Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti mati. Tidak ada yang mampu menolak dan mengingkari
takdir Allah yang satu ini. Kematian harus diterima, khususnya oleh yang bersangkutan
dengan selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian, atau oleh orang lain,
baik itu saudara, kerabat atau tetangga, dengan mengurus kematian yang sesuai dengan
ketentuan yang diajarkan oleh agama Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Menurut hukum Islam, mengurus jenazah adalah suatu kewajiban bagi yang
hidup (fardhu kifayah1) sebagai amal shalih, mulai dari memandikan, mengkafankan,
menshalatkan, dan menguburkan. Tanggung jawab itu umumnya dibebankan kepada
pihak keluarga yang notabene sedang dirundung duka dan kesedihan karena ditinggal
orang yang sangat disanyangi, dikasihi, dan dihormati. Baru saja mereka kehilangan
salah satu anggota keluarganya.
1
fardlu kifayah adalah perbuatan yang dituntut oleh syariat kepada orang-orang mukallaf secara kolektif.
Artinya, jika ada salah seorang yang mengerjakan perbuatan tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi
yang lain. Namun, jika sama sekali tidak ada yang mengerjakan, maka berdosalah seluruhnya. Termasuk
kategori perbuatan ini adalah merawat mayyit (tajhīz al-mayyit). fardlu kifayah dapat berubah menjadi
fardlu ‘ain. Hal tersebut disebabkan oleh dua hal. Pertama, ketika yang mampu melaksanakan perbuatan
fardlu kifayah hanya satu orang. Misalnya, jika ada orang tenggelam, dan hanya seorang yang mampu
menyelamatkannya, maka ia hukumnya fardlu ‘ain untuk menyelamatkan orang yang tenggelam itu.
Kedua, ketika perbuatan fardlu kifayah itu telah dikerjakan. Jika telah mengerjakan perbuatan yang fardlu
kifayah, maka itu sama dengan fardlu ‘ain, artinya sama-sama harus diselesaikan (Wahbah az-Zuhaily,
Ushūl al-Fiqh al-Islāmy, juz 1, h. 64; Jalaluddīn al-Mahalli, Syarh Jam’ul Jawāmi’, juz 1, h. 186-187)
2
Bila saat itu mereka harus sibuk dengan urusan pengurusan surat-surat,
pengkafanan, pemandian serta pemakamannya, hal itu bisa jadi hanya akan menambah
beban, ditambah ketidaktahuan mereka dalam pengurusan jenazah di daerah perkotaan
seperti di Kota Cireboni. Padahal saat itu yang mereka butuhkan adalah penghibur atau
paling tidak mendapat ucapan duka cita dan do’a atau bela sungkawa dari saudara,
kerabat, tetangga dan rekanan. Karena itu perlu ada pertolongan, minimal membantu
proses pengurusannya yang membutuhkan perlengkapan mulai dari pengetahuan,
material, juga waktu, sehingga beban yang dirasakan bisa berkurang.
Tidak sedikit masyarakat yang belum memahami dengan baik tata cara
pengurusan jenazah, maka menjadi kewajiban Penyuluh Agama Islam untuk
mengajarkannya. Dalam Hal ini Penyuluh Agama Islam Kecamatan Harjamukti Kota
Cirebon yang terdiri dari fingsional dan honorer bekerjasama dengan majelis ta’lim
yang ada di Wilayah Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon menyusun program pelatihan
dan pembentukan Tim Siaga di setiap Rukun Warga (RW). Wilayah Kecamatan
Harjamukti adalah wilayah terluas di Kota Cirebon2, kalau pengurusan jenazah
diserahkan sepenuhnya kepada lebe yang ada, maka tidak menutup kemungkinan terjadi
keterlambatan dalam pengurusan jenazah.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah menanamkan pemahaman kepada
