Kabupaten Padang Lawas Utara secara geografis terletak pada 1 0 13’50” dan
202’32” Lintang Utara serta 990 20’44” dan 1000 19’10” Bujur Timur, dengan batas-batas
Kecamatan Sungai Kanan, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan
Sumatera Utara memiliki luas 3.918,05 Km2 yang terdiri dari 9 kecamatan, 386 desa dan
2 kelurahan pada dasarnya selain sangat potensial sebagai daerah pertanian dan
perkebunan juga sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai daerah transit, pariwisata
dan jasa perdagangan karena posisi strategisnya berada pada jalur lintas Sumatera dan
memiliki 3 jalur pintu gerbang lalu lintas darat menuju Medan, Pekan Baru, Sumatera
Barat dan bahkan Sumatera Selatan dan Pulau Jawa serta telah didukung dengan
Padang Lawas Utara berada pada 0-1.915 Meter diatas permukaan laut, sebagian
daerahnya datar, beriklim cukup panas bisa mencapai 34,200C, sebagian daerah berbukit
dengan kemiringan curam, berbukit dan bergunung, beriklim sedang yang suhu
Kabupaten Padang Lawas Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan.
Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Juni dan musim
penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember, diantara
1.1.2. Kependudukan
Pada saat Kabupaten Padang Lawas Utara dimekarkan tanggal 10 Agustus 2007
jumlah penduduk daerah sebanyak 201.327 jiwa. Jumlah penduduk daerah diproyeksikan
pada tahun 2014 sebanyak 247,286 jiwa, pada tahun 2015 sebanyak 252.589 jiwa
berdasarkan data proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara Dalam
jumlah 60.058 jiwa atau 26,22 persen dari total penduduk Padang Lawas Utara.Sementara
jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan HuluSihapas dengan jumlah 4.807
jiwa atau sebesar 2,10 persen. Jumlah rumah tangga yang ada di Padang Lawas Utara
sebanyak 53.993 rumah tangga dengan rata-rata anggota rumah tangga antara 4 sampai
dengan 5 orang. Jumlah penduduk usia non produktif umur 0-14 tahun sebanyak 89.190
jiwa atau 38,93 persen dan umur 65 tahun ke atas sebanyak 6.808 atau 2,97 persen.
Sedangkanumur produktif 15-64 tahun sebanyak 133.076 jiwa atau 58,10 persen.
persen. Artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif secara ekonomi
Jumlah penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara lebih banyak yang berjenis
kelamin laki-laki dari pada perempuan dengan sex ratio sebesar 100,78 persen pada tahun
2012. Sedangkan besarnya laju pertumbuhan penduduk tahun 2010-2012 sebesar 1,18
persen. Dengan laju pertumbuhan terbesar di Kecamatan Simangambat yakni 1,30 persen.
Dari sisi perkawinan, rata-rata usia kawin pertama wanita (Singular Mean at First
Marriage) di Padang Lawas Utara adalah 20,40. Artinya bahwa usia perkawinan pertama
menikah pada usiakurang dari 17 tahun, 80,59 persen menikah pada usia 17-24 tahun, dan
Jumlah penduduk usia kerja di Padang Lawas Utara pada tahun 2012 sebanyak
143.265 orang yang terdiri dari 101.458 orang angkatan kerja dan sisanya sebanyak
41.807 orang termasuk bukan angkatan kerja. Dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) sebesar 70,82 persen, artinya terdapat 70,82 persen penduduk usia kerja di
Padang Lawas Utara siap terjun di pasar kerja baik bekerja, mencari
pekerjaan di Padang Lawas Utara sekitar 76,07 persen penduduknya bekerja di sektor
pertanian, sebanyak 23,29 persen di sektor jasa-jasa, dan sisanya 0,64 persen bekerja di
Profil RSUD Gunungtua Tahun 2022 | 3
sector manufaktur. Sedangkan bila dilihat dari status pekerjaan pada umumnya penduduk
Padang Lawas Utara yang bekerja berstatus sebagai pekerja keluarga. Pada tahun 2012
sebanyak 52,35 persen bersatus sebagai pekerjakeluarga, 18,26 persen berusaha sendiri,
12,44 persen buruh/karyawan serta 1,48 persen berusaha dibantu buruh tetap atau
pengusaha. Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 389 pencari kerja. Hal ini terlihat dari
jumlah mereka yang mengurus kartu kuning pada dinastenaga kerja pemda Padang
Padang Lawas Utara. Upah minimum Regional diKabupaten Padang Lawas Utara pada
tahun 2012 sebesar Rp 1.471.250,- meningkat sebesar 11,46 persen daritahun sebelumnya
urbanisasi ataupun migrasi penduduk yang cukup tinggi sebagai konsekuensi pemekaran
daerah telah mendorong masyarakat luar daerah mengembangkan usaha-usaha jasa dan
penduduk yang lebih merata secara ideal dengan upaya-upaya pemerataan pembangunan
penduduk. Namun tetap memperhatikan rencana struktur pusat pelayanan, rencana pola
ruang, rencana kawasan strategis, rencana guna lahan wilayah dan rencana pembagian
wilayah pengembangan dari rencana tata ruang wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara.
G. TUA
Simp. Portibi
RSUD GUNUNGTUA
PS
JALAN RAYA
POS
SATPAM
TAMAN
POS
SATPAM
RUANG VIP
M
GAS
MEDIS
A LABORATORIUM
K
RADIOLOGI A
H BEDAH SENTRAL N
RUANG
T
PERTEMUAN O
A
CSSD R
N RANAP
KELAS
II & III
TAMAN KELAS RUANG
III GIZI
RAWAT INAP
KELAS I
ICU
INST. FARMASI
RANAP
MUSOLLAH ISOLASI
IPAL
IPSRS
RANAP
VIP LOUNDRY
TAMAN
TAMAN
AULA GUDANG
KAMAR JENAZAH OBAT
RSUD Gunungtua mulai tahun 2000. Pada tahun 2002 sudah mulai
beroperasional dikepalai oleh Dr. Dahlian Harahap. RSUD Gunungtua diresmikan pada
tahun 2003 oleh Bupati Tapanuli Selatan yaitu Bapak Drs. H. M. Shaleh Harahap. Pada
050/1071/2003 dengan status kelas C yang pada saat itu dikepalai oleh Dr. Sori Monang
Harahap, SpB. Tahun 2004 dikepalai oleh Dr.Taslim, tahun 2005 oleh Dr. Sri Suryani
Hasanah Harahap, tahun 2006 s/d 2009 oleh Dr. H. Sori Monang Harahap, SpB dan pada
tahun 2010 oleh Dr. H. Naga Bakti Harahap. Pada tahun 2013 bulan Oktober oleh dr.
Herlina Sonera Batubara dan pada bulan Maret oleh drg. Milda wati. Pada tahun 2016
bulan Maret oleh dr.Arnalom Sitorus,pada Tahun 2017 bulan Mei oleh dr. Zunaidah
Hasanah M. Kes, dan pada Desember 2017 s/d Agustus 2019 dipimpin oleh dr. Julia
Erlina Nasution, Dan Pada Agustus 2019 s.d Februari 2023 dipimpin oleh dr. Anita
Syafrida Lubis M. Kes. Pada Februari 2023 s.d sekarang RSUD Gunung Tua dipimpin
Kabupaten Padang Lawas Utara, maka RSUD Gunungtua menjadi lembaga teknis
daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Paluta nomor: 09 tahun 2010.
RSUD Gunungtua telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus
Tingkat Perdana.
2.1. VISI
“Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Gunungtua Sebagai Rumah Sakit Yang
2.2. MISI
2.3. MOTTO
2.4. NILAI-NILAI
2.5. TUJUAN
3.1 DIREKSI
DPRD
BUPATI
DINAS DIREKTUR
KESEHATAN RSUD
Adapun struktur organ GUNUNGTUA
DIREKTUR
RSUD
KOMITE
SPI
MEDIK
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAG
SEKSI ADMINISTRASI
PELAYANAN SEKSI UMUM DAN
MEDIS DAN NON PENUNJANG KEPEGAWAIAN
MEDIS MEDIS
SUBBAG
KEUANGAN
SEKSI
PELAYANAN SEKSI
KEPERAWATAN PENGEMBANGAN
SUBBAG
DAN PELATIHAN
PROGRAM
TENAGA MEDIS
Instalasi Unit
3.3.1. Direktur
1. Direktur Rumah sakit Umum Daerah Gunungtua melaksanakan tugas pemerintah Daerah
Bidang Pelayanan Umum kesehatan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
2. Dalam melaksanakan tugasya Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dibantu oleh Kepala
Bagian Tata Usaha Dan Kepala Bidang sesuai dengan tugas yang di tetapkan dan tugas-
tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
3. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya wajib
memperhatikan, melaksanakan dan menerapkan prinsip – prinsip organisasi dan manajemen,
koordinasi, integrasi, sinkronisasi,simplifikasi, kerjasama, efisiensi, efektifitas, transparansi
dan akuntabilitas publik.
4. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur menyelenggarakan fungsinya :
a. Merumuskan kebijakan teknis berdasarkan visi dan misi serta tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit.
b. Penyiapan konsep kebijakan Rumah Sakit dan pelaksanaan kewenangan tugas
sesuailingkup tugasnya.
c. Menetapkan program kerja rumah sakit sesuai dengan rencana strategis pemerintahan
kabupaten.
d. Mendistribusikan tugas kepada para bawahan secara lisan maupun tertulis sesuai dengan
bidang tugas masing – masing.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para bawahan melalui rapat – rapat intern dan
penunjukan langsung untuk keterpaduan pelaksanaan tugas.
f. Membina para bawahan sesuai ketentuan kepegawaian untuk peningkatan kualitas
dankarir para bawahan.
g. Mengadakan koordinasi dan konsultasi tugas dengan pihak – pihak yang terkait
baikteknis maupun administrativ untuk keserasian dan keharmonisan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi rumah sakit.
h. Mengevaluasi pelaksanaan tugas para bawahan untuk mengetahui prestasi kerjanya dan
upaya tindak lanjut.
i. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah melaksanakan system pengendalian intern
dilingkungan kerjanya , bertanggung jawab memimpin dan pengarahan dan petunjuk
bagi pelaksanaan tugas.
1. Kepala Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala bagian yang mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan urusan penyusunan program dan hubungan masyarakat.
2. Umum, perlengkapan, tata usaha, logistik dan kepegawaian serta keuangan RumahSakit
Daerah.
3. Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Dalam menjalankantugasnya bertanggung jawab langsung kepada direktur RSUD.
b. Penyusunan rencana dan program kerja Rumah Sakit Umum Daerah.
c. Penyelenggaraan pelayanan administrasi, keuangan, kepegawaian, tata persuratan,
perlengkapan , logistik umum dan rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah.
d. Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi Rumah Sakit Umum Daerah.
e. Pengkoordinasikan rapat dinas dan keprotokolan.
f. Mengkoordinasikan kegiatan kerumahtanggaan,penerimaan tamu,rapat dan upacara
resmi Rumah Sakit Umum Daerah.
g. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian lain dalam
melaksanakan tugasnya.
h. Pengkoordinasian laporan tahunan Rumah Sakit Umum Daerah.
i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karir.
j. Pelaksanaan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh Pimpinan .
1. Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan
operasional pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian.
2. Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum dan
kepegawaian.
b. Mengumpulkan, mensosialisasikan dan menyebarluaskan peraturan perundang-
undangan dibidang Umum dan atau Kepegawaian dilingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah.
c. Mengkaji dan menelaah peraturan dan perundang-undangan serta naskah Rumah Sakit
Umum Daerah sesuai bidang tugasnya.
d. Melaksanakan urusan umum, surat menyurat, inventarisasi dan perlengkapan logistik
rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah.
e. Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan administrasi kepegawaian.
f. Mengkoordinasikan kegiatan kerumahtanggaan, penerimaan tamu, rapat dan upacara
resmi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.
Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas untuk menyusun rencana danprogram kerja
a. Mengkoordinasikan usulan setiap bidang dan pengelolaan data serta informasi tentang
Rumah Sakit Umum Daerah.
b. Merumuskan dan melaksanakan pengendalian dan pelaporan.
c. Merumuskan, melaksanakan dan menghimpun petunjuk teknis yang berhubungan
dengan penyusunan program.
d. Merumuskan rencana strategis, rencana kerja dan program pembangunan tiap tahunnya
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.
e. Membagi tugas kepada bawahan agar diproses lebih lanjut.
f. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerja sama
yang baik.
g. Membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis.
h. Menyeleksi pelaksana tugas bawahan agar hasil yang di capai sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan.
i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karir.
j. Memberikan layanan informasi yang diperlukan.
membina,
keperawatan.
keperawatan.
a. Menyusun program dan kegiatan pelayanan medis dan non medis serta pelayanan
d. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh kepala sub bagian dan kepala seksi di
lingkungan rumah sakit baik untuk mendapatkan informasi, masukan serta untuk
f. Menyiapkan data dan informasi kegiatan pelayanan medis dan non medis serta rujukan.
i. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
j. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulus sebagai
standar.
evaluasi secara berkala dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan evaluasi pelayanan
tugas dan wewenang kepala bidang keperawatan atas persetujuan direktur sesuai
kebutuhan.
i. Menyiapkan rencana kebutuhan peralatan perawatan baik jumlah maupun kualitas alat
instalasi.
a. Rencana operasional dan program kerja kegiatan penunjang medis dan non medik.
medik maupun non medik baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun diskusi yang
medik.
medik.
l. Pelaksanaan koordinasi penunjang medik dan non medik dengan sub unit kerja lain di
dan diagnostik.
dan prasarana.
pengendalian instalasi.
f. Mempersiapkan bahan dan data-data serta permasalahan yang ada di bidang penunjang
pelayanan medis.
c. Melakukan penilaian mutu terapan etika serta kemampuan profesi tenaga keperawatan
keperawatan.
(1) Komite medik merupakan kelompok tenaga medik yang keanggotaannya terdiri dari
(3) Komite medik dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggotanya dan diangkat
(4) Komite medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standart pelayanan
(5) Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik dapat dibantu oleh Panitia medik yang
anggotanya terdiri dari Staf Medik Fungsional dan tenaga profesi lainnya secara ex-
officio
(6) Panitia adalah Kelompok Kerja Khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah
(1) Staf Medik Fungsional merupakan dokter yang bekerja di Instalasi dalam Jabatan
Kesehatan
keahlian
(4) Kelompok Staf Medik sebagaimana dimaksud ayat (3) dipimpin oleh seorang Ketua yang
(5) Jumlah besaran Staf Medik Fungsional ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah
(6) Ketua Kelompok Staf Medik Fungsional diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan
Direktur
Profil RSUD Gunungtua Tahun 2022 | 20
Staf Medik Fungsional terdiri dari:
(3) Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggotanya
(4) Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standart
keperawatan
(5) Ketua Komite Keperawatan diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur
3.3.12.4. INSTALASI
(1) Instalasi merupakan unit penyelenggara pelayanan fungsional Rumah Sakit Umum
Daerah
(4) Jumlah dan jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit
5. Instalasi Radiologi
6. Instalasi Farmasi
7. Instalasi Gizi
8. Instalasi Laboratorium
(1) Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnosis pengobatan, perawatan
penderita rawat jalan yang datang dan atau melaksanakan rujukan baik ke Instalasi
(2) Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan paripurna
inap dan melaksanakan rujukan baik menerima maupun mengirimkan rujukan serta
(3) Instalasi Rawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan darurat medis yang
non medis serta tenaga medis/ paramedic untuk suatu tindakan bedah, membuat jadwal
fisik terhadap penderita yang dirujuk dan membuat program kerja yang dibutuhkan
melalui Pelayanan Rehabilitasi Medik Rawat Jalan dan Rawat Inap serta merencanakan
(6) Instalasi Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan Radiologi yang meliputi:
(7) Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan peracikan, penyimpanan dan
menyalurkan obat-obatan, gas medik, alat kedokteran, alat perawatan, dan alat kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga/ pegawai dalam jabatan fungsional, merencanakan kebutuhan
membina dan melaksanakan penilaian terhadap pekerjaan pegawai yang bekerja pada
Instalasi Farmasi
(8) Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan gizi yang meliputi:
gizi yang dilakukan oleh tenaga/ pegawai dalam jabatan fugsional dan membuat
penelitian dan pengembangan gizi terapan, membuat adminstrasi pelayanan gizi serta
laboratorium untuk keperluan diagnosa dan kegiatan transfusi darah yang dilakukan oleh
Laboratorium
kepada tugas teknis dan non teknis, membuat laporan pelaksanaan tugas serta
(11) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas melaksankan pemeliharaan
petugas teknis dan non teknis, membuat laporan pelaksanaan tugas serta merencanakan
(12) Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan dan
kepada petugas teknis dan non teknis, membuat laopran pelaksanaan tugas serta
(13) Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit mempunyai tugas melaksankan pengolahan
limbah padat dan cair Rumah Sakit, membuat perencanaan kebutuhan bahan-bahan yang
kepada petugas teknis dan non teknis, membuat laporan pelaksanaan tugas serta
Sumberdaya manusia RSUD Gunungtua berjumlah 369 orang yang terdiri dari berbagai
golongan dengan tingkat pendidikan yang bervariasi. Dalam tabel ini akan di jelaskan tentang
Tabel 3.1. Jumlah Sumber Daya Manusia di RSUD Gunungtua Tahun 2021
JENIS KEPEGAWAIAN
2022
NO JENIS TENAGA JABATAN PEG.
NON
PNS KONT JML
PNS
RAK
1 Tenaga Gizi Nutrisionis 2 1 0 3
2 Tenaga Kefarmasian Apoteker 6 0 0 6
Asisten Apoteker 3 8 0 11
3 Tenaga Keperawatan Bidan 12 46 0 58
Perawat 30 70 0 100
Perawat Gigi 2 0 0 2
Tenaga Kesehatan
4 Analis Lingk.Hidup 1 0 0 1
Masyarakat
Kesehatan Masyarakat 4 0 0 4
Tenaga Keteknisian
5 Fisikawan Medis 0 0 1 1
Medis
Perekam Medis 1 0 0 1
Pranata Lab. Kes 4 5 0 9
Radiografer 2 2 0 4
SMK Analis 1 0 1
T.Elektromedik 1 0 0 1
Tenaga Keterapian
6 Fisioterapi 1 1 0 2
Fisik
7 Tenaga Medis Dokter Spesialis 6 0 10 16
D.Sp.Anak 0 0 2 2
D.Sp.Anastesi 0 0 1 1
D.Sp.Bedah Umum 1 0 1 2
D.Sp.Obgyn 1 0 1 2
D.Sp.mata 0 0 1 1
D.Sp.P.Klinik 0 0 1 1
D.Sp.Dalam 2 0 1 3
D.Sp.Radiologi 0 0 1 1
D.Sp.Saraf 0 0 1 1
D.Sp.THT 2 0 0 2
D.Umum 9 3 0 12
Dokter Gigi 3 0 0 3
8 Tenaga Non Medis Direktur 1 0 0 1
Kabag Keuangan 1 0 0 1
K.Perencanaan 1 0 0 1
K.Umum 1 0 0 1
Kasi.Keperawatan 1 0 0 1
Kabid Pel.Medis 1 0 0 1
Jika di lihat pada tabel di atas RSUD Gunungtua sudah memiliki Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memadai. Namun masih banyak kekurangan tenaga kesehatan dalam melakukan
pelayanan kesehatan. Dari banyaknya kebutuhan tenaga tersebut, yang paling banyak dibutuhkan
RSUD Gunungtua Kabupaten Padang Lawas Utara adalah tenaga medis, tenaga keperawatan,
tenaga gizi, tenaga kefarmasian, tenaga keteknisian medis dan tenaga keterapian fisik, tenaga
radiogi, tenaga rekam medis, tenaga laboratorium dan tenaga Kesehatan lingkungan. Rumah
sakit akan terus membenah diri untuk meningkatkan standart pelayanan kesehatan.
Tabel 3.2.
Gambaran Ketenagaan RSUD Gunungtua Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2022.
Sebagian besar tenaga adalah lulusan pendidikan strata satu ke atas. Hal ini juga
menggambarkan bahwa ketenagaan di RSUD Gunungtua memiliki tingkat kompetensi
dan profesionalisme yang baik. Secara umum jumlah tenaga berdasarkan kompetensi dan
keprofesionalismenya masih banyak yang kurang khususnya tenaga keperawatan.
Apabila dikembangkannya jenis pelayanan di RSUD Gunungtua, jumlah tenaga
keperawatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi standar minimal kebutuhan tenaga
keperawatan.
BAB IV
KEUANGAN
BAB V
5.1. PELAYANAN
Profil RSUD Gunungtua Tahun 2022 | 29
RSUD Gunungtua sebagai institusi penyelenggaraan pelayanan publik di bidang
Kesehatan menyediakan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat baik umum maupun spesialistik.
Pelayanan Kesehatan yang disediakan RSUD Gunungtua memiliki pelayanan rawat jalan, rawat
inap, pelayanan gawat darurat yang buka 24 jam, pelayanan penunjang klinik/non klinik dan
pelayanan administrasi.
j. Poli Klinik TB
a. Kelas I
b. Kelas II
c. Kelas III
h. ICU/HCU
a. Pelayanan Radiologi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Gizi
d. Pelayanan Farmasi
g. Sterilisasi Sentral
h. Pelayanan Laktasi
i. Laundry / Linen
k. Pengelolaan Limbah
l. Kamar Jenazah
m. Ambulance
a. Pendaftaran Pasien
c. Program
d. Personalia
e. Keamanan
a. IGD
b. Kamar Bedah
c. Laboratorium
d. Radiologi
e. Apotik
f. Ambulance
g. Rekam Medik
h. Jaga Listrik
i. Security
5.2. INDIKATOR
Tabel 5.1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di RSUD Gunungtua Tahun 2016– 2022
Th Th Th Th Th Th Th
No Kegiatan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah
Kunjungan 13.865 18.422 18.213 21.468 13.591 12.376 15.073
Rawat Jalan
2 Jumlah
Kunjungan 3.878 3.496 4.739 6.547 16.157 20.65 6.848
Pasien Baru
3 Jumlah
Kunjungan 9.987 14.926 13.474 14.921 7.594 10.321 8.225
Pasien Lama
4 Rata-rata
39 51 55 59 85 34 41
Kunjungan/hari
Tabel 5.2. Pola Penyakit Rawat Jalan di RSUD Gunungtua Tahun 2022
No
. DIAGNOSA KODE LK PR JUMLAH
1 Dispepsia K30 365 393 758
2 DIABETIC MELLITUS TYPE 2 E11.9 391 284 675
3 Mg+lup(aterem)+AH Z34.8 - 674 674
4 Hypertensi I10 344 215 559
5 Serebrack Infrack I63.9 296 184 480
E11.6+M14.
256 197 453
6 DM Type 2 + Neuropaty 6
7 LBP M54.5 215 189 404
8 TB Paru A15.0 260 115 375
9 Cholelitiasis K80.2 195 108 303
10 CAD+HT I25.1 184 82 266
Pengguna Th Th Th Th
No Th Th Th
Layanan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tabel 5.4. Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Gunungtua Tahun 2015-2022
Jenis Th Th Th Th Th Th Th Th
No
Pemeriksaan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pencabutan
gigi tetap 30 118 106 53 97 30 40 270
2 Pencabutan
gigi sulung 15 55 30 6 11 25 30 96
3 Pengobatan
Periodontal 18 15 25 2 20 12 15 115
4 Pengobatan
abses 10 30 95 8 10 5 9 84
Jenis Th Th Th Th Th Th Th
No
Kelamin 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Laki – laki 1.132 1.454 1.751 2.043 1.349 1.182 1.609
2 Perempuan 1.015 1.498 1.937 1.970 1.217 1.176 1.676
`Jumlah 2.147 2.952 3.688 4.013 2.566 2.358 3.285
Sumber Data : RM RSUD Gunung Tua
Th Th 2021 Th 2022
Pengguna Th Th Th Th
No
Layanan 2016 2017 2018 2019
2020
b. Mutu Pelayanan
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit,
diperlukan berbagai indikator. Selain itu agar informasi yang ada dapat bermakna harus ada nilai
parameter yang akan dipakai sebagai nilai banding antara fakta dengan standard yang diinginkan.
Indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah sakit, yang paling sering digunakan adalah:
Yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit.
Yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
Yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu
(biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini memberikan gambaran
Yaitu rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya.
Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi dari penggunaan tempat tidur.
Yaitu angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Nilai NDR yang dianggap masih dalam ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita
keluar.
Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.
Tabel 5.8. Pola Penyakit Rawat Inap di RSUD Gunungtua Tahun 2022
No JUMLA
. DIAGNOSA KODE LK PR H
1 THYPOID FEVER A01.0 134 124 258
2 Gastroenteritis K52.9 79 79 158
3 Dyspepsia K30 60 96 156
4 TB PARU A15.0 94 45 139
5 DM TYPE II E11.9 63 75 138
6 HIPERTENSI I10 34 40 74
7 Colic Abdomen R10.4 36 38 74
8 DHF A91 33 39 72
9 Bronchopneumonia J18.0 30 40 70
10 Pneumonia J18.9 36 31 67
Sumber Data : RM RSUD Gunung Tua
25,000 21,468
18,422 18,223
20,000
15,510 16,200
15,073
13,865 13,238 13,591
15,000 12,386
10,080 9,409
10,000 7,970
4,985 5,268 5,664
3,785 4,416
2,912 3,201
5,000
1,039
0
Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019 Th 2020 Th 2021 Th 2022
d. Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Gunungtua Tahun 2015-2022
80
60 55 53 54
40
40 35
30 30 30 30 30
25 25
20
20 1518 15 11 12 15
10 6 2 8 10 9 10 7
5
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pencabutan gigi tetap Pencabutan gigi sulung Pengobatan periodental Pengobatan abses
2015-2022
4,013
3,688
4,500 3,285
2,952
4,000
2,566
3,500 2,358
2,147
3,000
1,937 1,970
2,500 2,043 1,676
1,498 1,751
2,000 1,217 1,176 1,609
1,015 1,454 1,349
1,132 1,182
1,500
1,000 Jumlah
500 Perempuan
0 Laki – laki
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Umum JKN
Laki-Laki Perempuan
BOR
41.1% 42.0%
45.0%
36.6%
40.0%
35.0% 31.3%
27.6% 27.2%
30.0% 24.7%
25.0%
20.0%
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
BTO
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
40.0
36.9
32.9
30.2
26.4 25.7
23.6
11.6
10.4
12.0 10.0 7.6
10.0
7.06.0
8.0 5.0
6.0
4.0
2.0
-
1
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
NDR
18.7
20 17.5
18 16.3 16
16
14
12 9.4
8.5
10
8 5.6
6
4
2
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
GDR
56.4
60.0
45.6
50.0 41.0
40.0
40.0 31.4
20.0
10.0
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
14,000 13,363
2,000
1,500
1,000
500
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
60 56
42
40
29
20
60 55
50 46 44
40
31
30 25
20
12
10
-
PASIEN DATANG
Pendaftaran /
Registrasi
2 10
3-7-9 12
Poliklinik Kasir Farmasi
4-5 11
6 13
Layanan
Penunjang
PASIEN PULANG
Keterangan :
terlebih dahulu
PASIEN DATANG
Verifikasi BPJS
10
2 7 8
3 9
Pendaftaran / Poliklinik Farmasi
Registrasi
4 11
Layanan Penunjang
6 12 Rawat Inap
Keterangan :
PASIEN DATANG
2 7 5
3 8
Layanan Penunjang Rawat Inap Farmasi
4 5
PASIEN PULANG
Keterangan :
1. Pasien yang dirujuk untuk dirawat inap melakukan pendaftaran/registrasi rawat inap
2. Setelah terdaftar sebagai pasien rawat inap, kemudian pasien tersebut menempati bed
(tempat tidur)
3. Pasien ke layanan penunjang yaitu laboratorium atau radiologi untuk diketahui diagnosa
penyakitnya
PASIEN DATANG
Pendaftaran /
Registrasi
6 7
Kasir / Verifikasi IGD Rawat Inap
BPJS
3
5
4 8
Layanan Penunjang
PASIEN PULANG
Keterangan :
3. Pasien menuju kasir/verifikasi ke bagian askes/jamkesmas lalu pulang, jika pasien tersebut
BAB VI
Profil RSUD Gunungtua Tahun 2022 | 49
PENUTUP