Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI PADA


PEREKONOMIAN DAERAH”

Disusun oleh:
Kelompok 10
1. Rana Yolanda 3220032
2. Melati Idaman Hati 3220033
3. Regina Devianti 3220035
Dosen Pengampu:
Edi Haskar SH. MH

KELAS EI-6A

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

1444H/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha penyayang,penulis
mengucapkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah yang sederhana ini sebagai memenuhi tugas
terstuktur di mata kuliah perpajakan.
Penulis tidak lupa pula mengucapkan shalawat dan salam kepada baginda Rasul yakni
nabi Muhammad SAW dan telah membawa pencerahan di setiap kegelapan iman. Walaupun
demikian penulis bertekad dengan sepenuh hati akan menyelesaikan makalah ini, atas berkat
bantuan dan dorongan dari teman-teman sekelompok dan dosen pembimbing mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan agar pembaca dapat memberikan kritik ataupun saran yang membangun demi
sempurnanya pembuatan makalah ini selanjutnya. Sekian terimakasih wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Bukittinggi, 18 Maret 2023

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

A. Pengertian Pajak dan Retribusi ....................................................................................... 3

B. Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian Daerah ........................................................ 3

C. Pengaruh Retribusi Terhadap Perekonomian Daerah .................................................. 4

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 7

B. Saran ................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang sering terjadi pada suatu daerah dalam melaksanakan
pembangunannya adalah bagaimana daerah tersebut dapat memelihara kestabilan dan
pertumbuhan ekonominya, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah sangat tergantung oleh banyak
faktor, diantaranya kebijakan pemerintah daerah itu sendiri, yaitu bagaimana suatu daerah dapat
mengenali dan mengidentifikasi secara tepat faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerahnya. Dalam mengamati kemungkinan perkembangan
suatu perekonomian perlu di perhatikan simpul-simpul pertumbuhan yang ada. Kegiatan yang ada
pada simpul atau titik pertumbuhan ini biasanya akan mampu menyebar ke sektor atau daerah lain
melalui kekuatan pemerintah dan penawaran yang ada.
Untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang stabil pemerintah perlu menerapkan
kebijakan fiskal (perpajakan dan perbelanjaan pemerintah), kebijakan moneter (tingkat suku bunga
dan jumlah uang beredar), dan pengawasan langsung. Pendapatan asli daerah terutama berupa
pajak daerah dan retribusi daerah. Besar kecilnya penerimaan pajak tergantung pada jumlah dan
macam obyek pajak daerah, tarif pajak daerah serta dasar pajak daerah. Tarif pajak dan retribusi
daerah tergantung pada kehendak pemerintah daerah untuk menetapkannya dengan batas
maksimum yang di tentukan oleh undang-undang, tetapi jumlah dan macam obyek pajak serta
dasar pajak daerah akan tergantung pada kondisi perekonomian setempat. Apabila perekonomian
daerah menjadi semakin maju, maka akan semakin banyak macam dan obyek pajak yang dapat di
kenai pajak maupun retribusi daerah. Dengan kata lain agar pendapatan asli daerah yang berupa
pajak dan retribusi daerah dapat meningkat, mau tidak mau perekonomian daerah yang
bersangkutan harus didorong agar dapat berkembang dengan pesat pula. Perkembangan
perekonomian daerah dapat terjadi karena penigkatan produktifitas dan pendapatan pada ekonomi
yang sudah ada (intensifikasi), tapi dapat pula karena peningkatan produktifitas dan pendapatan
sebagai akibat munculnya kegiatan usaha yang baru ( ekstensifikasi), atau pula dapat terjadi ada
perkembangan secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Dalam kondisi ekonomi yang demikian
itu penerimaan pajak dan retribusi daerah pasti akan meningkat pula.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian Daerah?
2. Bagaimana Pengaruh Retribusi Terhadap Perekonomian Daerah?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian Daerah
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Retribusi Terhadap Perekonomian Daerah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pajak dan Retribusi
Menurut Hasbullah (2015), pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan
peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Dalam UU No. 34 Tahun
2000 tentang pajak dan retribusi daerah, disebutkan bahwa pajak daerah adalah iuran wajib
yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku,
yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pembangunan
daerah. Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self - assessment, yaitu sistem
pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab, kepada wajib
pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya
pajak yang harus dibayar.1
Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Dalam UU No.
28 Tahun 2009 disebutkan bahwa Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan dan Retribusi Daerah
merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting, guna membiayai pelaksanaan
pemerintah daerah.

B. Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian Daerah


Pajak daerah berpengaruh terhadap belanja modal. Pajak daerah merupakan
Pendapatan Asli Daerah yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah. Pajak daerah
dapat berupa pajak hotel, pajak restoran, pajak tempat hiburan, pajak reklame, pajak galian
golongan C, pajak parkir, dan pajak penerangan jalan. Pemerintah Daerah mempunyai
wewenang untuk mengalokasikan pendapatannya dalam sektor belanja langsung ataupun

1
Arthur Simanjuntak dan Mitha Christina Ginting, 2019, Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi daerah. Dana
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah, Vol.5, No.2, h.187.

3
untuk belanja daerah.
1) Pajak daerah berpengaruh terhadap kemandirian daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah (UU No.
34 Tahun 2000). Kemandirian Daerah merupakan kemampuan daerah dalam membiayai
keperluan belanja dengan mengurangi ketergantungan dari pihak luar atau dalam hal ini
adalah pemerintah pusat. Penjabaran tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi pajak
daerah menunjukkan semakin tinggi kemampuan daerah dalam menerima pendapatan
dan mengurangi ketergantungan dari pemerintah pusat.2
2) Pajak Daerah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pajak daerah secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu pajak daerah yang
dipungut oleh pemerintah daerah di tingkat Propinsi (Pajak Propinsi), berupa pajak
kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah dan air pemukiman, dan Pajak daerah yang dipungut oleh
pemerintah daerah di tingkat Kabupaten/Kota (pajak Kabupaten/Kota), antara lain pajak
hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklarne, pajak penerangan jalan, pajak
pengambilan bahan galian golongan C, dan pajak parkir.
Secara umum meningkatnya usaha Hotel, Restoran, Hiburan di daerah memberikan
dampak positif di daerah, selain penerimaan pemerintah daerah mengalami peningkatan,
pendapatan masyarat juga meningkat. Daya beli masyarakat akan semakin tinggi dan
perputaran uang di daerah juga bertambah tinggi. Hal ini menjadikan pertumbuhan
ekonomi daerah mengalami peningkatan.3

C. Pengaruh Retribusi Terhadap Perekonomian Daerah


Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan apabila pendapatan

2
Sunarto dan Y Sunyoto, 2016. Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Kemandirian Daerah
yang berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Daerah, No.43, h.15
3
Ibid. h.16

4
yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah dari retribusi juga memadai. Meskipun Pemerintah
Daerah mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Pusat, namun Pemerintah Daerah juga
harus tetap dapat mengoptimalkan potensi daerahnya untuk dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah. Kemandirian daerah dapat diwujudkan dengan salah satu cara
yaitu dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi daerah. Jika
retribusi daerah meningkat, maka Pendapatan Asli Daerah juga akan meningkat sehingga
dapat meningkatkan pengalokasian belanja modal untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepetingan pribadi atau badan memberikan
tambahan pemasukan bagi Pemerintah Daerah. Sebagai umpan baliknya Pemerintah
Daerah memberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh daerah guna memajukan roda
perekonomian seperti pembangunan prasarana di daerah. Fasilitas prasarana yang baik
mendorong investor untuk meningkatkan usaha di daerah. Fasilitas prasarana tidak hanya
berbentuk perbaikan jalan, dan fasilitas umum lainnya. Tetapi keamanan di daerah menjadi
faktor pendorong berkembangnya usaha. Jika usaha di Daerah berkembang, akan banyak
menyerap tenaga kerja di daerah. Hal ini berdampak terhadap peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi Daerah. Perputaran uang yang beredar di Daerah semakin banyak dan
kesejahteraan masyarakat meningkat. Penjabaran tersebut menunjukkan bahwa uang dari
retribusi akan digunakan Pemerintah Daerah guna memberikan fasilitas sarana dan
prasarana untuk menciptakan berkembangnya usaha-usaha di daerah. Hal ini berdampak
terhadap peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.4
1) Retribusi Daerah berpengaruh terhadap Kemandirian Daerah
Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan. Implementasi otonomi daerah membawa
konsekuensi yang sangat besar dalam pengelelolaan daerah. otonomi daerah termasuk
desentralisasi fiskal di mana daerah mempunyai kewenangan pengelolaan keuangan
yang tinggi. Dalam era otonomi ini, daerah dituntut semakin meningkatkan

4
Miswara, Putri Yudistira Liandab, Riha Dedi Priantana, 2021, Analisis Pengaruh Pajak Daerah Retribusi
daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Aceh, Vol.2, No.3, h. 160.

5
kemandirian (keuangan) untuk membiayai berbagai belanja daerah ketergantungan
pembiayaan terhadap pemerintahan pusat harus dikurangi, seiring dengan naiknya
peringkat kemandirian daerah. Kemandirian suatu daerah akan tercipta apabila daerah
mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada, untuk meningkatkan pertumbuhan
perekonomian dengan bertumbuhnya usaha-usaha di daerah. berdirinya usaha-usaha
ini dapat menjadikan tambahan masukan bagi daerah terutama dalam pemberian izin
tertentu. Sehingga banyak dana yang diperoleh dari perijinan-perijinan usaha yang
dapat menambah kas daerah sehingga kemandirian daerah mengalami peningkatan.5
2) Retribusi Daerah berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan
memberikan tambahan pemasukan bagi pemerintah daerah. sebagai umpan baliknya,
pemerintah daerah memberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh daerah guna
memajukan roda perekonomian seperti pembangunan prasarana di daerah. Fasilitas
prasarana yang baik mendorong investor untuk meningkatkan usaha di daerah. Fasilitas
prasarana tidak hanya berbentuk perbaikan jalan, dan fasilitas umum lainnya. Tetapi
keamanan di daerah menjadi faktor pendorong berkembangnya usaha. Jika usaha di
daerah berkembang, akan banyak menyerap tenaga kerja di daerah. Hal ini berdampak
terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Perputaran Uang yang beredar di
daerah semakin banyak dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Penjabaran tersebut
menunjukkan bahwa uang dari retribusi akan digunakan pemerintah daerah guna
memberikan fasilitas sarana dan prasana untuk menciptakan berkembangya usaha-usaha
di daerah. Hal ini berdampak terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.6

5
Ibid, h.16.
6
Ibid, h.17.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pajak daerah
adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa
imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundangundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan Daerah. Pengaruh pajak terhadap perekonomian daerah adalah: 1) Pajak
daerah berpengaruh terhadap kemandirian daerah dimana kemampuan daerah dalam
membiayai keperluan belanja dengan mengurangi ketergantungan dari pihak luar. 2) Pajak
daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yaitu dari hasil usaha seperti
pajak hotel dan restoran.
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan. Pengaruh retribusi terhadap perekonomian daerah
adalah: 1) Retribusi daerah berpengaruh terhadap kemandirian daerah yaitu kemandirian
suatu daerah akan tercipta apabila daerah mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada.
2) Retribusi daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, jika usaha di
daerah berkembang, akan banyak menyerap tenaga kerja di daerah. Hal ini berdampak
terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

B. Saran
Makalah ini disusun oleh kelompok 10 untuk dapat dipahami oleh pembaca
mengenai tentang isi dari makalah ini. Kami selaku pemakalah sudah menyusun makalah
sebaik mungkin dan kami memiliki sedikit kendala dalam pencarian materi. Dan untuk
kelompok selanjutnya agar lebih baik dari makalah yang kami buat ini. Seperti dalam diskusi
serta penjabaran isi materi makalah.
Pemakalah berharap agar kritik dan sarannya dari pembaca, dikarenakan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, atas kritik dan saran, pemakalah ucapkan terimakasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arthur Simanjuntak dan Mitha Christina Ginting, 2019, Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi daerah.
Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah, Vol.5, No.2,
h.187.
Miswara, Putri Yudistira Liandab, Riha Dedi Priantana, 2021, Analisis Pengaruh Pajak Daerah
Retribusi daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Aceh, Vol.2, No.3, h. 160.
Sunarto dan Y Sunyoto, 2016. Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Kemandirian
Daerah yang berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Daerah, No.43, h.15

Anda mungkin juga menyukai