Anda di halaman 1dari 83

PANDANGAN ISLAM

BERKEMAJUAN
TENTANG
ISU-ISU PEREMPUAN DAN
ANAK

PELATIHAN MUBALLIGHAT DAN TOT MUBALLIGHAT ‘AISYIYAH


TINGKAT WILAYAH

Pekanbaru, 24-26 November 2017


Cholifah
Nasehat Nyai Dahlan - 2

Ada dua
penyakit
yang akan
•1. Malas
menggangu
perjuangan
•2. Kikir
kita
ISU PEREMPUAN DAN ANAK PERSPEKTIF
TARJIH MUHAMMADIYAH
HAK ANAK

ASI

SUNAT PEREMPUAN

NIKAH ANAK

KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

NIKAH SIRI

MONOGAMI

KB
Hak Anak
1. Hak hidup. QS. al-Isra’/17:31
2. Hak kejelasan nasab. QS. al-Ahzab/33:5
3. Hak nama yang baik. HR. Al-Hakim
4. Hak memperoleh asi. QS. al-Baqarah/2:233
5. Hak asuh, perawatan, dan pemeliharaan. QS. al-
Ahqaf/46:15
6. Hak kepemilikan harta benda. QS. al-Baqarah/2;220
7. Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran. QS.
at-Tahrim/66:6; HR.Ahmad, Tabrani dan baihaqi.
8. Hak dinikahkan HR. Al-Hakim
‫• َح ُّق اْلَو َلِد َعلَي َواِلِد ِه َاْن ُيْح ِس َن اْس َم ُه َوَاَّدَبُه َو َعَّلَم َه اْلِكَتاَبَة َوالِّس َباَح َة َوالِّرَماَيةَ َوَاْن‬
)‫ (رواه الحاكم‬. ‫َال َيْر ُز َقُه ِإَّال َطِّيًبا َو َاْن ُيَزِّوَج ُه ِإَذا َأْد َرَك‬
• Kewajiban orang tua kepada anaknya adalah :
memberinya nama yang baik, mendidiknya sopan santun,
mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan
melempar panah/ lembing (berolah raga), memberi rizki
kepada anak hanya rizki yang baik-baik saja dan
mengantarkannya ke pintu gerbang perkawinan apabila
telah mendapat jodoh. (HR. AL-Hakim).
‫• ُك ُّل ُل ٍد َلُد َعَلي اْلِف ْط ِة َفَأ اُه ِّو َداِنِه َا َنِّص اِنِه َا ِّج ا ِنِه‬
‫ْو ُي َر ْو ُيَم َس‬ ‫َر َبَو ُيَه‬ ‫َمُو ْو ُيْو‬
• Setiap bayi, dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani
atau Majusi. (HR.Ahmad, Tabrani dan Baihaqi)
UU NO 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
• BAB IX : Kedudukan Anak
• Psl 42. Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau
sebagai akibat perkawinan yang sah
• Psl 43.
(1) Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai
hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya,
JR MK : ditambah “serta mempunyai hubungan perdata
dengan ayah biologis dan kerabatnya sepanjang dapat
dibuktikan secara ilmu pengetahuan dan teknologi “
• UUD 1945, BAB XA, pasal 28B
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi
Ayat-ayat Tematik tentang ASI

Q.S.
Q.S. al- Q.S. Q.S. al- Q.S. an-
ath-
Baqarah Luqman Ahqaf Nisa` (4)
Thalaq
(2) : 233 (31) : 14 (46) : 15 : 23
(65) : 6
 Perbedaan dampak hukum menyusu langsung dan tidak langsung (Donor dan Bank ASI)

‫َّل‬ ‫َّل‬ ‫ِب‬ ‫َّل‬ ‫ِه‬ ‫َّل‬ ‫َّل‬ ‫ِه‬ ‫ِئ‬


‫ُه‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ ‫َّي َص‬ ‫َّن‬‫ل‬‫ا‬ ‫َّن‬‫ِإ‬ ‫ٌد‬ ‫َل‬‫ا‬‫َق‬ ‫َل‬
‫ُه َع ْي َو َس َم َو ُس َو ْي َوُزَه ْيٌر‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ ‫ َعْن َعا َش َة َقاَلْت َقاَل َرُس وُل الَّل َص‬
)‫َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل اَل ُتَح ِّرُم اْلَم َّصُة َواْلَم َّصَتاِن (رواه مسلم والجماعة‬
 Tidak menjadi mahram karena satu kali dan dua kali minum ASI (scr langsung)

‫وٍد َع الَّنِبِّي َّلى الَّل ُه َعَل ِه‬ ‫َّل‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ِر‬ ‫وٍد‬
‫ْي‬ ‫َص‬ ‫ْن‬ ‫ُع‬ ‫ِن‬‫ْب‬‫ا‬
‫َم ْن َم ْس‬‫َع‬ ... ‫ْح‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫َت‬ ‫ْن‬‫َأ‬
‫َم َو َب‬‫ْظ‬ ‫َع‬‫ْل‬‫ا‬ ‫َّد‬ ‫َش‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ا‬
‫َع‬ ‫َض‬ ‫اَل‬ ‫َل‬‫ا‬ ‫َق‬ ‫ َعْن اْبِن َم ْس ُع‬
)‫َو َس َّلَم ِبَم ْع َناُه َو َقاَل َأْنَش َز اْلَعْظَم (أبو داود‬
 Tidak menjadi mahram karena radha’ah kecuali telah mempengaruhi tumbuhnya
tulang dan daging (HR. Abu Dawud)
‫ َف ا ْت ْه َلُة ِبْنُت ٍل ِه ا َأُة َأِبي َذ َفَة ِه ِم ِني َعاِم ِر ِن ُلَؤ ٍّي ِإَلى وِل الَّلِه َّلى الَّلُه َعَل ِه‬... 
‫ْي‬ ‫َص‬ ‫َرُس‬ ‫ْب‬ ‫ُح ْي َو َي ْن َب‬ ‫ُس َهْي َو َي ْم َر‬ ‫َج َء َس‬
‫َو َس َّلَم َفَق اَلْت َيا َرُس وَل الَّلِه ُك َّنا َنَرى َس اِلًم ا َو َلًد ا َوَك اَن َيْد ُخ ُل َعَلَّي َوَأَنا ُفُضٌل َو َلْيَس َلَنا ِإاَّل َبْيٌت َواِح ٌد َفَم اَذا‬
)‫َتَرى ِفي َش ْأِنِه َفَق اَل َلَه ا َرُس وُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َأْرِضِعيِه َخ ْم َس َرَض َعاٍت َفَيْح ُرُم ِبَلَبِنَه ا (الجماعة‬
Sahl binti Suhail datang kepada Rasulullah saw. Ia berkata : Wahai Rasul,
saya melihat Salim anak laki-laki masuk ke rumahku, sedangkan saya
sendirian, dan saya hanya punya satu rumah. Maka Rasulullah saw
bersabda : “Susuilah lima kali susuan, maka menjadi kahram (karena
radha’ah) dengan susuannya itu” (HR. Jama’ah)
ASI HAK NAFAQAH ANAK
• ASI : hak nafaqah anak, yang harus diberikan ibunya, meskipun
ia sudah bercerai dengan suaminya.
• Masa menyusu antara 21-24 bulan. Masa menyusu yang
sempurna adalah 2 tahun.
• Ibu harus memberikan ASI meskipun ayah dan ibunya sudah
bercerai.
• Isteri memiliki hak reproduksi berupa makanan, pakaian,
tempat tinggal, meskipun sudah cerai.
• Bila ibu tidak dapat memberikan ASI dicarikan donor ASI.
• Hubungan radha’ah berakibat mahram karena radha’ah.
• Hubungan mahram karena radha’ah terjadi, bila telah menyusu
minimal 5 kali, sehingga mempengaruhi pertumbuhan fisik
anak.
IMUNISASI
HAK ANAK UNTUK HIDUP SEHAT
KULLIYATUL-KHAMS
Hifzud-
Din

Hifzul- Hifzun-
Mal Nafs

Hifzun- Hifzun-
‘Aql Nasl
Anjuran hidup sehat
1. Perintah wudlu, mandi, salat wajib, puasa
2. Menjaga kebersihan (QS. Al-Baqarah/2:222)
3. Makan makanan yang baik dan bergizi (QS.
Al-Maidah/5:1, 88; an-nahl/16;114)
4. Anjuran berolah raga.
IMUNISASI : PREFENTIF HIDUP SEHAT
VAKSINASI POLIO
• Vaksinasi polio yang memanfaatkan enzim tripsin dari babi
hukumnya adalah mubah atau boleh, sepanjang belum
ditemukan vaksin lain yang bebas dari enzim itu.
• Sehubungan dengan itu, dianjurkan kepada pihak-pihak
yang berwenang dan berkompeten agar melakukan
penelitian-penelitian terkait dengan penggunaan enzim dari
binatang selain babi yang tidak diharamkan memakannya.
• Sehingga suatu saat nanti dapat ditemukan vaksin yang
benar-benar bebas dari barang-barang yang hukum asalnya
adalah haram.
DASAR/ DALIL

]195 :2 ،‫[البقرة‬ ‫• َال ْلُقوا ِبَأ ِد يُك ِإَلى الَّتْه ُلَك ِة‬
‫ْي ْم‬ ‫َو ُت‬
• Artinya: “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, …” [QS. al-Baqarah (2): 195]
‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِص‬‫ُأ‬ ‫ا‬ ‫َذ‬ ‫ِإ‬‫َف‬ ‫ا‬ ‫وِل الَّلِه َّلى الَّل َل ِه َّل َأَّن َقاَل ِلُك ِّل اٍء‬ ‫ٍر‬‫• َعْن َج اِب‬
‫َد‬
‫َب َو ُء‬ ‫ٌء‬ ‫َو‬ ‫َد‬ ‫َد‬ ‫ُه‬ ‫َس‬
‫َو َم‬ ‫ْي‬ ‫َع‬ ‫ُه‬ ‫َص‬ ‫ُس‬‫َر‬ ‫ْن‬ ‫َع‬
]‫ [رواه مسلم وأحمد والنسائي واللفظ لمسلم‬.‫الَّد اِء َبَرَأ ِبِإ ْذِن الَّلِه‬
• Artinya: “Diriwayatkan dari Jabir, dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau
bersabda: Setiap penyakit ada obatnya, maka penyakit telah dikenai obat,
semoga sembuh dengan izin Allah.” [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasai]
‫ا‬ ‫َّد‬‫ال‬ ‫ا‬ ‫َّد‬‫ال‬ ‫َل‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫َّن‬‫ِإ‬ ‫َّل‬ ‫• َع َأِبي الَّد َداِء َقاَل َقاَل وُل اِهلل َّلى ا َعَل ِه‬
‫َء َو َو َء‬ ‫َص ُهلل ْي َو َس َم َهلل ْنَز‬ ‫َرُس‬ ‫ْر‬ ‫ْن‬
]‫ [رواه أبو داوود‬. ‫َوَجَعَل ِلُك ِّل َداٍء َدَواًء َفَتَد اَوْو ا َوَال َتَد اَوْو ا ِبَح َراٍم‬
• Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. dan menjadikan bagi
setiap penyakit akan obatnya. Maka hendaklah kamu berobat, tetapi janganlah
kamu berobat dengan sesuatu yang haram.” [HR. Abu Dawud]
DALIL
• Menghindarkan diri dari penyakit polio merupakan hajah (kebutuhan),
meskipun harus menggunakan vaksin yang memanfaatkan enzim tripsin
dari babi. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
.‫• الَح اَج ُة َتْنِزُل َمْنِزَلَة الَّضُروَرِة‬
• Artinya: “Kebutuhan itu menduduki tempat darurat.”
• Babi adalah mafsadah, polio juga mafsadah.
• Menghadapi dua hal yang sama-sama mafsadah ini, harus
dipertimbangkan mana yang lebih besar madlaratnya dengan memilih
yang lebih ringan madlaratnya. Oleh karena itu, dalam rangka
membentengi penyakit polio dibolehkan menggunakan vaksin tersebut.
Hal ini sesuai dengan kaidah:
.‫• ِإَذا َتَعاَرَض َمْف َس َدَتاِن ُرِع َي َأْع َظُم ُه َم ا َض َرًرا ِباْرِتَك اِب َأَخ ِّف ِه َم ا‬
• Artinya: “Apabila bertentangan dua mafsadah, maka perhatikan mana
yang lebih besar madlaratnya dengan dikerjakan yang lebih ringan
mafsadahnya.”
ABORSI
Keizinan Aborsi
• Abortus provocatus medicinalis :
– Pengguguran kandungan yang dilakukan dengan
alasan medis dan atas pertimbangan dharurat,
yakni, adanya kekhawatiran atas keselamatan atau
kesehatan anak dan atau ibu waktu mengandung
dan melahirkan berdasarkan hasil konsultasi
dengan para medis.
• Abortus provocatus kriminalis, yakni
pengguguran kandungan dengan sengaja sejak
pembuahan, tidak termasuk yang diizinkan
KEP MUKTAMAR TARJIH XXII DI MALANG,
12-16 Februari 1989
• Bahwa abortus provocatus kriminalis sejak
terjadinya pembuahan hukumnya haram
• Bahwa abortus provokatus medicinalis dapat
dibenarkan lantaran dlarurat, yaitu adanya
kekhawatiran atas keselamatan atau
kesehatan ibu waktu mengandung dan
melahirkan berdasarkan hasil konsultasi
dengan para ahli yang bersangkutan
LANDASAN QURANI
• QS. al-Mukminun/23;12-14
• QS.az- Zumar/39:6
• QS. Nuh 71:14
• QS. al-Isra 17: 31,70
• QS. al-An’am 6:151
• QS. at-Takwir 8-9:
• QS. Ar-Ruum :40
• QS. Sabaa 34:24
• QS.al-Waqi’ah 56:57-61:
• QS. al-Baqarah
2:125,173,195.
• QS. an-Nisa 3:29
‫‪Landasan Hadis Nabi‬‬
‫• عن َع ْبِد ِهَّللا َقاَل َح َّد َثَنا َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو ُهَو‬
‫الَّصاِد ُق اْلَم ْص ُد وُق ِإَّن َأَح َد ُك ْم ُيْج َم ُع َخ ْلُقُه ِفي َبْطِن ُأِّم ِه َأْر َبِع يَن‬
‫َيْو ًم ا ُثَّم َيُك وُن ِفي َذ ِلَك َع َلَقًة ِم ْثَل َذ ِلَك ُثَّم َيُك وُن ِفي َذ ِلَك ُم ْض َغ ًة‬
‫ِم ْثَل َذ ِلَك ُثَّم ُيْر َس ُل اْلَم َلُك َفَيْنُفُخ ِفيِه الُّر وَح َو ُيْؤ َم ُر ِبَأْر َبِع َك ِلَم اٍت‬
‫ِبَك ْتِب ِر ْز ِقِه َو َأَجِلِه َو َع َم ِلِه َو َش ِقٌّي َأْو َسِع يٌد َفَو اَّلِذ ي اَل ِإَلَه َغ ْيُر ُه‬
‫ِإَّن َأَح َد ُك ْم َلَيْع َم ُل ِبَع َم ِل َأْهِل اْلَج َّنِة َح َّتى َم ا َيُك وُن َبْيَنُه َو َبْيَنَها ِإاَّل‬
‫ِذَر اٌع َفَيْس ِبُق َع َلْيِه اْلِكَتاُب َفَيْع َم ُل ِبَع َم ِل َأْهِل الَّناِر َفَيْد ُخ ُلَها َو ِإَّن‬
‫َأَح َد ُك ْم َلَيْع َم ُل ِبَع َم ِل َأْهِل الَّناِر َح َّتى َم ا َيُك وُن َبْيَنُه َو َبْيَنَها ِإاَّل‬
‫ِذَر اٌع َفَيْس ِبُق َع َلْيِه اْلِكَتاُب َفَيْع َم ُل ِبَع َم ِل َأْهِل اْلَج َّنِة َفَيْد ُخ ُلَها (رواه‬
‫مسلم)‬
KAIDAH USUL FIQH
‫• َالَّض ُة ُتِبْي اْل ْح ُض اِت‬
‫ُرْو َر ُح َم ْو َر‬
• Keadaan darurat menjadikan sebab kebolehan
hal-hal yang dilarang
‫• ِاَذا َتَعاَرَض َمْف َس َد َتاِن ُرْو ِع َي َأْع َظُم ُه َم ا َض َرًرا ِباْرِتَك اِب َأَخ ِّف ِه َم ا‬
• Apabila ada dua hal yang termasuk saling bertentangan,
maka harus dijaga yang paling besar bahayanya, dengan
melakukan yang paling ringan resikonya
Aborsi Karena Perkosaan
• SK MUI nomor 4 tahun 2005 tentang aborsi,
MUI membenarkan aborsi akibat perkosaan.
• Alasan yang dipergunakan MUI adalah adanya
– Kondisi hajat yang ada pada perempuan hamil
akibat perkosaan tersebut.
– Keharusan yang menetapkan adanya perkosaan
itu adalah tim yang berwenang yang di dalamnya
terdapat antara lain keluarga korban, dokter dan
ulama
– Sebelum janin usia 40 hari
Aborsi dalam Undang-undang RI no. 36 th. 2009
tentang kesehatan pasal 75

