Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yg dimaksud dengan teaching at the right level ?

Teaching at right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas,

melainkan mengacu pada tingkat kemampuan peserta didik. Metode TaRL (Teaching at The Right

Level) adalah metode pembelajaran yang mengelompokkan siswa sesuai jenjang kemampuan literasi

dasarnya. Siswa diberikan asessmen awal untuk dikelompokkan sesuai levelnya. Terdapat lima level

yaitu level pemula, level huruf, level kata, level paragraf, dan level cerita. Inilah yang menjadikan TaRL

berbeda dari pendekatan biasanya. Teaching at right level (TaRL) dapat menjadi jawaban dari

persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas. Pengajaran dengan

menggunakan pendekatan TaRL adalah mengatur peserta didik tidak terikat pada tingkatan kelas.

Namun dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan ataupun sesuai dengan tingkat kemampuan

peserta didik yang sama. Sehingga acuannya pada capaian pembelajaran, namun disesuaikan

dengan karakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya. Demikianpun dengan hasil

belajarnya, juga ditentukan oleh berdasarkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan

fase/levelnya. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran di fasenya, akan

mendapatkan pendampingan oleh pendidik untuk bisa mencapai capaian pembelajarannya.

Model pembelajaran TaRL (Teaching at The Right Level) merupakan sebuah model

pembelajaran yang mengorientasikan peserta didik untuk belajar dalam desain pembelajaran

berbasis level kemampuan. Model pembelajaran TaRL tidak mengorganisasikan peserta didik

berdasarkan tingkatan kelas dan usia, melainkan pembelajaran didesain dalam kelompok sesuai

karakteristik level kemampuan peserta didik. Adapun langkah-langkah pembelajaran TaRL

secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Guru melakukan asessmen awal untuk mengidentifikasi level kemampuan literasi

dasar siswa.
b. swa dikelompokkan berdasarkan level kemampuan literasi dasarnya.
c. Pengelompokkan ini bisa lintas kelas atau jenjang.

d. Guru mengajarkan materi sesuai level masing-masing dengan metode TaRL.

e. Guru melakukan asessmen progres secara periodik dan mencatat

perkembangan pada tiap levelnya.

f. Guru melakukan refleksi bersama Guru memperbaiki kekurangan pada proses


sebelumnya berdasarkan hasil refleksi.
g. Guru melakukan asessmen akhir dan menganalisa hasilnya.
h. Menarik kesimpulan dari proses pembelajaran dengan metode TaRL
2. Mengapa capaian pembelajaran dirumuskan per fase?
Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase merupakan upaya penyederhanaan sehingga
peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi.
Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right
Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal ini karena Capaian
Pembelajaran disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan anak. Selain itu,
penyusunan Capaian Pembelajaran per fase berguna bagi guru dan satuan pendidikan.
Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam menyesuaikan
pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. Pada
setiap akhir fase, terdapat kompetensi yang sama yang harus dicapai oleh peserta didik,
namun alur untuk mencapai akhir fase tersebut yang berbeda- beda disesuaikan dengan
kebutuhan belajar, karakteristik, dan perkembangan peserta didik yang beragam.
Capaian pembelajaran dirumuskan per fase karena tingkat kemampuan peserta didik
yang berbeda-beda, baik itu yang berada dalam satu tingkatan kelas ataupun berbeda
tingkatan kelas. Bahkan dalam satu kelas yang sama bisa jadi tingkat kemampuan
belajarnya berbeda. Sehingga, untuk membedakan tingkat kemampuan antar siswa
dirumuskanlah capaian pembelajaran per fase.
3. Apa yang anda pahami capaian pembelajaran? Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Capaian
Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap
fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Perumpamaan sebuah
perjalanan berkendara, CP merupakan tujuan umum dan fase merupakan ketersediaan waktu
untuk mencapai tujuan tersebut. Manfaat CP dalam perencanaan pembelajaran diantaranya
adalah: a. Pembelajaran yang fleksibel b. Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan
peserta didik c. Pengembangan rencana pembelajaran yang dapat dilakukan oleh
guru secara kolaboratif dengan guru lainnya Memahami CP adalah langkah pertama yang
sangat penting. Setiap pendidik perlu familiar dengan apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas
dari apakah mereka akan mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau
silabusnya secara sendiri atau tidak. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi
dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan

Anda mungkin juga menyukai