masyarakat bahwa mengurus jenazah akan mendapatkan pahala yang besar dengan dua
syarat:
1. hendaklah dalam mengurus jenazah seseorang benar-benar ikhlas dan tidak
bertujuan untuk memperoleh upah atau ucapan terima kasih
2
Kecamatan Harjamukti sebagai bagian dari wilayah Kota Cirebon memiliki luas sekitar 17,62 kilometer
persegi (km2) atau sekitar 47,175 persen dari total wilayah Kota Cirebon yang memiliki luas sekitar
37,3.5 kilometer persegi (km2)
3
َم ْن َغ َس َل ُم ْسلِ ًما فَ َكتَ َم َعلَْي ِه َغ َفَر لَهُ اهللُ َْأربَعِنْي َ َمَّر ًة َو َم ْن َح َفَر
ىل َي ْوِم اْ ِلقيَ َام ِة
َ
َأس َكنَهُ ِإيَّاهُ ِإ
ْ نٍ ِ لَه فََأجنَه َأج ِري علَي ِه َكَأج ِر مس
ك ْ ُ ْ َْ ْ َ ْ ُ
استَْبَر ِق اْجلَن َِّة و سٍ دُ ن
ْ س ن مِ ومن َك َفنَه َكساه اهلل يوم اْ ِلقيام ِة
ْ َ ُ ْ َ َ َ َْ ُ ُ َ ُ ْ َ َ
) باب من رأى شيئا من امليت فكتمه ومل يتحدث به,395 :3 (رواه احلاكم
"Barang siapa yang memandikan seorang muslim, seraya dia menyembunyikan dengan
baik, maka Allah akan memberikan ampunan 40 kali kepadanya. Dan barangsiapa
membuatkan lubang untuknya lalu menutupinya maka akan diberlakukan baginya
pahala seperti pahala orang yang memberinya tempat tinggal kepadanya sampai hari
kiamat kelak. Dan barang siapa mengkafaninya, niscaya Allah akan memakaikan
kepadanya dihari kiamat kelak, pakaian dari kain sutra tipis dan pakaian sutera tebal
surga.” (HR. Hakim)
4
BAB II
PELATIHAN PENGURUSAN JENAZAH DI RUKUN WARGA
SE KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON
A. Penyelenggara Pelatihan
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, baik yang
fungsional maupun honorer berperan sebagai koordinator dalam pelaksanaan pelatihan
pengurusan jenazah di 76 RW se Kecamatan Harjamukti, dengan mengajak pengurus
majelis ta’lim di setiap RW sebagai penyelenggaranya. Daftar penyelenggara dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Majelis Ta’lim
Hari Tanggal Waktu
Penyelenggara
Sabtu 18 Januari 2014 15.30 – 17.30 WIB. As-Syafi'iyah
Sabtu 18 Januari 2014 19.30 – 21.30 WIB. Al-Munawaroh
Minggu 19 Januari 2014 10.00 – 12.00 WIB. Baitus Salam
Minggu 19 Januari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Nur Fattah
Sabtu 25 Januari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Al-Hikmah
Sabtu 25 Januari 2014 19.30 – 21.30 WIB. Nurul Huda
Minggu 26 Januari 2014 10.00 – 12.00 WIB. Rohmatul Ummah
Minggu 26 Januari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Al-Falah
Sabtu 1 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Ar-Rohim
Sabtu 1 Pebruari 2014 19.30 – 21.30 WIB. At-Tauhid
Minggu 2 Pebruari 2014 10.00 – 12.00 WIB. Sholawatan
Minggu 2 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Ar-Risalah
Sabtu 8 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Nurul Huda
Sabtu 8 Pebruari 2014 19.30 – 21.30 WIB. Nurul Amin
Minggu 9 Pebruari 2014 10.00 – 12.00 WIB. Al-Munawaroh
Minggu 9 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Al-Waqiah
Sabtu 15 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Al-Istiqomah
Sabtu 15 Pebruari 2014 19.30 – 21.30 WIB. Asy-Syifa
Minggu 16 Pebruari 2014 10.00 – 12.00 WIB. Al-Ittihad
Minggu 16 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Darul Ilmi
Sabtu 22 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Darul Masholeh
Sabtu 22 Pebruari 2014 19.30 – 21.30 WIB. Roudotul Munawaroh
Minggu 23 Pebruari 2014 10.00 – 12.00 WIB. Miftahul Huda
Minggu 23 Pebruari 2014 15.30 – 17.30 WIB. Al-Manar Penggung
Sabtu 1 Maret 2014 15.30 – 17.30 WIB. Al-Maunah
Sabtu 1 Maret 2014 19.30 – 21.30 WIB. Nur Rohmah
Minggu 2 Maret 2014 10.00 – 12.00 WIB. As-Syuhada
Minggu 2 Maret 2014 15.30 – 17.30 WIB. At-Taufiq
Sabtu 8 Maret 2014 15.30 – 17.30 WIB. Aziyaadah
Sabtu 8 Maret 2014 19.30 – 21.30 WIB. Uswatun Hasanah
Minggu 9 Maret 2014 10.00 – 12.00 WIB. Al-Furqon
Minggu 9 Maret 2014 15.30 – 17.30 WIB. At-Taufiq
Sabtu 15 Maret 2014 15.30 – 17.30 WIB. As-Sifa
7
C. Peserta Pelatihan
Kegiatan diikuti oleh jama’ah majelis ta’lim dan masyarakat umum yang
berminat menambah pengetahuannya tentang pengurusan jenazah. Antusiasme
masyarakat terlihat dari tingkat kehadiran peserta, Masyarakat Kecamatan Harjamukti
pada umumnya adalah masyarakat urban, sehingga pengetahuan tentang pengurusan
jenazah menjadi suatu kebutuhan mereka dalam menangani jenazah dari keluarganya
sendiri. Jumlah peserta dapat dilihat dalam tabel berikut:
Peserta
Majelis Ta’lim Penyelenggara
Laki-laki Perempuan Jumlah
As-Syafi'iyah 10 18 28
Al-Munawaroh 9 13 22
Baitus Salam 14 11 25
Nur Fattah 11 16 27
Al-Hikmah 7 18 25
Nurul Huda 22 10 32
Rohmatul Ummah 6 17 23
Al-Falah 15 9 24
Ar-Rohim 12 14 26
At-Tauhid 17 13 30
Sholawatan 8 6 14
Ar-Risalah 13 6 19
Nurul Huda 4 23 27
Nurul Amin 15 9 24
Al-Munawaroh 12 24 36
Al-Waqiah 10 18 28
Al-Istiqomah 8 12 20
Asy-Syifa 14 11 25
Al-Ittihad 11 16 27
Darul Ilmi 7 18 25
Darul Masholeh 20 11 31
Roudotul Munawaroh 6 17 23
Miftahul Huda 14 6 20
Al-Manar Penggung 12 14 26
Al-Maunah 17 13 30
Nur Rohmah 8 6 14
As-Syuhada 13 6 19
At-Taufiq 4 23 27
Aziyaadah 15 9 24
Uswatun Hasanah 12 24 36
Al-Furqon 17 13 30
At-Taufiq 8 6 14
As-Sifa 13 6 19
Al-Wasilah 4 23 27
Siti Fatimah 15 9 24
Thoriqul Jannah 12 24 36
9
Ar-Ridho 10 18 28
Peserta
Majelis Ta’lim Penyelenggara
Laki-laki Perempuan Jumlah
Al-Huda 8 12 20
Dzikrul Ghofilin 14 11 25
Bumi Darussalam 13 6 19
At-Tauhid 4 23 27
Mathlaun Najah 15 9 24
Al-Ikhlas 12 24 36
Al-Istiqomah 10 18 28
Riyadhul Ulum 8 12 20
Nurul Iman 14 11 25
Nur Fattah 11 16 27
Nurul Madinnah 7 18 25
Jamihatul Huda 20 11 31
Al-Ikhlas 6 17 23
Az-Zahra 14 6 20
Husnul Khotimah 12 14 26
An'Nisa 17 13 30
Wali Songo 8 6 14
Khairunnissa 13 6 19
Al-Islam 4 23 27
Adz-Dzikro 15 9 24
Minhajul Hayyah 12 24 36
Al-Ikhwan 17 13 30
Al-Hidayah 8 6 14
Miftahul Jannah 13 6 19
Al-Muhajirin 4 23 27
Al-Muchlisin 6 17 23
Toriqul Jannah 15 9 24
Rasa Sejati 12 14 26
Istiqomah 17 13 30
Nurjannah 8 6 14
Nur Fattah 13 6 19
Nurul Madinnah 4 23 27
Jamihatul Huda 14 11 25
Al-Ikhlas 11 16 27
Az-Zahra 7 18 25
Husnul Khotimah 22 10 32
An'Nisa 6 17 23
Gunung Jati 15 9 24
Ar-Rohmah 8 7 15
862 1023 1885
Jumlah
Laki-laki perempuan orang
10
D. Materi Pelatihan
1. Persiapan sebelum memandikan mayit
a. Orang yang berhak memandikan Jenazah:
- Ayahnya atau kakeknya atau anak laki-lakinya (jika yang meninggal itu
laki-laki)
- Ibunya atau neneknya atau anak perempuannya (jika yang meninggal itu
wanita)
- Jika tidak ada yang mampu, keluarga si mayit boleh menunjuk
orang yang amanah lagi terpercaya untuk memandikannya
- Tempat memandikan jenazah harus tertutup baik dinding maupun
atapnya.
