Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat karena sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.
Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan
merupakan hak asasi manusia dalam mencapai keberhasilan pembangunan
bangsa.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014,
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertamadengan lebih mengutamkan upaya promotif dan prefentif, Dalam
pelaksanaannya puskesmas menjadi penggerak dalam mendorong pemangku
kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko
kesehatan yang dihadapi oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya,
mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, kelompok dan masyarakat,
menjamin bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan memanfaatkan tekhnologi tepat
guna sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan oleh UKM, UKP, Lintas Program dan Lintas Sektor serta
pelayanan sistem rujukan yang didukung oleh managemen puskesmas.

B. VISI MISI UPTD Puskesmas Nangaroro


Visi Puskesmas Nangaroro adalah:”Terwujudnya Masyarakat Kecamatan
Nagaroro Sehat” dan Misi yang ditetapkan Puskesmas Nangaroro untuk
mencapai Visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan
preventif
2. Meningkatkan mutu pelayanan yang komprehensif dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dengan pemberdayaan potensi
masyarakat serta peran dari lintas program dan lintas sektor

1
4. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan managemen
penyelenggaraan puskesmas
5. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan kesehatan
6. Meningkatkan kesejahtraan karyawan puskesmas nangaroro

C. Tata Nilai Puskesmas Nangaroro :


1. Profesionalisme
Pelayanan kesehatan berdasarkan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi
sehingga sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat,
disiplin, bekerja keras dan berkomitmen
2. Sikap
Dalam memberikan pelayanan selalu bersikap positif, sepenuh hati,
penuh empati dan tidak diskriminasi melalui senyum, sapa, salam dan
santun
3. Keterbukaan
Terbuka dalam memberikan informasi pelayanan serta siap menerima
kritik dan saran atas pelayanan yang diberikan dengan menjunjung tinggi
nilai kejujuran dan keadilan

Upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan,
namun hasil yang dicapai belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dilakukan melalui sistem
managemen kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan agar
lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Puskesmas Nangaroro bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan
diwilayah Kecamatan Nangaroro. Dalam mengukur keberhasilan pembangunan
kesehatan diwilayah kerja Kecamatan Nangaroro diukur melalui pencapapian
indikator Kinerja Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo dan merupakan
penjabaran dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilakukan melalui siklus
managemen yang terpadu dan berkesinambungan melalui perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan penilaian dapat dijalankan secara
efektif dan efisien diperlukan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan
yang diselenggarakkan puskesmas nangaroro selama setahun.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, Puskesmas Nangaroro
menyusun Profil Kesehatan Kecamatan Puskesmas Nangaroro Tahun 2018,
yang berisi tentang situasi dan kondisi kesehatan kecamatan nangaroro tahun
2018 beserta hasil dari upaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun
2
2018 yang telah dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk
tabel, peta dan grafik.
Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi
dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil
pembangunan keehatan di Kecamatan Nangaroro.

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan managemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna.

2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisis serta pengemasan informasi
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan pelaporan diunit-unit pelayanan
kesehatan
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi
dalam menyusun alokasi dana/ anggaran program kesehatan
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat kabupaten

E. Isi Ringkasan Profil


Profil kesehatan Puskesmas Nangaroro berisi narasi dan gambaran
analisis situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi
sumberdaya, situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan
pembiayaan kesehatan. Disamping narasi juga berisi tabel, grafik dan diagram
untuk sajian distribusi frekwensi menggambarkan perkembangan atau
perbandingan pencapaian upaya kesehatan.

F. Sistematika Penyajian
BAB I PENDAHULUAN
BAB ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya profil
Puskesmas Nangaroro. Dalam bab ini diuraikan secara ringkas isi dari
profil Puskesmas Nangaroro dan sistematika penyajian

BAB II Gambaran Umum Puskesmas Nangaroro

Dalam BAB ini diuraikan gambaran secara umum Puskesmas Nangaroro


yang meliputi keadaan geografis, keadaan penduduk, keadaan ekonomi,
3
gambaran keadaan sumberdaya mencakup keadaan sarana atau fasilitas
kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

BAB III Situasi Derajat Kesehatan

BAB ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan yang
mencakup angka kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan dan
status gizi masyarakat.

BAB IV Situasi Upaya Kesehatan

BAB ini berisi uraian tentang upaya kesehatan yang tertuang pada tujuan
program pembangunan dibidang kesehatan. Gambaran upaya kesehatan
yang telah diselenggarakan.

BAB V Penutup

4
BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Letak Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Nangaroro meliputi Kelurahan Nangaroro, Desa
Odaute,Desa Utetoto, Desa Woedoa, Desa Nataute,Desa Bidoa, Desa Uulupu,
Desa Ulupulu I,Desa Pagomogo, Desa Kotakeo, Desa Kotakeo 1, Desa Kotakeo
2, Desa Podenura, Desa Riti, Desa Tonggo, Desa Wokowoe, Desa
Wokodekororo, Desa Degalea, dan Desa Woewutu dengan jumlah penduduk 19.
062 jiwa (4.275 KK).

Peta Kecamatan Nangaroro

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja Puskesmas Nangaroro

Luas wilayah kerja Puskesmas Nangaroro adalah 238,02 Km2, terdiri dari
pegunungan, dataran rendah dan pantai dengan pemanfaatan tanah sebagai
perkebunan, bangunan/ rumah, sawah dan lain-lain.
Wilayah kerja Puskesmas Nangaroro meliputi keseluruhan wilayah Kecamatan
Nangaroro dan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Nagekeo yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Ende.
Dengan batas – batas wilayah administrasi sebagai berikut:
 Utara :Wiayah Kerja Puskesmas Danga dan
Puskesmas Kaburea
 Timur :Wilayah Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende
 Selatan :Laut Sawu dan Wilayah Kerja Puskesmas Maunori
 Barat :Wilayah Kerja Puskesmas Boawae

5
B. Wilayah Administrasi
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Nangaroro terdiri dari 18
Desa dan 1 Kelurahan yang terdiri dari 7 lingkungan dan 54 dusun yaitu
 Kelurahan Nangaroro : terdiri dari 7 lingkungan
 Desa Odaute : terdiri dari 2 dusun
 Desa Utetoto : terdiri dari 3 dusun
 Desa Woedoa : terdiri dari 3 dusun
 Desa Nataute : terdiri dari 3 dusun
 Desa Bidoa : terdiri dari 4 dusun
 Desa Uulupu : terdiri dari 4 dusun
 Desa Ulupulu I : terdiri dari 4 dusun
 Desa Pagomogo : terdiri dari 4 dusun
 Desa Kotakeo : terdiri dari 2 dusun
 Desa Kotakeo 1 : terdiri dari 3 dusun
 Desa Kotakeo 2 : terdiri dari 2 dusun
 Desa Podenura : terdiri dari 4 dusun
 Desa Riti : terdiri dari 4 dusun
 Desa Tonggo : terdiri dari 3 dusun
 Desa Wokowoe : terdiri dari 2 dusun
 Desa Wokodekororo : terdiri dari 2 dusun
 Desa Degalea : terdiri dari 4 dusun
 Desa Woewutu : terdiri dari 4 dusun

Semua wilayah kerja Puskesmas Nangaroro dapat dijangkau dengan


kendaraan roda dua dan roda empat dengan jarak tempuh dari desa ke
puskesmas rata rata 45 menit, terkecuali desa kotakeo, kotakeo 1, kotakeo 2,
dan degalea dengan jarak tempuh rata – rata 1,5 jam.

C. Keadaan Penduduk
1. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Nangaroro 19. 062 jiwa (4.275
KK). Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin diwilayah kerja
Puskesmas Nangaroro secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:

6
Tabel 2.1 Nama Desa dengan Jumlah Penduduk

Desa/ JumlahPenduduk Jumlah JumlahPend


No
Kelurahan Laki-Laki Perempuan KK uduk

1 Nangaroro 2393
1149 1244 664

2 Odaute 379
180 199 101

3 Utetoto 622
302 320 157

4 Tonggo 508
201 307 185

5 Woedoa 797
385 412 211

6 Bidoa 793
416 377 198

7 Nataute 747
390 357 161

8 Ulupulu 1281
624 657 281

9 Ulupulu 1 1285
629 656 268

10 Pagomogo 1619
779 840 337

11 Kotakeo 758
390 368 200

12 Kotakeo 1 767
373 394 200

13 Kotakeo 2 566
268 298 154

14 Podenura 625
282 343 202

15 Riti 1631
744 887 316

16 Wokowoe 630
299 331 157
Wokodekoro
17 520
ro 227 293 118

18 Degalea 630
298 332 162

19 Woewutu 819
399 420 203
  Total 8335 9035 4275 17370

2. Profil Penduduk Wilayah Puskesmas Nangaroro

Jumlah penduduk di Wilayah Puskesmas Nangaroro tahun 2018,


sebanyak 17.370 dengan jumlah KK 4275 kk. Jumlah penduduk tertinggi

7
berada di Kelurahan Nangaroro, yang berjumlah 2393 jiwa, sedangkan yang
terendah di desa Odaute yaitu 379 jiwa.

a) Sex Ratio
Sex Ratio penduduk diwilayah kerja Puskesmas Nangaroro tahun
2018 bahwa jumlah pendudukPerempuan lebih banyak 9035 jiwa (52 %)
dibandingkan dengan jumlah penduduk laki – laki 8335 jiwa (48%).
b) Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur
Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk yang
menjadi sasaran program dan pelayanan kesehatan. Jumlah kelompok
umur tertinggi pada kelompok umur Wanita Usia Subur (WUS) dengan
jumlah 4410 jiwa. Distribusi Penduduk Menurut kelompok umur dapat
dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Kelompok Umur dan Jumlah Penduduk

JumlahPendudu
No KelompokUmur Ket
k
1 Bayi< 1 Tahun 367  
2 Anak 1 - 5 Tahun 1223  
3 AnakUsiaSekolah (6 - 12 Thn) 2743  
5 WUS 4410  
6 PUS 2644  
7 Bumil 474  
8 Bufas 293  
9 Lansia 2294  

D. Sumber Daya Puskesmas


1. Ketenagaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan


tingkat pertama puskesmas nangaroro telah dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter
gigi, bidan, perawat, perawat gigi, analis kesehatan, apoteker dan nutrisionis.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting


dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari
keberadaan SDM. SDM kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan
menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan

8
keehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Nangaroro pada
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.3 Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Status Kepegawaian

Status Pegawai
No JenisTenagaKesehatan Jlh Ket
PNS PTT

1 DokterUmum 1  
2 1

2 Dokter Gigi    
1 1
3
3 Perawat    
30 0

4 Perawat Gigi 2    
2
2
5 Bidan  
30 8 2

6 Apoteker 1    
1

7 AsistenApoteker 1    
1
8 KesehatanMasyarakat        

9 Sanitarian 2    
2

10 TenagaGizi 1    
1

7 AnalisKesehatan 1    
1

8 RekamMedis 1    
1
9 Tenaga Non Medis        

  a. Sopir 1    
1
  b. Security        

  c. CS 1    
1
  d. Admin        
7
    Jumlah  
74 0 4

Sedangkan menurut kompetensi pendidikan 92% berpendidikan Diploma


III, 4% berpendidikan Sarjana. Sedangkan yang berpendidikan SLTA/ SPK atau
9
Sederajat sebanyak 4% dan 3 orang tenaga yang melanjutkan pendidikan dari
SPK/ SPRG/SLTA Sederajat ke Diploma III .

Tabel 2.4 Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan tahun 2018

No JenjangPendidikan Jumlah Prosentase Ket

1 Sarjana 3 4  
2 Diploma III 70 92  
SLTA/ SPK
3 3 4  
Sederajat
    76 100  

2. Peralatan Dan Sarana Kesehatan

Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan,


Puskesmas Nangaroro telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam
gedung seperti pada tabel berikut.

10
Tabel 2.5 Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Puskesmas Nangaroro

No Ruangan Jumlah Ket

LoketPendaftaran&RuangTungg
1 1  
u
2 PoliUmum 1  
3 Poli KIA 1  
4 RuangTindakan 1  
5 Poli Gigi 1  
6 Poli MTBS 1  
7 RuangApotek 1  
8 Poli VCT 1  
9 RuangKepalaPuskesmas 1  
10 RuangInformasi 1  
11 RuangKetatausahaan 1  
12 RuangRapat 1  
13 RuangSterilisasi 1  
14 RuangLaboratorium 1  
15 Poli TBC 1  
16 RuanganImunisasi 1  
17 Poli KB danPemeriksaan IVA 1  
18 Ruang UKM 1  
19 RuangPengarsipan 1  
20 UGD 19  
21 RuangRawatInap 9 Kamar  
22 Ruangan VK 2 Kamar  
23 RuanganNifas 2 Kamar  
24 RumahTunggu 1  
25 GudangFarmasi 1  
26 RuangLondry 1  
27 RuangDapur 1 BelumBeroperasi

3. Sarana Penunjang

11
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas Nangaroro di dukung dengan sarana
penunjang seperti pada tabel berikut

Tabel 2.6 Sarana Penunjang Puskesmas Nangaroro Tahun 2018

Kondisi
JenisSarana/
No Jumlah RusakS Rusak Ket
Prasarana Baik
edang Berat
I SaranaKesehatan          
PuskesmasPemba
  1 6   5  1    
ntu
  2 Polindes  10  7 3     
  3 Poskesdes  2  1   1   
RumahDinasDokte
  4  2 1  1     
r
  5 RumahParamedis 4  1    3   
PuskesmasKeliling
  6  1   1     
Roda 4
  7 Ambulance  1 1       
  8 Sepeda Motor  10 4   1 5   
II SaranaPenunjang          
  1 Komputer          
  2 Laptop          
  3 Kamera Digital  1 1       
  4 Proyektor  1   1     
LemariPendingan/
  5          
Kulkas
  6 Freezer  2 2       
  7 SterilisatorListrik 7  7       
  8 AC  1 1       
AlatPemadamKeba
  9  2 1       
karan
  10 Brankar  3 3       
  11 TempatTidurPasien          
  12 KursiRoda          
  13 Incinerator          
  14 Sofa  2 1    1   
  15 LemariKaca          

12
  16 LemariKayu          
  17 RakKayu          

4. Sumber Pembiayaan

Pembiayaan puskesmas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah (APBD), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jampersal dan
Bantuan Operasional Khusus (BOK). Adapun sumber pembiayaan
Puskesmas Nangaroro dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.7 Sumber Pembiayaan dan Realisasi Anggaran Puskesmas


Nangaroro Tahun 2018

AlokasiAngga RealisasiAngga
No SumberPembiayaan Ket
ran ran
DAU 99. 478.100 82.049.900
1  

878.413.50
2 BOK 798.716.600  
0
 
3 JKN Kapitasi Kapitasi  1.022.944.600  
1.246.779.900
4 JKN Non Kapitasi 210.550.500 84.802.000  
173.100.00
5 Jamkesda 67.329.000  
0
6 Tunai 40.200.000 39.102.500
2.648.522.00
  Jumlah 2.094.944.600  
0

13
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Umur Harapan Hidup


Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan, kesehatan merupakan keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Derajat kesehatan menurut Hendrik L. Bium dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan
merupakan faktor yang paling dominan karena terjadinya interaksi dan interelasi
hidup baik fisik, psikologis, sosial budaya dan ekonomis yang berdampak pada
perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Ketersediaan akses
pelayanan kesehatan yang bermutu, berkesinambungan dan terjangkau oleh
masyarakat dapat mempengaruhi faktor keturunan yang diturunkan melalui gen
terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Cara menentukan umur
harapan hidup adalah dengan merata ratakan semua umur dari seluruh kematian
pada waktu tertentu. Umur Harapan Hidup di Indonesia meningkat dari 70,8
tahun ditahun 2015 menjadi 71,6 tahun ditahun 2017 (BPS, 2017). Hal ini dapat
dilihat dari bertambahnya jumlah lansia yang merupakan dampak dari
meningkatnya kualitas dan standar pelayanan kesehatan dimasyarakat. Di
Puskesmas Nangaroro Umur Harapan Hidup sebesar 71 Tahun dari 66
kematian.

B. Angka Kematian (Mortality Rate)

14
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka
Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program
pembangunan kesehatan dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian.
Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat dari beberapa indikator, antara
lain.
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada
tahun tertentu dengan penyebab kematian terkait gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka
kematian ibu maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu
melahirkan dan masa nifas. Kematian ibu di Kecamatan Nangaroro
padatahun terakhir pada tahun 2018 sebanyak 1 orang. Diwiayah kerja
Puskesmas Nangaroro, kwalitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil di
Kecamatan Nangaroro cukup baik, disamping kemudahan dalam mengakses
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan disetiap wilayah kerja
Puskesmas Nangaroro.

Tabel 3.1 Angka Kematian Ibu Diwilayah Kerja Puskesmas Nangaroro Tahun
2018

No Indikator Kasus Kematian Tahun 2018


1 AKI 1 3,5/100.000 KH

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Jumlah kematian penduduk yang berusia dibawah satu tahun per


1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka
Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang sangat berguna untuk
mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi, dan dapat
mencerminkan tiingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara
umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan, serta tingkat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Perubahan muatan substansi
target MDG’s dari indikator AKB 23/1000 KH menjadi 12/1000 KH indikator
AKB SDG’s pada tahun 2030 meningkatkan percepatan perencanaan yang
lebih efektif dan efisien secara berkesinambungan. Adapun Jumlah kematian
15
bayi tahun 2018 adalah 4 orang dari jumlah kelahiran 289 orang, sehingga
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2018 adalah 13,8 Per 1000
Kelahiran Hidup (KH).

AKB secara umum dipengaruhi oleh tingkat kesakitan dan status gizi,
kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan
perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi
kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi perkembangan
fungsi dan organ janin.

Tabel 3.2 Angka Kematian Bayi Diwilayah Kerja Puskesmas Nangaroro


Tahun 2018

No Indikator Kasus Kematian Tahun 2018


1 AKB 4 3,5/100.000 KH

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan
meninggal sebelum usia 5 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran
hidup. Angka kematian balita dihitung dengan menjumlahkan kematian bayi
dengan kematian balita. Sejalan dengan target indikator SDG’s pada tahun
2030 AKABA (Angka Kematian Balita) 25/1000 Kelahiran Hidup. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak – anak dan faktor –
fakktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Adapun Angka Kematian Balita
diKecamatan Nangaroro bayi 4 orang dan anak balita 2 orang sehingga
secara keseluruhan AKABA berjumlah 6 orang. Sesuai target SDG’s Tahun
2030 rata rata kematian Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nangaroro pada
tahun 2018 adalah 20,8 / 1000 Kelahiran Hidup.

Tabel 3.3 Angka Kematian Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Nangaroro


Tahun 2018

16
No Indikator Kasus Kematian Tahun 2018
1 AKABA 6 3,5/100.000 KH

C. Angka Kesakitan
Sepuluh peyakit yang paling banyak ditemukan pada kasus rawat jalan di
Puskesmas Nangaroro pada tahun 2018, angka kesakitan baik insiden maupun
prevelen dari suatu penyakit disebut morbiditas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Nangaroro

No NamaPenyakit JumlahTahun 2018

1 Ispa 4978 Kasus


2 Mialgia 1589 Kasus
3 Gastritis 1039 Kasus
4 VulnusLaseratum 667 Kasus
5 BBP 533 Kasus
6 Dermatitis 444 Kasus
7 Hipertensi 377 Kasus
8 Dermatitis Alergi 253 Kasus
9 Anemia 206 Kasus
10 Cephalgia 192 Kasus

Berdasarkan data 10 penyakit kasus rawat jalan di Puskesmas Nangaroro


tahun 2018 penyakit yang paling banyak diderita pada semua kelompok umur
masih didominasi oleh penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu
sebanyak 4978 Kasus. Angka Kesakitan baik insiden maupun prevelen dari
suatu penyakit disebut morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit
dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian
derajat kesehatan masyarakat.

1) Penyakit Menular

17
a) TBC Paru
Penyakit TBC Paru merupakan penyakit re emerging masih terus
ditemukan di Kecamatan Nangaroro. Penyakit TBC Paru menempati
urutan ke-3 penyakit tertinggi di Dunia. SDG’s menetapkan TBC Paru
sebagai salah satu penyakit yang harus dihentikan epideminya selain HIV
AIDS dan malaria. Dalam Sistem Kesehatan Nasional penetapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/ Kota TBC Paru menjadi indikator
ke 11 yang harus dicapai melalui Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Tuberkulosis. Adapun indikator yang digunakan dalam mengevaluasi
pencapaian pelayanan adalah prosentase orang dengan TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar.pada tahun 2018, di
Kecamatan Nangaroro secara standar, pelayanan kesehatan pada orang
dengan Tuberkulosis sebesar 52 % (22 Penderita) dari 42 sasaran yang
ditemukan, sedangkan 48 % (20 Penderita) penderita masih dalam
tahapan penanganan
Angka penemuan kasus TBC Paru tahun 2018 sebesar 131 % (42
Penderita) dari 100% (32 Penderita) TBC Paru. Meningkatnya penemuan
kasus TBC Paru ini tidak terlepas dari managemen penemuan kasus
berbasis tanda dan gejala khas TBC yang melibatkan kader dan lintas
sektor terkaitmelalui kegiatan ketuk pintu TBC, maupun peninggkatan
kesadaran masyarakat untuk dilakukan pemeriksaan.

b) Pneumonia
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai
dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga
tenga, pleura). Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk kedalam
upaya penanggulangan penyakit adalah pneumonia. Penumonia
merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian anak.
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru – paru
(alveoli). Pneumonia disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau
kecelakaan karena mnghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang
rentan terkena pneumoni adalah anak umur < 2 tahun. Penemuan dan
tatalaksana kasus merupakan kegiatan upaya penanggulangan.
Di Puskesmas Nangaroro pada tahun 2018 penderita pneumonia
yang ditemukan dan ditanggani sebanyak 15 Kasus (8%). Capaian ini
jauh dari target 191 kasus, hal ini disebabkan banyak kasus pneumoni
yang tidak terlacak dan dilaporkan dimasyarakat. Pneumonia pada balita
banyak disebabkan oleh faktor kurang gizi, kurangnya proporsi pemberian
18
Asi, pengolahan makanan yang tidak higene, riwayat kasus kronis pada
orang tua bayi atau balita, sanitasi lingkungan tempat tinggal yang kurang
memenuhi syarat kesehatan. Upaya yang telah dilakukan untuk
menanggulangi kasus pneumoni adalah menghilangkan faktor penyebab
itu sendiri melalui peningkatan status gizi bayi/ balita, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan sanitasi lingkungan
tempat tinggal serta peningkatan status imunisasi bayi/ balita.

c) Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Immuno Deficiency


Syndrome (AIDS)
HIV/ AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh penderitanya, sehingga penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam
penyakit.. sebelum memasuki fase AIDS penderita dinyatakan sebagai
HIV Positif. Penentuan status HIV dilakukan melalui pemeriksaan Rapid
Test selama 3 kali dengan nilai sensifitas rapit test berbeda.Pada tahun
20018 kasus HIV AIDS tidak ditemukan di Puskesmas
Nangaroro.Adapunpelaksanaan pelayanan dalam rangka pengendalian
penyakit HIV AIDS dilakukan melalui pelayanan Poli VCT oleh petugas
yang telah terlatih dalam melakukan konseling Pra dan Pasca
pemeriksaan HIV, Skrening HIV pada populasisasaran Ibu Hamil 100%
(323 Ibu Hamil), Penderita dengan TBC100 % (42 Penderita TBC), mobile
VCT, dan peningkatan promosi kesehatan melalui sosialisasi dan
penyuluhan di Sekolah, Posyandu dan KIE pada Kelompok masyarakat
resiko tinggi terinfeksi HIV (masyarakat yang perna bekerja di Luar
Negeri)..

d) Infeksi Menular Seksual (IMS)


IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui
hubungan sexual dengan orang yang mengidap IMS. Oleh karena kasus
IMS merupakan salah satu pencetus timbulnya kasus HIV AIDS
dimasyarakat. Pada tahun 2018 telah dilakukan berbagai upaya untuk
mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) diantaranya,
Penyuluhan/ KIE kepada masyarakat umum, anak sekolah/ remaja
maupun kelompok resiko tinggi. Di Puskesmas Nangaroro kasus IMS
tidak ditemukan.

e) Diare
19
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dengan frekwensinya lebih sering (tiga kali atau lebih) dalam sehari.
Serangan diare yang bersifat akut mendorong penderitanya untuk segera
mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Di Kecamatan Nagaroro
pada tahun 2018 target penemuan penderita diare sebanyak 806 kasus
(10% angka kesakitan diare dikali dengan jumlah penduduk). Pada tahun
2018, jumlah penderita diare yang datang dan dilayani disarana
kesehatan dan kader sebanyak 87 % (705 Kasus). Meskipun jumlah
kasus diare cukup tinggi dan pencapaian penemuan kasus belum sesuai
target yang ditetapkan, kasus kematian akibat diare tidak terjadi diwilayah
kerja Puskesmas Nangaroro .
Angka Kesakitan akibat diare yang dilayani di Puskesmas
Nangaroro dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 3.1 Jumlah Kasus Diare DI Wilayah Kerja Puskesmas Nangaroro


Tahun 2016 s/d 2018

Dari grafik menunjukan bahwa sejak tahun 2016, penderita diare


yang datang dan dilayani disarana kesehatan dan kader mengalami
peningkatan, hal ini disebabkan penemuan dini kasus berpotensi wabah
(diare) melalui laporan mingguan wabah (EWARS) telah berjalan
maksimal sehingga resiko terjadinya penyebaran kasus diare yang
berpotensi timbulnya wabah/ KLB dapat diintervensi dan ditanggulangi
secara dini. Adapun upaya yang telah dilakukan dalam rangka menekan
peningkatan kasus diare di Wilayah Kerja Puskesmas Nangaroro antara

20
lain pengutan managemen penanggulangan kasus diare berbais
masyarakat melalui peningkatan kerja sama lintas program dan lintas
sektor melalui promosi STOP BABS, CTPS disekolah dan masyarakat,
PHBS Rumah Tangga, Higene Sanitasi dan Makanan, pelacakan dan
penanggulangan kasus diare dan kaporisasi air minum,

f) Malaria
Angka kesakitan malaria diukur dengan Annual Parasite Rate
Incidence (API). Pada tahun 2018 tidak terdapat kasus penyakit malaria
positif dari hasil pemeriksanaan secara klinis terhadap 1491 sampel darah
di Puskesmas Nangaroro. Sebagai respon dini potensi timbulnya kasus
malaria yang tidak terdeteksi secara klinis dilakukan upaya pencegahan
melalui evaluasi indikator malaria ABER (Annual Blood Examination Rate)
dengan kasus kunjungan pemeriksaan sampel malaria klinis < 10%.Dari
target 1906 sampel darah, pencapaian pelayanan sebesar 78 % (1491
Sampel Darah). Adapun beberapa kegiatan yang telah dilakukan berupa
pemeriksaan sampel darah malaria klinis pada sasaran yang berkunjung
ke sarana kesehatan maupun pelaksanaan MBS (Mass Blood Survey).
Dibeberapa Wilayah kerja Puskesmas Nangaroro.

g) Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh
micobacteryum leprae. Jika penyakit kusta tidak dapat ditangani, maka
dapat terjadi progresif yang menyebabkan kerusakan permanen pada
kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Pada tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018 penyakit kusta tidak ditemukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Nangaroro.

2) Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Sebagai upaya pencegahan beberapa kasus penyakit, dapat dilakukan


melalui upaya pemberian imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi antara lain.

a) Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil clostridium tetani
yang masuk ketubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi
baru lahir apabila pemotongan tali pusat tidak dilakukan secara steril.
Pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 penyakit Tetanus
Neonatorum tidak ditemukan di Wilayah Kerja Puskesmas Nangaroro.
21
b) Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh
Penyakit Poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Penyebab penyakit tersebut adalah virus polio
yang menyerang sistem syaraf sehingga penderita mengalami
kelumpuhan. AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan
kemudian berakhir dengan kelumpuhan. Selama tiga tahun terakhir tidak
ditemukan kasus polio di Wilayah Kerja Puskesmas Nangaroro.

c) Campak
Penyakit Campak adalah penyakit akut yang mudah menular, baik
pada balita , anak – anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh
virus campak. Penularan campak dapat terjadi melalui udara yang
terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi. Pada tahun 2018 Di
Kecamatan Nangaroro terdapat satu kasus campak yang terjadi pada
orang dewasa. Adapun upaya yang telah dilakukan berupa, penguatan
pelayanan imunisasi campak pada bayi balita dan anak usia sekolah
dasar, Surveilens aktif kasus campak, Pengambilan dan pengiriman
sampel darah (serum) penderita dengan gejala campak untuk dilakukan
pemeriksaan (BLK Kupang).

3) Penyakit Potensi KLB/ Wabah


a) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk aedes aegypty.
Indonesia merupakan negara tropis, yang secara umum mempunyai
resiko terjangkit penyakit DBD, karena vektor penyebabnya tersebar
dikawasan pemukiman maupun tempat tempat umum, terkecuali wilayah
pada ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Serangan
penyakit DBD berimplikasi luas terhadap kerugian material dan moral
berupa biaya rumah sakit dan pengobatan pasien, kehilangan
produktifitas kerja dan yang paling fatal adalah kehilangan nyawa.
Perjalanan penyakit demam berdarah dengue (DBD) cepat dan dapat
mengakibatkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit DBD merupakan
penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Di Kecamatan Nangaroro pada tahun 2018, Angka Kesakitan DBD

22
(Incidence Rate) 0,03%dari 6 penderita DBD yang ditemukan. Angka
kesakitan DBD selama tiga tahun dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 3.2 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) DI Wilayah Kerja


Puskesmas Nangaroro Tahun 2016 s/d 2018

Adanya kasus DBD di Kecamatan Nangaroro disebabkan karena


mobilisasi penduduk yang tinggi dimana penderita perna berpergian ke
lokasi endemis penyakit DBD diluar wilayah kerja Puskesmas Nangaroro.
Untuk penanganan kasus DBD, pada penderita Grade I dan II DBD
dilakukan perawatan dan penanganan di Puskesmas sedangkan pada
fase lanjutan, penderita dirujuk ke Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit.
Terjadinya penyebaran kasus DBD tidak terlepas dari lingkungan dengan
tingkat sanitasi yang kurang memadai dan rendahnya peran serta

23
masyarakat dalam pemberantasan nyamuk. Upaya yang telah diambil
dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah dimasyarakat
diantaranya, Foging dilokasi terjadinya kasus DBD, pemberantasan
sarang nyamuk melalui 4 M, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat,
abatesasi.

b) Rabies
Rabies merupakan penyakit menular yang menyerang susunan
saraf pusat yakni otak dan tulang belakang. Penyakit rabies disebabkan
oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan penular
rabies (anjing, kucing dan kerah) yang didalam nya mengandung virus
rabies.
Pada tahun 2018 diwilayah kerja Puskesmas Nangaroro tidak
ditemukan kasus rabies. Penanganan Kasus Rabies secara khusus
dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan kasus rabies melalui
penanganan penderita Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR).
Puskesmas Nangaroro merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten
Nagekeo yang menjadi Puskesmas Rabies Center yang menangani kasus
kasus GHPR.Selama tahun 2018 diwilayah Kerja Puskesmas Nangaroro,
kasus gigitan GHPR sebanyak 149 kasus(97%) dari Total penderita
Gigitan HPR 153 orang. Tindakan yang diberikan dalam penanganan
GHPR berupa, cuci luka dan pemberian VAR (Vaksin Anti Rabies).

c) Keracunan Makanan
Kasus Keracunan Makanan berkaitan erat dengan higene sanitasi
pengolahan makananan. Pada tahun 2018 Kasus keracunan makanan
diwilayah Kecamatan Nangaroro tidak ditemukan.

24
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa


Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan dengan lebih mengutamakkan Upaya Promotif dan Preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Pelayanan
Kesehatan yang dimaksud antara lain

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial merupakan upaya kesehatan
yang bersifat kemasyarakatan yang melibatkan masyarakat sebagai sasaran dan
mitra dalam upaya penanggulangan segala permasalahan kesehatan
dimasyarakat. Dalam pelaksanaannya masyarakat terlibat aktif dan turut
mengambil bagian dalam siklus pengelolaan dan penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat melalui wadah yang telah disiapkan dalam pelaksanaan
perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pencapaian hasil kegiatan.
Penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dikemas secara efektif
dan efisien dan diarahkan untuk pencapaian indikator – indikator upaya
kesehatan masyarakat yang telah ditetapkan.
1. Upaya Promosi Kesehatan

25
Setiap Program Kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk
memecahkan permasalahan kesehatan. Selain kuman penyakit,
permasalahan kesehatan dapat dipicu oleh perilaku manusia. Oleh karena itu
program penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup aspek
edukatif yang menangani masalah perilaku sehat. Dengan demikian
penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap
program kesehatan.

Indikator Dan Pencapaian Upaya Promosi Kesehatan antara lain,

Tabel 4.1 pencapaian program promosi kesehatan

Pencapaian
No Indikator Sasaran Target Ket
Absolut (%)
PROMOSI
I X x X 79  
KESEHATAN
A Penyuluhan PHBS X x X 89  
1 InstitusiPendidikan 49 100 49 100  
2 SaranaKesehatan 63 100 63 100  
TempatKerja
3 35 100 19 54  
(Perkantoran)
4 RumahTangga 4673 100 4673 100  
B RT Ber-PHBS 2492 100 708 28  
Desa/
C 19 100 11 58  
KelurahanSiagaAktif
D PosyanduAktif X x X 100  
1 Madia 1 100 1 100  
2 Purnama 58 100 58 100  

Dari tabel diatas menunjukan bahwa pengelolaan dan


penyelenggaraan Upaya Promosi Kesehatan pada tahun 2018 sebesar 79 %
dari indikator pelayanan kesehatan yang ditetapkan dimana, pencapaian
indikator Penyuluhan PHBS 89 % dari target 4802 sasaran antara lain
26
institusi Pendidikan (49 Institusi), sarana kesehatan (63 Sarana), tempat
kerja/ perkantoran (35 Tempat Kerja) dan rumah tangga (4673 RT) yang
berada diwilayah kerja Puskesmas Nangaroro, sedangkan untuk indikator RT
Ber PHBS dari 2492 RT, yang Ber-PHBS sebanyak 28 % (708 RT).

Untuk indikator Upaya Promosi Kesehatan yang berbasis UKBM,


Indikator Desa/ Kelurahan Siaga Aktif berjumlah 11 (58%) dari Desa/
Kelurahan Siaga Aktif yang telah terbentuk sedangkan proporsi Desa
Kelurahan Siaga Aktif untuk wilayah kerja Puskesmas Nangaroro sebesar
57,8% (11 Desa/ Kelurahan Siaga) dari 19 Desa/ Kelurahan diwilayah
Kecamatan Nangaroro. Posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan
berbasis UKBM dimana dalam penyelenggaraannya secara langsung dikelola
dan diawasi oleh pemerintahan desa. Dalam pelaksanaannya sebagaian
besar pelayanan kesehatan bersifat kemasyarakatan dilakukan disarana
posyandu. Di Kecamatan Nangaroro, terdapat 59 Posyandu (1 Madia dan 59
Purnama). Dalam penentuan keaktifan posyandu, yang menjadi kategori
Posyandu aktif adalah posyandu dengan status purnama dan mandiri di
wilayah kerja Puskesmas Nangaroro pencapaian indikator posyandu aktif
sebesar 98 % (58 Posyandu) dari 59 Posyandu yang tersebar diwilayah kerja
Puskesmas Nangaroro.

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Upaya Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan


kesehatan lingkungan melalui usaha sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan yang bebas dari dampak permasalahan
kesehatan. Indikator dan Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan
diwilayah kerja Puskesmas Nangaroro tahun 2018.

Tabel 4.2 Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan

Pencapaian
No Indikator Sasaran Target Ket
Absolu
(%)
t
KESEHATAN
II X X x X 52
LNGKUNGAN
1 RumahSehat 3603 100 2074 58 X
ProsentaseRumahSehat
2 2707 100 2074 77 X
Yang Dibina

27
Keluarga Yang
3 3243 100 1925 59 X
MemilikiJambanSehat
ProporsiJambanSehatdar
4 2535 100 1925 76 X
iJamban Yang Diperiksa
TTU Yang
5 MemenuhiSyaratKesehat 179 100 162 91 X
an
TPM Yang
6 MemenuhiSyaratKesehat 3 100 0 0 X
an
SAB Yang
7 MemenuhiSyaratKesehat 1288 100 401 31 X
anDrJlhSarana
TPS Yang
8 MemenuhiSyaratKesehat 1343 100 662 49 X
an
SPAL Yang
9 MemenuhiSyaratKesehat 265 100 65 25 X
an

3. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


Tabel 4.3 Pencapaian Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, KB

Pencapaian
Targe
No Indikator Sasaran
t
Absolut (%)
KESEHATAN IBU DAN
III X X X 84
ANAK, KB
PelayananKesehatanIbuHam
A X X X 80
il
1 KunjunganPertama (K 1) 323 100 309 96
2 KunjunganLengkap (K 4) 474 100 286 60
3 Pelayanan Fe 474 100 474 100
4 Pelayanan TT Bumil 474 100 366 77
5 PenangananBumilResti 82 100 82 100
PelayananKesehatanIbuBers
B X X X 74
alin
PelayananPersalinanOlehNa
1 293 100 287 98
kes
PelayananNifasLengkap (KF
2 293 100 288 98
3)
3 Peserta KB Aktif 2644 100 715 27

28
PelayananKesehatanBayiBar
C X X X 97
uLahir
1 BayiBaruLahirDitimbang 289 100 289 100
PelayananNeonatusLengkap
2 289 100 267 92
(KN 3)
PenangananNeonatusResiko
3 7 100 7 100
Tinggi

29
4. Upaya Gizi Masyarakat

Tabel 4.4 Pencapaian Upaya Gizi Masyarakat

Pencapaian
Sasar Targ
No Indikator
an et Absol
(%)
ut
IV GIZI MASYARAKAT X x X 92
1 D/S 1590 100 1411 89
2 PenjaringandanPenangananBalita 2T 109 100 109 100
3 PenjaringanBalitadengan BGM 34 100 34 100
Penjaringan&Pemberian PMT/ PMBA
4 33 100 33 100
BalitaGiziKurang
Penemuan&PenangananBalitaGiziBur
5 1 100 1 100
ukSsiStandar
6 Pemberian Vitamin A PadaBalita 1432 100 1428 100
7 Bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif 198 100 153 77
8 Penemuan&PenangananBumil KEK 13 100 13 100
9 Penimbangan 8 Kali 1590 100 1324 83
10 PengukuranTinggiBadan 2 Kali 1590 100 1275 80

5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tabel 4.5 Pencapaian Pencegahan Pengendalian Penyakit

Pencapaian
Sasar Targ
No Indikator Absol
an et (%)
ut
PENCEGAHAN DAN
IV x x x
PENANGGULANGAN PENYAKIT 73

A SURVEILENS & IMUNISASI x x x


86

1 HB O 100
258 224 86

2 BCG 100
258 296 115

3 Polio 4 100
258 270 105

30
4 DPT HB Hib 3 100
258 239 92

5 Campak 100
258 214 83

6 ImunisasiDasarLengkap 100
258 214 83

7 BIAS 100
913 913 100
2
8 TT WUS 100
.373 2.189 92
Desa UCI (Universal
9 100
ChidImmunitation) 19 11 58

B PenyakitMenular x x x
84

1 PenemuanPenderita Pneumonia 100


191 15 8
Penemuan&PenangananPenderitaDi
2 100
are 806 705 87
Malaria ABER (Annual Blood 1
3 100
Examination Rate) .906 1.491 78
AngkaKesakitan DBD (Incidence
4 100
Rate) 6 6 100

5 PenemuanPenderita TBC 100


32 42 131

6 PemeriksaanSuspec TBC 100


320 247 77

7 Penggunaan OAT SsiStandar 100


42 42 100

8 Sembuh/ PengobatanLengkap 100


32 22 69

9 PenangananPenderitaGigitan HPR 100


153 149 97

13
10 Pelayanan POPM Filariasis 100 12.69
.450 94
7

C PenyakitTidakMenular x x x
50
9
1 DeteksiHipertensi 100
.811 4.684 48
9
2 DeteksiKemungkinanObesitas 100
.811 4.687 48
DeteksiKemungkinan DM (Test 9
3 100
CepatGulaDarah) .811 299 3
1
4 Deteksi Dini KankerPayudara 100
404 246 7,01
1
5 Pemeriksaan IVA 100
404 246 7
DeteksiHipertensidgnPengukuranTe 2
6 100
kananDarah .294 824 36
7 Deteksi DM (Pemeriksaan Kadar 2 100
31
GulaDarah) .294 13 1
Deteksi Kadar 2
8 100
KolesterolDalamDarah .294 64 3

9 PelayananKesPenderitaHipertensi 100
319 319 100
RujukanPenderitaHipertensiDgnKom
10 100
plikasi 5 5 100

11 PelayananKesPenderita DM 100
29 29 100
RujukanPenderita DM
12 100
DgnKomplikasi 4 4 100
ProsentasePeserta JKN Penderita
13 100
DM 29 29 100

B. Upaya Pelayanan Kesehatan Prorangan, Kefarmasian dan Laboratorium


1. Pelayanan Pemeriksaan Umum

Upaya Pelayanan Kesehatan dalam gedung yang dilaksankan


dipuskesmas nangaroro meliputi pelayanan Rawat Jalan, rawat inap maupun
IGD

Tabel 4.6 Jumlah Pelayanan Pemeriksaan Umum

JumlahPasien
No Bulan JumlahPasien
Laki Perempuan
1 Januari 302 334 636
2 Pebruari 298 344 642
3 Maret 296 357 653
4 April 340 475 815
5 Mei 247 413 660
6 Juni 182 269 451
7 Juli 307 488 795
8 Agustus 317 419 736
9 September 304 478 782
10 Oktober 235 435 670
11 Nopember 242 478 720
12 Desember 250 468 718
  Jumlah 3320 4958 8278

32
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tabel 4.7 Jumlah Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut

JumlahKu JumlahPasien JenisKunjungan


No Bulan
njungan L P Baru Lama

1 Januari 11
22 11 11 -
1
2 Pebruari
18 6 12 8 -
1
3 Maret 11
22 11 11 1
3
4 April
36 16 20 - 6
2
5 Mei
29 13 16 - 9
4
6 Juni
46 12 34 - 6
3
7 Juli
32 15 17 2 -

8 Agustus
6 2 4 6 -
1
9 September
12 6 6 2 -
1
10 Oktober
12 4 8 2 -
1
11 Nopember
20 10 10 5 5
1
12 Desember
15 9 6 4 1
2 13 12
  Jumlah
70 115 155 1 8

33
3. Pelayanan KIA KB bersifat UKP

Tabel 4.8 Jumlah Pelayanan KIA KB bersifat UKP

No Bulan JumlahKunjungan

1 Januari 240
2 Pebruari 242
3 Maret 233
4 April 189
5 Mei 216
6 Juni 183
7 Juli 308
8 Agustus 199
9 September 212
10 Oktober 239
11 Nopember 224
12 Desember 366
  Jumlah 2.851
4. Pelayanan Persalinan dan mampu PONED di UPTD Puskesmas Nangaroro

Tabel 4.9 Jumlah Pelayanan Persalinan dan mampu PONED di UPTD


Puskesmas Nangaroro

Jumlah
No Bulan
Persalinan
34
1 Januari 15
2 Pebruari 25
3 Maret 23
4 April 31
5 Mei 32
6 Juni 25
7 Juli 29
8 Agustus 26
9 September 28
10 Oktober 22
11 Nopember 14
12 Desember 23
  Jumlah 293

5. Pelayanan Unit Gawat Darurat


Tabel 4.10 Jumlah Pelayanan Unit Gawat Darurat

No Bulan JumlahKunjungan

1 Januari 83
2 Pebruari 68
3 Maret 114
4 April 102
5 Mei 78
6 Juni 106
7 Juli 134
8 Agustus 139
9 September 121
10 Oktober 123
11 Nopember 113
12 Desember 162
Jumlah
  1343

35
6. Pelayanan Rawat Inap
Tabel 4.11 Jumlah Pelayanan Rawat Inap

TABEL KUNJUNGAN PELAYANAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS


NANGARORO
Jumlah Kunjungan
No Bulan TOTAL
Laki Perempuan

1 Januari
21 15 36

2 Pebruari
19 31 50

3 Maret
23 20 43

4 April
22 14 36

5 Mei
13 16 29

6 Juni
- 2 2

7 Juli
10 18 28

8 Agustus
19 23 42

9 September
22 18 40

10 Oktober
20 16 36

11 Nopember
10 10 20
12 Desember

36
8 21 29
1 2
  Jumlah
87 04 391

7. Pelayanan Kefarmasian
Tabel 4.12 Jumlah Pelayanan Obat

No. Nama Obat Jumlah


Pemakaian
1. Asam Ascorbat 50 mg 105010
2. GG 100mg 96781
3. Amoxicilin 500 mg 93230
4. Clofenirami Maleat 71698
5. SF 67795
6. Vitamin B Compleks 54237
7. Asam Mefenamat 500 mg 54237
8. Paracetamol 500 mg 51891
9. Diethyl Carbamasepin (DEC) 34400
10. Calsium Lactat 24.405
11. Kotrimokzazole 480 mg 22436
12. Piridokxin HCL 21537
13. Antasida Doen Tablet 19286
14. Dexametasone Tablet 18602
15. Albendazole 13300
16. Sianocobalamin Tablet 1581
17. Zinc 11517
18. Tamin Tablet 9360
19. Garam Oralit 5995
37
20. Narium Diklofenat 25 mg 5887

8. Pelayanan Laboratorium
Tabel 4.13 Jumlah Pelayanan Laboratorium

No Bulan Jumlah Kunjungan

1 Januari 293
2 Pebruari 382
3 Maret 328
4 April 209
5 Mei 238
6 Juni 235
7 Juli 311
8 Agustus 307
9 September 287
10 Oktober 260
11 Nopember 295
12 Desember 195
  Jumlah 3.340

C. Pendapatan Asli Daerah ( PAD)


1. Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dari Sewa Rumah Dinas
38
Tabel 4.14 Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dari Sewa Rumah Dinas

No Rumah Dinas Jumlah Jumlah setoran


.
1. Dokter 2 buah 4.200.000
Paramedis 3 buah 3.600.000
2. PUSTU dan POSKESDES 12 buah 14.400.000
Total 22.200.000

2. Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dari TUNAI


Tabel 4.15 Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dari TUNAI

N ALOKASI REALISAS SISA %


O ANGGARAN PAGU I PAGU
40.2 97
1
TUNAI 00.000 39.102.500 1.097.500

D. Realisasi Keuangan UPTD Puskesmas Nangaroro


1. Alokasi Anggaran dan Realisasi UPTD Puskesmas Nangaroro
Tabel 4.16 Alokasi Anggaran dan Realisasi UPTD Puskesmas Nangaroro

NO ANGGARAN ALOKASI PAGU REALISASI SISA PAGU %


523.328.6
1
DAU 00 273.283.400 250.045.200 52
878.413.5
2
BOK 00 798.716.600 79.696.900 91
1.246.779.9
3
JKN KAPITASI 00 1.022.944.600 223.835.300 82
2.648.522.00
TOTAL
0 2.094.944.600 553.577.400 79

2. Realisasi Keuangan Perpagu UPTD Puskesmas Nangaroro


Tabel 4.17 Realisasi Keuangan Perpagu UPTD Puskesmas Nangaroro

NO ANGGARAN ALOKASI PAGU REALISASI SISA PAGU %


99.478.1 82
1
DAU 00 82.049.900 17.428.200
878.413.5 91
2
BOK 00 798.716.600 79.696.900
JKN NON 210.550.5 40
3
KAPITASI 00 84.802.000 125.748.500
4 JKN KAPITASI 1.246.779.9 82
39
00 1.022.944.600 223.835.300
173.100.0 39
5
JAMKESDA 00 67.329.000 105.771.000
40.200.0 97
6
TUNAI 00 39.102.500 1.097.500
2.648.522.00 79
TOTAL
0 2.094.944.600 553.577.400

3. Realisasi Angaran BOK Tiap Program


Tabel 4.18 Realisasi Angaran BOK Tiap Program

N %
O ANGGARAN ALOKASI PAGU REALISASI SISA PAGU

1 RUTIN 138.382.500 134.554.500 3.828.000 97

2 OBAT 27.210.000 25.135.000 2.075.000 92

3 KIA 124.705.400 106.142.000 18.563.400 85

4 PTM 68.544.000 68.110.000 434.000 99

5 PROMKES 140.329.600 129.702.200 10.627.400 92

6 GIZI 97.433.000 68.520.000 28.913.000 70

7 KESLING 75.030.000 72.973.900 2.056.100 97

8 P2P 206.779.000 193.579.000 13.200.000 94


878.413.50
TOTAL
0 798.716.600 79.696.900 91
E. Laporan Kinerja Puskesmas
40
1. Laporan Penilaian Kinerja UKM
Tabel 4.19 Laporan Penilaian Kinerja UKM

Cakupan
N Tar Pencapaia
Jenis Kegiatan satuan Sasaran
o get n
Sub Variabel Varabel

I CAKUPAN PROGRAM           71 %

UPAYA KESEHATAN
A
MASYARAKAT (UKM) ESENSIAL
  X X X X 77
I PROMOSI KESEHATAN x x x x x
79
A Penyuluhan PHBS x x x x x
89
1 Institusi Pendidikan Sekolah 100 x
49 49 100
Pusk,
Pustu,
Polindes,
2 Sarana Kesehatan 100 x
Poskesdes 63 63 100
,
Posyandu
Perkantor
3 Tempat Kerja (Perkantoran) 100 x
an 35 19 54

4 Rumah Tangga RT 100 x


4.673 4.673 100

B RT Ber-PHBS RT 100
2.492 708 28 28
Desa/Kelu
C Desa/ Kelurahan Siaga Aktif 100
rahan 11 11 100 100
D Posyandu Aktif x x x x x
100
1 Madia Posyandu 100 x
1 1 100

2 Purnama Posyandu 100 x


58 58 100
               

II KESEHATAN LNGKUNGAN x x x x x
52
1 Rumah Sehat Rumah 100 x
3.603 2.074 58
Prosentase Rumah Sehat Yang
2 Rumah 100 x
Dibina 2.707 2.074 77
Keluarga Yang Memiliki Jamban
3 Jamban 100 x
Sehat 3.243 1.925 59
Proporsi Jamban Sehat dari Jamban
4 Jamban 100 x
Yang Diperiksa 2.535 1.925 76
TTU Yang Memenuhi Syarat
5 TTU 100 x
Kesehatan 179 162 91
TPM Yang Memenuhi Syarat
6 TPM 100 x
Kesehatan 3 - -
SAB Yang Memenuhi Syarat
7 SAB 100 x
Kesehatan Dr Jlh Sarana 1.288 401 31
TPS Yang Memenuhi Syarat
8 TPS 100 x
Kesehatan 1.343 662 49
SPAL Yang Memenuhi Syarat
9 SPAL 100 x
Kesehatan 265 65 25
               
II KESEHATAN IBU DAN ANAK,
  x x x x
I KB 90
A Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil x x x x x

41
99
1 Kunjungan Pertama (K 1) Ibu Hamil 100 x
323 309 96

  K1 murni Ibu hamil 100 x


323 309 96

  K1 Akses Ibu hamil 100 x


323 14 4

2 Kunjungan Lengkap (K 4) Ibu Hamil 100 x


474 286 60

3 Pelayanan Fe Ibu Hamil 100 x


474 286 60

4 Pelayanan TT Bumil Ibu Hamil 100 x


474 366 77

5 Penanganan Bumil Resti Ibu Hamil 100 x


82 82 100

B Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin x x x x x


74
Ibu
1 Pelayanan Persalinan Oleh Nakes 100 x
Bersalin 293 287 98

2 Pelayanan Nifas Lengkap (KF 3) Ibu Nifas 100 x


293 288 98
Akseptor
3 Peserta KB Aktif 100 x
KB 2.644 715 27
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
C x x x x x
Lahir 97
Bayi Baru
1 Bayi Baru Lahir Ditimbang 100 x
Lahir 289 289 100
Pelayanan Neonatus Lengkap (KN
2 Neonatus 100 x
3) 289 267 92

3 Penanganan Neonatus Resiko Tinggi Neonatus 100 x


7 7 100
               
I
GIZI MASYARAKAT x x x x x
V 92
Bayi
1 D/S 100 x
Balita 1.590 1.411 89
Penjaringan dan Penanganan Balita Bayi
2 100 x
2T Balita 109 109 100
Bayi
3 Penjaringan Balita dengan BGM 100 x
Balita 34 34 100

Penjaringan & Pemberian PMT/ Bayi


4 100 x
PMBA Balita Gizi Kurang Balita 33 33 100
Penemuan & Penanganan Balita Gizi Bayi
5 100 x
Buruk Ssi Standar Balita 1 1 100
Bayi
6 Pemberian Vitamin A Pada Balita 100 x
Balita 2.843 2.653 93
Bayi
7 Bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif 100 x
Balita 198 153 77
Penemuan & Penanganan Bumil
8 Ibu Hamil 100 x
KEK 13 13 100
Bayi
9 Penimbangan 8 Kali 100 x
Balita 1.590 1.324 83
1 Bayi
Pengukuran Tinggi Badan 2 Kali 100 x
0 Balita 1.590 1.275 80
               
I PENCEGAHAN DAN
  x x x x
V PENANGGULANGAN PENYAKIT 73
A SURVEILENS & IMUNISASI x x x x x
86
Bayi
1 HB O 100 x
Balita 258 134 52
Bayi
2 BCG 100 x
Balita 258 296 115
3 Polio 4 Bayi 100 x
42
Balita 258 270 105
Bayi
4 DPT HB Hib 3 100 x
Balita 258 226 88
Bayi
5 Campak 100 x
Balita 258 214 83
Bayi
6 Imunisasi Dasar Lengkap 100 x
Balita 258 214 83

7 BIAS Anak SD 100 x


913 913 100

8 TT WUS WUS 100 x


2.373 2.189 92
Desa UCI (Universal Chid
9 Desa 100 x
Immunitation) 19 11 58
               

B Penyakit Menular x x x x x
84
Pneumoni
1 Penemuan Penderita Pneumonia 100 x
a 191 15 8
Penemuan & Penanganan Penderita
2 Diare 100 x
Diare 806 705 87
Malaria ABER (Annual Blood
3 ABER 100 x
Examination Rate) 1.906 1.491 78
Angka Kesakitan DBD (Incidence
4 DBD 100 x
Rate) 6 6 100

5 Penemuan Penderita TBC TBC 100 x


32 42 131

6 Pemeriksaan Suspec TBC TBC 100 x


320 247 77

7 Penggunaan OAT Ssi Standar TBC 100 x


42 42 100

8 Sembuh/ Pengobatan Lengkap TBC 100 x


32 22 69
Gigitan
9 Penanganan Penderita Gigitan HPR 100 x
HPR 153 149 97
1
Pelayanan POPM Filariasis Filariasis 100 x
0 13.450 12.697 94
               

C Penyakit Tidak Menular x x x x x


50
1 Deteksi Hipertensi Hipertensi 100 x
9.811 4.684 48

2 Deteksi Kemungkinan Obesitas Obesitas 100 x


9.811 4.687 48
Deteksi Kemungkinan DM (Test
3 DM 100 x
Cepat Gula Darah) 9.811 299 3
Kanker
4 Deteksi Dini Kanker Payudara 100 x
Payudara 3.490 236 7

5 Pemeriksaan IVA IVA 100 x


3.490 236 7
Deteksi Hipertensi dgn Pengukuran
6 Hipertensi 100 x
Tekanan Darah 2.294 824 36
Deteksi DM (Pemeriksaan Kadar
7 DM 100 x
Gula Darah) 2.294 13 1
Deteksi Kadar Kolesterol Dalam
8 Kolesterol 100 x
Darah 2.294 64 3
Pelayanan Kes Penderita
9 Hipertensi 100 x
Hipertensi 319 319 100
1 Rujukan Penderita Hipertensi Dgn
Hipertensi 100 x
0 Komplikasi 5 5 100
1
Pelayanan Kes Penderita DM DM 100 x
1 29 29 100
1 Rujukan Penderita DM Dgn
DM 100 x
2 Komplikasi 4 4 100
1 Prosentase Peserta JKN Penderita
DM 100 x
3 DM 29 29 100

               
43
UPAYA KESEHATAN
B PERORANGAN x x x x x 63,3
I Pengobatan x x x x x 22,5
15
  1.Kunjungan Rawat jalan Umum Orang 19.060 % 8278 43% X
  2.Kunjungan Rawat jalan Gigi Orang 19.060 4% 377 2% X
               
II Pemeriksaan Laboratorium x   x x x 100
100
  1.Pemerikssaaan Hemoglobin Spesimen 3340 % 3340 100 X
100
  2.Pemeriksaan Darah Trombosit Spesimen 3340 % 3340 100 X
100
  3.Pemeriksaan Darah Malaria Spesimen 3340 % 3340 100 X
100
  4.Pemeriksaaan Test Kehamilan Spesimen 3340 % 3340 100 X
100
  5.Pemeriksaaan Sputum TB Spesimen 3340 % 3340 100 X
100
  6.Pemeriksaan Urine Protein Spesimen 3340 % 3340 100 X
7.Pemeriksaan golongan darah pada 100
  semua masyarakat Spesimen 3340 % 3340 #REF! X
I
V Pelayanan Kefarmasian           95
100
  1.Pelayanan obat sesuai resep Resep 1069 % 1069 100  
100
  2. Menyiapkan obat dan memberi etiket Resep 1069 % 1069 100  
3.Menyiapkan kebutuhan obat untuk 100
  tiap kali pemakaian Laporan 1069 % 1069 100  
100
  4.Ketersedian stok obat Laporan 1069 % 840 79  
               
V Pelayanan Rawat Inap           43
  1.Jumlah kunjungan RRI         33
100
  - SKTM Orang 391 % 192 49  
100
  - Tunai Orang 391 % 54 14  
100
  - KIS Orang 391 % 187 48  
  2. Jumlah kunjungan R.Bersalin         50
100
  - Jampersal Orang 310 % 159 51  
100
  - JKN Orang 310 % 151 49  
  3.Jumlah Persalinan         50
100
  - Jampersal Orang 179 % 83 46  
100
  - JKN Orang 179 % 96 54  
  4.Rujukan         41
  a..Ruangan bersalin         50  
100
  - Jampersal Orang 78 % 43 55  
100
  - JKN Orang 78 % 35 45  
  b. Rawat inap         33
100
  - SKTM Orang 52 % 20 38  
100
  - Tunai Orang 52 % 1 2  
100
  - KIS Orang 52 % 31 60  
               
E Pelayanan Unit Gawat Darurat           56
  1. Jumlah kunjungan IGD         35
100
  - SKTM Orang 1343 % 387 29  
100
  - Tunai Orang 1343 % 456 34  

44
100
  - KIS Orang 1343 % 558 42  
  2. Rujukan         78
100
  - SKTM Orang 115 % 55 48  
100
  - Tunai Orang 115 % 4 3  
100
  - KIS Orang 115 % 56 49  
               

  CAKUPAN PROGRAM           63%

2. Laporan Kinerja Managemen Puskesmas


Tabel 4.20 Laporan Kinerja Managemen Puskesmas

SKAL
SKALA 2 SKALA 3 NILAI
A1
NO JENIS VARIABEL
NILAI NILAI =
NILAI = 7
=4 10  
MANAJEMEN OPERASIONAL
I      
PUSKESMAS 7,71
Sebagi Sebagian
Membuat data pencapaian / Cakupan Semuany
1 an < 50 %- 80
kegiatan pokok tahun lalu a 100%
50 % % 10
Menyusun RUK melalui analisa dan Sebagi Sebagian
Semuana
2 perumusan masalah berdasarkan an < 50 %- 80
ya 100%
prioritas 50 % % 7
Sebagi Sebagian
Menyusun RPK secara terinci dan Semuana
3 an < 50 %- 80
lengkap ya 100%
50 % % 10
9 - 12
< 5 kali 5 - 8
4 Melaksanakan Mini lokakarya bulanan kali /
/ tahun kali/tahun
tahun 10
2 -3
Melaksanakan Mini lokakarya < 2 kali 4 kali /
5 kali /
tribulanan (lintas sector) / tahun tahun
tahun 10
10 - 12
Membuat dan mengirimkan laporan 6 - 9 kali /
6 < 6 kali kali /
bulanan ke Kabupaten tepat waktu tahun
tahun 7
2 - 12
Membuat data 10 penyakit terbanyak < 6 kali 6 - 8 kali /
7 kali /
setiap bulan / tahun tahun
tahun 10

ll MANAJEMEN ALAT DAN OBAT       8,8

Membuat kartu inventaris dan


< 60 % 61 - 80 % 81 - 100
1 menempatkan di masing-masing
ruang ruang % ruang
ruangan 10
Melaksanakan up dating daftar < 3 klai 4- 6 kali /
2 tiap bulan
inventaris alat / tahun tahun 4
3 Mencatat penerimaan dan ya,beb ya,sebagi ya,seluru 10
45
pengeluaran obat di setiap unit erapa
an besar nya
pelayanan unit
ya,beb
ya,sebagi ya,seluru
Membuat kartu stok untuk setiap jenis erapa
4 an besar nya item
obat/bahan di gudang obat secara rutin item
item obat obat
obat 10
ya,beb
ya,sebagi ya,seluru
erapa
5 Menerapkan FIFO dan FEFO an besar nya item
item
item obat obat
obat 10

llI MANAJEMEN KEUANGAN      


8,5
Membuat cacatan bulanan uang ya,tida ya,setiap ya,setipa
1
masuk keluar dlm buku kas k tentu tiga bulan bulan 10
Kepala Puskesmas melakukan ya,tida ya,setiap ya,setiap
2
pemeriksaan keuangan secara berkala k tentu tiga bulan bulan 7

V MANAJEMEN KETENAGAAN      
7
ada,be ada,seba
ada,semu
Membuat daftar/catatan kepegawaian berapa gian
1 a
petugas pegaw besar
pegawai
ai pegawai 10
ada,be ada,seba
ada,selur
Membuat uraian tugas dan tanggung berapa gian
2 uh
jawab setiap tahun petuga besar
petugas
s petugas 7
ada,be ada,seba
Membuat rencana kerja bulanan bagi ada,selur
berapa gian
3 petugas sesuai dengan tugas uh
petuga besar
wewenang dan tanggung jawab petugas
s petugas 4
ada,be ada,seba
ada,selur
berapa gian
4 Membuat penilaian SKP tepat waktu uh
petuga besar
petugas
s petugas 7
Kinerja Manajemen
       
Puskesmas 8,00
  Kategori Kinerja      
Baik

3. Penilaian Kinerja Mutu Puskesmas


Tabel 4.21 Penilaian Kinerja Mutu Puskesmas

46
Target CAPAIAN
INDIKATOR GAP
2018 2018
ADMIN      89
a. Pencatatan dan Pelaporan      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67% 44%
2. Ketepatan waktu pengiriman data
dari jaringan ke sinfus 100% 84% 16%
3.Ketepatan waktu pengiriman data
dari PJ program ke sinfus 100% 60% 40%
4.Ketepatan waktu pengiriman
laporan bulanan ke Dinkes
Kab/kota 100% 83% 17%
5. Ketersediaan arsip laporan
bulanan Puskesmas di Pengelola
SIKDA 100% 100% 0
6. Ketersediaan Arsip laporan
bulanan di jaringan maupun PJ
Program 100% 100% 0
7. Kelengkapan data yang dikirim
dari jaringan maupun PJ program 100% 100% 0
b. Kepegawaian      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 80% 20%
2. Ketersediaan file kepegawaian di
Puskesmas 100% 100% 0
3. Kelengkapan Isi file Kepegawaian
di Puskesmas 100% 85% 15%
4. Pegawai masuk kerja sesuai
ketentuan 100% 90% 10%
5. Pegawai keluar kerja sesuai
ketentuan 100% 90% 10%
6. Pengusulan DUPAK Staf
fungsional tepat waktu 100% 95% 5%
 
     
c. Keuangan      
1. Ketaatan pengelola keuangan
terhadap SOP Pengelolaan
keuangan 100% 100% 0
2. ketepatan pencatatan transaksi
keuangan dalam buku kas 100% 100% 0
3. SPJ tepat waktu 100% 100% 0
4. SDM yang memenuhi kriteria 100% 25% 75%
d. Perlengkapan      
1. KIR dibuat setiap 3 bulan 100% 100% 0
2. Kepatuhan petugas terhadap
jadwal pemeliharaan barang 100% 100% 0

UKM      80
47
a. KIA/KB      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 81% 19%
2. Kelengkapan bidan kit pada
semua polindes/Pustu 100% 33% 77%
3. Kepatuhan Petugas terhdap
pendampingan kelas ibu hamil (3
kali/tahun) 100% 100% 0
4. Ketersedian kalender haid 100% 100% 0
5. Ketersediaan HB sahli pada
setiap polindes 100% 37% 63%
b. KESLING      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67% 33%
2. Kepatuhan petugas sanitarian
terhadap monitoring pasca
pemicuan STBM 100% 100% 0
3. Kepatuhan petugas sanitarian
dalam melaksanakan inspeksi
sanitarian 100% 100% 0
4. Kepatuhan petugas sanitarian
dalam pelaksanaan kunjungan
rumah sesuai rencana 100% 79% 21%
c. PROMKES      
1.SDM yang memenuhi kriteria 100% 67% 34%
2. Kepatuhan terhadap program
kerja yang sudah dibuat 100% 91% 9%
3. Terdapat media promosi
(leflet,spanduk,poster) 100% 57% 43%
d. GIZI      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 78% 22%
2. kepatuhan Petugas terhadap
jadwal posyandu 100% 48% 52%
3. Pemantauan status gizi 2 kali
dalam setahun 100% 73% 27
4. kepatuhan petugas dalam
melakukan pencatatan dan
pelaporan tumbuh kembang 100% 100% 0
e. P2P      
1. Kepatuhan petugas dalam
mengisi kartu suhu vaksin 100% 100% 0
2. Kepatuhan hari pelayanan obat
TB 100% 100% 0
3. Pemberian obat zink dan oralit
yang rasional pada penderita
dbawah 5 thn 100% 78% 22%
4. Semua pasien pengobatan TB
pada akhir bulan kelima wajib
diperiksa 100% 100% 0
5. Kepatuhan petugas terhadap
jadwal pemberian imunisasi 100% 100% 0

48
6. Kepatuhan petugas dalam
mengisi kartu stok vaksin 100% 100% 0
       
UKP      87%
a. Loket/Pendaftaran      
1. Jam buka loket 07.30 100% 100% 0
2. Kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan pendaftaran 100% 95% 5%
3. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
4. Waktu tunggu untuk
pengambilan rekam medis kurang
dari 10 menit 100% 75% 25%
5. SDM yang memenuhi kriteria 100% 56% 44%
b. Poli Umum      
1. Pelayanan di poli umum oleh
dokter 100% 85% 15%
2. SDM yang memenuhi kriteria 100% 80% 20%
3. Jam buka pelayanan poli umum
jam 08.00 100% 100% 0
4. Kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan poli umum 100% 93% 7%
5. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
6. Ketersediaan sarana pencegahan
infeksi nosokomial 100% 60% 40%
c. Poli Gigi      
1. Pelayanan di poli gigi oleh dokter 100% 68% 32%
2. Kepatuhan penggunaan APD 100% 100% 0
3. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67% 33%
4. Jam buka pelayanan poli gigi jam
08.00 100% 100% 0
5. Kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan poli 100% 93% 7%
6.Ketersediaan sarana pencegahan
infeksi nosokomial 100% 75% 25%
7. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
d. Farmasi/apotik      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67% 33%
2. Kepatuhan terhadap SOP
pemberian informasi obat 100% 100% 0
3. Kepatuhan penggunaan APD 100% 100%  
4. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
5. Waktu tunggu obat nonracik
tidak lebih dari 15 menit 100% 100% 0
6. Waktu tunggu obat racik tidak
lebih dari 30 menit 100% 100% 0
7. Ketersediaan kartu pantauan
stok obat 100% 100% 0

8. Ketersediaan sarana prasarana


obat (Gudang obat, Ruang 100% 100% 0
49
pelayanan obat, APAR, suhu
ruangan, mortir, buku pedoman
pelayanan farmasi)
9. Kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan apotik 100% 93% 7%
10. Ketersediaan sarana
pencegahan infeksi nosokomial 100% 67% 33%
e. Ruang Bersalin      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 76% 24%
2. Kepatuhan petugas terhadap SOP
APN 100% 100% 0%
3. Kepatuhan Pengguanaan APD 100% 100% 0%
4. Ketepatan jam visit dokter 100% 100% 0%
5. Disiplin Pegawai terhadap jadwal
Dinas(jam masuk kerja) 100% 60% 40%
6. Disiplin pegawai terhadap jadwal
dinas (jam keluar kerja) 100% 100% 0%
7. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
8. Ketersediaan fasilitas rujukan 100% 100% 0
9. Ketersediaan ruangan cuci alat 100% 50% 50%
10. Kepuasan pelanggan RIB 100% 94% 6%
11. Ketersediaan tempat tidur
dengan pengaman 100% 0 100%
12. Ketersediaan kloset duduk 100% 0 100%
13. Ketersediaan sarana
pencegahan infeksi nosokomial 100% 91% 9%
14. Ketersedian pegangan di semua
kamar mandi WC 100% 0 100%
f. Ruang Rawat Inap      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 64% 36%
2. Tempat tidur dengan pagar
pengaman 100% 25% 25%
3. Ketersedian pegangan di semua
kamar mandi WC 100% 100% 0
4. Kepatuhan penggunaan APD 100% 100% 0
5. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
6. Disiplin pegawai terhadap jadwal
dinas (jam masuk kerja ) 100% 60% 40%
7. Disiplin pegawai terhadap jadwal
dinas( jam keluar kerja ) 100% 100% 0
8. Ketepatan jam visite Dokter 100% 100% 0
9. Ketersediaan ruangan isolasi 100% 100% 0
10. Kepuasan pelanggan 100% 90% 10%
11. Ketersediaan sarana
pencegahan infeksi nosokomial 100% 70% 30%
g. IGD      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 43% 57%

2. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang bersetifikat 100% 7% 93%
50
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GLS)
yang masih berlaku
3. Kepatuhan penggunaan APD 100% 100% 0
4. Ketersediaan KIR 100% 60% 40%
5. Disiplin pegawai terhadap jadwal
dinas( jam masuk kerja ) 100% 60% 40%
6. Disiplin pegawai terhadap jadwal
dinas( jam keluar kerja ) 100% 100% 0
7. Disiplin pegawai dalam
berpakaian 100% 93% 7%
8. Ketepatan pelaksanaan triase 100% 100% 0
9. Jam buka pelayanan gawat
darurat 24 jam 100% 100% 0
10. Ketersediaan sarana
pencegahan infeksi nosokomial 100% 67% 33%
11. Waktu tanggap Dokter jaga
kurang dari 10 menit 100% 83% 17%
h. GIZI      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 100% 0
2. Ketepatan waktu pemberian
makanan pasien 100% 100% 0
3. Tidak adanya kejadian kesalahan
pemberian diet pada pasien 100% 100 0
4. Ketersediaan daftar menu makan 100% 100 0
i. Laboratorium      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 100% 0
       
       
2. Kepatuhan penggunaan APD 100% 75% 0
3. Ketersediaan KIR 100% 100% 0
4. Waktu tunggu hasil lab (sesuai
pemeriksaan) 100% 100% 0
5. Ketersediaan reagen pemeriksaan
yang ada di Pkm. 100% 71% 29%
6. Kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan laboratorium 100% 85% 15%
7. Tidak adanya kejadian tertukar
spesimem pemeriksaan 100% 100% 0
8. Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil laboratorium 100% 100% 0
9. Ketersediaan sarana pencegahan
infeksi nosokomial 100% 100% 0
j. Poli KIA      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 85 15
2. Kapatuhan SOP ANC 100% 100 0
3. Jam buka pelayanan poli KIA jam
08.00 tepat 100% 100 0
4. Ketersediaan KIR 100% 100 0
k. Ruang Tindakan      
51
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 56 44
2. Ketersediaan sarana pencegahan
infeksi nosokomial 100% 100 0
3. Kepatuhan Penggunaan APD 100% 100 0
4. Kepatuhan Petugas terhadap
jadwal di ruang tindakan 100% 60 40
5. Ketersediaan KIR 100% 100 0
l. Poli MTBS/ konseling      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67 33
2. Ketersediaan KIR 100% 100 0
3. Ketersediaan pojok oralit 100% 100 0
4. Kepatuhan petugas untuk
melakukan konseling 100% 100 0
m. Poli KB      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 81 19
2. Kepatuhan penggunaan APD 100% 100 0
3. Ketersediaan sarana pencegahan
infeksi nosokomial 100% 75 25
4. Ketersediaan KIR 100% 100 0
n. Ruang Sterilisasi      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67 33
2. Kepatuhan petugas terhadap SOP
Sterilisasi 100% 100 0
3. Kepatuhan Petugas terhadap
jadwal sterilisasi 100% 60 0
0. Poli VCT      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67 33
2.Kepatuhan terhadap sop HIV 100% 100 0
P. Poli TB      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 67 33
2. Kepatuhan petugas dalam
memberikan APD(masker)kepada
penderita TB 100% 100 0
       
q. Dapur      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 100 0
2. Ketersediaan daftar menu makan 100% 100 0
3. Kepatuhan terhadap daftar menu
makan 100% 100 0
4. Ketersedian APD 100% 67 0
r. Laundry      
1. Ketersedian sarana
(Gedung,mesin cuci) 100% 100 0
2. Ketersediaan APD 100% 100 0
3. Kepatuhan terhadap penggunaan
APD 100% 100 0
s. Sopir ambulance      
1. Ketersediaan tenaga sopir
minimal 2 orang 100% 100 0
52
2. Waktu tanggap sopir terhadap
rujukan 15 menit 100% 100 0
t. Cleaning service      
1. Ketersediaan tenaga 100% 100 0
2. Ketersediaan APD 100% 50 50
3. Kepatuhan terhadap APD 100% 50 0
4. Kepatuhan terhadap jadwal kerja 100% 90 10
u. Satpam      
1. SDM yang memenuhi kriteria 100% 100 0
2. Kepatuhan terhadap jadwal jaga 100% 97 13
Total Kinerja Mutu Puskesmas
Tahun 2018 85%

53
BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang
berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan.
Selain itu penyajian data dan informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan baik oleh
jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat. Di bidang kesehatan, data dan
informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.

Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih
belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal,
apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Kabupaten/Kota
menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang
disajikan dalam Profil Kesehatan Puskesmas yang diterbitkan saat ini belum sesuai
dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas dapat
memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh
keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Walaupun Profil Kesehatan
Puskesmas sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai, karena belum
dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Puskesmas, perlu
dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat
untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi.

Demikian penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Nangaroro tahun 2018, dan


ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengumpulan data dan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2018 ini.
Semoga Profil Kesehatan Puskesmas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

54

Anda mungkin juga menyukai