khutbah pertama, :
َا ىح َّ مت ققتلهه ىو ىّ ىتم رمو متََ ل َلّ ىولى رْـ مت رم ممار للم رمو ى ق ـ
قيـا ى مي ىُا لسَ لِي ىرَ قل ىم مْ رول ل َتقمول ل ى
yaaa ayyuhallaziina aamanuttaqulloha haqqo tuqootihii wa laa tamuutunna illaa wa angtum
muslimuun. Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 102
Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi
ni’mat yang tak terhingga, yaitu ni’mat Taufik dan hidayah kepada kita sehingga kita bisa
melaksanakan sholat idul adha walaupun di rumah karena kondisinya tidak memungkin kita
sholat berjama’ah di masjid atau di lapangan, mengingat larangan dari para ulama maupun
pemerintah untuk menghindari kerumunan massa di saat pandemi covid 19 ini. Tidak boleh
mengurangi kekhusuan dan kehidmatan sholat idul adha ini, karena di zaman nabi pun
pernah diperintahkan untuk sholat di rumah karena ada hujan cukup lebat sehingga banyak
lumpur yang bisa mencelakan para jama’ah, apalagi kita saat ini sedang ada wabah yang
membahayakan kesehatan manusia.
Oleh karena itu, selayaknya kita selalu bersalawat kepada junjungan kita yaitu Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan hidup berupa agama islam dengan
syareatnya yang bisa menyelamatkan ummat nya di dunia dan di akherat, bahkan Allah SWT
memberikan jaminan yaitu berupa syafat dari Nabi Muhammad SAW kepada seluruh
ummatnya di akherat ketika semua manusia sedang memerlukan syafaat karena kesulitan
yang sangat luar biasa pada saat itu. Kita berdoa kepada Allah SWT agar kita ditetapkan dan
dikokohkan menjadi ummat nabi Muhammad SAW, sementara dalam kehidupan ini kita
harus berusaha sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk mengikuti tuntunan dari
Nabi Muhammad SAW baik dalam beribadah mahdoh (ibadah yang sudah ditentukan tata
caranya) maupun dalam ibadah ghoer mahdoh (seluruh aktifitas kita se hari-hari di luar
ibadah mahdoh).
Rangkaian syareat dalam idul adha tidak terlepas dari napak tilasnya perjalanan kehidupan
nabi Ibrahim AS dengan keluarganya yaitu anaknya yang bernama Ismail AS dan isterinya
yaitu siti Hajar.
Sumber : Ibnu Katsir melalui kitabnya, Bidayah wa al-Nihayah, Imam al Tsa’labi, ahli Tafsir
350-430 H, At-Tabari (838-923 M) dan Ibnu al Atsir (1160-1233 M), HR. Tirmidzi dari Ibnu
Abbas.
1. Sang ibu melihat dengan jelas bahwa dari pelipis bayi itu memancar cahaya
yang sangat terang,.... tentu saja sang Ibu sangat kaget dan bertambah
ketakutannya. Sang ibu bergumam, “anakku ini tentu manusia luar biasa dan aku
yakin pasti kamu ada yang menjaganya”...... kemudian sang ibu meninggalkan bayi
itu di dalam gua sendirian, lalu ditutup nya pintu masuk gua sedemikian rupa agar
tidak ada makhluk lain yang bisa masuk.
2. Setelah 7 hari, sang ibu mendatangi gua dimana bayi nya ada di dalamnya, ..... ibu
tersebut merasa kaget karena bayi nya sedang menghisap jari-jarinya yang
mengeluarkan SUSU, MADU dan KEJU. Dia merasa yakin bahwa ternyata bayinya
ada yang memelihara, namun pemikirannya tidak lebih dari itu.... (daya nalarnya
terbatas, sehingga tidak berusaha untuk mencari tahu, darimana Susu, madu dan
keju itu).
Demikianlah Allah SWT memelihara hamba yang dicintainya, walaupun seorang bayi di
dalam gua sendiri tetapi rizkinya dicukupkan dengan SUSU, KEJU dan MADU dari surga.
Tanda – tanda kenabian pada diri seorang bayi oleh Allah SWT diabadikan dalam Al-Qur’an
untuk diingat oleh manusia.
Semua kejadian di atas memberikan pelajaran kepada kita sebagai ummat nabi
Muhammad SAW untuk mempertebal keyakinan bahwa Allah Muha Kuasa (Almalik) dan
Allah Maha Memelihara (Al Hafidz). Seluruh makhluk nya yang ada di muka bumi dan di
langit, diciptakan oleh Allah dan dipelihara juga oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, dalam masa pandemi seperti sekarang ini, jalan pertama yang harus
ditempuh adalah menyerahkan segalanya kepada Allah SWT sebagai Penguasanya lalu kita
berikhtiar secara maksimal, tetapi akhirnya kita serahkan lagi kepada Allah sebagai
Pemelihara. Karena Allah sendiri yang menegaskan bahwa : “Semuanya dari Allah dan
akan dikembalikan lagi kepada Allah”
Istirahat 1 menit
Khutbah ke 2
"Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim
petunjuk dan Kami telah mengetahui dia."
