Anda di halaman 1dari 3

JANGAN BANGGA DENGAN DOSA

Khutbah I

‫ص حْ بِ ِه َوتَابِ ِع ْي ِه‬ َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬،‫ان‬ َ َ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى ُم َح َّم ٍد َسيِّ ِد َولَ ِد َع ْدن‬ َّ ‫ َوال‬،‫ك ال َّديَّا ِن‬ ِ ِ‫ال َح ْم ُد هللِ ْال َمل‬
‫ْك لَهُ ْال ُمنَـ َّزهُ َع ِن ْال ِج ْس ِميَّ ِة َو ْال ِجهَ ِة َوال َّز َما ِن‬
َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَّ ِإلهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬،‫َعلَى َم ِّر ال َّز َما ِن‬
،‫ ِعبَ ا َد ال رَّحْ َم ِن‬،‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬  ‫آن‬ َ ْ‫ان ُخلُقُهُ ْالقُر‬ َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ الَّ ِذيْ َك‬،‫َو ْال َم َكا ِن‬
‫ص لَ َح‬ ْ ‫اب ِم ْن بَ ْع ِد ظُ ْل ِم ِه َوَأ‬ َ َ‫ فَ َم ْن ت‬:‫ ْالقَاِئ ِل فِي ِكتَابِ ِه ْالقُرْ آ ِن‬،‫ان‬ ِ َّ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َمن‬ ِ ‫فَإنِّي ُأ ْو‬
.‫فَِإ َّن هللاَ يَتُوبُ َعلَ ْي ِه ۗ ِإ َّن هللاَ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Sudah maklum bagi kita semua sebagai hamba Allah, bahwa Tuhan kita memiliki sifat Mahabaik,
Mahapengampun, Mahapenyayang dan juga Allah menutupi aib para hamba-Nya, baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Sudah jelas bagi kita semua, bahwa dalam kitab suci Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang
menyebut sifat-sifat Allah tadi. Misalnya jamaah sekalian, sifat Allah Mahapengampun dan Mahapenyayang
dapat kita temukan dalam QS al-Maidah: 39.

.‫اب ِم ْن بَ ْع ِد ظُ ْل ِم ِه َوَأصْ لَ َح فَِإ َّن هللاَ يَتُوبُ َعلَ ْي ِه ۗ ِإ َّن هللاَ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬
َ َ‫فَ َم ْن ت‬
Artinya:
“Maka siapa pun yang bertobat sesudah melakukan kejahatan dan memperbaiki diri, maka
sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
(QS al-Maidah: 39)

Terkait kemurahan Allah dalam mengampuni dan menyayangi para hamba-Nya bahkan lebih besar
daripada siksaan yang ditimpakan apabila berbuat dosa. Itulah kemurahan ampunan Allah. Luas dan tidak
memiliki batas. Dalam sebuah hadits Nabi saw pernah disebutkan mengenai ampunan Allah, beliau saw
bersabda:

.‫ُون هللاَ فَيَ ْغفِ ُر لَهُ ْم‬ َ ‫ َولَ َجا َء بِقَ ْو ٍم ي ُْذنِب‬،‫ب هللاُ بِ ُك ْم‬
َ ‫ فَيَ ْستَ ْغفِر‬،‫ُون‬ َ َ‫َوالَّ ِذي نَ ْف ِس ْي بِيَ ِد ِه لَ ْو لَ ْم تُ ْذنِب ُْوا لَ َذه‬
Artinya:
“Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa, Allah akan hilangkan
kalian dan Allah akan datangkan kaum lain yang berdosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah,
Allah pun ampuni dosa mereka.”
(HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Maksud hadits yang barusan disebutkan ialah menegaskan bahwa ampunan Allah begitu luas dan
besar, sehingga perumpamaannya dibuat sedemikian rupa sebagaimana hadits tadi. Namun jangan sekali-
kali kita maknai hadits di atas menjadi sebuah tanda legalitas untuk kita melakukan suatu dosa. Itu tidaklah
benar.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Seorang hamba yang berbuat dosa sebagaimana ayat dan hadits di atas akan diampuni oleh Allah Swt.
Lagi-lagi hal ini karena merupakan keluasan rahmat Allah Swt atas hamba-hamba-Nya. Akan tetapi, Allah
tidak mentoleransi seorang hamba yang berbuat dosa kemudian ia memamerkan dosa yang ia lakukan
kepada orang lain atau khalayak umum.
Bagaimana tidak membuat Allah murka, ia telah berbuat dosa, kemudian Allah tutupi aibnya itu di
dunia, bahkan di akhirat kelak rahmat Allah pun masih dilimpahkan kepadanya, namun apa yang ia
perbuat? Alih-alih menyesal ia malah bangga dengan perbuatan dosanya. Tidak hanya bangga, ia
memamerkan dosa yang ia lakukan dengan menceritakannya kepada orang lain. Bahkan di era media
sosial, perbuatan dosanya pun ia unggah di akunnya supaya orang-orang tahu. Herannya ia melakukan hal
itu dengan bangganya, di saat Allah memberinya kesempatan untuk bertobat.
Terkait hal ini terdapat suatu riwayat hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra, Nabi saw
bersabda:

‫ َوِإ َّن ِم ْن ْال ُم َجاهَ َر ِة َأ ْن يَ ْع َم َل ال َّر ُج ُل بِاللَّي ِْل َع َمالً ثُ َّم يُصْ بِ َح َوقَ ْد‬،‫ُكلُّ ُأ َّمتِ ْي ُم َعافًى ِإالَّ ْال ُم َجا ِه ِري َْن‬
‫ُص بِ ُح‬ْ ‫ َوي‬،ُ‫ات يَ ْس تُ ُرهُ َربُّه‬ َ َ‫ َوقَ ْد ب‬،‫ار َح ةَ َك َذا َو َك َذا‬ ِ َ‫ت ْالب‬ ُ ‫ َع ِم ْل‬،‫ يَ ا فُالَ ُن‬: ‫ول‬ َ ُ‫َستَ َرهُ هللاُ َعلَ ْي ِه فَيَق‬
ُ ‫يَ ْك ِش‬
.ُ‫ف ِس ْت َر هللاِ َع ْنه‬
Artinya:
“Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujahirun (orang yang melakukan al-mujaharah). Dan termasuk
bentuk al-mujaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian di pagi hari Allah
telah menutupi dosanya namun dia berkata, “Wahai fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan
itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa
yang telah ditutup oleh Allah tersebut.”
(HR al-Bukhari dan Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul’Ibad pernah menyinggung terkait hal ini. Beliau
menyebut dalam maqalah kesepuluh:
“Maqalah yang kesepuluh, diambil dari sebagian ahli zuhud, yakni orang yang tidak begitu
memedulikan kehidupan dunia dan hanya mengambil cukup pada apa yang sangat mereka butuh kan,
mereka berkata: “Siapa pun yang berbuat dosa sementara dia tertawa atau merasa senang dan
bangga dengan dosa yang dia tanggung, maka kelak Allah akan memasukkannya ke neraka dalam
keadaan menangis. Karena seharusnya dia menyesal dan beristigfar pada Allah Swt karena dosanya
itu. Dan siapa pun yang taat kepada Allah dan menangis karena malu dan takut karena kelalaiannya
dalam ketaatan, maka Allah akan memasukkannya ke surga sedang ia tertawa sebab mendapatkan
tujuannya yaitu pengampunan Allah Swt.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Semoga kita semua menjadi seorang hamba yang istiqamah dalam menapaki jalan ketakwaan kepada
Allah. Tidak ada kuasa untuk kita menjaga ketakwaan selain karena adanya hidayah Allah kepada kita.
Selain itu mari kita berdoa supaya dihindari dari sifat bangga terhadap kemaksiatan dan dosa yang kita
lakukan, sehingga akan menimbulkan kemurkaan Allah atas kita semua.

‫ َأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا‬.‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ َ ‫بَا َر‬
 ‫َّحيْم‬ِ ‫فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُ ْو ُر الر‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫أن َس يِّ َدنَا‬‫يك لَ هُ‪َ ،‬وَأ ْش هَ ُد َّ‬ ‫أن آل إلَ هَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر َ‬ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ ثُ َّم ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ‪َ .‬أ ْش هَ ُد ْ‬
‫ص َحابِ ِه‬ ‫ص لِّ َو َس لِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَ ا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأ ْ‬ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَّ ِذيْ اَل نَبِ ّي بع َدهُ‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫از‬‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَ َ‬ ‫ان ِإلَى يَ ْو ِم القِيَا َم ِة َأ َّما بَ ْع ُد‪ ،‬فَيَ ا َأيُّهَ ا النَّاسُ ُأ ْو ِ‬ ‫َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬
‫ص لُّ ْوا َعلَ ْي ِه‬ ‫ُص لُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يٰ‪َ0‬أ يُّه ا الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا َ‬ ‫ال هللاُ تَ َع الَى‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَ هُ ي َ‬ ‫ْال ُمتَّقُ ْو َن‪ .‬فَقَ َ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأ ِل َس يِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد‪ .‬اللهُ َّم ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن‬ ‫َو َس لِّ ُم ْوا تَ ْس لِ ْي ًما‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫ت‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَ ا َء‬ ‫ت‪ ،‬اََأْلحْ ي ا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬ ‫َو ْال ُمْؤ ِمنَ ا ِ‬
‫ظهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا ِإ ْن ُدونِي ِْس يَّا‬ ‫والقُ ر ُْو َن َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َو ُس ْو َء ْالفِتَ ِن َو ْال ِم َح َن َم ا َ‬
‫ق َحقًّا َوارْ ُز ْقنَ ا اتِّبَا َع هُ َوَأ ِرنَ ا‬ ‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عا َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن اللَّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح َّ‬ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل َد ِ‬ ‫خآ َّ‬
‫ار‪.‬‬‫اب النَّ ِ‬ ‫اطاًل َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ‪َ .‬ربَّنَ ا آتِن ا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َس نَةً َوقِنَ ا َع َذ َ‬ ‫ْالبَا ِط َل بَ ِ‬
‫ان َوِإيْت ا ِء ِذي ْالقُ رْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫َواَ ْل َح ْم ُد لِلّٰ ِه َربِّ ْالعٰلَ ِمي َْن ‪ٍ  ‬عبَا َد هللاِ‪ِ ،‬إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫اش ُكر ُْوهُ َعل َى‬ ‫ْالفَحْ ش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪َ ،‬و ْاذ ُك رُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬و ْ‬
‫نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‪َ ،‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬

Anda mungkin juga menyukai