Anda di halaman 1dari 2

2.

Hubungan antara upaya kesehatan dengan penyakit dan resiko


penyakit
 Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dilakukan sosialisasi tentang bahaya DBD pada masyarakat. Lalu dilakukan
pencegahan misal dengan cara 3M (Menguras, menutup, dan mengubur potensi
sarang nyamuk Aedes sp). Sehingga resiko penyakit yang ditimbulkan dapat
dikurangi. Jika seseorang terlanjur terkena DBD, maka langkah yang harus
dilakukan adalah membawanya ke rumah sakit terdekat.
 AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Penyakit yang menyerang daya tahan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.
Sosialisasi wajib dilakukan terutama di tempat-tempat beresiko tinggi seperti
tempat prostitusi ataupun karaoke. Pencegahan yang mungkin adalah
berhubungan seks dengan kondom,dan tidak berganti-ganti pasangan.
Masalahnya jika seseorang telah mengidap penyakit ini, obatnya belum
ditemukan dan penyakit ini menular. Jadi lebih baik kita mencegahnya.
 Hepatitis B
Penyakit ini menyerang hati. Dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat karena
penyakit ini lebih cepat penularannya daripada HIV/AIDS. Pencegahan yang
mungkin dilakukan seperti memberi vaksin hepatitis B. Jika sudah terkena
penyakit ini, agak sulit diobati. Hanya sebatas mengurangi gejala dengan obat
pereda sakit serta menjaga kenyamanan sehari-hari dan keseimbangan gizinya.
 Malaria
Sosialisasi penyakit ini hampir sama dengan DBD, yaitu dengan 3M, dengan
tujuan menutup potensi sarang nyamuk penyebab malaria, yaitu Plasmodium
sp.yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles. Jika sudah terlanjur terkena
malaria harus dibawa ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk
diberikan obat khusus.

 Diare
Terlihat sepele namun ternyata berbahaya. Perlu didadakan sosialisasi kepada
masyarakat tentang penyebab diare seperti kebersihan lingkungan yang kurang,
makanan minuman yang kurang bersih, dan pola hidup yang buruk. Pencegahan
yang bisa dilakukan seperti memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Jika
sudah terkena diare, bisa diberikan oralit (larutan garam) sehingga penderita bisa
sembuh.
 Diabetes Mellitus
Tren penyakit masa kini. Sosialisasi penyakit tidak menular ini perlu digalakkan
karena banyaknya kasus diabetes mellitus di Indonesia. Pencegahannya bisa
dengan olahraga, pola hidup sehat, dan mengurangi makanan-minuman yang
manis. Jika sudah terkena diabetes harus sering minum obat, mengecek gula
darah secara teratur, serta terapi insulin.
 Thalasemia
Hemoglobin tidak normal. Sosialiasi dibutuhkan karena penyakit ini memiliki
efek yang menakutkan. Karena tingkat Hb rendah, maka oksigen dalam tubuh
penderita lebih rendah. Resiko dapat dikurangi dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin. Jika sudah mengidap penyakit ini dapat dilakukan 2 cara
pengobatan yaitu transfusi darah tali pusat dan transplantasi sumsum tulang.
 Alzheimer
Melemahnya daya ingat. Perlu adanya sosialisasi terutama untuk orang-orang
yang berusia lanjut. Pencegahannya bisa seperti mengonsumsi makanan sehat,
olahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol. Jika sudah mengidap
penyakit ini, pengobatan yang ada hanya sebatas meredakan gejala,
memperlambat perkembangan penyakit, serta membuat penderita semandiri
mungkin.
 Kanker Payudara
Munculnya sel-sel kanker di daerah payudara namun masih bisa menyebar ke
area lainnya. Penyebabnya seperti adanya benjolan lunak yang pernah dimiliki,
faktor genetik, obesitas, dan faktor usia. Usaha preventif dilakukan biasanya
berupa pola hidup yang sehat, mengurangi konsumsi makanan berlemak,
menjaga berat badan ideal, dan berolahraga. Namun jika sudah mengidap kanker
ini, harus segera dioperasi lalu dilanjutkan dengan kemoterapi.
 Tuberculosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan dan bakteri basil.
Pencegahannya yaitu dengan mengurangi kontak langsung dengan penderita
TBC aktif, pemberian vaksin, dan menjaga pola hidup dengan sehat

Anda mungkin juga menyukai