- Dianjurkan agar yang memandikan jenazah tersebut memilih dua orang
dari keluarga jenazah, seorang diantaranya terlihat tanda-tanda ketaatan
dan seorang lagi yang tampak tanda-tanda maksiat dan dosa pada dirinya
b. Perlengkapan penyelenggaraan jenazah
- Kain kafan sesuai kebutuhan.
- Kapas secukupnya
- Jarum dan benang
- Kapur barus 2 bungkus kecil.
- Sabun dan shampo
- Gunting
- Tali rapia
- Parfum
- Sarung tangan
- Tikar plastik
11
Mengafani jenazah hukumnya wajib, dan hendaklah membeli kain kafan dari
harta warisan si mayit sebelum melunasi hutang-hutangnya, menunaikan
wasiatnya dan membagi harta warisannya. Hendaklah kain kafan tersebut
menutupi seluruh anggota badan dan dianjurkan mengafani dengan 3 (tiga)
lembar untuk laki-laki dan 5 (lima) lembar untuk wanita yang berwarna putih
lalu kain kafan tersebut dibubuhi wewangian.
a. Persiapan Mengafani Jenazah
- Mempersiapkan tali pengikat untuk mengikat pembungkus dan pengikat
kain kafan sebanyak 5 ( lima ) utas atau sesuai kebutuhan.
- Mempersiapkan kain kafan; persiapkan 3 (tiga) lembar kain kafan yang
berukuran lebar 180 cm (2 x 90 cm) dan panjang disesuaikan dengan
panjang mayit ditambah lebih kurang 50 cm, kemudian ketiga lembar
kain kafan tersebut diletakkan sama rata di atas tali pengikat yang sudah
terlebih dahulu diletakkan. Letakkan kapas di atas kain kafan kemudian
dibubuhi parfum atau wewangian dan kapur barus yang telah dihaluskan
- Mempersiapkan kain penutup aurat; kain kafan dengan panjang 100 cm
dan lebar 25 cm, potonglah dari atas dan bawah sehingga berbentuk
seperti popok bayi. Kemudian letakkanlah di atas ketiga lembar kain
kafan tepat di bawah tempat duduk si mayit, letakkan kapas kain kafan
tesebut.
b. Memakaikan penutup aurat
- Pindahkan jenazah ke atas kain kafan yang telah di sediakan bersama
dengan handuk penutup auratnya
- Lalu letakkanlah kapas yang telah dibubuhi wewangian pada
selangkangnya dan untuk menutupi aurat dengan melilitkannya agar
tidak menyebar bau busuk darinya.
- Hendaklah membubuhi wewangian pada lekuk-lekuk wajah si mayit
seperti kedua mata, telinga dan ketujuh anggota sujudnya dan juga
diperbolehkan untuk seluruh anggota badannya.
- Lalu ikatlah kain penutup auratnya seperti mengikat popok bayi dimulai
dari sebelah kanan lalu sebelah kiri.
c. Membalut / melipat kain kafan jenazah
Balutlah tubuh si mayit dengan ketiga lembar kain kafan. Mulailah dengan
melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan dan balutlah dari
15
kepala sampai kakinya secara merata, kemudian sebelah kiri dan demikian
juga untuk lembaran kedua. Dan untuk lembaran yang ketiga pertemukan
kedua sisi kain, kemudian angkat lalu gulung kedua sisi kain kafan tersebut
sampai rapat ke tubuh jenazah.
d. Mengikat tali pengikat
- Mulailah dengan pengikat tali bagian atas kepala si mayit, kemudian tali
bagian bawah kaki si mayit, setelah itu ikatlah tali yang lainnya dengan
arah yang sama.
- Perlu diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan
diusahakan ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh si mayit, agar
mudah di buka ketika jenazah dibaringkan di liang lahad
e. Untuk mengkafani jenazah wanita
- Jenazah wanita dibalut dengan (5) lima lembar kain kafan yang terdiri
dari dua lembar kain, sebuah baju kurung dan selembar sarung beserta
kerudungnya.
