NIM 204105020116
lisadwiputri199@gmail.com
A. Pendahuluan
Salah satu indikator dari pembangunan ekonomi suatu daerah yaitu pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan bertambahnya produksi barang dan jasa masyarakat serta
kesejahteraan masyarakat meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berarti bahwa untuk
melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah yaitu dengan membandingkan pendapatan
riil daerah tersebut dari tahun ke tahun. Indikator yang digunakan yaitu nilai total
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui PDRB inilah dapat dilihat seberapa
jauh perekonomian daerah mengalami pertumbuhan dan dari pertumbuhan ekonomi
tersebut dapat dilihat seberapa jauh pembangunan ekonomi di daerah tersebut berhasil
menyejahterakan masyarakatnya.
Kabupaten Jember adalah sebuah wilayah kabupaten yang merupakan bagian dari
wilayah Provinsi Jawa Timur dengan 31 kecamatan didalamnya. Kabupaten Jember
memiliki beberapa jenis komoditas yang berkembang di wilayah ini, diantaranya
komoditas tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan
pertanian. Kabupaten Jember juga merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai
sektor pertanian yang bagus dan berkembang baik di wilayah karesidenan Besuki.
Sektor pertanian adalah sektor unggulan di kabupaten Jember dengan banyaknya
kecamatan yang menjadi sektor basis pada lapangan usaha tersebut.
1
Baroroh, Hanim, dan Wilantari, “Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian di Kabupaten Jember.”,
hlm 1
kemudian sektor industri lalu sektor perdagangan. Kondisi ini menjadi bukti bahwa
sektor pertanian berpotensi dalam pengembangan ekonomi Kabupaten Jember. 2
Teori Dumairy menyatakan bahwa walaupun sedikit demi sedikit sektor pertanian
tergeser oleh sektor lain, seperti sektor industri namun tetap saja tidak mengurangi
peranan sektor pertanian. Hal ini karena disebabkan masyarakat akan selalu
membutuhkan bahan pangan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga tanaman pangan
dari sektor pertanian akan terus berproduksi. Teori Dumairy tersebut sejalan dengan
pembahasan bahwa sesungguhnya sektor pertanian tidak benar – benar menurun
pertumbuhan maupun peranannya dan tidak seutuhnya di geser oleh sektor industri
pengolahan. Karena pada kenyataannya sektor industri dan pertanian merupakan dua
sektor yang pertumbuhannya beriringan dan saling melengkapi
2
Majidah dan Hartanto, “PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN
JEMBER (DITINJAU DARI PDRB, PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN INDEKS HARGA KONSUMEN).”, hlm 97-98
3
Haris Putra, Mustika Ani, dan Hartanto, “KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PDRB KABUPATEN
JEMBER TAHUN 2012-2016.”, hlm 73-74
C. Peran Sektor Pertanian Dalam Penyerapan Tenaga Kerja
Salah satu hasil pertanian yang meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Jember
adalah tembakau. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah produsen dan
penghasil tembakau terbesar di negara Indonesia. Sebagai salah satu komoditas dalam
sub sektor perkebunan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap sektor pertanian
dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember,
komoditas tembakau juga memiliki kontribusi dalam peningkatan PDRB Kabupaten
Jember.
Sampai saat ini komoditas tembakau masih memberikan kehidupan bagi petani dan
puluhan ribu buruh pabrik dan tani di Kabupaten Jember. Hampir 70% masyarakat
Kabupaten Jember bergantung pada komoditas ini. Oleh karena itu, komoditas
tembakau merupakan komoditas yang sangat penting bagi Kabupaten Jember.
merupakan komoditas unggulan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan komoditas ini
dapat memberikan pendapatan bagi PDRB Kabupaten Jember. Serta sebagian besar
masyarakat pedesaan di Jember memiliki mata pencaharian sebagai petani, terutama
petani tembakau. Kondisi geografis Kabupaten Jember sangat cocok untuk
pembudidayaan komoditas tembakau.
E. Penutup
F. Daftar Pustaka
Haris Putra, Febri, Hety Mustika Ani, dan Wiwin Hartanto. “KONTRIBUSI SEKTOR
PERTANIAN TERHADAP PDRB KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012-2016.”
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi
dan Ilmu Sosial 12, no. 1 (10 Mei 2018): 71. https://doi.org/10.19184/jpe.v12i1.7589.