RPL Klasikal 1

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 18 KOTA BEKASI
Jl. Rudal No. 18 Perumahan Duren Jaya Permai Telp. (021) 82653176 Bekasi 17111
Email : sman18bks@gmail.com Website : www.sman18kotabekasi.sch.id
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kelas : XI / I
Alokasi Waktu : 1 Jam Pertemuan (1 x 45 Menit)
Topik Materi : Cara Mengendalikan Emosi
Bidang Layanan : Belajar
Strategi Layanan : Klasikal
Aspek Perkembangan/SKKPD : Kematangan Emosi
Pelaksanaan Layanan : Senin, 17 Oktober 2022
Model dan Metode : Problem Based Learning
Media dan Alat : PPT, Laptop, Proyektor, Alat mewarnai
Uraian Materi : 1. Pengertian Emosi
2. Fungsi Emosi
3. Faktor yang Mempengaruhi Emosi
4. Macam-Macam Emosi
5. Cara Mengendalikan Emosi
TUJUAN LAYANAN
Tahap Pengenalan 1. Peserta didik dapat memahami tentang apa itu
(Pengetahuan) emosi
2. Peserta didik dapat mengelompokkan fungsi, faktor
yang mempengaruhi emosi, dan macam-macam
emosi
Tahap Akomodasi 1. Peserta didik dapat mengelola emosinya dengan
(Sikap) baik
Tahap Tindakan 1. Peserta didik dapat menerapkan bagaimana
(Keterampilan) mengendalikan emosi sesuai pribadi masing-masing
LANGKAH KEGIATAN
DINAS PENDIDIKAN
Kegiatan Awal 1. Guru BK mengucapkan salam kepada peserta didik.
2. Guru BK mengajak berdoa kepada peserta didik.
3. Guru BK mengabsen kehadiran peserta didik.
4. Guru BK menjelaskan tujuan layanan.
5. Guru BK menyampaikan langkah-langkah kegiatan
dan cakupan materi layanan
6. Guru BK mengadakan ice breaking untuk memotivasi
dan mengkondisikan dinamika kelas
Kegiatan Inti 1. Guru BK memberikan pertanyaan mendasar terkait
materi yang akan diberikan
2. Guru BK memberikan materi di powerpoint “Cara
Mengendalikan Emosi”
3. Guru BK meminta peserta didik untuk membuat
kelompok guna mendiskusikan hasil atau pendapat
dari video yang akan ditayangkan
4. Guru BK meminta peserta didik untuk
mengungkapkan pendapatnya terkait video
tersebut
5. Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan
secara kelompok
6. Guru BK meminta peserta didik mendiskusikan atau
mengidentifikasikan materi “Cara Mengendalikan
Emosi” secara berkelompok
7. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas
masing-masing
8. Guru memantau diskusi dan membimbing peserta
didik selama proses pembuatan lembar kerja
9. Guru BK meminta peserta didik sebagai perwakilan
untuk mempresentasikan hasil diskusi materi
Kegiatan Penutup 1. Guru BK meminta peserta didik untuk menyimpulkan
materi serta kegiatan yang sudah dilaksanakan
DINAS PENDIDIKAN
2. Guru BK merefleksi kegiatan
3. Guru BK menyampaikan informasi tentang kegiatan
atau pertemuan berikutnya
4. Guru BK menutup layanan dan mengajak peserta
didik untuk bersyukur serta mengucapkan salam
PENILAIAN
1. Penilaian Proses Guru BK memperhatikan proses layanan serta
menanyakan UCA (Understanding, Comfort, Action).
Pertanyaan :
1. Apa pemahaman baru yang kalian dapat setelah kita
membahas tentang cara mengendalikan emosi?
(Understanding)
2. Bagaimana perasaan kalian setelah kita membahas
materi tentang cara mengendalikan emosi?
(Comfort)
3. Selanjutnya apa yang akan kalian lakukan setelah
kita membahas materi tentang cara mengendalikan
emosi? (Action)
2. Penilaian Hasil Peserta didik mengisi angket evaluasi yang sudah
disediakan oleh Guru BK mengenai materi yang sudah di
bahas
3. Tindak Lanjut -
DINAS PENDIDIKAN
Bekasi, 17 Oktober 2022
Mahasiswa Praktikan,
Almas Amalia Putri

NIM. 1901015059
Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Guru Pamong,
Dr. Sigit Muryono, M.Pd., Kons Aryanti Kurnia Dewi, S. Psi__

NIDN. 8948830022 NIP. 1982061020110112004
DINAS PENDIDIKAN
Lampiran 1. Uraian Materi
CARA MENGENDALIKAN EMOSI
A. Pengertian Emosi
Emosi berasal dari bahasa Latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh.
Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak
dalam emosi. Daniel Goleman (2002) mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu, sebagai contoh emosi gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat
tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Chaplin (2002, dalam Safaria, 2009) merumuskan emosi sebagai suatu keadaan
yang terangsang dari organisme mencakup perubahanperubahan yang disadari,
yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku. Maramis (2009) dalam bukunya
“Ilmu Kedokteran Jiwa” mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang kompleks
yang berlangsung tidak lama yang mempunyai komponen pada badan dan pada jiwa
individu tersebut.
Emosi menurut Rakhmat (2001) menunjukkan perubahan organisme yang
disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses fisiologis. Kesadaran
apabila seseorang mengetahui makna situasi yang sedang terjadi. Jantung berdetak
lebih cepat, kulit memberikan respon dengan mengeluarkan keringat dan napas
terengah-engah termasuk dalam proses fisiologis dan terakhir apabila orang
tersebut melakukan suatu tindakan sebagai suatu akibat yang terjadi. Berdasarkan
pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa emosi adalah pengalaman sadar,
kompleks dan meliputi unsur perasaan, yang mengikuti keadaan-keadaan psikolog
dan mental yang muncul serta penyesuaian batiniah dan mengekspresikan dirinya
dalam tingkah laku yang Nampak
B. Fungsi Emosi
Bagi manusia, emosi tidak hanya berfungsi untuk Survival atau sekedar untuk
mempertahankan hidup, seperti pada hewan. Akan tetapi, emosi juga berfungsi
sebagai Energizer atau pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam
DINAS PENDIDIKAN
kehidupan manusia. Selain itu, emosi juga merupakan Messenger atau pembawa
pesan
1. Survival, yaitu sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Emosi
memberikan kekuatan pada manusia untuk membeda dan mempertahankan diri
terhadap adanya gangguan atau rintangan. Adanya perasaan cinta, sayang,
cemburu, marah, atau benci, membuat manusia dapat menikmati hidup dalam
kebersamaan dengan manusia lain.
2. Energizer, yaitu sebagai pembangkit energi. Emosi dapat memberikan kita
semangat dalam bekerja bahkan juga semangat untuk hidup. Contohnya :
perasaan cinta dan sayang. Namun, emosi juga dapat memberikan dampak
negatif yang membuat kita merasakan hari-hari yang suram dan nyaris tidak ada
semangat untuk hidup. Contohnya : perasaan sedih dan benci.
3. Messenger, yaitu sebagai pembawa pesan. Emosi memberitahu kita bagaimana
keadaan orang-orang yang berada disekitar kita, terutama orang-orang yang kita
cintai dan sayangi, sehingga kita dapat memahami dan melakukan sesuatu yang
tepat dengan kondisi tersebut. Bayangkan jika tidak ada emosi, kita tidak tahu
bahwa disekitar kita ada orang yang sedih karena sesuatu hal yang terjadi dalam
keadaan seperti itu mungkin kita akan tertawa-tawa bahagia sehingga membuat
seseorang yang sedang bersedih merasa bahwa kita bersikap empati
terhadapnya.
Dari pemaparan tentang fungsi emosi itu sendiri, maka kita dapat tarik suatu
kejelasan bahwa emosi dalam kehidupan sangat berperan untuk menunjang
segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia.
C. Faktor yang Mempengaruhi Emosi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan emosi seseorang.
Menurut Hurlock, antara lain:
1. Usia
Semakin bertambah usia individu, diharapkan emosinya akan lebih matang dan
individu akan lebih dapat menguasai dan mengendalikan emosinya. Individu
semakin baik dalam kemampuan memandang suatu masalah, menyalurkan dan
mengontrol emosinya secara lebih stabil dan matang secara emosi
DINAS PENDIDIKAN
2. Perubahan fisik dan kelenjar
Perubahan fisik dan kelenjar pada diri individu akan menyebabkan terjadinya
perubahan pada kematangan emosi. Sesuai dengan anggapan bahwa remaja
adalah periode “badai dan tekanan,” emosi remaja meningkat akibat perubahan
fisik dan kelenjar.
3. Pola Asuh Orang tua
Pengalamannya berinteraksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola
perilaku anak tehadap orang lain dalam lingkungannya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam keluarga adalah pola asuh orangtua. Cara orangtua
memperlakukan anak-anaknya akan memberikan akibat yang permanen dalam
kehidupan anak.
4. Lingkungan
Kebebasan dan kontrol yang mutlak/ketat dapat menjadi penghalang dalam
pencapaian kematangan emosi seseorang. Lingkungan di sekitar kehidupan
seseorang yang mendukung perkembangan fisik dan mental memungkinkan
kematangan emosi dapat tercapai.
5. Jenis Kelamin
Laki-laki dikenal lebih berkuasa jika dibandingkan dengan perempuan, mereka
memiliki pendapat tentang kemaskulinan terhadap dirinya sehingga cenderung
kurang mampu mengekspresikan emosi seperti yang dilakukan oleh perempuan.
Hal ini menunjukkan laki-laki cenderung memiliki ketidak matangan emosi jika
dibandingkan dengan perempuan.
D. Macam-Macam Emosi
Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap
perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbilkan emosi
yang berbeda pula. Berikut adalah macam-macam emosi :
1. Emosi Marah
Seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa
orang itu bersalah terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan
tingkah laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah, membanting
barang, memukul, bahkan membunuh
DINAS PENDIDIKAN
2. Emosi Sedih atau Pilu
Semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih,
seseorang bisa menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul
dengan orang lain.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya
lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri.
emosi iri harus dapat di kendalikan dan di ekspresikan secara positif. Ekspresi iri
yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara
positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.
4. Emosi Takut
Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut.
Rasa takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut
5. Emosi Senang
Ekspresi yang muncul ketika kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan
senang, ceria, gembira, kepuasan, dan sejahtera.
E. Cara Mengendalikan Emosi
1. Yakinkan diri sendiri bahwa kita berpegang penuh untuk mengontrol emosi diri
kita sendiri.
2. Jika kita bisa mengendalikan imajinasi kita, kita bisa mengendalikan pikiran
negatif yang terus menyerang kita setiap waktu.
3. Cara terbaik untuk mengatasi emosi adalah dengan merelakan dan tidak
menyimpan dendam.
4. Cobalah untuk melihat lebih dekat gaya hidup diri sendiri untuk mengidentifikasi
alasan yang memicu emosi kita.
5. Hindari kecurigaan dan bebas kan diri mu dari pikiran yang terus berulang.
6. Jika kamu merasa bereaksi berlebihan pada situasi tertentu, coba lah untuk
selalu berdzikir, dzikir menjagahati tetap hidup.
DINAS PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA
Triatmoko, S. D. (2010). Upaya Meningkatkan Pengendalian Emosi Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok Pada Remaja Di Panti Asuhan Yayasan Al Hidayah Desa
Desel Sadeng Kecamatan Gunung Pati Semarang.18.
Diana, R. R. (2015). Pengendalian Emosi Menurut Psikologi Islam. Unisia, 37(82), 41–47.
Fauzi, T., & Sari, S. P. (2018). Kemampuan Mengendalikan Emosi Pada Siswa Dan
Implikasinya Terhadap Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Dosen Universitas PGRI
Palembang, 1.
https://youtu.be/ezARHcwfedk
DINAS PENDIDIKAN
Lampiran 2. Angket Evaluasi Hasil
INSTRUMEN EVALUASI HASIL LAYANAN KLASIKAL

PEDOMAN OBSERVASI
Hari, Tanggal : Senin, 17 Oktober 2022
Waktu : 09.15 s.d. 10.00
Pertemuan Ke- :1
Petunjuk Pengisian :
1. Amatilah karakter kemandirian peserta didik sesuai dengan indikator yang telah
tersedia!
2. Berilah tanda centang () pada kolom hasil “YA” jika peserta didik memperlihatkan
indikator yang diamati, kemudian catat keterangan jika diperlukan..
3. Berilah tanda centang () pada kolom hasil “Tidak” jika peserta didik tidak
memperlihatkan indikator yang diamati, kemudian catat keterangan jika diperlukan.
Jawaban
No. Aspek Yang Di Observasi Keterangan
Ya Tidak
1. Peserta didik dalam keadaan siap ketika

Guru BK sudah masuk ke dalam kelas
2. Peserta didik memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan mengenai cara 
mengendalikan Emosi
3. Peserta didik mengangkat tangan ketika

ingin menyampaikan gagasannya
4. Peserta didik memperhatikan saat teman
memberikan gagasan tentang cara 
mengendalikan Emosi
5. Peserta didik mengungkapkan
gagasan/pendapatnya tanpa disuruh oleh 
guru
6. Peserta didik mengerjakan LKPD dengan

baik
DINAS PENDIDIKAN
7. Peserta didik sudah mulai mengumpulkan


tugas tepat waktu
8. Peserta didik sudah memanfaatkan sumber

buku/media pembelajaran
9. Peserta didik sudah mulai tertib saat sedang
Guru BK memberikan layanan dengan tidak

mengakses game online, media social dan
yang lainnya
10. Peserta didik terlihat mengerjakan tugas-
tugas sekolah dengan lebih tertib dan 
mandiri
Bekasi, 17 Oktober 2022

Mengetahui,
Guru Pamong, Mahasiswa Praktikan,
Aryanti Kurnia Dewi, S. Psi__ Almas Amalia Putri

NIP. 1982061020110112004 NIM. 1901015059

RPL Klasikal 1

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

RPL Klasikal 1

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Almas Amalia Putri

Dr. Sigit Muryono, M.Pd., Kons Aryanti Kurnia Dewi, S. Psi__

INSTRUMEN EVALUASI HASIL LAYANAN KLASIKAL

7. Peserta didik sudah mulai mengumpulkan

Bekasi, 17 Oktober 2022

Aryanti Kurnia Dewi, S. Psi__ Almas Amalia Putri

Anda mungkin juga menyukai