Anda di halaman 1dari 6

D

I
S
U
S
U
N
Oleh:
Shahzad rezvan
ix.i

1. Pusat keunggulan bidang pertanian


Bali (5/3) - Sektor Pertanian di Indonesia saat ini masih menjadi ruang untuk rakyat kecil. Kurang lebih 100
juta jiwa atau hampir separuh dari jumlah rakyat Indonesia bekerja di sektor pertanian. Untuk itu Kementerian
Pertanian telah melakukan berbagai upaya untuk membina para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar
menjadi pondasi yang kuat dalam mendukung ekonomi Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah adalah dengan menggelar pelatihan manajemen agrobisnis untuk pelaku usaha kecil dan menengah
bekerjasama dengan Asian Productivity Organization (APO) dan Cornel University.
“Pertanian khususnya ketahanan pangan masih bertumpu pada level menengah kecil, kalau sektor ini tidak
dijadikan ruang ekonomi, maka ini akan dibawa kemana?. Kita harus bina ruang ini sehingga menjadi
kekuatan ekonomi di Indonesia, “ tegas Hari Priyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian saat
menghadiri Asian Productivity Organization (APO) Advanced Agribusiness Management Course yang
diselenggarakan pada tanggal 5-9 Maret 2018 di Bali Dynasty Resort, Bali.
Selain menghadirkan beberapa pemateri dari APO dan Cornel University, pelatihan ini juga turut dihadiri oleh
para pelaku usaha dari beberapa negara untuk bertukar pengalamam dalam rangka mengembangkan usaha
kecil dan menengah (UKM) dibidang pertanian. Mengingat saat ini ketahanan pangan di Indonesia masih
memberikan ruang ekonomi yang sangat luas bagi rakyat khususnya rakyat kecil dan menengah, maka sangat
tepat apabila workshop ini diselenggarakan di Indonesia.
“Kita berharap usaha menegah kecil di Indonesia bisa menjadi pondasi yang kuat dibidang pertanian, jika
dibandingkan negara lain pertumbuhan ekonomi rata-rata dikuasai oleh industri besar, sehingga rakyat kecil
tidak punya ruang ekonomi rakyat, “ kata Hari.
Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa masalah pangan merupakan sektor yang selalu dibutuhkan manusia
terlebih konsumen di Indonesia sangat besar. Untuk itu, Hari berharap petani dan UKM pemula agar terus
berinovasi bukan hanya menguasai pasar di Indonesia saja, melainkan ekspor untuk komoditas-komoditas
tertentu .
Sejauh ini, sudah sekitar 400 UKM telah kita libatkan dalam pelatihan ini dan cukup berhasil. Hari berharap
peserta UKM yang telah berhasil dapat mengimplementasikan pengalaman dan menyebarkan ilmu khususnya
dari negara lain untuk mengembangkan usaha pertanian di Indonesia.
“Saya berharap pola yang sudah di kembangkan APO tidak berhenti begitu saja. Tetapi juga dapat
dikembangkan lebih baik lagi di Indonesia, “ ujar Hari.

Sumber: https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=2564

Komentar :

2. Pusat keunggulan bidang perkebunan


POTENSI PERKEBUNAN 2016
Sektor perkebunan sangat berperan penting dalam mensukseskan pelaksanaan strategi
transformasi ekonomi di Kalimantan Timur. Melalui transformasi ekonomi, diharapkan
pembangunan ekonomi Kaltim akan berbasiskan pengelolaan sumber daya alam terbarukan
dengan menitik beratkan pada upaya peningkatan nilai tambah melalui pengembangan industri
hilir. Dalam mendukung strategi diatas perkebunan memainkan peran yang sangat penting,
mengingat perkebunan terutama kelapa sawit dan komoditas lainnya menjadi komoditas
unggulan penting dalam menyediakan bahan baku untuk industri oleochemical sebagai strategi
hilirisasi industri yang akan di kembangkan, selain itu perkebunan memiliki peran penting dalam
pengembangan ekonomi kerakyatan, pengembangan energi baru terbarukan, serta menurunkan
intesitas emisi gas rumah kaca.

Ditengah dominasi sektor pertambangan /penggalian dan pengolahan migas di tahun 2010
mencapai 74,53%, saat itu sektor pertanian dalam arti luas hanya berkontribusi 5,52 % terhadap
PDRB Prov. Kaltim dan sub sektor perkebunan berkontribusi 36,78 % terhadap sektor pertanian
dalam arti luas tersebut. Pada tahun 2015 meskipun sektor pertambangan/penggalian dan
pengolahan migas masih mendominasi struktur ekonomi Kaltim sebesar 65,63 %, sektor
pertanian dalam arti luas telah meningkat kontribusi nya terhadap PDRB yaitu sebesar 7,62 %
dan sub sektor perkebunan berkontribusi sebesar 50,89 % terhadap sektor pertanian dalam arti
luas, atau 2,2 % terhadap PDRB Prov. Kaltim.

Disamping perannya yang semakin besar dalam struktur ekonomi Kalimantan Timur Sektor
perkebunan mampu menyerap 392.000 keluarga petani dan terbukti mampu penyerapan tenaga
kerja serta membuka pusat pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.

Sumber: https://kaltimprov.go.id
Komentar :

3. Pusat keunggulan bidang kehutanan


Sektor usaha kehutanan tetap memberikan peran penting terhadap peningkatan ekonomi, meski
turut terdampak pandemi. Sektor ini tetap mampu memberikan dampak besar terhadap
penyerapan tenaga kerja, baik pada sektor hulu dan sektor hilir kehutanan Indonesia.
\"Tantangan terkini yaitu menjaga iklim usaha kehutanan agar tetap kondusif. Kinerja usaha
kehutanan sejak Awal Triwulan 3 pada Bulan Juli 2020 secara perlahan telah mengalami rebound
hingga akhir Tahun 2020,\" kata Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, saat
membacakan Sambutan Menteri LHK pada pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pengelolaan
Hutan Lestari, di Yogyakarta, Kamis (30/9).
Hal ini tidak terlepas dari relaksasi kebijakan fiskal yang diterapkan. Selain itu, melalui UU Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah juga telah memberikan kemudahan berinvestasi.
Pemerintah memberikan kemudahan redesain usaha kehutanan guna mengoptimalkan sumber
daya hutan, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hasil dari inovasi Pemerintah dan dukungan Stakeholders Usaha Kehutanan atas tantangan
pandemi COVID-19 mulai dirasakan pada Tahun 2021, dimana Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada Quartal kedua yang tercatat di BPS tumbuh positif
sebesar 12,93%. Hal ini juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia Quartal kedua
(Q2) Tahun 2021 sebesar 3,31% atau Year on Year sebesar 7,07%.

Sumber: https://www.menlhk.go.id/site/single_post/4460/sektor-usaha-
kehutanan-berperan-penting-tingkatkan-ekonomi-dan-penciptaan-lapangan-kerja

Komentar:

4. Pusat keunggulan bidang kelautan dan perikanan


Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut sektor kelautan dan
perikanan punya potensi besar menjadi penggerak roda ekonomi nasional. Hal ini
disampaikan Menteri Edhy saat mengisi webinar Jakarta Food Security Summit-5 yang
diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kamis (19/11).
Ada beberapa alasan utama kenapa Menteri Edhy begitu yakin sektor kelautan dan
perikanan berpotensi menjadi penggerak roda ekonomi nasional. Pertama, Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik ditinjau dari kuantitas maupun
diversitas.
"Bangsa kita memiliki keunggulan dalam kekayaan sumber daya kelautan dan
perikanan karena 2/3 dari luas total wilayah kita adalah lautan. Maka tidak salah kalau
kita memilih sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak roda perekonomian
nasional," ujar Menteri Edhy.
Kemudian sumber daya di sektor kelautan dan perikanan selalu dapat diperbaharui
(renewable resources), sehingga bisa bertahan dalam jangka panjang asal diikuti
dengan pengelolaan yang arif dan berkelanjutan. Apalagi saat ini banyak komoditas
perikanan yang bisa dibudidayakan.
"Banyak hal yang dulunya hanya bisa kita ambil dari lapangan, dari lautan, rawa,
maupun pantai, sekarang sudah bisa kita hasilkan sendiri dengan dipijahkan.
Diantaranya kerapu, kepiting, dan masih banyak lagi," urainya.

Sumber: https://kkp.go.id
Komentar:

5. Pusat keunggulan bidang pariwisata


Saat ini sektor pariwisata merupakan salah satu sektor primadona dalam
menghasilkandevisa negara. Selain itu juga diharapkan sebagai sektor yang
padat karya yakni sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, dan diharapkan
berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.Tercatat bahwa
museum Negeri Mulawarman yang merupakan salah satu obyek pariwisata
yang menarik baik bagi wisatawan domestik maupun asing mengalami
peningkatan pengunjung sepanjang tahun 2012-2014.
Pada tahun2014 jumlah pengunjung di museum ini kembali meningkat
dibandingkan tahunsebelumnyayangjugamengalami peningkatan dibanding
dengan tahun 2012.Pengunjung museum tahun 2014
sebanyak116.929orang,dan masih didominasi oleh pengunjung domestik.
Sumber: https://kaltimprov.go.id/
Komentar:

Anda mungkin juga menyukai