(1) setiap orang dilarang melakukan aborsi;


(2) larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini
kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan atau janin,
yang menderita penyakit genetik berat dan atau cacat
bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandunggan;
b. kehamilan akibat perkosaan yang menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan
Stigma, Mitos dan Fakta anak yang terlahir dari
korban Incest
• Anak incest : anak akibat perkosaan
oleh mahram
• Anak “haram” anak “jadah”
• Status hukum yang tidak jelas (a.l akta
kelahiran)
• Akses pendidikan terbatas
• Layanan kesehatan yg terbatas (sejak
dlm kandungan sampai lahir, tumbuh
kembang yg seimbang, imunisasi)
• Situasi kekerasan dilingkungan
• Gangguan tumbuh kembang krn
kedekatan Gen
• Belum ada lembaga yang secara
khusus menangani.
Opini hukum aborsi karena inses
(Bukan Keputusan dan Fatwa)
• Hukum asal abortus itu tidak diperbolehkan;
• Mempertimbangkan kesehatan Ibu serta masa
depan janin yang dikandung, kehamilan
karena inses dapat menjadi alasan
dilakukannya abortus provokatus medisinalis.
KHITAN PEREMPUAN
TRADISI ATAU SYAR’I
Tradisi Khitan Perempuan di Afrika

• Proses khitan di Afrika sangat mengerikan. Dimulai dg iringan


musik dan nyanyian, sebelum anak masuk ke kamar khitan. Tanpa
pembiusan, 4 org dewasa memegangi anak pr tsb dan dukun
khitan memotong clitoris, labia minora dan labia majora. Kedua
labia dijepit dg duri, agar lubang vagina lebih sempit, sebagai
tempat keluar urine dan darah haidl. Luka diolesi ramuan terbuat
dari telur, susu, dan debu. Kedua paha dikepit rapat selama 40 hari
Khitan tradisi masyarakat Madinah
• Khitan merupakan tradisi masyarakat Madinah sejak sebelum Islam
• Nabi meluruskan praktik dimaksud, agar muásayarah bil ma’ruf suami
isteri terjaga dengan baik.
‫– َعْن ُأِّم َعِط َّيَة َاَألْنَص اِرَّيِة َأَّن اْم َرَأَة َك اَنْت َتْخ َتَن ِباْلَم ِد ْيَنِة َفَق اَل َلَه االَّنِبُّي صلعم َال‬
)‫َتْنَه ِكْي َفِإ َّن ٰذ ِلَك َأْح َظى ِلْلَمْر َأِة َوَأَح َّب ِإَلى اْلَبْع ِل (رواه أبو داود‬
– ”Dari Ummu Athiyah al-Anshariyyah ra, ia berkata bahwa ada seorang
perempuan juru sunat para perempuan Madinah. Rasulullah memberinya
pesan: Jangan berlebihan, karena bagian itu adalah bagian kenikmatan
perempuan dan bagian yang diinginkan suami”.(H.R. Abu Dawud)
– Hadis ini dinilai oleh Abu Dawud sebagai hadis dla’f.
– Dalam hadis tersebut ada Rawi, namanya Muhammad ibn Hasan. Ia dinilai
sebagai perawi majhul atau matruk (Muhammad Rafiq Mudzakir-Pengurus
MTT PPM),
KHILAFIYAH HUKUM KHITAN PEREMPUAN
Ima • Hukum khitan wajib baik bagi pria maupun
m wanita
Syaf
i’iy

Ima • Sunah bagi laki-laki


m • Makramah (kehormatan)
Mal
ik

• Khitan (bagi wanita) tidak ada petunjuk dalil yang kuat,


Ma maka dikembalikan kepada positif dan negatifnya.
hm Ditimbang dari kepositifannya dan kenegatifannya tidak
ud
dapat untuk mewajibkan apalagi mewajibkan
Syal
tut
FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH
(Tanya Jawab Agama jilid 2, MTT, cet VI, Oktober 2003, hlm. 49-50)

• Dengan merujuk pendapat Mahmud Syaltut, Khitan bagi


wanita tidak ada petunjuk dalil yang kuat, maka
dikembalikan kepada positif dan negatifnya.
• Ditimbang dari kepositifannya dan kenegatifannya tidak
dapat untuk menganjurkan apalagi mewajibkannya
• Barangkali ini yang menjadi pertimbangan kita,
mengingat dalil pelaksanaan khitan bagi wanita ini tidak
begitu jelas.
• Selanjutnya karena khitan bagi wanita bukanlah suatu
kewajiban, tentu wanita yang sampai dewasa ataupun
wanita yang menyatakan Islam setelah dewasa tidak
Pertimbangan dan Landasan Ketetapan
• Pertimbangan
– Data daerah yang melakukan khitan
– Teknik khitan perempuan
– Konsekuensi (akibat khitan perempuan)
• Landasan Ketetapan
– Q.S. an-Nisa’ (4) : 125.
– H.R. Ibnu Majah dari ‘Aisyah dan Ibnu ‘Amr wajib mandi bagi
pasutri (hub seks).
• Pendapat Ulama :
– Syafi’iy,
– Malik,
– Mahmud Syaltut
Pertimbangan ketetapan
Dr. Randanan Baso pada Majalah WHO
• Tradisi di berbagai negara
– Afrika Timur (Ethiopia dan Sinegal)
– Mesir sejak khitan firáun
– Asia Selatan ( Malaisia dan Indonesia)
• Teknik
– Dilakukan oleh dukun-dukun perempuan
– Tidak steril, menggunakan alat sederhana
– Memotong clitoris secara melingkar seperti pada laki-laki, memotong
ujung atau seluruh clitoris, dan yang jarang dilakukan adalah memotong
jaringan antara dubur dengan farj
• Akibat
– Pendarahan
– Rasa nyeri yang hebat dan infeksi
– Kesulitan buang air akibat penyembuhan luka yang tidak sempurna
Landasan ketetapan khitan perempuan tidak
ada dalil yang kuat
‫• َع ْن َع اِئَش َة َقاَلْت َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا صلى هللا عليه وسلم ِإَذ ا َج َلَس َبْيَن‬
[‫ُش َع ِبَها اَألْر َبِع َو َم َّس اْلِخ َتاُن اْلِخ َتاَن َفَقْد َو َجَب اْلُغ ْس ُل ] رواه مسلم‬
• Dari Aisyah, ia berkata. Rasulullah Saw bersabda.
Apabila (seorang suami) telah duduk diantara
empat percabangan (istri)nya dan khitan (suami)
telah menyentuh khitan (istri), maka telah wajiblah
mandi besar.
• Penyebutan khitan dalam hadis tersebut yang
menunjuk pada alat sexual wanita dan pria dapat
bermakna majazi dan hakiki.
• Hal itu bukan menunjukkan ketentuan hukum
Q.S. an-Nisa’(4):125
‫• َو َم ْن َأْح َس ُن ِد يًنا ِّم َّم ْن َأْس َلَم َو ْج َهُه ِهَّلِل َو ُهَو ُم ْح ِس ٌن َو اَّتَبَع‬
]١٢٥[ ‫ َو اَّتَخ َذ ُهَّللا ِإْبَر اِهيَم َخ ِلياًل‬ ۗ‫ِم َّلَة ِإْبَر اِهيَم َح ِنيًفا‬
• Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang
yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang
diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya. (Q.S. an-Nisa’[4] : 125
• Ayat tersebut dijadikan landasan perintah khitan, karena
Nabi Ibrahim dikhitan, maka mengikuti Millah Ibrahim juga
dengan melakukan khitan
• Para mufasir menjelaskan bahwa millah Ibrahim itu ajaran
aqidah tauhid.
Isu khitan perempuan dalam keluarga Sakinah
• Kewajiban orang tua kepada anak
– Bila telah sampai saatnya, anak laki-laki dikhitankan
sebagai­mana sunnah Nabi saw.
– Memang tidak ada perintah agama untuk mengadakan
walimah khitanan, tetapi untuk menggembirakan anak-
anak tidak ada salahnya bila diadakan jamuan ala
kadarnya. (Q.S. an-Nahl [16] :123).
– Khitan perempuan merujuk pada hadis Abu Dawud dari
Ummu Athiyah. Hadis ini, dinilai lemah oleh Abu Dawud
karena ada seorang perawi yang tidak diketahui asal-
usulnya (majhul).
Lanjutan Khitan Pr dalam KS
• Mengingat khitan terkait dengan organ seksual laki-laki
dan perempuan dan memperhatikan prinsip
mu’âsyarah bil-ma’rûf khususnya yang terkait pada
kesetaraan hak perempuan bersama laki-laki dalam
hubungan suami-isteri, maka hal yang sama juga
berlaku untuk perempuan.
• Mengingat khitan dapat mengurangi kenikmatan
perempuan saat melakukan hubungan suami isteri
maka pelaksanaan khitan perempuan perlu
dikonsultasikan kepada para ahli.
• Memperhatikan sisi maslahah, khitan laki-laki sangat
dianjurkan (masyru’), sementara untuk khitan
perempuan tidak dianjurkan (ghairu msyru’),
Fatwa MUI tentang Khitan perempuan
• Khitan bagi laki-laki dan perempuan adalah fitrah
dan syiar Islam
• Khitan perempuan adalah kemuliaan dan
pelaksanaannya merupakan bentuk ibadah
• Landasannya
: ‫َع ْن َأِبى اْلَم ِليِح ْبِن ُأَس اَم َة َع ْن َأِبيِه َأَّن الَّنِبَّى صلى هللا عليه وسلم َقاَل‬
‫اْلِخ َتاُن ُس َّنٌة ِللِّر َج اِل َم ْك ُر َم ٌة ِللِّنَس اِء‬
Dari Abu Al-Malih ibn Usamah dari ayahnya bahwasanya Nabi
Saw. bersabda: khitan itu sunnah bagi laki-laki dan kehormatan
bagi perempuan (HR Ahmad, al-Baihaqi dan al-Tabrani).
Kritik
• Dalam hadis tersebut ada Rawi yang namanya Hajjaj ibn
Arthah adalah perawi mudallis (suka menyembunyikan
kecacatan hadis) dan lemah hafalannya.
• Apa status hukum dari makrumah? Dalam hukum Islam
dikenal lima ketentuan hukum : wajib, sunnah, mubah,
makruh, haram.
• Diantara kelima ketentuan tersebut, yang memungkinkan
adalah mubah, karena khitan adalah termasuk mu’amalah
dunyawiyyah. Boleh dilakukan boleh tidak. Akan berubah
menjadi sunah apabila terdapat kebaikan, keutamaan, dan
manfaat. Sebaliknya, dapat berubah menjadi makruh, bahkan
haram, bila justru membawa madlarat bagi perempuan.
• Sunah dalam konteks budaya diartikan dengan tradisi (urf).
NIKAH
ANAK-ANAK
‫ُك‬ ‫َأْنِك وا اَأْل ا ى ْنِم‬
‫ْم‬ ‫َو ُح َي َم‬
‫ُك‬ ‫الَّص اِلِح ي ِم ِع اِد‬
‫َن ْن َب ْم‬ ‫َو‬ Dan kawinkanlah orang-
‫ا‬ ‫َق‬ ‫وا‬ ‫و‬
‫ُن‬ ‫ُك‬ ‫ْن‬‫ِإ‬ ‫ُك‬‫ِئ‬‫ا‬ ‫ِإ‬ orang yang sedirian diantara
‫ُف َر َء‬ ‫َو َم ْم َي‬ kamu, dan orang-orang yang
‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِه‬ ‫ْغِنِه الَّل ِم َفْض ِل‬
‫َو ُه‬ ‫ُي ُم ُه ْن‬ layak (berkawin) dari hamba-

)٢٤( ‫َواِس ٌع َعِليٌم‬


hamba sahayamu yang lelaki
dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan.
Jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan
Q.S. an-Nur (24) Allah Maha luas (pemberian-
Nya) lagi Maha Mengetahui.
: 32 (Q.S. an-Nur [24] : 32)
Pernikahan Dini dalam Fikih Perempuan
(Munas Tarjih ke XXVII, 2010) dan Keluarga
Sakinah (Munas Tarjih ke XXIX, 2015

• Pernikahan dini
– nikah ash-shaghir atau nikah ash-shagirah
– an-nikah al-mubakkir.
• Pernikahan Rasulullah saw dengan ’Aisyah
– Seringkali dijadikan rujukan agama untuk praktek pernikahan dini
sebagaimana terjadi hingga saat ini.
– Hadis dimaksud adalah :
‫• َع ْن َع اِئَش َة َأَّن الَّنِبَّي صلى هللا عليه وسلم َتَز َّو َج َها َو ِهَي ِبْنُت ِس ِّت‬
)‫ِس ِنيَن َو َبَنى ِبَها َو ِهَي ِبْنُت ِتْس ِع ِس ِنيَن ( رواه البخاري‬
– Dari ‘Aisyah bahwa Nabi saw menikahinya ketika berumur 6
tahun dan mulai hidup bersama ketika usianya 9 tahun [HR
Cara membaca pernikahan ‘Aisyah ra
‫• َعْن َعاِئَش َة َرِض الَّلُه َعْنَه ا َأَّن الَّنِبَّي صلى اهلل عليه وسلم َقاَل َلَه ا ُأِريُتِك ِفي اْلَم َناِم‬
‫َي‬
‫َّر ْيِن َأ ى َأَّنِك ِفي َقٍة ِم ِريٍر ُقوُل َه ِذِه اْم َأُتَك َفاْك ِش ْف َعْنَه ا َفِإ َذا ِه َأْنِت‬
‫َي‬ ‫َر‬ ‫َس َر ْن َح َو َي‬ ‫َم َت َر‬
)‫َفَأُقوُل ِإْن َيُك َه َذ ا ِم ْن ِع ْنِد اِهلل ُيْم ِض ِه (رواه البخارى‬
• Aisyah ra meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda kepadanya, “diperlihatkan
kepadaku tentang dirimu dalam mimpiku sebanyak 2 kali. Aku melihatmu pada
sehelai sutra dan ia (malaikat) berkata kepadaku, “inilah istrimu, maka lihatlah!,
ternyata perempuan itu adalah dirimu, lalu aku mengatakan, “jika ini memang dari
Allah maka Dia pasti akan menjadikan hal itu terjadi [HR Bukhari].
• Catatan
– Aisyah adalah satu-satunya istri Nabi yang dipersunting di waktu gadis dan
muda.
– Apa yang dilakukan Nabi selalu disertai dengan tujuan-tujuan mulia yang
menyertainya.
– Pernikahannya dengan Aisyah dimaksudkan sebagai cara untuk memelihara
ilmu-ilmu Islam yang berkaitan dengan al-ahwal asy-yakhsiyah karena apa yang
dilakukan Nabi bersama Aisyah meruapakan sumber keilmuan Islam.
Kritik Hadis
• Hadis tersebut hanya berasal dari Hisyam bin
Urwah, dan hanya Hisyam sendirilah yang
menceritakan umur Aisyah saat dinikahi Nabi tidak oleh Abu Hurairah
atau Anas bin malik.
• Hisyam baru meriwayatkan hadis ini pada saat di Irak ketika usianya
memasuki 71 tahun.
• Komentar ahli Hadis tentang Hisyam :
– Ya’qub bin Syaibah mengatakan, ”Apa yang dituturkan Hisyam sangat
terpercaya, kecuali yang diceritakannya saat ia menetap di Irak”.
– Syaibah menambah bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang
dilaporkan ke penduduk Irak.
– Menurut para ahli, tatkala usia Hisyam sudah lanjut ingatannya sangat
menurun.
• Dengan demikian riwayat yang menyebutkan usia pernikahan Aisyah
Perspektif Sosio
Antropologis
Usia pernikahan itu sangat relatif dari satu masyarakat ke
masyarakat lain dari satu tempat ke tempat lain di satu waktu ke
waktu yang lain.
Untuk masyarakat perkotaan modern usia pernikahan perempuan
berkisar dari 20 hingga 25 tahun lain halnya dengan masyakat
pedesaan dimana gadis pada usia belasan tahun sudah dipersunting
para pemudanya yang juga berusia relatif muda.
Boleh jadi masyarakat Arab Badui yang belum mengenal sekolah
formal sebagaimana yang djumpai di perkotaan negara-negara Arab
juga mengalami hal yang sama.
Sungguhpun demikian jika ini dikaitkan dengan Aisyah usia mudanya
diimbangi dengan kedewasaannya sebagaimana sering dikatakan ia
jauh lebih dewasa dari umurnya karena faktor kepribadian dan
keilmuan.
Analisis historis
• Ath-Thabari
– Keempat anak Abu bakar dilahirkan isterinya pada zaman Jahiliyah, (dilahirkan sebelum
tahun 610 M).
– Jika Aisyah dinikahkan saat usia 6 tahun dan lahir pada tahun 613 padahal semua putra
Abu bakar lahir sebelum tahun 610 M.
– Dengan merujuk ath-thabari Aisyah tidak dilahirkan pada tahun 613 melainkan sebelum
610.
– Jika Aisyah dinikahkan sebelum tahun 620M maka beliau dinikahkan pada usia di atas
10 tahun dan hidup sebagai isteri serumah dengan Nabi pada usia di atas 13 tahun.
– Jika disebutkan dalam umur di atas 13 tahun berapa persisnya usia Aisyah.
• Pertanyaan ini dapat dijawab dengan memperhatikan usia Asma binti Abu bakar
kakak perempuan Aisyah.
– Menurut Abdurrahman in Abi Zinad, ”Asmah 10 tahun lebih tua dari Aisyah.
– Menurut Ibnu hajar al-Asqalani Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal
tahun 73 atau 74 Hijriyah.
– Saat hijrah terjadi usia Asma sekitar 27 atau 28 tahun (100-73).
– Usia Aisyah saat pertamakali satu rumah dengan Nabi adalah antara 17 dan 18 tahun
Usia Perkawinan dalam
Keluarga Sakinah ’Aisyiyah.

Hal penting dalam pemilihan jodoh adalah mempertimbangkan


usia perkawinan.

Perkawinan menuntut tanggungjawab yang berat untuk


melakukan tugas-tugas keluarga sebagai suami-istri dan orangtua,

Dalam pemilihan jodoh harus mempertimbangkan kematangan,


baik secara biologis, psikologis, sosial, maupun ekonomi.

Perlunya memperhatikan kematangan usia perkawinan,


dianjurkan oleh Islam.
Nilai normative Qurani ttg usia
nikah
– Q.S. an-Nisa’ (4): 6,

‫َو اْبَتُلوا اْلَيَتاَم ٰى َح َّتٰى ِإَذا َبَلُغوا الِّنَك اَح َفِإ ْن آَنْس ُتم‬
…  ۖ ‫ِّم ْنُه ْم ُرْش ًد ا َفاْد َفُعوا ِإَلْيِه ْم َأْم َو اَلُه ْم‬
– Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.
Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai
memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-
hartanya...
• Usia perkawinan “rusydan”
– kematangan dalam berfikir dan berilmu, dan kemampuan untuk
mengelola harta.
– al-Quran mengisyaratkan adanya usia dewasa dalam pernikahan
yaitu mereka yang telah memiliki kematangan dalam berfikir,
berilmu dan mengelola harta, karena pernikahan memerlukan
Perkawinan ‘Aisyah dengan Nabi saw terjadi pada
Periode Makah (ayat-ayat aqidah dan akhlak)

Masa itu Seandainya


Masa belum
peristiwa
Peristiwa pernikahan ‘Aisyah
turunnya memasuki ra dengan Nabi
pernikahan ayat-ayat masa-masa Muhammad saw
‘Aisyah tasyri’ yaitu,
ketika ‘Aisyah usia 6
dengan Nabi yang tahun dan mulai
menuntun masa bergaul dalam satu
Muhammad dirumuskanny rumah pada usia 9
saw terjadi kan tentang a hukum-
tahun itu benar,
maka tidak dapat
pada periode hukum
Mekah. aqidah dan dijadikan landasan
penetapan hukum
far’iyyah
akhlak, ‘amaliyyah.
perkawinan anak-
anak.
Analisis yuridis
• Pasal 7 ayat (1) “Perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria
UU mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak
Nomo perempuan sudah mencapai usia 16 (enam belas) tahun”.
r1 • Pasal 6 ayat (2) dijelaskan juga bahwa ”Untuk melangsungkan
Tahun perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh
1974 satu) tahun harus mendapat izin kedua orangtua.
• Semangat UU Nomor 1 tahun 1974 adalah usia kemandirian
tenta
dalam melangsungkan pernikahan yaitu usia 21 tahun.
ng
Perka
winan
,
• Pasal 1 butir 1 yang menegaskan bahwa ”Anak adalah
UU Nomor seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
23 Tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan”.
2002 • Jika perempuan menikah pada usia 16 tahun, pada UU
tentang ini masih terhitung perkawinan usia anak.
Perlindung
an Anak
Kawin Hamil

KHI Pasal 53
(1) Seorang wanita hamil di luar nikah,
dapat dikawinkan dengan pria yang
menghamilinya.
(2) Perkawinan dengan wanita hamil
yang disebut pada ayat (1) dapat
dilangsungkan tanpa menunggu
lebih dahulu kelahiran anaknya.
(3) Dengan dilangsungkannya
perkawinan pada saat wanita hamil,
tidak diperlukan perkawinan ulang
setelah anak yang dikandung lahir.
BUKU TANYA JAWAB TARJIH (1)
• Sahkah nikah seorang calon isteri yang sudah dalam
keadaan hamil?
• Kalau rukun dan syarat-syarat lainnya terpenuhi, wanita
hamil dinikahkan dengan lelaki yang menghamili,
berdasarkan pendapat seminar yang dilakukan Majelis
Tarjih se- Jawa tahun 1986 di Yogyakarta, hukumnya
boleh, akibatnya pernikahannya sah.
• Dalilnya didasarkan pada keumuman surat an-Nisa`
(4) : 24 … ‫ …( …َوُأِح َّل َلُك ْم َم ا َوَراَء َذِلُك ْم‬Dan dihalalkan bagi
kamu selain yang demikian…), maksudnya selain dari
macam-macam wanita yang diharamkan pada surat an-
Nisa` (4) : 23
‫‪Haram menikah dengan perempuan hamil‬‬

‫)‪• Untuk menjaga kehormatan (QS. Al-Maidah/5:5‬‬


‫اُت ِم اَّلِذ ي ُأوُتوا اْلِك ا ِم‬ ‫ِت‬ ‫اُت ِم اْل ْؤ ِم‬
‫َت َب ْن‬ ‫َواْلُم ْح َص َن َن ُم َن َو ُم ْح َص َن َن َن‬
‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫اِفِح ي اَل َّتِخ ِذ ي َأْخ َد اٍن‬ ‫َغ‬ ‫ي‬‫ِصِن‬ ‫و‬ ‫ُأ‬ ‫و‬ ‫آ‬ ‫ا‬‫َذ‬‫ِإ‬ ‫ُك‬‫ِل‬
‫َتْيُتُم ُه َّن ُج َرُه َّن ُمْح َن ْيَر ُمَس َن َو ُم‬ ‫َقْب ْم‬
‫‪– Untuk menjaga kesehatan‬‬
‫‪– Untuk menjaga ketenangan‬‬
‫‪– Dalam QS. An-Nur/24:3 : zina disejajarkan dengan‬‬
‫‪musyrik‬‬
‫َزاِنَيًة َأْو ُمْش ِرَك ًة َوالَّزاِنَيُة اَل َيْنِكُح َه ا ِإاَّل َزاٍن ْوَأ‬ ‫– الَّزاِني اَل َيْنِكُح ِإاَّل‬
‫َعَلى اْلُم ْؤ ِم ِنيَن (‪)3‬‬ ‫ِل‬
‫ُمْش ِرٌك َوُح ِّرَم َذ َك‬
Boleh menikah dengan perempuan zina

– Boleh wanita hamil menikah dengan laki-laki yang


menghamilinya dan boleh hub seks
– QS. An-Nisa’/4:22-24, tentang perempuan yang haram
dinikah tidak menyebutkan perempuan zina
– QS surat An-Nur/24:3, tidak secara tegas menunjukkan
larangan.
– Yang haram (zina) itu tidak dapat mengharamkan
sesuatu yang halal (nikah) ‫اليحرم الحالل الحرام‬.
‫‪Q.S. an-Nisa’ (4) : 23-24‬‬
‫• ُح ِّرَمْت َعَلْيُك ْم ُأَّمَه اُتُك ْم َو َبَناُتُك ْم َوَأَخ َو اُتُك ْم َو َعَّم اُتُك ْم َوَخ ااَل ُتُك ْم َو َبَناُت‬
‫اَأْلِخ َناُت اُأْلْخ ِت ُأَّم اُتُك الاَّل ِتي َأ َض َنُك َأَخ اُتُك ِم الَّرَض اَعِة‬
‫ْر ْع ْم َو َو ْم َن‬ ‫َو َه ُم‬ ‫َو َب‬
‫َوُأَّمَه اُت ِنَس اِئُك ْم َوَرَباِئُبُك ُم الاَّل ِتي ِفي ُحُج وِرُك ْم ِم ْن ِنَس اِئُك ُم الاَّل ِتي‬
‫َدَخ ْلُت ِبِه َّن َفِإ ْن َل َتُك وُنوا َدَخ ْلُت ِبِه َّن َفاَل َنا َعَلْيُك اَل ِئ‬
‫ْم َوَح ُل‬ ‫ُج َح‬ ‫ْم‬ ‫ْم‬ ‫ْم‬
‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ِن‬ ‫ُأْل‬ ‫ِب‬ ‫ِم‬ ‫ِذ‬‫َّل‬ ‫ِئ‬
‫َل‬
‫َم ْد َس َف‬ ‫َق‬ ‫ا‬ ‫َأْبَنا ُم َن ْن ْص ْم َو َتْج َم ُع َبْيَن ْخ َتْي‬
‫ا‬ ‫وا‬ ‫ْن‬‫َأ‬ ‫ُك‬ ‫اَل‬ ‫َأ‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ُك‬
‫َك‬‫َل‬
‫َم َم ْت‬ ‫ا‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ِء‬ ‫ا‬ ‫ِّن‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِم‬ ‫ُت‬ ‫ا‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫)‬ ‫‪23‬‬ ‫(‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِح‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُف‬‫َغ‬ ‫َن‬ ‫ا‬ ‫َك‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫َّن‬‫ِإ‬
‫َن َس‬ ‫َن‬ ‫َو ُم ْح َص‬ ‫ًر َر ًم‬ ‫َه‬
‫ُك‬ ‫َأ اُنُك ِك ا الَّلِه َعَل ُك ُأِح َّل َلُك ا ا َذِلُك َأْن ُغوا ِبَأ اِل‬
‫ْم َم َوَر َء ْم َتْبَت ْم َو ْم‬ ‫ْي ْم َو‬ ‫ْيَم ْم َت َب‬
‫ي‬‫ِر‬ ‫و‬ ‫ُأ‬ ‫و‬ ‫آ‬ ‫ِم‬
‫ُمْح ِصِنيَن َغْيَر ُمَس اِفِح يَن َفَم ا اْس َتْم َتْعُتْم ِبِه ْنُه َّن َف ُت ُه َّن ُج َرُه َّن َف َض ًة‬
‫َواَل ُج َناَح َعَلْيُك ْم ِفيَم ا َتَراَض ْيُتْم ِبِه ِم ْن َبْع ِد اْلَف ِريَض ِة ِإَّن الَّلَه َك اَن َعِليًم ا‬
‫َح ِكيًم ا (‪)24‬‬
Tarjamah Q.S. an-Nisa’ (4) : 22-23
• ( 23 ) Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;
saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-
saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu
isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah
kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-
isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua
perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
• ( 24 ) dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali
budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai
ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu)
mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka
isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah
kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan
tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling
merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Khilafiyah tentang Zina
• Imam Hambali
– melarang perempuan hamil menikah, kecuali telah habis
masa ’iddah, dan telah tobat.
• Imam Malik.
– melarang menikah pada masa ’iddah, karena untuk
mensucikan nasab.
• Imam Hanafi dan Hambali,
– membolehkan nikah, tapi tidak boleh hub seks.
• Syafi’i
– Boleh wanita hamil menikah dengan laki-laki yang
menghamilinya dan boleh hub seks
– Boleh setelah taubat.
• Boleh menikah dengan perempuan zina setelah
bertaubat. QS at-Furqan/25:68-70
‫– َواَّلِذ يَن اَل َيْد ُعوَن َمَع الَّلِه ِإَلًه ا آَخ َر َواَل َيْق ُتُلوَن الَّنْف اَّلِتي َح َّرَم الَّلُه ِإاَّل‬
‫َس‬
‫ا‬ ‫َذ‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َل‬ ‫ْف‬ ‫ا‬ ‫َض‬ ) 68 ( ‫ا‬ ‫ا‬‫َث‬‫َأ‬ ‫ْل‬ ‫َك‬‫ِل‬ ‫َذ‬ ‫ْف‬ ‫َن‬‫و‬‫ُن‬ ‫اَل‬ ‫ِّق‬ ‫ْل‬‫ا‬‫ِب‬
‫ُي َع ُه َع ُب َيْو َم‬ ‫َي َق ًم‬ ‫َح َو َيْز َو َمْن َي َعْل‬
‫) ِإاَّل َمْن َتاَب َوآَمَن َو َعِم َل َعَم اًل َص اِلًح ا‬69( ‫اْلِق َياَمِة َو َيْخ ُلْد ِفيِه ُمَه اًنا‬
)70( ‫َفُأوَلِئَك ُيَبِّد ُل الَّلُه َس ِّيَئاِتِه ْم َح َس َناٍت َوَك اَن الَّلُه َغُفوًرا َرِح يًم ا‬
• ( 68 ) Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan)
dosa(nya),
• ( 69 ) (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan
dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
• ( 70 ) kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan
amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.
Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
ISLAM - GENDER

SEKS GENDER

A-AKAR AL-UNÂ AR-RIJÂL AN-NISÂ’


Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Sex - Jender
Sex

• Jenis kelamin
• Identifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi
• Laki-laki /maleness/ żukûriyah: testis, penis, ihtilam
• Perempuan/femaleness/unûśah : ovarium, fagina, haidl, hamil, melahirkan,
memberi asi

Jender

• Identifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya (non
biologis), kualitas moral dan budaya seseorang,
• Interpretasi mental dan kultural terhadap perbedaan kelamin laki-laki dan
perempuan. Digunakan untuk menunjukkan pembagian kerja yang dianggap
tepat bagi laki-laki dan perempuan (Versi Kantor Menteri Urusan Peranan
Wanita)
• Laki-laki/masculinity/rujûliyyah , sifat-sifat dan peran kejantanan
• Perempuan/femininity/nisâiyyah , sifat-sifat dan peran ke
‫‪ -‬المجندرة‬ ‫صلوات‬

‫َالّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعلي ُمَح َّم ْد ‪َ –٢ x‬و َعلي اِلِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِعْيَن ‪٢ x‬‬
‫َخ َلَق اُهلل ْاِإل ْنَس اَن ِم ْن َّنْف ٍس َّواِح َد ْة – َوَخ َلَق ِم ْنَه ا )ِم ْنَه ا( َزْوَج َه ا‬
‫• َو َبَّث ِم ْنُه َم ا ِرَج اًال َّوِنَس اًء‪(٢ )x‬‬
‫• ِإَّنُه َلْن َّنْش َه ْد َحَياًة َطِّيَبْة ‪ِ – ٢ x‬إَّال ِبُج ْه ِد َنا ِرَج اًال َّوِنَس اًء ‪٢ x‬‬
‫• ِإَّنُه َلْن َّنِعْش َحَياًة َعاِد َلْة ‪ِ – ٢ x‬إَّال ِبَعْد ِلنَا ِرجَاًال َّوِنَس اًء ‪٢ x‬‬
ISU BIAS GENDER
1. PENCIPTAAN MANUSIA
2. PEREMPUAN SEBAGAI PEMBAWA BENCANA
3. IBADAH DAN AKAL PEREMPUAN SETENGAH LAKI-LAKI
4. PEREMPUAN DAN MENSTRUASI (PEREMPUAN MAKHLUK KOTOR)
5. SUAMI PEMIMPIN PEREMPUAN
6. HAK MEMUTUSKAN PERKAWINAN
7. KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
8. PEREMPUAN BEKERJA
9. PEREMPUAN PERGI KE MASJID
10. PEREMPUAN MELAKUKAN ADZAN DAN KHUTHBAH
11. PEREMPUAN MENJADI IMAM SHALAT
12. PEREMPUAN BERPUASA SUNAT TANPA IZIN SUAMI
13. PEREMPUAN MENGANTAR JENAZAH KE KUBURAN
14. PEREMPUAN DAN SHALAT JUM’AT
15. PEREMPUAN WAJIB DIKHITAN
BIAS JENDER
• Bias jender penafsiran tekstual
• Bias jender dalam metode tafsir dan
Pemahaman takhrij hadis
• Pengaruh riwayat Israiliyat
Teks • Bias jender mujtahid
• Bias jender Penulis sejarah Islam

• Stereotype
• Subordinasi
Sosial •

Marginalisasi
Diskriminasi
Budaya • Beban kerja yang tidak proposional
• Kekerasan berbasis gender
NILAI-NILAI AL-MUSÂWÂ

Perempuan dan laki-laki setara di hadapan Allah.


• Relasi laki-laki dan perempuan dalam posisi setara,
• tidak ada superioritas dan subordinasi (diunggulkan dan
direndahkan) ,
• masing-masing memiliki potensi, fungsi, peran dan
kemungkinan pengembangan diri.

Perbedaan fitrah laki-laki dan perempuan,


• kekhususan yang dimiliki laki-laki dan perempuan
• agar keduanya saling melengkapi
• dalam melaksanakan fungsi dan perannya baik di ranah
domestik (rumah tangga) maupun publik (masyarakat).
PRINSIP-PRINSIPAL-MUSÂWÂH
• Perempuan dan laki-laki sama-sama sebagai hamba Allah, keduanya memiliki
kedudukan setara, memiliki fungsi ibadah, beriman dan beramal salih.
• Yang membedakan kedudukan keduanya di hadapan Allah hanyalah kualitas
Per iman, taqwa, pengabdian kepada Allah dan amal salihnya.
ta • (Q.S. adz-Dzâriyât [51]:56, Q.S. al-Hujurât [49]:13, An-Nahl [16]:97, an-Nisa’ [4] :
ma, 124)

• Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi,
• keduanya memiliki kesempatan dan wewenang sama menjalankan fungsi dalam
mengelola, memakmurkan dunia, dan memimpin, sesuai dengan potensi,
Ked kompetensi, fungsi, dan peran yang dimainkannya.
ua, • (Q.S. al-Baqarah [2] : 30, at-Taubah [9] : 71)

• Adam dan Hawa bersama-sama sebagai aktor dalam kisah al-


Quran tentang penciptaan manusia.
Keti • (Q.S. al-Baqarah [2] : 35, al-A’raf [7] : 20-23)
ga,
LANJUTAN
• Laki-laki dan perempuan sama-sama
berpotensi untuk meraih prestasi dan
Kee kesuksesan.
mp •(Q.S. an-Nisâ’[4] : 32, 124, an-Nahl [16] : 97,
at, Ali ’Imran [3] : 190-195.

• Laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan setara di


depan hukum.
• Perempuan dan laki-laki yang berbuat salah akan
mendapatkan sanksi atas pelanggaran yang telah
dilakukannya.
Keli • Keduanya bertanggung jawab atas kesalahan yang
ma, telah diperbuatnya.
• (Q.S. an-Nur [24] :2, al-Maidah [5] : 38).
FAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH
TTG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
1. Adabul Mar’ah fil-Islam :
– Wanita Islam dalam bidang Politik
– Wanita menjadi Hakim
2. Fikih Perempuan (Keputusan Munas Tarjih ke
XVII, 2010 di Malang)
– Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai
khalifah Allah
– Perempuan dan politik
– Perempuan menjadi Presiden
Landasan Ketetapan

• QS. al-Baqarah/2:30
• QS. at-Taubah/9:71;
• QS. an-Nisa’/4:124; QS.34
• QS. al-Mumtahanah/60:12
• QS. an-Naml/27:23-44
• Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah
Allah di muka bumi
• Perempuan dapat menjadi pemimpin dalam berbagai
level seperti Kepala Sekolah, Direktur Perusahaaan,
Lurah, Camat, Walikota, Hakim dan Menteri.
• Wanita dan laki-laki bertanggung jawab dalam hal
beramal salih, amar ma’ruf nahi mungkar,
menegakkan keadilan, mengenyahkan kezaliman;
• Wanita dan laki-laki memiliki kekhasan dalam
penampilan, laki-laki sebagai pelindung
• ”Agama tidak mengecam atau menghalang-halangi
kemajuan laki-laki maupun perempuan selagi tidak
melepaskan diri dari pengabdian diri kepada Allah”.
• Makna Hak memimpin bagi laki-laki dan perempuan
• Makna kata auliya :
– Diterjemahkan sebagai pemimpin, menunjukkan adanya
kesamaan hak lak-laki – perempuan untuk memimpin
– Diterjemahkan sebagai ”penolong” mencakup kerjasama,
bantuan dan penguasaan,
– Makna menyuruh mengerjakan ma’ruf mencakup segala segi
kebaikan atau perbaikan kehidupan, termasuk memberi
nasihat atau kritik kepada penguasa.
– Dengan demikian setiap lelaki dan perempuan hendaknya
mampu mengikuti perkembangan masyarakatnya, agar
masing-masing mampu melihat dan memberi saran dan kritik
dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kehidupan politik.
• Baiat perempuan menunjukkan adanya hak politik
perempuan untuk menentuan pilihan.
Hadis

ْ ‫• َل ْف ِل‬
‫ْن ُي َح َقْو ٌم‬
‫ِا‬
‫َو َّلْو َاْم َرُه ْم ْم َر ًةَأ‬
• “Tidak akan berhasil
suatu kaum, meski
dipimpin oleh seorang
perempuan “
• Adabul Mar’ah :
– Tidak memandang hadis Nabi saw yang diriwayatkan Abu
Bakrah tersebut sebagai alasan yang tepat untuk melarang
perempuan menjadi pemimpin.
– Hadis ini dikaitkan dengan konteks Nabi saat mensbadakannya.
– Memperhatikan sabab wurudnya hadis ini ditujukan Nabi
kepada peristiwa pengangkatan putri pengauasa tertinggi
Persia sebagai pewaris kekuasaan ayahnya yang meninggal
yang dinilai tidak memiliki kompetensi kepemimpinan.
• Fikih Perempuan (Munas Tarjih ke XXVII, 2010 di Malang)
– Dengan menganalogikan pada jabatan-jabatan terdahulu yang
sudah lazim diemban perempuan sebagaimana dinyatakan
dalam Adabul Mar’ah fil Islam,
– perlu ditegaskan bahwa tidak dijumpai nash-nash al-Qur’an
dan al-hadis yang melarang perempuan Muslimah untuk
menjadi presiden”.
NIKAH SIRI
PENGERTIAN
KELUARGA SAKINAH

“ Bangunan keluarga
yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah dan tercatat di
Kantor Urusan Agama sehingga
masing-masing anggota keluarga
dapat menjalankan peran sesuai
fungsinya, dalam suasana kasih
sayang untuk mewujudkan rasa
aman, tentram, damai, bahagia,
sejahtera dunia dan akherat yang
diridai Allah SWT. “.
Landasan Normatif KS
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu

‫ُك‬ ‫َل‬ ‫َل‬ ‫ْن‬ ‫َأ‬ ‫ِه‬‫ِت‬‫ا‬ ‫َآ‬ ‫ِم‬ cenderung dan merasa
‫َخ َق ْم‬ ‫َو ِمْن َي‬ tenteram kepadanya dan

‫ْن َأْنُفِس ُك ْم َأْزَواًج ا‬


dijadikan-Nya di antaramu
rasa kasih sayang.

‫ا‬ ‫َل‬‫ِإ‬ ‫وا‬ ‫ِل‬ Sesungguhnya pada yang


‫َتْس ُك ُن ْيَه َوَج َعَل‬ demikian itu benar-benar
‫َبْيَنُك ْم َمَو َّدًة َوَرْح َم ًة ِإَّن‬ terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir [Q.S. ar-
‫ِفي ٰذ ِل َ آل اٍت ِلَق ٍم‬ Rûm (30): 21].
‫ْو‬ ‫َك َي‬
‫َيَتَف َّك ُروَن‬
Fatwa MTT PPM tentang Nikah Siri

• Wajib hukumnya
”Bagi warga
mencatatkan
Muhammadiya perkawinan yang
h dilakukannya”.
• (25 Mei 2007 M).
Dasar Pertimbangan

I’lanun-nikah

Qiyas Aulawi

Kesaksian formal

Masalih mursalah

Kepribadian Muhammadiyah
Ijma’
I’lânun-Nikâh

‫َأْع ِلُنوا َهَذ ا الِّنَك اَح َو اْض ِر ُبوا َع َلْيِه ِباْلِغ ْر َباِل [رواه ابن ماجة عن‬
]‫عائشة‬
• Artinya: Umumkanlah pernikahan dan pukullah rebana
[HR. Ibnu Majah dari 'Aisyah].

) ‫َأْو ِلْم َو َلْو ِبَش اٍة (رواه البخارى عن َع ْبُد الَّرْح َمِن ْبُن َع ْو ٍف‬
• Artinya: Adakanlah walimah (perhelatan) meskipun hanya
dengan memotong seekor kambing [HR. al-Bukhari dari
'Abdurrahman bin 'Auf].
Qiyas Aulawi
• Al-Qur’an maupun Hadis, :
– secara eksplisit tidak memerintahkan melakukan pemcatatan nikah.
• Perintah pencatatan dalam Mudayanah, QS. al-Baqarah/2:282

‫يايهاالذين امنوا إذا تداينتم بدين إلى اجل مسمى فاكتبوه‬ •


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya ... .

• Pernikahan :
– Mșân ghalâ: yaitu perjanjian antara laki-laki dan perempuan sebagai suami
isteri, untuk saling mencintai dan mengasihi, mewujudkan keluarga sakinah,
menyiapkan generasi penerus yang akan melanjutkan risalah Islamiyah.
– Apabila akad hutang piutang atau hubungan kerja yang lain harus dicatatkan,
mestinya akad nikah yang begitu luhur, agung, dan sakral lebih utama lagi untuk
dicatatkan.
– QS an-Nisa'/4:21:
)٢١( ‫• َوَك ْيَف َتْأُخ ُذ وَنُه َو َقْد َأْفَض ى َبْع ُضُك ْم ِإَلى َبْع ٍض َوَأَخ ْذ َن ِم ْنُك ْم ِم يَثاًقا َغِليًظا‬
– Artinya: Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu Telah bergaul
(bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) Telah
KESAKSIAN FORMAL

• Era modern :
– Memberlakukan administrasi kewarganegaraan untuk kepentingan perlindungan
hukum,
– Pencatatan perkawinan oleh petugas pencatat nikah, merupakan bentuk kesaksian
secara formal dan kuat yang diakui keabsahannya dalam hukum ketatanegaraan.

– Qaidah fikhiyah

‫ال ينكر تغير األحكام بتغير األزمان‬


Tidak diingkari perubahan hukum karena perubahan zaman.

– Ibnu al-Qayyim menyatakan :


‫• َغُّي ْالَف ى اْخ ِتَال ا ِب ِب َغُّيِر ْاَألْزِم َنِة ْاَأل ِكَنِة ْاَأل اِل الِّنَّياِت ْال اِئِد‬
‫َو َعَو‬ ‫َو ْم َو ْح َو َو‬ ‫َت ُر ْتَو َو ُفَه َح ْس َت‬
Artinya: Perubahan fatwa dan perbedaannya terjadi menurut perubahan zaman,
tempat, keadaan, niat dan adat istiadat .
MASALIHUL MURSALAH

• Pencatatan perkawinan :
– Memberikan ketetapan hukum • Prinsip penetapan hukum :
bagi ikatan suami isteri, – Penetapan hukum atas
– Memberikan perlindungan akan dasar kemaslahatan
terjaminnya hak-hak suami
isteri, – Qaidah fiqhiyyah :
– Hak nafaqah isteri dan anak,
– Status anak,
‫• َت ُّرُف ْاِال ا َعل الَّرِع َّيِة‬
– Hak waris, dll.
‫َم ُم ِة َى‬ ‫َص‬
• Perkawinan tidak dicatatkan . ‫َم ُنْو ٌط ِباْلَم ْص َلَح‬
– Akan digunakan oleh pihak-
pihak yang melakukan Suatu tindakan pemerintah
perkawinan untuk kepentingan berintikan terjaminnya
pribadi dan kepentingan dan
– merugikan pihak lain terutama
kemaslahatan rakyatnya.
isteri dan anak-anak.
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Kepribadian Muhammadiyah :
• Salah satu sifat Muhammadiyah adalah
• ” Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang
sah".

Aturan tentang Perkawinan di Indonesia,


• UU no 1 tahun 1 9 7 4, pasal 2 ayat (2) , ” Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku”.
• PP Nomor 9 tahun 1 9 7 5 , pasal 1 0 ayat ( 3 ) : “ Dengan mengindahkan tatacara
perkawinan menurut hukum agamanya dan kepercayaannya itu, perkawinan dilaksanakan di
hadapan Pegawai Pencatat dan dihadiri oleh dua orang saksi".
• Instruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 1 9 9 1 tentang KHI, Pasal 5 ayat ( 1 ) Agar terjamin
ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatat; ayat (2) Pencatatan
perkawinan tersebut pada ayat ( 1 ) , dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah.

Undang-undang tentang perkawinan maupun Kompilasi hukum Islam bagi ummat


Islam Indonesia,
• ijma’ ulama tentang perkawinan.
MONOGAMI - POLIGAMI
• PRINSIP MONOGAMI DALAM KELUARGA SAKINAH
‘AISYIYAH
• Acuan : QS. An-Nisa’/4:2,3,129.
• Ketiga ayat tersebut dipahami secara komprehensip
• Banyaknya anak yatim dan janda akibat perang Uhud, perlu solusi
untuk mengatasi kondisi “darurat sosial”
• Adil menjadi syarat utama bagi laki-laki poligami
• Laki-laki sangat sulit berlaku adil
• Hadis-hadis ada yang membolehkan poligami dan ada hadis –
hadis yang memelarang poligami. (HR. Imam Bukhari, Muslim, At-
Tirmizi dan Ibnu Majah dari Mismar bin Makhramah
TERIMA KASIH

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai