Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I

SMA NEGERI 5 PALU

OLEH
MOH HALIM, S.Pd
A62122128

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PROGRAM PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
GELOMBANG II
TAHUN 2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
kegiatan PPL selama kurang lebih dua bulan, yang dimulai dari tanggal 5 Januari
2023 dan menyelesaikan penulisan laporan sebagai gambaran kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Laporan hasil PPL ini meliputi semua kegiatan dan observasi. Selain itu, laporan
ini juga memuat masalah-masalah yang dihadapi selama PPL berlangsung.
Penulisan laporan adalah tugas yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa
peserta PPL PPG Prajabatan Universitas Tadulako tahun Akademik 2022/2023.
Dalam kegiatan PPL ini kami menyadari bahwa program ini tidak akan berjalan
lancar tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya PPL ini. Perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Nurwahyuni, S.S, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL
PPG Prajabatan,
2. Bapak Drs. Salim, M.M, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Palu yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan PPL,
3. Ibu Dra.Hj. Nuraeni selaku Guru Pembimbing dalam pelaksanaan praktik
mengajar di sekolah.
4. Seluruh warga SMA Negeri 5 Palu, khususnya siswa kelas XI MIPA yang
telah membantu dan berpartisipasi dalam program PPL.
5. Teman teman dari tim PPL di SMA Negeri 5 Palu Devi Vebrianti, Chien
Astika Karina Tape, Qumara Habiba Haviva, Miryam Novita Crisma
Datulangi, dan Ni Komang Widya Astari
6. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Program PPL sampai
terselesainya penyusunan laporan ini dan tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan di laporan ini, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
Palu, 11 Oktober 2023

MOH HALIM S.Pd

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Tujuan Observasi ................................................................................. 2
C. Manfaat Observasi ............................................................................... 2
D. Sasaran Observasi ................................................................................ 3

BAB II HASIL OBSERVASI ........................................................................ 4

A. Hasil Observasi .................................................................................... 4


1. Karakteristik Peserta Didik ........................................................... 4
2. Perangkat Pembelajaran ................................................................. 9
a. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) .................................... 9
3. Pelaksanaan Pemberian Layanan BK............................................. 11
4. Manajemen Sekolah ...................................................................... 13
5. Lingkungan Belajar di Sekolah ..................................................... 16
B. Analisis Observasi ............................................................................... 17
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ............... 24

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 26

A. Simpulan Hasil Observasi .................................................................... 26


B. Refleksi Diri ......................................................................................... 26
C. Rencana Tindak Lanjut ........................................................................ 27

LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang


harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar
Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan
proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks
satuan pendidikan tertentu dengan konsep danpraktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan
berkelanjutan melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kolaboratif. Untuk menjamin kegiatanPPL sesuai standar mutu Program PPG
Prajabatan, panduan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL), Mahasiswa PPG, GuruPamong (GP) PPL, Kepala Sekolah,
atau mitra program PPG dalam menjalankan perannya dalam mata kuliah
PPL. Panduan ini memberikangambaran umum tentang PPL mulai dari
pengertian, tujuan, prinsip dasar, prosedur dan kegiatan PPL, sampai dengan
evaluasinya. Implementasi panduan ini dapat disesuaikan dengan konteks sosial,
kultural, dan akademik di tiap perguruan tinggi penyelenggara PPG Prajabatan.

Sesuai dengan permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang standar


pendidikan guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskann bahwa PPL adalah kegiatan
mahasiswa peserta program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana
pada semester satu dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada semester II
dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri)

1
PPL I dilakukan dengan tahapan observasi, asistensi mengajar, dan 3
siklus pembelajaran terbimbing. Pada tahap awal observasi, mahasiswa
diharapkan terampil dalam mengidentifikasi karakteristik peserta didik,
lingkungan belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan
bertanggungjawab, mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik,
lingkungan belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.

Kegiatan observasi ini juga dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa


dalam menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak
selama proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau
perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Adapun
lokasi pelaksanaan observasi yakni sekolah mitra SMA Negeri 5 Palu. Melalui
laporan ini, diperoleh gambaran tentang kondisi tentang lingkungan akademik dan
non akademik di sekolah.

B. Tujuan Observasi
1. Agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan memaknai
kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses pembelajaran
yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
2. Agar mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkung
akademik dan non akademik di sekolah tempat PPL I
C. Manfaat Observasi
1 Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mengetahui gambaran kondisi lingkungan
danwarga sekolah, dengan mengetahui lingkungan sekolah mahasiswa
dapatlebih cepat beradaptasi dengan sekolah, sehingga pelaksanaan PPL I
dapatdilaksanakan dengan lancar.

2
2 Bagi guru pamong
Diharapkan guru pamong mendapat rekan untuk berdiskusi gunabertukar
pikiran dan menambah wawasan lebih luas.
3 Bagi sekolah
Diharapkan sekolah mendapatkan masukan-masukan yang membangundan
mengembangkan sesuatu yang belum optimal yang diterapkan
olehsekolah.
D. Sasaran Observasi

Sasaran observasi dalam matakuliah Praktik Pengalaman Lapangan I ini


adalah:

1. Karakteristik peserta didik


2. Rencana pelaksanaan layanan
3. Pelaksanaan layanan program BK
4. Manajemen sekolah
5. Lingkungan belajar

3
BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
Dari observasi yang dilakukan berdasarkan sasaran observasi yakni
lingkungan akademik dan non akademik.

1. Karakteristik Peserta Didik


Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sekolah
berperan penting dalam memahami karakteristik tersebut dan memfasilitasi
pembelajaran berbasis profil pelajar Pancasila berdasarkan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru menerapkan
budaya atau nilai-nilai kedisiplinan seperti membuat kesepakatan kelas
sehingga tercipta karakteristik peserta didik yang berakhlak mulia. Dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa, guru berperan penting dalam memahami
teori perkembangan anak seperti perkembangan emosi, sosial dan
moral/spiritual siswa agar guru dapat mengetahui gaya belajar yang sesuai
supaya siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kelas yang menjadi
sasaran observasi karakteristik peserta didik adalah kelas XI MIPA 2 SMA
Negeri 5 Palu. Adapun hasil dari aspek-aspek yang diobservasi sebagai berikut:
a. Budaya sekolah
Suasana sekolah mendukung pembelajaran dan interaksi yang
optimal. Adanya ruang belajar yang memadai, fasilitas yang cukup lengkap
(LCD, laptop, lab biologi, lab fisika, lab Komputer dan perpustakaan)
sangat mendukung pembelajaran dan interaksi yang optimal di dalam kelas.
Secara umum, pihak sekolah sudah berupaya menghidupkan profil pelajar
Pancasila dalam lingkungan sekolah. Adapun penerapan profil Pancasila
dalam sekolah bisa dilihat pada pelaksanaan upacara, perayaan Maulid,
pengadaan, pelatihan baris berbaris, menerima siswa minoritas (non-Islam),
serta pengadaan ekstrakurikuler seperti pramuka dll.

4
b. Budaya kelas
Dalam melakukan kesepakatan kelas, Guru membiasakan siswa
untuk mempersiapakan diri sebelum belajar dengan memberi salam kepada
guru dan membaca doa sebelum dan sesudah belajar.
Guru menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada peserta
didik dengan mewajibkan siswa untuk mengikuti pelaksanaan upacara
bendera di setiap hari Senin, menjaga kebersihan lingkungan sekolah
dengan membuang sampah pada tempatnya, melakukan pengadaan tempat
sampah di setiap sudut sekolah, serta mengadakan kerja bakti.
c. Etnik
Berdasarkan kegiatan obserasi yang telah dilakukan diperoleh hasil
yang menunjukkan bahwa terdapat keberagaman suku pada peserta didik di
SMA Negeri 5 Palu. Akan tetapi, Suku Kaili menjadi suku yang
mendominasi di SMA Negeri 5 Palu, walaupun ada pula peserta didik yang
berasal dari suku makassar, bugis, jawa dan Bali. Meskipun demikian,
keberagaman suku atau etnik yang ada di sekolah tidak menjadi penghalang
bagi peserta didik dalam memperoleh fasilitas dan pelayanan pendidikan
yang sama serta setara. Setiap peserta didik di SMA Negeri 5 Palu
mendapatkan kesetaraan perlakuan dan berbagai hal yang sama tanpa
memandang Etnik
d. Status sosial peserta didik
Berdasarkan hasi observasi yang telah dilakukan terhadap status
sosial peserta didik di SMA Negeri 5 Palu diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa status ekonomi siswa di sekolah tersebut termasuk ke
dalam kategori kelas menengah sampai menengah ke atas. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh keberagaman pekerjaan orang tua siswa. Hal ini
teramati dengan sebagian besar siswa telah memiliki perangkat seluler
(handphone) sekelas smartphone serta memiliki peralatan sekolah pribadi
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dalam menunjang kelancaran
proses pembelajaran mereka di kelas seperti: tas, sepatu, dan seragam.
Keragaman status sosial yang ada di lingkungan sekolah tidak membuat

5
adanya perbedaan perlakuan dalam kegiatan pembelajaran baik dari pihak
sekolah maupun sesama peserta didik karena semua siswa di SMA Negeri 5
Palu diberikan perlakuan dan pelayanan yang sama tanpa adanya
diskriminasi dari salah satu pihak. Pernyataan tersebut didukung dengan
fakta selama kegiatan observasi yang menunjukkan seluruh peserta didik
dapat membaur, rukun, saling bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial yang kontras di lingkungan belajar
SMA Negeri 5 Palu.
e. Minat
Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Asri Djalil selaku
WAKA Kesiswaan di SMA Negeri 5 Palu diketahui bahwa sekolah selalu
mengupayakan dalam optimalisasi pemenuhan kebutuhan belajar peserta
didik. Hal tersebut direalisasikan melalui tiga ranah pengembangan, yakni:
pengembangan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Kegiatan intrakurikuler
sebagai wujud pengembangan kognitif merupakan suatu kegiatan dalam
proses pembelajaran yang berhubungan dengan mata pelajaran dalam
struktur kurikulum, Kebutuhan pembelajaran pada ranah pengembangan
kognitif, peserta didik berada dalam naungan WAKA Kurikulum, sedangan
pengembangan psikomotorik dan afektif berada dalam naungan WAKA
Kesiswaan.
Pada ranah pengembangan psikomotorik, sekolah memberikan
fasilitas pengembangan bakat minat dan keterampilan peserta didik melalui
kegiatan ekstrakurikuler baik itu akademik dan non-akademik.
Pengembangan ranah afektif berfokus pada pembentukan karakter peserta
didik yang salah satunya adalah dalam hal kedisiplinan. Hal tersebut telah
dituangkan menjadi sebuah buku tata tertib peserta didik SMA Negeri 5
Palu. Buku tata tertib tersebut memuat berbagai hak dan kewajiban serta
peraturan yang tentunya disertai sanksi dengan menggunakan sistem poin
yang disesuaikan berdasarkan tingkat atau level pelanggaran yang
dilakukan, dimana jika seorang peserta didik melakukan pelanggaran dan

6
tidak melaksanakan kewajibannya maka akan mendapatkan poin sesuai
yang telah ditetapkan.
f. Gaya belajar
Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam kegiatan observasi
diketahui bahwa terdapat keberagaman gaya belajar yang dimiliki oleh
peserta didik kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 5 Palu dari tiga gaya belajar
rata-rata siswa dikelas XI MIPA 2 memiliki gaya belajr visual dan auditori.
Menurut Slavin (2011), gaya belajar sering disebut sebagai cara belajar
siswa. Gaya belajar peserta didik setiap individu tentunya diekspresikan
sesuai dengan kebiasaan dan keasyikan masing-masing. Ada siswa yang
belajar dengan cara mendengarkan, ada yang belajar dengan cara membaca,
dan ada pula yang belajar dengan cara menemukan. Setiap individu tidak
hanya memiliki satu gaya belajar saja, banyak individu yang memiliki lebih
dari satu gaya belajar, namun pada dasarnya hanya ada satu gaya belajar
yang bersifat dominan dimiliki oleh individu dan hal tersebut sesuai dengan
kemampuan individu tersebut dalam memahami proses pembelajaran. Gaya
belajar siswa yang beragam bertujuan agar dapat belajar dengan nyaman,
dengan demikian diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
baik (Sugihartono, 2007). Hal tersebut tentu mendapat perhatian dari pihak
sekolah SMA Negeri 5 Palu yang diwujudkan dengan kreatifitas guru-guru
pengajar dalam menyiapkan bahan ajar dan format media pembelajaran
untuk menunjang dalam memaksimalkan keberlangsungan proses belajar
peserta didik di kelas dengan gaya belajar yang beragam.
g. Motivasi belajar
Hasil Observasi di kelas XI MIPA SMA N 5 Palu menunjukkan
bahwa sebagian peserta memiliki keingintahuan yang tinggi mengenai
materi yang diberikan guru, terlibat dalam proses pembelajaran. Namun
tidak semua peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi hal ini
terlihat dari ada beberapa siswa yang sering keluar kelas saat pembelajaran.

7
h. Perkembangan emosi
Sekolah sudah mulai memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan
diri melalui ekstrakurikuler. SMAN 5 Palu, sekolah mewadahi 10 jenis
ekstrakurikuler yang menunjang potensi diri peserta didik sesuai minat
bakatnya.Selain itu juga terdapat ruangan-ruangan untuk mengekspresikan
diri peserta didik contohnya seperti ruang keterampilan, ruang labolatorium
dan lain sebagainya.
i. Perkembangan sosial
Berdasarkan hasil observasi peserta didik kelas XI MIPA 2 SMAN 5
Patu maka dapat dikatakan bahwa peserta didik mempunyai perkembangan
sosial yang baik. Pada perkembangan sosial di lingkungan sekolah, dapat
dilihat bahwa peserta didik kelas XI MIPA 2 SMAN 5 Palu merupakan tipe
orang yang suka berkumpul/bergaul, namun tidak sedikit pula peserta didik
yang masih memilih-milih dalam berkelompok.
j. Perkembangan moral dan spritual
Berdasarkan pengamatan langsung di lingkungan sekolah dan di
kelas, dapat dikatakan bahwa perkembangan moral siswa kelas XI sudah
baik dan mulai membiasakan penerapan nilai-nilai yang ada pada Profil
Pelajar Pancasila seperti beriman dan bertakwa ditunjukkan dengan berdoa
sebelum dan sesudah belajar serta saat sudah tiba waktu sholat semuanya
sudah langsung kemasjid tanpa harus dipanggil, bergotong royong
ditunjukkan saat membersihkan kelas maupun lingkungan sekolah lainnya,
dan seterusnya. Adapun sikap lain yang terlihat jelas adalah sopan santun.
Walaupun tidak semua siswa di kelas XI menunjukkan sikap sopan santun
yang seharusnya terhadap guru, namun hal tersebut masih bisa ditoleransi.
k. Perkembangan motorik peserta didik
Berdasarkan hasil kegiatan observasi yang telah dilakukan dngan
mengamati peserta didik ketika sedang mengikuti pembelajaran mata
pelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) terlihat
bahwa kemampuan motorik siswa kelas XI di SMA Negeri 5 Palu beraneka
ragam, ada yang Sangat Baik dan terampil, Baik, Sedang, dan Kurang baik.

8
Akan tetapi, hasil pengamatan menunjukkan peserta didik di sekolah ini
cenderung didominasi oleh siswa dengan kemampuan motorik yang Baik
karena tidak ada siswa disabilitas.
L. Keterlibatan peserta didik
Dari hasil observasi peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran
berlangsung dan aktif bertanya saat ada materi yang tidak dimengerti. Guru
memotivasi siswa dengan bantuan sistem reward sehingga diharapkan
meningkatkan daya saing dan sportifitas peserta didik selaa kegiatan akan
dan saat berlangsung untuk berusaha memberikan dan menjadi kelas terbaik
2. Perangkat Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPLBK)
atau yang dulu dikenal sebagai satuan kegiatan layanan. RPLBK merupakan
suatu perangkat pembelajaran BK yang dibuat untuk menjadi acuan dalam
pelaksanaan layanan BK. RPLBK dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ini bisa dikatakan sama dalam segi fungsi yaitu sebagai panduan untuk
memberikan layanan atau pembelajran, tetapi yang membedakan adalah kalau
RPP itu dibuat dan diterapkan oleh guru bidang studi atau mapel. Sedangkan
RPLBK itu dibuat oleh guru BK atau pembimbing. RPLBK adalah suatu acuan
atau langkah taktis yang di buat oleh seorang guru pembimbing, hal ini
bertujuan untuk memudahkan pembimbing dalam memberikan layanan kepada
siswa, RPLBK merupakan salah satu perangkat yang ada dalam Bimbingan
dan Konseling. Sedangkan di dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
dan Konseling itu terdiri dari: a. Penetapan metode, tekhnik khusus, media dan
alat, b. Penyampaian bahan, dan pemanfaatan sumber bahan, c. Pengaktifan
narasumber,d. Efisiensi waktu
Komponen Rencana Pelaksanaan Layanan
1) Komponen yang terkait bidang RPL BK. Bidang ini biasanya berisikan
topik pembelajaran, karir, pribadi maupun capaian sosial.

9
2) Komponen yang berkaitan dengan topik. Topik RPL berisikan dengan
ragam topik yang ada pada layanan bimbingan konseling di satuan
pendidikan.
3) Komponen tentang tujuan umum. Tujuan umum dirumuskan dalam
beberapa hal yakni pada aspek SKKPD, tujuan pada bidang layanan serta
rumusan pada bidang masalah.
4) Komponen tujuan khusus. Sedangkan tujuan khusus berisikan berbagai
rincian dari tujuan khusus. Dan masih banyak komponen lainnya yang bisa
dipelajari.
5) Komponen sasaran layanan. Komponen tersebut biasanya terdapat pada
bagian – bagian di kelas dan langsung diambil oleh oleh guru BK.
6) Komponen materi layanan. Komponen tersebut akan berisikan berbagai
pokok – pokok materi yang sudah diberikan.
7) Komponen selanjutnya yakni mengenai alokasi waktu. Alokasi waktu
nantinya berkaitan dengan jumlah bimbingan guru BK dengan para peserta
didik yang membutuhkan pemecahan solusi.
Strategi dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) yakni :
1) Guru BK perlu melakukan adanya pernyataan tujuan, serta ikut
menjelaskan adanya langkah – langkah kegiatan serta bagaimana bentuk
dan model untuk mengarahkan kegiatan.
2) Guru BK akan memasuki tahap transisi di mana guru BK akan siap siaga
dalam menanyakan aspek kesiapan yang terdapat dalam diri peserta didik
mengenai kinerja guru BK dan konselor yang seharusnya.
3) Seorang guru BK dapat ikut menguatkan maupun memberika perencanaan
tindak lanjut mengenai aktivitas yang akan dilakukan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pada RPL, dapat disimpulkan bahwa


RPL yang digunakan sudah baik. Terlihat dari kelengkapan komponen
minimum yakni tujuan pemberian layanan, langkah-langkah pemberian
layanan, dan sesuai asesmen kebutuhan peserta didik. RPL telah disusun secara
runtut, sistematis, dan sesuai dengan alokasi waktu serta terdapat beberapa

10
asesmen yang sesuai. Selanjutnya, RPL tersebut sudah memenuhi kriteria yang
telah disebutkan diatas yakni Esensial, bermakna, kontekstual,
berkesinambungan serta sederhana. Selan itu, terdapat juga beberapa
komponen pendukung seperti sumber/media pemberian layanan.
3. Pelaksanaan Pemberian Layanan
Selain megobservasi pemberian layanan saya juga melihat
bagaimana keterlaksanaan program BK di sekolah. Karena pemberian layanan
mengacu pada program yang telah dibuat guru BK dan pemberian layanan
dalam BK ada Berbagai macam. Program bimbingan dan konseling di SMA
Negeri 5 Palu merupakan satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan
konseling yang akan dilaksanakan pada priode waktu tertentu. Pelaksanaan
program bimbingan dan konseling merupakan sebagai acuan bagi pelaksanaan
kerja guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri 5 Palu yang bertujuan
membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembanganya
yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling juga berperan dalam membantu kelancaran proses
pembelajaran dikelas dan diluar kelas, karena itulah maka setiap siswa
memerlukan bimbingan dan konseling.
Secara umum pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah terdiri
dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pembuatan, pelaksanaan, dan evaluasii
program. Satu tahapan dengan tahapan lainnya saling berkaitan dan harus
dilaksanakan agar tujuan bimbingan konseling tercapai.
a. Perencanaan program
Di awal tahun ajaran baru, guru BK harus membuat perencanaan
program disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Biasanya guru BK membuat
Need Assesment (penilaian kebutuhan), yaitu rumusan penilaian kebutuhan
peserta didik dan lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang
diharapkan dikuasai peserta didik, bisa menggunakan instrumen ITP (Inventory
Tugas Perkembangan), AUM (Alat Ungkap Masalah), DCM (Daftar Cek
Masalah), ataupun dengan AKPD (Angket Kebutuhan Peserta Didik) yang
dibuat berdasarkan SKKPD (Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik)

11
yang telah dirumuskan oleh ABKIN (Asosiasi Bimbingan Konseling
Indonesia).
Di dalam SKKPD ini, mencakup sepuluh aspek perkembangan
individu (SD dan SMP) dan sebelas aspek perkembangan individu (SMA dan
PT). Kesebelas aspek perkembangan tersebut adalah; (1) Landasan hidup
religius; (2) Landasan perilaku etis; (3) Kematangan emosi; (4) Kematangan
intelektual; (5) Kesadaran tanggung jawab sosial; (6) Kesadaran gender; (7)
Pengembangan diri; (8) Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku
ekonomis); (9) Wawasan dan kesiapan karier; (10) Kematangan hubungan
dengan teman sebaya; dan (11) Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga
(hanya untuk SMA dan Perguruan Tinggi)
b. Penyusunan atau Pembuatan program
Setelah membuat data kebutuhan siswa, maka dibuatlah program yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut. Biasanya dibuat dalam satu draf
mulai dari perhitungan jam efektif layanan BK, PROTA, PROMES, Satlay
sampai rancangan anggaran pengeluaran layanan bimbingan konseling.
c. Pelaksanaan program
Pelaksanaan program meliputi empat komponen, yaitu: pelayanan
dasar, pelayanan responsif, pelayanan perencanaan individual dan dukungan
sistem.
d. Evaluasi program
Evaluasi ada yang sifatnya segera, ada yang dilakukan per semester,
dan evaluasi keseluruhan program yang dilakukan diakhir tahun
Dari hasil Observasi pelaksanaan layanan Informasi stop perilaku
bullying di dalam kelas sudah berjalan dengan efektif karena dalam pemberian
layanan informasi siswa terlihat aktif saling curah pendapat dengan guru bk dan
dalam hal ini saya juga melihat semua siswa sangat dekat dengan guru BK jadi
mereka selalu menghubunngi guru BK apabila membutuhkan bantuan atau
solusi dari masalah ataupun kendala yang mereka alami disekolah.
Layanan informasi di kelas ini dilakukan saat ada guru mata pelajaran
yang tidak masuk kelas. Karena tidak semua layanan bimbingan dan konseling

