3. Mengevaluasi dan
merefleksi
2. Teknisi
Teknisi dalam pelaksanaan ANBK di SMK Negeri 5 Merangin
merupakan tenaga pendidik dari SMK Negeri 5 Merangin dengan
ketentuan:
a. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
mengelola LAN pada laboratorium di Satuan Pendidikan;
b. pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai Teknisi;
c. bersedia ditugaskan sebagai Teknisi di Satuan Pendidikan
pelaksana AN;
d. bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas; dan
e. teknisi dalam kondisi sehat.
3. Pengawas
Pengawas dalam pelaksanaan ANBK di SMK Negeri 5 Merangin
adalah pendidik atau tenaga kependidikan pada Satuan Pendidikan
dengan ketentuan:
a. memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab,
teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
b. dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi dengan baik; dan
c. bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas;
d. pengawas AN berasal dari Satuan Pendidikan lain; dan
e. Pengawas dalam kondisi sehat.
4. Penetapan Proktor dan Teknisi
a. SMK Negeri 5 Merangin menetapkan Proktor dan Teknisi
berdasarkan hasil Rapat .
b. SMK Negeri 5 Merangin melaporkan proktor/teknisi yang
telah ditunjuk kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau
Kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
5. Penetapan Pengawas
a. SMK Negeri 5 Merangin mengusulkan Pengawas yang akan
ditugaskan di Satuan Pendidikan lainnya.
b. SMK Negeri 5 Merangin menerima Surat Keputusan dari
Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Provinsi
Kemenag, Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, atau Kantor
Kemenag Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya
menetapkan Pengawas pada setiap Satuan Pendidikan.
A. Persiapan Pelaksanaan
1. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek menyiapkan
aplikasi Survei Lingkungan Belajar.
2. Data peserta Survei Lingkungan Belajar kepala Satuan Pendidikan dan
pendidik yang digunakan adalah data 3 hari sebelum pelaksanaan Survei
Lingkungan Belajar pada masing-masing jenjang.
3. Daftar kepala Satuan Pendidikan dan pendidik yang dapat mengisi
Survei Lingkungan Belajar dapat dilihat oleh operator Satuan Pendidikan
pada https: //surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.Id
4. Bagi kepala Satuan Pendidikan dan pendidik mempunyai data berbeda
dengan daftar peserta dari kementerian, dapat melakukan konfirmasi
selama pengisian melalui laman https://surveilinskunsanbelaiar.
kemdikbud.go.id.
5. Operator/proktor Satuan Pendidikan mencetak kartu login untuk kepala
Satuan Pendidikan dan pendidik dapat dilakukan paling cepat 2 hari
sebelum pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar melalui laman https://
surveylingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/.
B. Prosedur Pengisian Survey Lingkungan Belajar untuk kepala Satuan
Pendidikan dan pendidik:
1. Kepala Satuan Pendidikan dan pendidik melakukan login ke laman
Survei Lingkungan Belajar pada
https://surveylingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/.
2. Login dapat menggunakan piranti komputer, laptop atau gawai
(HP/tablet) yang terkoneksi dengan jaringan internet .
3. Mengisi instrumen Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) sesuai
dengan jangka waktu dan jadwal yang telah ditentukan;
4. Fitur penyimpanan otomatis (autosaue) dapat diaktifkan apabila
melakukan pengisian pada perangkat dan peramban (brotuser) yang
sama.
5. Pengisian Survei Lingkungan Belajar dapat dilakukan secara
bertahap
6. Pengisian survei dilakukan secara mandiri tanpa bertanya atau
bekerjasama dengan peserta lain.
7. Peserta mengisi survei sesuai dengan keadaan dan kondisi yang
sebenarnya.
8. Peserta memastikan semua pertanyaan telah di jawab sebelum
melakukan submit jawaban.
9. Pemutakhiran informasi tentang Survei Lingkungan Belajar dapat
dilihat pada laman https//belajar.kemdikbud.go .id
10. Pelaksana tingkat Satuan Pendidikan memastikan seluruh pendidik
dan kepala Satuan Pendidikan mengisi survei lingkungan belajar
secara mandiri sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
11. Waktu Pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan
Pendidikan dan Pendidik.
12. Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan
dan Pendidik tgl 11 -24 September 2023.
BAB VI
A. Hambatan Tekais
1. Dalam hal kondisi khusus atau terjadi hambatan/gangguan teknis dalam
pelaksanaan AN, Satuan Pendidikan pelaksana dapat mengambil tindakan
melalui koordinasi dengan Tim Teknis berdasarkan prosedur yang ditetapkan
oleh Pelaksana Tingkat Pusat.
2. Kondisi khusus tersebut antara lain: listrik padam, kerusakan peralatan atau
sarana/prasarana, kerusakan sistem, dan hambatan jaringan.
3. Bentuk tindakan dari penanganan kondisi khusus tersebut antara lain: perubahan
jadwal pelaksanaan asesmen atau bentuk lain yang diputuskan Pelaksana Tingkat
Pusat dan Daerah.
4. Kejadian-kejadian khusus dalam pelaksanaan AN serta tindakan penanganannya
dilaporkan oleh Satuan Pendidikan pelaksana dan dicatat dalam Berita Acara
Pelaksanaan.
B. Kondisi Luar Biasa
1. Jika terjadi kondisi luar biasa yang mengancam keamanan dan keselamatan
peserta AN maka pelaksanaan AN di suatu Satuan Pendidikan atau wilayah
dapat ditunda.
2. Kondisi luar biasa sebagaimana dimaksud pada angka 1 antara lain bencana
alam, huru-hara, perang, kendala karena kondisi geografis, dan peristiwa lain
di luar kendali penyelenggara AN.
3. Penundaan pelaksanaan AN sebagaimana dimaksud pada angka 1
berdasarkan pertimbangan Pelaksana Tingkat Kabupaten/ Kota atau Provinsi
sesuai dengan kewenangan serta persetujuan Pelaksana Tingkat Pusat.