Anda di halaman 1dari 29

MINI REVIEW

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA USIA SUBUR DALAM MASA


PRAKONSEPSI DAN PERSIAPAN KEHAMILAN SEHAT

Laporan ini diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik (Stase 2) di Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh :

Dila Septi Rosdiani


NIM : P20624821028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TASIKMALAYA
2021
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan
masyarakat di suatu negara. Menurut data World Health Organization (WHO), angka
kematian ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau
diperkirakan jumlah kematian ibu adalah 303.000 kematian dengan jumlah tertinggi berada di
negara berkembang yaitu sebesar 302.000 kematian. Angka kematian ibu di negara
berkembang 20 kali lebih tinggi dibandingkan angka kematian ibu di negara maju yaitu 239
per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di negara maju hanya 12 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015 (WHO, 2015).

Angka Kematian Ibu di Indonesia termasuk tinggi diantara negara-negara ASEAN.


Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, angka kematian
ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Data ini merupakan
acuan untuk mencapai target AKI sesuai Sustainable Development Goals yaitu 70 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2030 (Kemenkes, 2015). Sebagian besar kematian ibu tersebut
disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama dan
abortus, serta komplikasi abortus. Sebagian besar komplikasi kehamilan ini dapat dicegah
dengan melakukan persiapan pra konsepsi (Pranata & Sadewo, 2012).

Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik akan berdampak positif pula pada
kondisi janin yang dikandung, persiapan kehamilan adalah Hal-hal yang perlu dipersiapkan
sekitar tiga sampai empat bulan sebelum kehamilan seperti status gizi, kadar hemoglobin dan
imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Selain itu akan dilakukan skrining penyakit-penyakit seperti
penyakit infeksi yang berisiko menularkan pada janinnya misalnya Hepatitis, HIV,
Toxoplasma dan Rubella), penyakit yang dapat diperberat dengan kondisi kehamilan misalnya
diabetes Mellitus, epilepsi, penyakit jantung, dan penyakit paru hipertensi kronis. Melalui
konseling prakonsepsi diharapkan dapat membantu dan mendeteksi secara dini dan dapat
memecahkan masalah yang ada pada ibu seperti Pengukuran status gizi dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ibu mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) atau tidak, kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr% didiagnosa menderita anemia dan Imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi (Juli Oktalia, 2016).
Sangatlah penting menyiapkan kehamilan terutama dalam hal menyiapkan kesehatannya,
khususnya terkait nutrisi, olahraga, kebiasaan yang dapat menganggu kehamilan misal
merokok, minum-minuman keras, polusi lingkungan dan mengurangi stress. Kesiapan ibu
dalam menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah malnutrisi, menyiapkan
tubuh pada perubahan – perubahan pada saat hamil, mengurangi stress dan mencegah obesitas,
mengurangi risiko keguguran, persalinan premature, berat bayi lahir rendah dan kematian
janin mendadak, dan mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat
kehamilan (Chandranipapongse dan Koren 2013).

Dampak apabila Kehamilan tidak dipersiapkan pada ibu mengakibatkan berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, anemia, terkena penyakit infeksi, persalinan lama, perdarahan,
BBLR, bahkan kematian pada ibu dan janin (Sandjaja, 2010).

Terdapat banyak masalah kesehatan yang terjadi dan berkembang pada masa prakonsepsi
yang dapat meningkatkan kemungkinan kematian dan kesakitan ibu dan anak, antara lain
gangguan dan defisiensi gizi, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, perilaku
merokok, risiko lingkungan, gangguan genetik, kehamilan dini, kehamilan yang tidak
diinginkan, kehamilan yang terlalu dekat, penyakit menular seksual termasuk HIV, infertilitas
dan subfertilitas, gangguan kesehatan mental, penggunaan zat psikoaktif dan kekerasan
seksual (WHO, 2012).

Asuhan prakonsepsi merupakan salah satu faktor yang dapat berkontribusi mengurangi
risiko atau masalah kesehatan, mengoptimalkan kesehatan ibu dan anak, memberikan
dukungan bagi wanita agar memiliki informasi yang cukup dan memiliki keputusan yang baik
terkait kesuburan dan kesehatannya. dapat pula berkontribusi pada perkembangan sosial dan
ekonomi keluarga dan masyarakat. Membangkitkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan
dan perilaku kaum laki-laki terhadap dampak kesehatan ibu dan anak juga dapat menambah
manfaat potensial dari asuhan prakonsepsi. Namun kenyataannya program-program terkait
pelayanan kesehatan prakonsepsi sangat minim di negara-negara berkembang. Di samping itu,
banyak wanita di negara berkembang tidak memiliki cukup informasi dan akses terhadap
asuhan prakonsepsi yang mereka butuhkan (Ayelew et al, 2017).

Asuhan prakonsepsi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan wanita


sebelum konsepsi agar dapat menghasilkan kehamilan yang sehat. Diperlukan kesadaran dan
perilaku yang baik bagi setiap wanita usia subur agar dapat mengoptimalkan asuhan
prakonsepsi. Sikap wanita dan kemauan untuk berperan serta juga dapat memengaruhi
keberhasilan asuhan prakonsepsi. Para wanita dalam studi Teshome, et al memiliki anggapan
bahwa konsepsi adalah kejadian alamiah sehingga tidak perlu dikonsultasikan atau
dipersiapkan melalui pelayanan asuhan prakonsepsi sebelum kehamilan terjadi. 4 Wanita
menganggap diri mereka sehat dan tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan (Wiwin, 2021).

Masalah kesuburan merupakan sumber utama stres bagi pasangan. Stres juga diketahui
memainkan peran penting dalam mengurangi kesuburan. Hypnofertility merupakan metode
yang dapat digunakan untuk menghilangkan stres. Dasar Hypnofertility didasari oleh filosofi
HypnoBirthing. “Program Dukungan Hypnofertility” diciptakan oleh pendidik
HypnoBirthing Institute Sherry Gilbert pada tahun 2013 untuk memastikan penggunaan
Hypnofertility pada pasangan yang mengalami masalah kesuburan. Prinsip dasarnya adalah
bahwa kesuburan adalah fungsi alami (Sevcan, 2021).
B. Tinjauan Literatur
1. Perencanaan Kehamilan
Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal melalui
perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor
penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan
tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki
kualitas hubungan psikologi keluarga (Mirza, 2012).
Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap
pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental, fisik, pengetahuan dan finansial
adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih, 2010).
2. Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat
Pemeriksaan kesehatan sangat penting bagi calon ibu sebelum hamil. Masa ini
disebut prakonsepsi. Waktunya adalah antara 3 – 6 bulan sebelum hamil. Dengan
demikian, calon ibu siap menerima kehadiran janin dan sehat selama kehamilannya.
Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit yang diderita
sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau diperbolehkan hamil oleh dokter dan
dalam pengawasan (BKKBN, 2014).
Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur. Selama masa
prakonsepsi, pastikan ibu cukup berolahraga. Fisik seorang wanita sehat saat akan hamil
dan pada waktu hamil diharapkan tidak terlalu gemuk maupun tidak terlalu kurus alias
normal. Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan) dan
menambah berat badan bila terlalu kurus (BKKBN, 2014).
Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis, pecandu narkotika
dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya hidup dengan perilaku seks bebas.
Kebiasaan merokok, minum alkohol, atau bahkan menggunakan narkoba, dapat
menyebabkan berbagai masalah selama kehamilan, juga janin yang dikandung, Bayi
dapat lahir prematur, lahir dengan cacat bawaan hingga kematian janin (BKKBN, 2014).
Persiapan kehamilan sehat memang sangat penting terkait dengan makanan dan
nutrisi yang ibu konsumsi. Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran merupakan salah
satu solusi. Sebaliknya, hindari makanan yang mengandung zat-zat aditif seperti
penyedap, pengawet, pewarna dan sejenisnya. Kandungan radikal bebas dari zat aditif
tersebut dapat memicu terjadinya mutasi genetik pada anak sehingga menyebabkan
kelainan fisik, cacat dan sejenisnya (BKKBN, 2014).
Ibu dapat mulai merencanakan kehamilan dengan memikirkan tujuan memiliki anak
atau tidak memiliki anak, dan bagaimana mencapai tujuan ini. Hal ini disebut dengan
rencana hidup reproduktif. Misalnya bila Ibu berpikir ingin menunda kehamilan, pilihlah
kontrasepsi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Jika Ibu berpikir untuk hamil,
sangatlah penting untuk mengambil langkah-langkah agar Ibu dapat hamil sehat dan
melahirkan bayi yang sehat pula (BKKBN, 2014).
3. Hypnofertility
Hypnofertility mengklaim bahwa pikiran sangat mempengaruhi tubuh dan
kesuburan adalah fungsi alami. Ini didasarkan pada interaksi tubuh-pikiran yang kuat
dan efektif dan menyeimbangkan otak dan tubuh melalui kata-kata dan pikiran positif.
Hypnofertility berakar dari hipnosis tetapi tidak harus bingung dengan hipnoterapi.
Hipnoterapi merupakan salah satu bentuk pengobatan dengan metode hipnosis.
Hypnofertility, di sisi lain, bertujuan untuk mengurangi stres dengan menggunakan
metode hipnosis. Secara fungsional, didasarkan pada hipnosis sadar, bawah sadar, dan
kritis (Gilbert, 2013).
Berikut standar operasional prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan terapi
hypnofertility:
SOP Hypnofertility/ Relaksasi
1 Pengertian Hypnofertility adalah metode hypnosis atau
hypnotherapy yang ditujukan untuk klien dengan
masalah infertilitas. Infertilitas adalah tidak terjadinya
kehamilan setelah menikah selama 1 tahun atau lebih
dengan catatan pasangan suami istri tersebut telah
berhubungan seksual secara rutin.
2 Tujuan Hypnobirthing bertujuan agar ibu dan suami dapat
mengurangi stress, meningkatkan pola pikir yang benar-
benar positif, melepaskan ketakutan dan kecemasan
yang mendalam, mengatasi, setiap penghalang
emosional dan membantu memperbaiki kebiasaan yang
tidak berguna.
3 Persiapan lingkungan Siapkan ruangan yang tenang, bersih dan nyaman
dengan lampu redup serta cukup ventilasi.
4 Persiapan klien  Klien mengetahui tindakan yang akan dilakukan.
 Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyelidiki
apa yang mungkin menghalangi beberapa pasangan
untuk hamil.
 Posisi klien duduk atau berbaring dengan
memejamkan mata.
5 Persiapan alat Putar musik dengan nada atau irama lembut untuk
menimbulkan respon tubuh menjadi lebih rileks.
6 Prosedur/ langkah – 1. Relaksasi otot
langkah Otot adalah bagian paling luas di tubuh manusia dan
banyak digunakan untuk beraktivitas. Pada saat kita
berpikir, otot mengalami ketegangan. Rasakan
ketegangan otot mulai dari telapak kaki sampai ke
wajah. Rasakan beberapa saat kemudian lepaskan
ketegangan sambil mengendurkan seluruh otot
mulai dari wajah sampai telapak kaki.
2. Relaksasi napas
Perhatikan napas yang keluar masuk lewat hidung,
napas yang rileks adalah napas perut, perlahan-lahan
dan dalam sambil diniatkan setiap embusan napas
membuat diri semakin tenang.
3. Relaksasi pikiran
Pikiran perlu dilatih agar dapat mencapai
ketenangan. Sarana yang digunakan adalah indera
mata. Pada saat berbaring, pandang/ fokus pada satu
titik terus menerus. Terasa kelopak mata semakin
santai, mulai berkedip dan biarkan mata mulai
terpejam. Nikmati santainya jiwa dan raga.
4. Setelah mencapai kondisi yang rileks yang dalam,
lakukan swasugesti (subconcus reprogramming)
atau dalam Bahasa sederhana masukkan niat atau
program positif. Beberapa yang diingat dalam
menanamkan program positif adalah:
 Selalu menggunakan kata positif. Contohnya,
kalau ingin sehat maka katakana “sehat” bukan
“tidak sakit”
 Programkan mulai saat ini dan seterusnya.
 Lakukan secara persisten
Untuk ibu dalam keadaan santai yang dalam,
masukkan niat atau program positif yang terekam
dalam jiwa bawah sadar/disket dan terealisasi dalam
kehidupan terutama dalam persiapan kehamilan.
Contohnya, “Pegang rahim Anda dengan lembut,
alirkan energi positf sambil mengatakan, rahimku…
bereproduksilah dengan baik, sel telurku…
berkembanglah dengan sempurna… rahimku, sudah
saatnya buah hatiku tumbuh dan berkembang
bersamamu… saya yakin, usaha yang saya dan
suami lakukan akan membuahkan hasil yang
baik…”
A. Mengakhiri sesi hypnotherapy. Pada saat sesi ini
ada baiknya sebelum dilakukan terminasi klien
dipersiapkan sedemikian rupa saat keluar dari
kondisi hipnotis dengan cara:
 Beritahu klien bahwa sesi akan segera berakhir.
 Beri sugesti untuk saat berikutnya, sehingga
klien dapat segera masuk dalam kondisi rileks
melalui keyword/clue.
 Sangat penting untuk melakukan sealing
(benteng) yang mana ini merupakan tindakan
therapist untuk melindungi klien terhadapt
kemungkinan penggunaan keyword atau clue
oleh pihak lain yang tidak berkepentingan.
 Netralkan sugesti hipnotik saat induksi.
 Bangunkan klien dengan hitungan atau teknik
ewakening lainnya.
7 Evaluasi  Evaluasi respon klien
 Beri reinforncement positif
 Lakukan kontak untuk kegiatan selanjutnya
 Akhiri kegiatan dengan baik
8 Dokumentasi  Catat kegiatan yang telah dilakukan
 Catat hasil pengkajian saat mengisi form distress
dan form preinduksi
 dokumentasi
C. Strategi Pengambilan Jurnal
Metode yang digunakan adalah studi tinjauan literatur (literature review) yaitu sebuah
pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang mencoba menggali bagaimana
asuhan kebidanan pada wanita usia subur dalam masa prakonsepsi dan persiapan kehamilan
sehat dengan menggunakan mesin pencarian GARUDA, Google Scholar, dan PubMed.
Diperoleh 200 artikel dari 2017-2021 menggunakan kata kunci “Asuhan Kebidanan
Prakonsepsi” dan “Hypnofertility for Fertility Preparedness”. yang teridentifikasi, belum di
eksplorasi relevansi dari artikel yang ada. Dari jumlah tersebut hanya diambil 10 jurnal yang
dianggap relevan dengan pemberian asuhan pada masa prakonsepsi dan manfaat hypnoferlitity
dalam menurunkan tingkat stress wanita usia subur dalam mempersiapkan kehamilan.
D. Pembahasan Penelitian
Review Jurnal 1
Judul Pemulihan Kesuburan Setelah Pemakaian Alat Kontrasepsi Pada
Wanita Usia Subur di Indonesia
Jurnal Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
Volume Volume 16 Nomor 1 Halaman 110-117
Tahun 2021
Penulis Reni Dwi Setyaningsih, Siswanto Agus Wilopo dan Ova Emilia
Latar Belakang Isu pengembalian kesuburan setelah penghentian pemakaian alat
kontrasepsi merupakan kajian penting dalam studistudi yang
berkaitan dengan efikasi dan keamanan dari beragam metode
kontrasepsi, baik hormonal maupun non hormonal. Data Survey
Demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002-2003
menunjukkan bahwa 34% wanita usia subur yang berhenti
menggunakan kontrasepsi disebabkan karena adanya alasan
keinginan untuk hamil kembali. Mekanisme kerja beragam alat
kontrasepsi akan berkitan dengan beragam waktu lamanya
pemulihan kesuburan pasca pemakaian.
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh wanita usia subur pasca berhenti memakai
kontrasepsi sampai dengan terjadinya kehamiln berikutnya.
Subjek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 5223 wanita usia
subur yang berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
Metode Penelitian Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian
observasional analitik.

Teknik pengambilan sampel: Penetapan sampel dibatasi pada


wanita yang berhenti menggunakan alat kontrasepsi hormonal dan
AKDR, yang yang dapat teramati selama periode survey. Besar
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 5.223 orang.

Teknik pengumpulan data: Analisis diawali dengan melakukan


proses seleksi terhadap wanita yang pernah hamil, pernah
menggunakan alat kontrasepsi dan berstatus kawin pada saat
berhenti atau pada saat tidak memakai alat kontrasepsi. Adapun
yang menjadi event yang diamati dalam penelitian ini adalah
terjadinya kehamilan setelah berhenti memakai alat kontrasepsi.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas untuk mencapai
kehamilan 50% membutuhkan waktu 7 dan 6 bulan setelah
penghentian pemakaian suntik dan implant serta 4 bulan pasca
pemakaian pil dan AKDR.

Review Jurnal 2
Judul Perbedaan Persiapan Prakonsepsi Ibu Hamil Primigravida yang
Mengalami Kurang Energi Kronik dan Tidak Kurang Energi
Kronik Di Puskesmas Gianyar 1 Periode Januari-Agustus 2017
Jurnal E-Jurnal Medika Udayana
Volume Volume 7 Nomor 3 Halaman 121-124
Tahun 2018
Penulis Ketut Pramana Adiputra, IGN Indraguna Pinatih dan Luh Seriani
Latar Belakang Kematian ibu merupakan komplikasi pada kehamilan yang masih
manjadi permasalahan serius di Indonesia. Terdapat beberapa
penyebab kematian ibu di Indonesia, salah satunya adalah
kehamilan dengan kekurangan energi kronik (KEK). Pada tahun
2017, didapatkan angka kejadian KEK yang paling tinggi pada
primigravida di Puskesmas Gianyar 1.
Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran persiapan
prakonsepsi pada ibu hamil dan perbedaan persiapan prakonsepsi
antara ibu hamil dengan KEK dan ibu hamil tanpa KEK di
Puskesmas Gianyar 1.
Subjek Penelitian Populasi target dalam penelitian adalah ibu hamil primigravida di
UPT Puskesmas Gianyar I periode Januari - Agustus 2017
Metode Penelitian Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional
analitik dengan metode cross sectional.

Teknik pengambilan sampel: Sebanyak 20 ibu hamil dengan KEK


dan 20 ibu hamil tanpa KEK terlibat dalam penelitian ini yang
dipilih dengan metode sistematic random sampling.

Teknik pengumpulan data: Data dikumpulkan dengan wawancara


menggunakan kuisoner dari tanggal 25 September 2017 hingga 14
Oktober 2017 di wilayah kerja UPT Puskesmas Gianyar 1.

Analisis data: Data dianalisis secara deskriptif dengan aplikasi


SPSS.
Hasil Distribusi frekuensi ibu hamil primigravida ditemukan
terbanyak pada usia dibawah 20 tahun (55%), dengan status gizi
sebelum hamil yang normal (67,5), tidak memiliki riwayat
penyakit sebelum hamil (87,5%), dan pendapatan sebelum hamil
yang tinggi (57,5%).
Ibu hamil primigravida dengan KEK lebih banyak ditemukan
pada ibu dengan usia dibawah 20 tahun (59,1%), dengan status
gizi underweight (100%), memiliki riwayat penyakit (52,2%), dan
dengan status ekonomi tinggi (52,2%). Sedangkan pada ibu hamil
primigravida tanpa KEK lebih banyak ditemukan pada ibu dengan
usia antara 20 tahun hingga 35 tahun (61,1%), status nutrisi normal
(70,4%), tidak memiliki riwayat penyakit (51,4%), dan status
ekonomi rendah (52,9%). Perbedaan yang bermakna hanya
ditemukan pada status gizi ibu sebelum hamil yang berarti terdapat
angka kejadian KEK pada ibu hamil dengan IMT sebelum
kehamilan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
bermakna antara kejadian KEK pada wanita underweight dan
normal, selain itu tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara
kejadian KEK dengan usia, riwayat penyakit, dan pendapatan
sebelum hamil.

Review Jurnal 3
Judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Peer Education
Mengenai Skrining Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Wanita Usia Subur di Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2016
Jurnal Journal of Midwifery: Research and Practice
Volume Volume 1 Nomor 2 Halaman 11-20
Tahun 2016
Penulis Yulizawati, Lusiana El Sinta B, Ayu Nurdiyan, Aldina Ayunda
Insani
Latar Belakang Latar belakang kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari
kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki
selama masa reproduksinya yang berguna untuk mengurangi
risiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk
mempersiapkan kehamilan sehat dan meningkatkan kemungkinan
memiliki bayi yang sehat.
Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan dengan metode peer education mengenai
skrining prakonsepsi terhadap pengetahua dan sikap wanita usia
subur.
Subjek Penelitian Wanita usia subur (WUS) berjumlah 62 orang yang akan menikah
di wilayah Kabupaten Agam Timur pada bulan September -
November 2016
Metode Penelitian Jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperiment
design dan bentuk rancangan two group pretest-posttest.

Metode pengambilan data observasi dengan menggunakan


kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan metode uji t-test.
Hasil Rerata pengetahuan posttest pada kelompok intervensi sebesar
6,61+1,59 dan pada kelompok kontrol sebesar 6,23+ 1,31. Rerata
sikap pada kelompok intervensi sebesar 26,71+ 4,81 dan pada
kelompok kontrol sebesar 29,97+ 2,51. Terdapat perbedaan yang
bermakna pada sikap WUS di kelompok intervensi dan kelompok
kontrol dengan p value 0,010 ( 0,05.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan


kesehatan dengan metode peer education berpengaruh terhadap
peningkatan sikap WUS mengenai skrining pranikah. Perlu
adanya sosialisasi berkelanjutan tentang pentingnya skrining
pranikah pada calon pengantin.

Review Jurnal 4
Judul Does Hypnofertility-Based Nursing Care Affect Cortisol Levels,
Fertility Preparedness, and Pregnancy Outcomes in Women
Undergoing In Vitro Fertilization? A Randomized Controlled
Trial
Jurnal Biological Research for Nursing
Volume Volume 20 Nomor 10 Halaman 1-13
Tahun 2020
Penulis Sevcan Fata, PhD dan Merlinda Alus Tokat, PhD
Latar Belakang Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara stres dan kesuburan (Cesta et al., 2018; Miller et al., 2019;
Wiweko et al., 2017). Namun, sebagian besar penelitian
menunjukkan efek buruk dari stres. Dalam kondisi stres yang
meningkat, perkembangan oosit dapat terpengaruh secara negatif.
Oleh karena itu, aliran darah endometrium dan hasil kehamilan
mungkin dipengaruhi secara negatif oleh stres (Dong et al., 2017;
Joseph & Whirledge, 2017; Matthiesen et al., 2011; Morreale et
al., 2010). Mengingat pengetahuan ini, literatur
merekomendasikan bahwa kadar kortisol, indikator stres, harus
diperiksa sebelum memperkenalkan perawatan reproduksi
berbantuan. Jika meningkat, pengobatan harus dimulai untuk
menguranginya ke tingkat normal (Campagne, 2006; Cesta et al.,
2018; Dong et al., 2017; Joseph & Whirledge, 2017; Matthiesen
et al., 2011; Miller et al. , 2019; Morereale et al., 2010; Olivius
dkk., 2004; Wiweko dkk., 2017). Penurunan kadar kortisol yang
meningkat dapat membantu wanita tersebut rileks dan
meningkatkan kesiapannya untuk pengobatan. Kesiapsiagaan,
sebagai sebuah konsep, telah dipelajari dalam hal kemampuan
pasien untuk melakukan perawatan diri untuk mengubah gaya
hidup mereka. Di bawah konsep ini, kesiapsiagaan dikaitkan
dengan pembelajaran dan penilaian situasi dan kemampuan
seseorang, dengan mempertimbangkan pilihan tersedia, dan
berlatih atau mencoba solusi baru. Ini terdiri dari beberapa
komponen, termasuk fase kesadaran, fase penilaian, dan fase
perencanaan. Banyak penyedia layanan kesehatan menjelaskan
kegagalan keinginan pasien untuk mengubah atau mematuhi
rejimen medis sebagai kurangnya kesiapan. Kesiapsiagaan yang
lebih tinggi dikaitkan dengan hasil pengobatan yang lebih baik.
Oleh karena itu, mempersiapkan perempuan secara mental dan
fisik untuk proses pengobatan infertilitas sangat penting (Dalton
& Gottlieb, 2003). Penggunaan intervensi keperawatan yang tepat
untuk meningkatkan kesiapan kesuburan wanita dapat membantu
memastikan kepatuhan terhadap pengobatan. Pendekatan
keperawatan holistik harus digunakan selama asuhan keperawatan
wanita yang menjalani perawatan infertilitas. Hypnofertility
mengklaim bahwa pikiran sangat mempengaruhi tubuh dan
kesuburan adalah fungsi alami.
Tujuan Penulisan Penelitian ini menggunakan intervensi berbasis Hypnofertility
untuk menentukan apakah intervensi ini akan mengarah pada
peningkatan kesiapan kesuburan dan hasil kehamilan dan
penurunan kadar kortisol pada wanita yang menjalani perawatan
In Vitro Fertilization (IVF).
Subjek Penelitian 61 wanita Turki dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan
(kelompok intervensi: 30, kelompok kontrol: 31).
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan kohort prospektif
design dan randomized controlled trial
Hasil Asuhan keperawatan berbasis hipnofertilitas meliputi afirmasi,
visualisasi, imajinasi, dan relaksasi dari hari pertama perawatan
sampai hari tes kehamilan. Skala Kesiapsiagaan Kesuburan,
sampel air liur untuk tingkat kortisol, dan hasil tes kehamilan
digunakan untuk pengumpulan data (P = 0.00). Meskipun
kesiapan kesuburan lebih tinggi pada kelompok intervensi,
perbedaannya tidak signifikan secara statistik (P = 0,13).
Meskipun intervensi meringankan wanita selama proses
pengobatan, tidak ada efek yang diantisipasi pada hasil kehamilan
(P = 0,75). Asuhan keperawatan berbasis hipnofertilitas secara
signifikan mengurangi kadar kortisol, menunjukkan bahwa
intervensi membantu wanita rileks.

Review Jurnal 5
Judul Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan dan Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhinya
Jurnal Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Volume Volume 3 Nomor 2 Halaman 147-159
Tahun 2016
Penulis Juli Oktalia dan Herizasyam
Latar Belakang Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental
dari setiap ibu. Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan
sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan
dengan baik, maka akan berdampak positif pada kondisi janin dan
adaptasi fisik dan psikologis dari ibu menjadi lebih baik.
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kesiapan Ibu
menghadapai kehamilan dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya.
Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang datang ANC di dua
Puskesmas Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Ciracas Jakarta
Timur bulan Agustus – Oktober 2015.
Metode Penelitian Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah ibu yang mengalami kehamilan
primigarivida dan berkunjung ke Puskesmas di wilayah
Kecamatan Jakarta Timur berjumlah 96 orang.
Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purpusive
sampling.
Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh
responden, dengan analisa data menggunakan analisa univariat
dan bivariate.
Hasil Hasil penelitian: terdapat hubungan yang signifikan antara faktor
tingkat pendidikan suami, pendapatan Pasangan Usia Subur,
pengetahuan Ibu dan tingkat keterpaparan informas dengan
kesiapan Ibu menghadapi kehamilan (P value < 0,05). Hasil
analisis regresi menemukan bahwa faktor pendapatan pasangan
usia subur dan keterpaparan informasi adalah faktor paling
dominan dalam mempengaruhi kesiapan Ibu dalam menghadapi
kehamilan (P Value < 0,05).

Review Jurnal 6
Judul Pengetahuan, Sikap, dan Efikasi Diri Wanita Usia Subur Terkait
Asuhan Prakonsepsi
Jurnal Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Volume Volume 13 Nomor 1 Halaman 270-282
Tahun 2021
Penulis Wiwin Widayani dan Kurniaty Ulfah
Latar Belakang Asuhan prakonsepsi memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan wanita sebelum konsepsi agar dapat
menghasilkan kehamilan yang sehat. Diperlukan kesadaran dan
perilaku yang baik bagi setiap wanita usia subur agar dapat
mengoptimalkan asuhan prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan efikasi diri
wanita usia subur terkait asuhan prakonsepsi.
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan,
sikap, dan efikasi diri wanita usia subur terkait asuhan
prakonsepsi.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah wanita usia subur dengan rentang usia
15-49 tahun.
Metode Penelitian Metode penelitian deskrptif dengan rancangan survei.
Besar sampel penelitian adalah sebanyak 82. Sampel diambil
secara consecutive sampling pada saat wanita datang ke fasilitas
kesehatan/klinik bidan yang ada di wilayah lokasi penelitian.
Pengolahan dan analisis data penelitian dilakukan mulai dari
pengeditan, pengodean, dan entry data ke dalam program
komputer menggunakan perangkat lunak SPSS 16. Analisis yang
digunakan adalah analisis univariabel.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari
responden memiliki pengetahuan tentang asuhan prakonsepsi
pada kategori cukup (41,5%), sikap responden terkait asuhan
prakonsepsi sebagian besar berada pada kategori cukup (59,8%),
dan efikasi diri responden terkait asuhan prakonsepsi sebagian
besar berada pada kategori tinggi (65,9%). Upaya promosi dan
pendidikan kesehatan terkait asuhan prakonsepsi kepada
masyarakat terutama WUS perlu ditingkatkan.

Review Jurnal 7
Judul Hypnofertility-Based Nursing Care in Relieving Stress for
Women with Need for Fertility Support
Jurnal BIOMEDICAL: Journal of Scientific and Technical Research
Volume Volume 33 Nomor 4 Halaman 2594-25951
Tahun 2021
Penulis Sevcan Fata dan Merlinda Alus Tokat
Latar Belakang Masalah kesuburan merupakan sumber utama stres bagi pasangan.
Stres juga diketahui memainkan peran penting dalam mengurangi
kesuburan. Hypnofertility merupakan metode yang dapat
digunakan untuk menghilangkan stres. Dasar Hypnofertility
didasari oleh filosofi HypnoBirthing. “Program Dukungan
Hypnofertility” diciptakan oleh pendidik HypnoBirthing Institute
Sherry Gilbert pada tahun 2013 untuk memastikan penggunaan
Hypnofertility pada pasangan yang mengalami masalah
kesuburan. Prinsip dasarnya adalah bahwa kesuburan adalah
fungsi alami. Pada artikel ini telah disusun rencana intervensi
sampel berdasarkan Program Dukungan Hypnofertility yang dapat
dilakukan perawat kepada wanita yang mendapatkan dukungan
fertilitas dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir.
Dalam rencana intervensi, cara stres mempengaruhi kesuburan
dan inisiatif yang dapat dilakukan untuk daerah yang terkena
dijelaskan secara rinci. Penggunaan Asuhan Keperawatan
Berbasis Hypnofertility akan memberikan pendekatan yang
holistik, sistematis dan berbasis pengetahuan kepada wanita.
Program ini dapat efektif dalam mengurangi stres wanita,
meningkatkan hasil kehamilan dan mengubah kepercayaan dan
perspektif perawat.
Tujuan Penulisan Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan
hypnofertility dalam asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan sistematis untuk mengurangi stress pada wanita
dengan masalah kesuburan.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari
beberapa jurnal berupa literatur sistematis dari database
internasional.
Metode Penelitian Metode: Metode penelitian systematic review
Hasil Fakta bahwa asuhan keperawatan Berbasis Hypnofertility adalah
noninvasif, murah dan mudah diterapkan penting bagi perawat
untuk digunakan dalam asuhan keperawatan. Penggunaan
program ini oleh perawat klinisi dalam perawatan akan
memberikan pendekatan yang sistematis, holistik dan berbasis
pengetahuan kepada wanita. Diperkirakan program ini akan
efektif dalam mengurangi stres wanita, meningkatkan hasil
kehamilan dan mengubah kepercayaan dan perspektif terhadap
perawat. Perawat peneliti juga dapat merencanakan penelitian
pada subjek untuk mengevaluasi efektivitas Hypnofertility pada
stres dan hasil kehamilan wanita dengan masalah kesuburan.

