Disusun Oleh:
No Suhu (K) 1
(m)
λ
1 3000 1
−6
=1,0352 ×106
0,966 ×10
2 4000 1 6
−6
=1,3812×10
0,724 ×10
3 5000 1 6
−6
=1,7241 ×10
0,580× 10
4 6000 1 6
−6
=2,0704 × 10
0,483× 10
Sehingga grafik yang diperoleh adalah sebagai berikut :
3000
2000
1000
0
00 00 00 00 00 00 00 00
000 000 000 000 000 000 000 000
8 10 12 14 16 18 20 22
𝜆𝑚𝑎𝑥 (m)
Kesimpulannya, pergeseran wien menunjukkan perubahan intensitas benda saat suhu berubah.
Kemudian, pada simulasi PheT diperoleh bahwa hubungan suhu dengan panjang gelombang ialah
semakin tinggi suhu maka panjang gelombang untuk intensitas maksimumnya akan semakin kecil. Dari
pengolahan data diperoleh juga besar konstanta Wien yaitu 2,9 ×10−3 mK . Dengan begitu, kita dapat
menghitung suhu suatu benda berdasarkan panjang gelombang radiasinya melalui persamaan
λ max ×T =C , dengan C sebagai konstanta Wien.
2. Steffan Boltzman
Tahun 1879, Joseph Steffan Boltzmann menyatakan bahwa daya total persatuan
luas pancaran pada seluruh rentang frekuensi dari benda padat berpijar adalah
sebanding dengan pangkat empat dari temperatur mutlaknya yang kemudian
pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Steffan Boltzmann. Persamaan matematis
dari Hukum Steffan Boltzmann dinyatakan sebagai berikut.
𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑠𝜎𝑇 4
c. 𝐸𝑡 = 𝑠𝜎𝑇 4
Hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan adalah seperti pada tabel berikut.
Berdasarkan tabel diatas, kita mendapatkan bahwa hasil eksperimen dan hasil
perhitungan manual dengan menggunnakan persamaan Steffan Boltzmann memiliki
nilai yang sama. Hal ini membuktikan pernyataan Hukum Steffan Boltzmann bahwa
daya total persatuan luas pancaran pada seluruh rentang frekuensi dari benda padat
berpijar adalah sebanding dengan pangkat empat dari temperatur mutlaknya.
A. Efek Fotolistrik
1. Suatu jenis logam pada katoda foto sel disinari oleh cahaya biru, selidiki bagaimana
pengaruh insensitas cahaya datang terhadap jumlah electron yang dibebaskan dari
permukaan logam katoda!
Analisis
Ketika logam disinari oleh cahaya biru dengan intensitas cahaya datang 0%:
Kesimpulan :
Ketika logam pada katoda disinari oleh cahaya biru dengan intensitas yang berbeda-beda
maka akan menghasilkan jumlah electron yang berbeda pula. Hubungan antara jumlah
elektron dengan intensitas cahaya adalah berbanding lurus, semakin besar nilai
intensitasnya maka semakin banyak pula jumlah electron yang akan keluar dari permukaan
logam katoda.
Maka dapat disimpulkan berdasarkan eksperimen bahwa frekuensi cahaya datang dapat
mempengaruhi besar stopping potensialnya. Hubungan antara frekuensi cahaya datang
dengan stopping potensial adalah berbanding lurus, semakin kecil frekuensi cahayanya
maka semakin kecil pula nilai stoping potensialnya.
Terlihat bahwa ketika intensitas cahaya datang diubah-ubah, nilai stopping potensial tidak
berubah (selalu konstan), maka dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya tidak
mempengaruhi besarnya nlai stoping potensial.
4. Berdasarkan teori kuantum Einstein untuk effek foto listrik dan hukum kekekalan
energi lakukanlah eksperimen untuk menentukan harga konstanta Planck h
Kita akan menentukan harga konstanta Planck dengan mengubah-ubah panjang
gelombangnya dan kemudian mengukur frekuensi, stoping potensial, serta energy
kinetiknya
Panjang gelombang 500 nm
Diperoleh frekuensi 0,6 × 1015𝐻𝑧, stopping potensial 0 V, dan energi kinetik 0 J
Panjang gelombang 450 nm
Diperoleh frekuensi 0,67 × 1015𝐻𝑧, stopping potensial −0,4 𝑉, dan energi kinetik 0,64
× 10−19𝐽
Diperoleh frekuensi 0,857 × 1015𝐻𝑧, stopping potensial −1,2 𝑉, dan energi kinetik
1,92 × 10−19 𝐽
Panjang gelombang 300 nm
Diperoleh frekuensi 1 × 1015𝐻𝑧, stopping potensial −1,8 𝑉, dan energi kinetik 2,88 ×
10−19𝐽
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, diperoleh data-data seperti pada tabel berikut.
Untuk mencari harga konstanta Plank h, kita perlu mencari besar energy kinetic K dan
energi E.
Pertama-tama kita cari dulu nilai K dengan merata-ratakan nilai energy kinetic yang
diperoleh
38,82 × 10−34
ℎ=
5
= 7,764 × 10−34 𝐽𝑠
Didapat nilai konstanta Plank berdasarkan eksperimen yang dilakukan adalah 7,764
× 10−34 𝐽𝑠 dimana nilai ini berbeda dengan nilai konstanta yang Plank nyatakan yaitu
6,63 × 10−34 𝐽𝑠. Perbedaan nilai konstanta ini disebabkan oleh beberapa hal, yang
mungkin bisa disebabkan juga oleh kesalahan dalam mengolah data.
5. Bagaimanakah stoping potensial beberapa jenis logam (logam target) katoda
photo cell
Logam Sodium
Besi
Tembaga
Platinum
Kalsium
Berdasarkan data eksperimen diperoleh besar stoping potensial yang berbeda-beda, yaitu
sebagai berikut.
Jenis logam 𝜆𝑚𝑎𝑘s (𝑛𝑚) Intensitas Stopping potensial (V)
Sodium 200 100% −4
Besi 200 100% −2,2
Tembaga 200 100% −1,6
Platinum 200 100% 0
Kalsium 200 100% −3,4
Besi
Tembaga
Platinum
Kalsium
Maka, dapat disimpulkan bahwa jenis logam yang berbeda memiliki cut-off
frekuensi (frekuensi ambang) yang berbeda juga untuk intensitas dan stopping
potensial yang sama.