Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SPSS UJI KORELASI BIVARIAT

Nama : HILMAN IRSHADI


NPM : 09180000076
Kelas : 6B
Matkul : APLIKASI PERANGKAT LUNAK (SPSS)
UJI KORELASI PEARSON

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID


The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It
could
not be mapped to a valid backend locale.
GET
FILE='C:\Users\USER\Downloads\Data Latihan Uji Korelasi Pearson Product
Moment dan Rank Spearman.sav'.

Warning # 5281. Command name: GET FILE


SPSS Statistics is running in Unicode encoding mode. This file is encoded
in
a locale-specific (code page) encoding. The defined width of any string
variables are automatically tripled in order to avoid possible data loss.
You
can use ALTER TYPE to set the width of string variables to the width of the
longest observed value for each string variable.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=Motivasi Prestasi
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Interpretasi
Langkah pertama pilih data view lalu click analyze pilih correlate-
bivariat. Sehabis itu pindahkan variabel motivasi dan prestasi belajar ke kolom
variabel, langkah selanjutnya checklist pearson dan two tailed dan klik ok

P value 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak artinya ada hubungan antara 2 variabel
yaitu ada hubungan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa
P Value 0,002 juga berhubungan meskipun menggunakan derajat signifikansi
0,01 (CI 99%) karena 0,002 < 0,01
Derajat Nilai Koefisien Korelasi
 Nilai koefisien 0 = Tidak ada hubungan sama sekali (jarang terjadi),
 Nilai koefisien 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi),
 Nilai koefisien > 0 sd < 0,2 = Hubungan sangat rendah atau sangat lemah,
 Nilai koefisien 0,2 sd < 0,4 = Hubungan rendah atau lemah,
 Nilai koefisien 0,4 sd < 0,6 = Hubungan cukup besar atau cukup kuat,
 Nilai koefisien 0,6 sd < 0,8 = Hubungan besar atau kuat,
 Nilai koefisien 0,8 sd < 1 = Hubungan sangat besar atau sangat kuat.
 Nilai negatif berarti menentukan arah hubungan, misal: koefisien korelasi
antara beban kerja dan motivasi bernilai -0,5. Artinya semakin tinggi nilai
beban kerja seseorang maka semakin rendah motivasinya dengan
besarnya keeratan hubungan sebesar 0,5 atau cukup kuat

Jadi dapat disimpulkan Ada hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
mahasiswa STIKIM dengan p value 0,002 < 0,05, dan besarnya keeratan
hubungan 0,538 atau cukup kuat.

UJI KORELASI RANK SPEARMAN

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID


The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It
could
not be mapped to a valid backend locale.
GET
FILE='C:\Users\USER\Downloads\Data Latihan Uji Korelasi Pearson Product
Moment dan Rank Spearman.sav'.

Warning # 5281. Command name: GET FILE


SPSS Statistics is running in Unicode encoding mode. This file is encoded
in
a locale-specific (code page) encoding. The defined width of any string
variables are automatically tripled in order to avoid possible data loss.
You
can use ALTER TYPE to set the width of string variables to the width of the
longest observed value for each string variable.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
NONPAR CORR
/VARIABLES=Motivasi Prestasi
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations

INTERPRETASI
Langkah pertama pilih data view lalu click analyze pilih correlate-
bivariat. Sehabis itu pindahkan variabel motivasi dan prestasi belajar ke kolom
variabel, langkah selanjutnya checklist Spearman dan two tailed dan klik ok
Data numerik yang datanya tidak terdistribusi normal secara otomatis
berubah menjadi rank (ordinal) pada saat dilakukan uji spearman rank karena
menggunakan sistem natural order.
P value 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak artinya ada hubungan motivasi dengan
prestasi belajar mahasiswa STIKIM
P Value 0,001 juga berhubungan meskipun menggunakan derajat signifikansi
0,01 (CI 99%) karena 0,001 < 0,01
Derajat nilai koefisien korelasi
 Nilai koefisien 0 = Tidak ada hubungan sama sekali (jarang terjadi),
 Nilai koefisien 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi),
 Nilai koefisien > 0 sd < 0,2 = Hubungan sangat rendah atau sangat lemah,
 Nilai koefisien 0,2 sd < 0,4 = Hubungan rendah atau lemah,
 Nilai koefisien 0,4 sd < 0,6 = Hubungan cukup besar atau cukup kuat,
 Nilai koefisien 0,6 sd < 0,8 = Hubungan besar atau kuat,
 Nilai koefisien 0,8 sd < 1 = Hubungan sangat besar atau sangat kuat.
 Nilai negatif berarti menentukan arah hubungan, misal: koefisien
korelasi antara beban kerja dan motivasi bernilai -0,5. Artinya semakin
tinggi nilai beban kerja seseorang maka semakin rendah motivasinya
dengan besarnya keeratan hubungan sebesar 0,5 atau cukup kuat
Karena rank Spearman tidak harus memenuhi nilai normalitas maka “Ada
hubungan antara motivasi dan prestasi belajar mahasiswa STIKIM” dengan p
value 0,001 < 0,05, dan besarnya keeratan hubungan 0,571 atau cukup kuat.

UJI KORELASI KENDALL TAU

INTERPRETASI
Untuk interpretasi dalam uji korelasi kendall, makan ada beberapa hal yang
perlu dilakukan, antara lain :
 Melihat hubungan antar variabel berdasarkan nilai-signifikasi (Sig)
 Melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel.
 Melihat arah hubungan antar variabel

Nilai Sig antara variabel adalah sebesar 0,094 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan yang signifikan antara variabel motivasi dengan
prestasi belajar mahasiswa. Dan apabila misalkan terjadi nilai Sig lebih besar
dari 0,05 maka bisa dibilang tidak ada nilai signifikan atau tidak ada hubungan
antar variabel.
Keeratan hubungan antar variabel dikategorikan antara lain :
 Nilai koefisien korelasi sebesar 0,00 s/d 0,25 artinya hubungan sangat
lemah
 Nilai kefisien korelasi sebesar 0,26 s/d 0,50 artinya hubungan cukup
 Nilai koefisien korelasi sebesar 0,51 s/d 0,75 artinya hubungan kuat
 Nilai koefisien korelasi sebesar 0,76 s/d 0,99 artinya hubungan sangat
kuat
 Nilai koefesien korelasi sebesar 1,00 artinya hubungan sempurna
Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel motivasi dengan prestasi
mahasiswa adalah cukup, karena mendapat nilai sebesar 0,292

Anda mungkin juga menyukai