Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Hukum Pajak prodi Hukum Keluarga
Islam (HKI) Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Bisnis Islam
Oleh :
Kelompok 3
FATIMAH (20156120007)
NADIA U (20156120025)
Dosen Pengampu :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan MAKALAH yang berjudul
“Pajak Daerah dan Retribusi Daerah” tepat pada waktunya. Penyusunan Makalah
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Hukum Pajak
prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Bisnis Islam.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sejauh mana pajak daerah dan retribusi daerah dapat berperan dalam mengatur
perekonomian masyarakat agar dapat bertumbuh kembang, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pajak daerah dan retribusi daerah?
2. Apa saja jenis pajak yang dapat ditarik pemerintah daerah?
3. Apa fungsi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah?
C. Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis yang termasuk kedalam sumber pendapatan daerah
2. Mengetahui jenis pajak yang dapat ditarik pemerintah daerah
3. Mengetahui fungsi pajak daerah dan retribusi daerah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini dipungut di
Indonesia adalah sebagai berikut:
4
4. Pajak Reklame
5. Pajak mineral bukan logam dan batuan
6. Pajak sarang burung wallet
7. OPsen pajak kendaraan bermotor
8. OPsen bea balik nama kendaraan bermotor
5
penggunaan sumber daya alam, barang, sarana dan prasana. Jenis retribusi
ini adalah:
a) Izin mendirikan bangunan
b) Izin penjualan minuman beralkohol
c) Usaha perikanan dan lain-lain
6
1. Fungsi Anggaran, pajak daerah dan retribusi daerah merupakan
bagian dari pendapatan asli daerah yang digunakan untuk
pendanaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang,
pemeliharaan, pembangunan dan juga sebagai tabungan
pemerintah daerah.
2. Fungsi mengatur, melalui fungsi ini, dana dari pendapatn daerah
dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan
ekonomi.
3. Fungsi stabilitas,fungsi ini membantu pemerintah untuk
mengstabilkan harga barang dan jasa sehingga dapat
mengurangi inflasi. Tetapi uuntuk memenuhi fungsi ini
pemungutan pajak harus dilakukan secara efektif dan efisien
4. Fungsi retribusi pendapatan, Pajak daerah yang digunakan
uuntuk membiayai pembangunan termasuk untuk membuka
lapangan pekerjaan sehingga terjadi pemerataan pendapatan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pajak daerah merupakan kewajiban konribusi perorangan kepada daerah
yang diatur dalam undang-undang. Menurut Thony Masyahrul (2004-
5):’ Pajak daerah adalah pajak yang dikelolah oleh daerah (baik
pemerintah Tk.1 maupun pemerintah Tk.2) dan hasilnya dipergunakan
untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan derah atau bisa
dikenal dengan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD).
Sedangkan Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada
negara karna adanya jasa tertentu yang diberikan . Sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di Indonesia saat ini penarikan retribusi
daerah hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah.
2. Pajak dan Retribus Daerah merupakan sumber pendapatn daerah yang
utama, dan digunakan untuk membangun infrastruktur, mengstabilkan
harga pasar dan serta menjadi biaya penyediaan lapangan pekerjaan baru
untuk masyarakat.
B. Saran
Penulis berharap semoga anggaran pajak dan retribusi daerah
kedepannya semakin transparansi dan jelas arahnya kemana. Didalam
makalah ini juga terdapat banyak kekurangan olehnya itu, penulis berharap
kritikan dan saran yang membangun.
8
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah