Makalah Komunitas
Makalah Komunitas
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan baik di rumah sakit, puskesmas, keluarga maupun
masyarakat. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di masyarakat atau
komunitas merupakan bidang khusus dalam ilmu Keperawatan, yang memadukan
antara ilmu keperawatan dan ilmu kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
aktif masyarakat. Peran aktif masyarakat diartikan sebagai suatu proses dimana
individu, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatan sendiri
berdasarkan azas kebersamaan dan kemandirian.
Sebagai calon tenaga kesehatan professional, mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas berkewajiban untuk menyukseskan tercapainya
pembangunan nasional khususnya di bidang kesehatan yaitu Indonesia sehat 2020.
Dalam melaksanakan perannya di masyarakat perawat komunitas menitikberatkan
usahanya pada usaha promotif dan preventif tanpa mengabaikan usahanya di
bidang kuratif dan rehabilitative. Sejalan dengan hal tersebut maka tindakan
pencegahan dan peningkatan kesehatan merupakan wilayah kerja utama yang
akan diintervensi oleh mahasiswa melalui kegiatan Praktek Profesi Keperawatan
Komunitas dan Keluarga di masyarakat.
Praktek profesi keperawatan komunitas merupakan pengalaman belajar
lapangan yang menuntut mahasiswa untuk meningkatkan analisa serta sintesanya
diberbagai bidang ilmu pengetahuan guna tercapainya pelayanan keperawatan
yang profesional. Praktek profesi ini dilakukan di RW 05 Kelurahan Cupak
Tengah Kota Padang selama empat minggu lamanya dari tanggal 03-30 Oktober
2016.
Pelaksanaan Praktek Profesi Komunitas dilaksanakan melalui tahapan
berikut; observasi fisik lingkungan (winshield survey), musyawarah masyarakat
pertama untuk menindaklanjuti hasil survey, penyebaran angket untuk
memperoleh data kesehatan masyarakat, musyawarah masyarakat kedua untuk
menyusun rencana kegiatan mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan dan
menyepakati pembentukan kelompok kerja kesehatan, pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana yang telah disepakati, dan musyawarah masyarakat ketiga
untuk melaporkan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan setelah mahasiswa
selesai dan meninggalkan lokasi sekaligus acara penutupan dan perpisahan dengan
warga. Berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak, dengan segala kelebihan
dan kekurangan yang ada, maka pada akhirnya mahasiswa telah dapat melalui dan
menyelesaikan tahapan-tahapan di atas dengan baik.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Melaporkan hasil kegiatan serta tindak lanjut kegiatan Praktek Profesi
Keperawatan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Unand di RW 005
Kelurahan Cupak Tengah.
2) Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang data – data kesehatan yang terdapat di
RW 005 Kelurahan Cupak Tengah
b. Menjelaskan masalah - masalah kesehatan yang terdapat di RW 005
Kelurahan Cupak Tengah berdasarkan data kesehatan masyarakat yang
telah dikumpulkan.
c. Menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa Fakultas
Keperawatan Unand bersama masyarakat di RW 005 Kelurahan Cupak
Tengah
d. Menggambarkan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan diambil alih
dan dilaksanakan oleh masyarakat di RW 005 Kelurahan Cupak Tengah
C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk masyarakat diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan
pedoman dalam melaksanakan kegiatan - kegiatan untuk mengatasi
masalah kesehatan di RW 005 Kelurahan Cupak Tengah.
2. Untuk perpanjangan tangan dan pihak terkait baik lintas program maupun
lintas sektoral diharapkan laporan ini dapat dijadikan bahan untuk
menyusun kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan di masa yang
akan datang.
3. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan ini menjadi bahan
perbandingan bagi mahasiswa profesi berikutnya dan menjadi bahan
evaluasi terhadap program atau kurikulum keperawatan komunitas yang
telah ditetapkan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan laaporan akhir praktek profesi keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan dengan pembagian tulisan sebagai
berikut: Latar Belakang; Tujuan; Manfaat Penulisan; dan Sistematika
Penulisan.
2. Bab II Tinjauan Teoritis dengan pembagian tulisan sebagai
berikut: Konsep Keperawatan Komunitas dan Asuhan Keperawatan
Komunitas.
3. Bab III Asuhan Keperawatan Komunitas Di RW 005
Kelurahan Cupak Tengah Kecamatan Pauh Kota Padang.
4. Bab IV Pembahasan dan Bab V Penutup.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Tujuan
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu
kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;
3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,
yangakhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care).
2. Pendidik
Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi kesehatan
kepada masyarakat melalui promosi kesehatan
3. Pengelola
Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui
pemberdayaan masyarakat itu sendiri melalui suatu wadah kelompok kerja
kesehatan.
4. Konselor
Perawat komunitas juga berperan memberikan bimbingan, arahan kepada
masyarakat, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dapat diwujudkan
5. Pembela klien/advokat
Perawat komunitas dapat berperan dalam membela masyarakat dalam
kegiatan pelayanan kesehatan yang menyimpang dari norma-norma maupun
kaedah kesehatan yang berlaku.
6. Peneliti
Perawat komunitas juga berperan dalam penelitian kesehatan khususnya
penelitian kesehatan masyarakat, sehingga didapatkan suatu penemuan-
penemuan maupun ilmu yang baru yang dapat menunjang terhadap status
kesehatan masyarakat.
7. Pemberi pelayanan
Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan keperawatan secara
langsung kepada masyarakat.
8. Pendidik
Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi kesehatan
kepada masyarakat melalui promosi kesehatan.
9. Pengelola
Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui
pemberdayaan masyarakat itu sendiri melalui suatu wadah kelompok kerja
kesehatan.
F. PERBEDAAN KESEHATAN KLIEN DI RS DAN KOMUNITAS
Rumah Sakit Komunitas
a. Fokus pada pasien di RS a. Fokus pada individu, keluarga
dan komunitas (termasuk
kelompok resiko tinggi)
b. Memberikan pelayanan b. Memberikan pelayanan kesehatan
kesehatan yang bersifat kejadian yang terdistribusi.
kasus (episodik)
c. Bekerja pada pasien pada unit c. Bekerja pada semua kondisi sehat
tertentu. dan sakit diberbagai tatanan.
d. Bekerja pada suatu RS atau d. Bekerja dengan instansi terkait
instansi e. Berkoordinasi pelayanan dengan
e. Koordinasi keperawatan dengan berbagai tenaga dikomunitas
institusi lain f. Merencanakan dan melakukan
f. Merencanakan dan memberikan pelayanan melalui keluarga
pelayanan yang bersifat individu. g. Mendorong autonomi dan kontrol
g. Membatasi autonomi klien keluarga kecuali kasus menular
dengan lingkungan RS h. Mengobservasi berbagai faktor
h. Observasi yang terbatas pada kesehatan
interaksi keluarga dan indikator
kesehatan lain. i. Memfasilitasi dengan hubungan
i. Hubungan terbatas hanya dengan profesi lain.
profesi lain di RS.
G. PROSES PELAKSANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan
yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik
yang sehat maupun yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan),
secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
dan resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara
terorganisir bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi serta memecahkan masalah-masalah
yang mereka miliki dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
sesuai dengan hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan
derajat kesehatan seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri
dalam memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009). Menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan
komunitasdilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses
keperawatan komunitas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
yang dinamis. Fase-fase pada proses keperawatan komunitas secara langsung
melibatkan komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan
kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).
d. Lingkungan fisik
Perbedaaan pengkajian individu dan komunitas :
SUMBER DATA
KOMPONEN
Individu Komunitas
Inspeksi Semua indra Semua indra “windshield
survey” berjalan melalui
komunitas
Auskultasi, tanda Stetoskop Mendengar komunitas
vital Termometer Observasi iklim, batas,
Tensimeter sumber tanda
kehidupan dan
kepadatan penduduk
Review Sistem Dari kepala -kaki Observasi sistem sosial,
perumahan dan bisnis
Laboratorium Darah, Rontgen, Tes Pusat penelitian
Urin dan lain-lain
Pelayanan social
- Sama dengan pelayanan kesehatan misalnya konseling, pusat
belanja dan lain-lain.
Elemen-elemen Winshield Survey
No Elemen Deskripsi
1 Perumahan dan Bangunan ; tua, bahan, arsitek, bersatu /
lingkungan daerah berpisah
2 Lingkungan terbuka Halaman depan, samping dan belakang
Luas / sempit
Kualitas : ada / tidak rumput, keadaan :
bersih/ kotor
Pribadi / umum
3 Batas Ada batas daerah / jalan, sungai, atau got.
Kondisinya : bersih / kotor
4 Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan siapa , jam
berapa
5 Transportasi Cara datang dan pergi, situasi jalan, jenis dan
alat transportasi
6 Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan kesehatan :
dikunjungi / tidak , jaraknya : jauh / dekat
7 Toko. Warung, pusat Siapa pemiliknya, jenis apa, bagaimana
perbelanjaan mencapainya
8 Orang dijalan Siapa yang dijumpai dijalanan, Ibu/bayi ,
orang pengangguran, anak sekolah, binatang
liar dll
9 Tempat Ibadah Mesjid, gereja , wihara , kuil
10 Kesehatan Ada yang sakit : akut / kronis, dekat dengan
tempat pelayanan kesehatan / tidak
11 Politik Kampanye, poster dan dampaknya terhadap
kesehatan ada / tidak
12 Media TV, Majalah, koran, bagaimana
mencapainya mudah / tidak
(Anderson E.T, McFarley J : 2000)
f.Ekonomi
Indikator ekonomi dan sumber informasi (Anderson. E.T,McFarley J:
2000)
No Indikator Sumber
1 A. Karakteristik Finansial
a. Rumah Tangga
Rata-rata pendapatan
- Persentase RT dibawah miskin Sensus
- Persentase RT yang menerima Camat
pelayanan
- Persentase RT dikepalaiwanita Lurah
Biaya perbulan masing-masing
RT
2. Individu : pendapatan per-orang, Sensus, camat atau
persentase yang miskin. lurah
B. Karakteristik Pekerja
Kelompok Umum
- Persentase bekerja Sensus
- Persentase pengangguran Depnaker
- Persentase pensiunan Camat / lurah
Kelompok Khusus
- Persentase wanita dengan anak
bekerja
- Persentase pimpinan
- Persentase teknik
- Persentase petani
- Persentase pekerja lain
i. Komunikasi
1) Komunikasi formal : koran, TV, dan radio
2) Komunikasi informal : papan pengumuman di mesjid.
j. Pendidikan
Komponen :
1) Status pendidikan :
- Tingkat Pendidikan
- Tipe sekolah
- Bahasa
Sumber :
- Sensus
- Lurah / Camat
2) Pendidikan yang tersedia dalam dan diluar komunitas
- Pelayanan
- Sumber
- Karakteristik Pemakai
- Keadequatan dapat dicapai
Sumber :
- Dikbud
- Kanwil
- Kakandep
- Ka. Sekolah
k. Rekreasi
Macam
Tempat
Bayaran
Yang menggunakan
2. Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu
masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Prioritas masalah dapat
ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan Abraham H Maslow:
- Keadaan yang mengancam kehidupan
- Keadaan yang mengancam kesehatan
- Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan komunitas akan
memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat
baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan
berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada.
Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P),
etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang
(S) (Mubarak, 2005).
- Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
- Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
- Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang
terjadi.
Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk dianalisa, dimana nantinya
akan ditemukanlah masalah keperawatan serta etiologi dari masalah
tersebut. Menurut Mucke ( 2004 ), diagnosa keperawatan dibagi atas :
a. Masalah : sehat sampai sakit
b. Karakteristik Populasi
c. Karakteristik Lingkungan Nyata, Resiko dan Potensial
d. Rumusan : Sesuai dengan diagnosa NANDA
4. Intervensi
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat menggunakan NIC
(Nursing Intervention Classification) Nursing Intervention Classification)
yang disusun berdasarkan diagnosa keperawatan NANDA yang telah
ditetapkan, mencakup :
a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
Kriteria rumusan tujuan berfokus kepada masyarakat, jelas dan singkat,
dapat diukur dan observasi, realistik, waktu relatif dibatasi,melibatkan
peran serta masyarakat. Formulasi rumusan tujuan keperawatan itu terdiri
dari :
- Satuan objek / masyarakat
- Perilaku masyarakat yang dapat diamati
- Satuan kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat
- Kriteria untuk menentukan pencapaian tujuan
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Langkah-
langkah dalam merencanakan keperawatan kesehatan masyarakat:
- Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
- Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
- Libatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan
- Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
- Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masyarakat
- Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
- Tindakan harus bersifat realistik
- Disusun secara beberurutan
c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan disusun berdasarkan NOC
(Nursing Outcome Classsification)
- Memakai kata kerja yang tepat
- Dapat dimodifikasi
- Bersifat : siapa yang akan melakukan, apa yang akan dilakukan,
bagaimana, dimana, kapan, dan dapat dilakukan serta frekuensi
melakukannya.
Ada 4 strategi intervensi :
a. KIM ( Komunikasi Informasi Motivasi ) keluarga binaan
b. Penyebaran informasi
- Penyuluhan
- Penyebaran leaflet
- Penyebaran pamflet
c. Pendidikan dan pelatihan
- Pelatihan / penyegaran Kader
- Supervisi Kader
d. Penggerakan massa
- Kesling : kerja bakti
- Kunjungan balita ke posyandu
- Kunjungan lansia ke posyandu
- Kampanye kesehatan
5. Implementasi keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Prinsip dalam pelaksanaan keperawatan yaitu:
a. Berdasarkan respon masyarakat
b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri
serta lingkungannya.
d. Bekerja sama dengan profesi lain.
e. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
f. Memperhatikan perubahan masyarakat
g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
keperawatan.
6. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah sekumpulan metode dan keterampilan untuk menentukan
apakah program kerja sesuai rencana atau apakah pelayanan kesehatan
memenuhi kebutuhan masyarakat (PosaVIac and Carey, 1990).
Kegiatan yang dilakukan pada penilaian ini adalah :
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan tahap pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Kegunaan Penilaian :
a. Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan
keperawatan yang diberikan
c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru
dalam proses keperawatan
Tipe Evaluasi :
a. Evaluasi proses
Kesesuaian dalam membantu melaksanakan kerja kelompok,
berkomunikasi yang telah disepakati dengan semua anggota atau
berkomunikasi secara efektif dengan target komunitas.
b. Evaluasi hasil
Peran serta secara keseluruhan dalam kerja kelompok, melakukan tugas
yang telah disepakati, menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan
mendemonstrasikan proses belajar dari kelompok.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 05 KELURAHAN
CUPAK TANGAH KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan asuhan
keperawatan komunitas, diantaranya melakukan pengamatan secara umum
(winshield survey) tentang situasi dan keadaan wilayah RW I Kelurahan Pisang
kemudian dilakukannya presentasi hasil dari winshield survey melalui
Musyawarah Masyarakat Kelurahan I (MMK I).
Gambaran umum situasi dan keadaan wilayah RW 05 didapatkan melalui
wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat, dan observasi
lingkungan, sehingga dapat diperkirakan faktor risiko yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan dan faktor penunjang untuk peningkatan kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan hasil winshield survey diperoleh data bahwa RW 05 terdiri
dari43 RT yaitu RT 01, 02,03 dan 04. Perkiraan jumlah penduduk RW 05 tahun
2016 adalah 987 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 240 Kepala Keluarga.
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap ini kami melakukan pengamatan atau Winshield Survey. Gambaran
umum situasi dan keadaan wilayah RW 05 didapatkan melalui wawancara
dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat, dan observasi lingkungan,
sehingga dapat diperkirakan faktor risiko yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan dan faktor penunjang untuk peningkatan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil winshield survey diperoleh data bahwa RW 05 terdiri dari 4
RT yaitu RT 01, 02,03 dan 04. Perkiraan jumlah penduduk RW 05 tahun 2016
adalah 987 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 240 Kepala Keluarga.
2. Demografi
Karakteristik masyarakat RW 05 kelurahan cupak tangah bersifat
homogen. Sebagian besar penduduk di RW 05 memiliki hubungan
kekerabatan satu sama lain. Hanya sebagian kecil penduduk di RW 05
yang merupakan pendatang. Umumnya masyarakat pendatang tinggal di
rumah-rumah kontrakan dan jarang yang menetap untuk jangka waktu
yang lama. Berbeda dengan penduduk asli, umumnya mereka sudah
lama menetap di RW 05 Kelurahan cupak tangah, ada juga di antara
mereka yang pergi merantau ke luar daerah untuk jangka waktu tertentu
lalu kembali lagi ke kampung untuk tinggal dan menetap. Tipe keluarga
di RW 05 sebagian besar adalah extended family, dimana dalam satu
rumah bisa terdiri dari beberapa keluarga.
Usia penduduk di RW 05 kelurahan cupak tangah sangat
bervariasi, yang terdiri dari bayi/balita, usia sekolah, remaja, dewasa,
dan lansia. Berdasarkan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat
didapatkan data bahwa penduduk terbanyak pada usia dewasa
(produktif) dengan perbandingan perempuan lebih banyak dari laki-laki
b. Lingkungan Terbuka
Lingkungan terbuka di perbatasan RW 05 terdapat sawah-sawah
yang di manfaatkan oleh penduduk sebagai mata pencahariannya. Di
RT 02 terdapat lahan kosong yang akan dimanfaatkan warga sebagai
lapangan olahraga.
c. Batas
RW 01 sebelah barat berbatasan dengan kelurahan piai tangah,
sebelah timur berbatasan dengan Parna indah (Kel. Binuang kap.
Dalam), di utara berbatasan dengan daerah RT simpang piai, dan
sebelah selatan berbatasan dengan Palimo indah.
d. Kebiasaan
Kebiasaan penduduk RW 05 adalah membakar sampah dan
membuang sampah ke sungai. Diantara kebiasaan lainnya adalah
membangun kandang ayam yang menyatu atau berdekatan dengan
rumah utama dan kumpul-kumpul di warung pada sore dan malam
hari.
e. Orang di Jalan
Lalu lintas di jalan utama RW 05 cukup ramai, terutama dipagi
hari, karena banyak penduduk yang berangkat kerja dan anak-anak
sekolah. Selain itu, karena jalan yang kecil dan berlubang,
meningkatkan resiko kecelakaan.
f. Kesehatan Masyarakat
Tingkat kesehatan masyarakat di RW 05 kurang baik. Adapun
penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit hipertensi, rematik,
asam urat, DM, dan diare. Namun masyarakat masih kurang awas
dalam pencegahan penyakit, seperti kurang bersihnya lingkungan dan
kurang pengetahuan terhadap PHBS.
Analisa:
Kandang ternak berdekatan dengan rumah warga
Sampah dibuang ke got, di bakar, dan di tumpuk di sekitar
rumah
Saluran khusus limbah rumah tangga yang bermuara kegot
Lingkungan perumahan cukup padat
Masalah Keperawatan:
Risiko terjadinya penyakit infeksi seperti diare, dan juga
penyakit akut lainnya, seperti hipertensi, DM, rematik, asam
urat dan stroke.
Risiko kecelakaan
Risiko cidera berhubungan dengan kondisi lingkungan yang
berisiko
3) Ekonomi
Kepala keluarga pada umumnya mempunyai mata pencarian
wiraswasta, diantaranya bekerja sebagai wiraswasta, buruh, petani dan
berprofesi sebagai pegawai negeri. Di wilayah RW 05 juga banyak
ditemukan rumah penduduk yang memiliki warung kecil-kecilan.
Analisa :
Warga yang tidak mau datang ke Puskesmas untuk memeriksakan
kesehatannya beranggapan akan mengeluarkan biaya yang mahal,
karena masih banyak diantara mereka yang membuat asuransi
jaminan kesehatan (BPJS)
Masalah :
Ketidakefektifan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan
6) Komunikasi
Masyarakat biasanya memanfaatkan Mesjid sebagai tempat
musyawarah dan tempat untuk memberikan informasi pada warga.
Masyarakat RW 05 kelurahan Cupak Tengah rata-rata mempunyai TV
sebagai alat informasi.
Analisa :
Tidak meratanya penyampaian informasi kepada seluruh warga
RW 01, seperti jauhnya sumber suara atau informasi dari rumah
warga
Masalah :
Potensial terhadap dukungan peningkatan derajat kesehatan
7) Pendidikan
Tingkat pendidikan di RW 05 kelurahan Cupak Tengah beragam.
Mayoritas penduduk di RT 01, 02, 03 dan 04 tamat SMA, S1 dan hanya
sebagian kecil yang tamat SD. Di RW 05 Kelurahan Cupak Tengah
terdapat fasilitas pendidikan yaitu dan TPA di Mesjid Al’islah. Sedangkan
SD SMP atau SMA letaknya di luar RW 05 Kelurahan Cupak Tengah.
