Anda di halaman 1dari 31

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Mobil

Rental Dengan Menggunakan Metode Topsis


(Studi Kasus : PT. Arka Trans Jaya )

Usulan Penelitian

Diajukan ke Program Studi Teknik Informatika


sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk
melaksanakan Seminar Propasal Tugas Akhir

Oleh :

ANDRI ALFIAN
NIM : 1755201003

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2023
Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Mobil
Rental Dengan Menggunakan Metode Topsis
(Studi Kasus : PT. Arka Trans Jaya )

Usulan Penelitian

Diajukan ke Program Studi Teknik Informatika


sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk
melaksanakan Seminar Propasal Tugas Akhir

Oleh :

ANDRI ALFIAN
NIM :1755201003

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ira Pusita Sari, S.Kom.,MMSI Diki Arisandi,M.Kom


NIK. 55.201.091105 NIK. 55.201.0905007
USULAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Mobil


Rental Dengan Menggunakan Metode Topsis
(Studi Kasus : PT. Arka Trans Jaya )

Program Studi : Teknik Informatika

Data mahasiswa
Nama : Andri Alfian

Nim : 1755201003

Tempat / tanggal lahir : Sungai Pakning, 03 Desember 1998

Nama penasehat Akademis : Ira Puspita Sari, S.Kom.,MMSI

Pekanbaru, 03 Agustus 2023

Mengetahui,

Sekretaris Program Studi Mahasiswa Peneliti,

…………. Andri Alfian


NIK. 1755201003
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Rental mobil adalah penyedia layanan transportasi yang menawarkan jasa penyewaan

mobil, Jasa penyewaan mobil ditujukan untuk masyarakat atau perusahaan yang tidak memiliki

alat transportasi. Cara penyewaan mobil dapat dipinjam secara harian ataupun kontrak mingguan

ataupun bulanan. Dalam penyewaan mobil, peminjam dapat menyewa mobil dengan lepas kunci

(tidak menggunkan sopir) atau menyewa mobil dengan menggunakan jasa sopir yang sudah

disediakan oleh pihak rental mobil. Saat ini penyewaan mobil berkembang pesat dikarenakan

lebih efektif dan efisien.Dikarenakan peminjam tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk

pemeliharaan mobil.

Mobil merupakan alat transportasi yang digunakan oleh manusia untuk melaksanakan

segala aktifitasnya dan tidak jarang dianggap sebagai kebutuhan pokok. Mobil adalah salah satu

contoh kendaraan yang umum digunakan dan dianggap sebagai kebutuhan pokok. Pada saat ini

jenis mobil begitu banyak dari berbagai merk dan jenis. Setiap jenis mobil memiliki spesifikasi

teknis yang berbeda, dan setiap mobil pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan hal ini,

akan mengakibatkan para calon atau konsumen mengalami kesulitan untuk memilih mobil yang

tepat dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan dikarenakan calon penyewa dihadapkan pada

banyaknya kriteria

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang ada, komputer semakin

bertambah kemampuannya untuk membantu menyelesaikan permasalahan, salah satunya adalah

membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu


pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab

pertanyaan guna mengatasi masalah tersebut

Dan metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan ini adalah Metode Technique

for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) yang merupakan suatu metode

pemberian urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Technique Order Pirefirence By

Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) merupakan bagian dari konsep Multi-Attribut Decison

Making (MADM) dimana diperlukan normalisasi pada perhitungannya. Dengan menggunakan

metode Technique Order Pirefirence By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS), di harapkan

dapat dikembangkan software sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh suatu

instansi.

I.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan

menjadi topik pembahasan dalam peneliti ini yaitu Bagaimana merancang sistem untuk

membantu calon penyewa mengambil keputusan dalam pemilihan kendaraan mobil

rental.

I.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dengan identifikasi masalah yang telah dijelaskan


maka penelitian ini akan dibatasi pada hal – hal berikut :

1. Kriteria–kriteria yang digunakan yaitu harga sewa mobil, bahan bakar, kenyamanan

mobil, kapasitas muatan, dan tahun pembuatan.


2. Sistem pengambilan keputusan pemilihan mobil rental ini khususnya mobil merk Toyota

seperti Mobil Avanza, Kijang Inova, Xenia, Agya dan Yaris.

3. Dan hanya membahas sewa rental / per hari, Metode yang digunakan Technique Order

Pirefirence By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) dan Produk tahun pembuatan mobil

yang digunakan sebagai data adalah mobil produksi tahun 2000 -2014 dan produk tersebut

telah diedarkan di pasar Indonesia.

1.4 TujuanPenelitian

Adapun tujuan dalam penelitian Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Agar dapat memudahkan kepada penyewa mobil untuk menentukan mobil yang akan

mau disewa.

2. Dapat menentukan perioritas dan membantu proses dalam pengembilan keputusan dengan

seefektif mungkin.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Memudahkan pihak Pt.Arka Rental dalam menentukan suatu pilihan mobil yang ingin

disewa.

2. Dengan menggunakan metode Topsis dapat memudahkan dalam pengambila keputusan.


1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penyusunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian singkat analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan

permasalahan yang akan ditinjau dalam menentukan pengambilan keputusan penyewaan mobil

rental.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang langkah-langkah penelitian, mulai dari tahap persiapan hingga

pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan tentang langkah-langkah perancangan yang digunakan dalam

membangun Sistem Pendukung Keputusan dalam penyewaan mobil di Pt.Arka Rental pekanbaru

riau dengan Metode Topsis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelasakan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang

membangun serta hal-hal yang dianggap penting.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ( SPK )

Definisi awal Sistem Pendukung Keputusan menunjukkan SPK sebagai sebuah sistem

yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi

keputusan semi terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan dimaksudkan untuk menjadi alat

bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk

menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan

penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System, secara umum

didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan

pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur.

Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer

maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara

memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Konsep DSS

diperkenalkan kira-kira pada kurun waktu 1970-an. Pada kurun waktu tersebut DSS masih dalam

proses Research dan Development. Sedangkan aplikasinya secara meluas dimulai pada kira-kira

akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Dan pada masa yang akan datang DSS masih akan

berkembang terus dan memerlukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan yang disesuaikan

dengan keperluan dan perkembangan teknologi informasi. Di antara perkembangan DSS yang
akan terjadi di masa yang akan datang meliputi aspek-aspek: integrated architecture,

connectivity, document data dan intelligence.

2.1.1 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

1. Membantu perusahaan atau organisasi dalam pengambilan keputusan

2. Memungkinkan pengambilan keputusan secara cepat dengan biaya yang rendah

3. Meningkatkan produktifitas suatu perusahaan

2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar,yaitu

database Management. Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK

tersebut dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Komponen SPK


a. Database Management

Komponen subsistem data yang terorganisasi dalam suatubais data. Data yang

merupakan suatu system pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam

lingkungan. Untuk keperluan SPK , diperlukan data yang relevan dengan permasalahan

yang hendak dipecahkan melaui simulasi.

b. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format

kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan

keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen

terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base

memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan

membandingkan solusi alternatif.

c. User Interface / Pengelola Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua

komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam

komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang

dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima

masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

2.2 Perancangan

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah dapat

menggambarkan dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang baik analisis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut perancangan

Sistem.

2.2.1 Data Flow Diagram ( DFD )

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD

ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur

kerja, atau model fungsi. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai (user)

yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau

dikembangkan (Pauziah, 2013).

Tabel 2.1 DFD

SIMBOL NAMA FUNGSI


Kesatuan diluar sistem
(external entity) yang
Terminator memberikan input ke sistem /
menerima output dari
sistem berupa
oraganisai, orang, atau
sistem lain.
Aktivitas yang mengolah
Proses input 
menjadi output.
Aliran data pada sistem
(antar proses, antara proses
Data Flow & terminator, serta antara
proses & data store).
Penyimpanan data pada
database,biasanya berupa
Data Store tabel.

2.2.2 Context Diagram

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan

intraksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan ( Pauziah,

2013).

