Anda di halaman 1dari 17

Machine Translated by Google

BAB 2
LABUBUR KIMIA PEMELIHARAAN DAN PERALATAN

Tujuan pembelajaran:
Setelah menyelesaikan bab ini siswa seharusnya mampu
1. Menjelaskan prinsip penyimpanan peralatan laboratorium kimia.
2. Menjelaskan penyebab kerusakan pada peralatan laboratorium kimia.
3. Memanfaatkan pemeliharaan peralatan laboratorium.
4. Menjelaskan cara merawat dan merawat alat praktikum kimia.
.
.
Laboratorium kimia penting untuk pendidikan, penelitian, pelayanan, dan pengujian mutu atau
pengendalian mutu. Berbagai jenis laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah menengah (SMA
dan SMK), universitas, industri dan jasa serta lembaga penelitian dan pengembangan.

Laboratorium kimia harus menjadi tempat yang aman bagi penggunanya. Aman dari segala
kemungkinan kecelakaan fatal, baik dari penyakit atau masalah kesehatan. Hanya di laboratorium yang aman
seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif dan efisien, terbebas dari kecelakaan dan keracunan.
Keselamatan dalam laboratorium dapat tercipta apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga
dan melindungi dirinya. Perlu kesadaran bahwa kecelakaan berakibat pada pengguna, atau orang lain dan
juga lingkungan.

Tujuan keselamatan laboratorium adalah menciptakan situasi yang kondusif. Caranya meningkatkan
pengetahuan praktisi (dosen, tenaga kerja dan mahasiswa) tentang keselamatan, mengetahui bahaya yang
mungkin terjadi dan pengobatan medis.

Mengetahui sifat dan jenis bahan kimia akan memudahkan dalam penanganan, pencampuran,
pereaksian, pemindahan atau pengangkutan, dan penyimpanan. Pengetahuan tentang nama dan fungsi
peralatan serta cara penggunaannya juga sangat penting. Misalnya, perkakas kaca harus diperiksa sebelum
digunakan. Apakah ada yang retak, pecah, atau masih kotor.

Peralatan laboratorium kimia merupakan salah satu media yang digunakan dalam proses belajar
mengajar di laboratorium kimia yang wajib digunakan, dipelihara dan dirawat secara optimal dan berkala
agar tetap dapat berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan diuraikan cara perawatan peralatan dan bahan kimia
laboratorium, cara penyimpanannya sehingga kerusakan pada peralatan dan bahan kimia dapat dihindari,
serta bahaya yang timbul akibat penyimpanan tersebut dapat dicegah.

A. Klasifikasi Peralatan Laboratorium

Untuk kemudahan dalam pemeliharaan/perawatan peralatan laboratorium kimia maka diperlukan


penyimpanan alat-alat tersebut berdasarkan bahan dasar alat tersebut. Dalam praktikum kimia, alat-alat
praktikum kimia dikelompokkan menjadi delapan kategori, yaitu:

12 saya
Machine Translated by Google

Kelompok I : Alat-alat yang terbuat dari kaca, seperti tabung reaksi, pengaduk, gelas kimia,
erlenmeyer, labu takar, corong.

Silinder Ukur Ukuran Labu Gelas kimia


Kaca

labu erlenmeyer Sel konduktivitas dan tabung U

Gambar 1 Peralatan Bahan kaca / glass.

Kelompok II : Alat-alat yang terbuat dari besi, misalnya pembakar, tang mangkok, kain kasa,
ring besi, dudukan klem, klem buret, dudukan tabung, sikat tabung, alat pemadam api,
dll.

Kelompok III : Alat-alat yang terbuat dari kayu,


Cincin Besi contoh : rak tabung, rak volumetrik
Tang Grail Stative, Klem Buret
pipet, rak buret, tempat tabung, dll.
Gambar 2.2 Peralatan dari logam

Rak Tabung Reaksi dan Penjepit Tabung Reaksi

Gambar 2.3 Alat Bahan kayu

Kelompok IV : Alat-alat yang terbuat dari porselen, misalnya mangkok penguap, mortar dan
alu, bak pembakaran porselen, segitiga, tungku listrik, piring tetes, dll.

13 saya
Machine Translated by Google

Tetesan Piring Mortar dan Alu

Alat Penguap Cawan Bak Porselen Terbakar

Segi tiga

Gambar 2.4 Peralatan dari bahan porselen

Kelompok V : Alat-alat yang terbuat dari plastik, misalnya pompa suntik (syringe), gelas
kimia, gelas ukur plastik, botol semprot, selang plastik, dan lain-lain.

Gambar 2.5 Peralatan dari bahan plastik

Golongan VI : Alat-alat yang terbuat dari karet, contoh : pompa penyaring. selang karet,
sumbat botol, sarung tangan dan lain sebagainya.

