Tugas 2.1 - Neraca
Tugas 2.1 - Neraca
ADIREKA SARANA
(KASUS NERACA)
ADIREKA SARANA
(KASUS NERACA)
I. PENDAHULUAN
Pak Adi adalah Direktur Utama PT. Adireka Sarana. Perusahaan ini bergerak dalam pembuatan
bahan-bahan bangunan yang dipasarkan ke seluruh Indonesia. Hari ini tanggal 25 Januari 2011.
Acara hari ini adalah pertemuan antar direktur untuk membahas kinerja di tahun 2010.
Sayangnya laporan keuangan yang dijanjikan oleh Manajer Keuangan dan Akuntansi, yaitu Pak
Asep belum tersedia di meja Pak Adi. Pertemuan direncanakan jam 13.00 sampai dengan 14.30.
Saat ini jam menunjukkan pukul 10.00 dan Pak Adi mulai tidak nyaman dengan tidak adanya laporan
keuangan tersebut. Beliau lalu memanggil sekretarisnya, Ibu Santi untuk memastikan laporan
tersebut tersedia sebelum jam 12.00.
Ibu Santi lalu mengontak Bagian Akuntansi untuk menanyakan status dari laporan keuangan tahun
2010. Ternyata Manajer Akuntansi, Pak Asep, hari ini tidak masuk karena sakit. Padahal Pak Asep
yang biasa membuat laporan keuangan yang berasal dari program komputer (ERP) untuk diolah
kembali dengan Excel. Seperti diketahui klasifikasi pembukuan yang selama ini digunakan memang
tidak seluruhnya sama dengan kriteria pelaporan keuangan.
Oleh karena itu selalu perlu mengubah laporan keuangan yang berasal dari ERP untuk menjadi
laporan keuangan yang siap dianalisis. Karena tidak berhasil menemukan Pak Asep, kemudian Ibu
Santi berusaha mencari penggantinya, yaitu Pak Feri untuk menyelesaikan penyusunan laporan
keuangan. Pak Feri memang sudah biasa membantu menyusun laporan keuangan dengan Pak
Asep.
Desember 2010
(Dalam Juta Rupiah)
Aset
1 Kas 145,000
2 Surat berharga 79,500
3 Piutang usaha 225,000
4 Persediaan 25,500
5 Asuransi dibayar di muka 37,000
6 Aktiva tetap 2,624,500
7 Proyek dalam penyelesaian 295,000
Total asset 3,431,500
Utang
8 Utang usaha 200,000
9 Pendapatan diterima di muka 25,000
10 Utang pajak 25,500
11 Biaya masih harus dibayar 35,000
12 Utang bank 335,000
13 Utang obligasi 650,000
14 Akumulasi penyusutan 454,000
Total utang 1,724,500
15 Modal 1,707,000
Total utang dan modal 3,431,500
Pak Feri merasa sudah setengah pekerjaannya akan lebih mudah. Kemudian Pak Feri mulai
mencari catatan yang dapat digunakan untuk memformat laporan tersebut. Dalam waktu 10 menit
catatan tersebut berhasil ditemukan, seperti terlihat di bawah ini.
1 Kas 145,000
Kas dan bank (saldo rekening giro)
Dari jumlah tersebut sebanyak 20.000 dibatasi penggunaannya
dalam rangka perjanjian kredit modal kerja dengan bank.
Pembatasan tersebut akan berakhir tanggal 25 April 2011.
Catatan :
Akumulasi piutang usaha menggunakan metode direct write – off.
4 Persediaan 25,500
Ternyata jumlah hasil stok opname bulan Desember 2010
menyatakan bahwa ada persediaan yang hilang sebesar 2.500.
Jumlah tersebut belum terbukukan di tahun 2010
15 Modal 1,707,000
Modal terdiri dari:
Modal disetor 1,200,000
Agio saham 250,000
Saldo laba 257,000
Dengan demikian 75% pekerjaan sebenarnya sudah disiapkan oleh Pak Asep karena dua data
tersebut merupakan sarana utama penyusunan laporan keuangan. Dalam waktu 10 menit
berikutnya Pak Feri sudah berhasil menemukan file Excel untuk menyusun kembali laporan
keuangan tersebut seperti terlihat pada Lampiran 1.
Waktu sekarang menunjukkan jam 10.30. Artinya untuk memenuhi ketersediaan laporan tersebut
jam 13.00 dalam rangka rapat masih dapat dilakukan. Menurut perkiraannya penyusunan dan
segala macam koreksinya akan memerlukan waktu 60 menit. Dengan demikian jam 11.30 laporan
sudah siap untuk dibaca oleh Pak Adi, Direktur Utama, sebelum makan siang.
TPD/ASH/pbm R.5
Total Aktiva
Utang dan Ekuitas
Kewajiban lancar
Utang usaha Pihak ketiga
Afiliasi
Pendapatan diterima di muka
Utang pajak
Biaya masih harus dibayar
Utang bank jk. pendek
Bagian utang Bank jangka panjang jatuh tempo < 1tahun
Ekuitas
Modal disetor
Agio saham
Saldo laba