Anda di halaman 1dari 3

HARI RAYA, WASATIYAT ISLAM DAN UKHUWAH ISLAMIYAH

Khutbah I

ُ‫مَنَْيهْدِهِ اهللُفَالَمُضِلَِّلَه‬،‫شرُورَِأنْفُسِنَا َوِمنْ سَيِِّئَاتِأَْعمَالِنَا‬


ُ ْ‫ وَنعُوذُبِاهللِِمن‬،ُ‫حمَدُهُ ونَسَْتعِيُْنهُ ونَسَْتغِْفرُه‬
ْ ‫حمْدُلِلَّهِالَّذِيْنَـ‬
َ ‫َالْـ‬

ُ‫الة‬
َ َّ‫ وَالص‬.ُ‫سوُلهُ النَبِيََّبعْدَه‬
ُ ‫شهَدُأَنَّمُـحََّم ًدا عَبْدُهُ َوَر‬
ْ َ‫ وَأ‬،ُ‫شرِيْكََله‬
َ َ‫شهَدَُأنْ آلَِإَلهَإِالَّ اهلل وَحْدَهُ ال‬
ْ َ‫أ‬،ُ‫ضلِْلفَالَ هَادِيََله‬
ْ ُ‫َوَمنْي‬

ِ‫صحَبِه َوَمنْ وَّاالَهُاَمَّاِّبعْدُفَيَاعِبَدَاهللِأُْوصِْيكُمْ وَأِيَّايَبِتَْقوَى اهللِ حَقَّتُقَاتِه‬


ْ ‫سوْلِ اهللِنَبِيِّنَاُمحَمَّدٍ وََعلَىَالِه وََا‬
ُ ‫وَالسَّالَمُ َعلَى َر‬

‫سِلُموَْن‬
ْ ُ‫يَآأَيُِّهَاالَِّ ِذيَن آمَنُوا اتَّقُوا اهللَ حَقَّتُقَاتِهِ وَالََتمُوتُنَّإِالَّ وََأنْتُمْم‬،‫ قال اهلل تعاىل فى كتابه الكريم‬.َ‫فَقَ ْدفَازَاْلمُتَُّقْون‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Para ulama dari berbagai belahan dunia telah berkumpul di Bogor pada 1-3 Mei 2018 dalam rangka
Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasathiyyat Islam. Dalam
pertemuan ini dikeluarkanlah Pesan Bogor atau Bogor Message. Pesan Bogor ini dimaksudkan untuk
menghadapi realitas peradaban modern yang menunjukkan ketidakteraturan, ketidakpastian, dan
akumulasi kerusakan global, yang diperburuk oleh kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diskriminasi, dan
berbagai bentuk kekerasan baik di tingkat nasional maupun global.
Pesan Bogor ini dilandasi bahwa Agama Islam adalah agama damai dan rahmat, (din al-salam wa al-
rahmah), agama keadilan (din al-‘adalah), dan agama peradaban (din al-hadharah) yang prinsip dan
ajaran dasarnya mengajarkan cinta, rahmat, harmoni, persatuan, kesetaraan, perdamaian, dan keadaban;
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Paradigma Wasathiyyat Islam, sebagai ajaran utama Islam, telah dipraktikkan sepanjang sejarah
sejak masa Nabi Muhammad Saw, Khulafa’ al-Rasyidun, hingga periode modern dan kontemporer, di
berbagai negara di seluruh dunia. Pesan Bogor tersebut menegaskan kembali peran dan tanggung jawab
moral para ulama dan cendekiawan Muslim untuk memastikan dan mendidik generasi masa depan
dengan membangun peradaban Ummatan Wasathan. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam
sebagai ummatan wasathan harus turut serta berkontribusi dalam membangun peradaban ummat yang
maju sebagai warisan yang baik kepada generasi berikutnya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pesan Bogor tersebut memiliki empat komitmen yaitu:
1. Mengaktifkan kembali paradigma Wasatiyyat Islam sebagai ajaran Islam pusat yang meliputi 7 (tujuh)
nilai utama yaitu tawassuth, i’tidal, tasamuh, syura, ishlah, qudwah, dan muwathanah.
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai paradigma Wasathiyyat Islam sebagai budaya hidup secara individual dan
kolektif, dengan melambangkan semangat dan eksemplar dari sejarah peradaban Islam;
3. Memperteguh tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam sedang menjalankan
paradigma Wasathiyyat Islam dalam semua aspek kehidupan;
4. Mendorong negara-negara dan komunitas Muslim untuk mengambil inisiatif untuk mempromosikan
paradigma Wasathiyyat lslam, melalui Poros Wasathiyat Islam Dunia, dalam rangka
membangun Ummatan Wasathan, sebuah masyarakat yang adil, makmur, damai, inklusif, harmonis,
berdasarkan pada ajaran Islam dan moralitas.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita tengok lebih dalam 7 (tujuh) nilai utama itu:
1. Tawassuth, posisi di jalur tengah dan lurus;
2. I’tidal, berperilaku proporsional dan adil dengan tanggung jawab;
3. Tasamuh, mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan;
4. Syura, bersandar pada konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai
konsensus;
5. Ishlah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama;
6. Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin untuk kesejahteraan manusia;
7. Muwathanah mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan.
Ketujuh nilai utama wasatiyat Islam tersebut perlu kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam masyarakat yang majemuk dan banyak ragam dan perbedaan baik dari budaya,
pemikiran, pendapat baik dengan masyarakat umum maupun dalam internal umat Islam itu sendiri.
Perbedaan pendapat adalah keniscayaan kehidupan. Sebagaimana kita alami dalam perayaan Idul Fitri
1444 H ini, kita mengalami perbedaan hari raya.
Hal ini sudah sering terjadi karena perbedaan pendekatan yang digunakan yang sama-sama memiliki
dalil masing-masing. Yang terpenting saat ini adalah perlunya sikap toleran, rendah hati, dan bijaksana
dari semua pihak serta tidak perlu heboh dan saling menyalahkan, apalagi membuat pernyataan-
pernyataan yang menghakimi disertai sikap merasa benar sendiri. Sekalipun berbeda, kita tetap harus
menjaga ukhuwah Islamiyah.
Tujuh nilai utama tersebut juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai muslim
khususnya warga Muhammadiyah, kita pun menghargai ormas-ormas lainnya terlebih jika menemukan
adanya perbedaan pendapat. Perlunya penerapan nilai utama Wasathiyyat Islam tersebut untuk
menunjukkan citra sebagai muslim yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan sosial kemasyarakatan di
bumi Indonesia yang kita cintai ini.

،ُ‫لسمِيْعُ اْلَعلِيْم‬
َّ ‫وَتَقَبَّلَمِنِّيَومِْنكُمِْتلَاوَتَهُِإَّنهُ هُوَ ا‬،ِ‫حكِيْم‬
َ ‫ ونََفعَنِيْ وَإِيَّاكُمْمِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّْكرِ اْل‬،ِ‫بَارَكَ اهللُلِيْ وَلكُمْفِيْالُْقرْآنِ اْلعَظِيْم‬

ُ‫ وَاسَْتغِْفرُوْاإَِّنُه ُهَو اْلغَفُْوُر الرَّحِيْم‬،َ‫َب اغِْفرْ وَارْحَمْ وََأنْتَ خَْيُر الرَّا ِحمِْين‬
ِّ ‫َوقُلْ ر‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫سلِِّْم‬
‫يَبْعدَهُ‪.‬اَلِّلَهُمَّ صَلِِّ َو َ‬
‫سْولُهُالَّذِيْ الَنَبِ َّ‬
‫شهَدُ أنَُّمحَمَّدًا عَبْدُهُ َوَر ُ‬
‫شرِيكََلهُ‪ ،‬وَأَ ْ‬
‫شهَدُ أنْ آل إَلهَإِالَّ اهللُ وَحْدَهُ الَ َ‬
‫حمْدُلِلَِّه‪.‬أَ ْ‬
‫اْل َ‬

‫صحَاِبهِ وََمنْتَبَِعهُمِْبإِحْسَانٍِإلَىَيوْمِ القِيَاَمةِ‪.‬أَمَّاَبعْدُ‪،‬فَيَآأَُّيهَا النَّاسُ‪،‬أُْوصِْيكُمْ ونَفْسِيْبِتَْقوَى‬


‫َعلَىنَبِيِِّنَامُحَمَّدٍ وََعلَىَأِلهِ وََأ ْ‬

‫سلِْيمًا‪.‬‬
‫َلوْا َعلَْيهِ َوسَلُِّموْاتَ ْ‬
‫َلْونَ َعلَى النَّبِيِّ‪ ،‬يآأَُّيهَاالَّذِْينَ آمَُنوْا صُّ‬
‫اهللِفَقَدْفَازَ اْلمُتَُّقْونَ‪.‬فَقَالَ اهللَُتعَالَى‪:‬إِنَّ اهللَ َومَآلِئكََتهُيُصُّ‬

‫سِلمَاتِ‪َ،‬اْلأَحْياءِمِْنهُمْ وَاْالَْموَاتِ‪.‬‬
‫سِلمِْينَ وَْاملُ ْ‬
‫ت‪ ،‬وَْاملُ ْ‬
‫اَللَّهُمَّ صَلِِّ َعلَىُمحَمَّ ٍد وََعلَى آِلُمحَمَّ ٍد‪ .‬اللَّهُمَّ اغِْفرِْلْلُمْؤمِنِْينَ وَْاُملْؤمِنَا ِ‬

‫خآصةً‬
‫حنَمَا َظَهرَمِْنهَا َومَابَ َطنَ َعنَْبلَ ِدنَاِإنْدُونِيْسِيَّا َّ‬
‫سوْءَْالفَِتنِ وَْاِمل َ‬
‫حنَ‪َ ،‬و ُ‬
‫اَللَّهُمَّ اْدفَعْ عَنَّاْالبَالَءَ وَْالوَبَاءَ والُقرُْونَ َوالزََّالزِلَ وَْاِمل َ‬

‫َكْرنَا‬
‫عامةًيَا رَبَّاْلعَاَلمِْينَ‪ .‬الَّلهُمَّ ارْ َحمْنَابِالُقرْءَانِ‪ .‬وَا ْجَعْلهُلَنَاِإمَامًا َونُورًا وَهُدًا َورَ ْحَمةً‪ .‬اللَّهُمَّ ذِّ‬
‫سِلمِْينَ َّ‬
‫َوسَاِئرِْالُبلْدَانِْاملُ ْ‬

‫ُجةًيَا رَبَّالْعَالَمِنيَ‪ .‬رَبَّنَا‬


‫َلمْنَامِنْهُمَا َجِهلْنَا‪ .‬وَاْرُزقْنَاتِالَوََتهُ ءَانَآءَالَّلْيلِ وََأ ْطرَافَ اَّلنهَارِ‪ .‬وَا ْجَعْلهُلَنَا ح َّ‬
‫مِْنهُمَانَسِينَا‪ .‬وَعِّ‬

‫حمْدُلِلَِّه رَبِّ الْعَالَمِْينَ‪ .‬عٍبَادَ اهللِ‪،‬إِنَّ اهللََيْأُمرُِبْالعَدْلِ‬


‫لدنْيَا حَسََنةً َوفِىاْآل ِخَرةِ حَسََنةً َوقِنَا عَذَابَ النَّارِ‪ .‬وََاْل َ‬
‫آتِنَافِى ا ُّ‬

‫َكرُْونَ‪ ،‬وَاذُْكرُوا اهللَْالعَظِيْمَيَذُْكرْكُمْ‪،‬‬


‫َلكُمْتَذَّ‬
‫وَاْإلِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِيْالُقرْبىَ ويَْنهَى َعنِْالَفحْشاءِ وَْاملُنْ َكرِ وَْالَبغْيَِيعِ ُظكُمَْلعَّ‬

‫هللأَكَْبرْ‪.‬‬
‫ش ُكرُوُْه عَلىَِنَعِمِهَيزِدْكُمْ‪ ،‬ولَذِْكرُ ا ِ‬
‫وَا ْ‬

Anda mungkin juga menyukai