Anda di halaman 1dari 76

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20 TAHUN

TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP


SIKAP BERPACARAN SEHAT DI KELAS III
SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM. 0502200008

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20 TAHUN
TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP
SIKAP BERPACARAN SEHAT DI KELAS III
SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM. 0502200008

Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20 TAHUN


TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP
SIKAP BERPACARAN SEHAT DI KELAS III
SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI

Oleh :

ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM. 0502200008

Telah disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing I :

IRA TITISARI, S.Si.T Tanggal :


NIP. 140 364 913

Pembimbing II

ENY SENDRA, S.Kep.Ners Tanggal :


NIP. 140 207 642
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20 TAHUN
TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP
SIKAP BERPACARAN SEHAT DI KELAS III
SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI

Oleh :

ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM. 0502200008
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 06 Agustus 2008
Susunan Tim Penguji

(Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes) ( _________________ )


NIP. 140 059 353
Penguji I Tanda tangan

(Rahajeng SNR, S.ST) ( _________________ )


NIP. 140 368 161
Penguji II Tanda tangan

(Ira Titisari, S.Si.T) ( _________________ )


NIP. 140 364 913
Penguji III Tanda tangan

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Malangi, tanggal......Agustus 2008

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Depkes Malang

Surachmindari, S.ST, M.Pd.


NIP. 140 114 079
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam proposal Karya Tulis Ilmiah ini

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional

Ahli Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima sanksi dari institusi.

Kediri, 2008
Peneliti

ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM. 0502200008
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah.........

Puji syukur atas Rahmat, Hidayah dan Karunia Allah swt.

sehiungga aku dapat menyelesaikan Karya Tulis ilmiah ini dengan lancar.

Karya Tulis Ilmiah ini aku persembahakan Kepada :


¾ Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu mendoakanku
dan memberiku semangat serta dukungan
¾ Bapak Tribowo selaku Wakil Kepala Sekolah dan
Kesiswaan serta gurur-guru SMK 2 pawyatan
Dhaha Kediri
¾ Ibu Ira Titisari, S.Si.T dan Ibu Eny Sendra,
S.Kep.Ners yang telah banyak memeberikan
bimbingan untukku
¾ Teman – teman seperjuanganku dan Almamaterku
¾ Serta seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini

Karya Tulis Ilmiah yang telah aku buat ini bukan hanya ata usahaku

semata, tetapi berkat Doa dan Kerja Sama

dari semua pihak..............

THANK’S FOR ALL.........................


sABSTRACT

THE RELATION OF 17-20 YEAR OLD ADULT KNOWLEDGE


ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH TO THE ATTITUDE OF
HEALTHY SERIOUS AFFAIR IN THE THIRD CLASS OF
“SMK 2 PAWYATAN DHAHA” KEDIRI

Researcher : Endrastuti Sulistyo Utami


Conselor I : Ira Titisari, S.Si.T
Conselor II : Eny Sendra, S.Kep.Ners

Social approach with the friends that are shown as serious affair is the stage of
growth that adult will experience. This social approach can produce global
information that will endanger producing good and qualifying adult. So, knowing
and understanding of reproductive health is important to do in order not to make
adult have bad attitude and behavior of serious affair.
The purpose of this study is to know The Relation of 17-20 year old Adult
knowledge About Reroductive Health to The Attitude of Serious Affair in The
Third Class of “SMK 2 pawyatan dhaha” Kediri. This study was held on july19th ,
2008. The design of this study is Cross Sectional Analitic. The population of this
study is all 17-20 year old adults of the third class of “SMK 2 Pawyatan Dhaha”
Kediri, they are 223 adults.The sampling technique we use is “Simple Random
Sampling”, so we get 143 adults as the sample. There are 2 variable, independent
variable is the knowledge of 17-20 year old adult about reproductive health and
dependent variable is the attitude of serious affair. The variables are measured in
the same time with the instrument of study by using questioner.
We put the data that we get in a table then we are analized by using Chi Square
with α 5%. So, we can conclude the result of the study , that is “There are No
Relation between the knowledge of 17-20 year old Adult About Reroductive
Health to The Attitude of Serious Affair in The Third Class of “SMK 2 pawyatan
dhaha” Kediri.

Keywords : Knowlwdge, adult, reproductive health, attitude, healthy serious


affair
ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17 – 20 TAHUN


TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP
SIKAP BERPACARAN SEHAT DI KELAS III
SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI

NAMA MAHASISWA : ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


PEMBIMBING I : IRA TITISARI, S.Si.T
PEMBIMBING II : ENY SENDRA, S.Kep.Ners

Interaksi sosial dengan teman sebaya yang diwujudkan dalam bentuk


pacaran merupakan tahapan perkembangan yang akan dilalui remaja. Interaksi
sosial ini dapat memunculkan informasi global yang dapat mengancam
terwujudnya remaja yang sehat dan berkualitas. Oleh sebab itu, pengetahuan dan
pemahaman mengenai kesehatan reproduksi penting dilakukan agar tidak
menjadikan remaja mempunyai sikap dan prilaku yang melenceng mengenai
pacaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan
Remaja Usia 17 – 20 Tahun Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Sikap
Berpacaran Sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri. Penelitian ini
dilaksanakan tanggal 19 Juli 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah
Analitik Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja di
Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri yang berusia
17 – 20 tahun sejumlah 223 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah
“Simple Random Sampling” sehingga dapat diperoleh sampel sebanyak 143
orang. Terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas adalah pengetahuan remaja usia 17
– 20 tahun tentang kesehatan reproduksi, dan variabel tergantungnya adalah sikap
berpacaran sehat. Variabel diukur dalam waktu bersamaan dengan instrumen
penelitian menggunakan angket.
Data yang diperoleh ditabulasi lalu dianalisa dengan menggunakan Chi
Square dengan derajat kebebasannya 5%. Sehingga hasil penelitian disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja usia 17 – 20 tahun tentang
kesehatan reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat di kelas III SMK 2
Pawyatan Dhaha Kediri.

KATA KUNCI : PENGETAHUAN, REMAJA, KESEHATAN


REPRODUKSI, SIKAP, BERPACARAN SEHAT.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah

dan rahmat-Nya telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah di Politeknik

Kesehatan Malang Prodi Kebidanan Kediri yang berjudul " Hubungan

Pengetahuan Remaja usia 17-20 tahun tentang Kesehatan Reproduksi terhadap

Sikap berpacaran Sehat " di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri

Peneliti menyadari selesainya Karya Tulis Ilmiah ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha peneliti saja tetapi juga berkat bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini pula peneliti mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya pada :

1. Ibu Hj. Temu Budiarti, S.Pd.M.Kes selaku Ketua Program Studi

Kebidanan Kediri

2. Bpk. Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M.Kes selaku koordinator KTI

Prodi Kebidanan Kediri

3. Ibu Ira Titisari, S.SiT selaku dosen pembimbing I

4. Ibu Eny Sendra, S.Kep.Ners selaku dosen pembimbing II

5. Bpk. Drs. Tribowo beserta guru – guru SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri

6. Pihak – pihak lain yang telah memberikan bantuan moral maupun

materiil yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,

proposal ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sangat kami harapkan.

Kediri, Juli 2008

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah........................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan............................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep pengetahuan ...................................................... 6

2.2 Konsep remaja................................................................ 9

2.3 Konsep kesehatan reproduksi......................................... 12

2.4 Konsep sikap .................................................................. 14

2.5 Konsep Pacaran sehat .................................................... 17


2.6 Kerangka konsep ............................................................ 20

2.7 Hipotesa ......................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian .......................................................... 22

3.2 Populasi, sampel dan sampling ..................................... 22

3.3 Kriteria sampel .............................................................. 23

3.4 Variabel penelitian ........................................................ 24

3.5 Definisi variabel ............................................................ 25

3.6 Lokasi dan waktu penelitian ......................................... 27

3.7 Prosedur pengumpulan data .......................................... 28

3.8 Alat ukur penelitian....................................................... 28

3.9 Teknik analisa data ....................................................... 28

3.10 Etika penelitian ............................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian ............................................................. 34

4.2 Pembahasan................................................................... 39

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan..................................................................... 44

5.2 Saran............................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional.................................................................... 27

Tabel 3.2 Tabel Kontingensi........................................................................ 30

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Pengetahuan Remaja Usia 17-20 tahun


Tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap Berpacaran
Sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri...................... 36
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.6 Kerangka Konsep....................................................................... 19

Gambar 4.1 Distribusi frekuensi Pengetahuan Remaja Usia 17-20 tahun


Tentang Kesehatan Reproduksi di Kelas III SMK 2
Pawyatan Dhaha Kediri............................................................. 34

Gambar 4.2 Distribusi frekuensi mengenai SikapBerpacaran Sehat


Remaja Usia 17-20 tahun Tentang Kesehatan Reproduksi
di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri............................. 35
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Informasi Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4. Kisi – Kisi Angket

Lampiran 5. Angket

Lampiran 6. Analisa Data

Lampiran 7. Tabel nilai Chi Kuadrat

Lampiran 8. Tabulasi data

Lampiran 9. Jadwal penelitian


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan

masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu

antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu menjelang

masa dewasa muda. Berdasarkan kematangan psikoseksual dan seksual,

remaja akan melewati tahapan remaja awal ( 11-13 tahun ), remaja

pertengahan ( 14-16 tahun ), dan remaja lanjut ( 17-20 tahun ). Pada tahap

remaja lanjut ini, remaja sudah mengalami perkembangan seperti orang

dewasa. Mereka mempunyai perilaku seksual yang sudah jelas dan mereka

mulai mengembangkannya dalam bentuk pacaran (Soetjiningsih,

2004). Berpacaran merupakan wujud dari interaksi sosial yang begitu kuat

sebagai akibat dari pergaulannya dengan teman sebaya maupun

masyarakat luas. Adanya interaksi sosial tersebut dapat memunculkan

informasi global yang dapat mengancam terwujudnya remaja yang sehat

dan berkualitas (PKBI, 1999). Oleh sebab itu remaja sebagai calon orang

tua dan generasi penerus perlu dibekali dengan pengetahuan tentang

kesehatan reproduksi agar mereka memiliki pengetahuan yang benar

tentang sistem fungsi dan proses reproduksi manusia sehinggga kelak

mereka secara bertanggung jawab dapat mempunyai keturunan yang sehat,


cerdas, produktif dan mandiri. (Departemen Kesehatan RI dan

WHO,1999)

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial

secara utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala

aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi. (Departemen

Kesehatan RI dan WHO, 2000). Konsep tentang kesehatan reproduksi

harus dimengerti oleh remaja agar tidak menimbulkan masalah-masalah

kesehatan reproduksi misalnya , kehamilan remaja akibat hubungan

seksual diluar nikah, HIV / AIDS, PMS dll. Menurut survei SKRRI 2002-

2003, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih relatif

rendah. Untuk usia 15-24 tahun pengetahuan laki laki hanya 46,1% dan

pengetahuan perempuan hanya sekitar 43,1%. Menurut Baseline survei

1999, diketahui hanya 55% remaja yang mengetahui proses kehamilan

dengan benar, 42% mengetahui tentang HIV/ AIDS dan hanya 24%

mengetahui tentng PMS, minimnya informasi remaja tersebut

menimbulkan berbagai persoalan dikalangan remaja, mulai dari soal

narkoba, HIV/AIDS, sampai hubungan seks pra nikah. (Beasiswa

Indonesia, 2006)

Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang terbatas,

seringkali mempengaruhi sikap dan perilaku remaja dalam berpacaran.

Pada remaja yang berpacaran terdapat proses mengenal dan memahami

lawan jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis, namun

kebanyakan remaja salah mengartikan makna dari pacaran tersebut bahkan


melenceng dari yang sebenarnya. Pacaran diperluas dengan interpretasi

masing-masing bahkan tidak menjurus pada pacaran yang sehat. Pacaran

sehat mempunyai arti pacaran yang terbebas dari segala bentuk kekerasan

fisik ( termasuk biologis), kekerasan emosi dan pemaksaan atau penodaan

fisik misalnya mencium, bercumbu dan berhubungan intim (Didik

Hermawan, 2007). Hal-hal yang ditabukan remaja pada beberapa tahun

yang lalu seperti berciuman dan bercumbu dalam berpacaran sekarang

dibenarkan oleh remaja. Menurut penelitian Rita Damayanti di Jakarta ada

beberapa remaja yang menyatakan bahwa berhubungan seks boleh saja

dilakukan dengan pasangan asal disertai suka sama suka, ada yang tidak

keberatan dengan pacaran saling berpegangan, saling berpelukan dan

saling berciuman. Beberapa alasan antara lain adanya tekanan dari teman

sebaya bahwa ciuman merupakan pambuktian cinta, sang pacar memaksa

karena teman-temannya yang lain sudah pernah ciuman kemudian ingin

tahu rasanya, terdapatnya nafsu, dan longgarnya control social (PKBI,

1999).

Dari data yang diperoleh dari tanya jawab di SMK 2 Pawyatan Dhaha

Kediri dari 13 orang siswa kelas III mempunyai pacar dan mereka

membenarkan bahwa berciuman,berpegangan tangan dan berpelukan perlu

dilakukan saat berpacaran. Mereka juga mengatakan belum pernah

mendapatkan pelajaran atau informasi tentang kesehatan reproduksi. Maka

saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan

Pengetahuan Remaja Usia 17-20 tahun tentang Kesehatan Reproduksi


terhadap Sikap berpacaran Sehat di kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha

Kediri ”.

1.2. Rumusan masalah

“Adakah Hubungan antara Pengetahuan Remaja Usia 17-20 tahun tentang

Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap berpacaran Sehat di Kelas III SMK

2 Pawyatan Dhaha Kediri?”

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja usia 17-20

tahun tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat

di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang kesehatan

reproduksi.

2. Untuk mengetahui bagaimana sikap para remaja usia 17-20

tahun mengenai berpacaran sehat.

3. Untuk menganalisa hubungan antara pegetahuan remaja tentang

kesehatan reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat.


1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Peneliti

Dapat menerapkan teori riset kebidanan tentang kesehatan reproduksi

dan sikap tentang berpacaran sehat.

1.4.2. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi SMK 2 Pawyatan

Dhaha Kediri mengenai pengetahuan remaja tentang kesehatan

reproduksi dan sikap remaja tentang pacaran sehat.

1.4.3. Bagi Institusi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan bacaan / informasi

bagi mahasiswa untuk penelitian selanjutnya.

1.4.4. Bagi Reponden

Sebagai bahan evaluasi diri bagi responden tentang pengetahuannya

mengenai kesehatan reproduksi dan pacaran sehat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan

2.2.1 Pengertian

2.2.1.1. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu.

2.2.1.2. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang ( overt

behavior ) (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).

2.2.2 Pengetahuan yang tercakup mempunyai 6 tingkatan :

2.2.2.1. Tahu ( know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

2.2.2.2. Memahami ( Comprehension )

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.


2.2.2.3. Aplikasi ( aplication )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

( sebenarnya ).

2.2.2.4. Analisis ( analysis )

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih

didalam suatu struktur organisasi.

2.2.2.5. Sintesis ( synthesis )

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru.

2.2.2.6. Evaluasi ( evaluation )

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

(Soekidjo Notoatmodjo, 2003)

2.2. Konsep remaja

2.2.1. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,

meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan

memasuki masa dewasa (Gunarsa, 1999).


2.2.2. Dalam tumbuh kembang menuju dewasa berdasarkan kematangan

psikoseksual dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan

berikut :

2.2.2.1. Masa remaja awal / dini : umur 11-13 tahun

Merupakan tahap awal/permulaan, remajasudah mulai

tampak ada perubahan fisik yaitu fisik sudah mulai matang

dan berkembang.

2.2.2.2. Masa remaja pertengahan : umur 14-16 tahun

Pada masa remaja menengah, para remaja sudah mengalami

pematangan fisik secara penuh yaitu anak laki-laki sudah

mengalami mimpi basah sedangkan anak perempuan sudah

mengalami menstruasi.

2.2.2.3. Masa remaja lanjut : umur 17-20 tahun

Pada remaja akhir, remaja sudah mengalami perkembangan

fisik secara penuh, sudah seperti orang dewasa. Mereka telah

mempunyai perilaku seksual yang sudah jelas dan mereka

sudah mulai mengembangkannya dalam bentuk pacaran.

(Soetjiningsih, 2004)

2.2.3. Karakteristik perkembangan remaja :

2.2.3.1. Perkembangan fisik-seksual

Ciri Seks Primer : Berkaitan langsung dengan organ seks

misalnya pada remaja perempuan adalah Haid, pada remaja

laki-laki mimpi basah.


Ciri seks sekunder : yang tidak berkaitan langsung dengan

organ seks misalnya pada remaja perempuan membesarnya

buah dada serta tumbuhnya rambut pada ketiak dan disekitar

alat kelamin, sedang pada remaja laki-laki tumbuhnya jakun

serta rambut diketiak dan disekitar alat kelamin.

(Departemen Kesehatan RI, 1999)

2.2.3.2. Perkembangan Psikososial

Dalam perkembangan sosial remaja, remaja mulai

memisahkan dari orang tua memperluas hubungan dengan

teman sebaya. Pada umumnya remaja menjadi anggota

kelompok usia sebaya ( Peer Group ). Kelompok sebaya

menjadi begitu berarti dan sangat berpengaruh dalam

kehidupan sosial remaja (Soetjiningsih, 2004).

2.2.3.3. Perkembangan kognitif

Ditinjau dariperkembangan kognitif menurut Piaget, masa

remaja sudah mencapai tahap operasi formal ( operasi sama

dengan kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan).

Remaja secara mental telah dapat berpikir logis tentang

berbagai gagasan yang abstrak.

2.2.3.4. Perkembangan emosional

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu

perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik,

terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya


emosi atau perasaan – perasaan dan dorongan-dorongan baru

yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta, rindu, dan

keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.

2.2.3.5. Perkembangan moral

Perkembangan moral menurut Kusdwirarti Setiono ( Fuad

Nashori, Suara Pembaharuan, 7 Maret 2097 ) pada umumnya

remaja berada berada dalam tahap berperilaku sesuai dengan

tuntutan dan harapan kelompok dan loyalitas terhadap norma

atau peraturan yang berlaku dan diyakininya maka tidak

heranlah jika diantara remaja masih banyak yang melakukan

pelecehan nilai-nilai seperti tawuran, tindak kriminal minum

minuman keras dan hubungan seks diluar nikah.

2.2.3.6. Perkembangan kepribadian

Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi

perkembangan dan integrasi kepribadian.

( Syamsu Yusuf, 2005)

2.3. Konsep Kesehatan reproduksi

2.3.1. Konsep Kesehatan

Kesehatan ( WHO ) adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada penyakit dan

kelemahan (Anna Glasier,2006).


2.3.2. Konsep Reproduksi

Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan.

(Departemen Kesehatan RI, 2000)

2.3.3. Konsep Kesehatan reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh,

mencakup fisik, mental, dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan

alat, fungsi, serta proses reproduksi (Departemen Kesehatan RI,

2000). Pengertian kesehatan reproduksi yang dirumuskan oleh

Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICDP) di

Kairo tahun 1994 adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan

sosial yang utuh, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau

kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem

reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Pengertian sehat

bukan semata-mata sebagai pengertian kedokteran (klinis), tetapi juga

sebagai pengertian sosial. Seseorang dikatakan sehat tidak hanya

memiliki tubuh dan jiwa yang sehat, tetapi juga dapat bermasyarakat

secara baik. Kesehatan reproduksi bukan hanya masalah seseorang

saja, tetapi juga menjadi kepedulian keluarga dan masyarakat.

(Yayasan Pelita Ilmu, 2008)

2.3.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang

dapat berdampak buruk bagi keseshatan reproduksi :


a. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan,

tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang

perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat

tinggal yang terpencil);

b. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang

berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak

anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang

membingungkan anak dan remajakarena saling berlawanan satu

dengan yang lain, dsb);

c. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja,

depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga

wanita terhadap pria yang membeli kebebasannya secara materi,

dsb);

d. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi

pasca penyakit menular seksual, dsb).

(Juliandi Harahap, 2003)

2.3.5. Tujuan Kesehatan Reproduksi

1. Untuk menurunkan risiko kehamilan dan pengguguran yang tidak

dikehendaki.

2. Menurunkan penularan IMS/HIV-AIDS.

3. Memberikan informasi kontrasepsi ( untuk pasca keguguran ).

4. Konseling untuk mengambil keputusan sendiri tentang kesehatan

reproduksi. (Soetjiningsih, 2004)


2.3.6. .Pengetahuan kesehatan reproduksi untuk remaja seluruhnya antara

lain:

1. Proses reproduksi yang bertanggungjawab

2. Perkembangan fisik dan kematangan seksual remaja

3. Alat reproduksi pria dan wanita

4. Kehamilan dan persalinan

5. Infeksi Saluran Reproduksi, pencegahan dan penanggulangannya

(Departemen Kesehatan RI, 1999)

2.4. Konsep Sikap

2.4.1. Pengertian

Sikap adalah memberi penilaian menerima atau menolak terhadap

objek yang dihadapi dan biasanya pula berhubungan dengan suatu

objek.

Sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respon

tertutup terhadap stimulus ataupun objek.

(Sunaryo, 2004)

2.4.2 Tingkatan Sikap

2.4.2.1. Menerima (receiving )

Pada tingkat ini, individu ingin dan memperhatikan

rangsangan ( stimulus ) yang diberikan.


2.4.2.2. Merespon ( responding )

Pada tingkat ini, sikap individu dapat memberikan jawaban

apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan.

2.4.2.3. Menghargai ( valuing )

Pada tingkat ini, sikap individu mengajak orang lain untuk

mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

2.4.2.4. Bertanggungjawab ( responsible )

Pada tingkat ini, sikap individu akan bertanggungjawab dan

siap menanggung segala risiko atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya.

2.4.3. Komponen yang membentuk struktur sikap :

2.4.3.1. Komponen Kognitif

Kompenen ini dapat disebut juga komponen perseptual yang

berisi kepercayaan individu. Kepercayaan tersebut

berhubungan dengan hal-hal bagaimana individu

mempersepsi terhadap objek sikap, dengan apa yang dilihat

dan diketahui (pengetahuan), pandangan, keyakinan, pikiran,

pengalaman pribadi, kebutuhan emosional dan informasi dari

orang lain.
2.4.3.2. Komponen Afektif ( Komponen Emosional )

Kompenen ini menunjuk pada dimensi emosional subjektif

individu terhadap objek sikap baik yang positif (rasa senang)

maupun Negatif ( rasa tidak senang ).

2.4.3.3. Komponen Konatif ( Komponen Perilaku )

Komponen sikap yang berkaitan dengan predis posisi atau

kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang

dihadapinya.

(Sunaryo, 2004)

2.4.4. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan dan pengubahan sikap

2.4.4.1. Faktor internal

Faktor ini berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini

individu menerima, mengolah dan memilih segala sesuatu

yang datang dari luar serta menentukan mana yang akan

diterima dan mana yang tidak.Faktor internal mencakup

fisiologis, psikologis dan motif.

2.4.4.2. Faktor Eksternal

Faktor ini berasal dari luar individu, berupa stimulus untuk

membentuk dan mengubah sikap. Stimulus tersebut dapat

bersifat langsung misalnya individu dengan individu,

individu dengan kelompok. Dapat juga bersifat tidak

langsung yaitu melalui perantara seperti alat komunikasi dan

media massa baik elektronik maupun non elektronik. Faktor


eksternal meliputi pengalaman, situasi, norma, hambatan dan

pendorong (Sunaryo, 2004).

2.4.5. Menurut Purwanto, 1999, Sikap terdiri dari :

2.4.5.1. Sikap positif

Kecenderungan tindakkan adalah mendekati, Menyenangi,

mengharapkan objek tertentu.

2.4.5.2. Sikap Negatif .

Kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,

tidak menyukai objek tertentu.

2.5. Konsep pacaran sehat

2.5.1. Konsep Pacaran

Definisi baku pacaran yang dikemukakan oleh Muhammad Shodiq

berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Unsur-intinya

ada dua, bercintaan dan kekasih-tetap.

Pacaran adalah bercintaan atau berkasih-kasihan (antara lain dengan

saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah ditetapkan

bersama) dengan kekasih atau teman lain-jenis yang tetap (yang

hubungannya berdasarkan cinta-kasih). Singkatnya, pacaran adalah

bercintaan dengan kekasih-tetap (Departemen Pendidikan Nasional,

2002).
Pacaran adalah hubungan kasih sayang antara seorang laki-laki dan

seorang perempuan berdasarkan kesepakatan untuk saling peduli dan

berbagi rasa (Dinas Kesehatan Kota Kediri, 2006).

2.5.2. Konsep Pacaran sehat

Pacaran sehat mempunyai arti pacaran yang terbebas dari segala

bentuk kekerasan fisik (termasuk biologi), kekerasan emosi,

pemaksaan atau penodaan fisik misalnya mencium, bercumbu dan

berhubungan intim. (Didik Hermawan, 2007)

2.5.2.1. Sehat fisik

Sehat secara fisik berarti tidak tertularnya penyakit, tidak

menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan, tidak

menyakiti misalnya, saling memukul, menampar atau

menendang, tidak merusak kesehatan orang lain.

2.5.2.2.Sehat Mental

Remaja berarti mempunyai nilai yang kuat, percaya diri,

menguasai informasi tentang kesehatan reproduksi ( meliputi

aspek fisiologis, moral, sosial dan psikologis ), mampu

berkomunikasi, mampu mengambil keputusan dan siap atas

segala resiko dari keputusan yang diambil.

2.5.2.3. Sehat Sosial

Mampu mempertimbangkan nilai-nilai dan norma yang ada

dan berlaku dalam masyarakat dan juga remaja harus

mempertimbangkan aspek agama yang melarang remaja


melakukan aktivitas seksualitas termasuk sentuh menyentuh

lawan jenis apalagi mengambil gaya pacaran yang tidak sehat

seperti berpelukan, berciuman dan sampai hal yang paling

jauh yaitu melakukan hubungan seks diluar nikah. (Ujang

Hermawan, 2002)

2.5.2.4. Sehat seksual

Secara biologis, remaja mengalami perkembangan dan

kematangan seks. Pacaran juga mempengaruhi kehidupan

seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat memicu

timbulnya kontak fisik. Jadi dalam berpacaran harus saling

menjaga dan mengendalikan diri masing-masing dengan

tidak melakukan hal-hal yang beresiko.

2.5.2.5. Sehat Emosional

Hubungan yang baik akan terjalin apabila timbul rasa

nyaman, aman, dan tentram, saling pengertian, saling

terbuka, juga saling perhatian. Tidak cuma dituntut untuk

mengenali emosi diri sendiri tapi juga memahami emosi

orang lain. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana bisa

mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.

Dalam hal ini manajemen emosi harus ditata rapi. Yang jelas,

tidak boleh melakukan kekerasan nonfisik kepada pacar

misalnya marah-marah yang tidak jelas.

(Nilna Rahmi Isna, 2008)


2.6. Kerangka konsep
Informasi kesehatan
reproduksi dari :
- Sekolah, media
Remaja cetak/elektronik
- Lingkungan
- Teman
- Orang tua
Laki-laki Perempuan

Remaja awal Remaja tengah Remaja akhir


11-13 tahun 14-16 tahun 17-20 tahun

Tingkat pengetahuan : Pengetahuan tentang


kespro meliputi,
- Tahu pengertian, faktor yang
- Memahami mempengaruhi,proses
- Aplikasi reproduksi,
perkembangan fisik &
- Sintesis seksual, organ
- Analisis reproduksi, kehamilan,
- Evaluasi Infeksi Saluran
Reproduksi

Sikap tentang
berpacaran sehat
Baik Cukup Kurang Tidak Baik

Tinggi Rendah Sikap positif Sikap negatif

Hubungan pengetahuan remaja usia 17-20 tahun


tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap
berpacaran sehat

Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
2.7. Hipotesa

Ada hubungan pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan

reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan

Dhaha Kediri.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian pada hakekatnya merupakan suatu strategi untuk

mencapai tujuan penelitian yang telah diterapkan dan berperan sebagai

pedoman atau penuntun peneliti dalam seluruh penelitian. ( Nursalam, 2003 )

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional

yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk efek observasi

sekaligus pada waktu yang sama.

3.2. Populasi, sampel dan sampling

3.2.1. Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2003).

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berumur 17-20

tahun di kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri sejumlah 223 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan

sebagai subyek penelitian melalui sampling. (Nursalam, 2003)


Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian remaja dengan umur 17-

20 tahun di kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri. Untuk

mengambil sampel dipergunakan rumus :

N
n= diperoleh 143 responden
1 + N (d ) 2

Keterangan :

N : jumlah populasi

n : jumlah sampel

d : tingkat signifikansi ( d = 0,05)

3.2.3. Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sample untuk

menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian

( Sugiyono, 2006). Sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ”Simple Random Sampling” yaitu teknik untuk pengambilan

sample dengan cara acak. (Nursalam, 2003)

3.3 Kriteria Sampel

3.3.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2003)

3.3.1.1. Remaja ( 17-20 tahun ) yang sekolah di kelas III SMK 2

Pawyatan Dhaha Kediri

3.3.1.2. Bersedia menjadi responden


3.3.2 Kriteria eksklusi

Adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi

kriteria inkusi dari suatu studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003).

3.3.2.1. Remaja putri yang mengundurkan diri menjadi responden.

3.3.2.2. Remaja putri yang tidak masuk sekolah.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang

maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2006 ).

3.4.1. Variabel Independen / Bebas

Adalah variabel yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya

variabel dependen ( terikat ) (Sugiyono, 2006).

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengetahuan remaja

( 17-20 tahun) tentang kesehatan reproduksi.

3.4.2. Variabel dependen / tergantung

Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas ( Sugiyono, 2006 ).

Dalam penelitian ini variabel tergantungnya adalah sikap berpacaran

sehat.
3.5. Definisi Variabel

Definisi variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Soekidjo Notoatmojo, 2004).

3.5.1. Definisi Konsep

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari

hal-hal khusus (Soekidjo Notoatmojo, 2004).

3.5.1.1. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang ( overt

behavior ) (Soekidjo Notoatmotjo, 2003).

3.5.1.2. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa

dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai

persiapan memasuki masa dewasa (Gunarsa, 1999).

3.5.1.3...Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara

menyeluruh, mencakup fisik, mental, dan kehidupan sosial

yang berkaitan dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi

( Departemen Kesehatan RI, 2000).

3.5.1.4. Sikap adalah memberi penilaian menerima atau menolak

terhadap objek yang dihadapi dan biasanya pula berhubungan

dengan suatu objek.


Sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa

respon tertutup terhadap stimulus ataupun objek (Sunaryo,

2004).

3.5.1.5...Pacaran sehat mempunyai arti pacaran yang terbebas dari

segala bentuk kekerasan fisik ( termasuk biologis), kekerasan

emosi dan pemaksaan atau penodaan fisik misalnya

mencium, bercumbu dan berhubungan intim (Didik

Hermawan, 2007).

3.5.2. Definisi operasional

Adalah definisi karakteristik yang diamati dari sesuatu yang

didefinisikan.
Tabel 3.1. Definisi operasional

No Variabel Definisi Parameter Skala Alat Skor Kategori


ukur
1. Independen : Segala - Pengertian Nominal Angket Jawaban Pengetahu
pengetahuan sesuatu yang kesehatan benar an tinggi :
remaja ( 17-20 diketahui reproduksi dengan skor 6-10
tahun ) tentang oleh siswa - Tujuan 1, jawaban Pengetahu
kesehatan tentang kespro salah diberi an rendah:
reproduksi kesehatan - Faktor- skor 0 0-5
reproduksi faktor yang
mempengaru
hi kespro
- Organ
reproduksi
- Penyakit
menular
seksual
2. Dependen : Adalah Jawaban Nominal Angket Skor Sikap :
sikap remaja pandangan remaja putri diberikan positif :
tentang atau tentang pada 21-40
pacaran sehat perasaan pandangan/per jawaban negatif :
tentang asaan tentang responden 0-20
pacaran pacaran sehat jika,
sehat Pernyataan
positif
SS : 4
S :3
N :2
TS : 1
STS : 0
Pernyataan
negatif
STS : 4
TS : 3
N :2
S :1
SS : 0

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1. Tempat

Penelitian dilakukan di SMK 2 Pawyatan Dhaha Kota Kediri

3.6.2. Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 19 Juli 2008


3.7. Prosedur Pengumpulan Data

Responden yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan, diberi angket

dan diberikan penjelasan tentang cara pengisian oleh peneliti setelah itu data

dikumpulkan.

3.8. Alat ukur penelitian

Peneliti menggunakan angket sebagai alat ukur penelitian.

3.9. Teknik Analisa Data

3.9.1. Setelah data / angket dikumpulkan maka dikumpulkan, diperiksa

kelengkapannya, ditabulasi kemudian diberi skor.

3.9.2. Untuk pengolahan pengetahuan remaja, peneliti mengkategorikan

pengetahuan menjadi :

a. Pengetahuan baik

b. Pengetahuan Cukup

c. Pengetahuan Kurang

d. Pengetahuan Tidak Baik

( Arikunto,1998 )

Peneliti mengkategorikan kembali pengetahuan baik dan cukup

menjadi pengetahuan tinggi dan pengetahuan kurang dan tidak baik

menjadi pengetahuan rendah.


Pada angket terdapat 10 pertanyaan. Dari 10 pertanyaan di dapatkan :

1. Skor minimal = 0

2. Skor maksimal = 10

3. Range ( skor maksimal - skor minimal ) = 10

Rentangan skor diperoleh dari :

Range 10
Rentangan skor = = =5
jumlah kategori yang diinginkan 2

Sehingga dapat diperoleh 2 kategori dengan rentangan skor yang sama

yaitu

1. Pengetahuan tinggi : 6-10

2. Pengetahuan rendah : 0-5

3.9.3. Metode yang digunakan untuk pengolahan sikap adalah skala Likert,

untuk setiap pertanyaan responden akan diberi skor sesuai dengan

nilai skala kategori jawaban yang diberikan :

STS : 0 TS : 1 N : 2 S : 3 SS : 4 Untuk pernyataan Positif

STS : 4 TS : 3 N : 2 S : 1 SS : 0 Untuk pernyataan Negatif

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju.

TS : Tidak Setuju.

N : Netral

S : Setuju.

SS : Sangat Setuju.
Pada angket terdapat 10 pertanyaan. Dari 10 pertanyaan tersebut

didapatkan :

1. Skor minimal = 0

2. Skor maksimal = 40

3. Range ( skor maksimal - skor minimal ) = 40

Rentangan skor diperoleh dari :

Range 40
Rentangan skor = = = 20
jumlah kategori yang diinginkan 2

Sehingga dapat diperoleh 2 kategori dengan rentangan skor yang sama

yaitu

1. Sikap positif : 21-40

2. Sikap negatif : 0 - 20

Kemudian data dimasukan kedalam tebel kontingensi 2x 2

Tabel 3.2. Tabel kontingensi

Pengetahuan Sikap tentang berpacaran sehat Jumlah


tentang kesehatan positif negatif
reproduksi
Tinggi a b a+b

Rendah c d c+d

Jumlah A+c b+d A+b+c+d

(Sugiyono, 2006)
Keterangan :

a : pengetahuan tinggi, sikap positif

b : pengetahuan tinggi, sikap negatif

c : pengetahuan rendah, sikap positif

d : pengetahuan rendah, sikap negatif

Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel maka peneliti

melakukan analisa korelasi dengan rumus Chi-Square

( fo − fh) 2
X2 =∑
fh

( Arikunto, 2002 )

Keterangan :

X 2 = nilai Chi-Square / Chi kuadrat

fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

fh = frekuensi harapan

Untuk mencari fh :

jumlah baris
fh = x jumlah kolom
jumlah semua

Setelah nilai X 2 ditemukan konsultasikan ke tabel dengan taraf

signifikansi 5 % dengan derajat bebas =1, sehingga menggunakan

rumus :

Db = ( ∑ baris-1 )( ∑ kolom-1 )

= ( 2-1 )( 2-1 )

=1
Untuk mengetahui kekuatan / derajat hubungan dapat dimasukkan ke

dalam rumus koefisien kontingensi :

X2
C=
X2 + N

Keterangan :

C : Koefisien kontingensi

X 2 : Chi kuadrat

N : jumlah sampel

(Arikunto, 2002)

Kesimpulan :

1. jika hasil X 2 hitung ≥ X 2 tabel maka hipotesa diterima sehingga

ada hubungan antara pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang

kesehatan reproduksi dengan sikap berpacaran sehat

2. Jika hasil X 2 hitung ≤ X 2 tabel maka hipotesa ditolak sehingga

tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja usia 17-20 tahun

tentang kesehatan reproduksi dengan sikap tentang berpacaran

sehat.

3.10. Etika Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti mendapatkan surat izin dari

Program Studi Kebidanan Kediri dan permintaan izin dari Kepala Sekolah

SMK 2 Pawyatan Dhaha. Setelah mendapatkan izin tersebut peneliti


melaksanakan penelitian di tempat tersebut. Masalah etika yang harus

dipenuhi peneliti :

1. Lembar informed Consent

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta

dampak yang mugkin terjadi selama/sesudah pengumpulan data . Jika

responden bersedia diteliti maka responden diharapkan menandatangani

lembar persetujuan . Jika responden menolak diteliti , maka peneliti tidak

akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya

2. Anonimity (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak

mencantumkan responden pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup

memberi kode pada masing-masing lembar

3. Confidentiality ( kerahasiaan )

Informasi yang telah dikumpulkan dari objek penelitian dijamin

kerahasiaannya.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian mengenai Hubungan

Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun tentang Kesehatan reproduksi terhadap

Sikap Berpacaran Sehat di SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri. Penelitian

dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2008 di SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

Data yang disajikan berupa data pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang

kesehatan reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat di Kelas III SMK 2

Pawyatan Dhaha Kediri.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun tentang Kesehatan

Reproduksi di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

39,86%
tinggi
rendah
60,14%

Sumber : Data penelitian periode 19 Juli 2008

Diagram 4.1 Distribusi frekuensi mengenai Pengetahuan remaja usia


17-20 tahun tentang kesehatan reproduksi di Kelas III
SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri
Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa dari 143 siswa di

Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri selama penelitian diketahui

bahwa prosentase pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang

kesehatan reproduksi didapatkan 86 responden berpengetahuan

tinggi dan 57 responden berpengetahuan rendah.

4.1.2 Sikap Berpacaran Sehat Remaja Usia 17 - 20 Tahun di Kelas III

SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

15,38%
positif
negatif

84,62%

Sumber : Data penelitian periode 19 Juli 2008

Diagram 4.2 Distribusi frekuensi mengenai Sikap berpacaran sehat


remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan reproduksi
di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa dari 143 siswa di

kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri selama penelitian diketahui

bahwa terdapat 121 responden bersikap positif untuk berpacaran

sehat dan 22 responden bersikap negatif untuk berpacaran sehat.


4.1.3 Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun tentang Kesehatan

Reproduksi terhadap Sikap Berpacaran Sehat di Kelas III SMK 2

Pawyatan Dhaha Kediri.

Data yang didapatkan dari hasil penelitian sekitar 143 siswa di

SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri adalah terdapat 70 responden yang

berpengetahuan tinggi dan bersikap positif, 16 responden yang

berpengetahuan tinggi dan bersikap negatif, 51 responden yang

berpengetahuan rendah dan bersikap positif serta 6 responden yang

berpengetahuan rendah dan bersikap negatif, sehingga dapat lebih

dijelaskan lagi dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Usia 17-20


Tahun tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap
Berpacaran Sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha
Kediri

No Pengetahuan Sikap Berpacaran Sehat F


1 Tinggi Positif 70
2 Tinggi Negatif 16
3 Rendah Positif 51
4 Rendah Negatif 6
Jumlah 143
Sumber : Penelitian periode 19 Juli 2008

Data di atas dianalisa dengan menggunakan rumus Chi Square

sehingga didapatkan x2 hitung sebesar 1,72. Tabel yang digunakan

adalah 2 x 2 dengan derajat kebebasannya 5 %, maka didapatkan x2

tabel 3,84. Harga kritik x2 yang tertera dalam tabel ternyata lebih

besar daripada x2 hitung. Jadi, kesimpulannya tidak ada hubungan


antara pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan

reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat di Kelas III SMK 2

Pawyatan Dhaha Kediri ( H0 diterima ).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun tentang Kesehatan

Reproduksi di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

Dari diagram 4.1 mengenai Pengetahuan Remaja Usia 17-20

tahun tentang Kesehatan Reproduksi di Kelas III SMK Pawyatan

Dhaha Kediri pada umumnya tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari

jawaban responden melalui angket. Dari 143 responden terdapat

60,14 % responden mempunyai pengetahuan tinggi dan 39,86 %

rsponden mempunyai pengetahuan rendah.

Dari 60,14 % reponden yang berpengetahuan tinggi, sebagian

besar menyatakan bahwa seseorang remaja perlu mengetahui tentang

kesehatan reproduksi karena menjadikan remaja tumbuh menjadi

orang dewasa yang sehat secara seksual. Sedangkan dari 39,86 %

responden yang mempunyai pengetahuan rendah, sebagian besar

menjawab salah mengenai arti kesehatan reproduksi. Menurut

mereka kesehatan reproduksi merupakan suatu kemampuan

seseorang untuk melanjutkan keturunan saja, padahal menurut

Departemen Kesehatan RI, 2000 bahwa arti dari kesehatan

reproduksi cukup luas yaitu keadaan sehat secara menyeluruh


mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan

alat, fungsi, serta proses reproduksi

Tingginya pengetahuan siswa kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha

Kediri mungkin disebabkan karena mereka memperoleh informasi

kesehatan reproduksi melalui media elektronik atau media cetak,

masalnya televisi, internet atau majalah. Informasi – informasi

tersebut sangat mudah tersebar dan diterima remaja dengan cepat

karena sebaian besar waktunya dihabiskan untuk melihat televise

atau membaca Koran. Sedangkan sebagian kecil yang mempunyai

pengetahuan rendah mungkin disebabkan karena kurang menyerap

informasi tentang materi kesehatan reproduksi dan kurangnya

keinginan serta motivasi untuk mencari informasi – informasi

mengenai kesehatan reproduksi.

Kondisi di atas sesuai dengan penjelasan dari Sonny K dan

Mikhael D, 2001 bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah adanya informasi. Seseorang yang

mempunyai pengetahuan berarti ia memang mempunyai data atau

informasi yang akurat melebihi orang lain atau ketika orang lain

tidak memiliki informasi seperti yang dimilikinya.


4.2.2 Sikap Berpacaran Sehat Remaja Usia 17-20 Tahun di Kelas III SMK

2 Pawyatan Dhaha Kediri

Dari diagram 4.2 mengenai Sikap Berpacaran Sehat Remaja Usia

17-20 tahun di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri diperoleh

84,62 % responden memiliki sikap positif dan 15,38 % responden

memiliki sikap negatif.

Dari 84,62 % responden yang mempunyai sikap positif terhadap

pacaran sehat, sebagian besar menyatakan mengerti dan memahami

kesehatan reproduksi diperlukan saat berpacaran. Sedangkan

dari15,38 % yang mempunyai sikap negatif terhadap pacaran sehat,

sebagian besar menyatakan bahwa berciuman, berpegangan tangan

atau berpelukan saat pacaran penting dilakukan sebagai ungkapan rasa

sayang. Sikap tersebut sudah melenceng dari konsep Didik

Hermawan, 2007 mengenai pacaran sehat. Menurutnya pacaran sehat

adalah pacaran yang terbebas dari segala bentuk kekerasan fisik

(termasuk biologi), kekerasan emosi, pemaksaan atau penodaan fisik

misalnya mencium, bercumbu dan berhubungan intim.

Sebagian besar siswa remaja usia 17-20 tahun di kelas III yang

mempunyai sikap positif terhadap pacaran sehat kemungkinan

disebabkan karena adanya pengaruh yang baik dari teman sebaya atau

teman sekolah. Adanya teman sebaya tersebut sangat mempengaruhi

remaja dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari –hari

khususnya saat mereka menjalin hubungan khusus misalnya


berpacaran. Sedangkan sebagian kecil remaja uisi 17-20 tahun di kelas

III yang mempinyai sikap negatif terhadap pacaran sehat mungkin

disebabkan karena faktor emosionalitas remaja. Masa remaja

merupakan masa perkembangan emosi atau perasaan. Perasaan

tersebut bisa berupa perasaan rindu, cinta dan keinginan untuk

berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Biasanya perasaan seperti

ini diwujudkan dengan berpegangan tangan, berciuman atau

berpelukan saat pacaran sebagai ungkapan rasa sayang.

Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak dari individu,

berupa respon tertutup terhadap stimulus ataupun objek. Respon

tersebut bisa dalam bentuk menerima, mendekati, menyenangi,

mengharapkan atau menolak, menjauhi, menghindari, membenci,

tidak menyukai obyek tertentu. Adanya perbedaan sikap ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor internal ( dari

dalam diri individu ) misalnya fisiologis, psikologis dan motif dan

juga faktor eksternal ( dari luar individu ) misalnya, pengalaman,

situasi, norma, hambatan dan pendorong ( Sunaryo, 2004 ). Dengan

demikian adanya perbedaan sikap tersebut merupakan hal biasa yang

harus dipahami sebagai bentuk keunikan tiap individu.


4.2.3 Hubungan Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun tentang

Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap Berpacaran Sehat di kelas III

SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri

Dari hasil perhitungan dan analisa data oleh peneliti dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja

usia 17-20 tahun tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap

berpacaran sehat.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap remaja Kelas III SMK 2

Pawyatan Dhaha Kediri untuk berpacaran sehat tidak dipengaruhi

oleh pengetahuannya akan kesehatan reproduksi, tetapi dapat

disebabkan oleh faktor- faktor lain misalnya, maraknya film – film

dan majalah porno yang dapat mempengaruhi remaja dalam bersikap

dan berperilaku atau dapat juga karena adanya pengaruh teman

sebaya yang begitu kuat. Menurut Sunaryo, 2004 faktor – factor

yang mempengaruhi sikap seseorang antara lain faktor yang berasal

dari dalam individu. Dalam Hal ini individu menerima, menolak dan

memilih segala sesuatu yang datang dari luar serta menentukan mana

yang akan diterima dan mana yang tidak. Kemudian faktor dari luar

individu, berupa stimulus yang bersifat langsung misalnya individu

dengan individu. Dapat juga stimulus yang bersifat tidak langsung

misalnya melalui perantara seperti alat komunikasi dan media masa

baik elektronik maupun non elektronik .


Dapat disimpulkan bahwa seorang remaja dapat bersikap positif

ataupun negatif terhadap sesuatu tidak hanya dipengaruhi oleh satu

faktor saja melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal ini dapat

dikarenakan bahwa pada masa ini remaja sedang mengalami suatu

perkembangan mental yang cukup rumit. Perkembangan tersebut saat

mempengaruhi kehidupan sosial remaja. Keinginan untuk

bereksperimen dan mencoba-coba merupakan salah satu bentuk

perkembangan remaja yang juga sebagai faktor penghambat atau

pendorong remaja untuk bersikap positif ( menerima ) ataupun

bersikap negatif ( menolak ) terhadap suatu hal khususnya

berpacaran sehat.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Remaja Usia

17-20 Tahun tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap Berpacaran di

Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri” dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

5.1.1 Secara Umum

Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja usia 17-20 tahun

tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat di

Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

5.1.2 Secara Khusus

5.1.2.1 Pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan

reproduksi sebagian besar tinggi yaitu sekitar 60,84 %.

5.1.2.2 Sikap remaja usia 17-20 tahun mengenai berpacaran sehat

adalah positif yaitu sekitar 84,62 %.

5.1.2.3 Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja usia 17-20

tahun tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap

berpacaran sehat.
5.2 Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

mengemukakan :

5.2.1 Bagi Tempat Penelitian

5.2.1.1 Diharapkan dibentuk suatu kegiatan pembinaan rohani di

sekolah guna peningkatan keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, membentuk moral yang

kuat, dan menanamkan norma – norma yang berlaku di

masyarakat.

5.2.1.2 Diharapkan sekolah dapat memberikan penyuluhan atau

bimbingan tentang kesehatan reproduksi walaupun dalam

kurikulum sekolah tidak ada.

5.2.2 Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk

penelitian selanjutnya dengan mengubah factor lain, misalnya

hubungan pengetahuan remaja tentang perkembangan seksualitas

remaja terhadap sikap berpacaran sehat.


DAFTAR PUSTAKA

Beasiswa Indonesia. ( 2006 ). Lomba Karya Ilmiah Remaja.


Available : http://beasiswa.wordpress.com/2006/11/17/lomba-karya-tulis-
remaja, diakses jam 11.00, tanggal 9 April 2008

Departemen Kesehatan RI dan WHO. ( 1999 ). Materi Inti Kesehatan Reproduksi


Remaja. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI. ( 2000 ). Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR ).


Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Departemen Pendidikan Nasional. ( 2002 ). Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta : Balai Pustaka

Didik Hermawan. (2007). Panduan Tuntas Masa Pubertas. Solo : Smart Media

Dinas Kesehatan Kota Kediri.(2006). Materi Inti Kesehatan Reproduksi Remaja.


Jakarta : Dinas Kesehatan Kota Kediri

Glasier, Anna. (2006). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :


EGC

Gunarsa. ( 2099 ). Psikologi Remaja. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia

Heri Purwanto. (2099). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : EGC

Juliandi Harahap. ( 2003 ). Kesehatan Reproduksi. Available :


http://libary.usu.ac.id/download/fk/kedkomunitas_Juliandi.pdf, tanggal 9
April 2008

Kasihani K dan E. Suyanto. ( 2007 ). Pendekatan Metode dan Teknik


Pembelajaran. Malang : Badan Penyelenggara Startifikasi Guru Universitas
Negeri Malang

Nilna Rahmi Isna. ( 2008 ). Pacaran Asal Sehat. Available :


http://nilna.wordpress.com/2008/01/11/pacaran-asal-sehat, tanggal 9 April
2008

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Soekidjo Notoatmojo. ( 2002 ). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


Sonny Keraf dan Mikhael Dua. ( 2001 ). Ilmu Pengetahuan Sebuah Filosofis.
Yogyakarta : Kanisius

PKBI. ( 1999 ). Potret Remaja Dalam Data.


Available : http://geocities.com.id/guntoroutamadi/artikel-potret-remaja-
dalam-data.html, diakses jam 12.00, tanggal 9 April 2008

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :


EGC

Sugiyono. ( 2006 ). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : ALFABETA

Suharsimi Arikunto.( 2002 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Syamsu Yusuf. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan remaja. Bandung :


Rosda

Ujang Hermawan.(2002). Gaya Pacaran Ala Kota Banda Aceh.


Available : http://situs.kesrepro.info/krr/jun/2002/krr04.htm, diakses jam
20.00, tanggal 9 April 2008

Yayasan Pelita Ilmu. ( 2008 ). Isu Kespro Remaja. Available :


http://ypi.or.id/index/php?option=com_content&task=view&id=46&Itemid=
97, tanggal 9 April 2008
Lampiran 2

INFORMASI PENELITIAN

Dengan ini saya,

Nama : ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI

NIM : 0502200008

Institusi : Politeknik Kesehatan Malang

Jurusan Kebidanan Program Studi Kebidanan Kediri

Akan melakukan penelitian yang berjudul : ” Hubungan Pengetahuan

Remaja Usia 17-20 tahun tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap

berpacaran sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri ”. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan remaja usia 17-20

tahun tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat.

Peneliti mengharapkan anda bersedia untuk menjadi responden untuk ikut

berperan serta dalam penelitian ini. Dan semua data yang dikumpulkan akan

dirahasiakan oleh peneliti.

Demikian informasi penelitian ini, atas partisipasi responden kami

ucapkan terima kasih.

Kediri, 2008

Peneliti

ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM. 0502200008
Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Bahwa saya menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang

berjudul ”Hubungan pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan

reproduksi dengan sikap berpacaran sehat” di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha

yang dilakukan oleh :

Nama : Endrastuti Sulistyo Utami

Mahasiswa Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Malang sebagai

responden dengan mengisi formulir yang disediakan peneliti.

Sebelum mengisi formulir saya diberi keterangan atau penjelasan

mengenai tujuan penelitian ini dan saya telah mengerti bahwa penulis akan

merahasiakan identitas data maupun informasi yang diberikan. Apabila ada

pernyataan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka

peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan memberikan hak kepada saya

untuk mengundurkan diri dari penelitian.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada

paksaan dari siapapun, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Kediri, 2008

Responden

(..........................................)
Lampiran 4

KISI – KISI ANGKET


Pokok Jumlah Nomor
No Materi Bentuk Kunci
Bahasan Soal Soal
1. Pengetahuan 10 Tahu 1 Pertanyaan Tidak
Remaja 2 Tidak
putri usia 3 Iya
17-20 tahun 4 Tidak
tentang Memahami 5 Iya
kesehatan 6 Tidak
reproduksi 7 Tidak
Aplikasi 8 Tidak
9 Iya
10 Tidak
2. Sikap 10 Kognitif 1 Pernyataan Positif
tentang 2 Positif
berpacaran 3 Negatif
sehat 4 Positif
Afektif 5 Negatif
6 Negatif
7 Negatif
Konatif 8 Positif
9 Negatif
10 Positif
Lampiran 5

ANGKET

Hubungan Pengetahuan Remaja usia 17-20 tahun tentang Kesehatan


Reproduksi terhadap Sikap Berpacaran Sehat

I. Kode Responden ( diisi oleh peneliti ) :


II. Isilah pernyataan tersebut dengan memberikan tanda check (V ) pada
pernyataan yang telah anda pilih. Dan pilihlah salah satu saja dari
pilihan yang disediakan

A. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi

No Pernyataan ya tidak
1. Kesehatan reproduksi adalah kemampuan untuk
melanjutkan keturunan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi antara lain adanya faktor sosial dan
ekonomi saja
3. Tujuan adanya kesehatan reproduksi adalah
untuk mencegah adanya kehamilan yang tidak
diinginkan
4. Alat reproduksi wanita bagian luar adalah
indung telur
5. Perlunya mengetahui tentang kesehatan
reproduksi adalah menjadikan remaja tumbuh
menjadi orang dewasa yang sehat secara seksual
6. Akibat dari berhubungan seksual secara bebas
adalah meningkatnya kualitas kesehatan remaja
7. Berhubungan seksual secara bebas penting untuk
dilakukan untuk dapat meningkatkan kesehatan
reproduksi
8. Proses reproduksi yang bertanggungjawab
diperlukan kesiapan fisik, psikis, sosial dan
ekonomi
9. Pencegahan dan penanggulangan infeksi menular
seksual adalah tidak melakukan hubungan
seksual
10. Didalam perkembangan kematangan seksual
pada remaja, cara penyaluran seksual bisa
dilakukan dengan adanya aktivitas hubungan
seksual atau bisa dengan ciuman
B. Sikap berpacaran sehat

Petunjuk

1. Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini mengenai hubungan pengetahuan


remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap
berpacaran sehat.
2. Isilah pernyataan tersebut dengan memberikan tanda check (V ) pada
pernyataan yang telah anda pilih. Dan pilihlah salah satu saja dari pilihan
yang disediakan

No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Pacaran adalah hubungan kasih sayang antara
laki-laki dan perempuan untuk saling peduli
dan berbagi rasa
2. Dalam berpacaran sehat tidak ada kontak fisik
dalam bentuk apapun misalnya mencium,
berpelukan atau berpegangan tangan
3. Ketertarikan terhadap lawan jenis merupakan
ajang untuk kepuasan seksual
4. Mengerti dan memahami kesehatan reproduksi
perlu dilakukan saat menjalin hubungan
( pacaran )
5. Berciuman, berpegangan tangan atau
berpelukan sangat penting sebagai ungkapan
rasa sayang
6. Saya senang sekali jika pacar saya mengajak
untuk berhubungan seksual
7. Saya tidak peduli dengan adanya aturan agama
melarang melakukan aktivitas seksual
termasuk sentuh menyentuh dalam berpacaran
8 Berpacaran yang sehat berarti tidak
mengganggu norma – norma masyarakat
9. Saya akan melarang pacar saya untuk bergaul
dengan teman lain terutama, teman perempuan
10. Saya tidak akan menampar atau memukul
pacar saya walaupun dia meyakiti perasaan
saya
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Lampiran 6

Analisa Data

Tabel Distribusi Silang Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun


tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap Berpacaran
Sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri

No Kriteria Positif Negatif Jumlah


1 Pengetahuan tinggi 70 a 16 b 86
2 Pengetahuan rendah 51 c 6 d 57
Jumlah 121 22 143

a : Pengetahuan tinggi, sikap positif

b : Pengetahuan tinggi, sikap negatif

c : Pengetahuan rendah, sikap positif

d : Pengetahuan rendah, sikap negatif

Setelah fo didapatkan maka kita dapat mengisi tabel fh dengan cara

menghitung fh untuk tiap-tiap sel dengan menggunakan rumus :

jumlah baris
fh = x jumlah kolom
jumlah semua

86 x 121
fh a = = 72,77
143

86 x 22
fh b = = 13,23
143

57
fh c = x121 = 48,23
143

57
fh d = x 22 = 8,77
143
Setelah fh untuk tiap sel didapatkan, maka dapat dibuat tabel fh

sebagai berikut :

Tabel 4.3 fh (frekuensi harapan)

(( fo − fh) ) 2
Sel fo Fh fo-fh (fo-fh)2
fh
a 70 72,77 -2,77 7,67 0,11
b 16 13,23 2,77 7,67 0,58
c 51 48,23 2,77 7,67 0,16
d 6 8,77 -2,77 7,67 0,87

( fo − fh) 2
Jadi x2 = ∑ fh

= 0,11 + 0,58 + 0,16 + 0,87 = 1,72

karena tabel yang digunakan adalah 2 x 2 maka db-nya (derajat

kebebasan) = (2-1) (2-1) = 1. Dengan db = 1 dan tingkat kemaknaan

5%, maka dalam tabel terdapat harga kritik untuk x2 adalah 3,84.

harga kritik x2 yang tertera dalam tabel ternyata lebih besar dari nilai

perhitungan (x2 = 1,72 ). Maka kesimpulannya tidak ada hubungan

antara pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang kesehatan

reproduksi terhadap sikap berpacaran sehat di Kelas III SMK 2

Pawyatan Dhaha Kediri ( H0 diterima ).


Lampiran 7
TABEL NILAI CHI KUADRAT

dk Taraf signifikan
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.481 6.635
2 0.139 2.220 3.220 3.605 5.591 9.210
3 2.357 3.665 4.642 6.251 7.815 11.341
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086

6 5.348 7.231 8.558 10.645 12.592 16.812


7 6.346 8.383 9.803 12.017 14.017 18.475
8 7.344 9.524 11.030 13.362 15.507 20.090
9 8.343 10.656 12.242 14.684 16.920 21.665
10 9.342 11.781 13.442 15.987 18.307 23.209

11 10.341 12.899 14.631 17.275 20.675 24.725


12 11.340 14.011 15.812 18.549 21.026 26.217
13 12.340 15.20 16.985 20.812 22.368 27.688
14 13.332 16.222 18.151 21.064 23.685 29.141
15 14.339 17.322 20.311 22.307 24.996 30.578

16 15.338 18.418 20.465 23.542 26.296 32.000


17 16.337 20.511 21.615 24.785 27.587 33.409
18 17.338 20.601 22.760 26.028 28.869 34.805
20 18.338 21.689 23.900 27.271 30.144 36.201
20 20.337 22.775 25.038 28.514 31.410 37.566

21 20.337 23.858 26.171 29.615 32.671 38.932


22 21.337 24.939 27.301 30.813 33.924 40.289
23 22.337 26.018 28.429 32.007 35172 41.638
24 23.337 27.096 29.553 33.204 35.415 42.930
25 24.337 28.172 30.675 34.382 37.652 44.314

26 25.336 29.246 31.795 35.563 38.885 45.642


27 26.336 30.320 32.912 36.741 40.113 46.963
28 27.336 31.391 34.027 37.916 41.337 48.278
29 28.336 32.461 35.139 39.087 42.557 49.588
30 29.336 33.530 36.250 40.256 43.775 50.892
Sumber : Sugiyono, 2006
Lampiran 8
TABULASI DATA
"HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20 TAHUN
TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP BERPACARAN SEHAT
DI SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI"

Kode Soal Keterangan


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Kategori Sikap Umur
1 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 18
2 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 18
3 Y Y Y T T T T Y Y Y 5 R P 17
4 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 18
5 Y Y Y T T T T Y Y Y 3 R P 17
6 Y T Y T T T T Y Y T 6 T P 18
7 Y T Y T T T T Y Y T 7 T P 17
8 Y Y T Y Y T T Y Y Y 4 R P 17
9 Y Y Y T T T T Y Y Y 5 R P 18
10 Y Y T T Y T T T T Y 4 R P 18
11 Y T T T Y T T Y Y T 7 T P 17
12 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 18
13 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 17
14 Y T T T Y T T Y Y T 7 T P 17
15 Y T Y T T T T Y Y T 6 T N 18
16 Y Y Y T T T T Y Y T 5 R P 17
17 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
18 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 18
19 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
20 Y T Y T Y T T Y T T 7 T P 18
21 Y T T Y Y T T Y T T 5 R P 18
22 Y T Y T Y T T Y T T 7 T P 18
23 Y T Y T Y T T Y T T 7 T P 17
24 Y T Y T Y T T Y T T 7 T P 17
25 Y T Y T Y T T Y T T 7 T P 17
26 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 18
27 Y T Y T Y T T Y T Y 6 T P 17
28 Y Y Y T Y T T Y Y T 7 T P 19
29 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
30 Y T Y T T T T Y Y T 7 T P 17
31 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
32 Y Y Y T Y T T Y Y T 6 T P 18
33 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
34 Y Y Y Y Y Y T Y Y Y 4 R P 18
35 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 18
36 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
37 Y T T T Y T T Y Y Y 5 R P 18
38 Y Y Y Y T Y T Y Y Y 2 R P 18
39 Y T T T Y T T Y Y Y 5 R P 17
40 Y T T T Y T Y Y Y Y 5 R P 17
( Sumber : Penelitian periode 19 Juli 2008 )
Lanjutan
Kode Soal Keterangan
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Kategori Sikap Umur
41 Y T T T Y T T T T T 6 T N 18
42 Y Y T Y Y T T Y Y Y 3 R N 18
43 Y T T T Y T T Y Y Y 5 R P 17
44 Y T T T Y T T Y Y Y 5 R P 17
45 Y Y T T Y T T Y Y Y 4 R N 17
46 Y T T T Y T T Y T Y 4 R P 20
47 Y Y Y Y Y Y T Y Y Y 4 R P 20
48 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
49 Y Y Y Y Y Y T Y Y Y 6 T P 17
50 Y Y Y Y Y T T Y Y Y 8 R N 18
51 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
52 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 20
53 Y Y T T Y T T Y Y Y 4 R P 19
54 Y Y T T Y T T Y Y T 5 R P 18
55 Y T Y Y Y T T Y Y T 7 T P 19
56 Y T Y T T T T Y Y T 7 T P 18
57 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
58 Y T Y T Y T T Y Y Y 8 T P 17
59 Y T Y T Y T T Y T Y 6 T P 18
60 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
61 Y T Y T Y T T Y Y T 7 T P 17
62 Y T Y T Y T T Y Y T 7 T P 17
63 Y Y T T Y T T Y T T 5 R P 18
64 Y Y Y Y Y T T Y T T 4 R P 18
65 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 18
66 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
67 Y T Y T Y T T Y Y Y 8 T P 18
68 Y T Y Y Y T T T Y Y 7 T P 18
69 Y T T Y Y Y Y T Y Y 5 R P 18
70 Y Y T T Y T T Y T Y 4 R P 18
71 Y T T Y Y T T Y T Y 3 R P 19
72 Y T T Y Y Y T Y Y Y 3 R P 18
73 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T N 19
74 Y T T Y Y T T Y Y Y 5 R N 18
75 Y Y T Y Y Y Y Y Y Y 3 R N 19
76 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 18
77 T Y Y Y Y T T Y Y Y 5 T P 17
78 Y T T T Y T T Y T Y 5 R P 18
79 Y T Y T Y T T Y Y T 7 T P 17
80 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T P 18
81 Y T T T Y T T Y Y Y 5 R P 19
82 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
83 Y T Y Y Y T T Y Y T 7 T P 18
84 Y T Y Y T T T Y Y Y 6 R P 18
85 Y T Y Y T T T Y Y T 6 T P 18
Lanjutan
Kode Soal Keterangan
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Kategori Sikap Umur
86 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 19
87 Y T T Y Y T T Y Y T 6 T P 17
88 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 18
89 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
90 Y Y Y T Y Y Y Y Y T 6 T P 17
91 Y T Y T T T T Y Y T 7 T P 17
92 Y Y T T Y T T Y Y Y 5 R P 18
93 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T N 18
94 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T P 17
95 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
96 Y T Y T Y T T Y T T 7 T P 18
97 Y T T T Y T T Y Y T 7 T P 17
98 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T N 18
99 Y Y T T Y T T Y Y T 6 T P 18
100 Y T Y T Y T T Y Y Y 8 T P 17
101 Y T Y T Y T T Y Y Y 8 T N 19
102 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
103 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
104 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T P 18
105 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T P 18
106 Y T Y T T T T Y Y Y 7 T P 18
107 Y Y T T Y T T Y T T 5 R P 17
108 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 18
109 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
110 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T N 17
111 Y T Y T Y T T T Y T 8 T N 17
112 Y Y Y Y Y Y T Y Y Y 4 R N 18
113 Y Y Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
114 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 20
115 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 19
116 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 18
117 Y Y T Y Y T T Y Y Y 4 R P 19
118 Y Y Y T Y Y T Y Y Y 5 R P 18
119 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 18
120 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T P 17
121 Y T Y T Y T T Y Y Y 7 T N 17
122 Y Y T T Y Y Y Y Y Y 2 R P 17
123 Y Y T T Y Y Y Y Y Y 2 R P 17
124 Y Y T T T T T Y Y T 4 R P 18
125 Y T Y Y Y Y Y Y Y Y 4 R P 17
126 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
127 Y T Y T Y T T Y Y Y 5 R P 19
128 Y T Y Y Y T T Y Y Y 5 R P 18
129 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T N 18
130 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T P 18
Lanjutan

Kode Soal Keterangan


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Kategori Sikap Umur
131 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T N 18
132 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T N 17
133 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T P 18
134 Y T Y Y Y T T Y Y Y 6 T N 18
135 Y T Y T Y T T Y Y Y 6 T N 18
136 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
137 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 17
138 Y T Y T Y T T Y Y T 8 T P 18
139 Y T T Y Y T T Y Y Y 5 R P 17
140 Y T Y T Y T T Y Y T 4 R P 18
141 Y T T Y Y T Y Y Y T 4 R P 17
142 Y T Y T Y T T Y Y Y 8 T P 17
143 Y Y T T Y Y Y Y Y Y 2 R N 17
Lampiran 9

JADWAL PENYUSUNAN KTI


MAHASISWA PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2007/2008

No Kegiatan Waktu
1. Penyusunan (sosialisasi) KTI Januari s/d Februari
2. Pengajuan judul KTI 25 Februari s/d 06 Maret
3. Penyusunan Proposal KTI 31 Maret s/d 17 April
4. Pengumpulan Proposal KTI 18 April
5. Ujian Proposal KTI 21 s/d 25 April
6. Revisi Proposal KTI 28 April s/d 02 Mei
7. Pengambilan data penelitian 13 s/d 20 Juli
8. Penyusunan Hasil Penelitian 21 Juli s/d 03 Agustus
9. Pengumpulan KTI 04 Agustus
10. Pelaksanaan Uji Sidang 06 s/d 11 Agustus
11. Revisi Hasil KTI 07 s/d 13 Agustus
12. Yudisium 15 Agustus
LEMBAR KONSULTASI

Nama : ENDRASTUTI SULISTYO UTAMI


NIM : 0502200008
Judul KTI : HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20
TAHUN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
TERHADAP SIKAP BERPACARAN SEHAT
DI KELAS III SMK 2 PAWYATAN DHAHA KEDIRI
Pembimbing I : Ira Titisari, S.SiT
Pembimbing II : Eny Sendra, S.Kep.Ners

NO TANGGAL/JAM REKOMENDASI TANDA TANGAN


BERITA ACARA PERBAIKAN KTI

Nama : Endrastuti Sulistyo Utami


NIM : 0502200008
Judul Usulan Penelitian : Hubungan Pengetahuan Remaja Usia 17-20 tahun
tentang Kesehatan Reproduksi terhadap
Sikap Berpacaran Sehat di Kelas III
SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri
Pembimbing I : Ira Titisari, S.SiT
Pembimbing II : Eny Sendra, S.Kep.Ners
Tanggal Ujian : 6 Agustus 2008

No Nama Dosen Penguji Usulan Perbaikan Keterangan Tanda


Tangan

Anda mungkin juga menyukai