Tabel 2.2 Context Diagram

Simbol Arti Contoh

Terminator Mahasiswa

Aliran Data/ Informasi


Data flow mahasiswa baru

Proses/Process
Membuat record
mahasiswa

atau

2.2.3 Entity Relationship Diagram

Merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu

organisasi, biasanya oleh sistem analysist ( Pauziah, 2013 ).


Tabel 2.3 ERD

Notasi Keterangan

ENTITAS
Suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

RELASI
Menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berbeda.
ATRIBUT
Berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi
sebagai key diberi garis bawah)
GARIS
Sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas
dengan atribut.

2.2.4 Flowchart

Flowchart adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-

langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Jenis jenis Flowchart


Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:

a) Bagan alir sistem (systems flowchart).

b) Bagan alir dokumen (document flowchart).

c) Bagan alir skematik (schematic flowchart).

d) Bagan alir program (program flowchart).


e) Bagan alir proses (process flowchart).

1. System Flowchart

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang

ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

2. Document Flowchart

Bagan alir dokumen  (document flowchart)  atau disebut juga bagan alir formulir  (form 

flowchart)  atau  paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari

laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

3. Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan

bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah,

bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan

gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-

gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan

simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar  ini  memudahkan untuk dipahami, tetapi

sulit dan lama menggambarnya.

4. Program Flowchart

Bagan alir program  (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci

langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir
sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program 

(program logic flowchart)  dan bagan alir program komputer terinci  (detailed computer

program flowchart).  Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap

langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan

oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program

komputer terinci  (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan

instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh

pemrogram. 

5. Process Flowchart

Bagan alir proses  (process flowchart)  merupakan bagan alir yang banyak digunakan di

teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses

dalam suatu prosedur.

Tabel 2.4 Process Flowchart

Gambar Nama Keterangan

Menunjukkan arah aliran algoritma, dari satu proses ke proses


Garis Alir
berikutnya.

Terminal Menunjukkan awal atau akhir sebuah proses.


Proses /
Menyatakan kegiatan yang akan terjadi dalam diagram alir.
Langkah

Proses / langkah di mana perlu adanya keputusan atau adanya


Titik
kondisi tertentu. Di titik ini selalu ada dua keluaran untuk
Keputusan
melanjutkan aliran kondisi yang berbeda.

Masukan / Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar. Hanya

Keluaran bisa dimulai dari masukan menuju keluaran, bukan sebaliknya.

Menunjukkan operasi yang tidak memiliki efek khusus selain

mempersiapkan sebuah nilai unutk lankah / proses berikutnya.


Persiapan /
Lambang ini juga digunakan untuk menggantikan titik
Inisialisasi
keputusan yang biasanya berbentuk ketupat jika ingin

menggunakan pengulangan pada kondisi tertentu.

Konektor Biasanya digunakan dalam pengulangan. Digunakan untuk

Dalam menghubungkan satu proses ke proses lainnya, sama halnya

Halaman seperti tanda panah. Boleh saja lebih dari satu proses yang

mengarah kepadanya, namun hanya bisa menghasilkan satu

keluaran. Sehingga diagram alir terlihat lebih rapi karena


mengurangi tanda panah yang lalu lalang di dalam diagram alir.

Terkadang, diagram alir tidak muat dalam satu halaman saja.


Konektor
Oleh karena itu, lambang ini berfungsi untuk menghubungkan
Luar
satu proses ke proses lainnya, sama halnya seperti tanda panah,
Halaman
hanya saja untuk merujuk ke halaman yang berbeda.

2.3 TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution)

Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Menurut

Hwang dan Yoon (1981),dalam TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution) didasarkan pada konsep dimana alternatif tepilih yang terbaik tidak hanya memiliki

jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal

negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean (jarak antara dua

titik ) dalam menentukan kedekatan relative dari suatu alternative dengan solusi optimal

(Kusumadewi 2006).

Topsis banyak digunakan dalam beberapa model MADM untuk menyelesaikan masalah

keputusan secara praktis. Hal ini dikarenakan :

1. Topsis memiliki konsep yang sederhana dan mudah dipahami.

2. Komputasinya efesien.
3. Memiliki kemampuan dalam mengukur kenerja relative dari alternatife-alternatif

keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.

Secara umum prosedur metode topsis mengikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi berbobot.

3. Menentukan matriks solusi ideal dan matriks solusi ideal negative.

4. Menentukan jarak antar nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan

matriks solusi ideal negatif.

5. Menetukan nilai preferensi dalam setiap alternatif.

Menurut Hwang, Liang dan Yeh dalam, konsep ini banyak digunakan pada beberapa

model MADM (Multi Attribute Decision Making) untuk menyelesaikan masalah keputusan

secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana, mudah dipahami, komputasinya efesien,

dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan

dalam bentuk matematis yang sederhana.

2.3.1 Tahap-Tahap Metode Topsis

Berikut adalah langkah-langkah dari metode TOPSIS.

2.3.1.1 Matriks Keputusan Ternormalisasi

Langkah pertama adalah menormalisasikan matriks keputusan, normalisasi


dilakukan pada setiap atribut matriks, normalisasi dilakukan dengan cara

membandingkan setiap atribut pada suatu alternatif- dengan akar jumah kuadrat setiap elemen

kriteria yang sama pada semua alternatif.. Berikut adalah persamaan untuk melakukan

normalisasi pada setiap atribut matriks kebutuhan.

Dimana rij adalah nilai atribut yang telah ternormalisasi Dengan i=1,2,...,m. Dan j=1,2,...,n.

Dan xij adalah matriks keputusan.

2.3.1.2 Pembobotan nilai Matriks Keputusan ternormalisasi

Selanjutnya adalah, membuat matriks ternormalisasi terbobot dengan dilambangkan Y.

Pembo- botan nilai dilakukan dengan mengalikan matriks keputusan ternormalisasi dengan elemen

pada vektor bobot preferensi dengan dilambangkan W. Berikut adalah persamaan untuk pembobotan:

Yij = Wi x rij

Dengan Yij merupakan matriks ternomalisasi terbobot, Wi merupakan vektor bobot, dan rij

merupa- kan matriks ternormalisasi. Dengan bobot W = (w1,w2,,Wn).

2.3.1.3 Menentukan solusi ideal Positif dan Negatif

Persamaan yang digunakan untuk dapat menentukan solusi ideal positif dan solusi

negatif dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) : yij= Wi rij

Dengan i = 1, 2, . . ., m; dan j = 1, 2, . . ., n.
Dengan

2.3.1.4 Menentukan jarak antara niai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan negatif

a. Membuat jarak antar alternantif Ai dengan solusi ideal positif yang dirumuskan

sebagai berikut:

b. Membuat jarak anatara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai

berikut:

Dimana :

Di- = jarak alternatif dengan solusi ideal positif

𝑌𝑖𝑗= matriks normalisasiterbobot

𝑌𝑖−= solusi ideal negative


2.3.1.5 Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif

Nilai preferensi merupakan nilai akhir yang menjadi patokan ketika menentukan

peringkat pada semua alternatif yang ada. Berikut adalah persamaan yang

menggambarkan cara untuk mendapatkan nilai preferensi untuk se-tiap alternatif.

Dengan 0< Vi<1 dan i = 1,2,3,...,m

Dimana:

Vi = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal positif

𝐷𝑖+= jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif

𝐷𝑖−= jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negative

2.3.1.6 Merangking Alternatif

Alternatif dapat dirangkingkan atau diurutkan berdasarkan urutan dari nilai

terbesar ke nilai terkecil. Alternatif dengan nilai Vi terbesar merupakan solusi

yang terbaik. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek

terhadap solusi dan berjarak terjauh dengai solusi negatif ideal (Pelita Informatika Budi

Darma,Volume III Nomor : 2 , April 2013,ISSN : 2301-9425).

2.4 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah

pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di

Swedia.
MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan

yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah- perintah Structured Query

Language (SQL) untuk mengelola database-database relasional yang ada di dalamnya (Arief,

2006).

2.5 Web

Situs web (bahasa Inggris: website) adalah sekumpulan halaman web yang saling

berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi

yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya

ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan

seperti Internet, ataupun jaringan area lokal (LAN) melalui alamat Internet yang dikenali

sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di Internet disebut pula

sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya

halaman beranda situs Internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada praktiknya

tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web

mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta

pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs

web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita,

layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena

alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersial tertentu.

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain

text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi

berbasis HTML atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip.


Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya

sebuah halaman pada monitor komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi

jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan

dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme

pengaksesan melalui protokol HTTPS.

Gambar 2.2 Web

2.6 HTML

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa markah standar untuk dokumen

yang dirancang untuk ditampilkan diperamban internet. Ini dapat dibantu oleh teknologi seperti

Cacanding style Sheet (CSS) dan bahasa scripting seperti Javascript dan VBScript.

Peramban internet menerima dokumen HTML dari server web atau dari penyimpanan

lokal dan membuat dokumen menjadi halaman web multimedia. HTML menggambarkan

struktur halaman web secara semantik dan isyarat awal yang disertakan untuk penampilan

dokumen.
Elemen HTML digambarkan oleh tag, ditulis menggunakan tanda kurung sudut. Tag

seperti <img /> dan <input /> langsung perkenalkan konten ke dalam halaman. Tag lain

seperti <p> mengelilingi dan memberikan informasi tentang teks dokumen dan mungkin

menyertakan tag lain sebagai sub-elemen. Peramban tidak menampilkan tag HTML, tetapi

menggunakannya untuk menafsirkan konten halaman.

HTML dapat menyematkan program yang ditulis dalam bahasa scripting seperti 

JavaScript, yang memengaruhi perilaku dan konten halaman web. Dimasukkannya CSS

mendefinisikan tampilan dan tata letak konten. World Wide Web Consortium (W3C), mantan

pengelola HTML dan pemelihara standar CSS saat ini, telah mendorong penggunaan CSS pada

HTML presentasi eksplisit sejak 1997.

Gambar 2.3 HTML

2.7 PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar

dapat disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memberikan solusi sangat murah

(karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform. Pada awalnya memang

PHP berjalan di sistem UNIX dan variannya, namun kini dapat berjalan dengan lancar di

lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai tambah yang luar biasa karena proses

pengembangan program berbasis web dapat dilakukan lintas sistem operasi.


Dengan luasnya cakupan sistem operasi yang mampu menjalankan PHP dan ditambah

begitu lengkapnya function yang dimilikinya (tersedia lebih dari 400 function di PHP yang

sangat berguna) tidak heran jika PHP semakin menjadi tren di kalangan programmer web.

Gambar 2.4 PHP

2.8 PT. ARKA TRANS JAYA

Pt. Arka Trans Jaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang rental kendaraan bermobil

dikota pekanbaru. Menyediakan solusi transportasi untuk penyewaan kendaraan transportasi

logistic,layanan pengemudi,jual beli kendaraan.layanan rental kendaraan untuk perusahaan

maupun personal yang mengutamakan kenyamanan serta keamanan pelanggan. Rental kendaraan

dengan durasi mulai dari harian,bulanan hingga tahunan sesuai dengan kebutuhan.

Pt. Arka Trans Jaya didirikan dibawah nama Fatahu Rozali S.m dengan jumlah armada

50 unit,Perusahaan bertranformasi menjadi arka rentcar.

2.8.1 Visi

Visi Pt. Arka Trans Jaya adalah “Menjadi perusahaan jasa rentcar terbaik dalam bidang

mobilitas,logistic serta ekosistem lelang mobil


2.8.2 Misi

Mendedikasikan diri untuk memberikan layanan yang terbaik dengan komitmen untuk

meraih pencapaian tinggi dalam kualitas,pelayanan terhadap pelanggan,hubungan dengan

karyawan, dan nilai pemegang saham.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Tujuan serta faktor subjektif yang harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan

keputusan. Seperti teknik lainnya, tujuannya adalah untuk mengembangkan teori dan

memberikan metodologi untuk pemodelan pemilihan keputusan masalah yang tidak terstruktur.

Metode penelitian yang digunakan untuk pengembangan system dalam perancangan

system pendukung ini adalah model Topsis.

Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dideskripsikan pada gambar sebagai

berikut :

Mengidentifikasi Masalah

Mengumpulkan Data

Pengolahan Data dengan


Metode Topsis

Perancangan Aplikasi

Implementasi

Pengujian

Evaluasi Hasil

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian


Menujukkan bahwa penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah, pengumpulan

data, kemudian pengolahan data dengan metode topsis., perancangan aplikasi, implementasi,

pengujian serta evaluasi hasil/maintenance. Apabila terjadi kekurangan dalam tahap uji coba dan

analisis hasil program, maka penelitian dapat kembali ketahap-tahap sebelumnya yang perlu

perbaikan sehingga hasil uji coba dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

3.2 Uraian Kerangka Penelitian

Dari kerangka kerja penelitian diatas dapat dijelaskan langkah-langkah dalam membuat

penelitian ini, untuk lebih jelasnya berikut dibawah ini urairan dari kerangka kerangka penelitian

diatas :

a) Identifikasi Masalah

Didalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada bahwa penentuan

pada pemilihan mobil yang inin disewa harus melewati beberapa proses yang menyulitkan,

dengan adanya Topsis ini dapat mempermudah dalam menentukan pemilihan mobil sewa.

b) Pengumpulan Data Penelitian

Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data-data dan informasi secara

lengkap berupa merk mobil, harga sewa mobil,bahan bakar,kenyamanan mobil,kapasitas muatan

dan tahun pembuatan dengan kriteria – kriteria yang akan digunakan pada sistem. Data

diperoleh dari Pt. Arka Trans Jaya.


c) Analisis Sistem Topsis

Pada tahap ini menganalisis system yang sedang berjalan sesuai dengan data-data yang

diperoleh dari penelitian di Pt.Arka Trans Jaya. Pada tahapan ini akan membuat SPK sekaligus

sebagai Jalur User dengan menggunakan metode Topsis.

d) Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem terdapat kriteria yang dibutuhkan untuk dapat

merekomendasikan dalam pemilihan mobil rental, kriteria tersebut diantaranya harga sewa

mobil, bahan bakar,kenyamanan mobil,kapasitas muatan,dan tahun pembuatan. Dimana kelima

kriteria tersebut akan ditentukan nilai bobot kepentingannya untuk setiap kriteria. Menentukan

rangking kecocokan untuk setiap alternatif agar dapat dikonversi nilai subjektif ke dalam bentuk

angka sehingga dapat digunakan sebagai perhitungan, langkah berikutnya adalah menentukan

nilai tiap jarak alternatif dari solusi ideal postif dan solusi ideal negatif, selanjutnya menentukan

nilai preperensi untuk setiap alternatif.

1) Masukan (input)

Sistem yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri dari masukan (input) berupa bobot
kepentingan dan data pada kriteria mobil, dimana data tersebut dijadikan juga sebagai data
alternatif.

2) Proses (process)

Pada tahap ini terdiri dari proses penentuan bobot yang ditentukan oleh pengguna.

Setelah itu dilakukan proses perangkingan dengan menggunakan metode Topsis.


3) Keluaran (output)

Keluaran pada penelitian ini yaitu suatu sistem pendukung keputusan yang dapat

memberikan rekomendasi prioritas konsumen dalam penyewaan mobil di Pt.Arka Trans Jaya.

e) Design

1. Tampilan Menu Login

Gambar 3.1 Tampilan Desain Menu Login

2. Rancangan Menu Utama Web

Gambar 3.2 Tampilan Desain Menu Utama


f) Pengujian Program

Setelah program dirancang dan dibuat, maka harus dilakukan pengujian apakah sebuah

program yang dibuat berjalan dengan baik.

g) Maintenance

Berikut ini adalah Software dan Hardware yang dibutuhkan :

1. Hardware, yaitu :

a. Processor

b. Installed Memory ( RAM )

c. Operating System

2. Software, yaitu :

a. Xampp

Google Chrome/Mozila Firefox

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di pekanbaru riau,tepatnya Jl.simpang Proyek.Perum Sail

Mekar Baru (SMB ) Blok B No.17 Pekanbaru, Riau.

3.3.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan mei sampai bulan agustus 2023.

Anda mungkin juga menyukai