Makalah Kelompok 7
Makalah Kelompok 7
OLEH :
KELOMPOK 7
1.MUHAMMAD ADITYA SAPUTRA
2.MILA GUSTIA
3.MUH.AINUN
4.SAYYA RISKI AULIA
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah dasar dan konsep ppkn.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang ruang lingkup
ppkn dalam ranah kognitif,apektif dan psikomotorik bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
Kelompok 7
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri
tertentu. Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi
tujuan instruksional ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan
penampilan, atau sasaran belajar, yang digolongkan dalam tiga klasifikasi
umum atau ranah (domain), yaitu: (1) ranah kognitif, berkaitan dengan tujuan
belajar yang berorientasi pada kemampuan berpikir. (2) ranah afektif
berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati).dan (3) ranah
psikomotor (berorientasi pada keterampilan motorik atau penggunaan otot
kerangka). Saat ini dikenal berbagai macam taksonomi tujuan instruksional
yang diberi nama menurut penciptanya, misalnya: Bloom Merill dan Gagne
(kognitif) Krathwohl, Martin & Briggs, dan Gagne (afektif) dan Dave, Simpson
dan Gagne (psikomotor). Secara etimologi kata taksonomi berasal dari bahasa
Yunani yaitu taxis dan nomos. Taxis berarti pengaturan atau divisi dan nomos
berarti hukum (Enghoff, 2009:442). Jadi secara etimologi taksonomi dapat
diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu. Taksonomi dapat diartikan
sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu.
Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang
lebih rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi dapat digambarkan seperti
sebuah hubungan antara ayah dan anak yang berada dalam satu struktur hirarki
yang terhubung antara satu dengan yang lain. Taksonomi adalah sebuah
kerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang digunakan
untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari
kegiatan pembelajaran.
B.RUMUSAN MASALAH
1.menjelaskan taxonomi ranah kognitif,apektif,dan psikomoterik?
2.menjelaskan ranah kajian ppkn?
3.mengelompokkan ruang lingkup kajian ppkn ke dalam ranah
kognitif,apektif,dan psikomotorik?
C.TUJUAN
1.memahami pengertian ranah kognitif,apektif,dan psikomotorik
2.memahami apa itu ranah kajian ppkn
3.memahami pengelompokkan ranah kognitif,apektif,dan psikomotorik
BAB ll
PEMBAHASAN
1.RANAH KOGNITIF,APEKTIF,DAN PSIKOMOTORIK
Ranah kognitif mengurutkan keahlian sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus
dikuasai oleh mahasiswa agar mampu mengaplikasikan teori ke dalam
perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu:
(1) knowledge (pengetahuan),
(2) comprehension (pemahaman atau persepsi),
(3) application (penerapan),
(4) analysis (penguraian atau penjabaran),
(5) synthesis (pemaduan), dan
(6) evaluation (penilaian)
Penguasaan ranah kognitif mahasiswa, meliputi perilaku mahasiswa yang
ditunjukkan melalui aspek intelektual, seperti pengetahuan serta
keterampilan berpikir. Pengetahuan serta keterampilan mahasiswa, dapat
diketahui dari berkembangnya teori-teori yang dimiliki oleh mahasiswa,
Serta memori berpikir mahasiswa yang dapat menyimpan hal-hal baru yang
diterimanya. Misalnya, mahasiswa baru belajar mengenai definisi dari
drama, teater, serta tata panggung. Pada umumnya, mahasiswa yang ranah
kognitifnya kuat, dapat menghafal serta memahami definisi yang baru
diketahuinya. Selain itu, kemampuan mahasiswa dalam mengingat teori yang
baru didapatnya, sangat kuat.
Penguasaaan ranah afektif mahasiswa, dapat ditinjau melalui aspek moral,
yang ditunjukkan melalui perasaan, nilai, motivasi, dan sikap mahasiswa.
Pada ranah afektif lah pada umumnya mahasiswa lemah dalam
penguasaannya. Hal ini terbukti dari maraknya kekerasan yang ada di
kampus. Hal ini tentu berseberangan dengan UUD 1945, pasal 28 B ayat 2
yang mengatakan bahwa, “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan”.
Ranah psikomotorik dapat ditinjau melalui aspek keterampilan peserta didik,
yang merupakan implementasi dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
kelas. Peserta didik tidak cukup hanya menghapal suatu teori, definisi saja,
akan tetapi peserta didik juga harus menerapkan teori yang sifatnya abstrak
tersebut, ke dalam aktualisasi nyata. Hal ini menjadi sebuah tolok ukur,
dipahami atau tidaknya sebuah ilmu secara komprehensif oleh peserta didik.
Peserta didik yang memahami suatu ilmu dengan komprehensif, memiliki
daya implementasi yang kuat dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya.
3.PENGELOMPOKKAN RANAH
KOGNITIF,APEKTIF,PSIKOMOTORIK
1.kognitif
C1 (Pengetahuan/Knowledge) Pada jenjang ini menekankan pada
kemampuan dalam mengingat kembali materi yang telah dipelajari,
seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi,
kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta
metodologi. Tingkatan atau jenjang ini merupakan tingkatan terendah
namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di jenjang ini,
peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan hapalan saja.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
mengutip, menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, membilang,
mengidentifikasi, mendaftar, menunjukkan, memberi label, memberi
indeks, memasangkan, menamai, menandai, membaca, menyadari,
menghafal, meniru, mencatat, mengulang, mereproduksi, meninjau,
memilih, menyatakan, mempelajari, mentabulasi, memberi kode,
menelusuri, dan menulis.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
memperkirakan, menjelaskan, mengkategorikan, mencirikan, merinci,
mengasosiasikan, membandingkan, menghitung, mengkontraskan,
mengubah, mempertahankan, menguraikan, menjalin, membedakan,
mendiskusikan, menggali, mencontohkan, menerangkan, mengemukakan,
mempolakan, memperluas, menyimpulkan, meramalkan, merangkum,
dan menjabarkan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
menugaskan, mengurutkan, menentukan, menerapakan, menyesuaikan,
mengkalkulasi, memodifikasi, mengklasifikasi, menghitung,
membangun, membiasakan, mencegah, menggunakan, menilai, melatih,
menggali, mengemukakan, mengadaptasi, menyelidiki, mengoperasikan,
mempersoalkan, mengkonsepkan, melaksanakan, meramalkan,
memproduksi, memproses, mengaitkan, menyusun, mensimulasikan,
memecahkan, melakukan, dan mentabulasi.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
memilih, mempertanyakan, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi,
dan meminati.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
menjawab, membantu, mengajukan, mengompromi, menyenangi,
menyambut, mendukung, menyetujui, menampilkan, melaporkan,
memilih, mengatakan, memilah, dan menolak.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengasumsikan, meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas,
memprakarsai, mengundang, menggabungkan, mengusulkan,
menekankan, dan menyumbang.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi, mendengarkan,
mengkualifikasi, melayani, menunjukkan, membuktikan dan
memecahkan.
3.psikomotorik
Kategori yang termasuk dalam ranah ini adalah:
Meniru Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan
sesuatu dengan contoh yang diamatinya walaupun belum dimengerti
makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengaktifan, menyesuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur,
mengumpulkan, menimbang, memperkecil, membangun, mengubah,
membersihkan, memposisikan, dan mengonstruksi.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, memilah, melatih,
memperbaiki, mengidentifikasikan, mengisi, menempatkan, membuat,
memanipulasi, mereparasi, dan mencampur.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengalihkan, menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan,
mendorong, menarik, memproduksi, mencampur, mengoperasikan,
mengemas, dan membungkus.
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang
baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah
psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat,
melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: pengamatan
langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran
praktik berlangsung,sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap,beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak
dalam lingkungan kerjanya.
Daftar pustaka
Utari, Retno, Widyaiswara Madya, and K. N. P. K. Pusdiklat. "Taksonomi Bloom." Jurnal:
Pusdiklat KNPK (2011): 1-7.
Utari, R., Madya, W., & Pusdiklat, K. N. P. K. (2011). Taksonomi Bloom. Jurnal: Pusdiklat
KNPK, 1-7.
UTARI, Retno; MADYA, Widyaiswara; PUSDIKLAT, K. N. P. K. Taksonomi Bloom.
Jurnal: Pusdiklat KNPK, 2011, 1-7.
Magdalena, Ina, et al. "Tiga ranah taksonomi bloom dalam pendidikan." EDISI 2.1 (2020):
132-139.
Magdalena, I., Islami, N. F., Rasid, E. A., & Diasty, N. T. (2020). Tiga ranah taksonomi
bloom dalam pendidikan. EDISI, 2(1), 132-139.
MAGDALENA, Ina, et al. Tiga ranah taksonomi bloom dalam pendidikan. EDISI, 2020, 2.1:
132-139.
https://eprints.uny.ac.id/22834/4/BAB%20I%20II%20III%20IV%20V.pdf