Anda di halaman 1dari 23

K E M E N T E R I A N PERATURAN MENTERI ATR

A T R / B P N
/KEPALA BPN NOMOR
21 TAHUN 2020 TENTANG
PENANGANAN DAN
PENYELESAIAN KASUS
PERTANAHAN
Direktorat Jenderal Penanganan
Sengketa dan Konflik Pertanahan

Disampaikan Oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal
Setyowantini, S.H., M.Kn.

1
PRINSIP DASAR
PENGATURAN
PENANGANAN DAN
PENYELESAIAN Setiap penanganan sengketa, konflik dan perkara harus dilakukan melalui tahapan penanganan
KASUS PERTANAHAN yang jelas untuk sampai pada pengambilan keputusan penyelesaian kasus sehingga tahapan
waktu dapat terukur

Penyelesaian kasus harus didasarkan pada fakta-fakta hukum yang sah dan dasar hukum yang
kuat/mengikat.
Hak pengadu maupun hak pihak yang diadukan dilindungi sepanjang hak-hak tersebut dapat
dibuktikan secara yuridis, fisik dan administratif yang sah.

Penanganan dan penyelesaian sengketa/konflik dan perkara pertanahan dilakukan untuk


menjamin kepastian hukum hak atas tanah.

Menempatkan Kementerian ATR/BPN sebagai bagian atau sub dari sistem penegakan hukum.
Setiap langkah penanganan dan penyelesaian sengketa/konflik dan perkara harus memperoleh
payung regulasi yang efektif.

Penanganan & Penyelesaian sengketa konflik dan perkara mengarah pada sistem pendaftaran
tanah positif.

2
RUANG LINGKUP
01 P e n e r i m a a n d a n d i s t r i b u s i p e n g a d u a n
02 P e n a n g a n a n d a n p e n y e l e s a i a n S e n g k e t a d a n K o n f l i k
03 P e n a n g a n a n P e r k a r a
04 P e m b a t a l a n P r o d u k H u k u m
05 M e d i a s i
06 T i m p e n a n g a n a n d a n p e n y e l e s a i a n K a s u s
07 P e r k e m b a n g a n p e n a n g a n a n d a n p e n y e l e s a i a n k a s u s
08 M o n i t o r i n g , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n
09 S a n k s i
10 P e r l i n d u n g a n h u k u m
3
Syarat: PENGADUAN
1. Apabila perorangan
Bukti identitas diri, surat kuasa & identitas
penerima kuasa apabila dikuasakan. 1. Tertulis
Apabila Badan Hukum :
2. Langsung
Akta Pendirian/Perubahan terakhir, surat
3. Media online/website
kuasa dari Direksi apabila dikuasakan,
dilampiri FC identitas pemberi & penerima
kuasa;
Apabila Kelompok Masy:
Bukti identitas diri anggota kel masy, surat
kuasa dari seluruh anggota kel masy Distribusi ke Pejabat
dilampiri FC identitas penerima kuasa, KASUS
yang menangani
apabila dikuasakan
Instansi Pemerintah:
Bukti identitas diri/pegawai/pej instansi ybs Input dalam sistem
disertai ST/surat kuasa dari instansi ybs LENGKAP
informasi (aplikasi)
Kementerian/Kanwil/Kantah : Diteruskan ke
Surat laporan dari pimpinan unit kerja/satker BUKAN KASUS
Ditjen Teknis
ybs
2. FC data pendukung atau bukti
penguasaan/kepemilikan tanah pengadu
3. FC data pendukung lainnya atas tanah objek
Instansi yang berwenang
sengketa/konflik
4. Uraian singkat kronologis kasus

TIDAK LENGKAP Dikembalikan


4
KLASIFIKASI KASUS

• Kasus yang melibatkan banyak pihak dan/atau mempunyai dimensi


h u ku m yan g ko m p leks , d an /atau b erp o tensi m en im bulkan gej o lak
B E R AT s o s ial eko n o mi p o litik d an keam an an

