Anda di halaman 1dari 5

Inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur Buatan Kecamatan Tamanan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Toponimi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang penamaan unsur-unsur fisik rupabumi baik
yang bersifat alami (sungai, gunung, lautan) ataupun buatan
(elemen pembentukan kota). Toponimi memiliki keterkaitan erat
dengan unsur-unsur rupabumi yang akan diberikan penamaannya.
Unsur rupabumi adalah bagian permukaan bumi yang berada di
atas daratan dan permukaan laut serta di bawah permukaan laut
yang dapat dikenali identitasnya sebagai unsur alamat dan/atau
unsur buatan manusia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat peduli dalam
pembakuan nama rupabumi. Setidaknya ada dua organisasi di
bawah naungan PBB yang menangani hal ihwal pembakuan nama
rupabumi, yaitu UN Group of Experts on Geographical Names
(UNGEGN), merupakan Kelompok Pakar tentang nama geografis UN
Conference on Standardization of Geographical Names, yaitu sebagai
tindak lanjut kegiatan Kelompok Pakar untuk mendukung upaya
pembakuan secara internasional berdasarkan pembakuan nasional
dalam bentuk pertemuan internasional yang dihadiri seluruh
anggota PBB untuk pengambilan keputusan berupa resolusi PBB.
Salah satu bentuk resolusi PBB tentang upaya pembakuan nama
rupabumi adalah Resolusi Nomor 4 tahun 1967 yang
merekomendasikan agar setiap negara membentuk apa yang
disebut “National Geographic Names Authority”. PBB hanya akan
menerima dan mengakui pembakuan nama rupabumi di suatu
negara jika diusulkan oleh lembaga otoritas resmi dari negara
tersebut.

I-1
Inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur Buatan Kecamatan Tamanan

Pada tanggal 29 Desember 2006 terbitlah Peraturan


Presiden Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan
Nama Rupabumi. Dalam Perpres tersebut dibentuk Tim Nasional
Pembakuan Nama Rupabumi. Tim Nasional ini diketuai oleh
Menteri Dalam Negeri, beranggotakan Menteri Pertahanan, Menteri
Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pendidikan
Nasional. Sekretaris I Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) dan
Sekretaris II Direktur Jenderal Pemerintahan Umum 4 (Dirjen PUM)
Kementerian Dalam Negeri.
Pada tahun 2008, dikeluarkan permendagri Nomor 39 tahun
2008 tentang pedoman umum pembakuan nama rupabumi yang
lebih merincikan terkait pembagian unsur rupabumi, pembagian
prinsip dan pembagian tugas masing – masing tim. Kemudian pada
tahun 2009 di keluarkan permendagri Nomor 35 Tahun 2009
tentang pedoman pembentukan panitian pembakuan nama
rupabumi. Didalam permendagri ini menjelaskan tentang tertib
administrasi, standarisasi organisasi dan tata kerja panitian
pembakuan nama rupabumi baik di provinsi hingga
kabupaten/kota.
Pendetailan penyelenggaraan nama rupabumi
ditindaklanjuti Badan Informasi Geospasial dengan mengeluarkan
Perka Nomor 6 tahun 2017 tentang penyelenggaraan pembakuan
nama rupabumi. Didalam perka ini lebih mendetailkan lagi
mengenai tata cara dan tahapan, penugasan hingga pembagian
komposisi tim pembakuan nama rupabumi.
Berdasarkan Kebijakan Nasional Pembakuan Nama
Rupabumi, maka Kabupaten Bondowoso telah merencanakan dan
melaksanakan program Pembakuan Nama Rupabumi secara
bertahap dari tahun 2017 sebanyak 4 kecamatan dan pada tahun
2019 sebanyak 4 kecamatan dan pada tahun 2020 sebanyak 2
kecamatan. Pada tahun 2021 ini dilaksanakan kembali pembakuan
nama rupabumi dengan sasaran 2 kecamatan yaitu Kecamatan

I-2
Inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur Buatan Kecamatan Tamanan

Maesan dan Kecamatan Tamanan. Laporan ini dibuat khusus


untuk pendataan rupabumi di Kecamatan Tamanan.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari kegiatan Inventarisasi Penamaan Rupabumi
Unsur Buatan Kecamatan Tamanan ini adalah mewujudkan tertib
administrasi wilayah dalam mendukung penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah maupun pembangunan
nasional. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah:

a. Melakukan identifikasi di lapangan rupabumi unsur


buatan Kecamatan Tamanan
b. Kompilasi data dan penginputan isian formulir A dan B
dengan data hasil survei lapangan
c. Pemetaan inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur
Buatan Kecamatan Tamanan

1.3 Ruang Lingkup Wilayah


Kegiatan Inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur Buatan
ini dilaksanakan di Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso.

1.4 Ruang Lingkup Substansi


Kegiatan Inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur Buatan
ini hanya memuat rupabumi unsur buatan yang telah disepakati
bersama tim penyusunan nama rupabumi Kabupaten Bondowoso.

1.5 Sistematika Pelaporan


Sistematika laporan Inventarisasi Penamaan Rupabumi
Unsur Buatan Kecamatan Tamanan ini terdiri dari:

a. Pendahuluan
b. Gambaran Umum Wilayah
c. Pelaksanaan dan Hasil Pembakuan Nama Rupabumi.

I-3
Inventarisasi Penamaan Rupabumi Unsur Buatan Kecamatan Tamanan

d. Penutup.

1.6 Dasar Hukum


Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan penyusunan
rupa bumi ini adalah:
a. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2006, tentang Tim
Nasional Pembakuan Nama Rupabumi.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2008,
tentang Pedoman Umum Pembakuan Nama Rupabumi.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2009,
tentang Pedoman Pembentukan Panitia Pembakuan Nama
Rupabumi.
d. Perka BIG Nomor 6 tahun 2017 tentang penyelenggaran
pembakuan nama rupabumi

I-4
PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI KECAMATAN TAMANAN

Anda mungkin juga menyukai