- Mempersiapkan baju kurung; ukurlah mulai dari pundak sampai ke betis,
lalu ukuran tersebut dikalikan dengan dua, kemudian persiapkanlah kain
baju kurung sesuai dengan ukuran tersebut. Lalu buatlah potongan kerah
tepat ditengah-tengah kain agar baju kurung tersebut mudah dimasukkan
melalui kepalanya. Biarkanlah lembaran bawah baju kurung itu
terbentang, dan lipatlah terlebih dahulu lembaran atasnya.
- Cara mempersiapkan kain sarung; ukuran kain sarung jenazah adalah 90
cm x 150 cm, kemudian kain tersebut dibentangkan diatas bagian bawah
baju kurungnya.
- Mempersiapkan kerudung; ukuran kerudung adalah 90 cm x 90 cm,
kemudian kerudung tersebut dibentangkan di atas bagian atas baju
kurung.
- Mempersiapkan kain penutup aurat (sama dengan kain penutup aurat
pada laki-laki).
- Cara memakaikan kain penutup aurat, kain sarung, dan kerudung.
Memakaikan kain penutup aurat sama dengan laki-laki.; Setelah itu
balutlah jenazah dengan kain sarung, mulailah dengan melipat sisi
sebelah kanan, kemudian sebelah kiri sambil menarik handuk penutup
aurat. Selanjutnya pakaikanlah baju kurungnya, mulai dengan
16
من زوج ((ه {ه ((ا} وأدخل ((ه {ه ((ا} اجلنّ ((ة وأع ((ذه {ه ((ا} من
.عذاب القرب ومن عذاب النار
Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia,
maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya,
mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun, dan bersihkanlah dia
dari kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda kotoran.
Dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya,
keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan istri yang lebih baik dari
istrinya, dan masukkanlah dia kedalam jannah, dan lindungilah dia dari
azab kubur dan azab neraka.”
BAB III
PEMBENTUKAN TIM SIAGA PENGURUSAN JENAZAH
DI RUKUN WARGA SE KECAMATAN HARJAMUKTI
Sulaiman
Rodiyah
Wuryasih
Hasyim
Yudi Permana
RW 04
Siti Ruqoyyah
Tohiroh
Lukman
Kusnadi
RW 05
Badriyah
Nunung
Arif Hasan
Kadmari
RW 06
-
-
Gunawan
Jayadi
RW 07
Maryam
Ruwiyati
Ahmad Subhan
Jaelani
RW 08
-
-
Ismail
Sofyan
RW 09
Marfu’ah
-
Kurniawan
Bambang
RW 10
Sulastri
Nurhasanah
Fadlol Umar
Nasikin
RW 11
Jubaedah
-
Kalijaga Suryadi
Kadmari
RW 01
Isnayanti
-
Nasirudin
-
RW 02
Rokhiyatun
Lilis
Badri
Marzuki
RW 03
Dahliana
Fitri
RW 04 Idham Kholid
20
Jumhur
Harnipah
Juhariyah
Hasan
Maika
RW 05
Nurhidayah
Zaenab
Mahdi
Surya
RW 06
Sopiyah
-
Darma
Rustiawan
RW 07
-
-
Abdul Ghoni
Fauzi
RW 08
Jamilah
Hasanah
Badruzzaman
Firmansyah
RW 09
Endang
Laeliyah
Nur Kholis
Hadi Permana
RW 10
Masruroh
Gayatri
Holil
Hayat
RW 11
Sri Wulandari
-
Faisal
Adi Nugraha
RW 12
Muslimah
Salimah
Indra Gunawan
Johari
RW 13
-
-
Yayat Suryatna
Suparman
RW 14
Mursyidah
-
Jaelani
Diki Permana
RW 15
Jumroh
Karimah
Harjamukti RW 01 Purwanto
21
Saeroji
Lisnawati
Tohiroh
Muhammad Said
Baidowi
RW 02
-
-
Rahmat
-
RW 03
Kurniasih
-
Sukarya
Solihin
RW 04
Syarifah
-
Abdurrahman
Sulaiman
RW 05
Rodiyah
Maemunah
Hasyim
Yudistira
RW 06
-
Tohiroh
Purnomo
Sutisna
RW 07
-
-
Sudirman
Masta
RW 08
Imas Maslahah
-
Mahmud
Karyadi