14 saya
Machine Translated by Google

Sarung tangan Penyaring Pompa

Gambar 2.6 Peralatan dari bahan karet

Golongan VII : Perkakas listrik, misalnya : catu daya, amperemeter, voltmeter,


multimeter, neraca listrik,

Sumber Daya listrik Amperemeter

Gambar 2.7 Peralatan Listrik

Golongan VIII : Alat kimia yang memerlukan penyimpanan khusus Contoh : buret,
termometer, timbangan, spektrofotometer, dan lain-lain.

Spektrofotometer Kandang Penyimpanan

15 saya
Machine Translated by Google

Keseimbangan

Gambar 2.8 Alat yang memerlukan penyimpanan khusus

Kelompok IX: Peralatan keselamatan laboratorium adalah peralatan yang digunakan untuk
melindungi diri ketika bekerja dengan bahan kimia, misalnya mandi untuk menghilangkan bahan berbahaya
zat dari dalam tubuh (mandi darurat), pelindung mata (darurat
tempat cuci mata), bahan tahan api (selimut api), kacamata untuk siswa
dan guru (kacamata safety), Jas laboratorium (jas lab). Semua alat itu
keselamatan harus dapat berfungsi dengan baik. Contoh beberapa gambar alat keselamatan
laboratorium disajikan pada Gambar

Gambar 2.9 Peralatan Keselamatan

B. Prinsip penyimpanan peralatan laboratorium kimia2

Berikut beberapa prinsip penyimpanan peralatan laboratorium kimia.

1. Perkakas disimpan berdasarkan kelompok perkakas, misalnya berdasarkan jenis bahannya, seperti
kelompok barang pecah belah, logam, kayu, karet, aktor, dan porselen.

2. Alat disimpan berdasarkan frekuensi pemakaian (sering dipakai dan jarang dipakai).
Intensitas tinggi menggunakan alat yang dipisahkan untuk memudahkan dalam persiapannya.
3. Perkakas khusus disimpan pada lemari/tempat khusus karena sifat perkakas yang rentan terhadap
pihak luar/sensitif dan mahal.
C. Menyebabkan Kerusakan pada Peralatan Laboratorium Kimia

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit adalah:

1. Perubahan suhu

16 saya
Machine Translated by Google

Beberapa jenis bahan kimia sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu yang tinggi menyebabkan
alat-alat tersebut memuai, namun kadang-kadang pemuaian tidak beraturan sehingga bentuk
alat-alat tersebut akan berubah dan menyebabkan fungsi alat-alat tersebut ikut berubah.
Suhu ruangan yang cukup tinggi dapat memicu oksidasi, kerusakan cat, kerusakan alat
elektronik karena komponen elektronik mempunyai batas kerja normal pada kisaran suhu
tertentu. Keadaan suhu yang terlalu rendah juga mempunyai efek serupa.
Misalnya alat ukur seperti gelas ukur, buret, pipet. Alat seperti itu tidak boleh dipanaskan.
Untungnya Indonesia mempunyai iklim tropis, sehingga menyebabkan kerusakan panas yang
tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kami.
2. Kelembaban
Udara mengandung oksigen dan uap air. Kelembapan yang tinggi dapat membuat peralatan
besi menjadi berkarat. Perkakas yang terbuat dari logam lain, seperti seng, tembaga, kuningan
menjadi kusam. Maka disarankan untuk menghindari alat tersebut bersentuhan dengan udara.
Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan, misalnya dengan cara mengecat alat, memoles
dengan petroleum jelly atau minyak/lemak, atau dipernis. Sedangkan yang paling bagus dan
terlihat cantik adalah dengan pelapis logam yang tahan terhadap pengaruh udara, misalnya
dengan krom atau nikel. Kelembapan udara juga menjadi penyebab munculnya jamur pada lensa.
3. Cairan: Air, Asam, Basa, dan Cairan Lainnya
Air akan mempercepat rusaknya alat-alat kimia, oleh karena itu jagalah alat tersebut dalam
keadaan kering. Tempatkan alat di tempat yang kering. Bahan kimia yang bersifat asam dan
basa memiliki daya rusak yang lebih besar terhadap air. Hindari alat kimia yang bersifat asam
dan basa sentuh ini. Akibat tutup botol setiap zat yang berdekatan tidak bertemu, maka
pertemuan uap asam klorida (HCl) dengan uap amonia, (NH4OH) akan bereaksi menghasilkan
uap amonim klorida (NH4Cl) yang dapat merusak peralatan dari logam.

Cara terbaik untuk mencegah kerusakan peralatan akibat asam adalah dengan mengisolasi
asam itu sendiri. Misalnya saja meletakkan botol asam dalam keadaan tertutup rapat dan
diletakkan pada lemari khusus atau pada lemari asam yang selalu ada di setiap laboratorium kimia.
Pengaruh bahan kimia dasar alat sama dengan pengaruh asam.
Jadi pencegahan tidak berbeda dengan efek asam. Demikian pula cairan kimia yang keluar
dari asam, basa atau air dapat menyebabkan kerusakan pada alat-alat kimia.
4. Debu atau kotoran

Debu atau kotoran salah satu penyebab rusaknya alat. Suatu alat yang terus menerus terkena
debu dan jarang dibersihkan akan mudah rusak. Misalnya neraca, umumnya di sekolah saldo
tidak disimpan di lemari, melainkan di meja ruang persiapan yang disatukan atau berdekatan
dengan jenis-jenis bahan kimia. Hal ini menyebabkan pelat neraca berdebu dan ternoda.
Keadaan seperti ini, dapat mengakibatkan keseimbangan yang tidak seimbang menjadi rusak.

5. Mekanis
Tabrakan, tarikan, dan tekanan yang luar biasa harus dihindari, terutama pada perkakas yang
terbuat dari bahan yang mudah pecah (kaca), bengkok (berubah bentuk) seperti perkakas yang
terbuat dari plastik, atau perkakas yang bahannya sangat rapuh. Oleh karena itu, jauhkan dari
benturan atau gerakan mekanis lainnya, seperti tekanan atau tekanan atau saat pencucian.

6. Seberapa amankah alat kimia

17 saya
Machine Translated by Google

Cara penyimpanan bahan kimia yang salah dan kurang tepat akan menyebabkan peralatan
kimia mudah rusak. Berikut ini contoh keseimbangan penyimpanan yang baik.

Gambar 2.10 Cara menyimpan kaca

7. Faktor umur alat (life time)


Usia peralatan kimia dapat menjadi salah satu sumber kerusakan, karena setiap peralatan
kimia mempunyai keterbatasan umur optimalnya.
8. Merancang alat dan bahan dasar alat itu sendiri
Pada umumnya alat-alat kimia terbuat dari bahan baku kaca/kaca. Alat-alat tersebut akan
mudah pecah karena benturan atau pemanasan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis
kaca jika alat tersebut digunakan untuk pemanasan pada suhu tinggi.
Selain karena bahan dasarnya rentan, ada juga karena desainnya, misalnya buret, rapuh
dan terjadi akibat tersumbatnya kran yang tidak segera dibersihkan setelah digunakan atau
bila klem buret yang digunakan tidak dilapisi gabus.

D. Perlu Anda Ketahui untuk Melakukan Perawatan Peralatan Laboratorium

Perawatan alat bukan dimaksudkan untuk disimpan dengan baik agar alat tersebut selalu utuh,
namun alat tersebut tetap digunakan dan untuk keawetan tentunya perlu dirawat agar alat tersebut
awet. Jadi peralatan pemeliharaan atau alat keselamatan pemeliharaan adalah:

1. simpan di tempat yang aman


2. perawatan termasuk kebersihan
3. persiapan, alat penyimpan berbentuk set
4. menghindari pengaruh luar/lingkungan alat

18 saya
Machine Translated by Google

Dalam pemeliharaan alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat tersebut, antara lain:

1. Bahan atau pembuatannya


Bahan dasar harus diketahui agar penyimpanan alat dan penggunaan alat dapat terkontrol.
Contoh gelas yang akan digunakan untuk pemanasan sebaiknya dipilih dari bahan yang bagus.
Apabila suatu alat terbuat dari besi, atau sebagian alat pelengkapnya terbuat dari besi, sebaiknya tidak
disimpan berdekatan dengan bahan kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan besi yang mengandung
asam akan cepat berkarat.
2. Berat alat
Di laboratorium terdapat alat yang ringan, tidak ada yang berat. Untuk alat berat jangan diletakkan di
tempat yang tinggi, sehingga ketika ingin menyimpan atau mengambil lebih mudah.
3. Alat kepekaan terhadap pengaruh lingkungan
Berbagai alat yang sensitif terhadap lingkungan, misalnya terhadap kelembaban, di tempat dingin atau
tempat penyimpanan lembab harus hati-hati. Sebab bila disimpan dalam lemari es kemungkinan
besar alat tersebut akan ditumbuhi jamur. Lensa harus dijaga agar tidak berjamur.
Lensa objektif dan lensa mata lebih cepat berjamur di daerah lembab. Salah satu cara untuk mencegah
pengaruh kelembaban pada tempat penyimpanan adalah dengan memasang lampu listrik, sehingga
udara di dalam lemari menjadi lebih kering.. Mikroskop sebaiknya disimpan dalam kotaknya dan
diberi zat penyerap (silika).
4. Pengaruh bahan kimia
Di laboratorium terdapat bahan kimia. Beberapa bahan kimia yang sangat korosif dapat mempengaruhi
atau merusak alat. Oleh karena itu, bahan-bahan kimia tersebut sebaiknya dijauhkan dari alat-alatnya,
terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
5. Pengaruh alat yang satu dengan yang lain
Dalam penyimpanannya alat-alat logam harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari kaca.
Beberapa alatnya terdiri dari seperangkat alat yang terbuat dari logam dan kaca, misalnya
Respirator, Kalorimeter. Selain alat itu sendiri, dibutuhkan default. Masing-masing alat merupakan
gabungan dari logam-kaca, dipisahkan sejauh mungkin dalam penyimpanannya, pada saat akan
digunakan kemudian dipasang atau diatur. Magnet tidak boleh disimpan di dekat peralatan yang sensitif
terhadap magnet. Stopwatch dapat kehilangan stabilitas bila disimpan berdekatan dengan
magnet.
6. Nilai/harga alat
Nilai atau harga alat tersebut harus diketahui oleh petugas laboratorium, petugas laboratorium atau
paling tidak harus dapat menilai mana barang yang mahal, dan mana barang yang lebih murah. Dari
segi biaya alat-alat yang berharga sebaiknya disimpan di tempat yang aman atau lemari yang
menggunakan kunci. Barang yang nilainya tidak begitu mahal bisa disimpan di rak atau bukaan
lainnya. Namun jika ada tempat/lemari tertutup sebaiknya semua peralatan disimpan di dalam lemari.

7. Bentuk himpunan
Alat jenis ini berupa himpunan-himpunan seperti himpunan elektromagnet,
peralatan semimikro. Untuk menjaga keawetan alat tersebut, apabila telah selesai digunakan kembali
hendaknya dipersiapkan di tempat yang sama dengan susunan aturan yang telah ditentukan.
Penyiapan magnet dalam kumpulan elektromagnet perlu diperhatikan, tidak boleh disimpan
sembarangan tanpa aturan karena dapat kehilangan sifat kemagnetannya.
Alat-alat tersebut banyak menggunakan baterai kering atau basah. Alat-alat tersebut
menggunakan aki basah, atau alat yang menggunakan arus listrik, bila sudah jadi sebaiknya segera
digunakan atau disimpan dalam keadaan mati arus terputus. Alat yang digunakan adalah baterai kering bekas

19 saya
Machine Translated by Google

aki setelah selesai harus dikeluarkan, dan pada saat menghemat aki sebaiknya dikeluarkan dari
alat dan perlengkapan harus disimpan dalam keadaan tidur. Misalnya: pH-meter, pembanding
lingkungan, osiloskop.
Di laboratorium bentuk alatnya juga bermacam-macam. Banyak perkakas yang bentuknya
bulat, sebaiknya perkakas ini dijaga sebaik mungkin jangan sampai terjatuh. Ada alat yang sebaiknya
disimpan dalam keadaan berdiri, misalnya higrometer. Cara menyimpan alat ini harus dalam keadaan
ketergantungan. Beberapa jenis termometer mempunyai tempat khusus (tabung). Setelah selesai
dipakai dibiasakan simpan atau langsung dimasukkan ke dalam tabung.

Perawatan alat rutin dilakukan. Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa kelengkapannya
terlebih dahulu dan harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah selesai semua alat yang digunakan harus
dibersihkan kembali dan tidak disimpan dalam keadaan kotor. Demikian pula perlengkapan yang
sesuai harus diperiksa terlebih dahulusebelum disimpan. Lemari tempat menyimpan perkakas sering
kali terkena rayap, untuk mencegah rayap yang dapat merusak berbagai jenis perkakas maka perlu
dilakukan penyemprotan antihama atau sejenisnya secara berkala, atau dengan cara memasukkan
kapur barus ke dalam lemari penyimpanan. Setiap alat selalu memiliki panduan pengguna atau informasi
penggunaan yang agak rumit. Jadi sebelum menggunakan sebaiknya kita membaca terlebih
dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk perawatan atau maintenance. Kita tahu kalau nama alat
sama dan fungsi sama bisa berbeda kemungkinan cara penggunaannya, karena pabrik yang
mengeluarkannya berbeda dan tahun pembuatannya juga berbeda. Oleh karena itu
disarankan setiap kali ada alat baru sebaiknya diperiksa atau dibaca buku petunjuknya terlebih dahulu
sebelum digunakan.

E. Cara merawat dan memelihara alat – alat kimia laboratorium


Keberhasilan suatu percobaan kimia bergantung pada ketelitian kerja dan penggunaan alat yang bersih.
Alat yang bersih diperlukan untuk mencapai keberhasilan percobaan. Gelas ukur, pipet, buret yang kotor
dapat menghasilkan pengukuran yang salah. Biasakan diri dengan alatnya
yang tersimpan rapi di laboratorium dan dalam keadaan bersih. Biasakan membersihkan
peralatan segera setelah digunakan. Umumnya alat-alat baru bekas mudah dibersihkan.
Alat-alat gelas seperti tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, labu erlenmeyer, dan lain-lain
pipet setelah digunakan dapat dibersihkan dengan larutan deterjen atau air sabun, lalu
dibilas dengan air keran. dalam beberapa kasus alat-alat ini perlu dibilas dengan air suling.
Alat-alat kaca yang mengandung sisa-sisa zat kimia jika tidak segera dibersihkan
dapat menyebabkan noda pada kaca sulit atau tidak dapat dibersihkan dengan larutan
deterjen atau air sabun. Semakin lama noda menempel pada kaca, maka semakin sulit pula untuk
membersihkan noda tersebut. Cara perawatan alat praktikum kimia, berdasarkan sifat dasar bahannya
instrumen dan kemudahan kerusakan konstruksi atau serangkaian alat.
1. Alat Praktikum Keperawatan kimia dari kaca/kaca.
Alat laboratorium kimia pada umumnya terbuat dari kaca/kaca. Agar alat tersebut
siap digunakan, alat harus bersih. Untuk menjaga kebersihan kaca/gelas perlu dilakukan perawatan
secara berkala yang meliputi pengecekan, penyimpanan yang teratur dan benar, serta pencucian dan
pengeringan alat. Oleh karena itu, segera cuci setelah digunakan. Alatnya
Kaca yang tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan mencuci secara teratur dengan air dan sedikit
deterjen.
Pada saat mencuci peralatan sarung tangan kaca dan tabung sikat. Selesai mencuci
peralatan kaca dibilas dengan air bersih dan terakhir dengan air suling. Kemudian dikeringkan dan
disimpan dalam rak yang sudah disiapkan.

20 SAYA
Machine Translated by Google

Peralatan kaca yang terkontaminasi noda tertentu sulit dibersihkan dengan air dan
deterjen kemudian dicuci dengan larutan pencuci tertentu. Larutan yang digunakan untuk membersihkan
noda adalah: larutan kalium bikromat dan kalium permanganat.
Larutan pencuci efektif untuk mencuci noda minyak yang menempel pada peralatan kaca. Noda yang
umum sering melekat pada bahan kimia berarti kaca/kaca tercantum pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jenis pengotor Noda dan larutan pencuci

Noda jenis kotoran Kotoran Noda Warna


Besi kuning
belerang kuning
yodium kuning kecoklatan

Karbon Hitam

mangan Hitam / abu-abu


Minyak/lemak kilau minyak
Kerak putih

Untuk menghilangkan noda kotoran pada kaca diperlukan alat larutan pencuci khusus.

Noda yang menghilangkan kotoran pada kaca peralatan:

1) Noda besi
Besi Noda dapat dibersihkan dengan larutan HCl pekat. Jika noda besi melekat kuat, peralatan gelas
yang mengandung HCl pekat dipanaskan.
2) Noda sulur
Sulfur Noda dapat dibersihkan dengan larutan amonium sulfida.

3) Noda yodium
Yodium Noda dapat dibersihkan dengan larutan natrium tiosulfat.
4) Noda karbon
Karbon umumnya sulit menghilangkan noda, namun perendaman dengan larutan NaOH biasanya efektif,
bila perlu lakukan perendaman dengan larutan pencuci asam.
bikromat. Jika noda karbon melekat kuat, panaskan dengan api kecil. Di samping itu
asam kromat dapat digunakan juga dengan mencampurkan 2 bagian dengan 1 bagian natriumoleat trinatriumfosfat
dalam 1 liter air. Cara lain adalah dengan membersihkan noda ini. Larutan Fehling A dicampur dengan
Fehling B dan dipanaskan.
5) Noda mangan
Noda mangan dapat dihilangkan dengan larutan asam oksalat atau asam sitrat.
6) Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat kaca dengan larutan detergen
hangat. Setelah dicuci, kaca alat dibilas dengan air bersih, bilas terakhir dengan
air sulingan. Jika lemak yang menempel pada kaca sulit dibersihkan, pertama-tama alat kaca dibilas
dengan alkohol atau pelarut hidrokarbon seperti aseton lalu
dibersihkan dengan larutan kalium karbonat dalam asam. Pelarut lain yang bisa
yang digunakan adalah sebagai berikut. 5 gram Na perborat dalam 100 mL larutan 10%. NaOH.
Larutan KOH 10-15% dalam 100 mL spiritus/alkohol (larutan ini tidak boleh
digunakan lebih dari 10 menit). Membersihkan dengan CCl4.

21 SAYA
Machine Translated by Google

7) Kerak
Noda kerak putih pada kaca alat dapat dibersihkan dengan larutan natrium metasilikat 5%
dalam air.

Noda-noda lain seperti: 1)


Noda tulisan spidol Noda
tulisan spidol dapat dibersihkan dengan pelarut organik misalnya spirtus, etanol, atau aseton.

2) Noda Ter
Noda ter pada alat glass dapat dibersihkan dengan benzen atau pelarut lain yang sesuai misalnya
minyak tanah.
A. Jenis larutan pembersih alat kaca/kaca dan cara pembuatannya.
Sebelum penyimpanan alat kaca/gelas harus dalam keadaan bersih. Berikut jenis larutan
pencuci lautan- / alat pembersih kaca / kaca yang dapat digunakan dan cara pembuatannya.

1) larutan deterjen : 20 gram deterejen diencerkan dengan air hingga volume


1 liter dan tambahkan sedikit asam nitrat HNO3. Bila akan digunakan, 20 ml larutan
ini diencerkan dengan air hingga menjadi 1 Liter.
2) Natrium atau kalium dikromat dalam asam sulfat: 10 gram natrium
dikromat dilarutkan dalam 15 mL air. Hati-hati karena reaksi pelarutan eksotermik,
tambahkan asam sulfat H2SO4 pekat sehingga volumenya 100 mL. Perlakukan ini
sebagai larutan asam pekat.
3) Kalium permanganat : 10 gram kalium permanganat KMnO4
dilarutkan dalam 1 liter air dengan sedikit hangat. Solusi ini menjadi dasar
dengan menambahkan natrium karbonat Na2CO3 1M sebelum digunakan. Lemak yang
menempel pada kaca mudah dihilangkan dengan larutan ini, yaitu dengan merendam alat-alat
kotor dalam larutan ini selama 1 malam.

Untuk peralatan yang biasa digunakan larutan deterjen bisa digunakan sendiri.
Bila lemak masih menempel digunakan juga larutan natrium atau kalium
dikromat dalam asam sulfat dengan cara perendaman. Jika masih kotor gunakan larutan
kalium permanganat. Larutan noda coklat kalium permanganat
Penggunaan MnO2 harus dicuci secara hati-hati dengan asam klorida (HCl) dan dibilas
dengan banyak air.
Larutan pencuci natrium atau kalium dikromat dalam asam sulfat dan
oksidasi kalium permanganat pada setiap asam dan basa atmosfer.
Penggunaan larutan tergantung pada jenis alat pembersih noda. Kotoran atau
Noda perak nitrat AgNO3 dapat dicuci dengan larutan Na2S2O3
Natriumtiosulfat, serta kotoran yang disebabkan oleh yodium I2. KMnO4dapat bekas kotoran
dicuci dengan larutan Natrium tiosulfat (Na2S2O3), diatasnya atau dengan larutan asam
oksalat (COOH)2.

2. Alat Pratikum Kimia Yang Membutuhkan Perawatan Khusus.


A. Alatnya banyak

Instrumen volumetrik ini harus benar-benar bersih dan bebas dari lemak.
Jika alat kotor dan berminyak akan menimbulkan larutan yang dituangkan ke dalamnya

22 SAYA
Machine Translated by Google

menempel dan membentuk tetesan pada dinding kaca. Untuk membersihkan


gunakan larutan pencuci biasa (air dan deterjen). Hindari mencuci/merendam pada
alat ini karena dapat menggoreskan bekas pada alat ukur dan kaca itu sendiri.
Kerusakan pada alat selain retak juga pengukuran volume yang kurang akurat.

Gambar 2.11 Peralatan volumetrik


volumetrik

B. buret

Di Sekolah Buret digunakan untuk titrasi. Pada umumnya buret di sekolah


berkapasitas 25 mL atau 50 mL.

Gambar 2.12 Buret


Biasanya kerusakan buret yang terdapat di sekolah adalah pecah (celah) pada bagian atasnya
ujung tuas atau patah pada bagian tengahnya karena kurang hati-hati pada saat
penggunaan dan pencucian buret. Masalah lain pada buret misalnya:
1) Ada penyumbatan pada jet
2) Buret kran (stop cock) macet atau pecah.
3) Ujung jet sedikit pecah
4) Batang buret kotor karena lemak atau debu bercampur uap zat tertentu.
Pemecahan masalah yang biasa terjadi pada buret adalah:

23 SAYA
Machine Translated by Google

1) Apabila buret pecah pada bagian tengah atau sumbing pada bagian atas, maka tidak dapat diperbaiki lagi, oleh
karena itu hendaknya selalu berhati-hati pada saat memasang buret.
klem dan waktu pencucian. Pada saat titrasi digunakan klem/klem buret
sebaiknya dipilih bagian rahang yang dilapisi karet atau gabus. Seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

Gambar 2.13 penjepit

2) Apabila terdapat bagian pecah di atas timbangan buret, bagian tersebut dapat dipotong dengan menggunakan
pemotong kaca atau dipotong dengan cara diasah bagian pecah tersebut kemudian dipanaskan.
3) Bagian jet yang tersumbat dapat dibersihkan dengan menggunakan kawat yang diameternya lebih kecil
lubang jet.
4) Kran buret (stop cock) yang rusak tidak dapat diperbaiki, harus diganti dengan yang baru. Untuk menghindari
kemacetan, buret keran setelah keran harus dibersihkan dan diolesi dengan petroleum jelly.

5) Untuk menghindari kotoran pada buret, pencucian yang baik dapat dilakukan dengan metode pencucian biasa
atau khusus. Agar buret selalu bersih, setelah digunakan sebaiknya dibersihkan, dikeringkan, dan disimpan
dengan cara yang benar pada tempatnya.
C. Keseimbangan Perawatan

Neraca yang umum di sekolah adalah neraca O'Hous 311 g

Gambar 2.14 Saldo O'Hous 311 g

Permasalahan yang biasa ditemukan pada saldo 311g O'Hous adalah :

1) Saldo tidak seimbang


2) Saldo kotor piring (atau tumpahan zat yang terkontaminasi atau berlemak).

Pemecahan masalah tersebut antara lain:

Apabila saldo belum seimbang, untuk menyeimbangkannya kembali dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Putar sekrup penggulung agar pas dengan keseimbangan penunjuk garis

24 SAYA
Machine Translated by Google

Gambar 2.15 Putar sekrup pada neraca

2) Kurangi atau tambahkan peluru di bagian bawah piring.

Gambar 2.16 Mengurangi atau menambah peluru

Sisa piring kotor dapat dibersihkan dengan air hangat yang mengandung deterjen. Untuk
menghindari kontaminasi dengan zat pelat keseimbangan, maka gunakanlah waktu untuk
menimbang botol timbang jangan sekali-kali menimbang zat tanpa alas kaki.

D. Termometer perawatan

Termometer sekolah yang ada bermacam-macam jenisnya, antara lain: termometer umum (berisiraksa
atau alkohol), termometer klinis (untuk mengukur suhu tubuh), termometer dinding, dan termometer
maksimum-minimum. Setiap termometer mempunyai skala yang berbeda-beda, misalnya:

5 - 50o C;
HAI

5 - 105oC (X 1,0oC);
HAI

5 - 360oC (X 1,0oC);
HAI

Gambar 2.17 Termometer air raksa


Permasalahan yang sering timbul pada termometer adalah :

1) Termometer rusak pada saat akan diambil/digunakan


2) Skala termometer memudar atau terhapus.
3) Cairan dalam termometer terpisah/pecah.

Trouble shooting dari permasalahan diatas adalah :

1) Untuk menjaga agar termometer tidak terjatuh pada saat diambil, letakkan pada ujung atas
termometer sebaiknya diberi benang (benang rafia atau tali kasur).

25 SAYA
Machine Translated by Google

2) Pada saat termometer digunakan untuk mengukur suhu zat cair, termometer tidak boleh digunakan sebagai
alat pengaduk. Saat digunakan untuk mengukur cairan
suhu, bola termometer tidak disentuh pada dasar wadah.

Gambar 2.18 Cara mengukur suhu zat cair dengan termometer

3) Termometer sebaiknya disimpan dalam pembungkus berupa casing (plastik) atau pada kotak berbahan
dos. Simpan termometer secara horizontal di lemari atau laci.

4) Apabila pada skala termometer terdapat tanda yang pudar atau terhapus, untuk memperjelasnya kembali
dilakukan cara sebagai berikut: (a) pengecatan (cara permanen), (b) menghitamkan dengan pensil timah/
pensil halus (cara sementara).
5) Apabila cairan pada termometer terpisah/pecah, untuk menyambungnya kembali dapat dilakukan dengan
cara merendam termometer dalam campuran es, air, dan garam (bila perlu di CO2) kering. Jika cara ini
tidak berhasil, masukkan termometer ke dalam freezer hingga cairan di dalam termometer menyatu
kembali. Jika cara di atas tidak berhasil, panaskan termometer di dalam air. Pemanasan dilakukan dalam
penangas minyak. Hati-hati jangan sampai panas melebihi kapasitas termometer.

e. Perawatan Desikator
Desikator berfungsi untuk mengalirkan suatu zat kimia yang tidak mengandung air atau uap
untuk mendinginkan zat yang dipanaskan.

Gambar 2.19 Desikator

Permasalahan yang umum ditemukan pada alat desikator adalah:


1) Tutup desikator yang sulit dibuka
2) Bahan pengering yang digunakan berwarna (jenuh).
Pemecahan masalah dilakukan:
1) Agar tutup desikator tidak sulit dibuka, desikator yang tertutup harus diolesi dengan petroleum jelly. Pada
saat membuka tutup desikator, tutupnya tidak boleh diangkat, melainkan digeser-geser.

26 SAYA
Machine Translated by Google

2) Bahan pengering terkandung dalam desikator silika gel atau CaCl2. Apabila zat-zat tersebut sudah diwarnai atau dijenuhkan
oleh uap air, maka zat-zat tersebut harus dikeringkan kembali dengan cara dikeringkan.

F. Perawatan pH meter
pH meter ada dua macam yaitu pH meter yang mempunyai skala pembacaan menggunakan jarum dan ada pula yang
menggunakan layar/panel LCD (Liquid Crystal Display) disebut pH meter digital. Ada pH meter yang khusus mengukur pH suatu
zat ada juga yang mampu mengukur pH dan potensial zat (mV). Kedua jenis pH meter ini harus dioperasikan menggunakan
baterai atau sumber tenaga listrik AC (Alternating Current), juga elektroda kaca dan panel skala pH dalam keadaan terpisah.
Meteran lainnya disebut pH-meter stick yang disebut pH, yang mana pada alat ini kaca elektroda dan panel pH digabungkan
menjadi satu kesatuan. Tongkat pH meter dioperasikan dengan batu baterai dan hanya berfungsi untuk mengukur pH. Demikian
pula kerusakan pada pH meter sering kali terletak pada panel/jarum skala pH akibat penggunaan tegangan listrik yang terlalu
besar, dan pecahnya permukaan elektroda kaca yang rata terhadap wadah pada saat mengukur zat atau benda lain pada saat
penyimpanan. .. Pemeliharaan elektroda kaca tidak boleh dikeringkan dari larutan jenuh KCl. Untuk keperluan kalibrasi pH meter
biasanya alat dari pabrik sudah mengemas bahan kimia (bubuk) untuk membuat larutan buffer pH 4 dan pH 9).

Elektroda kaca terdiri dari membran kaca yang dihubungkan dengan tabung kaca. Membran bagian dalam berisi elektrolit
(biasanya HCl 0,1 M) dengan kawat platina yang direndam dalam elektrolit.

Gambar 2.20 Pengukur pH Digital

Perawatan utama pada alat pH meter adalah perawatan pada elektroda kaca dan pengecekannya
baterai. Elektroda memakai kacamata setelah direndam dalam air suling, keringkan dengan kain lembut.

Kesimpulan 1.

Klasifikasi peralatan laboratorium


A. Kelompok 1 : perkakas yang terbuat dari kaca.
B. Kelompok 2 : perkakas yang terbuat dari besi.
C. Kelompok 3 : perkakas yang terbuat dari kayu.
D. Kelompok 4 : perkakas yang terbuat dari porselen.
e. Kelompok 5 : perkakas yang terbuat dari plastik.
F. Kelompok 6 : alat yang terbuat dari karey.
G. Kelompok 7 : perkakas listrik.
H. Golongan 8 : alat-alat kimia yang memerlukan penyimpanan khusus.
Saya. Kelompok 9 : peralatan keselamatan laboratorium.
2. Prinsip penyimpanan peralatan laboratorium kimia :

27 saya
Machine Translated by Google

A. Perkakas merupakan tempat penyimpanan berdasarkan sekelompok perkakas, misalnya berdasarkan


jenis bahannya, misalnya kelompok barang pecah belah, logam, kayu, karet, dan
porselen. B. Alat disimpan berdasarkan frekuensi pemakaian ( sering dipakai dan jarang dipakai )
intensitas tinggi penggunaan alat yang dipisahkan untuk memudahkan dalam penyusunannya.
C. Perkakas khusus disimpan dalam lemari atau tempat khusus karena sifat perkakas yang rentan
terhadap pihak luar atau sensitif dan mahal.
3. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan laboratorium kimia adalah :
A. Perubahan suhub. Kelembapan
c. Cairan : air,
asam, basa dan cairan lainnya. D. Debu atau kotoran. e.
Mekanik f.
Penyimpanan
berarti alat-alat kimia. G. Faktor umur
alat h. Perancangan
alat dan bahan dasar alat.

4. Peralatan dalam pemeliharaan laboratorium perlu mengetahui sifat-sifat dasarnya


alatnya antara lain : a.
Bahan atau pembuatannya. B. Alat berat.
C. Sensitivitas alat
terhadap pengaruh lingkungan. D. Pengaruh bahan kimia.
e. Pengaruh alat tersebut satu sama
lain. F. Nilai atau harga instrumen. G. Dalam bentuk
yang ditetapkan.

5. Perawatan peralatan atau menjaga keamanan alat adalah : a.


Simpan di tempat yang
aman. B. Perawatan termasuk
kebersihan. C. Persiapan, alat penyimpan berbentuk
set. D. Hindari pengaruh luar atau lingkungan alat.

BAGIAN 3
MANAJEMEN LABORATORIUM

Tujuan Pembelajaran :

Setelah menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan mampu 1)


Mengetahui Pengertian, Peran dan Fungsi Laboratorium 2)
Mengetahui Cara pengelolaan Laboratorium 3)
Mengetahui Administrasidan Ilmu Persediaan Laboratorium 4) Mengetahui 28 SAYA

jenis-jenis administrasi.

Anda mungkin juga menyukai