Anda di halaman 1dari 3

Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi mana saja yang

termasuk sektor basis atau berpotensi ekspor dan sektor mana yang merupakan sektor non basis
(Tarigan, 2015). Jika LQ menunjukkan angka lebih dari satu (LQ > 1) berarti sektor tersebut merupakan
sektor basis, dengan kata lain sektor tersebut berpotensi ekspor ke daerah lain atau ke luar negeri.
Kemudian jika hasil menunjukkan angka kurang dari satu (LQ < 1) berarti sektor tersebut bukan
merupakan sektor basis, dengan kata lain sektor tersebut tidak berpotensi untuk ekspor ke daerah lain
atau ke luar negeri.

Pertumbuhan ekonomi daerah yang tercantum dalam PDRB terbagi dalam 17 (tujuh belas) sektor, dari
masing-masing sektor tersebut menunjukkan sumbangannya terhadap perekonomian di Kabupaten
Jember. Unit-unit produksi yang dimaksud dalam PDRB tersebut meliputi 17 lapangan usaha, yaitu : 1.
sektor pertanian, 2. sektor pertambangandan penggalian, 3. sektor industri pengolahan, 4. sektor
pengadaan listrik dan gas, 5. sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, 6. sektor konstruksi, 7.
sektor perdagangan besar dan eceran,8. sektor transportasi dan pergudangan, 9. Sektor penyediaan
akomodasi makan & minum, 10. Sektor informasi dan komunikasi, 11. sektor jasa keuangan asuransi, 12.
Sektor real estate, 13. Sektor jasa perusahaan, 14. Sektor administrasi pemerintah pertahanan dan
jaminan sosial wajib, 15. Sektor jasa pendidikan, 16. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, 17.
Sektor jasa lainya. Sektor-sektor tersebut mempunyai sumbangan yang berbeda-beda terhadap PDRB
Kabupaten Jember. Adapaun penjelasan dari masing-masing sektor yang mempunyai potensi unggul di
kabupaten Jember atau Sektor basis di kabupaten Jember :

1. Sektor pertanian.

Sektor pertanian kota jember berdasarkan nilai location quotient (LQ) pada tahun 2014 sebesar
2,26, pada tahun 2015 sebesar 2,23, dan pada tahun 2016 sebesar 2,27 nilai tersebut lebih besar
dari satu yang menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian di kabupaten jember lebih besar
dibanding peranannya secara nasional. Namun pada tahun 2015 kabupaten Jember mengalami
penurunan dari 2,26 menjadi 2,23. Pada tahun 2016 sektor pertanian kabupaten jember
mengalami kenaikan lagi yaitu dari 2,23 menjadi 2, 27.

Kabupaten Jember merupakan dataran rendah, dengan ketinggian tanah rata-rata 83 meter
diatas permukaan laut dan merupakan daerah yang cukup subur dan sangat cocok untuk
pengembangan komoditi pertanian dan perkebunan, sehingga dikenal sebagai daerah /
lumbung pangan dan penghasil devisa negara sektor pertanian di Propinsi Jawa Timur.
Kontribusi sektor pertanian ini menjadi faktor pendukung perekonomian di Kabupaten Jember
agar dapat meningkatkan sumbangannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di
wilayah Jember. Hal tersebut menunjukkan bahwa kabuoaten Jember mampu mengekspor
produk dari sektor pertanian ke daerah lain atau ke luar negeri. Karena mampu menghasilkan
produk yang lebih murah. Sehingga sektor pertanian kabupaten jember dapat menambah
pendapatan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

2. Sektor pertambangan dan penggalian


Berdasarkan nilai LQ pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,91 maka sektor tersebut termasuk sektor
nin basis. Tetapi, pada tahun 2015 naik menjadi 1,14 dan pada tahun 2016 naik menjadi 1,82.
Dari 3 tahun terakhir tersebut dapat diketahui bahwa sektor pertambangan dan penggalian
kabupaten jember mengalami peningkatan dan menjadi sektor yang basis. Sektor penggalian
dan pertambangan masih memberikan kontribusi yang cukup besar untuk Kabupaten Jember
dan masih menunjukkan peningkatan tiap tahunnya.

Peningkatan yang terjadi pada sektor pertambangan dan galian di KabupatenbJember dapat
disebabkan oleh adanya perizinan atau legalitas yang diberikan pemerintah pada investor untuk
mengelola tambang yaitu pasir.

3. Sektor informasi dan komunukasi

Sektor informasi dan komunukasi di kabupaten jember berdasarkan nilai LQ apada tahun 2014
sebesar 1,82 maka menunjukkan bahwa sektor tersebut basis namun pada tahun 2015
mengalami penurunan menjadi 1,30. Dan pada tahun 2016 menjadi 0,13 sehingga menjadikan
sektor tersebut tersebut non basis karena nilai >1.

4. Sektor administrasi pemerintah pertahanan dan jaminan sosial wajib

Berdasarkan nilai LQ pada tahun 2014 yaitu 1,55. Dan pada tahun 2015 yaitu 1,52. Kemudian
pada tahun 2016 yaitu 1,51. Dari 3 tahun tersebut dapat dilihat bahwa sektor administrasi
pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami penurunan. Namun meskipun
mengalami penurunan setiap tahunnya sektor tersebut masih termasuk sektor yang basis.
sektor unggulan tersebut dikembangkan dengan baik dan benar, sehingga akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi daerah yang akan dapat meningkatkan pendapatan daerah secara
optimal.

5. Sektor pendidikan

Berdasarkan nilai LQ kabupaten Jember pada sektor pendidikan, pada tahun 2014 yaitu 10,40.
Dan pada tahun 2015 yaitu 2,12 kemudan pada tahun 2016 yaitu 2,17. Dari 3 tahun terakhir
tersebut dapat dilihat bahwa sektor pendidikan mengalami penurunan pada tahun 2015 namun
mengalami kenaikan lagi pada tahun 2016.

kabupaten Jember memiliki potensi dalam sektor pendidikan dengan memiliki beberapa
lembaga pendidikan. Mulai dari PAUD, RA/TK, hingga perguruan tinggi baik negeri maupun
swasta. Dan dikabupaten Jember terdapat juga lembaga sebagai pusat unggulan iptek yaitu
pusat kopi dan kakao Indonesia. Dengan banyaknya lembaga pendidikan di kabupaten jember
maka akan terjadi penyerapan banyak tenaga kerja pula di wilayah tersebut sehingga dapat
membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahnya.

6. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial


Berdasarkan nilai LQ kabupaten Jember pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, pada
tahun 2014 sebesar 1,14 dan oada tahun 2015 sebesar 1,17 kemudiann pada tahun 2016
sebesar 1,19. Dari nilai LQ tersebut dapat diketahui bahwa Sektor jasa kesehatan dan kegiatan
sosial termasuk sektor yang basis. Sektor tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Karena banyaknya sarana, fasilitas dan tenaga kesehatan di kabupaten jember menyebabkan
kontribusi sektor jasa kesehatan berpotensi dalam pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Struktur ekonomi di Kabupaten Jember bercorak agraris, namun dalampraktiknya pembangunan sektor
pertanian tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan sektor ekonomi lainnya. Untuk itu peran semua
sektor ekonomi sangat diperlukan dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan output dari masing-
masing sektor, yang selanjutnya dapat memberi nilai tambah yang tinggi dan kompetitif dalam pasar
nasional maupun internasional. Oleh karena itu potensi dan sumber daya alam yang ada harus dikelola
dan dipelihara dengan baik agar tercipta pertumbuhan ekonomi wilayah yang stabil dan merata sesuai
dengan konsep otonomi pembangunan daerah yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai