Kelompok 5 Personal Mastery
Kelompok 5 Personal Mastery
Disusun Oleh:
Ajeng Linggar Rinanti 25010116130200
Muthia Yuliani 25010116130203
Chania Oktrisia 25010116140204
Ribka Friday Hasian 25010116140218
Dendy Tribudi 25010116140240
Inggita Raiesa Rahmi 25010116130244
Kelas C 2016
A. Pengertian
Secara bahasa personal mastery dapat diartikan sebagai penguasaan diri atau keahlian
seseorang dalam menguasai diri sendiri.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa Personal Mastery tidak saja baik bagi diri
sendiri namun juga mempengaruhi lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal dengan cara
yang positif.
Menurut Marty Jacobs (2007), seseorang yang memiliki personal mastery yang
tinggi akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
Penerapan Personal Mastery dapat dilihat dari dua sisi yang saling berkaitan.
Bagian yang pertama adalah dimana seseorang tersebut sebagai suatu individu dan bagian
kedua adalah dimana individu tersebut menjadi bagian dari suatu kelompok. Sebagai
individu, upaya pengendalian diri dengan segala urusannya akan dapat membentuk suatu
karakter yang dikenal karakter personal, sedangkan perannya dengan suatu kelompok,
pengendalian diri diperlukan untuk menjamin adanya pembelajaran organisasi (Learning
Organization). Pada Personal Mastery, ada 7 dimensi. Diantaranya adalah :
Empati (Emphaty)
Kemampuan untukmemahami karakter dan emosi orang lain. Sebuah
keterampilan dalam memperlakukan orang sesuai dengan reaksi emosional
mereka.
Dalam suatu Personal Mastery terdapat banyak dimensi yang telah dijelaskan
sebelumnya. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan baru, bagaimana seseorang dapat
mengembangkan Personal Mastery yang ada pada dirinya. Untuk mengembangkan suatu
Personal Mastery, bisa dilakukan dengan cara berikut :
Seseorang yang telah menguasai Personal Mastery memiliki komitmen yang tinggi
terhadap suatu hal, sering mengambil insiatif, terus menerus mengembangkan kemampuan
untuk menciptakan hasil terbaik dalam kehidupan yang diinginkan. Personal Mastery terdiri
dari empat aspek
1. Aspek Emosional
Personal Mastery berkaitan erat dengan aspek emosional yang terdapat dalam diri
seseorang. Hubungan tersebut bisa memunculkan sifat atau perilaku seseorang seperti
berikut ini:
- Memahami emosi diri sendiri dan akibat emosi
- Memahami orang lain dan emosi yang dialami
- Berdaya secara emosional dan nyata
- Menjadi terbuka dengan suatu hubungan
2. Aspek Spiritual
Faktor spiritual menjadi aspek yang tidak terpisahkan dengan Personal Mastery. Hal ini
disebabkan spiritual bisa menjadi dasar yang cukup kuat keyakinan seseorang dalam
melakukan sesuatu. Aspek spirital terdiri atas:
- Berkaitan dengan inner self
- Mengapresiasi kehidupan, menyayangi orang lain
- Bersatu dalam perbedaan dengan orang lain
- Menciptakan dunia yang lebih baik untuk tempat hidup
3. Aspek Fisik
Kondisi fisik seseorang juga berpengaruh cukup kuat dalam implementasi personal
mastery. Tanpa kondisi fisik yang prima, personal mastery seseorang bisa terpengaruh
atau bahkan tereduksi. Berikut ini beberapa contoh aspek fisik, yakni:
- Berada secara fisik dan dalam lingkungan
- Memahami hubungan antara ‘mind-body’
- Bertanggung jawab dan membuat keputusan positif
- Me-manage stress dan mencapai keseimbangan
4. Aspek Mental
Faktor mental memiliki pengaruh yang sama pentingnya dengan aspek fisik. Seorang
individu pada dasarnya merupakan perpaduan dari mental dan fisik yang berkoordinasi
menjadi satu kesatuan yang utuh. Aspek mental tersebut terdiri atas:
- Memahami cara kerja pikiran dan cara menciptakan realitas
- Meningkatkan fokus mental dan konsentrasi
- Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif
- Menciptakan realitas yang diinginkan.
DAFTAR REFERENSI
dkk, P. H. (2011). Retrieved from FKM Unair:
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/kelompok_11.pdf
Juniarti, M. (2018). Retrieved from Scribd:
https://www.scribd.com/document/370376995/Definisi-Personal-Mastery-Kepemimpinan
Primasari, R. D. (n.d.). Retrieved from
http://www.academia.edu/6423460/TUGAS_ORGANISASI_PEMBELAJAR_DAN_BE
RPIKIR_SISTEM_MAKALAH_TENTANG_PERSONAL_MASTERY
Senge, P. M. (1996). Disiplin Kelima. In Seni dan Praktek Dari Organisasi. Jakarta: Tarnslate Ir.
Nunuk Adiarni MM.