Anda di halaman 1dari 4

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pentrasi

Macadam (Lapisan Penetrasi Macadam)


Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan lapisan perata terbuat dari agregat yang
distabilisasi oleh aspal. Agregat pokok dan pengunci harus terdiri dari bahan yang bersih,
kuat, awet, bebas dari lumpur dan benda-benda yang tidak dikehendaki dan harus
memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel dibawah ini :

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapen:


Persiapan :
1. Profil memanjang atau melintang harus disiapkan menurut rancangan potong-an
melintang.
2. Permukaan harus bebas dari benda-benda yang tidak diinginkan seperti debu dan
bahan lepas lainnya. Lubang-lubang dan retak-retak harus diperbaiki sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 8.1.3.(2) dan 8.1.3.(3) dari Spesifikasi ini
3. Permukaan aspal lama harus diberikan Lapis Perekat sesuai dengan ketentuan
dalam Seksi 6.1 dari Spesifikasi ini, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.

Penghamparan Metode Mekanis


1. Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok
Truk penebar agregat harus dijalankan dengan kecepatan yang sedemikian hingga
kuantitas agregat adalah seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang
rata.
Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat 6 - 8 ton yang bergerak
dengan kecepatan kurang dari 3 km/jam. Pemadatan dilakukan dalam arah
memanjang, dimulai dari tepi luar hamparan dan dijalankan menuju ke sumbu
jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang tindih (overlap) paling sedikit setengah
lebar alat pemadat. Pemadatan harus dilanjutkan sampai diperoleh permukaan
yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan).
2. Penyemprotan Aspal
Temperatur aspal dalam distributor harus dijagapada temperatur yang disyaratkan
untuk jenis aspal yang digunakan. Temperatur penyem-protan dan takaran
penyemprotan harus disetujui oleh Direksi Peker-jaan sebelum pelaksanaan
dimulai dan harus memenuhi rentang yang disyaratkan masing-masing dalam
Tabel 6.6.5.(1) dan 6.6.3.(1). Cara penggunaan harus memenuhi ketentuan dalam
Pasal 6.1.4.(3).

3. Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci.


Segera setelah penyemprotan aspal, agregat pengunci harus ditebarkan pada
takaran yang disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda
yang melintasi lokasi yang belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus
sedemikian hingga, setelah pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat
pokok terisi dan agregat pokok masih nampak.
Pemadatan agregat kunci harus dimulai segera setelah penebaran agre-gat
pengunci dan harus seperti yang diuraikan dalam Pasal 6.6.5.(b).(i) Bilamana
diperlukan, tambahan agregat pengunci harus ditambahkan dalam jumlah kecil dan
disapu perlahan-lahan di atas permukaan selama pemadatan. Pemadatan harus
dilanjutkan sampai agregat pengunci tertanam dan terkunci penuh dalam lapisan di
bawahnya.

Penghamparan Metode Manual

1. Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok.


Jumlah agregat yang ditebar di atas permukan yang telah disiapkan harus
sebagaimana yang disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan
keterampilan penebaran dan menggunakan perkakas tangan seperti penggaru.

Pemadatan harus dilaksanakan seperti yang disyaratakan untuk metode mekanis.

2. Penyemprotan Aspal
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyem-prot tangan
(hand sprayer) dengan temperatur aspal yang disyaratkan. Takaran penggunaan
aspal harus serata mungkin dan pada takaran penyemprotan yang disetujui.

3. Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci


Penebaran dan pemadatan agregat pengunci harus dilaksanakan dengan cara
yang sama untuk agregat pokok. Takaran penebaran harus sede-mikian hingga,
setelah pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan
agregat pokok masih nampak. Pemadatan harus sebagaimana yang disyaratkan
untuk metode mekanis.

Pemeliharaan Agregat Pengunci

Bilamana terdapat keterlambatan antara pengerjaan lapis agregat pengunci dan


lapis berikutnya, Kontraktor harus memelihara permukaan agregat pengunci dalam
kondisi baik sampai lapis berikutnya dihampar.

Pengendaian Mutu
1. Penyimpanan untuk setiap fraksi agregat harus terpisah untuk menghindarkan
tercampurnya agregat, dan harus dijaga kebersihannya dari benda asing.
2. Penyimpanan aspal dalam drum harus dengan cara tertentu agar supaya tidak terjadi
kebocoran atau kemasukan air.
3. Suhu pemanasan aspal harus seperti yang disyaratkan dalam Tabel 6.6.5.(1).
4. Tebal Lapisan.Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam
toleransi 1 cm. Pemeriksaan untuk ketebalan lapis penetrasi macadam harus seperti
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
5. Kerataan Permukaan Sewaktu Pemadatan.
6. Pada setiap tahap pemadatan, kerataan permukaan harus dijaga. Bahan harus
ditambah pada tiap tempat di mana terdapat penurunan.
7. Kerataan Pemadatan Agregat Pokok.
8. Kerataan harus diukur dengan menggunakan mistar lurus yang panjangnya 3 meter.
Punggung jalan yang ambles tidak melebihi dari 8 mm.
9. Sambungan memanjang dan melintang harus diperiksa dengan cermat.

Pemakaian Bahan, Alat dan tenaga


Bahan Dalam 1 m3
• Batu pecah ukuran 3-5 B1 = 1.0345 M3
• Batu pecah ukuran 2-3 B2 = 0.2839 M3
• Batu pecah ukuran 1-2 B3 = 0.1290 M3
• Aspal B4 = 105.00 Kg

Peralatan

Mekanis.

• Penggilas tandem 6 - 8 ton atau penggilas beroda tiga 6 - 8 ton.


• Penggilas beroda karet 10 - 12 ton (jika diperlukan).
• Distributor aspal atau hand sprayer sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 6.1.3.
• Truk Penebar Agregat.

Manual.

• Penyapu, sikat, karung, keranjang, kaleng aspal, sekop, gerobak dorong,


dan peralatan kecil lainnya.
• Ketel aspal.
• Penggilas seperti cara mekanis.

Pick Up
Digunakan untuk mengangkut aspal dari base camp ke lokasi pekerjaan,
Kapasitas Bak 1.0345 M3
• Koefesien Alat Fa = 0.72 Baik Sekali-Sedang
• Kecepatan Isi V1 = 30 Km/jam
• Kecepatan Kosong V2 = 40 Km/Jam
• Sikulus Waktu :
• Waktu isi dan bongkar T1 = 16 menit
• Waktu tempuh isi T2 = 6 Menit
• Waktu tempuh kosong T3 = 4.50 Menit
• Lain-lain T4 = 1 menit
• Kapasitas Produksi / JamQ1 = 8.98 M3
• Koefesien alat = 0.1114 jam

Three Whell Roller

• Kecepatan rata-rata alat V = 2 Km/Jam


• Lebar efektif b = 1.60 M
• Jumlah Lintasan n = 8 lintasan
• Faktor efisiensi alat Fa = 0.68 Baik sekali-Buruk
• Kapasitas produksi Q2 = 14.40 M3
• Koefesien alat = 0.0694 Jam

Alat bantu :
• Kayu Bakar
• Gerobak
• Ember Penampung
• Pungki
• Alat penyemprot

Tenaga :
Produksi menentukan
Kapasitas produksi 90 M’/hari = 10.13 M3
Kebutuhan tenaga :
• Pekerja = 16 Orang
• Tukang = 2.0 Orang
• Mandor = 1.0 Orang

Koefesien Tenaga / M2 :
• Pekerja = 11.0560 Jam
• Tukang = 1.3820 Jam
• Mandor = 0.0691 Jam

Anda mungkin juga menyukai