Anda di halaman 1dari 12

LKI-4 Format Laporan Layanan Konseling Individu

LAPORAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU

Nama Mahasiswa : Luk Luk Yata Lalak Muslimin


Nomor Induk : 202300030020
Mahasiswa

1. Pendahuluan
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan salah satu program
yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
PPG Prajabatan merupakan program yang diikuti oleh calon guru yang telah lulus dari program
Sarjana Pendidikan. PPG Prajabatan bertujuan untuk memberikan bekal kompetensi kepada
calon guru agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang profesional dan
berkualitas. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 BK PPG Prajabatan merupakan
bagian dari program PPG Prajabatan yang ditujukan untuk membekali calon guru dengan
keterampilan di bidang bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi
individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif,
pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam
lingkungannya. Semua perilaku tersebut merupakan proses perkembangan yakni proses
interaksi antara individu dengan lingkungan.Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru
bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
Salah satu bentuk layanan dalam bimbingan dan konseling adalah konseling individu.
Konseling individu merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh konselor
terhadap klien dalam rangka pengetasan masalah pribadi klien. Oleh sebab itu maka konseling
individu dilaksanakan untuk membantu peserta didik agar dapat mengentaskan suatu
permasalahan yang sedang dihadapinya dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir serta
mencapai keselarasan antara pikiran, perasaan, dan perilaku.
Berdasarkan keinginan dan kebutuhan salah satu peserta didik kelas VIII-D untuk
melaksanakan konseling individu dan ingin mengentaskan suatu permasalahan yang sedang
peserta didik hadapi.
2. Pelaksanaan
Proses pemberian layanan bimbingan klasikal dilaksanakan di SMP Negeri 1 Denpasar
sebagai tempat praktik pengalaman lapangan II. Konseling individu diberikan diruang BK dan
dilaksanakan pada hari Rabu, 3 April 2024 pada siswa kelas VIII-D berinisial BN. Layanan
konseling individu dilakukan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran atau 1 X 40 menit. Proses
pelaksanaan pemberian layanan bimbingan klasikal sebagai berikut:
1. Tahap awal/ pendahuluan
Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan sampai
konselor dan klien menemukan masalah klien. Pada tahap ini beberapahal yang perlu
dilakukan, diantaranya :
• Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien (rapport). Kunci
keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhinya asas-
asas bimbingan dan konseling, terutama asas kerahasiaan,kesukarelaan,
keterbukaan.
• Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling sudah terjalin
dengan baik dan klien telah melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu
memperjelas masalah klien.
• Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha menjajagi atau menaksir
kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu
dengan membangkitkan semua potensi klien, dan menentukan berbagai alternatif
yang sesuai, untuk mengantisipasi masalah yang dihadapi klien.
• Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara konselor dengan klien,
berisi: (1) Kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan oleh
klien dan konselor tidak berkeberatan; (2) Kontrak tugas,yaitu berbagi tugas antara
konselor dan klien; dan (3) Kontrak Kerjasama dalam proses konseling, yaitu
terbinanya peran dan tanggung jawab bersama antara konselor dan konseling dalam
seluruh rangkaian kegiatan konseling individu.
2. Tahap inti
Setelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses konseling selanjutnya adalah
memasuki tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus
dilakukan, diantaranya:
• Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam. Penjelajahan masalah
dimaksudkan agar klien mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap
masalah yang sedang dialaminya.
• Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-samaklien
meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien.
• Menjaga agar hubungan konseling tetap terpeliharaan.
3. Tahap Akhir (Penutup)

Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
• Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
• Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang
telah terbangun dari proses konseling sebelumnya
• Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
• Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya Pada tahap akhir ditandai beberapa
hal, yaitu ; (1) menurunnya kecemasan klien;(2) perubahan perilaku klien ke arah
yang lebih positif, sehat dan dinamis; (3) pemahaman baru dari klien tentang
masalah yang dihadapinya; dan (4) adanya rencana hidup masa yangakan datang
dengan program yang jelas.

