Laporan Pendahuluanfibroadenoma Mammae
Laporan Pendahuluanfibroadenoma Mammae
A. Pengertian
Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar
dan stroma jaringan ikat.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas, berbatas
jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.
FAM adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi padat dan kenyal,
penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen diperiksa untuk mengetahui
adanya keganasan ( Sylvia A. Price, 1995 : 1141 )
B. Etiologi
Peningkatan aktivitas estrogen yang absolut atau relatif
1. Genetik : payudara
2. Faktor-faktor predisposisi ;
a. Usia : < 30 tahun
b. Jenis kelamin
c. Geografi
d. Pekerjaan
C. Patofisiologi
Fibroadenoma mamae bukan merupakan satu-satunya penyakit pada payudara, namun
insiden kasus tersebut tinggi, tergantung pada jaringan payudara yang terkena, estrogen dan
usia permulaan. Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi
merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan
epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang
membentuk lobus- lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang
menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan
estrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat hal ini terlihat saat
menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan tempat
pertumbuhan fibroadenoma mamae. Karena fibroadenoma mamae tumor jinak maka
pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengangkat tumor tersebut, untuk mengetahui
apakah tumor itu ganas atau tidak tumor yang sudah di ambil akan di bawa ke laboratorium
patologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setiap kelainan pada payudara.
I. Definisi
Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat,
berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun,
sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa
payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm.
Benjolan dapat dipengaruhi oleh hormon dan dapat berfluktuasi dalam diameter yaitu ± 1 cm
dibawah pengaruh estrogen pada saat menstruasi normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan
kontrasepsi oral. Pertumbuhan dapat jelas terlihat selama kehamilan atau laktasi. Terapi FAM
dengan cara biopsi eksisi dan jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda
dari tumor payudara lainnya, pada FAM tepi benjolan tajam dan permukaan potongannya
putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen. Secara histologi ada susunan lobus
perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian FAM bisa
memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar dan epitel sekresi.
III. Patogenesis
Belum ada patogenesis yang pasti dari fibroadenoma tetapi dapat dikaitkan dengan
rangsangan hormon estrogen yang tinggi. Pada masa remaja, fibroadenoma mammae bisa
terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan
laktasi atau menjelang menopause, saat rangsang estrogen yang tinggi.
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik,
dengan mammography atau USG, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).
Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang ada dengan inspeksi pada saat
berbaring, duduk, dan membungkuk apakah terlihat benjolan, kerutan pada kulit payudara
(peau d’orange), dan dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui
ukurannya, jumlahnya, apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras, bernodul atau tidak, dan
mengeluarkan cairan dari putting susu atau tidak.
Dengan pemeriksaan USG hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik pemeriksaan lain
dapat berupa: termografi, xerografi. Dilakukan untuk mencari jauhnya ekstensi tumor atau
mencari metastasis jauh. Pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan apabila diperlukan (atas
indikasi) pemeriksaan laboratorium untuk melihat toleransi penderita, juga dapat melihat
kemungkinan adanya metastasis misalnya alkali fosfatase.
Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan
penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat
memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke
laboratorium patologi anatomi (PA) untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah terdapat sel-
sel ganas atau tidak.
a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari
epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bulat
(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)
c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform
VI. Penatalaksanaan dan Prognosis
Terapi fibroadenoma mammae adalah eksisi dengan anastesi lokal. Bila penderita muda
dengan lesi kecil, diagnosa dapat ditegakkan dengan aspirasi jarum halus, bila penderita tidak
menginginkan biopsi dengan eksisi. (samapai kini belum ada publikasi ilmiah tentang
penyelidikan terhadap fibroadenoma, yang tetap dibiarkan tanpa tindakan, hal ini harus
diberitahukan kepada penderita yang menolak pembedahan). Fibroadenoma yang lebih besar
(lebih dari 2 cm) harus diangkat, karena dapat menyebabkan nyeri, dan dapat bertumbuh
terus.
Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna,
tetapi bila masih tertapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali.