PAJAK DAERAH
(STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN
RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN)
OUTLINE
Oleh
DAFTAR ISI
2.3 Efektivitas................................................................................................... 26
2.4 Kontribusi................................................................................................... 32
3.2.1 Populasi............................................................................................ 45
3.2.2 Sampel.............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Pajak Air Tanah Terhadap PAD .................... 4
PENDAHULUAN
kewenangan yang semakin luas dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri. Tujuan akhir otonomi daerah yaitu untuk meningkatkan daya guna dan
juga menggunakan dana dari hasil daerah. Salah satu pendapatan yaitu berasal
dari hasil pajak daerah. Pajak merupakan sumber pendapatan daerah agar daerah
tangganya sendiri. Oleh karena itu, semakin besar sumber pendapatan yang
berasal daripotensi daerah dan bukan dari bantuan pemerintah pusar, maka daerah
pembangunan berbasis pada daerah (otonomi daerah). Hal ini di tandai dengan
Otonomi daerah dimaknai sebagai hak kewenangan dan kewajiban daerah untuk
1
2
prospek suatu daerah dan besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat
merupakan faktor yang sangat penting dalam mengukur hasil kerja pemerintah
diberikan oleh pemerintah pusat agar terciptanya otonomi daerah yang mandiri
sumber daya yang ada dan mencari aliran pendapatan yang baru yang potensial.
antar daerah. Dengan begitu pembangunan antar daerah dapat berjalan dengan
seimbang.
yang dilakukan oleh otoritas pajak daerah pada satu periode anggaran, untuk
menilai apakah pemungutan pajak daerah tersebut sudah efektif atau tidak yang
dapat diketahui dengan melihat persenan pendapatan pajak daerah yang sudah
terealisasi dibanding dengan sasaran yang sudah ditentukan Apabila jumlah pajak
yang diterima sudah mencapai atau melebihi dari sasaran yang ditetapkan, maka
jumlah pajak yang diterima belum memenuhi target yang ditetapkan, maka dapat
3
menghimpun pajak daerah sesuai dengan jumlah pendapatan pajak daerah yang
sudah ditetapkan. Semakin efektif kinerja pemungutan pajak daerah, maka akan
sudah ditetapkan.
daerah minimal 1 atau 100% maka pajak daerah dikatakan efektif, yang didapat
effctiveness. Semakin tinggi rasuo target yang dicapai, akan tinggi juga
efektivitas pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah sangat efektif. Hal ini
dapat dilihat dari meningkatnya jumlah orang yang membayar pajak serta memilki
tersebut dalam mendukung PAD. Apabila kontribusi pajak daerah lancar, maka
akan lancar juga pembangunan yang akan diterima oleh daerah tersebut.
daerah yang bisa dilihat berdasrkan perbandingan antara penerimaan pajak daerah
dengan total PAD pada satu tahun anggaran. Kontribusi pajak daerah turut serta
dalam peningkatan PAD dan juga berperan penting dikarenakan, jika kontribusi
pajak daerah tinggi maka akan berdampak terhadap pembangunan daerah. Dimana
fungsi dari pajak daerah diterima oleh suatu daerah adalah untuk pembangunan
daera tersebut. Dalam kontek ini, kontribusi pajak daerah berjalan dengan PAD
maka akan tinggi juga pendapatan asli daerah, begitu pun sebaliknya. Apabila
kontribusi pajak daerah rendah terhadap pendapatan asli daerah maka akan rendah
juga pendapatan asli daerah tersebut. Dari hal tersebut, kontribusi pajak daerah
daerahnya.
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Pajak Air Tanah Terhadap PAD
Jalan
38)
PBB 550.256.632.325,00 525.768.649.329,00 (24.487.982.9 95,54
96)
Pajak Air 10.345.094.428,00 10.457.925.743,00 112.831.3158 101,09
Tanah
Sumber : Badan Pendapatan Kota Medan,2022
Dari tabel 1.1 di atas dapat kita lihat bahwa data menunjukkan bagaimana
data target dan realisasi penerimaan Pajak Daerah pada BAPENDA Kota Medan.
Pada tahun 2017 realisasi pendapatan dari Pajak Reklame tidak mencapai target.
sehingga persentase capaian kinerja hanya 23,44%. Pada tahun 2017 realisasi
pendapatan dari Pajak PBB tidak mencapai target. Realisasinya hanya sebesar Rp
capaian kinerja hanya 87,78%. Pada tahun 2018 hanya Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir yang mencapai
target selebihinya Penerimaan Pajak lainnya tidak mencapai target. Pada tahun
2019 hanya Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan yang mencapai target
selebihinya Penerimaan Pajak lainnya tidak mencapai target. Pada tahun 2020
hanya Pajak Air Tanah yang mencapai target selebihinya Penerimaan Pajak
lainnya tidak mencapai target karena covid 19, Pada tahun 2021 realisasi Pada
tahun 2021 hanya Penerimaan pajak Reklame, BPHTB, PBB, Pajak Air Tanah
yang mencapai target selebihinya Penerimaan Pajak lainnya tidak mencapai target
otoritas pajak, baik dari sisi jumlah dan kemampuan integritas yang buruk.
Indonesia. Sedangkan objek pajak air tanah adalah pengambilan dan pemanfaatan
air tanah. Pengambilan atau pemanfaatan air tanah yang digunakan oleh orang
pribadi atau badan untuk berbagai keperluan, antara lain konsumsi perusahaan,
perkantoran dan rumah tangga. Pajak Air Tanah yang terutang dipungut daerah
tempat air tanah berlokasinya. Besarnya pokok pajak air tanah yang terutang
dihitung dengan cara mengalihkan tarif pajak air tanah paling tinggi 20%.
asli daerah, oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul :
yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitan ini adalah tidak tecapainya
penerimaan pajak air tanah terhadap PAD badan pengelolaan pajak dan retribusi
daerah.
9
yang akan dibahas adalah “ Apakah Penerimaan Pajak Air Tanah Di Kota Medan
Pendapatan Asli Daerah pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah?
Pendapatan Asli Daerah Kota Medan, melihat seberapa besar tingkat kontribusi
penerimaan Pajak Air Tanah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan.
pajak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga dapat dipaksakan dengan iada mendapat balasan jasa secara langsung.
iuran kepada Negara yang dapat dipaksa, yang terutang oleh wajib pajak yang
pajak dan retribusi daerah, pajak daerah adalah “Iuran wajib yang dilakukan oleh
7
8
orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang
2. Berdasarkan Undang-Undang
aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari Negara secara langsung
khususnya pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat dipungut secara
9
keadilan. Prinsip dan kriteria perpajakan daerah tidak jauh berbeda dengan
dunia.
c. Fungsi Redistribusi
d. Fungsi Stabilitas
dapat dikendalikan, hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan
suatu kriteria, seperti siapa yang membayar pajak, apakah beban pajak
dapat dilimpahkan kepada pihak lain, siapa yang memungut, serta sifat-
1. Pajak Langsung
sendiri oleh wajib pajak yang besangkutan dan tidak dapat dialihkan
berikut :
2008.
1985
20 Tahun 2000.
Asas merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alas dasar atau
pajak itu harus dilandasi dengan asas-asas yang merupakan ukuran untuk
Pajak itu harus dilandasi dengan asas-asas yang merupakan ukuran untuk
yakni jika kita membayar pajak kepada Negara maka Negara akan
berapa yang harus dipungut dan dibayar oleh Wajib Pajak serta harus
dibayar oleh wajib pajak serta harus pasti pula ketentuan dan undang-
pemungutan pajak yang timbul nilainya lebih besar dari pada hasil
pemungutan pajaknya.
Asas ini disebut pula asas kesenangan, dimana pemungutan pajak harus
dilakukan pada saat yang tepat dan pada saat yang tidak menyulitkan
bagi wajib pajak. Sebagai contoh pada saat Wajib Pajak menerima
penghasilan atau menerima hadiah, pada saat itulah saat yang tepat
(2013:2-3) yaitu:
Pertimbangan Pajak.
Indonesia memiliki aturan pajak didalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2 ayat
perekonomian masyarakat.
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi
dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung
khususnya pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat dipungut secara
18
keadilan. Prinsip dan kriteria perpajakan daerah tidak jauh berbeda dengan
semua jenis bahan bakar baik yang cair maupun gas yang
volume air yang diambil dalam rangka pengendalian air tanah dan
Pajak Rokok adalah jenis rokok yang meliputi sigaret, cerutu, dan
2. Jenis pajak provinsi bersifat limitatif yang berarti provinsi tidak dapat
memungut pajak lain yang ditetapkan. Adanya jenis pajak yang dipungut oleh
jenis pajak yang telah ditetapakan tersebut jika dipandang hasilnya tidak
ruang/kamarnya lebih dari 10. Objek pajak dari pajak hotel adalah setiap
pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran
disediakan oleh restoran. Objek pajak dari pajak restoran adalah setiap
subjek pajak dari pajak restoran adalah terdiri dari orang pribadi atau
restoran adalah pengusaha restoran dan tarif yang ditetapkan sebesar 10%.
21
hiburan yang memiliki biaya atau ada pemungutan biaya di dalam nya.
Sedangkan Subjek pajak dari pajak hiburan adalah orang pribadi atau
perbuatan atau media yang bentuk dan coraknya diranjang untuk tujuan
komersial agar menarik perhatian umum. Objek pajak dari pajak reklame
reklame.
f. Pajak Parkir merupakan pajak yang dipungut atas pembuatan tempat parkir
diluar badan jalan, baik berkaitan dengan pokok usaha atau sebagai sebuah
g. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan merupakan pajak perolehan
hak atas tanah dan bangunan merupakan pajak yang dikenakan atas
perolehan tanah dan bangunan oleh orang pribadi atai badan tertentu,
yang dikenakan atas bumi atau bangunan yang dimiliki, dikuasai , atau
dimanfaatkan.
22
i. Pajak Air Tanah merupakan pajak yang dikenakan atas pengguna air tanah
namun tidak boleh tinggi dari tarif maksimum yang telah ditetapkan dalam
Undang-Undang.
yang telah ditetapkan baik pajak provinsi maupun pajak kabupaten/kota. Jenis
pajak tersebut tidak dapat dipungut apabila potensinya kurang memadai dan
khusus untuk daerah yang setingkat dengan provinsi tetapi tidak terbagi dalam
daerah kabupaten atau kota otonom, jenis pajak yang dapat dipungut mereka
gabungan dari pajak daerah provinsi dan pajak untuk daerah kabupaten/kota.
disamakan tetapi memiliki pengertian yang berbeda, yaitu subjek pajak dan wajib
pajak. Subjek pajak merupakan orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan
pajak daerah. Sementara itu, wajib pajak adalah orang pribadi yang menurut
pembuatan pajak yang terutang termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.
Oleh sebab itu, seseorang atau badan yang telah menjadi wajib pajak apabila telah
23
2005:56).
mampu negara itu sendiri. Dampak yang muncul dari pajak adalah dapat menjadi
sumber pendanaan bagi pemerintah daerah dan juga dapat mengalokasikan pajak
Keputusan Keberatan.
24
besaran tarif pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah untuk masing-
masing jenis pajak daerah. Tarif pajak daerah yang diatur paling untuk
pajak daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-
lain PAD yang sah. Pendapatan Asli Daerah ini mencerminkan tingkat
25
kemandirian suatu daerah. Semakin tinggi PAD nyam aka semakin tinggi
merupakan cerminan dari pendapatan asli daerah, untuk itu perlu adanya
lain :
penghambatnya.
a. Hasil Pajak Daerah adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah
daerah untuk kepentingan umum, atau karena jasa yang diberikan oleh
27
daerah sebagai pembayaran atau jasa atau pemberian izin tertentu yang
adalah pungutan yang dilakukan suatu daerah atas jasa atau izin yang
dipisahkan antara lain :bagian laba, deviden dan penjualan saham milik
daerah.
d. Pendapatan daerah lain yang sah berupa jasa giro, penjualan asset tetap
mata uang asing, komisi, potongan, dan bentuk lain sebagai akibat dari
2. Dana Perimbangan
3.Pinjaman Daerah
multiteral.
b. Jasa Giro
c. Pendapatan Bunga
29
uang asing, komisi potongan atau bentuk lain dari penjualan dan
2.4 Efektivitas
menekankan pada hal yang dicapai, sedangkan efisinsi lebih melihat pada
antara input dan outputnya. Istilah efektife (effective) dan efisien (efficient)
merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam
efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga
dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap individu. Terdapat beberapa
efektivitasnya.
selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sesungguhnya tercapai. Semakin besar hasil yang dicapai, maka semakin besar
berikut:
Tabel 2.1
Tingkat Efektivitas
Rasio Efektivitas (100%) Kriteria
90%-100% Efektif
31
sasaran. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas
mencakup berbagai faktor didalam maupun diluar diri seorang. Ada beberapa
a. Pencapaian Tujuan
tujuan terdiri dari beberapa faktor yakni, karena waktu dan sasaran yang
b. Intergrasi
proses sosialisasi.
c. Adaptasi
32
teknologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik,
maupun tanpa adanya pekerja maka sesuai itu tidak ada gunanya.
berjalan efektif.
¿93,69%
10.6 27.455.396,00
Efektivitas 2021= x100%
9.300.000.000 ,00
=0,97343099007x100%
¿97,34%
2.5 Kontribusi
pajak daerah periode tertentu dengan penerimaan PAD periode tertentu pula.
Semakin besar hasilnya berarti semakin besar pula peranan pajak daerah terhadap
PAD, begitu pula sebaliknya jika hasil perbandingannya terlalu kecil berarti
berikut:
Tabel 2.2
Tingkat kontribusi
90%-100% Efektif
realisasi asli daerah. Untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar kontribusi
pajak air tanah terhadap pendapatan asli daerah digunakan rumus sebagai berikut :
12.194.446.003,00
Kontribusi Penerimaan 2017 = x100%
1.380.349.594.488
¿ 0,00883431708 x 100 %
¿ 0,88 %
11.382 .353.996,00
Kontribusi Penerimaan 2018= x 100
1.308 .458.605 .694
¿ 0,00869905547 x 100 %
¿ 0,86 %
10.425.740 .594,00
Kontribusi Penerimaan 2019= x 100 %
1.463 .915.001 .282
¿ 0,007121821 x 100 %
37
¿ 0,71 %
¿ 0,83 %
10.627 .455.396,00
Kontribusi Penerimaan 2020= x 100 %
1.135 .048.520 .759
¿ 0,00936299656 x 100 %
¿ 0,93 %
2.6 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pajak daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-
lain PAD yang sah. Pendapatan Asli Daerah ini mencerminkan tingkat
38
merupakan cerminan dari pendapatan asli daerah, untuk itu perlu adanya
lain :
39
sistem pungutan.
bayar.
A. Hasil Pajak Daerah adalah pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah
daerah untuk kepentingan umum, atau karena jasa yang diberikan oleh
daerah sebagai pembayaran atau jasa atau pemberian izin tertentu yang
adalah pungutan yang dilakukan suatu daerah atas jasa atau izin yang
dipisahkan antara lain: bagian laba, deviden dan penjualan saham milik
daerah.
D. Pendapatan daerah lain yang sah berupa jasa giro, penjualan asset tetap
mata uang asing, komisi, potongan, dan bentuk lain sebagai akibat dari
2. Dana Perimbangan
3. Pinjaman Daerah
multiteral.
b. Pendapatan Bunga
c. Jasa Giro
uang asing, komisi potongan atau bentuk lain dari penjualan dan
dikategorikan penerimaan
pajak daerah kabupaten
blitar sangat efektif.
Dalam pelaksanaan
pemungutannya, pajak
daerah yang paling efektif
dalam penarikannya yaitu
pajak restoran, pajak buka
logam dan batuan dan
pajak bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan.
Setiap tahunnya
pemerintah kabupaten
blitar selalu mencapai
target pajak yang
ditetapkan dan ada yang
melampaui jauh dari
penerimaan pajak daerah.
Kontribusi pajak daerah
terhadap pendapatan asli
daerah kabupaten blitar
selalu mengalami
peningkatan dan
penurunan pada tahun
2016-2020. Dalam kriteria
penerimaan pajak
termasukdalam kategori
sedang dalam
berkontribusi terhadap
penerimaan Pendapatan
Asli Daerah. Penerimaan
kontribusi pajak pada
tahun 2018 sampai tahun
2020. Hal ini menandakan
bahwa pajak daerah masih
kurang berkontribusi
dalam pendapatan asli
daerah.
3 Yuni Selvia, dkk Analisis efektivitas dan Pajak air tanah di kota
kontribusi pajak air tanah medan selama tahun 2014
terhadap PAD Kota Medan temasuk ke dalam kriteria
cukup efektif sedangkan
tahun 2015-2017 termasuk
dalam kriteria sangat
efektif.
44
berikut:
Target Realisasi
Efektivitas Kontribusi
Analisis
Kesimpulan
46
METODE PENELITIAN
Ruang lingkup penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu penerimaan Pajak Air
N0.32. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi yang telah tidak
3.2.1 Populasi
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah di Badan Pengelola Pajak Dan
Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medanyang berdiri sejak tahun 1973 sapai
dengan sekarang.
3.2.2 Sampel
47
48
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulan.
produktivitas, tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap
Rumus Efektivitas:
Tingkat Efektivitas
Rumus Kontribusi:
Tingkat Kontribusi
90%-100% Efektif
Pajak Daeah dan Retribusi Daerah dijelaskan bahwa Pajak Air Tanah
adalah pajak atas pengambilan dan pemanfaatan air tanah. Pengertian air
tanah disini adalah air yang terdapat didalam lapisan tanah atau batuan
diatur melalui peraturan daerah no 6 tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah
Peraturan Daerah Kota Medan no 6 tahun 2011 entang pajak air tanah.
Pada pasal 3 ayat (1 dan (2) menerangkan bahwasannya subjek pajak air
50
tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan
Kekayaan Milik Daerah, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
Sumber dan jenis data yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah
data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari BPPRD berupa laporan data target
dan realisasi penerimaan pajak Air Tanah selama 5 tahun terakhir, sejarah singkat
penelitian ini ialah data sekunder, yaitu mengumpulkan data-data yang sudah jadi
bentuk yang sudah jadi dari Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota
mengenai target dan realisasi Pajak Air Tanah serta kegiatan Kantor Badan
Pengelola Pajak Dan Retribusi Daeah Kota Medan yang berada di johor.
Dan Retribusi Daerah data target dan realisasi Pajak Air Tanah dari
Tahun 2017-2021.
Medan.
Medan.
Kota Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Taufik. 2012. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi
Umum (DAU) Terhadap Belanja Modal. Jurnal Universitas Pasundan.
Ditya, Dwi Putri 2019. Analisis Efektivitas Pajak Air Tanah dan Kontribusi
Terhadap (PAD) Kota Padang Diploma thesis, Universitas Andalas.
Kota Medan, (2011 ).Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pajak Air Tanah. Pemerintah Kota Medan: Medan.
Resmi, Siti, 2016. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat
Siahaan, Marihot Pahala, 2005 Pajak Dearah & Retribusi Pajak Daerah, Jakarta :
PT. Raja Grafindo.
47
48
Sunanto, (2005). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Yogyakarta Amus dan
Citra Pustaka.