3. Evaluasi
Evaluasi Proses :
Guru BK mengamati antusiasme konseli selama proses konseling individu.
Evaluasi Hasil :
Konseli mampu mengikuti smua proses dengan baik, topik yang dibahas menyenangkan dan
konseli nyaman bercerita dengan konselor dan konseli bisa merubah perilaku serta bisa
mengendalikan pikiran-pikiran negative.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil uraian evaluasi proses dan evaluasi hasil menunjukkan bahwa
layanan konseling individu telah memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan
pengetahuan dan pemahaman peserta didik, peningkatan keterampilan peserta didik,
peningkatan motivasi peserta didik, peningkatan hubungan antara guru BK dan peserta
didik, serta peningkatan kepuasan peserta didik dalam pengentasan permasalahannya. Hal
ini menunjukkan bahwa layanan konseling inidvidu memiliki manfaat yang besar bagi
peserta didik dalam meningkatkan kualitas pendidikan mereka serta dalam pengentasan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta didik.Tindak lanjut setelah pelaksanaan
layanan konseling individu masih perlu ditingkatkan. Guru BK perlu memberikan tindak
lanjut yang lebih konkrit terhadap saran yang disampaikan agar peserta didik dapat dengan
mudah memahami dan mengaplikasikan saran yang telah disampaikan.
Lampiran 1. RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) KONSELING INDIVIDU
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) KONSELING INDIVIDU
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Denpasar


Sasaran Layanan : BN
Komponen Layanan : Layanan Responsif
Bidang Layanan : Pribadi
Waktu : 1 X 30
A Rumusan Masalah Konseli merupakan salah satu siswa yang sekarang bersekolah di
SMP N 1 Terusan Nunyai Konseli mengalami masalah dalam
hubungan pribadi dan sosialnya dilingkungan sekolah. Terutama
pada saat dikelas yaitu fenomena circle kelas, dimana konseli ini
memiliki banyak kegiatan juga diluar kelas yaitu kegiatan osis,
sehingga dikelas melihat fenomena tersebut konseli merasa
terasingkan dan merasa diomongin oleh teman kelasnya, dan pada
saat pembagian kelompok pun konseli jarang diajak untuk
berkelompok dikarenakan persepsi teman-temannya bahwa konseli
memiliki banyak kegiatan diluar sehingga teman kelasnya berfikir
bahwa konseli tidak bisa menyelesaikan tanggungjawab dalam
tugasnya.
Masalah tersebut sangat mengganggu aktivitasnya dikelas.
Hingga suatu ketika konseli sangat merasa kecewa pada saat
pembagian kelompok mendapat kelompok sisa dalam arti yang
kelompok yang tidak terlalu aktif, dengan kelapangan dada konseli
pun menerima dan ikut kelompok tersebut dan memiliki misi
bahwa kelompok sisa atau buanganpun bisa bersaing, dengan
kegigihan atau usaha konseli menunjukkan tersebut, ternyata
teman-temannya tidak merespon dengan baik atau positif malah
membicarakannya dibelakang. Konseli merasa bingung dengan
circle dikelas yang ketika berbuat baikpun masih menjadi
perbincangan teman-teman kelas.
B Tujuan umum Konseli dapat melatih dirinya untuk tidak terlalu memikirkan
omongan teman-temannya selagi, apa yang dilakukan itu positif
sehingga pola pikir terhadap circle kelas, dikarenakan kita tidak
bisa mengendalikan pikiran orang lain. Berfokus untuk terus
melakukan hal-hal yang baik dan positif dalam hidup ini.

C Tujuan Khusus 1. Konseli dapat menelaah pentingnya mengendalikan pikiran


dengan teman sebaya (C4)
2. Konseli dapat mengubah pola pikir terhadap teman sebaya
agar tidak menjadi overthinking (A5).
3. Konseli dapat mengontrol pikirannya menjadi lebih baik (P3)

D Metode/ Pendekatan konseling behavioral dengan realitas terapi


pendekatan
layanan
E Strategi/ Teknik Teknik WDEP (want, do evaluating, planning)
layanan
F Media / Alat Link goggle form

G Tahap kegiatan Uraian proses konseling

a. Tahap awal 1. Konselor menyapa dan menyambut konseli dengan terbuka


danhangat.
2. Konselor membangun hubungan baik dengan konseli (misalnya
dengan menanyakan kabar, aktivitas yang dilakukan konseli
sebelumnya)
3. Konselor memulai kegiatan konseling dengan
meberikan pertanyaan terbuka kepada konseli untuk
menanyakan maksuddan tujuan konseli menemui konselor
(tahap starting)
4. Konselor menjelaskan asas-asas, tata cara dan peraturan
dalam pelaksanaan konseling.
5. Konselor membuat kesepakatan dengan konseli dengan
informconsent dan kontrak waktu konseling
(tahap structuring)
6. Konselor menjelaskan gambaran kegiatan konseling yang
akanditempuh.
7. Konselor menanyakan tentang kesiapan konseli untuk
melaksanakan kegiatan konseling (tahap transisi)

b. Tahap inti 1. Konselor membangun hubungan dengan konseli yang


dapatdicapai dengan mengembangkan empati, kehangatan,
dan penghargaan dengan pertanyaan terbuka (tahap restarting)
2. Konselor dapat mulai menerapkan teknik WDEP
untukmenggali informasi atau data-data yang diperlukan
(gathering data)
3. Konselor menjelaskan kembali gambaran dan
membimbingkonseli dalam kegiatan konseling dengan strategi
WDEP yangakan dilakukan.
4. Konselor menerapkan teknik WDEP kepada konsel
dalam proses kegiatan konseling.
a. W (Want atau Keinginan)
1) Konselor mendorong konseli untuk berpikir apa
yangdiinginkan konseli dalam masalah yang sedang
dihadapinya.
2) Konselor berkolaborasi dengan konseli untuk menentukan
yang menjadi prioritas utama keinginan konseli sebagai
goal/ tujuan dari sesi konseling yangakan dilaksanakan.
3) Konselor memberikan tanggapan/
pertanyaan- pertanyaan terbuka yang didiasari dengan em
pati kepada konseli untuk menggali lebih detail mengenai
keinginan yang ingin dicapai konseli dalam sesi konseling.
4) Konselor mengklarifikasi prioritas keinginan konseli yang
akan dicapai dalam sesi ini.

b. D (Do atau Upaya yang sudah dilakukan)


1) Konselor berdiskusi dengan konseli tentang upaya-upaya
yang sudah dilakukan konseli sebelumnya dalam
mewujudkan keinginannya (mewujudkan W).
2) Konseli menjelaskan dan menguraikan seluruh upaya-
upaya yang sudah dilakukannya.
3) Konselor memperhatikan bagaimana perasaan
konselidalam mengahadapi masalahnya.

c. E (Evaluating atau Melakukan evaluasi)


1) Konselor berkolaborasi dengan konseli untuk
mengidentifikasi dan menilai efektivitas upaya yang telah
dilakukan konseli.
2) Konselor mengajak konseli untuk berpikir danmelakukan
penilaian terhadap diri konseli
tentang bagaimana konseli memandang pilihan perilakun
ya dalam tingkat realistis capaian keinginan konseli.
3) Konselor memperhatikan hal-hal yang menggangu
konseli, yang mendorong konseli mencari bantuan.

d. P (Planning atau Menyusun rencana)


1) Konselor dan konseli sudah saling menyadari dan
menemukan bahwa perilaku sebelumnya kurang efektif
dalam mewujudkan keinginan yang akan dicapai.
2) Konselor membantu mendorong konseli menyusun
rencana mengenai hal-hal yang akan dilakukan konseli.
3) Konselor mengkritisi kembali rencana yang telah disusun
konseli agar lebih spesifik dan konkret untuk dilakukan.

5. Konselor memberikan dukungan dan penguatan positif


seperti pujian verbal kepada konseli karena
sudah berhasil menyusun hal-hal yang akan dilakukan untuk
menghadapi masalahnya (giving reinforcement)
6. Konselor menekankan komitmen kepada konseli dalam
menjalankan strategi dan perencanaan yang telah
dibuatdengan penuh tanggung jawab. (build commitmen).
c. Tahap penutup 1. Konselor menyimpulkan kegiatan konseling yang telah
dilakukan
2. Konselor memastikan apakah konseli mencapai perubahan
yang signifikan dalam berfikir atau bertindak dengan
melakukan evaluasi hasil
3. Konselor mengakhiri sesi konseling dengan membangun
hubungan baik dengan konseli
4. Konselor mempersilahkan konseli jika masih mengalami
kesulitan dalam mengatasi masalah
5. Proses konseling selesai, konselor dapat mempersilahkan
konseli untuk melanjutkan aktivitasnya.

H Evaluasi

a. Evauasi proses 1. Mengamati sikap atau antusias konseli dalam mengikuti


kegaitan layanan konseling individu
2. Mengamati cara konseli dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
3. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan.

b. Evaluasi hasil 1. Evaluasi tentang pemahaman baru setelah mendapat


layanan konseling individu
2. Evaluasi tentang perasaan positif setelah pemberian
layanan
3. Peserta didik mengisi angket evaluasi untuk mengukur
pemahaman dan perubahan tingkah laku.

I Tindak lanjut Tindak lanjut layanan diberikan jika proses konseling dirasa belum
layanan mampu mengentaskan masalah konseli, maka akan dilaksanakan
konseling individu lanjutan sesuai situasi dan kondisi.
Denpasar, 2024
Mengetahui,
Guru BK Mahasiswa PPG

Ni Wayan Martiani, S.Pd Luk Luk Yata Lalak Muslimin, S.Sos., M.A
NIP. 19850531 201001 1 028 NIM. 202300030020
Lampiran 2.
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang berttanda tangan di bawah ini :


Nama :
Jenis kelamin :
Alamat :
Saya yang tersebut di atas menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat dan
berpartisipasi aktif sebagai peserta konseling individu dari awal sampai akhir proses konseling.
Konseling individu tersebut akan dilaksanakan oleh Luk Luk Yata Lalak Muslimin, S.Sos.,
M.A selaku mahasiswa PPG/ Guru BK. Kegiatan tersebut adalah bagian dari layanan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami, dan menerima bahwa :
1. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses konseling berlangsung.
2. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya berkaitan
dengan masalah yang saya hadapi.
3. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak
akan disampaiakan terbuka kepada umum.
4. Saya menyetujui adanya perekaman proses konseling berupa tulisan, rekaman
percakapan dan dokumentasi lainnya selama proses konseling berlangsung
dengan jaminan informasi pribadi saya dirahasiakan.
5. Guna menunjang kelancaran proses yang akan dilaksanakan, maka segala hal
yang terkait dengan waktu dan tempat akan disepakati bersama yaitu :
Hari : ……………………………………………………………
Waktu : ……………………………………………………………
Tempat : ……………………………………………………………

Saya dalam keadaan SADAR dan TIDAK ADA PAKSAAN dari pihak manapun dalam
menandatangani surat persetujuan ini sehingga saya bersedia untuk mengikuti kegiatan
konseling individu dari awal sampai selesai.

Denpasar, April 2024


Konselor Konseli

Luk Luk Yata Lalak Muslimin, S.Sos., M.A …………………………………………..


Lampiran 3.
LEMBAR EVALUASI PROSES LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

Identitas:
Nama :
Konseli ……………………………………………………
Nama :
Konselor ……………………………………………………

Petunjuk:
Berilah tanda ceklis (√) sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan konselor selama
proses layanan konseling individu berlangsung. Kriteria:
a. Skor 5 : Sangat sesuai d. Skor 2 : Kurang Sesuai
b. Skor 4 : Sesuai e. Skor 1 : Sangat Kurang Sesuai
c. Skor 3 : Cukup Sesuai
Skor
No Aspek yang diobservasi
1 2 3 4 5
1 Konseli antusias selama mengikuti layanan
2 Konseli aktif bertanya dan berpendapat
dalam upaya menyelesaikan masalahnya
3 Konseli santai dan nyaman saat mengikuti
layanan
4 Konseli tidak menunjukkan penolakan untuk
dibantu dalam kegiatan layanan konseling
individu
5 Kesadaran diri konseli yang sedang dalam
masalah
6 Konseli bersikap terbuka dan yakin untuk
menceritakan permasalahannya kepada Guru
BK
7 Sikap berani untuk mengungkapkan masalah
yang dihadapi
8 Konseli memberi respon yang positif selama
mengikuti layanan
9 Keterlibatan dalam mendapatkan alternative
jalan keluar/solusi dalam pemecahan
masalah
10 Konseli dapat mencapai tujuan yang
diinginkan dengan kegiatan konseling
Jumlah
Catatan :
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai 1 x 10 = 10, dan skor tertinggi adalah 5 x 10 = 50
2. Kategori hasil :

Rentangan Kategori Denpasar, …………


42 - 50 Sangat baik Observer
34 – 41 Baik
26 – 33 Cukup baik
18 – 25 Kurang baik
10 – 17 Sangat Kurang (………………………...)
baik

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN KONSELING INDIVIDU

Identitas
1. Nama : ……………………………………………
2. Kelas/No.Absen : ……………………………………………
3. Tanggal Layanan : ……………………………………………

Petunjuk:
1. Tulislah nama, kelas dan tanggal pengisian
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian anda.
Kriteria:
a. Skor 5 : Sangat sesuai d. Skor 2 : Kurang Sesuai
b. Skor 4 : Sesuai e. Skor 1 : Sangat Kurang Sesuai
c. Skor 3 : Cukup Sesuai
SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4 5
Pemahaman
1 Saya memahami bahwa perkataan orang lain itu selalu benar

2 Saya bisa memahami bahwa setiap persepsi orang berbeda-beda

3 Saya memahami dengan penggunaan teknik kontrak perilaku sangat


berguna bagi kehidupan saya
4 Saya memahami dengan penggunaan teknik kontrak perilaku bisa
mengontrol perilaku saya yang salah
Perasaan
5 Saya merasa senang karena mendapatkan bantuan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dialami
6 Saya senang karena mampu mengikuti penerapan teknik dengan
baik
7 Saya sangat senang dan bersemangat melaksanakan kontrak
perilaku yang sudah disepakati
Rencana Kegiatan setelah Layanan
8 Saya akan memotivasi diri saya sendiri untuk selalu berfikir posif dan
berperilaku baru yang positif setelah mendapatkan layanan ini
9 Saya akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang
saya dapat dalam layanan ini
10 Saya bisa merencanakan dan menentukan keputusan yang baik dan
positif setelah mendapatkan pemahaman baru dari layanan ini
Jumlah Skor
Catatan :
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai 1 x 10 = 10, dan skor tertinggi adalah 5 x 10 = 50
2. Kategori hasil :
Rentangan Kategori Denpasar, …………
43 - 50 Sangat baik Konseli
35 – 42 Baik
27 – 34 Cukup baik
19 – 26 Kurang baik
10 – 18 Sangat Kurang (………………………..)
baik

Anda mungkin juga menyukai