Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pemakaian energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan
manusia sangat sulit melepaskan diri dari kebutuhan dengan energi
listrik. Andaikata tidak ada listrik, itu berarti tidak ada televisi, lampu
penerangan, tidak ada lampu lalu lintas, dan lain-lain. Sebaliknya,
dengan listrik kehidupan manusia menjadi sangat menyenangkan.
Televisi, lampu penerangan, lampu lalu lintas, semua menggunakan
listrik. Jadi, listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil
teknologi yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama
tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan
listrik. Karena semua ini manusia tiap hari selalu berfikir bagaimana
menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien.
Melalui makalah ini, diharapkan nantinya kita sebagai pendidik
dapat memberikan penjelasan kepada peserta didik untuk memahami
konsep dasar tentang kelistrikan. Dari masalah arus listrik, sampai
pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta
mengenai penghematan energi listrik.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan
listrik?
2. Apa saja sumber energi listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator listrik?
4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-
hari?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelistrikan, arus listrik,
hambatan dan tegangan listrik serta hubungan diantaranya.
2. Untuk mengetahui berbagai sumber energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Untuk mengetahui benda-benda yang termasuk dalam
konduktor dan isolator listrik.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan listrik yang bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan.
5. Untuk mengetahui pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
6. Mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat
listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELISTRIKAN, ARUS LISTRIK, HAMBATAN DAN
TEGANGAN LISTRIK
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan
listrik. Listrik dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel
subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Pada dasarnya sebuah
rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini
yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama
halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Tenaga (the force)
yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian
dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial
energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah
tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada
berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron
pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut
istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan
beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak
berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya
arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk
mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah
rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan
tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini,
banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik
Sehingga bisa disimpulkan bahwa di dalam listrik dikenal adanya
arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar
listrik lainnya. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari
saluran positif ke saluran negatif.
I = Q/T
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik
dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik
yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk
Hambatan adalah Ohm (R). Tegangan listrik (kadang disebut sebagai
Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi
listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang.
Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi
pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya
hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut
besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga
mengecil dan sebaliknya bila pada cabang hambatannya kecil, maka
arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya
dengan hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:
Hukum II Kirchoff
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu
karena ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan
kombinasi seri dan paralel.
Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian
yang dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan
rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat
menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II
Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang
berbunyi:
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε)
dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

B. SUMBER-SUMBER ENERGI LISTRIK


Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan
arus listrik. Sumber energi listrik ada yang kecil dan ada yang besar.
Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
1. Baterai
Baterai mudah diperoleh di warung-warung, toko atau
supermarket. Pada bungkus baterai biasanya tertulis 1,5 V 1 A, tulisan
itu berarti baterai tersebut mempunyai tegangan 1,5 volt dan arus
listrik 1 ampere.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah
seorang fisikawan Italia bernama Alesandro Volta. Pada tahun 1800,
Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng,
lempeng tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi
nama elemen volta. Elemen volta disempurnakan lagi oleh seorang
kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche. Pada tahun 1860an
Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan
yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk
pasta.  Elemen leclanche mirip dengan baterai yang kita kenal
sekarang.
2. Aki (akumulator)
Aki terbuat dari plastik tebal dan kuat. Di dalam aki terdapat
dua lempeng timbal yang berfungsi sebagai kutub positif (+) dan kutub
negatif (-). Aki juga berisi zat kimia berupa cairan sehingga aki disebut
elemen basah. Aki tidak dapat dipakai sebagai sumber energi terus-
menerus. Oleh karena itu, aki harus di isi kembali, kadang-kadang aki
juga perlu ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan
bermotor. Aki dipakai untuk menyalakan lampu, klakson dan
menghidupkan mesin. Ada beberapa macam ukuran aki misalnya
6V, 12V dan 50V. Ukuran aki ini menunjukkan besarnya tegangan
listrik yang dimiliki oleh aki tersebut.
3. Generator
Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui
generator menjadi listrik. Generator adalah sumber energi listrik yang
lebih besar dibanding dinamo. Generator dipakai pada pusat
pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan
dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali.
Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari
uap yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti
minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran
udara. Intinya adalah energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber
energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat
polutif dan cadangannya terbatas. Sementara sumber energi aliran air
atau angin relatif bersih, tak terbatas (renewable) namun tidak selalu
ada.
C. KONDUKTOR DAN ISOLATOR LISTRIK
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat
yang terbuat dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan
bahan yang terbuat dari besi dan baja. Ada benda yang bersifat
konduktor dan ada pula yang bersifat isolator. Benda-benda yang
termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja. Sedangkan
benda-benda yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet,
lilin, dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila
menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari logam, karena logam
merupakan penghantar panas (konduktor) yang baik. Bandingkan jika
menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari tanah liat. Begitu pula
tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya
menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan
benda penyekat panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang
kurang baik.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1. Konduktor adalah bahan-bahan yang mudah mengalirkan arus
listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya:
tembaga, besi, emas, dll.
Dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus
listrik adalah emas. Karena pada bahan konduktor mempunyai
banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron
bebasnya adalah emas.
2. Isolator adalah bahan - bahan yang akan menghambat arus listrik
bila dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya: gelas, kaca,
karet, kayu, dll.
Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik? Karena dalam
bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki
ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan
isolator tidak mempunyai elektron bebas walau diberi tegangan
listrik.
Selain benda-benda konduktor dan isolator juga dikenal bahan-
bahan yang bersifat semikonduktor, yaitu bahan - bahan yang pada
kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain
akan bersifat sebagai konduktor. Misalnya: germaniun, silicon, dll.
 Kapan bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat isolator dan
bersifat konduktor? Bahan-bahan tersebut akan bersifat isolator jika
dalam temperatur yang rendah. Dan bahan-bahan tersebut akan
bersifat konduktor jika ada dalam temperatur tinggi. Mengapa
demikian? Karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron
terisi penuh oleh elektron, dan ketika dalam temperatur tinggi karena
pada temperatur yang tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah
sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron bebas.

