PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tinjauan ekonomi dari Kabupaten Pasaman Barat?
2. Bagaimana pertumbuhan dan peranan PDRB menurut Lapangan Usaha di
Kabupaten Pasaman Barat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi dari Kabupaten Pasaman Barat
2. Untuk mengetahui Bagaimana pertumbuhan dan peranan PDRB menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Pasaman Barat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kabupaten Pasaman Barat mempunyai luas wilayah sekitar 3.887,77
Km2 dan memiliki luas lautan seluas 800,47 Km 2 dengan panjang garis pantai
152 km. Kabupaten Pasaman Barat terletak pada ketinggian antara 0 - 2.912
m di atas permukaan laut. Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari 11 Kecamatan .
Kecamatan terluas di Kabupaten Pasaman Barat adalah Kecamatan Pasaman
dengan luas 508,93 Km2 (13,09 %). Dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie
merupakan wilayah yang terkecil yakni tercacat hanya 123,71 Km2 (3,18 %).
Secara umum topografi daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar dan
sedikit bergelombang, sedangkan daerah bukit dan bergunung hanya terdapat di
Kecamatan Talamau dan Gunung Tuleh. Ketinggian daerah bervariasi dari 0
sampai 913 meter di atas permukaan laut. Wilayah datar dengan kemiringan 0-
3%, datar bergelombang dengan kemiringan 3-8%, berombak dan bergelombang
dengan kemiringan lereng 8%-15% serta wilayah bukit bergunung dengan
kemiringan lereng di atas 15%.
3
Potensi terbesar Pasaman Barat terletak pada sektor perkebunan kelapa
sawit, jeruk, salak, karet, kopi dan cocoa. Daerah-daerah penting di Pasaman
Barat antara lain Simpang Ampek, Sasak, Kinali, Talu, Air Bangis, Silaping,
Ujung Gading, Muara Kiawai, Sungai Aur, Parit, Paraman Ampalu, Sikabau,
Pulau Panjang, Cubadak, Simpang Tonang, Simpang Tiga Andilan, Desa Baru,
Sigantang dan lain-lain. Kabupaten Pasaman Barat memiliki luas wilayah
3.864,02 km², jumlah penduduk 365.129 jiwa dengan administrasi pemerintahan
yang meliputi 11 (sebelas) kecamatan.
a. Struktur Ekonomi
b. Pertumbuhan Ekonomi
4
Selanjutnya, lapangan usaha Kontruksi sebesar 10,11 persen,
Transportasi dan Pergudangan 8,75 persen, Jasa Pendidikan 7,24 persen, Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,07 persen, Real Estate 6,77 persen,
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,47 persen, Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,42 persen, Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6,34 persen, Pertambangan
dan Penggalian 5,95 persen, Jasa Perusahaan 5,74 persen,
5
Jasa Keuangan dan Asuransi 5,49 persen, Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,45 persen, Jasa Lainnya 5,13 persen,
Industri Pengolahan 4,88, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,38 persen,
dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 2,02 persen.
6
c. PDRB Perkapita
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal
di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu
orang penduduk. Pada tahun 2015, PDRB per kapita Pasaman Barat
mencapai 28,52 juta Rupiah dengan pertumbuhan sebesar 8,26 persen
pada tahun 2012 dan berturut-turut sebesar 8.83; 9,56 dan 6,24 persen
pada tahun 2013-2015.
7
a. Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan
Dari tahun 2012 hingga tahun 2016, subkategori pertanian selalu tumbuh
positif dan berfluktuasi. Hal ini sebanding dengan pertumbuhan dan fluktuasi
pada pertanian. Berturut-turut selama 2012 hingga 2016 Pertanian tumbuh
sebesar 5,84 persen, 5,15 persen, 4,67 persen, 3,61 persen dan 2,55 persen.
