Anda di halaman 1dari 14

KANWIL BPN PROVINSI ACEH

KEBIJAKAN STRATEJIK
PENANGANAN SENGKETA , KONFLIK
DAN PERKARA PERTANAHAN

Akhyar Sirajuddin, ST., S.H.


Pejabat Fungsional Penata Pertanahan Muda
Subtansi Sengketa dan Konflik Pertanahan
PRINSIP PRINSIP PENANGANAN SENGKETA, KONFLIK, PERKARA

2 3
Jumlah Sengketa 2015 – 2020
Terobosan Penanganan
31.228 kasus sd 2020 SKP Ditjen 7

0,042 % dari 11.540 kasus


jumlah tanah Sengketa • Selesai 6.411 (55,5%)
bersertipikat • Proses 5.129 (44,5%)
37 % Manajemen
Pengelolaan
Pencegahan SKP

853 kasus Manajemen


Konflik • Selesai 144 (16,88%) Pengelolaan
2,7 % • Proses 709 (83,12%) Data Kasus
SKP

Manajemen
18.835 kasus Pengelolaan
Perkara • Selesai 1.287 (6,83%) Penyelesaian SKP
60 % • Proses 17.548 (93,17%)

Sumber Data : Justisia


3
MANAJEMEN PENANGANAN SENGKETA & Msyrkt DPR KSP ORI SETNEG
KONFLIK PERTANAHAN
P E N G A D U A N
DATA BASE APLIKASI

1. Pemetaan • Tgl Register • Tipologi Kasus


Masalah Jumlah
• No Register • Akar Masalah
2. Pemetaan Akar Sengketa
Masalah • Subjek • Klasifikasi Kasus
3. Rekomendasi • Objek • Kriteria
Bahan Pencegahan Aplikasi Aplikasi
Kebijakan • Luas Tanah Penyelesaian
Pencegahan Validasi Data • Status Tanah Kasus
SKP • Peruntukan • Status Kasus

• Kakantah ATR /BPN - RI • Klasifikasi Kasus


• Kakanwil Laporan Hasil Perencanaan • Target Kasus
• Menteri
• Anggaran
• Waktu

Monitoring
Monitoring
K1 Klasifikasi Kasus Berat,
K2 Penyelesaian Penetapan Target Sedang, Ringan
K3
Pelaksanaan
Penanganan
Kerja sama dengan stake Kasus Tahapan penanganan : • Fokus KasusTertentu
holder :
 Perguruan Tinggi 1. Pengkajian Kasus; • Di luar Target dilakukan
 Aparat Penegak 2. Gelar awal; Penanganan Rutin sesuai
Hukum 3. Penelitian; Permen ATR/KBPN Nomor
DASAR HUKUM PERMEN 4. Ekspos Hasil
 KL lainnya seperti
Penelitian;
21 Tahun 2020
ATR/KBPN NOMER 21 TAHUN Pemda, dll
2020 . 5. Rapat Koordinasi;
6. Gelar akhir; dan
7. Penyelesaian Kasus.
Pengelolaan Data Base Kasus Pertanahan

1. Kantor wilayah , Kantor Pertanahan wajib melakukan entry data di sertai evident
penyelesaian kasus sesuai tahapan yang menginformasikan seluruh data yang
diperlukan di Aplikasi Justisia;
2. Kinerja penyelesaian SKP hanya diukur melalui aplikasi Justisia dan SKMPP.
3. Data aplikasi Justisia digunakan untuk perencanaan anggaran, penetapan target
penyelesaian pertahun dan penyusunan regulasi/kebijakan pencegahan sengketa konflik
perkara.

5 4
KASUS SEDANG
TAHAPAN Dengan atau
PENANGANAN tanpa Rapat
Koordinasi
• Evaluasi • Evaluasi
• Progres penanganan penanganan KASUS BERAT
• Rencana TL • Kesesuaian bukti Penelitian,
KASUS RINGAN • Kesesuaian data dgn • Penyempurnaan Expose, Rapat
fakta lap. berkas Koordinasi lebih
• Kesesuaian • Penentuan Hukum dari 1x
hkm&UU dan UU yg akan
• Koord. K /L terkait dipakai
• Kesesuain target Penyelesaian
PENGADUAN • Putusan Kasus
penyelesaian Gelar Kasus • K1
• Srt ke K /L lain Akhir • K2
• Srt keKanwil /Kantah Rapat 14 Hari Kerja
• K3
• Tanggapan ke Koordinasi
pengadu Ekspos Hasil • Saran /pendapat phk
• KK penelitian 40 Hari
Penelitian terkait Kerja (SK)
Penelitian 3 Hari Kerja • Penyelesaian kasus
• Data fisik • Data pendukung
Gelar Kasus • Data yuridis kesimpulan
• Data Lap. penyelesaian kasus
Pengkajian Awal • Bahan • Penelitian Lanjutan
Kasus 1 Hari Kerja Keterangan (dlm hal diperlukan)
15 Hari Kerja
17 Hari Kerja 11 Hari Kerja
KEWENANGAN PENYELESAIAN SKP
1. Kewenangan Penyelesaian SKP ada pada Kementerian ATR/BPN, Kanwil BPN Provinsi, Kantor Pertanahan sesuai
pendelegasian kewenangan dimaksud Pemern ATR/KBPN No. 21 tahun 2020;
2. Kewenanganan menyangkut Pembatalan Hak dan atau sertipikat Hak Tanah ada pada Kementerian dan Kanwil
BPN Provinsi; Dalam hal tertentu, Menteri dapat mengambil alih kewenangan pembatalan dari Kanwil.
3. Dalam hal kasus merupakan target penyelesaian dari Kementerian, akan tetapi kewenangan menetapkan pembatalan
Hak/sertipikat merupakan kewenangan Kanwil BPN Provinsi maka Kementerian berdasarkan hasil gelar akhir akan
memberi petunjuk kepada Kakanwil untuk membatalkan atau menolak permohonan pembatalan. Surat Petunjuk
tersebut bersifat mengikat harus dilaksanakan. Kakanwil dalam jangka waktu yang ditentukan harus melaporkan
pelaksanaan petunjuk tersebut. Dalam hal tidak dapat dilaksanakan maka kakanwil menyampaikan sebab tidak dapat
dilaksanakannya petunjuk tersebut kepada Kementerian , Demikian juga hubungan antara Kantor Wilayah BPN Prov
dengan Kepala Kantor Pertanahan.
4. Dalam hal kasus merupakan target penyelesaian dari Kanwil, akan tetapi kewenangan menetapkan pembatalan
Hak/sertipikat merupakan kewenangan Menteri/KBPN maka Kakanwil Kementerian berdasarkan hasil gelar akhir di
Kanwil atau Kementerian mengusulkan pembatalan atau penolakan pembatalan. Dalam jangka waktu tertentu
Kementerian membatalkan Hak/Sertipikat sesuai usulan Kanwil. Dalam hal tidak dapat dilaksanakan maka
Kementerian menyampaikan sebab tidak dapat dilaksanakannya usulan tersebut disertai langkah langkah yang akan
dilakukan.
5. Dalam hal pembatalan merupakan kewenangan Kanwil, akan tetapi terdapat keraguan untiuk melaksanakan
pembatalan. Kanwil dapat menyerahkan pendelegasian Kembali kepada Kementrian disertai penjelesaoan.

7 4
KEWENANGAN PENYELESAIAN SKP
5. Dalam hal kasus merupakan target penyelesaian dan kewenangan penetapan pembatalan merupakan kewenangan
Kanwil, akan tetapi Kanwil mempunyai keraguan dalam mengambil keputusan maka kanwil dapat meminta
rekomendasi untuk dibahas bersama kementerian dalam suatu gelar yang menghasilkan rekomendasi gelar yang
berisi kesimpulan dan rekomendasi. Kementerian menyampaikan hasil rekomendasi gelar kepada kanwil.
Rekomendasi gelar yang disampaikan bersifat tidak mengikat. Akan tetapi terhadap rekomendasi hasil gelar wajib
ditindak lanjuti sesuai dengan jangka waktu penyelesaian kasus. Pelaksanaan rekomendasi (dilaksanakan atau tidak
dilaksanakannya) hasil gelar bersama terhadap penyelesaian kasus sepenuhnya merupakan kewenangan dan
tanggung jawab Kanwil, kecuali Kanwil mengembalikan kewenangan delegatifnya kepada kementerian.
6. Dalam hal terdapat permasalahan yang bersifat teknis pertanahan terkait penanganan/penyelesaian sengketa, konflik
dan perkara, Kanwil dapat meminta pendapat kepada Kementerian mengenai solusi penyelesaian suatu kasus.
Kementerian mendasarkan pada ketentuan yang berlaku dapat memberikan pendapat kepada kanwil. Terhadap
pendapat yang disampaikan kementerian kanwil dapat mengikuti atau tidak mengikuti pendapat kementerian.
Pelaksanaan penyelesaian merupakan kewenangan sepenuhnya dari kanwil.
7. Hal-hal tersebut angka 1 sd 6 mutatis mutandis berlaku terhadap kantor pertanahan.

8 4
KEWENANGAN PENYELESAIAN SKP
5. Dalam hal kasus merupakan target penyelesaian dan kewenangan penetapan pembatalan merupakan kewenangan
Kanwil, akan tetapi Kanwil mempunyai keraguan dalam mengambil keputusan maka kanwil dapat meminta
rekomendasi untuk dibahas bersama kementerian dalam suatu gelar yang menghasilkan rekomendasi gelar yang
berisi kesimpulan dan rekomendasi. Kementerian menyampaikan hasil rekomendasi gelar kepada kanwil.
Rekomendasi gelar yang disampaikan bersifat tidak mengikat. Akan tetapi terhadap rekomendasi hasil gelar wajib
ditindak lanjuti sesuai dengan jangka waktu penyelesaian kasus. Pelaksanaan rekomendasi (dilaksanakan atau tidak
dilaksanakannya) hasil gelar bersama terhadap penyelesaian kasus sepenuhnya merupakan kewenangan dan
tanggung jawab Kanwil, kecuali Kanwil mengembalikan kewenangan delegatifnya kepada kementerian.
6. Dalam hal terdapat permasalahan yang bersifat teknis pertanahan terkait penanganan/penyelesaian sengketa, konflik
dan perkara, Kanwil dapat meminta pendapat kepada Kementerian mengenai solusi penyelesaian suatu kasus.
Kementerian mendasarkan pada ketentuan yang berlaku dapat memberikan pendapat kepada kanwil. Terhadap
pendapat yang disampaikan kementerian kanwil dapat mengikuti atau tidak mengikuti pendapat kementerian.
Pelaksanaan penyelesaian merupakan kewenangan sepenuhnya dari kanwil.
7. Hal-hal tersebut angka 1 sd 6 mutatis mutandis berlaku terhadap kantor pertanahan.

9 4
Pembatalan Karena cacat Administratif
PP No. 18 Tahun 2021
1. Untuk kepastian hukum terhadap sertipikat hak tanah yang telah diterbitkan, pembatalan karena cacat
administrasi dapat dilakukan jika sertipikat hak tanah telah belum lewat waktu 5 tahun.
2. Dalam hal sertipikat hak tanah telah berlaku lebih dari lima tahun, maka penyelesaian harus dilakukan
melalui pengadilan kecuali:
a. kasus overlap/tumpang tindih sertipikat;
b. sertipikat sudah berlaku 5 tahun, namun diketahui terdapat cacat administrasi (prosedur /yuri -
dis) berdasarkan putusan pengadilan yang amarnya tidak secara tegas menyatakan batal.
3. Permohonan Blokir dapat dilakukan hanya untuk 30 hari, setelah itu harus diangkat, kecuali dalam hal
diikuti dengan diletakannya sita berdasarkan penetapan pengadilan, maka blokir tersebut menjadi sita
sampai dengan perkara selesai, maka tanah dalam keadaan status quo.
4. Blokir yang dimohon APH dalam rangka penyidikan berlaku selama 60 hari, kecuali diikuti
dengan sita pengadilan.
5. Dengan berakhirnya blokir , maka status quo menjadi hapus dan pendaftaran peraloihan atau
pembebanan hak dapat dilakukan
5. Dalam keadaan perkara, dapat dilakukan peralihan hak dengan tetap mencatat dan menginformasikan
adanya perkara kepada pihak yang akan melakukan peralihan.

10 4
PENCATATAN PERUBAHAN DATA PENDAFTARAN TANAH DALAM
PERKARA
Permen ATR/KBPN No. 16 Tahun 2021

1. Mengubah Ketentuan Pasal 126 Peraturan Menteri No. 3 Tahun 1997


Kepala Kantor Pertanahan mencatat suatu hak atas tanah atau HM SRS yang menjadi obyek perkara di
pengadilan apabila kementerian ATR/BPN menjadi pihak dalam dalam perkara atau atas permohonan
pihak yang berkepentingan dengan menyampaikan Salinan gugatan.

Dalam hal 30 hari tidak ada sita atau status quo atau sita, maka pendaftaran peralihan atau
pembebanan hak dapat dilakukan dengan dilengkapi surat pernyataan yang dibuat oleh pihak yang
mengalihkan dan menerima peralihan hak atau pihak debitur dan kreditur dalam hal pembebanan hak
dengan syarat para pihak akan tunduk pada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dengan
segala keuntungan/kerugian/beban yang di dapat atas putusan tersebut.

11 4
PENCATATAN PERUBAHAN DATA PENDAFTARAN TANAH DALAM
PERKARA
Permen ATR/KBPN No. 16 Tahun 2021

1. Menambah Ketentuan Pasal 126 Peraturan Menteri No. 3 Tahun 1997


Kepala Kantor Pertanahan menolak melakukan pendaftaran peralihan atau pembebanan hak apablila
tanah yang bersangkutan merupakan obyek sita pengadilan.

2. Penyitaan dalam rangka penyidikan pidana atau penuntutan perbuatan pidana docatat dalam
buku tanah dan daftara umum lainnya apabila mungkin dalam sertipikatnya, berdasarkan
Salinan resmi dari penyidik yang berwenang.
Dalam hal buku tanah terdapat catatan sita pidana dapat dilakukan pencatatan peralihan dan atau
pembebanan sepanjang memperoleh ijin dari penyidik atau ketua pengadilan negeri setempat

12 4
PENCEGAHAN TIMBULNYA SENGKETA KONFLIK PERKARA

Tugas fungsi Ditjen VII, bekerja sama dengan APH dan KL


Faktual
Threatment
(ancaman factual)
Masing masing elemen ATR BPN melakukan
Police Hazard
deteksi dini, lakukan Tindakan perbaikan. Ditjen
situasi yang potensial
VII memberikan informasi, koordinasi dengan
menjadi SKP
APH/KL terkait
Tanggung jawab semua elemen ATR BPN
Faktor Korelasi Kriminogen Memperbaiki kwalitas produk, evaluasi proses,
(akar masalah) dan penyebab timbulnya konflik, Sosialisasi
regulasi kebijakan.

13 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai