Pedoman Ispa
Pedoman Ispa
Kata Pengantar.....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………........................................................................ 4
B. Tujuan Pedoman……………………………………............................................. 4
C. Sasaran Pedoman…………………………………………………………………… 5
D. Ruang Lingkup Pedoman…………………………………………………………… 5
E. Batasan Operasional………………………………………………………………… 5
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya buku “ Pedoman Pelayanan ISPA“ dapat diselesaikan pada waktunya.
Penyusunan pedoman ini melibatkan banyak Pihak dari Tim UKM dan Tim UKP
Puskesmas puhjarak Kecamatan Plemahan.
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Tenaga Kesehatan Tim UKM dan
Tim UKP dalam melakukan kegiatan sehari –hari. Dengan adanya pedoman ini
diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait dalam
Pelaksanaan Program Pelayanan ISPA di Puskesmas Puhjaraka Kecamatan
Plemahan.
Dalam kesempatan ini saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi, serta Kepala
UPTD Puskesmas Puhjarak yang telah memfasilitasi dalam proses penyusunan
pedoman ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan.
a. Tujuan Umum
sebagai acuan bagi seluruh aktifitas upaya kesehatan masyarakat
khususnya program P2P ISPA yang dilaksanakan di Puskesmas Puhjarak,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat meningkatkan
3
cakupan program P2P ISPA dan mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal (SPM)
b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka kasus ispa secara dini.
2. Meningkatkan cakupan tata laksana ispa secara dini..
C. Sasaran Pedoman
penanggung jawab program P2P ISPA, semua unit pelayanan kesehatan
serta petugas kesehatan di jaringan pelayanan Puskesmas Puhjarak.
E. Batasan Operasional
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran
napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga
telinga tengah, pleura).
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Pneumonia Balita ditandai dengan adanya gejala batuk dan atau
kesukaran bernapas seperti napas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam (TDDK), atau gambaran radiologi foto thorax/dada menunjukkan
infiltrat paru akut. Demam bukan merupakan gejala yang spesifik pada Balita.
Dalam penatalaksanaan pengendalian ISPA semua bentuk pneumonia seperti
bronkopneumonia, bronkiolitis disebut pneumonia saja.
3. Kunjungan Rumah
Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
keluarga balita pneumonia dalam pencarian pelayanan kesehatan. kegiatan
ini dapat dipadukan dengan tindak lanjut atau pelacakan penderita pneumonia
yang tidak kontrol ulang setelah dua hari pengobatan. Pada saat kunjungan
ke rumah penderita diharapkan petugas kesehatan/ispa dapat melaksanakan
penyuluhan tentang pneumonia kepada keluarga penderita dan sekitarnya.
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pelaksanaan kegiatan Program P2P ISPA di Puskesmas Puhjarak yaitu
NO UNIT PETUGAS PROFESI
1 Penanggung jawab Arim Mistin,AMd.Keb Bidan
Program P2P ISPA
2 Unit Pelayanan dr. Dewi Retno P Dokter
Puskesmas Puhjarak dr.Silvia rosa Dokter
dr. Andhin Dokter
Titisari Luberingtyas. Perawat
S.Kep.NERS
5
Anita,AMd.Kep
Perawat
3 Jaringan Puskesmas Ninik Sumintarti. A.Md.Keb. Bidan
Puhjarak Lilik Dhuriyah. A.Md.Keb. Bidan
Tutik Kholifah. A.Md.Keb. Bidan
Sulastriningrum. A.Md.Keb. Bidan
Tri Siswanti. A.Md.Keb. Bidan
Fitria Arohma. A.Md.Keb. Bidan
Heni Budiarti A.Md.Keb. Bidan
Sunartiyani, A.Md.Keb. Bidan
Erna Hidayati, A.Md.Keb. Bidan
Yanti Purwanti. A.Md.Keb. Bidan
Rita Puji Asmara. A.Md.Keb. Bidan
Ana Farhiyati. A.Md.Keb. Bidan
Sri Wijanatin, A.Md.Keb. Bidan
Dewi Agustina. A.Md.Keb. Bidan
Lia kristyaningsih. A.Md.Keb. Bidan
Eni Purwanti, A.Md.Keb. Bidan
Astri Puspitarini. A.Md.Kep. Perawat
Barlianto Nugroho, S.Kep.NS Perawat
Sasongko.S.Kep.NERS perawat
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan dalam Upaya Pelayanan ISPA disusun berdasarkan
kesepakatan dengan Pelaksana Kegiatan di Puskesmas.
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelayanan ISPA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Penguatan Jejaring √ √
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas:
a. Alat pemeriksaan medis. Untuk melakukan pemeriksaan penderita ispa
dan pneumonia (ari timer, stetoskop).
b. Alat Pencatatan dan Pelaporan 1. Laptop atau computer dapat
digunakan sebagi sarana mencatat laporan dan mengirimkan laporan ke
DINKES Kabupaten.
7
c. Form MTBS, register ISPA.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Pelayanan/deteksi dini kasus ispa dan pneumonia balita
Mendeteksi dini balita yang mengalami penyakit ISPA dan
pneumonia dengan cara menggunakan ARI time untuk menghitung napas
Berdasarkan P2 ISPA mengklasifikasi ISPA sebagai berikut :
a. Pneumonia berat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding
dada ke dalam (chest indrawing) pada saat bernafas
b. Pneumonia : ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat
c. Bukan pneumonia : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa
disertai demam, tanpa tarikan dinding dada ke dalam, tanpa nafas
cepat. Rinofaringitis, faringitis, dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.
.
B. METODE
1. Penemuan/ deteksi dini kasus ispa dan pneumonia balita
Anamnesa dan Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh puskesmas
puhjarak dan jejaringnya. Penyuluhan ISPA dan rujukan kasus
2. Kunjungan rumah
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Penemuan/Deteksi dini Kasus ISPA dan Pneumonia Balita
Penemuan dan tatalaksana Pneumonia merupakan kegiatan inti dalam
pengendalian Pneumonia Balita.
a. Penemuan penderita secara pasif
Dalam hal ini penderita yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
b. Penemuan penderita secara aktif
8
Petugas kesehatan bersama kader secara aktif menemukan
penderita baru dan penderita pneumonia yang seharusnya datang
untuk kunjungan ulang 2 hari setelah berobat.
Penemuan penderita pasif dan aktif melalui proses sebagai berikut:
a. Menanyakan Balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas
b. Melakukan pemeriksaan dengan melihat tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam (TDDK) dan hitung napas.
c. Melakukan penentuan tanda bahaya sesuai golongan umur <2 bulan
dan 2 bulan - <5 tahun
d. Melakukan klasifikasi Balita batuk dan atau kesukaran bernapas;
Pneumonia berat, pneumonia dan batuk bukan pneumonia.
10
BAB V
LOGISTIK
A. PENGERTIAN
Dukungan logistik sangat diperlukan dalam menunjukan pelayanaan
program P2 ISPA. Aspek logistic pembrantasan penyakait ISPA mencakup
peralatan, bahan, dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanakan
kegiatan – kegiatan program P2 ISPA, sampai saat ini logistik kegiatan
pembrantasan penyakit ISPA yang telah distandarisasi oleh program P2
ISPA terdiri dari logistic untuk kegiatan penemuan dan tatalaksana
penderita. dan logistic untuk kegiatan komunikasi dan penyebaran
informasi
B. TUJUAN
Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam
material dalam jumlah yang tepat pada waktu di butuhkan.
11
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Pengendalian Mutu
Kinerja pelaksanaan program kesehatan ISPA dimonitor dan
dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut ;
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang di gunakan
4. Tercapainya target program kesehatan ISPA
14
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas program
/lintas sektor terkait dalam pelaksanaan program kesehatan ISPA dipuskesmas.
Kesehatan program ISPA tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak
sehingga dapat tercapai target dengan meningkatnya kesadaran, sikap, dan
prilaku masyarakat untuk memelihara kesehatan dalam menanggulangi penyakit
ISPA.
15
DAFTAR PUSTAKA
16