• Kasus antar pihak yang dimensi hukum dan/atau administrasinya


cukup jelas yang jika ditetapkan penyelesaiannya melalui
pendekatan hukum dan administrasi tidak menimbulkan gejolak
SEDANG s o s ial, eko n o mi, p o litik d an keam an an

• Pengaduan atau permohonan petunjuk yang sifatnya teknis


administratif dan penyelesaiannya cukup dengan surat petunjuk
RINGAN p e nye lesaian kep ad a p en gad u atau p em o ho n

5
TAHAPAN PENANGANAN KASUS SEDANG/BERAT

KASUS RINGAN - Evaluasi penanganan


- Evaluasi
- Kesesuaian bukti
- Progres penanganan
- Penyempurnaan
- Rencana TL
berkas
- Kesesuaian data dgn fakta
- Penentuan Hukum&
lap.
UU yg akn dipakai Penyiapan
- Kesesuaian hkm&UU
- Data fisik
- Koord. K/L terkait Rekomendasi
PENGADUAN - Data yuridis
- Kesesuain target Penyelesaian
- Putusan penyelesaian Gelar Kasus
- Srt ke K/L lain - Data Lap.
Akhir Kasus
- Srt keKanwil/Kantah - Bahan Keterangan Rapat
- Tanggapan ke pengadu Ekspos Hasil Koordinasi - K1
- KK penelitian Penelitian - Saran/pendapat phk - K2
terkiat - K3
Penelitian & - Penyelesaian kasus
Kajian Hasil - Data pendukung
Gelar Kasus Penelitian kesimpulan penyelesaian
Pengkajian Awal kasus
Awal - Penelitian Lanjutan (dlm
hal diperlukan)
Catatan :
• Jangka waktu kasus ringan 25 hari kerja.
• Klasifikasi kasus RINGAN tahapan pengkajian kasus, gelar • Jangka waktu kasus sedang tanpa rapat koordinasi, output surat rekomendasi 71 hari kerja
kasus awal dan penyelesaian kasus (K3). • Jangka waktu kasus sedang tanpa rapat koordinasi, output SK Pembatalan 90 hari kerja
• Klasifikasi kasus SEDANG dilakukan seluruh tahapan • Jangka waktu kasus sedang dengan rapat koordinasi, output surat rekomendasi 82 hari kerja
penanganan kasus, bisa dengan atau tanpa rapat koordinasi. • Jangka waktu kasus sedang dengan rapat koordinasi, output SK Pembatalan 101 hari kerja
• Klasifikasi kasus BERAT dilakukan seluruh tahapan • Jangka waktu kasus berat, output surat rekomendasi 113 hari kerja
penanganan kasus. Tahapan penelitian, rapat koordinasi • Jangka waktu kasus berat, output SK Pembatalan 132 hari kerja
dapat dilakukan berulang. 6
Dalam hal penelitian data fisik, data yuridis tidak ditemukan,
dilakukan :
a. Menelusuri penetapan hak atas tanah yang dalam daftar
isian/daftar umum;
b. Meminta keterangan petugas yang memproses penerbitan
hak atas tanah;
c. Meminta keterangan para pihak;
d. Meminta keterangan kepada desa/lurah atau instansi terkait
atau pihak lain yang diperlukan

7
Kriteria Penyelesaian

K2
K1
KRITERIA 2 K3
- Surat petunjuk
penyelesaian kasus atau
surat penetapan pihak yang
KRITERIA 1 berhak tetapi belum dapat KRITERIA 3
- Keputusan ditindaklanjuti karena
Pembatalan terdapat syarat yang harus - Surat Pemberitahuan
- Perdamaian dipenuhi yang merupakan bukan kewenangan
- Penolakan kewenangan instansi lain Kementerian Agraria
- Surat rekomendasi dan Tata Ruang/BPN
*kasus yang selesai penyelesaian kasus dari
dengan kriteria K1 tidak Kementerian kepada Kanwil
dapat ditangani lagi dan Kanwil kepada Kantah
atau usulan penyelesaian
dari Kantah kepada Kanwil
dan Kanwil kepada Menteri

8
PENANGANAN PERKARA PERTANAHAN

Dilakukan oleh Kuasa Hukum berdasarkan Surat Kuasa Hukum wajib melakukan penanganan
Kuasa Khusus dari Menteri/Kakanwil/Kakantah perkara sampai upaya hukum tingkat kasasi
dan/atau PK.
Surat Kuasa Khusus dari Menteri /Kakanwil
/Kakantah kepada:
• Pejabat Ditjen 7 /Kanwil /Kantah; Perdamaian dapat mengakhiri proses perkara
• PPNPN;
• Dalam hal tertentu, dapat diberikan kepada Jaksa Kementerian/Kanwil/Kantah dapat
Pengacara Negara, Pengacara Profesional dan mencabut/tidak melakukan upaya hukum
/atau lembaga hukum. Banding, Kasasi dan/atau PK sepanjang
memperoleh persetujuan pemberi kuasa
Dalam hal BPN sebagai tergugat, sementara hak atas dan Menteri berdasarkan pertimbangan
tanah telah beralih/berubah dan/atau pemegang dan alasan tertentu.
hak terakhir tidak menjadi pihak dalam perkara
Kementerian memberitahukan kepada pemegang
hak
Kementerian, Kanwil dan /atau Kantah dapat
melakukan koordinasi dengan K /L terkait dan/atau
narasumber /ahli dalam hal perkara menyangkut
PSN dan /atau aset negara
9
TAHAPAN PENANGANAN PERKARA

Relas
panggilan/ Gelar/koordin
gugatan asi upaya
Penyusunan hukum
kesimpulan
Penyiapan
saksi
Gelar
penyiapan
Gelar Kasus bukti
Awal/koordi
Penyiapan
nasi
Pengkajian surat kuasa
Awal dan jawaban

10
PEMBATALAN HAK/SERTIPIKAT TANAH (K1)
Kementerian/kanwil dapat membatalkan produk hukum
kementerian/Kanwil/Kantah dalam hal ini hak atas tanah/sertipikat karena cacat
administrasi dan/atau cacat yuridis maupun sebagai tindak lanjut pelaksanaan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
• Cacat Administrasi :
kesalahan dalam proses/prosedur penerbitan hak/sertipikat tanah;
• Cacat Yuridis:
Kesalahan dokumen alas hak, perbuatan hukum perolehan hak;
• Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Mempunyai
Kekuatan Hukum Tetap:
Pengadilan membatalkan hak/sertipikat tanah, perbuatan hukum perolehan
tanah.

Pembatalan Hak/Sertipikat Tanah dilakukan dengan Keputusan


Menteri/Kakanwil sesuai dengan kewenangannya.
11
PEMBATALAN HAK /SERTIPIKAT SEBAGAI TINDAK LANJUT PUTUSAN
PENGADILAN DAPAT DIKECUALIKAN TERHADAP
a. Objek putusan terdapat putusan lain sekamar yang bertentangan
b. Amar putusan menyatakan gugatan tidak dapat diterima
c. Terhadap obyek putusan sedang diletakkan sita
d. Letak bidang tanah obyek perkara tidak jelas dan tidak ada eksekusi
e. Letak, luas , batas tanah obyek perkara yang disebut dalam amar putusan dan /atau
pertimbangan hukum berbeda dengan letak, luas, dan batas bidang tanah yang
dieksekusi
f. Tanah obyek perkara telah berubah menjadi tanah negara atau haknya telah hapus
g. Putusan sama sekali tidak berhubungan dengan obyek yang dimohon pembatalan
h. Alasan lain yang sah

12
PEMBATALAN HAK TANAH ASET NEGARA
Pelaksanaan amar putusan PTUN atau PN dalam
perkara perdata yang menempatkan instansi
pengguna aset & instansi pengelola aset
sebagai pihak dalam perkara maka pembatalan
hak atas tanah sebagai pelaksanaan putusan
pengadilan dapat ditetapkan tanpa menunggu
proses penghapusan aset/aktiva tetap dari
instansi yang bersangkutan, akan tetapi penetapan
haknya setelah ada penghapusan aset jika sudah
tercatat sebagai aset atau persetujuan pelepasan
aset jika belum tercatat dalam daftar aset
Pelaksanaan putusan PTUN dan/atau PN yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang
menghukum atau menyatakan batal hak atau
sertipikat tanah instansi pemerintah tanpa
melibatkan pengguna aset & pengelola aset
sebagai pihak dalam perkara maka pembatalan
hak atau sertipikat tanah dilakukan setelah
penghapusan aset dari pengguna dan/atau
persetujuan pengelola aset

13
PEMBATALAN ASET NEGARA

Apabila instansi pengguna aset dan instansi


pengelola aset sebagai pihak dalam perkara,
Kementerian /Kanwil menyampaikan
Keputusan Pembatalan Hak /Sertipikat

Apabila instansi pengguna aset dan instansi


pengelola aset tidak sebagai pihak dalam
perkara, Kementerian /Kanwil menyampaikan
pemberitahuan putusan pengadilan yang
membatalkan hak /sertipikat kepada pengguna
aset dan pengelola aset untuk dapat
ditindaklanjuti dengan penghapusan aset
Pemenang perkara wajib mengajukan
permohonan penghapusan aset ke instansi
yang berwenang
14
K E W E N A N G A N P E M B ATA L A N

Cacat Administrasi dan/atau


Cacat Yuridis Terhadap Produk
Hukum Kementerian Dan Kanwil
Menteri menerbitkan
Keputusan Pembatalan

Tindak lanjut pelaksanaan


putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum
tetap terhadap produk hukum
yang diterbitkan oleh
Kementerian

15
Kepala Kantor
Wilayah ‘‘Dalam hal
Menerbitkan tertentu, Menteri
Keputusan
Pembatalan
dapat membatalkan
produk hukum
Kanwil/Kantah“
Cacat administrasi dan/atau cacat
yuridis terhadap produk hukum
yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan

Pelaksanaan Putusan
Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap
terhadap produk hukum
yang diterbitkan oleh Kantor
Wilayah atau Kantor
Pertanahan
16
MEKANISME PEMBATALAN
• Kakantah mengusulkan permohonan pembatalan kepada Kakanwil
dengan tembusan kepada Menteri dalam hal ini pembatalan merupakan
kewenangan Kakanwil
• Kakantah mengusulkan permohonan pembatalan kepada Menteri melalui
Kakanwil dalam hal ini pembatalan merupakan kewenangan Menteri
• Kementerian dapat merekomendasikan kepada Kanwil untuk
membatalkan produk hukum kementerian dalam hal ini hak atas tanah
/sertipikat karena cacat administrasi dan/atau cacat yuridis maupun
pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap

17
MEDIASI ✓ Dapat dilaksanakan oleh & atas inisiatif:
a. Kementerian/Kanwil/Kantah atau atas permohonan pihak yang bersengketa;
atau
b. Perorangan/lembaga lain yang berkompeten atas inisiatif pihak yang
bersengketa
✓ Dalam hal mediasi dilaksanakan Kementerian/Kanwil/Kantah, peserta mediasi
adalah para pihak (prinsipal);
✓ Dalam hal para pihak tidak dapat hadir karena alasan kesehatan &/ alasan lain
yang sah, dapat diwakili oleh kuasa yang diberi kewenangan untuk memutus
dengan persetujuan oleh pihak yang bersengketa
✓ Dalam pelaksanaan mediasi dapat menghadirkan ahli &/ instansi terkait dengan
persetujuan para pihak
✓ Dalam hal mediasi tercapai kesepakatan dituangkan dalam Akta Perdamaian &
wajib didaftarkan oleh para pihak di PN wilayah hukum objek kasus untuk
memperoleh putusan perdamaian
✓ Pelaksanaan hasil mediasi terkait administrasi pertanahan diajukan permohonan
kepada Kantah/Kanwil/Kementerian dengan dilampirkan:
a. Akta Perdamaian;
b. Putusan perdamaian;
c. Data/dokumen mengenai tanah obyek sengketa.
18
PENYELESAIAN SENGKETA DAN KONFLIK OLEH LEMBAGA ADAT

• Dalam hal tertentu Sengketa atau Konflik dapat diselesaikan


melalui lembaga adat berdasarkan kearifan lokal di daerah
letak objek Sengketa atau Konflik
• Keputusan hasil penyelesaian Sengketa atau Konflik melalui
lembaga adat diformalkan dalam bentuk akta otentik dan/atau
didaftarkan di pengadilan
• Kementerian, Kantor Wilayah, Kantor Pertanahan sesuai
kewenangannya dapat menindaklanjuti keputusan hasil
Penyelesaian Sengketa atau Konflik yang dilakukan lembaga
adat.

19
Tim Penanganan Dan Penyelesaian Kasus
Dalam hal diperlukan Kementerian, Kanwil dan

Pasal 46-49
Kantah dapat membentuk tim penanganan dan
penyelesaian kasus. Tim terdiri atas Tim
Penanganan Kasus Antar K/L, Tim Penanganan
Kasus Kementerian/Kanwil/Kantah dan Tim
Eksaminasi.

Informasi Perkembangan Penanganan dan Penyelesaian Kasus

Pasal 50
Kementerian /Kanwil /Kantah menyelenggarakan informasi
perkembangan penanganan dan penyelesaian kasus melalui sistem
aplikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pengelolaan Data Kasus


Pasal 51

Pengelolaan data Kasus dilaksanakan melalui pencatatan, pengolahan dan


penyajian data yang diselenggarakan dengan sistem informasi yang
dibangun terintegrasi antara Kementerian, Kanwil dan Kantah.

20
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Dalam rangka pengawasan terhadap penanganan dan

Pasal 53
penyelesaian kasus dilaksanakan monitoring dan evaluasi
secara berkala dan berjenjang.

SANKSI
• Pejabat yang memberikan informasi BA dan/atau informasi dokumen penanganan yang masih

Pasal 54
dalam proses
• Kakanwil atau kakantah yang tidak melaksanakan surat rekomendasi tanpa disertai alasan dan
pertimbangan yang sah.
• Kakanwil atau kakantah tidak melaksanakan tindak lanjut penyelesaian kasus yang sudah dinyatakan
selesai dengan K1.
• Pejabat yang tidak melaksanakan pencatatan pada Buku Tanah dan daftar umum lainnya dan/atau
entri dalam sistem informasi penanganan kasus
Pasal 55

PERLINDUNGAN HUKUM
Pejabat Kementerian /Kanwil /Kantah yang telah melaksanakan tugas
sesuai dengan prosedur dalam Peraturan Menteri ini, apabila
menghadapi masalah hukum mendapat perlindungan dan bantuan
hukum dari Kementerian
21
KETENTUAN PERALIHAN
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, kasus yang sedang dalam proses
Pasal 56

penanganan dan penyelesaian, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam


Peraturan Menteri ini.

22
K E M E N T E R I A N
A T R / B P N - R I

BY. SEKRETARIS DIREKTORAT


JENDERAL PENANGANAN
SENGKETA DAN KONFLIK
PERTANAHAN

Direktorat Jenderal Penanganan


Sengketa dan Konflik Pertanahan

23

Anda mungkin juga menyukai