D. BENTUK PERUBAHAN ENERGI LISTRIK


Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk
keperluan sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan
adanya perubahan energi listrik.
1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor.
Berbagai alat yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas,
misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik. Alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan
elemen pemanas. listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas
diubah menjadi energi panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan
yang mempunyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui
bahan tersebut berubah menjadi panas.
Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut:
a. elemen pemanas (elemen inilah yang mengubah energi listrik
menjade energi panas)
b. pemegang setrika, terbuat dari bahan isolator.
c. kabel penghubung;
d. logam besi/ baja. 
2. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya pada:
kipas angin, bor listrik, mixer, dan blender.
3. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi
Energi listrik dapat diubah menjadi energi bunyi dengan
menggunakan alat yang dirancang sedemikian rupa, misalnya pengeras
suara. Di dalam pengeras suara, gerakan listrik frekuensi audio diubah
menjadi gelombang bunyi. Jadi, pengeras suara merubah energi listrik
menjadi energi bunyi.
Cara kerja pengeras suara
Mikrofon mengubah energi bunyi menjadi getaran listrik audio.
Di dalam amplifier terjadi peningkatan suara yang lebih keras. Speaker
mengubah energi listrik frekuensi audio menjadi bunyi (suara asli
manusia).
Di dalam kehidupan sehari-hari, perubahan energi listrik
menjadi energi lain bermanfaat, misalnya radio. Radio dapat kita
gunakan untuk mendapatkan berbagai informasi, hiburan, dan lain-
lain. Begitu juga dengan kipas angin yang dapat dipakai dalam
suasana yang panas atau kegerahan sehingga menghasilkan angin
buatan dan dapat mengurangi kegerahan.
4. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya
adalah lampu pijar dan lampu TL.
Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut:
a. elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
b. gas argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya,
bola lampu diisi dengan gas argon dan nitrogen. yaitu gas yang tidak
bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak terbakar. Ketika dialiri
arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000 . Pijaran filamen
inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.
Sedangkan untuk lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi
dengan uap raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode.
Jika pada kedua elektrode ini diberi tegangan, terjadi aliran elektron.
Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa memancarkan sinar
ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding tabung bagian
dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding
tersebut terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan)
cahaya, cahaya inilah yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.

E. PEMANFAATAN LISTRIK PADA LAMPU LALU LINTAS


Lampu lalu lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu
lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas
lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan
dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu
lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan
kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar
dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu
antar arus yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia
ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal.
Untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang
ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.
a. Jenis lampu lalu lintas
b. Berdasarkan cakupannya
1) Lampu lalu lintas terpisah, pengoperasian lampu lalu lintas yang
pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja
tanpa mempertimbangkan persimpangan lain.
2) Lampu lalu lintas terkoordinasi, pengoperasian lampu lalu lintas
yang pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan
yang terdapat pada arah tertentu.
3) Lampu lalu lintas jaringan, pengoperasian lampu lalu lintas yang
pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang
terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan.
4) Jenis lampu lalu lintas
1) Fixed time traffic signal, lampu lalu lintas yang
pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak
mengalami perubahan.
2) Actuated traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya
dengan pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan
dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari
berbagai persimpangan.
3. Tujuan adanya lampu lalu lintas
a. Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan
bagi pergerakan kendaraan.
b. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk
kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga
kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
c. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan
karena perbedaan arus jalan.
4. Variasi lampu lalu lintas
Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari
budaya negara yang menggunakannya dan kebutuhan khusus di
perempatan tertentu. Contoh variasinya adalah lampu lalu lintas
khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk
pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain. Urutan lampu yang
terpasang juga dapat berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan
dalam pengaturan lampu lalu lintas. Semua variasi lampu lalu lintas
ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan yang kompleks.
Misalnya saja pada perempatan kompleks yang ramai dilewati para
pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan
kaki berwarna hijau menyala, maka mobil harus berhenti, karena
secara otomatis lampu lalu lintas untuk kendaraan akan berwarna
merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau.
5. Sistem lampu lalu lintas
Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika
lampu-lampu lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik
secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu
lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated
controller. Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem
baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal
sebagai Logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan untuk
menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan
volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan.
Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem
lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan
sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24% jika
dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas
pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik.
Namun, saat ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas
dengan tenaga matahari.

F. CARA MENGHEMAT LISTRIK


1. Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk pencahayaan
siang hari, gunakan lampu yang efisien, gunakan armature yang
merefleksikan cahaya sebanyak mungkin.
2. Gunakan kondensator untuk lampu fluorescent (TL), hendaknya
menggunakan warna yang lebih muda/ terang untuk dinding
ruangan dan langit-langit. Gunakan saklar yang lebih banyak
untuk memungkinkan pengaturan penyalaan sesuai dengan
kebutuhan pemakai, gunakan saklar waktu untuk
mempermudah pengaturan penyalaan lampu taman/ halaman,
teras, sudut atau koridor.
3. Penerangan lampu jangan terlalu tinggi dan disesuaikan
letaknya dengan objek atau tempat yang harus diterangi.
4. Padamkan lampu-lampu listrik apabila ruangan tidak dipakai.
5. Penghematan energi sistem tata udara:
a. Gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien.
b. Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif
lama.
c. Gunakan alat pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi
hanya pada saat yang dibutuhkan. Kontrol temperature
dengan termostat.
d. Gunakan gorden, krey ataupun awning pada bagian
ruangan yang terkena sinar matahari langsung.
6. Penghematan energi pada pompa air:
a. Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi
atas).
b. Gunakan pelampung air di penampungan.
c. Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada
kran dan pipa.
d. Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak
ada pemakaian. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
1) Rele tekan (pressure switch) tidak bekerja.
2) Instalasi pipa air di dalam bangunan ada  yang bocor.
3) Kran air tidak ditutup sempurna atau rusak.
7. Penghematan energi pada mesin cuci:
a. Menggunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas.
b. Kapasitas berlebih mengakibatkan perlambatan perputaran
mesin dan menambah beban.
c. Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien, karena
mesin cuci tersebut menggunakan energi yang sama.
d. Gunakan pengering hanya pada cuaca mendung/ hujan.
Bila cuaca cerah, sebaiknya memanfaatkan sinar matahari
8. Penghematan energi pada lemari es:
a. Memilih lemari es dengan ukuran/ kapasitas yang sesuai.
b. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
c. Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (jangan terlalu
sesak).
d. Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (kompor,
sinar matahari langsung).
e. Tempatkan lemari es min. 15 cm dari tembok, agar
sirkulasi udara ke kondensor baik.
f. Hindari penempatan bahan makanan/ minuman yang
masih terlalu panas.
g. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena
semakin rendah temperatur, semakin banyak energi listrik
yang digunakan.
h. Ganti karet isolasi pada pintu/ kabinet secepatnya apabila
rusak.
i. Membersihkan kondensor (terletak dibelakang lemari es)
secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses
pelepasan panas berjalan dengan baik.
j. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu
lama.

 
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan
listrik. Listrik dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel
subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik adalah
sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Pada dasarnya sebuah
rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus.
Di dalam listrik dikenal adanya arus listrik yaitu banyaknya
muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik
dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik
yang melewatinya.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah
perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dinyatakan dalam satuan volt.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan
arus listrik. Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar.
Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dan
generator.
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, Hendro. 1991. PendidikanIPA 1. Jakarta: Depdikbud


DirjenPendidikan Tinggi.

Panut. 2007. Dunia IPA 6B. Bogor: Yudhistira.

Syuri, Ita. 2005. Sains Aktif. Jakarta: Esis.

http://bali.pln.co.id/infolistrik_tips.asp diakses pada tanggal 24 Maret


2011 pukul 11.22.

http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/34/58/tips_hemat_listrik dia
kses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 11.51.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_lalu_lintas diakses pada tanggal


24 Maret 2011 pukul 11.36.

http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/3177--
hemat-energi-listrik-di-rumah-tangga.html diakses pada tanggal
24 Maret 2011 pukul 11.30.

http://www.forplid.net/artikel/77-langkah-strategis-mengatasi-krisis-
energi-listrik-.html diakses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul
11.41.

http://www.tsani-oke.co.cc/2011/02/pengertian-energi-listrik-
definisi.html diakses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 10.15

Anda mungkin juga menyukai