Anda di halaman 1dari 12

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan

two group pretest-posttest with control group design. Observasi dilakukan dua

kali yaitu sebelum eksperimen (O1) disebut pretest, dan sesudah eksperimen

(O2) disebut dengan posttest.33

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian

dilaksanakan. Rancangan penelitian ini adalah pre-post two treatment

comparison.. Pendekatan yang digunakan adalah case control (kasus kontrol),

yaitu metode penelitian yang menilai Pengaruh Senam Nifas terhadap

Penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas, kemudian membandingkan

frekuensi paparan pada kedua kelompok.33 Berikut merupakan tabel desain

penelitian pre-post two treatment comparison..

Tabel 3.1
Desain penelitian Two Group Pretest-Posttest Design
Pretest Treatment Posttest
O1 X1 O2
O3 X2 O4
Keterangan:

O1 : Tinggi fundus uteri pada ibu nifas sebelum dilakukan senam nifas

O2 : Tinggi fundus uteri pada ibu nifas sesudah dilakukan senam nifas
44

O3 : Tinggi fundus uteri pada ibu nifas sebelum dilakukan pijat oksitosin

O4 : Tinggi fundus uteri pada ibu nifas sesudah dilakukan pijat oksitosin

X1 : pemberian senam nifas

X2 : pemberian pijat oksitosin

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Tegowanu Grobogan

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan dari bulan Agustus – Oktober 2018

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran maka dibuat definisi

operasional yang memuat beberapa batasan istilah pada penelitian ini antara

lain :

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


1 Variabel Senam nifas SOP Senam - -
Independent yang dilakukan nifas
senam nifas oleh ibu-ibu
setelah
melahirkan
setelah keadaan
tubuhnya pulih
kembali di
Puskesmas
Tegowanu ,Gro
bogan
2. Pijat Pemberian pjat SOP Pijat
oksitosin oksitosin pada ibu oksitosin
menyusui
3. Variabel Penurunan Pengukuran Cm Rasio
Dependent tinggi fundus dengan
Penurunan uteri merupakan menggunakan
45

tinggi salah satu tanda meteran atau


fundus uteri dari involusi dengan jari
uterus

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang

akan diteliti.33 Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di Puskesmas

Tegowanu Grobogan dengan melihat HPL pada bulan November sampai

Desember 2018 sebanyak 33 ibu.

2. Sampel

Sampel adalah pencuplikan dari populasi yang diteliti

karakteristiknya.33 Sampel dari penelitian ini sebanyak 30 ibu nifas di

Puskesmas Tegowanu kabupaten Grobogan yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

Sampel adalah Sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari

populasi itu. Penentuan jumlah sampel menggunakan Rumus Slovin,

sebagai berikut :

n :

Keterangan :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi sampel

e : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,05)


46

n =

n =

n =

n = 30,484

n = 30 orang

Spesifik penelitian ini ditentukan dengan kriteria inklusi dan

eksklusi sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu nifas hari 1-7 yang bersedia menjadi responden di Puskesmas

Tegowanu Grobogan
47

2) Ibu nifas yang tidak mengalami komplikasi selama persalinan dan

nifas

3) Ibu nifas yang melahirkan normal di Puskesmas Tegowanu

Grobogan

b. Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : Ibu nifas yang

mengundurkan diri menjadi responden

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampling yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. 34 Dalam penelitian ini

teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik accidental

sampling. Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara

aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian.36 Sehingga dalam teknik sampling di sini peneliti

mengambil responden pada saat itu juga di Puskesmas Tegowanu

Grobogan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data.(33) Intrumen penelitian biasanya dalam bentuk kuesioner

atau daftar pertanyaan, formulir observasi, dll. Instrumen penelitian dalam

penelitian ini adalah menggunakan SOP. SOP (Standar Prosedur

Operasional) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang


48

dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu, dimana

Standar Prosedur Operasional memberikan langkah yang benar dan terbaik

berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan

fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan

standar profesi. SOP dalam penelitian ini adalah SOP Senam nifas, SOP Pijat

Oksitosin dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan sebagai lembar

pengamatan yang digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri saat itu juga.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

yang menjadi objek dalam penelitian melalui observasi dan wawancara

langsung yaitu melalui observasi. Data primer terdiri dari pengukuran

tinggi fundus uteri.

b. Data sekunder

Data yang di peroleh dari data penunjang penelitian yaitu data ibu

nifas di Puskesmas Tegowanu kabupaten Grobogan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik observasi (pemeriksaan) sebelum diberikan perlakuan dan

setelah dilakukan perlakuan (eksperimen).

3. Langkah-langkah pengumpulan data

a. Persiapan
49

1) Peneliti mengajukan surat permohonan perijinan penelitian dari

STIKES Karya Husada Semarang kepada Puskesmas Tegowanu

kabupaten Grobogan.

2) Setelah mendapatkan surat permohonan perijinan penelitian maka

surat tersebut diajukan kepada Puskesmas Tegowanu kabupaten

Grobogan untuk mendapatkan ijin penelitian.

3) Peneliti mendapat lembar persetujuan dari Puskesmas Tegowanu

kabupaten Grobogan untuk penelitian dilokasi tersebut.

4) Peneliti melakukan identifikasi data atau mengumpulkan data ibu

nifas yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi.


50

b. Pelaksanaan

1) Peneliti membagi 2 kelompok responden, 15 responden untuk

kelompok intervensi dengan nomor ganjil diberikan senam nifas,

15 responden pada kelompok kontrol dengan nomor genap

diberikan pijat oksitosin.

2) Peneliti mengukur tinggi fundus uteri sebelum memberikan senam

nifas pada kelompok intervensi

3) Peneliti memberikan senam nifas pada kelompok intervensi setiap

pagi selama 7 hari.

4) Peneliti mengukur kembali tinggi fundus uteri setelah pemberian

senam nifas selama 7 hari.

5) Peneliti mengukur tinggi fundus uteri sebelum memberikan pijat

oksitosin pada kelompok kontrol

6) Peneliti memberikan pijat oksitosin pada kelompok kontrol setiap

pagi selama 7 hari.

7) Peneliti mengukur kembali tinggi fundus uteri setelah pemberian

pijat oksitosin selama 7 hari.

c. Tahap Akhir Penelitian

1) Mengolah data hasil pretes dan postes serta menganalisis

instrumen yang lain seperti lembar observasi.

2) Menganalisis data hasil penelitian dan membahas temuan

penelitian
51

3) Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.

4) Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

G. Cara Pengolahan Data

1. Editing

Peneliti memeriksa data yang diperoleh, baik mengenai identitas

responden maupun hasil pengukuran setelah semua kuisioner terkumpul.

2. Tabulating

Yaitu pengelompokan data kemudian dengan menggunakan daftar hasil

dan memasukan data sesuai variabel-variabel pertanyaan dan item-

itemnya dilanjutkan dengan mengambil kesimpulan dari hasil tabel-tabel

yang dikenakan.

3. Entry data

Memasukkan data yang telah ditabulasikan dengan program SPSS.

4. Cleaning

Yaitu pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data

yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut

dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer.

H. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisi univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis

tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi menganalisis

tiap variabel dari hasil penelitian yaitu tinggi fundus uteri sebelum dan

sesudah diberikan senam nifas. Adapun analisa univariat disajikan dalam


52

bentuk tendensi sentral berupa mean, minimum, maksimum dan standar

deviasi.(34)

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel untuk mengetahui hubungan dari kedua variabel.(35)Analisis

bivariat penelitian ini :

a. Menganalisa perbedaan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas

sebelum dan sesudah senam nifas pada kelompok perlakuan dengan

uji Paired T- test. Bila data berdistribusi normal (P-value > 0,05)

maka menggunakan uji T-Dependent. Bila data berdistribusi tidak

normal (P-value <0,05) maka menggunakan Wilcoxon. Melakukan uji

normalitas data dengan Shapiro wilk karena sampel kurang dari 50

orang.

b. Menganalisa perbedaan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas

sebelum dan sesudah pada kelompok control dengan uji Paired T-tes .

Bila data berdistribusi normal ( P-value >0,05) maka menggunakan

uji T-Dependent. Bila data berdistribusi tidak normal (P-value <0,05)

maka menggunakan Wilcoxon. Melakukan uji normalitas data dengan

Saphiro Wilk karena sampel kurang dari 50 orang.

c. Menganalisa pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus

uteri dengan menggunakan uji T-independen. Melakukan uji

normalitas data dengan saphiro Wilk karena sampel kurang dari 50

orang. Bila data berdistribusi normal ( P-value >0,05) maka


53

menggunakan uji T-independent. Bila data berdistribusi tidak normal

(P-value < 0,05) maka menggunakan uji Mann Whitney.

Jika p value < 0,05 maka Ha diterima, berarti ada pengaruh

senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas.

Jika p- value > 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh

senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas.

I. Etika Penelitian

1. Informed consent (lembar persetujuan peneliti)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden dan dijelaskan maksud

dan tujuan penelitian. Responden yang bersedia menandatangani lembar

persetujuan yang telah disiapkan.

2. Anominity (tanpa nama)

Untuk menjamin kerahasiaan subyek maka lembar persetujuan maupun

lembar kuesioner nama dan identitas responden tidak dicantumkan.

Peneliti hanya mencamtumkan tingkat pendidikan, umur dan penggunaan

kode tertentu untuk masing-masing responden yang berupa nomer urut

responden pada watu pengambilan data dilakukan.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Informasi atau pun masalah-masalah lainnya yang telah diperoleh dari

responden disimpan dan dijamin kerahasiaanya. Informasi yang diberikan

oleh responden tidak akan disebarkan kepada orang lain tanpa seijin

responden.
54

4. Benefit (manfaat)

Suatu penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat maksimal

terutama bagi responden dan peneliti hendaknya meminimalisasi dampak

negatif pada responden. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha

memaksimalkan manfaat penelitian dan meminimalkan kerugian yang

dapat timbul akibat penelitian ini.

5. Justice (keadilan)

Seluruh responden yang terlibat dalam penelitian ini diperlakukan secara

adil dan diberikan hak dan kewajiban yang sama, tidak terdapat perbedaan

prioritas pada setiap responden

Anda mungkin juga menyukai