Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

Nama : Muhammad Aditya Saputra


NIM : E1B021077
Kelas : 6.C
Matkul: Kebijakan Publik

PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK


“Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengalokasian
dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap Desa TA 2021”
Bagian Perumusan Masalah

Hakikat:
Peraturan daerah ini mengatur tentang tata cara pengalokasian dan besaran bagi hasil pajak
daerah dan retribusi daerah untuk setiap desa di Kabupaten Dompu pada tahun anggaran
2021. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di
desa-desa.

Sebab Akibat:

Sebab:
 Penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan penting
bagi Pemerintah Kabupaten Dompu.
 Desa-desa di Kabupaten Dompu memiliki kebutuhan yang beragam untuk
pembangunan dan kesejahteraan.
 Diperlukan tata cara pengalokasian dan besaran bagi hasil yang adil dan transparan.

Akibat:
 Desa-desa di Kabupaten Dompu menerima dana bagi hasil untuk pembangunan dan
kesejahteraan.
 Pembangunan dan kesejahteraan di desa-desa di Kabupaten Dompu diharapkan
meningkat.
 Kesenjangan pembangunan dan kesejahteraan antar desa di Kabupaten Dompu
diharapkan dapat diminimalisir

Bagian Penentuan Tujuan

Penentuan Tujuan Perumusan dan Terukur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dompu
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah untuk Setiap Desa TA 2021”
Tujuan Perumusan:

Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 dirumuskan dengan tujuan utama
untuk:

1. Meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa:


 Meningkatkan alokasi dana desa untuk membiayai pembangunan dan pelayanan
publik di desa.
 Mewujudkan keadilan dalam pembagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah
kepada desa.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa:
 Menetapkan tata cara pengalokasian dan besaran bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah yang jelas dan transparan.
 Meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana desa oleh pemerintah desa.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan desa:
 Memastikan penggunaan dana desa sesuai dengan prioritas pembangunan dan
kebutuhan masyarakat desa.
 Meningkatkan efisiensi penggunaan dana desa melalui mekanisme perencanaan
dan penganggaran yang partisipatif.

Terukur:

Pencapaian tujuan Perda ini dapat diukur melalui indikator-indikator berikut:

1. Peningkatan persentase alokasi dana desa:


 Persentase alokasi dana desa terhadap total pendapatan daerah.
 Persentase dana desa yang digunakan untuk pembangunan dan pelayanan publik.
2. Peningkatan indeks pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa:
 Indeks Desa Membangun (IDM)
 Indeks Kesejahteraan Masyarakat (IKM)
3. Peningkatan tingkat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa:
 Persentase desa yang menyusun dan menyampaikan laporan keuangan tepat waktu.
 Hasil audit keuangan desa dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan desa:
 Persentase realisasi anggaran desa.
 Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah desa.

Bagian Perumusan Alternatif

Perumusan Alternatif Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap
Desa TA 2021

Pertimbangan:
 Memperjelas tujuan dan manfaat bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah bagi
desa.
 Meningkatkan keadilan dan pemerataan dalam pengalokasian bagi hasil.
 Memperkuat akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan bagi hasil.
 Mendukung pencapaian tujuan pembangunan desa.

Perumusan Alternatif:

Bagian Pertama: Ketentuan Umum

 Menjelaskan tujuan dan manfaat bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah bagi
desa.
 Menetapkan definisi istilah yang digunakan dalam peraturan daerah ini.
 Menentukan dasar hukum bagi penyusunan peraturan daerah ini.

Bagian Kedua: Pengalokasian Bagi Hasil

 Menetapkan besaran persentase bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah untuk
desa.
 Menetapkan kriteria dan formula untuk menghitung besaran bagi hasil bagi setiap
desa.
 Menetapkan mekanisme penyaluran bagi hasil kepada desa.

Bagian Ketiga: Penggunaan Bagi Hasil

 Menetapkan prioritas penggunaan bagi hasil untuk pembangunan desa.


 Menetapkan mekanisme perencanaan dan penganggaran penggunaan bagi hasil.
 Menetapkan mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban penggunaan bagi hasil.

Bagian Keempat: Pembinaan dan Pengawasan

 Menetapkan peran dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pembinaan dan
pengawasan penggunaan bagi hasil.
 Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi penggunaan bagi hasil.
 Menetapkan sanksi atas pelanggaran dalam penggunaan bagi hasil.

Bagian Kelima: Ketentuan Penutup

 Menetapkan ketentuan mengenai berlakunya peraturan daerah ini.


 Menetapkan ketentuan mengenai pencabutan peraturan daerah sebelumnya.

Lampiran:

 Daftar jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang dibagikan kepada desa.
 Formula penghitungan besaran bagi hasil.
 Mekanisme penyaluran bagi hasil.
 Pedoman perencanaan dan penganggaran penggunaan bagi hasil.
 Formulir pelaporan dan pertanggungjawaban penggunaan bagi hasil.

Bagian Penyusunan Model

Penyusunan Model Bentuk dan Pentingnya Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1
Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah untuk Setiap Desa TA 2021

Bentuk

Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengalokasian
dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap Desa TA 2021
(Perda) ini disusun dalam bentuk Peraturan Daerah. Perda merupakan produk hukum daerah
yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Kepala Daerah bersama-
sama. Perda ini memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh
elemen masyarakat di Kabupaten Dompu.

Struktur Perda

 Bagian Pertama: Ketentuan Umum


 Bagian Kedua: Pengelolaan
 Bagian Ketiga: Pelaporan
 Bagian Keempat: Pembinaan dan Pengawasan
 Bagian Kelima: Ketentuan Peralihan
 Bagian Keenam: Ketentuan Penutup

Isi Perda

Perda ini memuat ketentuan tentang:

 Tata cara pengalokasian: mekanisme penyaluran dana bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah kepada desa.
 Besaran bagi hasil: persentase dana bagi hasil yang diterima oleh setiap desa.
 Sumber dana: jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang menjadi sumber dana bagi
hasil.
 Syarat penyaluran: persyaratan yang harus dipenuhi oleh desa agar dapat menerima
dana bagi hasil.
 Mekanisme pengawasan: tata cara pengawasan terhadap penggunaan dana bagi hasil.

Pentingnya Perda

Perda ini penting karena:


 Memberikan kepastian hukum: mengatur secara jelas tentang tata cara pengalokasian
dan besaran bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah untuk setiap desa.
 Meningkatkan akuntabilitas: memastikan bahwa dana bagi hasil digunakan secara
efektif dan efisien untuk pembangunan desa.
 Memperkuat partisipasi desa: memberikan kewenangan kepada desa dalam mengelola
dana bagi hasil untuk pembangunan desa.
 Meningkatkan pemerataan pembangunan: membantu desa-desa di Kabupaten Dompu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Model Bentuk Perda

Perda ini dapat dibuat dalam bentuk:

 Buku: dicetak dalam bentuk buku dan didistribusikan kepada seluruh elemen
masyarakat di Kabupaten Dompu.
 Elektronik: dipublikasikan di website resmi Pemerintah Kabupaten Dompu dan dapat
diakses oleh masyarakat secara online.
 Infografis: dibuat dalam bentuk infografis yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Penyebarluasan Perda:

 Pemerintah Kabupaten Dompu perlu melakukan sosialisasi dan penyebarluasan Perda


ini kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Dompu. Sosialisasi dapat
dilakukan melalui berbagai media, seperti:

Seminar: mengadakan seminar atau workshop untuk menjelaskan isi Perda kepada aparatur
desa dan masyarakat.
 Media massa: mempublikasikan Perda di media massa, seperti surat kabar, radio, dan
televisi.
 Media sosial: menyebarkan informasi tentang Perda melalui media sosial, seperti
Facebook, Twitter, dan Instagram.

Dengan penyusunan model bentuk yang tepat dan penyebarluasan yang efektif, diharapkan
Perda ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
di Kabupaten Dompu.

Bagian Penentuan Kriteria

Kriteria Ekonomi
Kriteria ekonomi dalam konteks ini meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan
ekonomi desa untuk mengelola dan menggunakan dana yang dialokasikan. Beberapa kriteria
ekonomi yang mungkin dipertimbangkan meliputi:
 Pendapatan Desa: Mengukur kemampuan desa dalam menghasilkan pendapatan,
baik dari pajak daerah maupun dari sumber lainnya.
 Kemampuan Desa dalam Mengelola Dana: Menilai sejauh mana desa memiliki
kemampuan untuk mengelola dana yang dialokasikan dengan efisien dan efektif.
 Penggunaan Dana: Menilai sejauh mana dana yang dialokasikan digunakan sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan desa.
Kriteria Administrasi
Kriteria administrasi mengacu pada aspek-aspek yang berkaitan dengan proses dan kebijakan
dalam pengalokasian dan penggunaan dana. Beberapa kriteria administrasi yang mungkin
dipertimbangkan meliputi:
 Proses Pengalokasian: Menilai sejauh mana proses pengalokasian dana dilakukan
secara transparan dan adil.
 Pelaporan dan Pengawasan: Menilai sejauh mana ada mekanisme pelaporan dan
pengawasan yang efektif untuk memastikan penggunaan dana sesuai dengan
peraturan.
 Kebijakan dan Regulasi: Menilai sejauh mana ada kebijakan dan regulasi yang jelas
dan mudah dipahami oleh desa dalam menggunakan dana yang dialokasikan.

Bagian Penilaian Alternatif

Penilaian Alternatif Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap
Desa TA 2021

A. Pendahuluan

Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap Desa
TA 2021 merupakan regulasi penting dalam mengatur penyaluran dana desa. Penilaian
alternatif terhadap Perda ini perlu dilakukan untuk mengkaji efektivitas, kesesuaian, dan
dampaknya terhadap pembangunan desa di Kabupaten Dompu.

B. Kerangka Penilaian

Penilaian alternatif Perda ini akan dilakukan berdasarkan beberapa aspek:

1. Efektivitas:
 Ketepatan waktu penyaluran dana desa.
 Persentase dana desa yang terserap untuk program pembangunan.
 Dampak program pembangunan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.

2. Kesesuaian:
 Kesesuaian Perda dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
 Kesesuaian Perda dengan kebutuhan dan kondisi desa.
 Keadilan dan pemerataan dalam penyaluran dana desa.

3. Dampak:
 Dampak Perda terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
 Dampak Perda terhadap percepatan pembangunan desa.
 Dampak Perda terhadap akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa.

C. Metode Penilaian

Metode yang digunakan dalam penilaian alternatif Perda ini meliputi:

1. Analisis dokumen:
 Menganalisis Perda dan peraturan terkait.
 Menganalisis laporan dan data terkait penyaluran dan penggunaan dana desa.

2.Wawancara:
 Mewawancarai pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah daerah,
perangkat desa, dan masyarakat desa.

3. Fokus Grup Diskusi (FGD):


 Melaksanakan FGD dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan
dan saran terkait Perda.

D. Hasil Penilaian

Hasil penilaian alternatif Perda ini akan memuat:

 Identifikasi kelebihan dan kekurangan Perda.


 Rekomendasi alternatif untuk perbaikan Perda.
 Saran untuk implementasi Perda yang lebih efektif dan berkelanjutan.

E. Kesimpulan

Penilaian alternatif Perda Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap Desa
TA 2021 diharapkan dapat menghasilkan masukan dan rekomendasi yang konstruktif untuk
meningkatkan efektivitas, kesesuaian, dan dampak Perda terhadap pembangunan desa di
Kabupaten Dompu.

Bagian Penentuan Rekomendasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pengalokasian dan Besaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Setiap Desa
TA 2021, berikut beberapa rekomendasi yang dapat diajukan:

Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas:

 Publikasi informasi:Pemerintah daerah perlu mempublikasikan informasi terkait tata


cara pengalokasian dan besaran bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah secara
jelas dan mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui website
resmi pemerintah daerah, media sosial, atau papan pengumuman di kantor desa.
 Pelaksanaan musyawarah desa: Pemerintah desa wajib melaksanakan musyawarah
desa untuk membahas dan menyepakati besaran bagi hasil pajak daerah dan retribusi
daerah yang akan diterima oleh desa. Musyawarah desa harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan di desa, termasuk BPD, perangkat desa, dan masyarakat.
 Pemantauan dan evaluasi:Pemerintah daerah perlu melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan daerah ini secara berkala. Hasil pemantauan
dan evaluasi perlu dipublikasikan kepada masyarakat agar dapat digunakan sebagai
bahan perbaikan di masa depan.

Peningkatan Kapasitas Desa:

 Pelatihan dan pendampingan: Pemerintah daerah perlu memberikan pelatihan dan


pendampingan kepada pemerintah desa terkait dengan pengelolaan keuangan desa,
termasuk tata cara pengalokasian dan penggunaan bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah.
 Pengembangan sistem informasi: Pemerintah daerah perlu mengembangkan sistem
informasi yang dapat membantu desa dalam mengelola keuangan desa, termasuk
dalam hal pencatatan dan pelaporan penggunaan bagi hasil pajak daerah dan retribusi
daerah.

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa:


 Penggunaan bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah untuk program dan kegiatan
yang pro rakyat: Pemerintah desa perlu memprioritaskan penggunaan bagi hasil pajak
daerah dan retribusi daerah untuk program dan kegiatan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan
ekonomi.
 Pemanfaatan dana desa secara optimal: Pemerintah desa perlu memanfaatkan dana
desa secara optimal dan akuntabel untuk mendukung program dan kegiatan yang telah
disepakati dalam musyawarah desa.

Peninjauan dan Pemutakhiran Peraturan Daerah:

 Melakukan peninjauan dan pemutakhiran peraturan daerah secara berkala: Pemerintah


daerah perlu melakukan peninjauan dan pemutakhiran peraturan daerah ini secara
berkala untuk memastikan bahwa peraturan daerah ini masih sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat desa.
 Melibatkan berbagai pihak dalam proses peninjauan dan pemutakhiran peraturan
daerah: Pemerintah daerah perlu melibatkan berbagai pihak dalam proses peninjauan
dan pemutakhiran peraturan daerah ini, termasuk pemerintah desa, BPD, masyarakat,
dan akademisi.

Penguatan Koordinasi dan Kerjasama:


 Membangun koordinasi dan kerjasama yang kuat antara pemerintah daerah,
pemerintah desa, dan masyarakat:Penguatan koordinasi dan kerjasama yang kuat
antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat diperlukan untuk
memastikan bahwa peraturan daerah ini dapat diimplementasikan dengan baik dan
mencapai tujuan yang diharapkan.

Rekomendasi Lainnya:

 Pemerintah daerah dapat mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada desa


yang mampu mengelola keuangan desa dengan baik dan akuntabel.
 Pemerintah daerah dapat melakukan kajian terhadap potensi pajak daerah dan
retribusi daerah di wilayah Kabupaten Dompu.
 Pemerintah daerah dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya
pajak daerah dan retribusi daerah dalam pembangunan daerah.

Anda mungkin juga menyukai