Skripsi Kebidanan 8
Skripsi Kebidanan 8
Oleh :
Oleh :
Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan
Oleh :
Pembimbing I :
Pembimbing II
Oleh :
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Depkes Malang
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam proposal Karya Tulis Ilmiah ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional
sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
Apabila karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima sanksi dari institusi.
Kediri, 2008
Peneliti
Alhamdulillah.........
sehiungga aku dapat menyelesaikan Karya Tulis ilmiah ini dengan lancar.
Karya Tulis Ilmiah yang telah aku buat ini bukan hanya ata usahaku
Social approach with the friends that are shown as serious affair is the stage of
growth that adult will experience. This social approach can produce global
information that will endanger producing good and qualifying adult. So, knowing
and understanding of reproductive health is important to do in order not to make
adult have bad attitude and behavior of serious affair.
The purpose of this study is to know The Relation of 17-20 year old Adult
knowledge About Reroductive Health to The Attitude of Serious Affair in The
Third Class of “SMK 2 pawyatan dhaha” Kediri. This study was held on july19th ,
2008. The design of this study is Cross Sectional Analitic. The population of this
study is all 17-20 year old adults of the third class of “SMK 2 Pawyatan Dhaha”
Kediri, they are 223 adults.The sampling technique we use is “Simple Random
Sampling”, so we get 143 adults as the sample. There are 2 variable, independent
variable is the knowledge of 17-20 year old adult about reproductive health and
dependent variable is the attitude of serious affair. The variables are measured in
the same time with the instrument of study by using questioner.
We put the data that we get in a table then we are analized by using Chi Square
with α 5%. So, we can conclude the result of the study , that is “There are No
Relation between the knowledge of 17-20 year old Adult About Reroductive
Health to The Attitude of Serious Affair in The Third Class of “SMK 2 pawyatan
dhaha” Kediri.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah
Sikap berpacaran Sehat " di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri
Peneliti menyadari selesainya Karya Tulis Ilmiah ini bukan hanya atas
kemampuan dan usaha peneliti saja tetapi juga berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini pula peneliti mengucapkan terima
Kebidanan Kediri
5. Bpk. Drs. Tribowo beserta guru – guru SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri
proposal ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu saran dan kritik yang
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................... ii
ABSTRAK .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
4.2 Pembahasan................................................................... 39
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................... 44
5.2 Saran............................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 5. Angket
PENDAHULUAN
masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu
pertengahan ( 14-16 tahun ), dan remaja lanjut ( 17-20 tahun ). Pada tahap
dewasa. Mereka mempunyai perilaku seksual yang sudah jelas dan mereka
2004). Berpacaran merupakan wujud dari interaksi sosial yang begitu kuat
dan berkualitas (PKBI, 1999). Oleh sebab itu remaja sebagai calon orang
WHO,1999)
secara utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
seksual diluar nikah, HIV / AIDS, PMS dll. Menurut survei SKRRI 2002-
rendah. Untuk usia 15-24 tahun pengetahuan laki laki hanya 46,1% dan
dengan benar, 42% mengetahui tentang HIV/ AIDS dan hanya 24%
Indonesia, 2006)
lawan jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis, namun
sehat mempunyai arti pacaran yang terbebas dari segala bentuk kekerasan
dilakukan dengan pasangan asal disertai suka sama suka, ada yang tidak
saling berciuman. Beberapa alasan antara lain adanya tekanan dari teman
1999).
Dari data yang diperoleh dari tanya jawab di SMK 2 Pawyatan Dhaha
Kediri dari 13 orang siswa kelas III mempunyai pacar dan mereka
Kediri ”.
1.3. Tujuan
reproduksi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Pengertian
tertentu.
dipelajari sebelumnya.
( sebenarnya ).
2.2.1. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,
berikut :
dan berkembang.
mengalami menstruasi.
(Soetjiningsih, 2004)
sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada penyakit dan
sosial yang utuh, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
memiliki tubuh dan jiwa yang sehat, tetapi juga dapat bermasyarakat
dsb);
dikehendaki.
lain:
2.4.1. Pengertian
objek.
(Sunaryo, 2004)
diberikan.
dipilihnya.
orang lain.
2.4.3.2. Komponen Afektif ( Komponen Emosional )
dihadapinya.
(Sunaryo, 2004)
Faktor ini berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini
2002).
Pacaran adalah hubungan kasih sayang antara seorang laki-laki dan
2.5.2.2.Sehat Mental
Hermawan, 2002)
Dalam hal ini manajemen emosi harus ditata rapi. Yang jelas,
Sikap tentang
berpacaran sehat
Baik Cukup Kurang Tidak Baik
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
2.7. Hipotesa
Dhaha Kediri.
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional
3.2.1. Populasi
(Nursalam, 2003).
tahun di kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri sejumlah 223 orang.
3.2.2. Sampel
N
n= diperoleh 143 responden
1 + N (d ) 2
Keterangan :
N : jumlah populasi
n : jumlah sampel
3.2.3. Sampling
kriteria inkusi dari suatu studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003).
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang
maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
sehat.
3.5. Definisi Variabel
Definisi variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
tertentu.
2004).
Hermawan, 2007).
didefinisikan.
Tabel 3.1. Definisi operasional
3.6.1. Tempat
3.6.2. Waktu
dan diberikan penjelasan tentang cara pengisian oleh peneliti setelah itu data
dikumpulkan.
pengetahuan menjadi :
a. Pengetahuan baik
b. Pengetahuan Cukup
c. Pengetahuan Kurang
( Arikunto,1998 )
1. Skor minimal = 0
2. Skor maksimal = 10
Range 10
Rentangan skor = = =5
jumlah kategori yang diinginkan 2
yaitu
3.9.3. Metode yang digunakan untuk pengolahan sikap adalah skala Likert,
Keterangan :
TS : Tidak Setuju.
N : Netral
S : Setuju.
SS : Sangat Setuju.
Pada angket terdapat 10 pertanyaan. Dari 10 pertanyaan tersebut
didapatkan :
1. Skor minimal = 0
2. Skor maksimal = 40
Range 40
Rentangan skor = = = 20
jumlah kategori yang diinginkan 2
yaitu
2. Sikap negatif : 0 - 20
Rendah c d c+d
(Sugiyono, 2006)
Keterangan :
( fo − fh) 2
X2 =∑
fh
( Arikunto, 2002 )
Keterangan :
fh = frekuensi harapan
Untuk mencari fh :
jumlah baris
fh = x jumlah kolom
jumlah semua
rumus :
Db = ( ∑ baris-1 )( ∑ kolom-1 )
= ( 2-1 )( 2-1 )
=1
Untuk mengetahui kekuatan / derajat hubungan dapat dimasukkan ke
X2
C=
X2 + N
Keterangan :
C : Koefisien kontingensi
X 2 : Chi kuadrat
N : jumlah sampel
(Arikunto, 2002)
Kesimpulan :
sehat.
Program Studi Kebidanan Kediri dan permintaan izin dari Kepala Sekolah
dipenuhi peneliti :
3. Confidentiality ( kerahasiaan )
kerahasiaannya.
BAB IV
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian mengenai Hubungan
Data yang disajikan berupa data pengetahuan remaja usia 17-20 tahun tentang
39,86%
tinggi
rendah
60,14%
15,38%
positif
negatif
84,62%
tabel 3,84. Harga kritik x2 yang tertera dalam tabel ternyata lebih
4.2 Pembahasan
Dhaha Kediri pada umumnya tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari
informasi yang akurat melebihi orang lain atau ketika orang lain
Sebagian besar siswa remaja usia 17-20 tahun di kelas III yang
disebabkan karena adanya pengaruh yang baik dari teman sebaya atau
Dari hasil perhitungan dan analisa data oleh peneliti dapat ditarik
berpacaran sehat.
dari dalam individu. Dalam Hal ini individu menerima, menolak dan
memilih segala sesuatu yang datang dari luar serta menentukan mana
yang akan diterima dan mana yang tidak. Kemudian faktor dari luar
faktor saja melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal ini dapat
berpacaran sehat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri” dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
berpacaran sehat.
5.2 Saran
mengemukakan :
masyarakat.
Didik Hermawan. (2007). Panduan Tuntas Masa Pubertas. Solo : Smart Media
INFORMASI PENELITIAN
NIM : 0502200008
berpacaran sehat di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri ”. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan remaja usia 17-20
berperan serta dalam penelitian ini. Dan semua data yang dikumpulkan akan
Kediri, 2008
Peneliti
reproduksi dengan sikap berpacaran sehat” di Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha
mengenai tujuan penelitian ini dan saya telah mengerti bahwa penulis akan
peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan memberikan hak kepada saya
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada
paksaan dari siapapun, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Kediri, 2008
Responden
(..........................................)
Lampiran 4
ANGKET
No Pernyataan ya tidak
1. Kesehatan reproduksi adalah kemampuan untuk
melanjutkan keturunan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi antara lain adanya faktor sosial dan
ekonomi saja
3. Tujuan adanya kesehatan reproduksi adalah
untuk mencegah adanya kehamilan yang tidak
diinginkan
4. Alat reproduksi wanita bagian luar adalah
indung telur
5. Perlunya mengetahui tentang kesehatan
reproduksi adalah menjadikan remaja tumbuh
menjadi orang dewasa yang sehat secara seksual
6. Akibat dari berhubungan seksual secara bebas
adalah meningkatnya kualitas kesehatan remaja
7. Berhubungan seksual secara bebas penting untuk
dilakukan untuk dapat meningkatkan kesehatan
reproduksi
8. Proses reproduksi yang bertanggungjawab
diperlukan kesiapan fisik, psikis, sosial dan
ekonomi
9. Pencegahan dan penanggulangan infeksi menular
seksual adalah tidak melakukan hubungan
seksual
10. Didalam perkembangan kematangan seksual
pada remaja, cara penyaluran seksual bisa
dilakukan dengan adanya aktivitas hubungan
seksual atau bisa dengan ciuman
B. Sikap berpacaran sehat
Petunjuk
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Pacaran adalah hubungan kasih sayang antara
laki-laki dan perempuan untuk saling peduli
dan berbagi rasa
2. Dalam berpacaran sehat tidak ada kontak fisik
dalam bentuk apapun misalnya mencium,
berpelukan atau berpegangan tangan
3. Ketertarikan terhadap lawan jenis merupakan
ajang untuk kepuasan seksual
4. Mengerti dan memahami kesehatan reproduksi
perlu dilakukan saat menjalin hubungan
( pacaran )
5. Berciuman, berpegangan tangan atau
berpelukan sangat penting sebagai ungkapan
rasa sayang
6. Saya senang sekali jika pacar saya mengajak
untuk berhubungan seksual
7. Saya tidak peduli dengan adanya aturan agama
melarang melakukan aktivitas seksual
termasuk sentuh menyentuh dalam berpacaran
8 Berpacaran yang sehat berarti tidak
mengganggu norma – norma masyarakat
9. Saya akan melarang pacar saya untuk bergaul
dengan teman lain terutama, teman perempuan
10. Saya tidak akan menampar atau memukul
pacar saya walaupun dia meyakiti perasaan
saya
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Lampiran 6
Analisa Data
jumlah baris
fh = x jumlah kolom
jumlah semua
86 x 121
fh a = = 72,77
143
86 x 22
fh b = = 13,23
143
57
fh c = x121 = 48,23
143
57
fh d = x 22 = 8,77
143
Setelah fh untuk tiap sel didapatkan, maka dapat dibuat tabel fh
sebagai berikut :
(( fo − fh) ) 2
Sel fo Fh fo-fh (fo-fh)2
fh
a 70 72,77 -2,77 7,67 0,11
b 16 13,23 2,77 7,67 0,58
c 51 48,23 2,77 7,67 0,16
d 6 8,77 -2,77 7,67 0,87
( fo − fh) 2
Jadi x2 = ∑ fh
5%, maka dalam tabel terdapat harga kritik untuk x2 adalah 3,84.
harga kritik x2 yang tertera dalam tabel ternyata lebih besar dari nilai
dk Taraf signifikan
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.481 6.635
2 0.139 2.220 3.220 3.605 5.591 9.210
3 2.357 3.665 4.642 6.251 7.815 11.341
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086
No Kegiatan Waktu
1. Penyusunan (sosialisasi) KTI Januari s/d Februari
2. Pengajuan judul KTI 25 Februari s/d 06 Maret
3. Penyusunan Proposal KTI 31 Maret s/d 17 April
4. Pengumpulan Proposal KTI 18 April
5. Ujian Proposal KTI 21 s/d 25 April
6. Revisi Proposal KTI 28 April s/d 02 Mei
7. Pengambilan data penelitian 13 s/d 20 Juli
8. Penyusunan Hasil Penelitian 21 Juli s/d 03 Agustus
9. Pengumpulan KTI 04 Agustus
10. Pelaksanaan Uji Sidang 06 s/d 11 Agustus
11. Revisi Hasil KTI 07 s/d 13 Agustus
12. Yudisium 15 Agustus
LEMBAR KONSULTASI