Sarana transportasi yang digunakan warga menuju sekolah yang letaknya
diluar RW 05 Kelurahan Cupak Tengah adalah dengan naik angkot atau
membawa kendaraan pribadi.
Analisa :
Lebih dari separoh warga menganggap pendidikan itu penting. Hal
itu didapat dari pendataan yang dilakukan, rata-rata anak masih
sekolah.
8) Rekreasi
Tidak ditemukan tempat rekreasi khusus di RW 05 Kelurahan Cupak
Tengah. Warga lebih banyak duduk-duduk atau berkumpul di warung,
anak kecil bermain di sepanjang jalan tersebut.
Analisa :
Karena tidak adanya tempat rekreasi menjadikan warga terutama
ibu-ibu tidak memiliki kegiatan, dan anak-anak banyak yang
memanfaatkan waktu luang dan libur dengan mandi disungai dan
bermain di sawah.
Masalah :
Kurangnya fasilitas untuk menyalurkan hobi warga seperti
lapangan bola, voli dan takrau
II. Persepsi
1) Persepsi Penduduk di Wilayah
Warga mengatakan daerah RW 05 Kelurahan Cupak Tangah ini
cukup aman, damai, dan tentram, dan jarang terjadi keributan. Apabila
terdapat keributan antar warga, diselesaikan secara musyawarah. Hanya
sebagian masyarakat percaya dengan pelayanan kesehatan. Untuk
membersihkan lingkungan, warga membersihkan sendiri-sendiri.
2) Persepsi Mahasiswa
Pada observasi yang dilakukan mahasiswa, sanitasi lingkungan
terlihat kurang bersih, karena hampir seluruh warga membuang sampah
disungai dan digot, ada yang mengolah sampah dengan cara dibakar
didepan rumah. Halaman rumah yang sempit dan tidak dimanfaatkan
sebagai tanaman obat mengakibatkan ada keluarga yang memiliki tanaman
obat keluarga dan ada juga yang tidak memiliki tanaman obat keluarga.
Sebagian besar rumah di RW 05 bersifat permanen dan sebagian kecil
semi permanen. Jarak rumah-rumah di RW 05 sebagian besar berdekatan
dan ada beberapa rumah yang berjauhan. Terdapat saluran pembuangan di
depan rumah warga yang mengalir ke sungai.
Jumlah KK : 240 KK
Jumlah Penduduk : 987 orang
Jumlah Pengguna KIS : 206 orang
Jumlah Ibu Hamil : 7 orang
Jumlah ibu menyusui : 15 orang
Jumlah bayi : 17 orang
Jumlah balita : 50 orang
Jumlah remaja : 101 orang
Jumlah Lansia : 102 orang
Hasil pengumpulan data dalam kuesioner pada kelompok Y pada Bulan
Oktober 2016 dan hasil observasi serta wawancara kelompok Y dari tanggal 01-
03 Oktober 2016, didapatkan data sebagai berikut :
- Jumlah KK : 240 KK
- Jumlah KK yang didata : 240 KK
- Jumlah Penduduk : 987 orang
Diagram 1
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Warga Per RT
15.4 25.8
RT 1
RT 2
24.6 RT 3
RT 4
34.2
SD
SMP
27.5 SMA
S1
42.5
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian dari penduduk
mempunyai tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 42,5%.
Diagram 3
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
3.8 3.3
8.8 12.1
.4
PNS
SWASTA
TANI
NELAYAN
24.2 SUPIR
IRT
LAIN-LAIN
47.5
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian dari penduduk
mempunyai tingkat tingkat pekerjaan yaitu sebanyak 47,5%.
Diagram 4
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan jaminan kesehatan
17.1
82.9
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari penduduk
mempunyai jaminan kesehatan yaitu 82,9%.
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur
30.4 30.4
DEWASA MUDA
DEWASA
LANSIA
39.2
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian dari penduduk
berusia dewasa yaitu 39,2%.
Diagram 6
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
15,4%
49,2%
<Rp.1.350.000
Rp 1.350.000-Rp 1.490.000
> Rp 1.490.000
35,4%
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa hampir sebagian (49,2%) dari
warga di RW 05 berpenghasilan rata-rata > Rp 1.490.000
Diagram 8
40
%
MEMILIKI TABUNGAN
TIDAK MEMILIKI TABUNGAN
60%
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (60%) warga di
RW 05 memiliki tabungan.
Diagram 9
Distribusi Frekuensi Kepemilikian Jaminan Kesehatan Pada Warga RW 05
Di Kelurahan Cupak Tangah
25%
7,5%
30,8%
ASKES
KARTU_SEHAT
PRIBADI
LAIN-LAIN
36,7%
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (60%) warga
di RW 05 memiliki tabungan.
Diagram 10
0,4%
32,1%
PUSKESMAS
DOKTER/BIDAN
POLIKLINIK
67,5%
Diagram 11
Distribusi Frekuensi Jarak Fasilitas Kesehatan Di Rw 05 Kelurahan Cupak
Tangah
28,3%
<10 KM
> 10 KM
71,7%
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa jarak fasilitas kesehatan dari
RW 05 kelurahan cupak tangah sejauh > 10 km.
Data yang didapatkan pada Oktober 2016 tentang kesehatan ibu dan anak
sebagai berikut :
Diagram 12
Distribusi Frekuensi Ibu Menyusui Bayi Di RW 05 Kel.Cupak
Tangah
ya
100%
Diagram 13
Distribusi Frekuensi Pemberian Kolostrum Pada Bayi Di RW 05
Kel.Cupak Tangah
ya
20%
tidak
80%
Diagram 14
Distribusi Frekuensi Pemberian Asi Sampai Usia 6 Bulan Pada
Bayi Di RW 05 Kel.Cupak Tangah
26.70% ya
tidak
73.30%
13%
asi tidak lancar
punting lecet
20%
lain-lain
67%
Diagram 16
Distribusi Frekuensi Usia Bayi Di RW 05 Kel.Cupak Tangah
0-6 bulan
7-24 bulan
46.70%
53.30%
Diagram 17
Distribusi Frekuensi Ibu Menyusui Bayi Di RW 05 Kel.Cupak
Tangah
40%
60%
Diagram 18
Distribusi Frekuensi Ibu Menyendawakan Bayi setelah menyusui
Di RW 05 Kel.Cupak Tangah
ya
tidak
46.70%
53.30%
Diagram 19
Distribusi Frekuensi Ibu Memberikan Susu Formula Pada Bayi
Di RW 05 Kel.Cupak Tangah
ya
33.30% tidak
66.70%
Diagram 20
Distribusi Frekuensi Ibu Memberikan Makanan Tambahan Pada
Bayi Di RW 05 Kel.Cupak Tangah
ya
33.30% tidak
66.70%
Diagram 21
Distribusi Frekuensi Usia Diberikan Makanan Tambahan Pada
Bayi Di RW 05 Kel.Cupak Tangah
> 6bulan
Diagram 22
Distribusi Frekuensi Seberapa Sering Ibu Membersihkan Punting susu Di
RW 05 Kel.Cupak Tangah
selalu dibersihkan
13% 27%
kadang-kadang
tidak pernah
60%
Diagram 23
Distribusi Frekuensi Komposisi Makanan Ibu Di RW 05
Kel.Cupak Tangah
nasi,sayur dan lauk
100%
Diagram 24
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Dalam sehari Di RW 05
Kel.Cupak Tangah
20.00% 20.00% 1 kali
2 kali
6.70%
3 kali
> 3 kali
53.30%
Diagram 25
Distribusi frekuensi jumlah makan ibu dalam sehari Di RW 05 Kel.Cupak
Tangah
6.70% 6.70%
setengah piring
satu piring
lebih dari satu piring
86.70%
Diagram 26
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Bayi
47,1%
52,9%
Laki-Laki
Perempuan
Diagram 27
Distribusi Frekuensi KIA/KMS
5,9%
Ya
Tidak
94,1%
Diagram 28
Distribusi Frekuensi Riwayat Imunisasi
41,2%
Lengkap
Tidak Lengkap
58,8%
23,5%
Ya
Tidak
76,5%
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruh (76,50%)
bayi tidak mengalami komplikasi persalinan.
Diagram 30
Distribusi Frekuensi Penolong Persalinan
41.20%
Bidan
Dokter Kandungan
58.80%
Diagram 31
Distribusi Frekuensi Tempat Berobat
5.9
29.4
Praktik Bidan/Dokter
Puskesmas
Rumah Sakit
64.7
35.30%
Ya
Tidak
64.70%
35.30%
Ikut Posyandu
Malas
64.70%
29,4%
11,8%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa sebagian besar (58,8%) manfaat
posyandu menurut ibu adalah tempat menimbang bayi.
Diagram 35
Distribusi Frekuensi Manfaat Imunisasi Menurut Ibu
23,5%
76,5%
Diagram 36
Distribusi Frekuensi Bayi Pernah Diare
41,2%
Pernah
Tidak Pernah
58,8%
41,2%
Tidak Sakit
Membawa Ke Pelayanan Ke-
58,8% sehatan Terdekat
Diagram 38
Distribusi Frekuensi Bayi Mendapatkan Vitamin A Diusia 6 Bulan
41,2%
Ya
Tidak
58,8%
41.2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
58.8
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari lansia berjenis
kelamin laki-laki yaitu 58,8%.
Diagram 40
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Riwayat Kesehatan
29.4
YA
TIDAK
70.6
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari lansia memiliki
riwayat kesehatan yaitu 70,6%.
Diagram 41
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Gangguan Tidur
26.5
YA
TIDAK
73.5
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari lansia
mengalami gangguan tidur yaitu 73,5%.
Diagram 42
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Senam Lansia
3.92
YA
TIDAK
96.08
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari lansia tidak
pernah melaksanakan senam lansia yaitu 96,08%.
Diagram 43
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Periksa Kesehatan
16.7
YA
TIDAK
83.3
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari lansia tidak
pernah memeriksakan kesehatannya yaitu sebanyak 83,3%.
Diagram 44
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Posyandu Lansia
1.0
YA
TIDAK
99.0
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari lansia tidak
pernah mengikuti posyandu lansia yaitu sebanyak 99%.
Diagram 45
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Merokok
21.6
YA
TIDAK
78.4
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari lansia merokok
yaitu sebanyak 78,4%.
Diagram 46
Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan Activity Daily Living (ADL)
15.7
DIBANTU SEBAGIAN
MELAKUKAN SENDIRI
84.3
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari lansia mandiri
dalam melakukan aktivitas sehari-hari yaitu sebanyak 84,3%.
ANALISA DATA
Jumlah KK : 240 KK
Jumlah Penduduk : 987 orang
NO DATA MASALAH
1. Terdapat 3 orang ibu hamil yang Ketidakefektifan
mengalami tidak normal dalam pemeliharaan kesehatan pada
peningkatan BB ibu hamil di RW 05
kelurahan cupak tangah
Terdapat 4 orang ibu hamil yang tidak
pernah melakukan pemeriksaan Hb
Terdapat 5 orang ibu hamil yang
mengatakan mengalami keluhan mual
muntah secara terus menerus
Terdapat 4 orang ibu hamil yang tidak
teratur minum pil penambah darah,
hanya kadang-kadang
Wawancara Ibu
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
pentingnya perencanaan kehamilan
Kurangnya pengetahuan ibu terkait
pentingnya pemeriksaan Hb
Ibu kurang mengerti manfaat
mengkonsumsi pil penambah darah
secara teratur
Hampir sebagian ibu hamil mengatakan
memeriksakan kehamilan biasanya
hanya 1x per 3 bulan
Ibu mengatakan bahwa tidak
memeriksakan kehamilan secara teratur
karena merasa jauh dan tidak
merasakan keluhan keluhan yang
menganggu aktivitas sehari hari
Wawancara :
Ibu tidak memberikan kolostrum pada
bayinya karena tidak tahu.
Kurangnya pengetahuan Ibu mengenai
nutrisi bayi
Sebanyak 9 orang ibu menyusui tidak
membersihkan puting susu sebelum
menyusui
3. Terdapat 6 orang ibu yang tidak Ketidakefektifan
membawa anaknya ke posyandu pemeliharaan kesehatan pada
Wawancara
Kurangnya pemahaman Ibu mengenai
pentingnya imunisasi
Kurangnya pemahamam ibu tentang
efek yang timbul akibat imunisasi
Ibu yang tidak membawa anaknya
posyandu mengatakan bahwa alasannya
adalah malas tidak tahu jadwal
posyandu.
4. Jumlah balita = 50 orang Ketidakefektifan
Hasil pengumpulan data melalui kuesioner : pemeliharaan kesehatan pada
Wawancara :
Kurangnya pengetahuan Ibu mengenai
nutrisi Balita
Balita yang sakit banyak menderita
penyakit batuk pilek dan diare
Sebagian besar balita makanan kurang
lengkap (Nasi, sayur, lauk, susu)
5. Jumlah balita = 126 orang Ketidakefektifan
Hasil pengumpulan data melalui kuesioner : pemeliharaan kesehatan pada
Wawancara :
Kurangnya pemahaman anak sekolah
mengenai sakit gigi
Hampir semua anak usia sekolah jarang
mengkonsumsi menu makanan lengkap
(Nasi, sayur, lauk, susu)
Kurangnya pengetahuan Ibu mengenai
nutrisi anak usia sekolah
Anak usia sekolah yang sakit banyak
menderita penyakit demam, pilek,
caries gigi dan lain-lain.
6 Terdapat 48 remaja hanya diam saat Ketidakefektifan
mendapat masalah, 13 remaja dengan pemeliharaan kesehatan pada
merokok dan 40 remaja bercerita dengan remaja di RW 05 Kelurahan
Cupak Tangah
orang lain.
Terdapat 30 remaja yang mengatakan
penyebab penggunaan NAPZA
karenacoba-coba, 19 remaja karena
menghindari masalah tertentu dan 52
remaja karena pengaruh lingkungan.
Terdapat 10 remaja pernah
mengkonsumsi alkohol
Terdapat 28 remaja pernah merokok
Terdapat 48 remaja pernah menonton
film pornograpi.
Terdapat 50 remaja pernah membaca
buku berbau pornograpi.
Terdapat 61 remaja mengaku pernah
pacaran
Terdapat 44 remaja komunikasi tertutup
dengan orang tuanya.
Wawancara :
Remaja tidak pernah mendapat penyuluhan
mengenai NAPZA
7 Hasilpengumpulan data melaluikuesioner : Ketidakefektifan
Terdapat 72 lansia menderita penyakit pemeliharaan kesehatan pada
dengan: 25lansia menderita rematik, 35 lansia di RW 05 Kelurahan
lansia menderita hipertensi, 4 lansia Cupak Tangah
menderita jantung, 6 lansia menderita
asam urat, 2 lansia menderita magh.
Terdapat 27 lansia mengalami gangguan
tidur
Terdapat 4 lansia yang rutin mengikuti
senam lansia
Terdapat 17 lansia yang rutin periksa
kesehatan.
Terdapat 1 lansia mengikuti senam
lansia.
Terdapat 80 lansia perokok
Terdapat 16 lansia kemampuan ADL
dibantu keluarga sebagian
Wawancara :
Tidak jalannya program Posyandu Lansia
di RW 05
Lansia belum pernah mendapat
penyuluhan mengenai penyakit
degeneratif.
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ KRITERI STANDAR
KEPERAWATAN SASARAN STRATEGI TEMPAT
(NOC) KEGIATAN (NIC) TANGGAL A EVALUASI
KOMUNITAS
Ketidakefektifan Ibu hamil - Pengetahuan - Identifikasi faktor Disesuaikan Disesuaikan - Pengetah Peserta yang
pemeliharaan di RW V keamanan internal eksternal yang - Pemberian uan hadir mampu
kesehatan pada ibu Kelurahan janin meningkatkan atau penyuluhan tentang masyarak menjelaskan
hamil di RW V Cupak - Deteksi menurunkan motivasi ANC pada ibu hamil at tentang kembali
Kelurahan Cupak Tengah resiko untuk menciptakan kesehatan tentang ANC
Tengah. perilaku sehat dalam pada ibu hamil
- Promosi kesehatan kehamila
mengenai kesehatan n
dalam kehamilan
- Motivasi ibu hamil agar
menciptakan gaya
hidup dan perilaku
sehat
Ketidakefektifan Ibu - Peningkatan - Identifikasi faktor Pemberian penyuluhan Disesuaikan Disesuaikan Pengetahuan Peserta yang
pemeliharaan menyusui pengetahuan internal eksternal yang Asi Eksklusif pada ibu masyarakat hadir mampu
kesehatan pada ibu di RW V Asi eksklusif meningkatkan atau menyusui tentang Asi menjelaskan
menyusui di RW V Kelurahan pada ibu menurunkan motivasi Ekslusif pada kembali
Kelurahan Cupak Cupak untuk menciptakan ibu menyusui tentang Asi
menyusui
Tengah Tengah perilaku sehat Eksklusif ibu
- Promosi kesehatan menyusui
mengenai kesehatan
dalam menyusui
- Motivasi ibu menyusui
agar menciptakan gaya
hidup dan perilaku
sehat
3. BAYI DAN BALITA
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ STANDAR
KEPERAWATAN SASARAN STRATEGI TEMPAT KRITERIA
(NOC) KEGIATAN (NIC) TANGGAL EVALUASI
KOMUNITAS
Ketidakefektifan Bayi dan Salah satu Kegiatan komunitas Disesuaikan Disesuaikan Peningkatan Peserta yang
pemeliharaan balita di upaya untuk berdasarkan promosi - Penyuluhan pengetahuan hadir mampu
kesehatan bayi dan RW 05 meningkatkan kesehatan. tentang balita masyarakat menjelaskan
Balita di RW 05 Kelurahan kunjungan sehat tentang balita kembali dan
Kelurahan Cupak Cupak bayi dan balita memahami
- Lomba balita sehat
Tengah Tengah ke posyandu tentang balita
sehat sehat.
B. UNIT KESEHATAN ANAK DAN REMAJA
1. ANAK USIA SEKOLAH
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ STANDAR
KEPERAWATAN SASARAN STRATEGI TEMPAT KRITERIA
(NOC) KEGIATAN (NIC) TANGGAL EVALUASI
KOMUNITAS
Ketidakefektifan Anak Setelah 1. Identifikasi faktor Pemberian Disesuaikan Disesuaikan Peningkatan Anak usia
pemeliharaan sekolah 6- dilakukan internal eksternal yang penyuluhan tentang pengetahuan sekolah yang
kesehatan pada anak 10 tahun tindakan akan meningkatkan atau kebersihan gigi dan anak usia hadir mampu
usia sekolah di RW 05 keperawatan, menurunkan motivasi mendemonstrasikan sekolah menggosok
Kelurahan Cupak diharapkan untuk menciptakan cara menggosok gigi tentang gigi dengan
Tengah siswa dapat perilaku sehat. yang benar. menjaga benar
mengetahui 2. Motivasi anak-anak agar kebersihan
cara mencegah menciptakan gaya hidup gigi
kerusakan gigi sehat dan perilaku sehat
dengan
meningkatkan
kebersihan
gigi
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ STANDAR
KEPERAWATAN SASARAN STRATEGI TEMPAT KRITERIA
(NOC) KEGIATAN (NIC) TANGGAL EVALUASI
KOMUNITAS
Ketidakefektifan Remaja RW Knowledge : 1.Identifikasi faktor - Penyuluhan kesehatan Disesuaikan Disesuaikan - Peningkatan Remaja yang
pemeliharaan V Kelurahan health internal eksternal yang mengenai perilaku Pengetahuan mengikuti
kesehatan pada remaja Cupak behavior akan meningkatkan atau seks bebas pada remaja penyuluhan
menurunkan motivasi remaja tentang seks memahami
di RW V Kelurahan Tangah..
Perilaku untuk menciptakan bebas pada mengenai
Cupak Tangah. maladaptif perilaku sehat. remaja perilaku seks
tidak terjadi 2.Motivasi remaja agar bebas
menciptakan gaya hidup
dan perilaku sehat.
Disesuaikan Disesuaikan
- Peningkatan
- Penyuluhan tentang Remaja yang
pengetahuan
bahaya merokok remaja mengikuti
tentang penyuluhan
bahaya memahami
merokok mengenai
bahaya
merokok
2. ANAK REMAJA
C. DEWASA DAN LANSIA
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ STANDAR
KEPERAWATAN SASARAN STRATEGI TEMPAT KRITERIA
(NOC) KEGIATAN (NIC) TANGGAL EVALUASI
KOMUNITAS
Ketidakefektifan Lansia di 1. Meningk 1. Identifikasi karakteristik 1. Senam lansia Disesuaikan Disesuaikan Terlaksananya Masyarakat
pemeliharaan RW V atkan populasi yang senam lansia hadir saat
kesehatan pada lansia Kelurahan kebugara mempengaruhi dilaksanakan
di RW V Kelurahan Cupak n pada pemilihan strategi senam lansia
Cupak tangah. Tangah. lansia pembelajaran.
2. Peningkat 2. Libatkan individu, Disesuaikan Disesuaikan
keluarga dan kelompok 2. Penyuluhan
an Peserta
dalam perencanaan tentang hipertensi Peningkatan
pengetah mampu
untuk modifikasi gaya dan pemeriksaan pengetahuan
uan pada memahami
lansia hidup dan tingkah laku tekanan darah lansia tentang
hipertensi tentang
mengenai kesehatan.
hipertensi
penyakit 3. Terapkan dukungan
hipertensi keluarga untuk 3. Penyuluhan Disesuaikan Disesuaikan
dan asam mengkondusifkan tentang asam urat Peningkatan Peserta
urat perilaku kesehatan dan pemeriksaan pengetahuan mampu
kadar asam urat lansia tentang memahami
asam urat tentang asam
urat
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ STANDAR
KEPERAWATA SASARAN STRATEGI TEMPAT KRITERIA
(NOC) KEGIATAN (NIC) TANGGAL EVALUASI
N KOMUNITAS
Ketidakefektifan Usia Dewasa Peningkatan Pemberian Informasi Penyuluhan mengenai Disesuaikan Disesuaikan Pengetahuan Peserta yang
pemeliharaan di RW V pengetahuan mengenai SADARI pemeriksaan SADARI peserta hadir dapat
kesehatan pada Kelurahan pada dan Pap Smear dan Pap Smear mengenai mengulang
lansia di RW V Cupak Tengah masyarakat pemeriksaan kembali dan
Kelurahan Cupak Kecamatan
usia dewasa SADARI dan memahami
tangah. Pauh
mengenai Pap Smear mengenai
pemeriksaan pmeriksaan
SADARI dan SADARI dan
Pap Smear Pap Smear.
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
DIAGNOSA
TUJUAN RENCANA HARI/ KRITERIA STANDAR
KEPERAWATAN SASARAN STRATEGI TEMPAT
(NOC) KEGIATAN TANGGAL STANDAR EVALUASI
KOMUNITAS
Ketidakefektifan Warga RW V 1. Setelah Pergerakan 1. Gotong royong Disesuaikan Disesuaikan Kesadaran warga 1. 70%
pemeliharaan Kelurahan dilakukan massa untuk massal untuk gotong masyarakat
kesehatan Cupak tindakan bergotong royong mengikuti
lingkungan pada Tangah keperawatan, royong membersihkan gotong royong
RW V Kelurahan diharapkan lingkungan
Cupak Tangah pengetahuan
warga
tentang
kesehatan
lingkungan
meningkat
2. Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan,
diharapkan
warga mau
melakukan
gotong
royong
massal
Disesuaikan Disesuaikan
3. Setelah Pemberian Masyarakat 2. Masyarakat
2. Presentasi
dilakukan informasi ulang memahami memahami
POKJAKES
tindakan mengenai pentingnya mengenai
keperawatan, POKJAKES POKJAKES POKJAKES
diharapkan dan
warga dapat meresmikan
lebih aktif kembali
dalam POKJAKES
kegiatan
POKJAKES
disesuaikan disesuaikan
Masyarakat 3. 70%
4. Setelah menghadiri masyarakat
dilakukan 3. Pengobatan menghadiri
massal gratis pengobatan gratis
tindakan dan mengikuti
keperawatan, Pemberian
pengobatan
diharapkan informasi
gratis
warga mau kesehatan
meningkatka
n
pemeliharaan
kesehatan
PLANING OF ACTION ( P O A )
KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA )
A. TAHAP PERSIAPAN
Pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas bertujuan
untuk membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan memberdayakan
masyarakat (Community Empowerment) dalam mengidentifikasi dan
menanggulangi masalah kesehatan yang ada dikomunitas. Dalam melakukan
persiapan praktek profesi keperawatan komunitas maka dilakukanlah
pengurusan izin pemakaian lokasi praktek dan izin lainnya di Kantor
Kesbangpol Padang, Kantor Camat Pauh, Puskesmas Pauh dan Kantor Lurah
Pisang.
Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek profesi
keperawatan di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu:
1. Mengadakan pertemuan dengan Lurah dan Perangkat Lurah, RW 05,
Ketua – ketua RT dan Tokoh Masyarakat sebagai upaya dalam
menggerakkan peran serta masyarakat dengan melakukan pendekatan
pada “ Key Person“.
Tahap persiapan yang telah dilakukan tersebut sesuai dengan teori oleh
Stanhope (2006) yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan kita
harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan kemudian
melibatkan orang-orang yang cocok serta membuat komitmen untuk
bekerjasama. Setelah lahan praktek ditinjau, mahasiswa mulai melakukan
Windshield Survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaan
wilayah RW 05 Kelurahan Cupak Tengah dengan format kuesioner yang
telah dibuat. Hal ini dikoordinasikan dengan pihak puskesmas, camat, lurah,
ketua RW, ketua RT, dan ibu-ibu kader.
E. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan
implementasi yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini masih banyak kegiatan
yang harus dievaluasi karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu
rencana tindak lanjut bersama masyarakat sesuai dengan rencana
keperawatan yang ada. Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon
verbal dan non verbal yang dilakukan seperti pada saat pelaksanaan kegiatan
penyuluhan, penyebaran leaflet, diskusi dan pemasangan selebaran.
IMPLEMENTASI :
1. Melakukan penyuluhan tentang penyakit degenerative pada usia lanjut
seperti hipertensi dan asam urat pada lansia dan pemeriksaan fisik
pada tekanan darah dan asam urat
Kekuatan :
Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti penyuluhan
Lansia semangat dan antusias mengikuti jalannya penyuluhan
karena merasakan gejala penyakit tersebut
Adanya nursing kit mahasiswa sehingga selain memberikan
penyuluhan juga sekaligus dapat memeriksa tekanan darah lansia
Adanya pemeriksaan asam urat pada lansia yang dilakukan oleh
mahasiswa
Kelemahan :
Adanya lansia yang tidak mengikuti karena keterbatasan fisik
untuk menghadiri acara
Adanya lansia yang tidak mengikuti kegiatan penyuluhan karena
malam hari melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga
Adanya cuaca yang tidak bisa diprediksi
Kesempatan :
Adanya dukungan dari RW, ketua RT, Kader POKJAKES
Adanya dukungan dari pembina wilayah
Adanya dukungan dari pihak Puskesmas Pauh.
Ancaman :
Menurunnya minat lansia untuk mengikuti kegiatan
2. Melakukan senam lansia
Kekuatan :
Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti senam lansia
Adanya motivasi para lansia untuk melakukan senam agar dapat
menghilangkan gejala penyakit yang dirasakan
Adanya instruktur senam yang disewakan oleh mahasiswa
Kelemahan :
Adanya lansia yang tidak mengikuti karena keterbatasan fisik
untuk menghadiri acara
Adanya lansia yang bekerja di pagi hari
Adanya cuaca yang tidak bisa diprediksi
Kesempatan :
Adanya dukungan dari RW, ketua RT, Kader POKJAKES
Adanya dukungan dari pembina wilayah
Adanya dukungan dari pihak Puskesmas Pauh.
Ancaman :
Menurunnya minat lansia untuk mengikuti kegiatan
IMPLEMENTASI
1. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Dan Demonstrasi Gosok Gigi
Kekuatan:
Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, kepala sekolah dan guru –
guru SDN 07 Binuang Kampung Dalam, orang tua murid dalam
mengadakan penyuluhan terhadap anak.
Adanya dukungan dari pihak akademik dalam kegiatan penyuluhan
seperti peminjaman panthom gigi dari Fakultas Keperawatan UNAND.
Anak-anak tertarik untuk mengikuti kegiatan karena adanya alat
peraga seperti panthom gigi dan gosok gigi raksasa, tampilan video,
serta praktek langsung yang membuat anak –anak tertarik untuk
melakukan demonstrasi sikat gigi.
Kelemahan :
Sebagian besar anak-anak susah diatur pada saat demonstrasi
menggosok gigi karena dilakukan di luar ruangan dan murid –
muridnya yang terlalu banyak.
Kesempatan :
Pihak sekolah (guru, kepala sekolah dan staf) meluangkan waktu,
tempat dan ikut berpartisifasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk memberi kegiatan penyuluhan tentang kesehatan gigi
Ancaman:
Tidak ada ancaman yang berarti selama kegiatan berlangsung
2. Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang Baik dan Benar Dan Demonstrasi
Cara Cuci Tangan
Kekuatan:
Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, kepala sekolah dan guru –
guru SDN 07 Binuang Kampung Dalam, orang tua murid dalam
mengadakan penyuluhan terhadap anak.
Adanya dukungan dari pihak akademik dalam kegiatan penyuluhan
seperti peminjaman galon yang pakai keran dari Fakultas Keperawatan
UNAND.
Anak-anak tertarik untuk mengikuti kegiatan karena adanya alat
peraga seperti tampilan video gerakan senam cuci tangan dan video
cara cuci tangan yang baik dan benar, praktek langsung dan dan
doorprice membuat anak –anak lebih tertarik untuk melakukan
demonstrasi
Kelemahan :
Sebagian besar anak-anak susah diatur pada saat demonstrasi cuci
tangan karena dilakukan di luar ruangan dan murid – muridnya yang
terlalu banyak.
Kesempatan :
Pihak sekolah (guru, kepala sekolah dan staf) meluangkan waktu,
tempat dan ikut berpartisifasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk memberi kegiatan penyuluhan tentang cara cuci
tangan yang baik dan benar
Ancaman:
Tidak ada ancaman yang berarti selama kegiatan berlangsung
IMPLEMENTASI
1. Penyuluhan Tentang Penyakit Akibat Lingkungan
Kekuatan:
Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, RT, kader
kesehatan, serta pihak Puskesmas
Partisipasi dari warga masyarakat dan ketua pemuda RW 05 Kelurahan
Cupak tangah Kecamatan Pauh
Kelemahan :
Warga yang hadir sebanyak 25 orang sementara target warga hadir yang
diharapkan 40 orang
Kesempatan :
Adanya ketua POKJAKES yang mau membantu dalam melakukan
penyuluhan.
Ancaman:
Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini.
2. Pengobatan Gratis
Kekuatan:
Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, RT, kader
kesehatan serta pihak Puskesmas Pauh.
Kelemahan :
Pada pagi hari adalah waktu bagi masyarakat untuk memasak dan
membersihkan rumah sehingga tidak banyak masyarakat yang bisa
hadir.
Kesempatan :
Adanya waktu/ kesempatan untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan gratis
Ancaman:
Kurangnya minat warga dalam mengikuti kegiatan dan kurangnya alat
yang tersedia.
Kesimpulan :
Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan dari setiap unit terdapat masalah
umum yang merupakan kelemahan dari kegiatan tersebut yaitu masalah motivasi
masyarakat yang kurang terhadap pelaksanaan kegiatan. Namun, bila dimotivasi
dengan sesuatu yang menguntungkan masyarakat dan penghargaan seperti hadiah-
hadiah, snack, dan obat-obatan masyarakat banyak yang ingin berpartisipasi.
Menurut teori Herzberg suatu pekerjaan yang menawarkan penghargaan yang
sesuai dengan hasil yang dicapai akan lebih menggairahkan di bandingkan
pekerjaan yang tidak menjanjikan penghargaan (Winardi, 2001).
3. Unit Dewasa/Lansia
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada Dewasa dan Lansia di
RW 05 Piai Atas Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh
4. Kesehatan Lingkungan
- Resiko infeksi pada RW 05 Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh.
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian telah dilakukan selama 3 hari terhadap 4 program yang
dilaksanakan di RW 05 Kelurahan Cupak Tengah mencakup RT 1, RT 2,
RT 3, dan RT 4 oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan. Ruang lingkup
pengkajian tersebut terdiri dari unit kesehatan ibu dan anak (KIA), unit
anak sekolah dan remaja, unit dewasa dan lansia, serta unit kesehatan
lingkungan.
2. Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan tersebut dapat ditarik
beberapa permasalahan kesehatan komunitas di RW V Kelurahan Binuang
Kampung Dalam Kecamatan Pauh, yaitu :
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di
RW 05 Kelurahan Cupak Tengah Kecamatan Pauh.
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan remaja di RW 05 Kelurahan
Cupak Tengah Kecamatan Pauh.
c. Resiko Infeksi pada RW 05 Kelurahan Cupak Tengah, Kecamatan
Pauh.
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan anggota keluarga di RW 05
Kelurahan Cupak Tengah Kecamatan Pauh.
e. Ketidakefektifan menyusui pada ibu menyusui di RW 05 Kelurahan
Cupak Tengah, Kecamatan Pauh
f. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita di RW 05
Kelurahan Cupak Tengah Kecamatan Pauh.
g. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan balita di RW 05 Kelurahan
Cupak Tengah, Kecamatan Pauh.
h. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di RW 05
Kelurahan Cupak Tengah Kecamatan Pauh
3. Resiko penularan penyakit infeksi pada warga di RW 05 Kelurahan Cupak
Tengah Kecamatan Pauh. Setelah ditemukan masalah kesehatan
komunitas, maka disusunlah suatu rencana keperawatan komunitas dengan
strategi :
a. Komunitas, edukasi, informasi
b. Penyebaran informasi
c. Penggerakan massa
4. Berdasarkan rencana keperawatan komunitas seperti yang tercermin dalam
Planning Of Action (POA), maka mahasiswa bersama kader kesehatan
mulai melakukan implementasi keperawatan meliputi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang :
a. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif dan perawatan payudara
b. Penyuluhan tentang hipertensi & asam urat dan pemeriksaan
tekanan darah dan kadar asam urat
c. Penyuluhan SADARI dan PAP SMEAR
d. Penyuluhan tentang ANC
e. Penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkungan
f. Penyuluhan tentang kebersihan gigi dan mulut
g. Penyuluhan tentang cara mencuci tangan 6 langkah
h. Penyuluhan mengenai NAFZA dan bahaya rokok
i. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis
j. Senam lansia