Anda di halaman 1dari 12

PENCERNAAN MANUSIA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Nama : TURSINA
Prodi : D III Kebidanan
Dosen Pembimbing : dr. Indira Apriantika, M.Kes

STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA


PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN 2018
PENCERNAAN MANUSIA

A. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


1. KONSEP SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah
sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi
energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan
antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecah nya
menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam alirah darah,
kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh
dalam bentuk yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan
halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan
dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan.
Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan
yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur,
kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu
proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.
2. SALURAN PENCERNAAN

a. Rongga Mulut
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat
gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
1) Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu
gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens
inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare)
dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk menghaluskan
makanan.
2) Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya
akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap.
Berfungsi untuk :
 Pengaduk makanan.
 Membantu proses penelanan makanan.
 Sebagai alat/organ pengecap.
 Membantu membersihkan rongga mulut.
 Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
 Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
3) Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH
sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva :
 Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
 Melindungi selaput mulut
 Mencerna makanan secara kimiawi.
b. Faring (phyrynx)
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan
atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran
respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat
amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
Ketika kita menelan, bagian atas batang tenggorokan akan bergerak ke atas
sehingga lubang pembukaannya, glottis, tertutup oleh penutup dari tulang rawan, yaitu
epiglotis. Dapat terlihat dengan naik turunnya jakun selama penelanan.
c. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa
dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung
(tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut
ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan
melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau
esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lendir
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah,
dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat.
 Gerakan Peristaltik Pada Kerongkongan
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot
polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas makanan
dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang
diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik.
d. Lambung/ventrikulus

bagian lambung
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di
rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung
perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
a. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
 Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus
dan hepar.
 Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
 Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan
intestinum tenue.
b. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan
untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa
nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
c. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek.
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini
disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.

e. Usus Halus (Intestinum Tenue)


Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan
ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25
cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan
duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan
makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan
intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya
sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
a. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
b. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

f. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K
berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

Struktur usus besar


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
g. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

B. HORMON YANG MEMBANTU MENGATUR PENCERNAAN


1. Gastrin
Gastirn diproduksi oleh sel yang disebut dengan sel G, di dinding lambung.Ketika
makanan memasuki lambung, sel G memicu pelepasan gastrin dalam darah. Dengan
meningkatnya gastrin dalam darah, maka lambung mengeluarkan asam lambung yang
membantu memecah dan mencerna makanan. Ketika asam lambung yang diproduksi telah
cukup untuk memecah makanan, kadar gastrin dalam darah akan kembali menurun. Jadi,
pengaruh hormon ini dalam adalah mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-
menerus getah lambung.
Gastrin juga dapat mempunyai pengaruh dan peran pada pancreas, hati, dan usus.
Gastrin membantu pancreas memproduksi enzim untuk pencernaan dan membantu hati
menghasilkan empedu. Gastrin juga membantu merangsang usus untuk membantu
memindahkan makanan melalui saluran pencernaan.
2. Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk
mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Hormon ini disekresi oleh
sel epitel mukosa dari duodenum. Cholecystokinin juga diproduksi oleh neuron dalam sistem
saraf enterik, dan secara luas dan berlimpah didistribusikan di dalam otak.
Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya
untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang
kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
4. Ghrelin
Ghrelin disintesis sebagai preprohormone, lalu proteolytically diproses untuk
menghasilkan suatu peptida asam amino 28. Sebuah modifikasi menarik dan unik dikenakan
pada hormon selama sintesis dalam bentuk asam n-octanoic terikat ke salah satu asam amino
tersebut, modifikasi ini diperlukan untuk aktivitas biologis.
Sumber utama sirkulasi ghrelin adalah saluran pencernaan, terutama dari perut, tetapi
juga dalam jumlah yang lebih kecil dari usus. Hipotalamus di otak adalah sumber ghrelin
yang signifikan. Jumlah yang lebih kecil diproduksi di plasenta, ginjal, dan kelenjar hipofisis.
5. Motilin
Motilin berpartisipasi dalam mengendalikan pola kontraksi otot polos pada saluran
pencernaan atas. Motilin disekresi ke sirkulasi selama keadaan berpuasa pada interval kira-
kira 100 menit. Kontrol sekresi motilin sebagian besar tidak diketahui, walaupun beberapa
studi menunjukkan bahwa pH basa dalam duodenum merangsang rilis.

C. PENYAKIT/KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


1. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang
dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan
air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar.
Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat,
kurang minum, stres, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan
sayur-sayuran berserat, minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan
makanan berserat, dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
2. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman
(bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret
(diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.Penyebaran atau penularannya seperti
penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang
sehat memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman penyakit
ini.
3. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya,
timbul rasa nyeri dan sakit.
4. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat pencernaan
yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari. Gejalanya antara lain
pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah makan atau jika perut kosong.
Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah.
Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau pemakaian sejenis
obat antiradang.Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika
penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin. Yang ringan
dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi dengan obat sakit
maag.
5. Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut sebelah kanan bawah.
Radang terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus besar menaik tersumbat lalu
tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda keras seperti biji terung atau cabe.
Karena tersumbat atau tertutup, bakteri dalam usus buntu membuat dinding usus buntu
terinfeksi. Untuk menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus
buntu.
6. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tifoid
menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan kematian. Kejadian demam tifoid
umumnya terjadi di kawasan yang sangat padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan
diperbaiki hingga standar modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang
relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit kepala, sakit
perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja pertama muncul satu hingga tiga
pekan setelah mengkonsumsi air atau makanan yang tercemar bakteri demam tifoid.
Lazimnya demam terjadi pada pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap
tinggi. Seringkali juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat
parah, terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal seperti
tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi. Bakteri ini
ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar. Korban demam tifoid
membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang sehat tapi pembawa bakteri penyakit
bisa menularkan penyakit ini melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang
hinggap pada feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah
terkontaminasi kemudian kita makan.
7. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena
disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.
8. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu cacing
gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.Pengobatannya dilakukan dengan memberikan
obat cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai cina sebanyak-
banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
9. Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi lambung.
Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan sakit kepala.
Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-obatan, racun atau bakteri.
Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri
pasien diberi antibiotika.
10. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri
Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
11. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada
selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis
yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan,
selapu lendir lambung akan rusak.
12. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan.
Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak
reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat
kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai