh menggunakan dan menempatkan dialog tag.
● Penggunaan dialog tag di awal atau sebelum dialog: Dengan suara yang
meninggi, Andira berkata, “Pergi! Aku tidak butuh penjelasanmu!”
● Penggunaan dialog tag di akhir atau setelah dialog: “Pergi! Aku tidak butuh
penjelasanmu!” kata Andira dengan suara yang meninggi.
● Penggunaan dialog tag di antara dialog: “Pergi!” kata Andira dengan suara
meninggi, “Aku tidak butuh penjelasanmu!”

Nah, berdasarkan contoh penempatan dialog tag di atas, sekarang kita sedikit demi
sedikit sudah mulai memahami tentang dialog tag. Catatan penting untuk para Rekan
Literasi, pastikan selalu memakai huruf kapital pada huruf pertama sebuah dialog, ya!

Untuk dialog tag yang berada di antara dan setelah dialog, dialog tag dan dialog tidak
boleh dipisahkan dengan tanda titik (.), karena pada dasarnya dialog/kutipan langsung
dengan frasa yang mengikuti berada di satu kalimat yang sama. Lalu tanda baca apa
yang harus kita gunakan di akhir kutipan langsung tersebut? Sebelum tanda petik dua
penutup kutipan langsung, kita dapat menggunakan tanda koma (,) untuk kalimat
pernyataan, tanda seru (!) untuk kalimat seruan/perintah, atau tanda tanya (?) untuk
kalimat tanya, baru setelahnya diikuti dengan dialog tag. Dialog tag yang berada
setelah atau di antara dialog dituliskan dengan memakai huruf kecil pada huruf
pertamanya. Perhatikan contoh berikut ini, yuk!

Nenekku berkata, “Setinggi apa pun kamu berada nanti, jangan lupa untuk
melongok ke bawah. Banyaklah bersyukur dan bantulah orang-orang yang
membutuhkan.”

Pada contoh di atas, dialog tag “nenekku berkata” dan dialog dipisahkan
menggunakan tanda koma (,). Lalu di akhir petikan langsung menggunakan tanda titik
(.) karena tidak ada dialog tag yang mengikuti.
“Setinggi apa pun kamu berada nanti,” kata nenekku, “Jangan lupa untuk
melongok ke bawah. Banyaklah bersyukur dan bantulah orang-orang yang
membutuhkan.”

Pada contoh tersebut, dialog tag berada di antara dua dialog. Dialog pertama
menggunakan tanda koma (,) sebelum tanda petik dua penutup karena setelahnya
diikuti dengan dialog tag. Pada dialog tag menggunakan tanda koma (,) karena
terdapat dialog lagi setelahnya. Dialog tag “kata nenekku” pun dituliskan tidak
dengan huruf kapital di huruf pertamanya.

“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.


“Sedang masak apa, Bu?” tanya Andi.

Dua contoh tersebut merupakan penggunaan tanda seru (!) dan tanda tanya (?) pada
dialog yang diikuti oleh dialog tag. Sebuah dialog atau petikan langsung yang diakhiri
dengan tanda tanya (?) atau tanda seru (!), pada penulisannya tidak diperlukan tanda
titik (.), lalu huruf pertama pada kata sambungnya ditulis dengan huruf kecil.

Dialog tag memiliki fungsi untuk memberikan informasi (baik aksi, tindakan, atau
deskripsi) yang mengekspresikan apa yang dilakukan atau dirasakan tokoh penutur
dialog tersebut. Untuk dialog atau petikan langsung yang dilanjutkan dengan suasana
latar atau adegan yang berganti, maka cukup diakhiri dengan menggunakan tanda titik
(.).

Selain hal di atas, dialog tag juga memberikan informasi mengenai siapa yang
berbicara. Apabila sebelum sebuah dialog, kamu telah berikan deskripsi atau narasi
mengenai tokoh yang berbicara tersebut, maka dialog tag tidak lagi diperlukan. Pun
apabila dialog tersebut sudah cukup memberikan informasi (tentang siapa dan
bagaimana ekspresi/perasaan si tokoh yang berbicara) dari segi konteks, maka dialog
tag tidak harus diikutsertakan lagi.

Seperti yang telah kita bahas bersama di atas, menggunakan dialog tag berarti juga
kamu tidak boleh mengabaikan tanda baca. Ini karena tanda baca membuat tulisanmu
menjadi lebih rapi dan terstruktur. Jika kamu telah memahami bagaimana penggunaan
tanda baca, bahkan menulis dialog tag pun menjadi suatu hal yang mudah, loh!

Penulis: Asri Wulandari

Anda mungkin juga menyukai