I. PENDAHULUAN
Saat ini sekitar 30 persen lahan Indonesia digunakan untuk pertanian. Sektor
pertanian Indonesia ditinjau dan diatur oleh Kementerian Pertanian Republik
Indonesia.[3]
Sektor Pertanian di Indonesia saat ini masih menjadi ruang untuk rakyat kecil.
Kurang lebih 100 juta jiwa atau hampir separuh dari jumlah rakyat Indonesia
bekerja di sektor pertanian. Untuk itu Kementerian Pertanian telah melakukan
berbagai upaya untuk membina para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM)
agar menjadi pondasi yang kuat dalam mendukung ekonomi Indonesia. Salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menggelar pelatihan manajemen
agrobisnis untuk pelaku usaha kecil dan menengah bekerjasama dengan Asian
Productivity Organization (APO) dan Cornel University.
“Kita berharap usaha menegah kecil di Indonesia bisa menjadi pondasi yang kuat
dibidang pertanian, jika dibandingkan negara lain pertumbuhan ekonomi rata-rata
dikuasai oleh industri besar, sehingga rakyat kecil tidak punya ruang ekonomi
rakyat, “ kata Hari.
Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa masalah pangan merupakan sektor yang
selalu dibutuhkan manusia terlebih konsumen di Indonesia sangat besar. Untuk
itu, Hari berharap petani dan UKM pemula agar terus berinovasi bukan hanya
menguasai pasar di Indonesia saja, melainkan ekspor untuk komoditas-komoditas
tertentu .
Sejauh ini, sudah sekitar 400 UKM telah kita libatkan dalam pelatihan ini dan
cukup berhasil. Hari berharap peserta UKM yang telah berhasil dapat
mengimplementasikan pengalaman dan menyebarkan ilmu khususnya dari negara
lain untuk mengembangkan usaha pertanian di Indonesia.
Saya berharap pola yang sudah di kembangkan APO tidak berhenti begitu saja.
Tetapi juga dapat dikembangkan lebih baik lagi di Indonesia, “ ujar Hari.
II. PEMBAHASAN
Selain wilayahnya yang luas, Banyuwangi juga memiliki rata rata tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tercatat tinggi dari rata rata pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur dalam lima tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Banyuwangi menunjukkan rata rata pertumbuhan Banyuwangi sebesar 6,59
persen sedangkan Jawa Timur hanya 6,27 persen. Data ini menyimpulkan
pendapatan terbesar Kabupaten Banyuwangi jika dilihat dari PRDB Banyuwangi
dalam lima tahun adalah bersumber dari sektor pertanian.
Sektor pertanian ini melengkapi sektor-sektor lainnya, seperti perdagangan, hotel
dan restoran yang menjadi tumpuan kedua Kabupaten Banyuwangi untuk
memperoleh pendapatan. Untuk sektor yang menambah pendapatan Kabupaten
Banyuwangi lainnya merupakan sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan
serta industri pengolahan. Sedangkan untuk sektor listrik, gas dan air bersih masih
kecil dalam lima tahun terakhir.
Dari data berkala perekonomian Banyuwangi, dapat dilihat pertanian merupakan
sektor terbesar penyumbang pendapatan untuk Kabupaten Banyuwangi. Sektor
pertanian di Kabupaten Banyuwangi tingkat pertumbuhannya stabil sehingga
potensi pertanian di Kabupaten Banyuwangi sendiri sangat tinggi. Dalam
pelaksanaannya, sektor pertanian sendiri terdapat sub sektor yang mendukung dari
pendapatan sektor pertanian tersebut. Sub sektornya yaitu berupa tanaman bahan
makanan, tanaman perkebunan, perternakan dan hasil hasilnya, kehutanan, serta
perikanan.
Sub sektor inilah yang menjadi pemasok pada sektor pertanian tersebut. Untuk
sub sektor yang paling tinggi yaitu tanaman bahan makanan. Sub sektor ini
menjadi andalan Kabupaten Banyuwangi dalam mengembankan sektor pertanian
karena dari tahun ke tahun produksinya sangat tinggi. Selain itu tanaman
perkebunan serta perikanan pada Kabupaten Banyuwangi ini juga dapat menjadi
sub sektor andalan dari tahun ke tahun karena memiliki jumlah produksi yang
tinggi walaupun masih kurang jika dibandingkan dengan tanaman bahan
makanan.
Potensi pertanian ini dibaca oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
sebagai berkah yang tidak mungkin disia-siakan. Pertanian di mata Anas menjadi
salah satu pendorong untuk menciptakan dan memajukan perekonomian
Banyuwangi yang lebih menguat dan merakyat. Dalam arah kebijakannya, Anas
menyebut sejumlah kebijakan yang mendorong pengembangan ekonomi rakyat di
Banyuwangi, yaitu pengembangan sektor ekonomi rakyat yang memadukan tiga
basis, yaitu pertanian, UMKM, dan pariwisata.
Dengan strategi itulah, Banyuwangi yang jauh dari pusat pertumbuhan utama
Jawa Timur kini menggeliat. Sebelumnya Banyuwangi tak dihitung dalam peta
kemajuan daerah. Belum lagi hambatan infrastruktur karena Banyuwangi adalah
daerah terluas di Pulau Jawa, dan sisi lain APBD-nya terbatas. "ini tidak lepas dari
gotong-royong banyak pihak, kita berhasil melangkah maju, tentu kita akui masih
banyak kekurangan, tapi Insya Allah ini sudah on the track," papar Anas dalam
satu kesempatan.
https://molamakalah.blogspot.com/2017/12/pembangunan-pertanian.html
https://kumparan.com/dinda-anisa/geliat-pertanian-di-banyuwangi
https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=2564
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_dan_perkebunan_di_Indonesia