RW 09
Juwiati
Khodijah
Usman
Suhendi
RW 10
-
-
Kidah
Tosari
RW 11
Indah
-
Masdi Zubaedi
Jalaludin
RW 12
-
-
RW 13 Turbana
22
-
Aminah
-
Kecapi Wawan
Gunadi
RW 01
Yayah Nurhidayah
-
Lukman Hakim
-
RW 02
Latifah
-
Nur Hadi
Permana
RW 03
Masruroh
Gayatri
Holil
Hayat
RW 04
Sri Wulandari
-
Faisal
Adi Nugraha
RW 05
Muslimah
Salimah
-
-
RW 06
Ernawati
Siti Maryam
Taryono
Amin
RW 07
Suwartini
Kurniasih
Didin Hasanudin
-
RW 08
Siti AMinah
-
Zaenal Abidin
Karnadi
RW 09
Nafiah
-
Sukiman
Mukti Ali
RW 10
-
-
Holil
Hayat
RW 11
Sri Wulandari
-
RW 12 Faisal
23
Adi Nugraha
Muslimah
Salimah
Rifa’i
Yahya
RW 13
-
-
Said Hudori
-
RW 14
Mahmudah
Iis Dahliana
Abdul Karim
Izuddin
RW 15
Irnawati
-
Moh. Holil
Hayat
RW 16
Wulandari
-
Ahmad Faisal
Nunu Nugraha
RW 17
Muslihah
Salimah
Casmin
-
RW 18
Rahayu
-
Larangan Mustofa Amin
Marhali
RW 01
-
-
Yusuf
Syatori
RW 02
Iin Inayasih
Damayanti
Abdul Ghofar
Solihin
RW 03
Syarifah
Uci Sugiarti
Abdurrahman
Sulaiman
RW 04
Rodiyah
Maemunah
Hasyim
Suyanto
RW 05
-
Amirah
RW 06 Kosasih
24
Masykur
Ahliyati
Munawaroh
Gunadi
Saefullah
RW 07
-
-
Ghozali
Nur Hasan
RW 08
Tri Utami
-
Holil
Hayat
RW 09
Sri Wulandari
-
Faisal
Adi Nugraha
RW 10
Muslimah
Salimah
Abdullah
Jaka Saputra
RW 11
Yuniarti
-
Agus Hamdani
Sudira
RW 12
Maemunah
-
Junaedi
Arief Hakim
RW 13
Juju Jubaedah
Rohanah
Turnida
Subagja
RW 14
-
-
Amrullah
Muhamad Yusuf
RW 15
Ine Kurniasih
-
Nur Kholis
Hadi Permana
RW 16
Masruroh
Gayatri
Holil
Hayat
RW 17
Sri Wulandari
-
RW 18 Bambang Iriawan
25
Faisal Hakim
Muslimah
Salimah
Joko
Adi Nugraha
RW 19
Marwah
-
Ada 243 orang yang bersedia menjadi anggota Tim Siaga Pengurusan Jenazah di
Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, jumlah ini cukup signifikan dalam upaya
membantu para lebe dalam menjalankan tugasnya. Hal yang terpenting adalah
menghindari sedini mungkin adanya jenazah yang dibiarkan lama tidak terurus dengan
alasan ketiadaan atau keterlambatan petugas dan Tim Siaga dapat membantu
pengurusan jenazah sehingga lebih efektif.
Argasunya 14 jenazah
Kalijaga 8 jenazah
Harjamukti 11 jenazah
Kecapi 5 jenazah
Larangan 9 jenazah
Jumlah 47 jenazah
Keberadaan Tim Siaga mendapat respons yang positif dari masyarakat, sebagai
langkah awal untuk mewujudkan masyarakat yang memahami, peduli dan mandiri
dalam pengurusan jenazah.
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelatihan pengurusan jenazah sangat penting dilakukan secara terus menerus agar
masyarakat secara umum memahami dan peduli dalam kegiatan ini. Sehingga
pengurusan jenazah tidak hanya dibebankan atau menjadi kewajiban bagi petugas
(lebe) yang ada.
2. Pembentukan Tim Siaga pengurusan jenazah akan sangat membantu masyarakat
yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah keluarganya. Tim Siaga yang
terbentuk dari anggota lingkungannya akan menciptakan suasana ukhuwah
islamiyyah yang makin erat.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://disdukcapil.cirebonkota.go.id/
28
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI i
Disusun oleh: