Demonstrasikontekstual Topik4 Pembelajarandiferensiasi
Demonstrasikontekstual Topik4 Pembelajarandiferensiasi
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Model dan Metode, moda : PBL (problem based learning),diskusi kelompok, luring
Media dan Alat : PPT, bola kertas ( permainan sambung kata), fish bowl, LCD,
Laptop, Wa Grup, akun tiktok, buku tatib
LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan a. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa
Awal (15 b. Menanyakan kegiatan sebelumnya
Menit) c. Melakukan presensi
d. Mengapresiasikan kehadiran.
e. Guru BK menyampaikan tujuan layanan
f. Guru BK menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
g. Guru BK mengadakan ice breaking untuk motivasi dan mengkondisikan
dinamika kelas.
Kegiatan 1. Apersepsi : Guru BK mengajak peserta didik untuk bermain sambung kata
Inti (25 dengan melempar bola ke satu peserta didik dan menyambung ke peserta didik
menit) yang lainnya dan mereka harus menyambung kata dari huruf paling belakang
dengan cepat kemudian menanggapi permainan tersebut pada link mentimeter :
https://www.menti.com/alohpqdcragp.( TPACK : Teknologi Knowledge )
2. Menerapkan Model project Based learning (PBL) Sintaks ke 1,2,3,4,5
Pertemuan ke - 1
a. Orientasi peserta didik/konseli kepada masalah:
PENILAIAN
1. Evaluasi Proses a. Keterlaksanaan program
b. Keaktifan peserta didik dalam melakukan diskusi
c. Perolehan peserta didik pasca layanan
d. Perhatian peserta didik
e. Kesesuaian program
2. Evaluasi Hasil a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses/topic yang dibahas
(comfortable).
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam
rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengentasan masalah
(action).
Ni Wayan Martiani, S.Pd Luk Luk Yata Lalak Muslimin, S.Sos., M.A
NIP. 19850531 201001 2 028 NIM. 202300030020
A. INSTRUMEN MATERI/ BAHAN AJAR
ETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN TEMAN SEBAYA
Bahasa kasar sudah tidak asing lagi bagi generasi millenial. Bahasa kasar biasanya
terucap pada saat seseorang merasa marah,ataupun kesal maka dengan spontan akan
mengucapkan kata-kata kasar kepada seseorang yang telah membuatnya marah. Namun di
era sekarang ini bahasa kasar tidak hanya terucap pada saat marah saja tetapi dalam situasi
apapun kata-kata kasar akan terus terucap bagi yang sudah terbiasa berkata kasar. Orang
yang terbiasa berkata kasar cenderung tidak sabaran, emosian, keras kepala dan berfikir
negatif dan ini berhubungan dengan bagaimana mereka dalam kemampuan etika
berkomunikasi dengan teman sebaya dalam kehidupan sehari-harinya
Adapun menurut Vira Yuniar, 2021 dalam artikelnya faktor penyebab generasi Z
menurunnya etika berkomunikasi dengan teman sebaya adalah :
a. Pengaruh Lingkungan Sekitar
Lingkungan merupakan salah satu yang menyebabkan penggunaan bahasa kasar
terutama lingkungan masyarakat, tetangga ataupun lingkungan keluarga sendiri
mungkin orang tua pernah secara tidak langsung memarahi anak dengan perkataan
kasar lalu memori anak merekamnya sehingga dikemuadian hari anak tersebut pun
berfikir bahwa tidak masalah berkata kasar yang mana sacara tida langsung orang
tua secara tidak langsung yang mengajari anaknya berkata kasar.
b. Pengaruh pergaulan dengan teman yang lebih dewasa
Orang dewasa merupakan orang yang paling sering berkata kasar sehingga ketika
para remaja bergaul dengan orang dewasa maka bahasanya akan terbawa mengikuti
orang dewasa. Jika seorang remaja tidak mengikuti berbahasa kasar justru akan
dianggap cupu dan yang mengikuti bahasanya akan sangat diterima dan di anggap
gaul dalam pergaulannya.
