Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSIALISASI PELAKSANAAN IMUNISASI BIAS


Td (TETANUS DIFTERI) DAN HPV (HUMAN PAPILOMA VIRUS)
KEBONSARI

A. PENDAHULUAN
Imunisasi sangat perlu diberikan kepada sasaran, baik bayi, balita, anak sekolah
maupun WUS (Wanita Usia Subur), Karena Imunisasi bias mencegah beberapa
penyakit. Penyakit penyakit yang bias dicegah dengan pemberian Imunisasi adalah
TBC, Hepatitis, Difteri Pertusis dan Tetanus, Polio dan Campak. Untuk bebas dari
penyakit tetanus seorang harus mendapatkan Imunisasi Td sebanyak 5 kali, mulai dari
status imunisasi pada saat bayi, imunisasi pada saat di bangku Sekolah Dasar, Calon
pengantin wanita (CPW) dan status Imunisasi Td saat hamil. Sehingga pelaksanaan
imunisasi pada anak sekolah dasar juga menjadi target imunisasi
Human Papilloma Virus (HPV) adalah doexyriboncleir acid (DNA) untaian ganda
yang menular secara seksual dan menginfeksi permukaan kulit dan mukosa epitel
(khan, 2009). Infeksi HPV pada genetalia merupakan infeksi yang sering terjadi dan
bersifat asimtomatik (Rusmil, 2009). Terdapat 100 tipe HPV yang telah diketahui.
Beberapa diantaranya berperan dalam terbentuknya lesi prakanker, kanker leher rahim,
dan kutil kelamin (WHO, 2007).
Depkes RI melaporkan bahwa penderita kanker leher rahim di Indonesia
diperkirakan mencapai 90-100 diantara 100.000 penduduk pertahun (Pradipta&Sungkar,
2007) dan masih menduduki tingkat pertama dalam urutan keganasan pada wanita
(Suwiyoga,2007). Sekitar 70% kejadian kanker leher rahim disebabkan oleh HPV Tipe
16 dan Tipe 18.
Kutil kelamin merupakan penyakit yang sangat menular dan hamper selalu
menular secara seksual, tetapi transmisi vertical dan autoinokulasi juga dapat terjadi
walaupun jarang. Sekitar 90%-100% kejadian kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6
dan tipe 11. Walaupun penyakit kutil kelamin tidak selalu menyebabkan kematian,
penyakit ini dapat menyebabkan morbiditas yang bermakna dan membutuhkan biaya
perawatan kesehatan yang besar (WHO, 2007)
Adapun penyebab tingginya angka kejadian dan kematian akibat infeksi HPV
adalah kurangnya pengetahuan akan bahaya, cara penyebaran dan khususnya
pencegahan terhadap infeksi tersebut (Tarigan, 2009). Hal tersebut juga terbukti dari
hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh Lenehan, et al (2007), Giuseppe, et al
(2008), Walsh, et al (2008) dan Ragin, et al (2009) yang menunjukan bahwa
pengetahuan masyarakat mengenai Vaksin HPV masih rendah. Oleh karena itu sebagai
langkah awal dalam meperbaiki pengetahuan masyrakat mengenai vaksin HPV. Dan
menjelaskan pentingnya vaksin HPV.

1
B. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar didik melalui UKS yang meliputi pendidikan
Kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Salah satu pelayanan kesehatan dalam kegiatan UKS adalah pemberian
imunisasi kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan
untuk meningkatan derajat kesehatan anak sekolah dan melindungi dari PD3I.
Sebagai bagaian dari UKS pada tahun 1997, Kementerian Kesehatan,
Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mencanagkan pelaksanaan imunisasi pada anak sekolah
dasar atau sederajat. Surat Keputusan Bersama 4 kementerian ini telah
diperbaharui pada tahun 2014. Pelaksaan BIAS yang sudah berjalan sampai
saat ini adalah Imunisasi MR (Measleas and Rubella) dan DT pada anak kelas
satu, serta Imunisasi Td pada anak kelas dua dan tiga.
Sebanyak 95% kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma
Virus (HPV) dan biasanya terjadi pada perempuan usia reproduksi. Ada lebih
dari 100 tipe HPV dan sekitar 40 tipe dapat menginfeksi area genitial. Tipe yang
paling sering menyebabkan kanker serviks, kanker vulva vagina, pre-kanker anal
dan kanker penis adalah tipe 16 dan 18 sedangkan tipe 6 dan 11 paling sering
menyebakan kutil kelamin.
Data GLOBOCON 2012 menunjukkan terdapat 58 kasus baru dan 26
orang meninggal akibat kanker serviks setiap hari di Indonesia. Tingkat
kematian, insidens, prevelens lima tahun di Indonesia merupakan yang tertinggi
di antara negara-negara di Asia Tenggara. Berdasarkan RISKESDAS 2013,
kanker serviks merupakan kanker dengan prevalens paling tinggi di Indonesia,
selanjutnya diikuti oleh kanker payudara, kanker prostat dan kanker kolorektal.
Data nasional menunjukan bahwa jumlah kasus kanker serviks mayoritas adalah
wanita dewasa usia 35-55 tahun, diikuti usia 56-64 tahun, usia >65 tahun dan
dewasa muda usia 18-35 tahun.
Saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah
dilaksankan adalah deteksi dini kanker serviks dengan metode Inpeksi Visual
dengan Asam Asetat (IVA). Deteksi dini dengan pemeriksaan IVA hanya dapat
dilakukan pada perempuan yang sudah menikah. Pencegahan kanker serviks
akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya proteksi spesifik dengan
memberikan dua dosis Imunisasi HPV dengan interval 6-12 bulan. Dengan
mempertimbangkan tingginya beban penyakit tersebut dan telah tersedianya

