Kementrian Luar Negeri. (2015) - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) .
Kementrian Luar Negeri. (2015) - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) .
Cari
ASEAN BERITA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) TERBARU
(b) ASEAN yang berdaya saing, inovatif, dan dinamis; APA YANG BARU
(c) Peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral;
(d) ASEAN yang tangguh, inklusif, serta berorientasi dan berpusat pada
masyarakat; dan
Per 31 Desember 2017, tercatat 72 dari 118 prioritas (61%) implementasi MEA di tahun
2017 telah berhasil diimplementasikan. Dari 46 prioritas yang belum diimplementasi,
12 di antaranya telah diimplementasi oleh beberapa negara anggota ASEAN. Adapun
Indonesia sejauh ini telah mengimplementasikan 85 dari 118 prioritas tersebut.
MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015, dan bertujuan untuk membuat
ekonomi ASEAN semakin terintegrasi dan kohesif; berdaya saing dan dinamis;
peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; tangguh, inklusif, berorientasi serta
berpusat pada masyarakat; serta ASEAN yang global.
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 1/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Cakupan kerja sama ekonomi ASEAN : Kerja sama ekonomi ASEAN mencakup bidang
perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi,
pariwisata, serta keuangan. Selain itu, kerja sama ini mencakup bidang pertanian dan
kehutanan, energi dan mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dapat
kita lihat profil perekonomian ASEAN sebagai berikut:
a. Negara ASEAN kaya akan komoditas sumber daya alam berupa energi, mineral
dan tanaman pangan;
b. Jumlah penduduk ASEAN yang besar, yaitu 632 Juta Jiwa (2015), mayoritas
adalah usia produktif;
c. Pertumbuhan ekonomi negara ASEAN relatif tinggi, rata-rata 5% - 6% per
tahun. Untuk mendorong kesetaraan pembangunan antarnegara anggota
(narrowing the development gap), ASEAN memiliki Initiative for ASEAN
Integration (IAI) atau Inisiatif Integrasi ASEAN (IIA). IIA bertujuan menciptakan
pembangunan merata antara ASEAN-6 (Brunei Darussalam, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) dengan CLMV (Kamboja, Laos,
Myanmar, dan Vietnam).
1. Perdagangan ASEAN
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 2/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Untuk ASEAN Single Window, sejak 1 Januari 2018, 5 (lima) negara AMS
yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam telah
melaksanakan Live Operation e-Form D. Diharapkan agar AMS lain yang
belum bergabung dapat mempercepat penyelesaian proses internalnya
agar dapat segera bergabung sehingga ASEAN dapat segera
mengimplementasikannya secara penuh.
Strategic Action Plan (SAP) Trade in Goods (TIG)
mengandung outcome untuk meliberalisasi tarif yang belum 0%,
berdampak pada produk minuman beralkohol yang masih Indonesia taruh
dalam General Exclusion List(GEL) dan produk beras dan gula
dalam Highly Sensitive List (HSL). Terdapat keinginan para negara
anggota ASEAN untuk review ATIGA guna mengakomodasi MEA 2025.
3. Investasi
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 3/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Pada KTT ASEAN ke-19 tahun 2011 saat Keketuaan Indonesia, para
Pemimpin ASEAN sepakat untuk mengkonsolidasikan perjanjian
ASEAN Free Trade Agreement + 1 (FTA +1) yang telah ada dan
membentuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
RCEP memiliki arti penting untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi
di kawasan melalui integrasi Free Trade Agreements ASEAN yang telah
ada. RCEP akan mencakup 3,4 milyar penduduk dunia (48%), PDB USD
21,7 trilyun (29% PDB dunia), dan total ekspor USD 5,1 trilyun (29% ekspor
dunia).
Cakupan RCEP antara lain meliputi Trade in Goods (TIG), Trade in
Services (TIS), Investment, Economic and Technical
Cooperation (ETC), Intellectual Property (IP), Competition, Legal and
Institutional Issue (LII), E-Commerce, SME, Government
Procurement, dan Movement of Natural Persons (MNP).
Perundingan RCEP telah memasuki putaran ke-21 di Yogyakarta,
Indonesia pada tanggal 5-9 Februari 2018. Dari 18 chapter yang
direncanakan, perundingan baru berhasil menyelesaikan 2 chapter yaitu
mengenai Economic and Technical Cooperation (ECOTECH) pada putaran
ke-15 di Tianjin, Oktober 2016 dan chapter mengenai Small and Medium
Enterprises (SMEs) pada putaran ke-16 di Banten, Desember 2016.
6. Pariwisata
ASEAN memiliki kerja sama ekonomi dengan pihak eksternal yang diwujudkan
dalam ASEAN+1 Free Trade Area Partners (AFPs), yakni perdagangan bebas
dengan Tiongkok (RRT), Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru,
serta India. Sedangkan FTA antara ASEAN dan Hong Kong telah selesai
dinegosiasikan pada tahun 2017.
8. UMKM
Sejak tahun 2016, Kementerian Koperasi dan UKM bertindak sebagai focal
point dalam kerja sama ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small, and
Medium Enterprises (ACCMSME). Forum kerja sama tersebut menjembatani
sinergi dan integrasi program-program kerja di level ASEAN dengan program
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 4/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
ASEAN SME Portal ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh UKM namun
juga bagi pemerintah, pihak swasta, dan lembaga maupun organisasi lainnya
dalam menyeberluaskan informasi mengenai program, layanan dan kegiatan
yang dilakukan yang bermanfaat bagi UKM. Berbagai jenis layanan dukungan
UKM yang dibuat oleh penyedia layanan UKM dimuat dalam suatu laman yang
berisi layanan-layanan yang dapat diakses oleh seluruh UKM dari 10 negara
anggota ASEAN yang telah terdaftar di portal tersebut. UKM yang ingin
mengakses layanan dapat mencari jenis layanan yang sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing.
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 5/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Saat ini ASEAN SME Portal tengah terus dikembangkan agar manfaat dari portal
tersebut dapat lebih dirasakan oleh UKM. Salah satu langkah yang ditempuh
oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam hal ini Deputi Bidang Produksi
dan Pemasaran adalah dengan melakukan koordinasi dan sosialisasi
bersama stakeholder terkait agar informasi mengenai website tersebut dapat
disebarluaskan sehinggga kebermanfaatannya oleh UKM dapat lebih maksimal.
Sistem ini dibuat dalam rangka tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 91
Tahun 2017 tentang percepatan prosedur perizinan berusaha yang sudah
diberlakukan di Indonesia. Sistem terintegrasi ini nantinya diharapkan dapat
menjadi langkah awal dalam rangka mencapai target workplan task force
2025 yaitu Single Identification Number, yang merupakan sistem identifikasi
penomoran tunggal bagi pelaku usaha di ASEAN.
ASPI 2018 merupakan program kerja sama ASEAN - OECD yang sudah
berjalan sejak tahun 2017, di mana sesuai dengan yang disepakati dalam
ACCMSME, OECD selaku organisasi mitra melakukan penilaian terhadap
kebijakan UMKM di seluruh AMS. Penilaian kebijakan ini sebagai kajian yang
bertujuan untuk menggambarkan indeks kebijakan UMKM dan memberikan
rekomendasi bagi pemerintah dalam menyusun dan mengimplementasikan
kebijakan. Pada tahun 2018 Indonesia mendapatkan skor indeks sebesar 4,11
dan berada di peringkat ke-4, setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Saat ini
OECD tengah menyusun laporan akhirnya di mana nantinya hasil resminya akan
dipublikasi pada akhir tahun 2018 dan akan disosialisasikan melalui
workshop yang dihadiri oleh sejumlah K/L terkait yang memiliki kebijakan
pengembangan UMKM dan terlibat dalam penyusunan ASPI 2018.
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 6/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Saat ini draft laporan hasil reviu sedang dibahas dalam pertemuan Working
Party on SMEs and Entrepreneurship di Paris dalam, di mana turut hadir dalam
pertemuan tersebut delegasi Indonesia perwakilan dari Kementerian Koperasi
dan UKM. Setelah draft laporan dibahas dan diberikan masukan maupun
tanggapan dalam sidang tersebut, OECD akan segera menyusun laporan
akhirnya untuk dapat segera dipublikasikan akhir tahun 2018.
Project ini akan dimulai pada pertengahan tahun 2018 sampai 2020, di mana
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM
bertindak sebagai project proponent dengan menggandeng Asosiasi
Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) dalam implementasi project tersebut.
Program yang akan dilaksanakan dalam project tersebut antara lain: (1)
Implementasi ASEAN model business incubation, (2) Pengembangan database
informasi (3) Menyelenggarakan business matching bagi UKM yang diinkubasi,
(4) Melaksanakan program co-incubation ASEAN, (5) Mengadopsi
program virtual business incubation, dan (6) Mengidentifikasi pakar/ahli
inkubator UKM yang dapat dimanfaatkan oleh inkubator ASEAN.
Program mentorship ini tidak hanya diharapkan untuk dapat mencetak mentor
UKM yang handal dan berkualifikasi namun juga dapat membuka kesempatan
bagi UMKM untuk mendapatkan akses terhadap pasar global dan
menjalin business networking di antara UMKM di ASEAN.
Sebagaimana telah disepakati dalam Sidang 5th ACCMSME bahwa ASEAN akan
kembali bekerja sama dengan Jepang dalam menyusun buku success story
UKM ASEAN. Penyusunan Future of ASEAN 50 Success Stories of Digitalised
MSMEs kali ini akan memuat profil dari 50 UKM di ASEAN yang telah sukses,
terutama bagi UKM digital dan start-up, yang telah memanfaatkan teknologi
sebagai basis menjalankan usahanya.
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 7/8
8/16/23, 11:18 AM Masyarakat Ekonomi Asean Mea | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Hak Cipta @ 2018 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. All Right Reserved.
https://www.kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea 8/8