c. Pengetahuan Bahasa yang Lemah
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang berpendidikan dengan yang
tidak berpendidikan sangatlah jauh berbeda. Kebanyakan orang yang
menggunakan bahasa kasar yaitu orang yang memiliki pengetahuan bahasa yang
rendah dan kurang peka dengan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan bahasa sehari-hari. Beda hal nya dengan orang yang berpendidikan maka
akan lebih menjaga perasaan orang lain ketika berkomunikasi.
d. Pengaruh Sosial Media
Sosial media menjadi sumber dari berbagai informasi yang ada saat ini. Salah
satunya informasi mengenai bahasa yang sedang sering digunakan saat ini. Sosial
media biasanya digunakan sebagai media untuk curhat ketika seseorang marah,
sedih, ataupun bahagia, disitu akan banyak pengucapan-pengucapan bahasa bahasa
kasar yang tidak terkontrol sehingga seorang yang membacanya akan menganggap
bahwa bahasa tersebut sedang trend sehingga akan diikutinya.
Sumedi. Jurnal Prakarsa Peadajogja: Meningkatkan Etika Berbicara Dengan Teman Sebaya
Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modelling pada Siswa SMP Vol. 1 No. 1, Juni
2018
Hal. 49. file:///C:/Users/Baru/Downloads/2611-8085-1-PB.pdf
Apa yang
menyebabkan
menurunnya etika
berkomunikasi
dengan teman
sebaya?
Sebutkan ciri-
ciri orang yang
mengalami
menurunnya etka
dalam berkomuniaksi
dengan teman
sebaya?
Kapan seharusnya
dilakuak untuk
menerapkan etiak
komuniaksi yang baik
pada kasus tersebut ?
Mengapa harus selalu
menggunakan etika
komunikasi yang
baik dari kasus
tersebut ?
Dilingkungan mana
Anda bisa
menemukan orang
yang sering berkata
kasar/kotor dalam
komunikasi dengan
teman sebaya?
berikan contohnya!
Bagaimana solusi
mengatasi masalah
pada kasus tersebut ?
B. PEMAHAMAN BARU (UNDERSTANDING) ( pertemuan ke- 2)
3. Bagaimana cara Anda menghindari dan mempertahankan agar terhindar dari berkata
kotor atau kasar ?
4. Bagaiman cara Anda untuk menjaga etika berkomunikasi dengan teman sebaya kalian,
jika di circle pertemanan kalian sering berkata kasar/kotor?
5. Setujukah Anda ketika memanggil teman dengan sebutan nama hewan atau kata-kata
kotor adalah sebuah keakraban? jelaskan alasannya?
6. Apa yang perlu anda lakukan jika, dilingkungan keluarga kalian selalu menggunakan
kata kasar/kotor dan itu adalah hal yang biasa?
C. PERASAAN POSITIF (COMFORT)
Berilah tanda check (√) pada pernyataan yang sesuai
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah anda sepakat berkata kasar/kotor itu
adalah suatu keakraban dalam berteman?
Ni Wayan Martiani, S.Pd Luk Luk Yata Lalak Muslimin, S.Sos., M.A
NIP. 19850531 201001 2 028 NIM. 202300030020
EVALUASI HASIL
Nama PD/Konseli :
…………………………………………
No. Absen :
…………………………………………
Kelas : ………………………………………
1 2 3 4
SKOR
Keterangan :
Skor 4 : sangat baik
Skor 3 : baik
Skor 2 : Cukup baik
Skor 1 : Kurang baik
1. Skor minimal yang di capai adalah 1x6=6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Katagori hasil :
Sangat baik = 28 – 32
Baik = 23 – 27
Cukup = 22 - 26
Kurang = …….. 21
Mengetahui,
Mahasiswa PPG Peserta didik/Konseli