Makalah Sejarah Ix
Makalah Sejarah Ix
Anisa Arianti
Dian Holina
Imelda Tinambunan
Khanaya Ananta Feris
M. Fauzi isnanto
Nefia Novandra
Rahma Wulandari
Saumaya Fadila
Kelas: XI MIPA 5
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Proklamasi Berkumandang.................................................................................... 3
2.2 Fakta Unik Peristiwa Proklamasi.......................................................................... 7
2.3 Dukungan Dari Berbagai Lapisan......................................................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 14
3.2 Saran...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Bagaimana Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII bergabung ke
Republik Indonesia ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
berlangsung
2. Untuk mengetahui kenapa proklamasi tidak jadi di laksanakan di lapangan kaeda
3. Untuk mengetahui cara proklamasi kemerdekaan bisa disebar luaskan sampai ke
daerah terpencil di Indonesia
4. Untuk mengetahui kenapa rapat raksasa diadakan setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia
5. Untuk mengetahui cara Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII
bergabung ke Republik Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bendera. S. Suhud mendapatkan bendera merah putih dari Ibu Fatmawati. Bendera dijahit
Ibu Fatmawati sendiri dengan ukuran yang sangat besar (Tidak Standar).
Bendera merah putih yang dijahit Fatmawati dikenal dengan bendera pusaka. Sejak
tahun 1969 tidak lagi dikibarkan dan diganti dengan bendera duplikat. Sementara tiang
bendera menggunakan sebatang bambu ( Semacam bekas jemuran pakaian).
Sejak pagi hari itu, sudah banyak orang yang berdatangan di rumah Sukarno di
Jalan Pegangsaan Timur No 56. Tokoh tokoh yang sudah hadir antara lain Mr. A. A.
Maramis, dr. Buntaran Martoatmojo, Mr. Laturharhary, Abikusno Cokrosuyoso, Otto
iskandardinata, Ki Hajar Dewantoro, Sam Ratualangie, Sartono, Sayuti Melik, Pandu
Kartawiguna, M Tabrani, dr. Muwardi, Ny. Sk. Trimurti, dan AG. Pringgodigdo.
4
(Gambar 5. Abikusno Cokrosuyoso, Otto iskandardinata, Ki Hajar Dewantoro)
5
Acara yang dilaksanakan pada upacara bersejarah itu adalah
1. Pertama,pembacaan teks proklamasi
2. Kedua,pengibaran bendera merah putih
3. Ketiga,sambutan walikota Suwiryo dan dr. Muwardi dari keamanan.
Hari jumat legi, tepat pada pukul 10.00 WIB, Sukarno dan Moh Hatta keluar ke
serambi depan, diikuti oleh Ibu Fatmawati. Sukarno dan Moh Hatta maju beberapa
langkah. Sukarno mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi.
Acara berikutnya adalah pengibaran bendera merah putih yang dilakukan oleh
Latief Hedradiningrat dan S. Suhud bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih, para
hadirin secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya tanpa ada yang memimpin.
Setelah itu, Suwiryo memberikan sambutan dan kemudia disusul sambutan dr.
Muwardi. Sekitar pukul 11.00 WIB, upacara telah selesai. Kemudian dr. Muwardi
6
menunjuk beberapa anggota Barisan Pelopor yang di pimpin S. Brata untuk menjaga
keselamatan Sukarno dan Moh Hatta.
2. Karena begitu tergesa gesa para tokoh ini tidak sempat menyiapkan bendera
negara. Konon pada malam itu juga, mereka membuang bendera dari kain sprei
putih dan kain merah milik dari seorang penjual soto yang kebetulan mangkal di
sekitat rumah sukarno. Kain itu dijahil oleh ibu Fatmawati sehingga jadi bendera.
Begitu juga tiang bendera yang pertama ini terbuat dari bambu.
3. Situasi begitu kritis, ketika menjelang pembacaan, Sukarno dikabarkan menderita
Malaria. Hingga pukul 08.00 WIB pagi, Presiden pertama republik indonesia ini
masih belum bisa bangun
7
4. Suara Pembacaan Teks Proklamasi adalah Rekaman Ulang. Rekaman teks
proklamasi yang biasa kita dengar adalah hasil rekaman ulang. Disebutkan dalam
laman resmi Kemdikbud, teknologi pada saat itu belum secanggih sekarang,
sehingga belum bisa merekam video dengan suara. Perekaman suara asli Bung
Karno baru dilakukan 6 tahun setelahnya. Di studio RRI, Soekarno kembali
membacakan teks proklamasi untuk direkam
5. Bersamaan dengan BM Diah, Frans Mendur adalah salah satu fotografer yang turut
mengabadikan momen kemerdekaan Indonesia. Hasil rekaman proklamasi Frans
tanam tepat di bawah pohon yang berada di kantor Harian Asia Raja supaya tidak
ditemukan oleh Jepang.
8
menyatakan dukungan mereka kepada republik, yaitu Yogyakarta, Surakarta, Pakualaman,
dan mangkunegaraan.
Euforia revolusi segera mulai melanda negeri ini, khusus nya kaum muda yang
merespon kegairahan dan tantangan kemerdekaan. Para komandan pasukan jepang
memperbolehkan pemuda pemuda indonesia memperoleh senjata. Antara tanggal 3-11
September, para pemuda di Jakarta mengambil alih kekuasaan atas stasiun stasiun kereta
api, sistem listrik, dan stasiun pemancar radio tanpa mendapat perlawan dari pihak Jepang.
9
Banyak pemuda bergabung dengan badan badan perjuangan. Para mantan prajurit
Peta dan Heiho membentuk kelompok kelompok yanh paling disiplin. Laskar Masyumi
dan Barisan Hizbullah, menerima banyak pejuan baru dan ikut bergabung dalam kelompok
kelompok bersenjata islam lainnya yang umumnya disebut Barisan Sabillah, yang
kebanyakan dipimpim oleh para Kiai.
10
Para pemuda memprakarsai diadakannya rapat raksasa di Lapangan
Ikada(Sekarang Monas). Rapat yang digagas oleh para pemuda dan mahasiswa yang
tergabung dalam "kesatuan van aksi", untuk melakukan rapat raksasa di lapangan Ikada,
yang semula di gagas tanggal 17 September 1945, mundur menjadi 19 september 1945.
Presiden Sukarno sudah di hubungi dan bersedia menyampaikan pidato di dalam rapat
raksasa pada tanggal 19 september 1945. Sejak pagi, rakyat Jakarta sudah mulai
berdatangan dan memenuhi lapangan Ikada. Rapat itu untuk memperingati sebulan
kemerdekaan indonesia
Bermula dari ketidakpuasan rakyat terhadap sikap Jepang yang belum juga
mengakui Negara Republik Indonesia dan bahkan Jepang malah mempertahankan status
quo nya dengan mengatasnamakan sekutu. Kondisi itu mendorong rakyat Indonesia yang
baru saja merdeka untuk segera membentuk pemerintah yang baru dan mengambil
langkah-langkah yang nyata. Ketidakpuasan rakyat semakin bertambah ketika mengetahui
pendaratan pasukan sekutu di bawah pimpinan mayor Geenhalgh, di Kemayoran pada
tanggal 8 September 1945. Rakyat dari berbagai penjuru dengan tertib berdatangan ke
lapangan Ikada dengan membawa poster dan bendera merah putih. Mereka menuntut
kebulatan tekad untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Mereka juga bertekad untuk
menunjukkan pada dunia internasional bahwa kemerdekaan Indonesia bukan atas bantuan
Jepang, tetapi merupakan tekad seluruh rakyat Indonesia.
Melihat tekad rakyat yang menggelora dan tidak dapat dihalangi meskipun oleh
tentara Jepang sekalipun, pemerintah terdorong untuk mengadakan sidang kabinet. Setelah
itu, diputuskan Presiden Soekarno dan Moh Hatta dan para menteri untuk datang ke
lapangan Ikada. Pada kesempatan itu Soekarno menyampaikan pidatonya yang disambut
dengan gegap gempita oleh rakyat. Rapat itu berlangsung tertib dan damai.
11
Pada tanggal 19 Agustus 1945 itu juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri
Paku Alam VIII telah mengirim kawat ucapan selamat kepada Presiden Soekarno dan
wakil presiden Moh Hattam atas berdirinya negara Republik Indonesia dan atas terpilihnya
dua tokoh tersebut sebagai presiden dan wakil presiden. Ucapan selamat itu tersirat bahwa
Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengakui kemerdekaan RI dan siap
membantu mereka. Kemudian, pagi itu sekitar pukul 10.00 tanggal 19 Agustus 1945 Sri
Sultan Hamengkubuwono IX mengundang kelompok kelompok pemuda di Bangsai
Kepatihan.
Amanat Sri Paku Alam VIII dan amanat Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Hanya
saja kata ' Sri Sultan Hamengkubuwono IX' diganti dengan ' Sri Paku Alam VIII' dan '
Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat' diganti dengan 'Negeri Paku Alaman'.
12
(Gambar 20. Sri Sultan Hamengkubuwono Dan Sri Paku Alam)
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan perjuangan bersama rakyat Indonesia.
Banyak tokoh yang berperan dalam proses perjuangan tersebut. Peranan para tokoh dalam
proklamasi kemerdekaan berbeda beda. Mereka berperan sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan yang harus dilakukan. Rakyat Indonesia di berbagai daerah mendukung
proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibuktikan dengan reaksi mereka yang sangat
heroik. Keberanian dan kerelaan berkorban ditunjukkan rakyat di berbagai daerah dalam
rangka mengambil alih kekuasaan Jepang.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat di berikan penulis yakni kita sebagai rakyat Indonesia
harus menghargai dan bisa meniru apa yang dilakukan oleh para pejuang terdahulu seperti
berjuang dan berkorban tanpa lelah agar Indonesia bisa terus bertahan untuk generasi di
masa depan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih,Lestari, 15 Februari 2022,Nama Nama tokoh penting yang hadir pada acara
pembacaan teks proklamasi,amg.kompas.com
iii