Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOLOGI

“KLASIFIKASI VIRUS”

ADELIA
X MIPA 1

DISUSUN OLEH :

 Atika Zahraa
 Rameyza Elya
 Deva Ramadhani
 Riska Maharani
 Herlangga Syuhada
 Fauzan Halim Simatupang
 M. Haikal Al-Farezi
 Raihan Al-Hadi

Kelas : X-9 (Kelompok 3)

GURU PENDAMPING : DEMITA DAHYU DIANDA, S. Pd

SMA NEGERI 2 TUALANG


TA : 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Virus” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran BIOLOGI. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Demita selaku guru Mata Pelajaran
Biologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Perawang, 16 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Malasah................................................................................................ 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
2.1 Definisi Virus....................................................................................................... 5
2.2 Struktur Dan Anatomi Virus ............................................................................... 5
2.3 Klasifikasi Virus Menurut Baltimore .................................................................. 7
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 9
3.2 Saran..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil
berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun
sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal.
Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen
virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus
tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah
tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri
yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

4
1.2 Rumusan Masalah
• Apakah yang dimaksud dengan virus?
• Bagaimana struktur dan anatomi pada virus?
• Bagaimana klasifikasi Virus Dengan Metode Baltimore?

1.3 Tujuan
• Mengetahui pengertian tentang virus
• Mengetahui struktur dan anatomi pada virus
• Mengetahui klasifikasi Virus Dengan Metode Baltimore

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau
RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan
dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

2.2 Struktur Dan Anatomi Virus

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil
berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun
sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

6
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal.
Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen
virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus
tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.Bahan genetik virus diselubungi
oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau
bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3
mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada
virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang,
dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-
bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal
infeksi.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.
Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan
terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar

7
60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk
membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel.Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus
memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki
selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid
dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari
virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul
enzim di dalam kapsidnya.

2.3 Klasifikasi Virus Menurut Baltimore


Virus dikelompokkan berdasar sifat mereka bukan sel-sel indukan yang diinfeksi.
Kriteria utama pada klasifikasi jenis asam nukleat DNA atau RNA. Klasifikasi dengan
mekanisme sintesis mRNA dikenal sebagai klasifikasi Baltimore, seseorang yang
memenangkan nobel Nobel .
Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari genomnya untuk
memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi menjadi tujuh kelas. Virus yang
tegolong pada kelas I sampai kelas V melakukan reproduksi secara replikasi, sedangkan virus
kelas VI melakukan secara transkripsi balik.
Kelas Asam Nukleat Cara Reproduksi Contoh
Virus herpes,
I DNAug Replikasi adenovirus
Virus MVM, M13
II DNAut (+) Replikasi
Reovirus
III RNAug Replikasi
Virus Polio, Pengakit
IV RNAut(+) Replikasi kuku dan nulut
ternak
Virus rabies
V RNAut (-) Replikasi
Transkripsi Balik Virus tetelo, virus
VI RNAut (+)
leukimia, virus AIDS

Transkripsi Balik Hepadna virus


VII DNAug*

8
Keterangan : ug = utas ganda
ut = utas tunggal
(+) = basa utas tunggal homolog dengan basa mRNA
(-) = basa utas tunggal kompletenten (ante parallel) terhadap mRNA
)* = utas ganda dengan perantara RNA

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik
tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme
subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop electron
Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari genomnya untuk
memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi menjadi tujuh kelas.

3.2 Saran
Saran kepada pembaca adalah agar pembaca tidak hanya mengacu pada materi
didalam makalahini melainkan mencari refrensi lain diluar makalah, dan diharapkan adanya
pengembangan lebih lanjut atas kekurangan dari makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Makalah Biologi, Ilmu Alam (http ://ilmualam.blogdetik.com/makalah-

biologi/, diakses 13 Oktober 2023)

Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Virus (http ://id.wikipedia.org/wiki/ Virus, diakses 14


Oktober 2023)
Sasrawan, H. 2012. Virus - Materi Lengkap Biologi (http://hedisasrawan.blogspot.com/
2012/11 /virus-materi-lengkap-biologi.html, diakses 14 Oktober 2023)

Anonim, 2012. Virus (http ://29111997pelajaranbiologikelas10smavir.blogspot.com/,


diakses 14 Oktober 2023)
Alfiansyah Muhammad. 2010, Struktur, Bentuk & Klasifikasis Virus (http ://www.sentra-
edukasi.com/2010/04/virus-dalam-ilmu-biologi-pada-artikel.html, diakses 14
Oktober 2023)

11

Anda mungkin juga menyukai