2
vaksin HPV yang aman untuk mencegah penyakit tersebut, maka akan dilakukan
penambahan vaksin baru, yaitu vaksin HPV ke dalam program BIAS. Pemberian
Imunisasi HPV diberikan hanya pada anak perempuan Kelas 5 (dosis pertama)
dan Kelas 6 (dosis kedua) SD/MI dengan Interval 12 belas bulan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mengurangi angka kesakitan terhadap penyakit kanker serviks
b. Menekan atau mengurangi angka kejadian kasus PD3I (Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti difteri, campak, pertusis,
pneumonia, tetanus dan tuberculosis yang ada di masyarakat
c. Tercapainya target pelaksanaan imunisasi BIAS Td dan BIAS HPV.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan orang tua dalam persiapan, perencanaan
dan pelaksaan pemberian Imunisasi Td melalui kegiatan BIAS pada anak
siswa-siswi Kelas 2 dan Kelas 5 serta BIAS HPV melalui kegiatan BIAS pada
anak perempuan Kelas 5 (dosis pertama) dan Kelas 6 (dosis kedua) SD/MI
dan yang sederajat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Kegiatan Pokok pihak puskesmas menyiapkan materi untuk kelancaran
Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi BIAS Td dan BIAS HPV, yakni :
a. Petugas mengundang peserta yang telah ditentukan dan sesuai jadwal
b. Menyiapkan ruangan Aula Puskesmas
c. Menyiapkan Materi Imunisasi BIAS Td dan HPV yang akan disampaikan
d. Petugas menjelaskan tentang Imunisasi BIAS Td dan HPV sesuai juknis
yang diberikan Dinas Kesehatan Kota
e. Peserta mencatat hal-hal yang penting yang dilaksanakan
f. Petugas memberikan waktu tanya jawab dengan peserta dalam
pelaksanaan Imunisasi Imunisasi BIAS Td dan HPV
g. Melakukan sharing/diskusi dan evaluasi dengan petugas beserta petugas
h. Mendiskusikan hambatan-hambatan yang ditemui dan bagaimana cara
mengatasi maupun memperbaikinya
i. Di akhir kegiatan sosialisasi dengan linprog tentang imunisasi tentang
Stretegi pelaksanan Imunisasi BIAS Td dan HPV mengharapkan peserta
dapat memberikan informasi kepada masyrakat untuk mengimunisasikan
anaknya

3
2. Rincian Kegiatan
Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi BIAS Td dan HPV

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Berkoordinasi dengan lintas terkait dengan rapat di puskesmas
2. Menjadwal semua undangan lintas sector terkait di wilayah kerja Puskesmas Ngagel
Rejo
3. Pelaksanaan Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi BIAS Td dan HPV sesuai jadwal
4. Pelaporan sesuai format dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya

F. SASARAN
Guru dan Lintas sector terkait

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Jenis Bulan
Pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Imunisasi

1 Sosialisasi
Pelaksanaan
Imunisasi
BIAS Td dan
HPV

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Analisis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi
BIAS Td dan HPV dilakukan setelah selesai dilakukan kegiatan Sosialisasi
Pelaksanaan Imunisasi BIAS Td dan HPV

4
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaksana program imunisasi melakukan pencatatan dari hasil Sosialisasi
Pelaksanaan Imunisasi BIAS Td dan HPV

Surabaya, 3 Januari 2022


Penanggung Jawab UKM Koordinator Imunisasi

dr. Kurnia Aviati Ledy Widjiastutik, S.Tr.Keb


NIP. 19851212 201403 2 003 NIP. 19820620 200801 2 016

Kepala UPTD Puskesmas Kebonsari

dr. Reyner Meilaksana Sumbung, M.H.Kes


Pembina/ IV A
NIP. 197905192006041018

Anda mungkin juga menyukai