Anda di halaman 1dari 14

Pembelajaran Sosial Emosional

T1-3a Ruang Kolaborasi


NAMA KELOMPOK

IRIANI MOH HALIM


SANGGONA LUTFIA
KASUS I
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat
bersemangat namun juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru,
Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari
kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas
tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau
mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya.
Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan beberapa
rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya.
Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun
cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka.
Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan
kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh
kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak
hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak
mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk
sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup.
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan
padat dan jelas.
 Butet mendapatkan amanah menjadi wali kelas dari kelas
yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di
kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan
seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari
guru-guru sebelumnya.
 Butet merasa khawatir tentang apa yang akan terjadi
setelah masuk kelas. Untuk mengurangi hal tersebut, butet
mempersiapkan diri sebelum memasuki kelas.
 Ketika Butet memasuki kelas untuk pertama kalinya, ia
terkena guyuran air se-ember dan ditertawakan oleh anak-
anak. Butet merasa tidak dihargai, kesal, wajahnya merah
tetapi dihadapan anak tetap mengontrol emosinya dan
menuju ke meja guru & mengeringkan tubuhnya.
2.Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
1. Self Awardnes (Kesadaran diri)
Butet telah memiliki kesadaran diri hal ini dapat dilihat dari usaha yang ia persiapkan
beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya untuk
mengatasi kekhawitiranya dan butet cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu
menghadapi mereka
2. Self-management (manajemen diri)
Butet telah memiliki kemampuan manajemen diri yang cukup baik hal itu dilihat dari
tindakan Butet yang tetap berusaha tenang/ diam dan tidak marah saat terjadi peristiwa
yang tak biasa tersebut, namun disini Butet masih perlu manajemen kontrol emosi yang
lebih baik lagi terkait ekspresi wajah yang memerah
3.Responsible decision making (pengambilan keputusan yang bertanggunng
jabaw)
Sebaiknya butet mengambil keputusan guna untuk mengkodisikan kelas yang lebih
kondusif, seperti peserta didik diminta untuk memberikan kejelasan terkait terjadinya
peristiwa tersebut dan kemudian peserta didik diminta untuk meminta maaf atas keributan
KASUS II
Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet
mulai terbiasa dengan ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun
demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat memasuki
bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa
percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan
mendekatkan diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa
yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali
mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar
mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi
tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet
mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa
tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet
bingung dan merasa tidak berdaya.
1.Apakah masalah yang dihadapi Butet?
Uraikan dengan padat dan jelas.
1. Butet belum dapat mengendalikan kelasnya secara
keseluruhan. Padahal sudah memasuki bulan ketiga dan
waktunya penilaian yang ditunjukkan kepada butet sebagai
guru baru
2. Kehilangan motivasi dalam mengajar dan kesulitan dalam
menjalin komunikasi dan relasi yang baik dengan peserta
didik.
3. Butet merasa Lelah, kehilangan semangat, dan butet
menghadapi 5 siswa yang mengabaikannya
4. Butet sulit mendekatkan diri dengan siswa-siswi dikelasnya
5. Butet mendekati 5 siswa yang mengabaikannya karena takut
mendapatkan penilaian yang buruk
6. Butet bingung dan merasa tidak berdaya
Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian
sebelumnya, bagaimana penerapan Kompetensi Sosial-
Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
1.Self management
Pada kasus tersebut terbukti bahwa Butet memiliki Self management dimana ia
masih mampu bertahan di sekolah tersebut meski sudah mendapat perlakuan
kurang baik dari siswa. Namun pada bulan ketiga ternyata Butet kehilangan
motivasi dan semangat kerja. Butet perlu memahami lagi dirinya sendiri tentang
apa yang bisa mengembalikan motivasi dan semangatnya dalam mengajar.
2.Social awarenness
Pada bagian social awareness Butet menunjukan bahwa dirinya belum bisa
memahami mengapa lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri
dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan.
3. Relationship Skills
Pada bagian relationship skills butet menunjukan bahwa belum mampu menjalin
komunikasi dan relasi yang baik dengan peserta didik terbukti dengan peserta
didik yang menghiraukan dan tidak mengindahkan perintah Butet
Solusi yang dapat diberikan pada kasus tersebut adalah
SOLUSI
Sebaiknya butet melakukan
pendekatan dengan peserta didik
dengan cara meningkatkan
kemampuan bersosial salah satunya
berinteraksi dengan peserta didik
baik di dalam kelas maupun di luar
kelas berdasarkan latar belakang,
kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik
KASUS III
Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala
tantangan dan peristiwa yang beragam. Butet merasa senang
walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi
contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet
sering berteriak saat ingin diperhatikan. Butet merasa bersalah karena
harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun bingung harus
bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya Butet pun
memutuskan untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran.
Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada siswa yang bingung dan
bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut. Setelah tugas
diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun
kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa
diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya.
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan
padat dan jelas.
 Butet merasa khawatir dirinya belum mampu menjadi contoh yang
baik untuk anak-anak.
 Butet tidak memiliki kemampuan untuk mengelola kelas (tidak
mampu menarik perhatian peserta didik). Hal ini dapat di lihat
beberapa kali di kelas Butet sering berteriak saat ingin
diperhatikan.
 Kemudian langkah yang dilakukan Butet untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah memberikan tugas kepada peserta
didik dengan harapan peserta didik akan bingung dan bertanya.
Namun strategi yang dilakukan Butet tersebut gagal. Peserta didik
tidak ada yang bertanya tentang tugas yang diberikan.
 Butet merasa diabaikan dan tidak berdaya.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

 Self awarness (kesadaran diri) : Butet selalu memiliki rasa


kekhawatiran berlebihan. Butet juga merasa bersalah akibat dirinya
yang berteriak-teriak untuk mencai perhatian.
 Self management (Manajemen diri) : Butet masih belum bisa
memanajemen dirinya untuk mencari perhatian siswa ketika
belajar. Cara berteriak yang dilakukan bukan merupakan cara yang
baik. Butet harus memiliki komunikasi yang baik dan berusaha
untuk tetap tenang.
 Relationship skills (Keterampilan sosial) : Butet masih kurang
dalam keterampilan sosial. Hal ini terlihat dari kemampuan
komunikasi yang masih kurang dengan siswa. Cara berteriak-teriak
dan menjadikan tugas untuk mencari perhatian siswa bukanlah
cara yang baik untuk memulai komunikasi dengan siswa.
SOLUSI
 Mempelajari pengelolaan diri supaya mampu mengontrol emosi
dengan matang ketika menghadapi peserta didik.
 Mempelajari proses pengelolaan kelas supaya mampu
memahami permasalahan-permasalahan yang timbul dan
mampu menyelesaikan permasalahan yang timbul
 Meningkatkan kepercayaan diri dan tidak selalu merasa
melakukan sebuah kesalahan
 Ada baiknya Butet membuat kesepakatan kelas bersama supaya
hubungan sosial dengan siswa semakin akrab
Thank You
.

Anda mungkin juga menyukai