12
terlaksanakan hal ini dikarenakan kurangnya estimasi waktu yang cukup dan
tidak adanya jam BK di kelas. Layanan bimbingan dan konseling yang sering
digunakan yaitu layanan konseling individual, layanan penempatan dan
penyaluran. Dikarenakan saat pemberian layanan ini cenderung siswa yang
bermasalah contohnya terlambat maka siswa akan diproses untu diberikan
layanan konseling individual. Untuk bimbingan kelompok juga terlaksana
namun tidak sesering konseling individu, dalam bimbingan kelompok ini
membahas pilihan studi lanjut setelah lulus SMA dan jumlah siswa dalam
bimbingan kelompok sebanyak 10 orang.
Penyusunan program bimbingan dan konseling juga sudah sesuaii
dengan yang diharapkan dimana guru bimbingan dan konseling mengumpulkan
berbagai informasi tentang hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program.
Seperti mengobservasi siswa, melihat rapot siswa sebelum bagi rapot kepada
wali kelas masing-masing guru bimbingan dan konseling melihat tingkah
lakunya didalam rapotkan ada tertera penilaian sikap, kerajinan dan kehadiran
dari situalah saya melihat dalam pengumpulan data penyusunan program
bimbingan dan konseling.
4. Manajemen sekolah
a. Manajemen kesiswaan
Berdasarkan hasil observasi manajemen kesiswaan terkait dengan
penerimaan peserta didik baru dilakukan sesuai dengan acuan dinas
pendidikan. Penerimaan calon peserta didik tidak menggunnakan seleksi,
akan tetapi lebih diprioritaskan berdasarkan zona tempat tinggal yang masih
terjangkau. Dalam kegiatan penerimaan siswa baru dilakukan orientasi dan
juga pelatihan pendidikan karakter.
Sekolah membekali siswa dalam tiga ranah pengembangan, yaitu
kognitif yang dikembangkan melalui pembelajaran di kelas berada dalam
naungan waka kurikulum. Ranah afektif dan psikomotorik pada peserta didik
dikembangkan melalui kegiatan ekstrakulikuler, OSIS, Pramuka yang wajib
diikuti seluruh siswa, Dll, Kegiatan ekstrakulikuler merupakan
pengembangan bakat dan minat yang berada dalam naungan waka kesiswaan.

13
b. Manajemen kurikulum
SMA Negeri 5 Palu saat ini menjalankan kurikulum 2013, bidang
yang mengelola kurikulum di sekolah yakni Wakil Kepala Sekolah
(Wakasek) Bidang Kurikulum. Rancangan dan desain kurikulum yang
diterapkan mengikuti peraturan kurikulum pemerintah pusat.
Pelaksanaan kurikulum juga dilakukan monitoring atau pemantauan
supaya dapat berjalan dengan baik melalui: administrasi, supervisi
pembelajaran, penilaian kinerja semua guru. Selain itu, juga dilakukan
refleksi dengan cara melakukan evaluasi setiap akhir tahun akademik untuk
mengetahui semua kendala pelaksanaan, review, apakah ada kebijakan baru,
refleksi dan sebagai bahan pertimbangan kebijakan selanjutnya supaya
pelaksanaan kurikulum dapat berjalan semakin baik.
c. Manajemen sumber daya manusia
Proses penerimaan guru di SMAN 5 Palu dilihat dari kebutuhan guru.
Proses penerimaan dapat berdasarkan guru-guru PNS yang ditempatkan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan untuk proses
penerimaan guru honor pihak SMAN 5 Palu memberikan informasi melalui
media elektronik maupun cetak kepada publik dengan kriteria yang sudah
ditetapkan oleh SMAN 5 Palu. Terkait dengan proses tahap-tahap seleksi
dilihat dari kondisi yang ada. Serta ada kegiatan pembekalan dan terdapat
kegiatan khusus untuk pengembangan guru yang diselenggarakan oleh dinas
pendidikan. Setiap ada guru baru SMAN 5 Palu memberikan pembinaan
sebelum pelaksanaan tugas. Pembinaan tersebut berisi bagaimana cara
mengajar yang baik, bagaimana cara menghadapi peserta didik yang memiliki
karakterisktik berbeda.
d. Manajemen sarana dan prasarana
Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana adalah
data yang berdasarkan pada analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara
menanyakan kepada semua bidang yanng disekolah apa saja yang dibutuhkan
setiap bidang misalnya dari bidang perpustakaan, Lab MIPA, kebutuhan guru

14
dan bidang lainnya apa saja yang dibutuhkan kemudian dibuatkan data
dengan tujuan untuk memenuhi masing-masing bidang..
Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan
untuk mendukung pembelajaran, yaitu lapangan sekolah yang digunakan
untuk pembelajaran Penjasorkes, serta ada juga lab biologi dan fisika dan lab
Komputer serta ada ruang keterampilan. Dan untuk penunjang informasi
pengimputan data-data secara digital di SMA N 5 Palu sudah dilengkapi
dengan komputer dan jaringan Wifi yang memadai. Namun untuk sarana
prasaran dalam bentuk media pembelajaran seperti LCD dan Laptop belum
semua guru menggunakan hanya ada beberapa guru saja yang menggunakan
dalam pembelajaran.
e. Manajemen aggaran
Secara umum manajemen anggaran disekolah sebagai bentuk kegiatan
pengelolahan keuangan di lingkungan sekolah meliputi perencanaan
anggaran, organisasi pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggungjawaban. Manajemen anggaran dan penggunaan rencana
anggaran pendapatan dan belanja sekolah dilakukan untuk meminimalkan
penyalahgunaan anggaran sekolah dapat dilakukan dengan cara diterapkan
manajemen yang tertib, meliputi tertib program, tertib anggaran, tertib
administrasi, tertib pelaksanaan dan tertib pengendalian serta pengawasan
anggaran sekolah. Adapun sumber anggaran di SMA N 5 Palu diperoleh
melalui dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
f. Manajemen sistem informasi
Informasi data yang dikumpulkan antara lain sistem informasi profil
sekolah, sistem informasi personalia, sistem informasi sarana dan prasarana, sistem
informasi keuangan, sistem informasi siswa, sistem informasi akademik, dan sistem
informasi perpustakaan. Manejemen sistem informasi yang ada di SMA Negeri 5
Palu sudah melalui akses data pokok pendidikan (Dapodik), sehingga dapat
digunakan sebagai data dalam mendukung pembelajaran.

15
g. Manajemen keterlaksanaan
Perangkat yang dimiliki SMA Negeri 5 Palu untuk membantu sistem
administrasi antara lain yaitu komputer dan jaringan internet. Administrasi
meliputi administrasi persuratan, kepegawaian, kesiswaan, kurikulum,
laboratorium, perpustakaan, dan sarana prasarana. Pada masin-masing bagian
administrasi selalu ada evaluasi setiap akhir semester
5. Lingkungan belajar
a. Latar belakang sosial-ekonomi murid
Dari hasil observasi siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 5 Palu bahwa
latar belakang sosial ekonomi peserta didik mayoritas berada pada
tingkatan kelas menengah. Peserta didik dengan kondisi ekonomi yang
berbeda tetap memiliki hak yang sama dalam mengakses dan memperoleh
layanan pendidikan yang berkualitas.
b. Kualitas pembelajaran dikelas
Kegiatan pembelajaran sudah baik karena didukung oleh sarana seperti
ruang kelas, meja dan kursi sehingga semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran di dalam kelas. Namun, masih ada siswa yang kurang
memperhatikan pembelajaran. Oleh karena itu, metode pembelajaran perlu
selalu untuk di modifikasi sesuai dengan kebutuhan belajar peserta yang
didik mulai dari kesiapan belajar, gaya belajar dan profil belajar peserta
didik.
c. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Guru melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran. Guru selalu
bertukar pikiran dengan guru lain, menerima kritik dan saran demi
mengembangkan kemampuannya dalam mengelolah pembelajaran dikelas
d. Kepemimpinan Intruksional
Kepala Sekolah bersama semua pihak sekolah selalu bekerja sama dan
berperan dalam meningkatkan mutu pembelajaran satuan pendidikan.
e. Iklim keamanan dan satuan pendidikan
Satuan pendidikan memiliki perlindungan dan rasa aman bagi wagaa
satuan pendidikan baik secara fisik maupun psikologis.

16
f. Iklim kebinekaan dan satuan pendidikan
Satuan pendidikan mengahargai adanya keagaman agama sosial budaya.
Sebagai contoh dilingkungn sekolah terdapat keragaman, agama, suku,
sosial budaya namun tidak ada pihak yang merasa diasingkan, semua
memiliki hak yang sama..
g. Iklim kesetaraan gender
Satuan pendidikan berperilaku adil terhadap semua warga satuan
pendidikan tanpa adanya perbedaan gender. Semua memiliki kesempatan
dan hak yang sama dalam poses pendidikan.
h. Iklim inklusivitas
Siswa penyandang disabilitas untuk sekarang di sekolah ini tidak ada.
Tetapi tidak ada perbedaan semua diterima mau itu dia termasuk lamban
atau cepat tidak dibedakan.
i. Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Dukungan orang tua murid sangat baik, orangtua selalu mendukung
program yang dilaksanakan oleh sekolah
B. Analisis Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
a. Budaya sekolah
Suasana sekolah sudah mendukung pembelajaran dan interaksi yang
terjadi sudah optimal dan profil pelajar pancasila sudah diterapkan di
lingkungan sekolah SMA Negeri 5 Palu. Berdasarkan hasil interpretasi saya
profil belajar Pancasila sudah diterapkan disekolah, seperti: Bergotong royong
ketika proses pembelajran dilaksanakan secara berkelompok; Beriman dan
bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia dengan membiasakan
peserta didik shalat berjamaah; mandiri untuk mencari referensi atau sumber
belajar; bernalar kreatif ketika menghasilkan gagasan orisinal untuk
mengekspresikan pikiran atau perasaan.

17
b. Budaya kelas
Melakukan kesepakatan kelas, guru membiasakan siswa untuk
mempersiapakan diri sebelum belajar dengan memberi salam kepada guru dan
membaca doa sebelum dan sesudah belajar.
Guru menekankan nilai-nilai profil pelajar pancasila kepada peserta
didik dengan mewajibkan siswa untuk mengikuti pelaksanaan upacara bendera
di setiap hari Senin, menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan
membuang sampah pada tempatnya, melakukan pengadaan tempat sampah di
setiap sudut sekolah, serta mengadakan kerja bakti.
c. Etnik
Peserta didik SMA Negeri 5 Palu mayoritas suku kaili, dan ada juga
peserta didik yang berasal dari suku makassae, bugis, jawa dan bali meskipun
demikian keragaman suku atau etnik yang ada di SMA Negeri 5 Palu tidak
menjadi penghalang bagi peserta didik dalam memperoleh fasilitas dan
pelayanan pendidikan yang sama serta setara.
d. Status sosial peserta didik
Status ekonomi siswa di SMA Negeri 5 Palu tersebut termasuk ke
dalam kategori kelas menengah sampai menengah ke atas. Perbedaan tersebut
disebabkan oleh keberagaman pekerjaan orang tua siswa. Keragaman status
sosial yang ada di lingkungan sekolah tidak membuat adanya perbedaan
perlakuan dalam kegiatan pembelajaran baik dari pihak sekolah maupun
sesama peserta didik karena semua siswa di SMA Negeri 5 Palu diberikan
perlakuan dan pelayanan yang sama tanpa adanya diskriminasi dari salah satu
pihak.
e. Minat
SMA Negeri 5 Palu selalu mengupayakan dalam optimalisasi
pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik. Hal tersebut direalisasikan
melalui tiga ranah pengembangan, yakni: pengembangan kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Kegiatan intrakurikuler sebagai wujud
pengembangan kognitif merupakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran
yang berhubungan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum, Pada

18
ranah pengembangan psikomotorik, sekolah memberikan fasilitas
pengembangan bakat minat dan keterampilan peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler baik itu akademik dan non-akademik. Pengembangan ranah
afektif berfokus pada pembentukan karakter peserta didik yang salah satunya
adalah dalam hal kedisiplinan.
f. Gaya belajar
Menurut Slavin (2011), gaya belajar sering disebut sebagai cara belajar
siswa. Gaya belajar peserta didik setiap individu tentunya diekspresikan sesuai
dengan kebiasaan dan keasyikan masing-masing. Ada siswa yang belajar
dengan cara mendengarkan, ada yang belajar dengan cara membaca, dan ada
pula yang belajar dengan cara menemukan. Setiap individu tidak hanya
memiliki satu gaya belajar saja, banyak individu yang memiliki lebih dari satu
gaya belajar, namun pada dasarnya hanya ada satu gaya belajar yang bersifat
dominan dimiliki oleh individu dan hal tersebut sesuai dengan kemampuan
individu tersebut dalam memahami proses pembelajaran. Gaya belajar siswa
yang beragam bertujuan agar dapat belajar dengan nyaman, dengan demikian
diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik (Sugihartono,
2007).
g. Motivasi belajar
Peserta didik memiliki keingintahuan yang tinggi mengenai materi
yang diberikan guru, terlibat dalam proses pembelajaran. Namun tidak semua
peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi hal ini terlihat dari ada
beberapa siswa yang sering keluar kelas saat pembelajaran.
h. Perkembangan emosi
Sekolah sudah mulai memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri
melalui ekstrakurikuler. SMAN 5 Palu, sekolah mewadahi 10 jenis
ekstrakurikuler yang menunjang potensi diri peserta didik sesuai minat
bakatnya.Selain itu juga terdapat ruangan-ruangan untuk mengekspresikan diri
peserta didik contohnya seperti ruang keterampilan, ruang labolatorium dan
lain sebagainya.

19
i. Perkembangan sosial
Peserta didik kelas XI MIPA 2 SMAN 5 Patu maka dapat dikatakan
bahwa peserta didik mempunyai perkembangan sosial yang baik. Pada
perkembangan sosial di lingkungan sekolah, dapat dilihat bahwa peserta didik
kelas XI MIPA 2 SMAN 5 Palu merupakan tipe orang yang suka
berkumpul/bergaul, namun tidak sedikit pula peserta didik yang masih
memilih-milih dalam berkelompok.
j. Perkembangan moral dan spritual
Perkembangan moral siswa kelas XI sudah baik dan mulai
membiasakan penerapan nilai-nilai yang ada pada Profil Pelajar Pancasila
seperti beriman dan bertakwa ditunjukkan dengan berdoa sebelum dan
sesudah belajar serta saat sudah tiba waktu sholat semuanya sudah langsung
kemasjid tanpa harus dipanggil, bergotong royong ditunjukkan saat
membersihkan kelas maupun lingkungan sekolah lainnya, dan seterusnya.
Adapun sikap lain yang terlihat jelas adalah sopan santun.
k. Perkembangan motorik peserta didik
Peserta didik ketika sedang mengikuti pembelajaran mata pelajaran
PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) terlihat bahwa
kemampuan motorik siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 5 Palu beraneka
ragam, ada yang Sangat Baik dan terampil, Baik, Sedang, dan Kurang baik.
Akan tetapi, hasil pengamatan menunjukkan peserta didik di sekolah ini
cenderung didominasi oleh siswa dengan kemampuan motorik yang Baik
karena tidak ada siswa disabilitas.
L. Keterlibatan peserta didik
peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung dan aktif
bertanya saat ada materi yang tidak dimengerti. Guru memotivasi siswa
dengan bantuan sistem reward sehingga diharapkan meningkatkan daya saing
dan sportifitas peserta didik selaa kegiatan akan dan saat berlangsung untuk
berusaha memberikan dan menjadi kelas terbaik

20
2. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPLBK) atau
yang dulu dikenal sebagai satuan kegiatan layanan. RPLBK merupakan suatu
perangkat pembelajaran BK yang dibuat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
layanan BK.. ragam komponennya dalam penyusunan RPL yaitu Pertama,
komponen yang terkait bidang RPL BK. Bidang ini biasanya berisikan topik
pembelajaran, karir, pribadi maupun capaian sosial. Kedua, komponen yang
berkaitan dengan topik. Topik RPL berisikan dengan ragam topik yang ada pada
layanan bimbingan konseling di satuan pendidikan. Ketiga, komponen tentang
tujuan umum. Tujuan umum dirumuskan dalam beberapa hal yakni pada aspek
SKKPD, tujuan pada bidang layanan serta rumusan pada bidang masalah.
Keempat, komponen tujuan khusus. Sedangkan tujuan khusus berisikan berbagai
rincian dari tujuan khusus. Dan masih banyak komponen lainnya yang bisa
dipelajari. Kelima, komponen sasaran layanan. Komponen tersebut biasanya
terdapat pada bagian – bagian di kelas dan langsung diambil oleh oleh guru BK.
Keenam, komponen materi layanan. Komponen tersebut akan berisikan berbagai
pokok – pokok materi yang sudah diberikan. Ketujuh, komponen selanjutnya
yakni mengenai alokasi waktu. Alokasi waktu nantinya berkaitan dengan jumlah
bimbingan guru BK dengan para peserta didik yang membutuhkan pemecahan
solusi.
3. Pelaksanaan Pemberian Layanan
Pemberian layanan di SMA Negeri 5 Palu sudah terlaksana yaitu
pemberian layanan informasi yang bertema stop perilaku bullying, konseling
individu untuk siswa yang bolos dan bimbingan kelompok yang membahas tema
pilih studi lanjut setelah lulus SMA. Namun untuk pemberian layanan dalam BK
tidak setiap saat dikarenakan estimasi waktu di kelas yang kurang dan tidak
adanya jam BK

21
4. Manejemen Sekolah
a. Manajemen Kesiswaan

Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas adalah kelengkapan belajar.


Adapun upaya yang dilakukan satuan Pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut adalah pemenuhan sarana dan prasarana di sekolah, serta memfasilitasi
beasiswa proyek Indonesia Pintar bagi siswa yang kurang mampu. Semuanya
berbasis data termasuk manajemen sekolah, seperti analisis kebutuhan siswa,
kebutuhan siswa dirangkum kemudian diprogram yang disebut program Dana
BOS sekolah.

b. Manajemen Kurikulum

Satuan Pendidikan mengelola pembelajaran sesuai dengan program


perencanaan yaitu program jangka Panjang, program jangka menengah, dan
jangka pendek. Perencanaan dan desain kurikulum diprogram diawal semester,
adapun kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 yang
disempurnakan. Monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum untuk proses
pembelajaran dilaksanakan sekali dalam sebulan, untuk kurikulum terlaksana
biasanya dilakukan diakhir semester, untuk evaluasi proses dilakukan sekali
dalam sebulan, juga diadakan briefing sekali dalam semingu untuk mengevaluasi
proses pembelajaran.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia

Proses penerimaan guru dalam satuan Pendidikan khususnya di sekolah


ini diadakan oleh Dinas Pendidikan. Tidak ada penerimaan khusus untuk
menerima guru, tergantung dari Dinas Pendidikan yang menyediakan. Perekrutan
guru honor diawali dengan memasukan surat lamaran kerja kemudian akan
ditindak lanjut oleh pihak sekolah, pelatihan juga akan diberikan pada guru baru
sebelum masuk ke kelas untuk mengajar akan diberikan bimbingan khusus,. .
d. Manajemen sarana & prasarana

Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana adalah


data yang berdasarkan pada analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara

22
menanyakan ke guru terkait apa saja yang dibutuhkan kemudian dibuatkan data.
Penggunaan sarana dan prasarana kurang efektif. Seperti LCD dan Laptop yang
disiapkan oleh sekolah sangat jarang digunakan oleh guru. Selain itu, terdapat
sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran, seperti lapangan sekolah yang digunakan untuk
pembelajaran Penjasorkes, serta ada juga lab Bahasa dan lab Komputer.

e. Manajemen anggaran

Satuan Pendidikan memilki sistem dalam merencanakan, melaksanakan,


dan memonitor anggaran dan penggunaaannya.
f. Manajemen Sistem Informasi

Informasi atau data yang dikumpulkan dalam mendukung proses


pembelajaran adalah sistem informasi data yang merupakan laporan dari pihak
yang akan menggunakan sarana nantinya, yang dilakukan melalui analisis
kebutuhan. Semua program yang dilaksanakan tidak akan dijalankan jika tidak
dilakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Seperti memanfaatkan data dari
dapodik. Informasi dikelola sehingga pembelajaran bisa dilakukan berbasis data
berdasarkan laporan. Hanya operator sekolah, wali kelas, kepala sekolah dan
wakilnya yang bisa mengakses.
g. Manajemen Ketatalaksanaan

Hal yang dilakukan satuan Pendidikan untuk membantu sistem


administrasi adalah menyediakan jaringan internet.
5. Observasi Lingkungan Belajar
a. Latar belakan Sosial-Ekonomi Murid

Latar belakang ekonomi murid yaitu ekonomi kelas menengah yang


dominan, Tidak ada deskriminasi murid berdasarkan latar belakang status sosial-
ekonomi murid semua murid diperlakukan dengan adil di lingkungan sekolah.

23
b. Kualitas Pembelajaran dikelas

Pembelajaran di kelas sudah berkualitas karna mencakup seluruh aspek


yang diamati, dan media alat permainan edukatif dikelas serta bahan belajar
sudah terpenuhi.
c. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru

Guru harus mau dan mampuh untuk selalu belajar demi mengembangkan
ilmu yang ia miliki agar lebih fleksibel dalam melaksanakan pembelajaran.
d. Kepemimpinan intruksional

Untuk peningkatan mutu pembelajaran dan mencapai visi misi sekolah,


kepala sekolah harus menjadi pemimpin yang bisa membangun kebersamaan
dan selalu berkoordinasi dengan bawahannya.
e. Iklim Keamanan Di Satuan Pendidikan
Memberikan rasa aman bagi peserta didik dan orangtua adalah salah satu
tujuan dari sekolah keamanan peserta didik baik dari kasus kekerasan seksual
maupun kasus perundungan tidak pernah terjadi
f. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan

Lingkungan sekolah sangat menghargai keberagaman yang terdapat


disekolah dan memberikan hak yang sama pada setiap anak tanpa pembedaan
sedikitpun
g. Iklim Kesetaraan Gender

Prilaku adil kepada setiap peserta didik adalah cerminan dari satuan
pendidikan dan kesetaraan gender juga selalu di dukung oleh seluruh pihak
dalam lingkungan sekolah.
h. Iklim Inklusivitas

Siswa penyandang disabilitas untuk sekarang di sekolah ini tidak ada.


Tetapi tidak ada perbedaan semua diterima mau itu dia termasuk lamban atau
cepat tidak dibedakan.
i. Dukungan Orangtua dan Murid

Dukungan dari ongtua dan kerjasama yang baik antar orang tua dan
pihak sekolah sangat menunjang kelancaran pendidikan

24
C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
Selama kegiatan observasi dalam pengenalan praktek lapangan (PPL)
ini tidak selalu berjalan dengan lancar. Pelaksanaan observasi terdapat dua faktor
yang mempengaruhi terlaksananya kegiatan PPL 1 di SMA Negeri 5 Palu sebagai
berikut:
1. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Adapun faktor penghambat pelaksanaan kegiatan observasi PPL 1
di SMA Negeri 5 Palu sebagai berikut:
 Cuaca (hujan) yang menyebabkan saya datang terlambat
kesekolah
 Jarak rumah dan sekolah sangat jauh
 Kehadiran siswa , siswa di kelas tempat observasi tidak hadir
semua saat melakukan observasi.
2. Faktor Pendorong Pelaksanaan Observasi
Adapun faktor pendorong pelaksanaan kegiatan observasi PPL 1 di
SMA Negeri 5 Palu sebagai berikut:
 Kepala sekolah, guru dan peserta didik menyambut dengan baik
selama melakukan kegiatan observasi di SMA Negeri 5 Palu
 Adanya partisispasi dari peserta didik selama observasi.
 Guru pamong sangat baik dan mau menuntun serta membimbing
mahasiswa dengan sabar.
 Adanya koordinasi yang baik dengan Dosen Pembimbing
Lapangan.

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Observasi terkait karakteristik peserta didik di SMAN 5 Palu yang
terdiri dari aspek budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik,
identifikasi kesiapan siswa, perkembangan emosi, perkembangan sosial,
perkembangan fisiologis dan perkembangan moral/spiritual dapat saya
menyimpulkan bahwa peserta didik SMAN 5 Palu sudah menerapkan budaya
sekolah yang berbasis seni budaya dan adiwiyata sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
Berdasarkan hasil bservasi RPL yang dibuat oleh guru sudah memiliki
tujuan pemberian layanan yang sesuai dengan capaian yang ada di RPL, terdiri
dari 3 tahap kegiatan .
Berdasarkan observasi pelaksanaan pemberian layanan dalam program BK
sudah sangat baik hambatan yang ada hanya masalah minim waktu karena guru
BK tidak memiliki jam masuk kelas
Manajemen sekolah tersusun rapi dan dikoordinasikan dengan baik.
Fasilitas serta sarana prasarana tersedia dengan baik dan sesuai kebutuhan
untuk mendukung proses pembelajaran.
Lingkungan belajar di sekolah mendukung seluruh peserta didik
meskipun peserta didik di SMAN 5 Palu berasal dari latar belakang yang
berbeda-beda.
B. Refleksi
Perencanaan dan pelaksanaan observasi dapat berjalan sesuai jadwal yang
telah ditentukan karena adanya kerjasama antara observer (mahasiswa PPL)
dengan pihak-pihak sekolah juga peserta didik. Hal yang sangat membantu
observer adalah kekompakan dan pembagian tugas sesama mahasiswa PPL yang
lain yang berjumlah 5 orang. Mulai dari pembuatan lembar angket karakteristik
peserta didik, pelaksanaan wawancara dengan pihak sekolah dan pengamatan di
ruang kelas. Setiap mahasiswa mendapatkan tugas masing-masing dan setelah
melakukan observasi, diadakan sharing shassion terhadap hasil pengamatan.

26
Sehingga semua mahasiswa mudah memahami dan mengatasi kendala yang
dialaminya.
C. Rencana Tindak Lanjut
Rencana saya kedepannya untuk tindak lanjut dari kegiatan observasi ini
adalah dengan saya mengetahui karakteristik siswa maka saya akan membuat
perangkat pembelajaran dengan berdasarkan kebutuhan siswa. Selain itu saya
akan mencari bagaimana cara agar suasana belajar menjadi menyenangkan dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai dan pembelajaran menjadi efektif serta
inovatif. Saya akan menggunakan teknologi yang ada untuk membantu dalam
proses pembelajaran.

27
DAFTAR PUSTAKA
Anti, Erman dan Prayitno. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta:
PT. Rineka Cipta)
https://educhannel.id/blog/artikel/kesiapan-belajar.html
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/perangkat-ajar/konsep-
komponen-modul-ajar/
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/77/71
http://repository.upi.edu/32737/4/T_BK_1502755_Chapter1.pdf

28
LAMPIRAN

29
DOKUMENTASI

Orientasi

Observasi Manajemen Sekolah

Observasi Karakteristik Observasi keterlaksanaan Program BK

30
Upacara Bendera

Konsultasi dengan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Observasi pemberian layanan Pemeriksaan laporan dan tanda tangan

31
Observasi Perangkat Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)

32
LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Nama Mahasiswa PPG : MOH HALIM
Kelas Sasaran Observasi : XI MIPA 2
Untuk Siklus Pembelajaran : ( ) Terbimbing
( ) Mandiri, Siklus Ke
Tanggal Materi Observasi Hasil Observasi
9-1-2023 Budaya sekolah Berdasarkan kegiatan
 Apakah suasana sekolah observasi yang telah
mendukung pembelajaran dan dilakukan didapatkan hasil
interaksi yang optimal? bahwa suasana sekolah
 Secara umum, apakah profil mendukung pembelajaran
pelajar Pancasila dihidupkan dan interaksi yang optimal.
dalam sekolah? Selain itu, profil pelajar
pancasila juga dihidupkan
dalam sekolah.
Interpretasi:
Adanya interaksi yang aktif
dilakukan antara peserta
didik dengan guru ketika di
lingkungan sekolah
Budaya kelas Haisl Observasi
 Bagaimana guru dan peserta Guru membiasakan siswa
didik melakukan kesepakatan untuk mempersiapakan diri
kelas? sebelum belajar dengan
 Bagaimana guru menekankan memberi salam kepada guru
nilai-nilai profil pelajar dan membaca doa sebelum
Pancasila kepada peserta didik, dan sesudah belajar.
Guru menekankan nilai-nilai
profil pelajar pancasila

33
Interpretasi:
Guru melakukan kesepakatan
kelas
Etnik bahwa terdapat keberagaman
Bagaimana keragaman etnik suku pada peserta didik di
peserta didik SMA Negeri 5 Palu. Akan
tetapi, Suku Kaili menjadi
suku yang mendominasi di
SMA Negeri 5 Palu,
walaupun ada pula peserta
didik yang berasal dari suku
makassar, bugis, jawa dan
Bali
Interpretasi:
keberagaman suku atau etnik
yang ada di sekolah tidak
menjadi penghalang bagi
peserta didik dalam
memperoleh fasilitas dan
pelayanan pendidikan yang
sama serta setara. Setiap
peserta didik di SMA Negeri
5 Palu mendapatkan
kesetaraan perlakuan dan
berbagai hal yang sama tanpa
memandang Etnik
Status sosial peserta didik status sosial peserta didik di
Bagaimana status sosial siswa SMA Negeri 5 Palu diperoleh
SMAN 5 Palu hasil yang menunjukkan
bahwa status ekonomi siswa

34
di sekolah tersebut termasuk
ke dalam kategori kelas
menengah sampai menengah
ke atas.
Interpretasi:
Keragaman status sosial yang
ada di lingkungan sekolah
tidak membuat adanya
perbedaan perlakuan dalam
kegiatan pembelajaran baik
dari pihak sekolah maupun
sesama peserta didik karena
semua siswa di SMA Negeri
5 Palu diberikan perlakuan
dan pelayanan yang sama
tanpaadanya diskriminasi
dari salah satu pihak.
Perkembangan emosi Haisl Observasi
 Sejauh mana kelas dan ruang Diawal pembelajaran guru
pembelajaran lainnya menjadi mengecek kehadiran peserta
ruang ekspresi diri yang sehat didik dengan cara mengecek
untuk peserta didik? presensi. Selain ruang kelas,
 Bagaimana guru merespon ada ruang-ruang lainnya
peserta didik yang belum bisa untuk ekspresi diri bagi
mengekspresikan diri dengan peserta didik, contohnya
tepat? seperti ruang kesenian
gamelan dan lain sebagainya.
Guru merespons dengan cara
terus menggali bakat atau
kemampuan dalam diri
peserta didik.

35
Interpretasi:
Sekolah sudah mulai
memfasilitasi siswa untuk
mengekspresikan diri melalui
ekstrakurikuler. SMAN 5
Palu, sekolah mewadahi 10
jenis ekstrakurikuler yang
menunjang potensi diri
peserta didik sesuai minat
bakatnya.Selain itu juga
terdapat ruangan-ruangan
untuk mengekspresikan diri
peserta didik contohnya
seperti ruang keterampilan,
ruang labolatorium dan lain
sebagainya.

Perkembangan sosial Haisl Observasi


b. Secara umum, bagaimana guru Guru memfasilitasi peserta
membangun atmosfer yang didik dala mengembangkan
mendukung peserta didik untuk keterampilan sosial peserta
mengembangkan kemampuan didik dalam kegiatan belajar
bersosialisasi? misalnya peka dengan menerapkan
terhadap situasi sekitar, pembelajaran yang berpusat
berempati, saling menghargai, pada peserta didik untuk
serta berinteraksi dan saling bekerja sama dalam
berkomunikasi? kelompok untuk mengerjakan
c. Bagaimana guru memfasilitasi proyek bersama.
peserta didik dalam Interpretasi:
mengembangkan keterampilan Berdasarkan hasil observasi
sosial peserta didik dalam peserta didik kelas XI MIPA

36
kegiatan belajar (contoh, kerja 2 SMAN 5 Patu maka dapat
kelompok, mengerjakan proyek dikatakan bahwa peserta
bersama)? didik mempunyai
perkembangan sosial yang
baik. Pada perkembangan
sosial di lingkungan sekolah,
dapat dilihat bahwa peserta
didik kelas XI MIPA 2
SMAN 5 Palu merupakan
tipe orang yang suka
berkumpul/bergaul, namun
tidak sedikit pula peserta
didik yang masih memilih-
milih dalam berkelompok.
Perkembangan moral/spiritual Haisl Observasi
Apa saja yang dilakukan guru Membiasakan penerapan
dalam membangun nilai-nilai nilai-nilai yang ada pada
integritas dan spiritual peserta Profil Pelajar Pancasila
didik? seperti beriman dan bertakwa
ditunjukkan dengan berdoa
sebelum dan sesudah belajar
serta saat sudah tiba waktu
sholat semuanya sudah
langsung kemasjid tanpa
harus dipanggil, bergotong
royong ditunjukkan saat
membersihkan kelas maupun
lingkungan sekolah lainnya,
dan seterusnya.

37
Keterlibatan peserta didik Hasil Observasi
 Apakah peserta didik terlibat  Ya, peserta didik terlibat
aktif selama pembelajaran aktif selama pembelajaran
berlangsung? berlangsung.
 Jika iya, bagaimana guru  Guru memotivasi siswa
memotivasi peserta didik untuk dengan bantuan sistem
terlibat dalam pembelajaran? reward sehingga
diharapkan meningkatkan
daya saing dan sportifitas
peserta didik selaa
kegiatan akan dan saat
berlangsung untuk
berusaha memberikan dan
menjadi kelas terbaik

Guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dalam menyusun rancangan


pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kognitif serta motivasi belajar
peserta didik yang sesuai dengan kodratnya. Guru hendaknya mampu
menciptakan suasana belajar yang kondusif, menarik dan menyenangkan bagi
siswa yang mana benar-benar melibatkan setiap siswa dalam proses pembelajaran
untuk mendapatkan luaran berupa pengalaman belajar yang berharga bagi siswa

Palu, 11 Januari 2023


Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Nurwahyuni, S.S, M.Si Dra. Hj. Nuraeni


Nip. 19750305 200812 2 002 Nip. 19631027 199003 2 003

38
LEMBAR OBSERVASI RPL
Nama Mahasiswa : MOH HALIM, S.Pd
NIM : A62122128
Prodi/ Bidang Studi : BIMBINGAN DAN KONSELING
Penyusun RPL : Dra. Hj. NURAENI
Kelas : XI MIPA 2
Kompetensi Dasar Kematangan Emosi
Kesadaran Tanggung Jawab Sosial

No Aspek yang di observasi Analisis Kritis


1 Kejelasan perumusan tujuan Kejelasan perumusan sudah sesuai
pembelajaran memenuhi kriteria tujuan dalam layanan bimbingan dan
SMART (Specific, Measurable, konseling
Achievable, Relevant, dan Time)
(tidak menimbulkan penafsiran
ganda dan mengandung perilaku
hasil belajar)
2 Pemilihan materi ajar Pemilihan materi layanan sudah sesuai
(kesesuaian tujuan pembelajaran komponen yang ada dalam layanan BK
dengan karakteristik peserta yaitu berisikan topik belajar, karir,
didik) pribadi maupun sosial
3 Pengorganisasian materi ajar Materi layanan dalam RPL sudah rintut
(keruntutan, sistematika materi dan sistematis sesuai waktu dalam
dan kesesuaian dengan alokasi pemberian layanan yaitu 1X45 Menit
waktu)
4 Pemilihan sumber/media Sumber media yang digunakan dalam
pembelajaran (sesuai dengan layanan informasi meggunaka LCD,
tujuan, materi, dan karakteristik
Laptop sebagai bahan Presentasi Materi
peserta didik) PPT maupun pemutaran Video
5 Kejelasan skenario pembelajaran Skenario dalam Pemberian layanan
(langkah-langkah kegiatansudah sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran : awal, inti, yang ada di RPL yaitu tahap
penutup) pembentukan, peralihan, inti dan
penutup)
6 Kerincian skenario pembelajaran Metode dalam pemberian layanan yang
(pada setiap langkah tercermin tercantum di RPL khususnya layanan
strategi/ metode dan alokasi dasar curah pendapat yang mana guru
waktu pada setiap tahap) BK dan siswa saling terlibat dalam

39
berdiskusi mengennai materi yang
ditampilkan
7 Kesesuaian teknik dengan tujuan Teknik dalam RPL sesuai dengan
pembelajaran tujuan umum dan khusus materi
layanan stop perilaku bulying
8 Kelengkapan instrumen (soal, Instrumen penilaian juga sudah tersedia
kunci, pedoman penskoran) dalam lampiran RPL yaitu penskoran
penilaian evaluasi hasil dan evaluasi
proses saat melaksanakan layanan BK

Palu, 11 Januari 2023


Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Nurwahyuni, S.S, M.Si Dra. Hj. Nuraeni


Nip. 19750305 200812 2 002 Nip. 19631027 199003 2 003

40
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBERIAN
LAYANAN

Mata BK/Layanan Informasi Perilaku Bullying


Pelajaran/Topik
Sekolah/ Kelas XI MIPA
Nama Guru Model Dra. Hj. Nuraeni
Kompetensi Dasar Kematangan Emosi
Kesadaran Tanggung Jawab Sosial

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


(tuliskan apa yang terjadi kelas tersebut, hal apa
dan alasannya) yang akan Anda lakukan
berbeda?

Apakah semua peserta Materi layanan informasi hal yang akan saya
didik benar-benar telah yang diberikan guru BK lakukan akan tidak beda
belajar tentang topik bennar-benar jauh juga tapi saya pasti
pembelajaran hari ini? diperhatikan oleh para akan lebih
Bagaimana proses mereka siswa disini siswa jadi mengembangkan
belajar? memiliki pemahaman menggunakan media
bagaimana itu perilaku dalam pemberian layanan
bullying dan apa dampak dan setiap layanan
perilaku tersebut diberikan juga pasti
berbeda dan medianya juga
akan berbeda

Peserta didik mana yang Semua peserta didik Semua peserta didik
tidak dapat mengikut dikelas mengikuti dikelas mengikuti layanan
kegiatan pembelajaran layanan hari ini yang hari ini yang tidak
pada hari ini? tidak mengikuti hanya mengikuti hanya peserta
peserta didik yang tidak didik yang tidak hadir
hadir kesekolah dan kesekolah dan peserta
peserta didik yang didik yang mengikuti
mengikuti sosialisasi sosialisasi

Mengapa peserta didik Disini guru dalam materi Kalau untuk pemberian
tersebut tidak dapat belajar ini haya memberikan layanan pasti peserta didik
dengan baik? Menurut pemahaman dan semua akan aktif semua
Anda apa penyebabnya pserta didik tergantung dari bagaimana
dan bagaimana alternatif memperhatikan semua metode yang kita gunakan
solusinya? yang diberikan oleh guru dan disini peserta didik
BK namun kalau dalam hanya diberikan sebuah
materi pembelajaran pemahan dan gambaran

41
peserta didik tidak aktif tidak disuruh mengerjakan
maka guru BK akan suatu tugas seperti
mengidentifikasi dulu pembelajaran layanan ini
faktor penyebab peserta memberi pengetahuan dan
didik tidak dapat belajar pemahaman
setelah itu baru ditetukan
apakah akan diberikan
layanan konseling
kelompok atau
konselinng individu

Bagaimana usaha guru Saat pemberian layanan Hal yang akan saya
model dalam mendorong informasi ini guru model lakukan akan tidak beda
peserta didik yang tidak mengunakan metode jauh juga tapi saya pasti
aktif untuk belajar? curah pendapat atau akan lebih
Apakah usaha tersebut diskusi guru BK dan mengembangkan
berhasil peserta didik sama-sama menggunakan media
aktif dan terlihat juga dalam pemberian layanan
peserta didik nyaman dan setiap layanan
berinteraksi dengan guru diberikan juga pasti
BK berbeda dan medianya juga
akan berbeda

Apakah pembelajaran Pemberian layanan hal yang akan saya


berjalan dengan efektif? informasi berjalan efektif lakukan akan tidak beda
(Semua kegiatan yang semua yang dilakukan jauh juga dan
diberikan bermakna untuk sudah sesuai dengan RPL menyesuaikan sesuai RPL
peserta didik, semua dan peserta didik juga yang digunakan
peserta didik terlibat aktif terlibat aktif
dan tidak ada yang idle)

Bagaimana usaha guru Guru BK dalam Saya juga akan melakukan


membantu peserta didik membantu peserta didik bimbingan belajar terhadap
yang mengalami kesulitan mencari tahu dulu peserta didik dan
dalam mencapai tujuan penyebab yanng dialami bekerjasama dengan guru
pembelajaran? setelah itu diberikan mata pelajaran agar siswa
layanan untuk tersebut termotivasi untuk
eningkatkan Motivasi terus berusaha
belajar siswa, melakukan
bimbingan belajar kepada
siswa tersebut dan
menyampaikan kepada
guru mata pelajaran
mengenai masalah siswa
agar guru mata pelajaran
dapat perhatian kepada

42
siswa yang
mengalami kesulitan
dalam belajar,
menggunakan
media pembelajaran,
memberikan tugas dan
latihan agar siswa
mau belajar secara
mandiri, mengarahkan
siswa belajar
dalam kelompok

Bagaimana usaha guru Terus memberikan Disini BK memberikan


dalam memfasilitasi motivasi dan apresiasi layanan informasi bukann
peserta didik yang lebih kepada peserta didik pembelajaran seperti pada
cepat dari rata-rata kelas umumnya nanum apabila
dalam mencapai tujuan ada peserta didik yang
pembelajaran? berprestasi pasti guru gerus
memberikan motivasi dan
apresiasi kepada peserta
didik

Apakah guru melakukan Dalam RPL BK tidak Saya juga tidak akan
modifikasi dari modul banyak dirubah guru banyak melakukan
ajar/RPP? Apakah karena semua sudah jelas modifikasi yang bisa
modifikasi tersebut tercantum setia metode dilakuakn yaitu
merupakan keputusan da teknik yang digunakan mengembangkan media
guru untuk merespons saat pemberian layanan dan mencari model
situasi kelas dan peserta konseling yang tepat
didik?

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?


Pelajaran saya dapat disini interaksi guru dan murid mereka begitu
nyaman beriteraksi. Disini guru BK betul-betul memahami setiap siswa binaannya
Kesimpulan:
Pelaksanaan layanan Informasi stop perilaku bullying di dalam kelas sudah
berjalan dengan efektif karena dalam pemberian layanan informasi siswa terlihat
aktif saling curah pendapat dengan guru bk dan dalam hal ini saya juga melihat
semua siswa sangat dekat dengan guru BK jadi mereka selalu menghubunngi guru
BK apabila membutuhkan bantuan atau solusi dari masalah ataupun kendala yang
mereka alami disekolah.

43
OBSERVASI PELAKSANAAN PROGRAM BK
Nama : MOH HALIM, S.Pd
NIM : A62122128
Prodi/Bidang Studi : BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah PPL : SMA NEGERI 5 PALU

No Aspek Yang Diobservasi Analisis


1 Sarana Penunjang Keterlaksanaan Program BK
Alat Bantu Bimbingan Dan Konseling Keadaan
Baik Tidak Baik
Angket 
Blangko-blangko Surat 
Kartu Konsultasi 
Kartu Kontrol Siswa 
RPL 
Alat Tulis Menulis 
Arsip Surat-surat 
Daftar Masalah Siswa 
Program Tahunan 
Program Semesteran 
Program Bulanan 
Program Mingguan 
Program Harian 
Himpunan Data 
AKPD 
Daftar isi Sosiometri 
2 Bagaimana Program BK di SMA Program BK di SMA Negeri 5
Negeri 5 Palu Palu sudah ada, namun belum
sepenuhnya berjalan dengan
lancar karena masih ada layanan
BK yang belum terlaksana
3 Bagaiman Penyusunan dan dalam menyusun program
pengumpulan data untuk membuat bimbingan dan konseling guru
program BK BK mengumpulkan berbagai
informasi tentang hal yang
dibutuhkan untuk penyusunan
program. Seperti mengobservasi
siswa, melihat rapot siswa

44
sebelum bagi rapot kepada wali
kelas masing-masing dari situ
guru BK melihat tingkah
lakunya di dalam rapotkan ada
tertera penilaian sikap, kerajinan
dan kehadiran dari situalah saya
melihat dalam pengumpulan
data
4 Hambatan dalam pelaksanaan Program Hambatan yang bisasnya terjadi
BK dalam pelaksanaan program BK
di SMA N 5 Palu sama dengan
beberapa sekolah lainnya yaitu
tidak adanya jam BK masuk
kelas untuk pelaksanaan
program bimbingan dan
konseling, maka dalam memberi
layanan dilaksanakan saat jam
istirahat, atau guru mata
pelajaran tidak hadir dan jam
khusus bagi sisiwa yang
bermasalah.
5 Layanan Bimbingan dan konseling apa Layanan individual sering
saja yang sering digunakan dan tidak digunakan, dikarenakan saat
sering digunakan pemberian layanan ini
cenderung siswa yang yanng
bermasalah contohnya terlambat
maka siswa akan diproses untuk
diberikan layanan konseling
individual. Layanan informasi,
konseling kelompok, bimbingan
kelompok jarang dilaksanakan
karena terbatasnya waktu
6 Bagaimana keterlaksanaan layanan BK  Keterlaksanaan bidang
dalam bidang Belajar, Pribadi, Karir, layanan bimbingan akademik
dan Sosial. di SMA N 5 Palu berupa
pemberian bantuan kepada
siswa untuk mengembangkan
dirinya dalam mengatasi
masalah belajar yang sering
terjadi. Misalnya seorang

45
sisiwa yang tidak menyukai
pelajaran biologi sehingga
dia sering keluar kelas saat
pelajaran berlangsung, maka
guru BK memberikan
layanan bimbingan belajar,
layanan bimbingan
kelompok, layanan konseling
individu dan sebagainya yang
berupa pemberian motivasi
dan penyesuaiaan pelajaran
yang dimana siswa
diharapkan agar lebih aktif
saat pelajaran berlangsung
 Layanan bimbingan pribadi
yang dilaksanakan di SMA N
5 Palu berupa layanan yang
terkait dengan bidang
pengembangan pribadi
maupun masalah pribadi
seperti siswa yang
bermasalah terhadap masalah
kelurganya yang dimana
masalah ini berupa masalah
pribadi yang siswa harapkan
tidak banyak orang
mengetahuinya. Maka dalam
hal ini guru bimbingan dan
konseling memberikan
layanan konseling individual
secara fase to fase (tatap
muka)
 keterlaksanaan bidang
bimbingan karir di SMAN 5
Palu sudah terjalani akan
tetapi tidak menyeluruh yang
dimana layanan yang berikan
hanya untuk anak kelas XII
saja. Dikarenakan mereka
akan melanjutkan pendidikan

46
yang lebih tinggi lagi dari
tingkatan sekolah menegah
Atas ke jenjang Universitas
ataupun ke dunia kerja yang
dalam hal ini mereka sudah
dapat untuk menentukan
akan memilih jurusan yang
ada di universitas ataupun
memilih pekerjaan yang
sesuai kemapuannya. guru
bimbingan dan konseling di
SMAN 5 Palu memberikan
layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran
bidang pegembangan karir
 Layanan bimbingan sosial di
SMAN 5 Palu yang kami
laksanakan berupa pemberian
layanan informasi, layanan
orientasi, layanan bimbingan
kelompok, bidang
pengembangan sosial yang
dimana siswa diarahkan
untuk lebih aktif
berkomunikasi, berinteraksi,
dan bersosialisasi.

Palu, 11 Januari 2023


Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Nurwahyuni, S.S, M.Si Dra. Hj. Nuraeni


Nip. 19750305 200812 2 002 Nip. 19631027 199003 2 003

47
LEMBAR OBSERVASI
MANAJEMEN SEKOLAH
Nama Mahasiswa : MOH HALIM S.Pd
NIM : A62122128
Prodi/ Bidang Studi : BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah PPL : SMA NEGERI 5 PALU
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
06-01-2023 Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
 Apa saja kebutuhan siswa  Semua orang memiki hak untuk
yang menjadi prioritas memperoleh pendidikan. Oleh
sekolah? karena itu, SMA Negeri 5 Palu
 Apa yang sudah diupayakan memberikan kesempatan bagi
satuan pendidikan untuk siswa lulusan SMP untuk
memenuhi kebutuhan menempuh pendidikan, sehingga
tersebut dalam penerimaan siswa baru,
 Bagaimana kebutuhan siswa pihak sekolah tidak mengadakan
ini tercermin dalam analisis tes akan tetapi hanya
karakteristik satuan memprioritaskan berdasarkan
pendidikan? zona lokasi tempat tinggal yang
 Bagaimana kebutuhan terjangkau untuk memudahkan
peserta didik ini tercermin siswa menempuh pendidikan.
dalam tujuan satuan  Dalam orientasi peserta didik
pendidikan? diadakan pelatihan pendidikan
karakter.
 Minimal dua kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti siswa
salah satunya pramuka wajib.
 Sekolah membekali siswa dalam
tiga ranah yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik
Interpretasi Hasil Observasi
 Penerimaan peserta didik
dilakukan sesuai acuan dinas
pendidikan tidak menggunakan
seleksi namun tetap diprioritaskan
berdasarkan zona tempat tinnggal
yang masih terjangkau
 Sekolah membekali siswa dalam

48
tiga ranah yaitu kognitif berada
dalam naungan WAKA
Kurikulum, ranah afektif dan
psikomotor dalam naungan
kesiswaan
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi:
 Bagaimana satuan  Dalam mengelolah pembelajaran,
pendidikan mengelola satuan pendidikan mengadakan
pembelajarannya? pembagian tugas, penyusunan
jadwal pelajaran, pembagian
 Bagaimana proses
rombongan belajar, dan membuat
perencanaan dan desain absensi guru dan siswa.
kurikulum?  Proses perencanaan kurikulum di
 Seberapa jauh/rutin sekolah buat untuk mencapai tujuan
melakukan monitoring pengajaran.
terhadap pelaksanaan  Kurikulum yang digunakan
kurikulum? adalah kurikulum 2013 oleh
karena itu proses pembelajaran
 Seberapa jauh penggunaan
didesain mengacu pada
data dalam proses refleksi kurikulum 2013 baik itu
kurikulum? pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
 Segala pekembangan pelaksanaan
kurikulum kemudian dijadikan
sebagai refleksi dari pelaksanaan
kurikulum.
Interpretasi Hasil Observasi:
Pelaksanaan kurikulum juga
dilakukan monitoring atau
pemantauan supaya dapat berjalan
dengan baik melalui: administrasi,
supervisi pembelajaran, penilaian
kinerja semua guru. Selain itu, juga
dilakukan refleksi dengan cara
melakukan evaluasi setiap akhir
tahun akademik untuk mengetahui
semua kendala pelaksanaan,
review, apakah ada kebijakan baru,
refleksi dan sebagai bahan
pertimbangan kebijakan selanjutnya
supaya pelaksanaan kurikulum
dapat berjalan semakin baik.

49
Manajemen Sumber Daya Hasil Observasi:
Manusia  Proses penerimaan guru di SMA
 Bagaimana proses Negeri 5 Palu disesuaikan dengan
penerimaan guru dalam kebutuhan guru. Proses
penerimaan dapat mealui
satuan pendidikan?
penempatan guru-guru PNS oleh
 Apakah ada kegiatan khusus Dinas Pendidikan. Sedangkan
untuk membekali guru yang untuk proses penerimaan guru
baru mengajar? honor pihak sekolah memberikan
 Apakah ada kegiatan khusus informasi melalui media
untuk pengembangan elektronik maupun cetak dengan
profesional guru? kriteria yang sudah ditetapkan.
 Ada kegiatan pembekalan dan
pembinaan yang berkitan dengan
bagaimana cara mengajar yang
baik, dan cara menghadapi
peserta didik yang memiliki
karakteristik berbeda-beda kepada
guru baru sebelum melaksanakan
tugas.
 Guru di SMA Negeri 5 Palu
sering mengikuti rapat Dinas
untuk memberikan pembinaan
dan pengembangan kemampuan
guru agar dapat mengikuti
perkembangan zaman
Interpretasi Hasil Observasi:
 Pembekalan guru baru berupa
workshop untuk meningkatkan
kompetensi guru dilaksanaka di
awal semester, pertengehan
semester dan akhir semester
 Pembekalan innternal berupa
MGMP dan pelatihan dari
sekolah atau sumber daya
manusia yang memiliki
kompetensi untuk mengajarkan
kemampuan pada guru sejawat
Manajemen sarana & Hasil Observasi:
prasarana  Menganalisis kebutuhan,
 Apa saja data yang mengadakan seleksi, penyesuaian
digunakan untuk sumber dana atau anggaran dan
penyediaan sarana dan prasaran.
perencanaan sarana dan
 Adapun sarana yang ada
prasarana? lingkungan sekolah yang dapat
 Apakah penggunaan sarana digunakan untuk mendukung

50
dan prasarana sudah efektif proses pembelajaran antara lain:
untuk mendukung proses ruang kelas, ruang perpustakaan,
pembelajaran? ruang laboratorium, ruang
praktik, ruang pimpinan, ruang
 Apakah ada sarana dan
guru, ruang ibadah, ruang UKS,
prasarana di sekitar sekolah toilet, ruang gudang, ruang
yang dapat dimanfaatkan sirkuasi, lapangan olahraga, ruang
untuk mendukung tata usaha, ruang konseling, dan
pembelajaran? ruang osis yang semuanya sangat
mendukung proses pebelajaran di
sekolah. Namun untuk Sarana
seperti LCD Proyektor masih
terbatas.
Interpretasi Hasil Observasi:
Sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan
untuk mendukung pembelajaran,
seperti lapangan sekolah yang
digunakan untuk pembelajaran
Penjasorkes, serta ada juga lab
Bahasa dan lab Komputer.
Manajemen anggaran Hasil Observasi:
 Apakah satuan pendidikan Dalam sistem pendidikan diadakan
memiliki sistem dalam perencanaan, pelaksanaan,
merencanakan, pengawasan dan
pertanggungjawaban anggaran
melaksanakan, dan
untuk meminimalkan
memonitor anggaran dan penyalahgunaan anggaran sekolah,
penggunaannya? sehingga dengan cara diterapkan
manajemen yang tertib, meliputi
tertib program, tertib anggaran,
tertib administrasi, tertib
pelaksanaan dan tertib
pengendalian serta pengawasan
anggaran sekolah dapat berjalan
dengan baik.
Interpretasi Hasil Observasi:
Satuan Pendidikan memilki sistem
dalam merencanakan,
melaksanakan, dan memonitor

51
anggaran dan penggunaaannya.

Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi:


 Apa saja informasi/data  Informasi data yang dikumpulkan
yang dikumpulkan dalam antara lain sistem informasi profil
mendukung proses
sekolah, sistem informasi
pembelajaran?
 Bagaimana informasi personalia, sistem informasi
dikelola sehingga sarana dan prasarana, sistem
pembelajaran bisa dilakukan
informasi keuangan, sistem
berbasis data?
 Sejauh mana guru bisa informasi siswa, sistem informasi
mengakses dan akademik, dan sistem informasi
menggunakan data tersebut
perpustakaan.
untuk mendukung proses
pembelajaran?  Manejemen sistem informasi
yang ada di SMA Negeri 5 Palu
sudah melalui akses data pokok
pendidikan (Dapodik), sehingga
dapat digunakan sebagai data
dalam mendukung pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi:
Semua program yang dilaksanakan
tidak akan dijalankan jika tidak
dilakukan analisis kebutuhan
terlebih dahulu. Seperti
memanfaatkan data dari dapodik.
Informasi dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan
berbasis data berdasarkan laporan.
Hanya operator sekolah, wali kelas,
kepala sekolah dan wakilnya yang
bisa mengakses.

52
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
 Apa saja yang dimiliki Perangkat yang dimiliki yaitu
satuan pendidikan untuk komputer, printer dan jaringan
membantu sistem internet
administrasi? Interpretasi Hasil Observasi:
Sistem pengelolaan administrasi
di SMAN 5 Palu dilakukan
melalui beberapa cara. Sistem
pengelolaaan administrasi pada
siswa melalui aplikasi dapodik
yang dikelola oleh bagian
dapodik, sedangkan system
pengelolaan kepegawaian berasal
dari pemerintah melalui aplikasi
e-master. Pada sistem pengelolaan
persuratan masih dilakukan secara
manual. Untuk administrasi
keuangan melalui aplikasi dari
cabdin (cabang dinas Pendidikan)
yaitu ada sibos dan arkas.
Adminstrasi meliputi administrasi
persuratan, kepegawaian,
kesiswaan, kurikulum,
laboratorium, perpustakaan, sarana
prasarana, dan kurikulum. Pada
masing-masing bagian
administrasi selalu ada evaluasi
setiap akhir semester, biasanya
dilakukan di bulan Juli dan
Desember.

Palu, 11 Januari 2023


Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Nurwahyuni, S.S, M.Si Dra. Hj. Nuraeni


Nip. 19750305 200812 2 002 Nip. 19631027 199003 2 003

53
OBSERVASI LINGKUNGAN BELAJAR
Nama Mahasiswa : MOH HALIM, S.Pd
NIM : A62122128
Prodi/Bidang Studi : BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi dan
Interpretasi hasil observasi
09-01-2023 Hasil Observasi:
1. Latar belakang sosial-
Latar belakang sosial ekonomi
ekonomi murid
peserta didik kelas XI MIPA 2
SMA Negeri 5 Palu mayoritas
Murid dengan kondisi sosial-
berada pada tingkatan kelas
ekonomi yang berbeda
menengah. Peserta didik dengan
memiliki hak yang sama dalam
kondisi ekonomi yang berbeda
mengakses dan memperoleh
tetap memiliki hak yang sama
layanan pendidikan yang
dalam mengakses dan
berkualitas, seperti tingkat
memperoleh layanan pendidikan
pendidikan orang tua dan
yang berkualitas.
fasilitas belajar yang tersedia di
rumah. Interpretasi hasil observasi:
Pendidikan orang tua siswa
beragam yaitu SD dan SI. Dan
beberapa dari siswa memiliki
fasilitas belajar meliputi buku,
laptop, HP dan wifi.
10-01-2023 2. Kualitas pembelajaran di Hasil observasi:
Kegiatan pembelajaran sudah
kelas
baik karena didukung oleh sarana
seperti ruang kelas, meja dan
Seluruh kegiatan belajar
kursi sehingga semua siswa dapat
mengajar di kelas, mencakup
mengikuti pembelajaran di dalam
indikator manajemen kelas,
kelas. Namun, masih ada siswa
dukungan afektif,
yang kurang memperhatikan
pembelajaran interaktif dan
pembelajaran. Oleh karena itu,
penyesuaian cara mengajar
metode pembelajaran perlu selalu
dengan tingkat kemampuan
untuk di modifikasi sesuai dengan
murid.
kebutuhan belajar peserta yang
didik mulai dari kesiapan belajar,
gaya belajar dan profil belajar
peserta didik.

54
Interpretasi hasil belajar:
Peserta didik lebih suka
mengikuti pembelajaran yang
gurunya menggunakan banyak
metode dalam memberikan materi
10-01-2023 Hasil observasi:
3. Refleksi dan perbaikan
Guru selalu bertukar pikiran
pembelajaran oleh guru
dengan guru lain, menerima kritik
dan saran demi mengembangkan
Kemampuan pengembangan
kemampuannya dalam
guru untuk terus meningkatkan
mengelolah pembelajaran di
kompetensi melalui belajar
kelas.
mandiri dengan merefleksi
praktik pengajaran yang telah Interpretasi hasil observasi:
Guru harus mau dan mampuh
diterapkan dan juga belajar dari
untuk selalu belajar demi
rekan guru.
mengembangkan ilmu yang ia
miliki agar lebih fleksibel dalam
melaksanakan pembelajaran.
09-01-2023 Hasil observasi:
4. Kepemimpinan
Kepala Sekolah bersama semua
instruksional
pihak sekolah selalu bekerja sama
dan berperan dalam
Kemampuan kepala satuan
meningkatkan mutu pembelajaran
pendidikan dalam menyusun
satuan pendidikan.
dan mengkomunikasikan
visi, misi, program, dan Interpretasi hasil observasi:
Untuk peningkatan mutu
kebijakan yang mendukung
pembelajaran dan mencapai visi
guru dalam meningkatkan
misi sekolah, kepala sekolah
mutu pembelajaran di
harus menjadi pemimpin yang
satuan pendidikan.
bisa membangun kebersamaan
dan selalu berkoordinasi dengan
bawahannya.
09-01-2023 Hasil observasi:
5. Iklim keamanan di satuan Satuan pendidikan memiliki
pendidikan perlindungan dan rasa aman bagi
wagaa satuan pendidikan baik
Satuan pendidikan yang secara fisik maupun psikologis.
memiliki kebijakan, Interpretasi hasil observasi:
pemahaman, dan program Memberikan rasa aman bagi
terkait perundungan, hukuman peserta didik dan orangtua adalah

55
fisik, kekerasan seksual dan salah satu tujuan dari sekolah
narkotika sehingga keamanan peserta didik baik dari
memberikan perlindungan dan kasus kekerasan seksual maupun
rasa aman bagi warga satuan kasus perundungan tidak pernah
pendidikan, baik secara fisik terjadi
maupun psikologis.
09-01-2023 6. Iklim kebinekaan di satuan Hasil observasi:
Satuan pendidikan mengahargai
pendidikan
adanya keagaman agama sosial
Lingkungan satuan pendidikan budaya. Sebagai contoh
yang menghargai keragaman dilingkungn sekolah terdapat
agama maupun sosial-budaya keragaman, agama, suku, sosial
budaya namun tidak ada pihak
dan dukungan kesetaraan hak.
yang merasa diasingkan, semua
memiliki hak yang sama..
Interpretasi hasil observasi:
Lingkungan sekolah sangat
menghargai keberagaman yang
terdapat disekolah dan
memberikan hak yang sama pada
setiap anak tanpa pembedaan
sedikitpun
09-01-2023 Hasil observasi:
7. Iklim kesetaraan gender
Satuan pendidikan berperilaku
adil terhadap semua warga satuan
Bagaimana lingkungan satuan
pendidikan berperilaku adil, pendidikan tanpa adanya
memberikan kesempatan yang perbedaan gender. Semua
sama bagi warga satuan memiliki kesempatan dan hak
pendidikan, baik laki-laki yang sama dalam poses
maupun perempuan dalam pendidikan.
menjalankan peran
publik.seperti dukungan kepala Interpretasi hasil observasi:
satuan pendidikan dan guru Prilaku adil kepada setiap peserta
didik adalah cerminan dari satuan
atas kesetaraan gender.
pendidikan dan kesetaraan gender
juga selalu di dukung oleh
seluruh pihak dalam lingkungan
sekolah.
09-01-2023 Hasil observasi:
8. Iklim inklusivitas
Siswa penyandang disabilitas

56
Pengetahuan, penerimaan dan untuk sekarang di sekolah ini
dukungan guru terhadap murid tidak ada. Tetapi tidak ada
dengan disabilitas serta murid perbedaan semua diterima mau
cerdas istimewa dan murid itu dia termasuk lamban atau
bakat istimewa. cepat tidak dibedakan.
Interpretasi hasil observasi:
Siswa penyandang disabilitas
untuk sekarang di sekolah ini
tidak ada. Tetapi tidak ada
perbedaan semua diterima mau
itu dia termasuk lamban atau
cepat tidak dibedakan.
09-01-2023 Hasil observasi:
9. Dukungan orangtua dan
Dukungan orang tua murid sangat
murid terhadap program
baik, orangtua selalu mendukung
satuan pendidikan
program yang dilaksanakan oleh
sekolah
Partisipasi orangtua dalam
kegiatan satuan pendidikan, Interpretasi hasil observasi:
Dukungan dari ongtua dan
dan partisipasi murid dalam
kerjasama yang baik antar orang
penyusunan program satuan
tua dan pihak sekolah sangat
pendidikan.
menunjang kelancaran pendidikan

Palu, 11 Januari 2023


Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Nurwahyuni, S.S, M.Si Dra. Hj. Nuraeni


Nip. 19750305 200812 2 002 Nip. 19631027 199003 2 003

57
58
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL 1
Minggu ke: 1
Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan Refleksi
Kamis, 5 Januari 2023 Penerimaan Mahasiswa
PPG Oleh Kepala Sekolah
dan Guru Pamong
Pengenalan Lingkungan Untuk mengetahui
Sekolah apakah sekolah sudah
memfasilitasi lingkungan
belajar yang kondusif
Jumat, 6 Januari 2023 Observasi Manajemen Mengetahui bagaimana
Sekolah kebijakan dan program
kegiatan yang dirancang,
pelaksanaanya, evaluai,
dan tindak program
kegiatan tersebut
Melakuukan koordinasi
dengan guru Pamong
Senin, 9 Januari 2023 Upacara Bendera
Kunjungan Dosen
Pembimbing (DPL)
Observasi Karakteristik Untuk mengetahui
Peserta didik perkembangan peserta
didik secara keseluruhan
apalagi saat pandemi
siswa pasti banyak
perubahan dari segi
perilaku
Observasi Lingkungan Dapat mengetahui apa
Belajar di Sekolah saja faktor yang
mendukung dan
menghambat lingkungan
belajar disekolah
Observasi Perangkat BK Dapat mengetahui
(RPL) kompenen yang ada di
RPL apakah sudah sesuai
serta sudah
menyesuaikan sesuai
kurikulum yang

59
digunakan di sekolah
Selasa, 10 Januari 2023 Observasi Karakteristik Untuk mengetahui gaya
Peserta didik belajar dan motivasi
belajar siswa dimasa
peralihan dari pandemi ke
new normal
Rabu, 11 Januari 2023 Membantu guru jaga
ditempat piket
Observasi Pelaksanaan Mengetahui apakah
Program BK program BK sudah
terlaksanakan dengan
baik serta sudah sesuai
kebutuhan peserta didik
serta bagaiman usaha
guru BK dalam
membantu peserta didik
yang mengalami
kesulitan disekolah
Mendiskusikan draf
laporan hasil observasi
dengan guru pamong
Selasa 17 Januari 2023 Obsevarsi Pemberian Mengetahui layanan apa
(pengganti observasi Layanan saja yanng sudah
pelaksanaan layanan terlaksanakan serta
karena guru pamong kendala apa saja yang
sakit) terjadi dalam pelaksanaan
program BK

Mengetahui
Guru Pamong

Dra. Hj. Nuraeni


Nip. 19631027 199003 2 003

60

Anda mungkin juga menyukai