Demikianlah Nabi Ibrahim AS meyakini keberadaan Allah SWT yang menghidupkan dan
mematikan serta yang memelihara. Bahkan ketika Allah SWT memerintah kepada Nabi
Ibrahim AS dengan kalimat : “Yaa Ibrahim, Aslim !!! (Yaa Ibrahim, tunduk patuhlah
kamu kepada KU); Ibrahim menjawab : “Aslamtu lirobbil ‘aalamin (Saya tunduk patuh
kepada Allah Tuhan Semesta alam)”.......
Ketundukan dan kepatuhan Nabi Ibrahim AS dibuktikan dengan berbagai perintah Allah
yang dilaksanakan sampai tuntas, seperti :
1. Perintah untuk menempatkan isteri dan anak bayinya (Ismail) di tempat yang tandus,
tidak ada air, tidak ada pohon dan tidak ada manusia lain.
2. Perintah Allah kepada Ibrahim AS untuk menyembelih putra yang dicintainya (Ismail),
yang akhirnya diganti dengan seekor domba..... kemudian menjadi syareat islam untuk
berqurbah pada Idul Adha.
3. Perintah Allah kepada Ibrahim AS untuk membangun dan mendirikan Ka’bah bersama
)anaknya (Ismail
Istirahat 1 menit
Khutbah ke 2
صلدْر ىو مْ ىالد مم ىع ىلَ ىَي لرر رلأى ىْ لام م ىمح َم نُ اَ ىو رلللار لى لم .ىو مْ ى ل لسَ لِْر َى رْ ىْ ىم ىْا لب لْْر ىم لة رللل ري ىم لرلس ىحمر مُ ل
صحر لب له َىْر ىم لْي ىرَ َىمَا ىبْر مُ ىو ىع ىلَ لىسل له ىو ى
َِل ًْ َِ ِعِ ِى الْزبْى ْآ اِْلَِا الز ّْْ ًَِ آ ُِْب ًْا ِ
صِل ًْا ِعِِ ًي َْ ِو ُِِد بْ ًْا ِوُِا َِ َِْاِلِى لْ زَ اِ ِو ُِلِْ ََِِْب ْب ِ
َِ ًِْْ ًي لْا.
صِزى اب ِعِِ ًي َْ ِو ُِِد ًِ صْد ِعِِى ُِيد َُِْا بُ َِ زْ دُ ِ الَِب زِ ِ
آَ ُِيد َُْا ِ بُ َِ زْ دُِو ِعِِى ْ
ِ اأًِْ يآ ِْ ُْ ًَْب ًِ ِواأِ ًُ ِْا ْ
ِ لَْز ِ
َ الِزَب زِ ا ًَْْرً لْ ًِ بْ ًْ ُْْْي ًَِ ِوال بْ ًْ ُْْا ِ ْ
ِ ِوال بْ ًِْْ ْْي ًَِ ِوال بْ ًِْْ ِْا ْ
ُِ ْْ ًي بُ ُِ ْرًٌْب بُ ِْيًٌب ال زُ ِع ِْا ْ
ِ.
بَْ ال بْ ًًََِِِِْْالِزَب زِ ا ًِِْ ًُ ِعِْا ِ ال ِْل ِِ ِوالبِل ِِ ِوال ُِْآ ِِ ِوالًََِ ْآ ِِ ِوال بْ ًْ ِْ ِر ِوالبِ ًْ ِْ ِوال لْي ِ
صًل ِو ُْ ًَ ُ ًبِ ُِ ْ
اَ ال بْ ًِْْ ْْي ًَِ ِوال زْ ُِآِْ ُِ ِوالْْ َِ َِ ُا ِ ََِِ ِر ُْ ًَِْا ِوُا ِ ُِطِ َِ ُْ ًَ ُِِِ َُْا ِ َِّاِ َا ِ ز
.عا ِ زًُل ْا ِ ََِز ال ِْال ِْي ًَِ
اَ ِوال َِ ًْ بُ ْ ِّْ ََِد الْاِل ِْي ًَِ الَ ِر ًْ ِْ ًِِْْل ِوُْْا ِ ِع ِّ ِ
اَ الْز ْ َُِزْا ِ آَْْا ِ ِْ ًْ ال لُ ًَيا ِ ِْ ًِِْْل ِوِْ ًْ ْ
لسال م عليكم ورحمة ا وبر كا ته
Tema 3 ; da’wah Nabi Ibrahim AS kepada Orang tua dan
kepada kaum nya
Khutbah pertama :
Di sekitar kediaman orang tuanya sudah banyak patung-patung yang dibuat oleh
bapaknya ibrahim dan disembah oleh manusia
Kecerdasan Nabi Ibrahim AS ketika berdialog dengan bapaknya.
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar, "Pantaskah engkau
menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau
dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.""(QS. Al-An'am 6: Ayat 74)
Rasa hormat dan kasih sayang nabi IbrahimAS kepada orang tuanya,
dengan mendo’akannya seperti berikut :
"Dia (Ibrahim) berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan
memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik
kepadaku."
(QS. Maryam 19: Ayat 47)
"Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang engkau sembah selain Allah,
dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan
berdoa kepada Tuhanku.""
"Dia (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam
"Dia (Ibrahim) menjawab, "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi;
(Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas
itu.“ (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 56)
"Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu
setelah kamu pergi meninggalkannya."
"Mereka (yang lain) berkata, "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela
(berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.“
"Mereka berkata, "(Kalau demikian) bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang
banyak agar mereka menyaksikan.“
"Mereka bertanya, "Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap Tuhan-
Tuhan kami, wahai Ibrahim?""
"Dia (Ibrahim) menjawab, "Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka
tanyakanlah kepada mereka jika mereka dapat berbicara.“
"Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, "Sesungguhnya kamulah
yang menzalimi (diri sendiri)."
"Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), "Engkau (Ibrahim) pasti tahu
bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.""
"Dia (Ibrahim) berkata, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak
dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada
kamu?"
"Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?“
"Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu benar-benar
hendak berbuat.“ (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 68)
Allah berfirman :
“Wahai api!!
Jadilah kamu dingin dan
penyelamat Ibrahim.
(QS. Al-Anbiya ayat 69)
"Itulah mu’jizat yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim AS, dibakar
selama 7 hari tetapi tidak sehelai rambut dari diri nabi Ibrahim AS yang
terbakar.
َا ىح َّ مت ققتلهه ىو ىّ ىتم رمو متََ ل َلّ ىولى رْـ مت رم ممار للم رمو ى ق ـ
قيـا ى مي ىُا لسَ لِي ىرَ قل ىم مْ رول ل َتقمول ل ى
yaaa ayyuhallaziina aamanuttaqulloha haqqo tuqootihii wa laa tamuutunna illaa wa angtum
muslimuun. Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 102
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim".
Nabi Ibrahim AS sejak kecil selalu dialog ketika menyampaikan pendapat (seperti kepada
bapaknya dan kaumnya), demikian pula ketika mendapat perintah untuk menyembelih
putranya, beliau berdialog dengan Ismail, seperti diabadikan dalam AL-Qur’an sbb :
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim)
berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku!
Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan
mendapatiku termasuk orang yang sabar."“
Maka keluarga tersebut yaitu Ibrahim dan ismail serta ibu nya, siap melaksanakan perintah
Allah.
Janji Allah tidak pernah meleset, akhirnya malaikat Jibril menahan tangan Ibrahim untuk
menyembelih ismail dan segera menggantinya dengan seekor domba yang besar.
"Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas
pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah).“
"Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh, demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.“ (QS. As-Saffat 37: Ayat 105)
“Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.“(QS. As-Saffat 37: Ayat 107)
"Selamat sejahtera bagi Ibrahim.“ (QS. As-Saffat 37: Ayat 109)
Peristiwa itulah yang mengawali disyariatkannya berqurban di bulan dzulhijjah tepatnya
setelah pelaksaanaan sholat Idul Adha, dengan dalil-dalilnya sbb :
Berqurban paling dicintai Allah SWT pada saat Idul Adh-ha, Sabda Nabi SAW :
“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain
menyembelih qurban.” (HR. At Tirmidzi)
“Semua hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah) adalah waktu untuk menyembelih
qurban.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
“Barangsiapa menyembelih qurban sebelum sholat Idul Adh-ha (10 Zulhijjah) maka
sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa menyembelih qurban
sesudah sholat Idul Adh-ha dan dua khutbahnya, maka sesungguhnya ia telah
menyempurnakan ibadahnya (berqurban) dan telah sesuai dengan sunnah (ketentuan) Islam.”
(HR. Bukhari)
Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Yusuf, Ishak bin
Rahawaih, Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm dan lainnya berkata,
“Qurban itu hukumnya sunnah bagi orang yang mampu (kaya), bukan wajib, baik orang itu
berada di kampung halamannya (muqim), dalam perjalanan (musafir), maupun dalam
mengerjakan haji.”
(Matdawam, 1984)
Istirahat 1 menit
Khutbah ke 2