Sementara itu, tanaman pangan tumbuh sebesar 4,39 persen, 0,95 persen,
0,51 persen, 0,18 persen, dan -2,34 persen. Turunnya produksi padi sepanjang
tahun 2016 ini disebabkan oleh pengaruh cuaca yang ekstrim seperti kemarau
panjang dan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan puso dibeberapa
Kabupaten/Kota.
Laju pertumbuhan terbesar tahun 2016 pada kategori ini adalah pada
subkategori perikanan yaitu sebesar 7,29 persen yang diikuti oleh
subkategori Kehutanan dan Penebangan Kayu sebesar 4,24 persen.
8
9
b. Pertambangan dan Penggalian
10
c. Industri Pengolahan
11
d. Pengadaan Listrik dan Gas
12
Kategori ini memberikan kontribusi terendah diantara 16 kategori lain,
namun laju pertumbuhan ekonomi lapangan usaha ini relatif cukup tinggi
pada tahun 2016 ini mencapai 10,35 persen. Laju pertumbuhannya meningkat
dari 6,34 persen tahun 2015 menjadi 6,52 tahun 2016.
f. Konstruksi
Pada tahun 2016, dari tabel di atas dapat dilihat kategori konstruksi
menyumbang sebesar 6,49 persen terhadap total perekonomian Kabupaten
Pasaman Barat, naik dibandingkan pada tahun 2015 sebesar 6,47 persen.
Dilihat dari laju pertumbuhannya, kategori konstruksi ini tumbuh melambat
jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 10,11 persen pada tahun
2015 menjadi 8,07 persen tahun 2016.
13
g. Perdagangan Besar dan Eceran;
14
Kontribusi terbesar pada subkategori Angkatan Darat meningkat dari 8,09
persen tahun 2015 menjadi 8,16 persen tahun 2016. Sedangkan penyumbang
terkecil adalah Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan sebesar 0,29
persen tahun 2015 dan 2016. Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan
melambat dari 8,85 persen tahun 2015 menjadi 7,65 persen tahun 2016. Tahun
2016, seluruh kategori pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan
tumbuh positif kecuali Angkatan Laut mengalami kontraksi 11,26 persen.
Laju pertumbuhan Angkutan rel tumbuh positif dan meningkat dibandingkan
tahun sebelumnya yakni 7,69 persen dan subkategori Pergudangan dan Jasa
Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir tumbuh positif dan meningkat
dibandingkan tahun 2015 yakni dari 3,98 persen di tahun 2015 menjadi 7,79
persen di tahun 2016.
15
i. Penyediaan Akomodasi dan Makan
16
k. Jasa Keuangan dan Asuransi
Lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi terdiri dari subkategori Jasa
Perantara Keuangan, Asuransi dan Dana Pensiun, Jasa Keuangan Lainnya,
dan Jasa Penunjang Keuangan. Lapangan usaha ini tumbuh positif
dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar 2,01 pada 2016.
l. Real Estat
17
m. Jasa Perusahaan
n. Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Kategori ini meliputi kegiatan yang
sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi
pemerintahan termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum
yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun
2012-2016 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan,
yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 4,00 persen, 3,97 persen, 3,90 persen,
3,79 persen dan 3,82 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif
dengan tren meningkat, yaitu dari sebesar 5,45 persen di tahun 2015
menjadi 5,26 persen di tahun 2016.
o. Jasa Pendidikan
18
Lapangan usaha ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan
kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2016, kontribusinya
terhadap perekonomian Kabupaten Pasaman Barat sebesar 1,06 persen dengan
laju pertumbuhan sebesar 4,12 persen.
q. Jasa lainnya
19
PENUTUP
KESIMPULAN
Sedangkan untuk sector industi dan transportasi mengalami penaikan yang tidak
signifikan,terlihat bahawa grafik indusri dan transportasi mengalami perubahan
kea rah lebih baik, inin mendorong masyarakat setempat beralih dari pertanian ke
pekerjaan industry atau transportasi.
20