Review Jurnal 8
Judul Efektivitas Kartu Cegah Stunting Terhadap Pengetahuan Calon
Pengantin di KUA Kota Parepare
Jurnal Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
Volume Volume 4 Nomor 3 Halaman 332-341
Tahun 2021
Penulis Fitriani, Ramlan dan Ayu Dwi Putri Rusman
Latar Belakang Persiapan kehamilan yang rendah mengakibatkan komplikasi
kehamilan dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas bagi ibu
dan janin. Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan
sebelum masa kehamilan, sehingga akan berdampak positif pada
kondisi calon ibu dan janin.
Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kartu cegah
stunting terhadap pengetahuan kehamilan calon pengantin di KUA
Kota Parepare
Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah jumlah populasi seluruh calon
pengantin wanita selama 1 bulan adalah 87 orang calon pengantin
yang terdaftar di KUA Kota Parepare.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian metode Eksperimen dalam
bentuk quasi eksperimen rancangan one group pretest-posttest.
Sampel dalam penelitian ini adalah 71 responden. Pemilihan
sampel dilakukan dengan semua calon pengantin yang terdaftar di
seluruh KUA Kota Parepare.
Analisis data yang digunakan yaitu bivariat dan univariat dengan
menggunakan SPSS dengan menggunakan SPSS dengan uji
tatistic paired t-test dengan tingkat kepercayaan 5%.
Hasil Penelitian ini menunjukkan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata pengetahuan
sebelum dilakukan permainan kartu sebesar 25,43 dan sesudah
dilakukan permainan kartu pengetahuan meningkat menjadi
29,00, sehingga selisih perubahan pengetahuan sebesar 3,7 maka
pemberian kartu cegah stunting efektif terhadap peningkatan
pengetahuan calon pengantin (p= 0,000 <0,05) sehingga kartu
cegah stunting dapat digunakan sebagai media pendidikan
kesehatan. Berdasarkan kesimpulan maka disarankan untuk
meneliti variabel lain sebagai variabel independen yang dapat
mempengaruhi kartu cegah stunting terhadap pengetahuan calon
pengantin, dan melakukan uji multivariat untuk melihat hubungan
yang paling signfikan dalam penelitian.

Review Jurnal 9
Judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Pemberian Buku
Saku Perkasa (Persiapan Keluarga Sehat) Terhadap Kesiapan
Menikah Calon Pengantin
Jurnal Jurnal Kebidanan Indonesia
Volume Volume 12 Nomor 1 Halaman 24-33
Tahun 2021
Penulis Dheny Rohmatika, Aris Prastyoningsih dan Eni Rumiyati
Latar Belakang Perkawinan adalah untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang
bahagia, tentram, aman serta nyaman. Maka dari itu, setiap calon
pengantin hendaknya mempunyai bekal yang cukup untuk
menyiapkan kebutuhan yang nantinya akan dihadapi dalam
membina rumah tangga, baik moril maupun materil Oleh karenaya
sangat dibutuhkan adanya tindakan pencegahan, tindakan
pencegahan ini tidak cukup hanya diterapkan kepada pasangan
yang telah menikah, namun sangat penting untuk diketahui sejak
dini oleh pasangan yang berencana melakukan pernikahan atau
pada calon pengantin. Hal ini dilakukan agar calon pengantin
dapat mempersiapkan diri menjalani kehidupan berkeluarga.
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan dengan metode pemberian buku saku PERKASA
(Persiapan Keluaga Sehat) terhadap kesiapan menikah calon
pengantin di Puskesmas Gambirsari surakarta.
Subjek Penelitian Populasi penelitian calon pengantin melakukan kunjungan
Puskesmas Gambirsari Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain Eksperimen dengan
pendekatan Pra-Eksperimen dengan rancangan One Group
Pretest-Posttest. Populasinya yaitu berjumlah 36 responden.
Teknik pengambilan sampel adalah Total Sampling dengan
kriteria belum pernah menikah dan berusia reproduktif.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan
sebelum dan sesudah, bukusaku PERKASA (persiapan keluarga
sehat). Analisis data mengguanakan uji Wilcoxon test.
Hasil Penelitian ini mengunkan uji statistik Wilcoxon uji Wilcoxon test.
yang hasilnya nilai z -2,828 dan signifikansi p 0,005 (p>0.050)
jadi dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan sebelum dan
sesuDah intervesi pemberian buku saku PERKASA pada calon
pengantin (Catin) untuk kesiapan menikah. Dengan demikian
dapat disimpulkan secara statistik diyakini ada pengaruh
pemberian buku saku PERKASA bagi catin terhadap kesiapan
menikah calon pengantin. Buku saku PERKASA ini sangat layak,
praktis dan Efektif digunkan sebagai media informasi dalam
memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatanbagi calon
pengantin di puskesmas Gambirasari Surakarta.

Review Jurnal 10
Judul Pengaruh Status Gizi Prakonsepsi Dengan Berat Badan Lahir Bayi
Pada Ibu Bersalin di Kota Padang
Jurnal Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volume Volume 11 Nomor 2 Halaman 83-89
Tahun 2020
Penulis Ayudia
Latar Belakang Indonesia saat ini masih banyak masalah kesehatan yang terjadi
pada perempuan seperti Kekurangan Energi Kronik (KEK),
Anemia dan HIV. Begitu Juga dengan Kondisi Kesehatan Bayi
Baru Lahir seperti Premature, BBLR dan cacat bawaan.
Berdasarkan Riskesdas (2018), Kekurangan energi kronik pada
ibu hamil sebesar 17,3% sedangkan pada Wanita Usia subur tidak
hamil sebesar 14,5 %. Angka kejadian anemia pada ibu hamil
meningkat dari 37,1 % pada tahun 2013 menjadi 48,9 % Pada
Tahun 2018. Begitu Juga dengan Kondisi Bayi Baru Lahir dengan
prematur sebesar 29,5 % dan BBLR sebesar 6,2%. Bayi Baru
Lahir di Sumatera Barat, dengan kejadian BBLR sebesar 4,6 %,
PB < 48 cm sebesar 19,8 %. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
status Gizi selama kehamilan yang buruk. Banyak penelitian yang
membuktikan bahwa untuk mendapatkan hasil bayi yang sehat
seperti berat badan lahir yang normal, dapat dilakukan intervensi
perbaikan status gizi sebelum hamil.
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untung mengetahui pengaruh status gizi
prakonsepsi dengan berat badan lahir pada bayi.
Subjek Penelitian Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang berada di kota padang.
Dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan rancangan
Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
Retrospektif. Analisa Data menggunakan uji Korelasi Regresi
pada tingkat kemaknaan p< 0,05.
Hasil Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang sangat
kuat dan signifikan antara IMT prakonsepsi dengan berat badan
lahir bayi (r=0,883; p= 0,000). Hasil analisis terdapat pengaruh
dengan r2 sebesar 0,780, yang artinya status gizi prakonsepsi
berpengaruh sebesar 78% terhadap Berat Badan Lahir bayi.

E. Kesimpulan
Berdasarkan analisa beberapa jurnal diperoleh kesimpulan bahwa asuhan prakonsepsi dan
persiapan kehamilan meliputi persiapan aspek psikologis salah satunya dengan melakukan
terapi hypnofertility; persiapan aspek fisik yaitu dengan menata pola hidup sehat, mencapai
berat badan ideal, menjaga pola makan, olahraga secara rutin, menghilangkan kebiasan buruk,
bebas dari penyakit dan tidak menggunakan kontrasepsi; persiapan aspek pengetahuan dengan
menerima informasi mengenai masa subur dan kembalinya masa subur setelah mendapat
kontrasepsi; serta persiapan aspek finansial.

F. Kelebihan dan Kekurangan


Jurnal Kelebihan Kelemahan
1  Sampel yang digunakan cukup  Peneliti tidak menampilkan teknik
besar. analisis data dalam penelitian ini.
 Penelitian ini memberikan  Peneliti tidak menunjukkan tabel dan
informasi bermanfaat bagi grafik hasil penelitian.
tenaga kesehatan dalam
mengetahui probabilitas untuk
mencapai kehamilan setelah
berhenti menggunakan alat
kontrasepsi.
 Literatur yang digunakan cukup
relevan dengan tema penelitian.
2  Penelitian ini memberikan  Tidak terdapat saran penelitian.
gambaran mengenai faktor  Sampel yang digunakan sedikit.
resiko ibu hamil primigravida  Pembahasan penelitian belum
yang mengalami KEK. Sehingga memunculkan pembahasan dari
hasil penelitian ini dapat sumber internasional.
digunakan sebagai gambaran
prakonsepsi pada wanita usia
subur dalam menghadapi
kehamilan.
 Peneliti memaparkan data
dengan jelas dan mudah
dipahami melalui data pada tabel
dengan lengkap. Bahasa yang
digunakan sesuai dengan kaidah.
 Hasil penelitian dan pembahasan
diuraikan dengan singkat dan
jelas sehingga pemahaman
kepada jurnal penelitian ini lebih
mudah.
3  Penelitian ini menunjukkan  Peneliti tidak mencantumkan teknik
bahwa pendidikan kesehatan pengambilan sampel pada penelitian
skrining prakonsepsi lebih baik ini.
dilakukan dengan metode peer  Sampel yang digunakan berjumlah
educator yakni dengan sedikit.
melibatkan tenaga kesehatan,
sehingga pasangan usia subur
dapat mengetahui pentingnya
melakukan skrining prakonsepsi.
 Peneliti memaparkan data
dengan jelas dan mudah
dipahami melalui data pada tabel
dengan lengkap. Bahasa yang
digunakan sesuai dengan kaidah.
4  Penelitian ini menunjukkan  Sampel yang digunakan berjumlah
bahwa dengan hypnofertility sedikit.
kadar kortisol dalam tubuh dapat  Peneliti tidak menampilkan teknik
turun secara signifikan sehingga pengambilan sampel dan metode
membuat klien lebih rileks. analisis data.
 Penelitian ini sangat bermanfaat
bagi tenaga kesehatan, dengan
menerapkan hypnotherapy klien
akan lebih nyaman dan terbuka
untuk berkonsultasi.
 Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara
tingkat stress dan kesuburan.
 Liretur yang digunakan sangat
relevan sehingga dapat
memperkuat hasil penelitian.
5  Penelitian ini menunjukkan  Pembahasan penelitian belum
bahwa sebagian besar ibu tidak memunculkan pembahasan dari
memiliki kesiapan dalam sumber internasional.
menghadapi kehamilan,  Tidak terdapat saran penelitian.
sehingga penting bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan
dalam membantu ibu untuk
mempersiapkan kehamilannya
salah satunya dengan
memberikan pengetahuan
persiapan kehamilan sehat.
6  Penelitian ini menunjukkan  Pembahasan penelitian belum
bahwa masih sedikit wanita yang memunculkan pembahasan dari
memiliki pengetahuan baik sumber internasional.
tentang prakonsepsi. Hal ini
berarti bahwa akses terhadap
informasi mengenai prakonsepsi
masih terbatas. Untuk itu, upaya
promosi/edukasi asuhan
prakonsepsi pada wanita dan
pasangannya perlu ditingkatkan.
7  Metode penelitian systematic  Diperlukan penelitian lebih lanjut
review yang digunakan dalam mengenai penggunaan intervensi
penelitian ini sangat sistematis. hyonofertility.
Karena metode ini menganalisis
data secara ketat, sehingga dapat
meminimalkan bias.
 Penelitian ini menunjukkan
bahwa afirmasi positif yang
diberikan pada klien dapat
mengurangi tingkat stress
sehingga dapat mempengaruhi
kesuburan secara positif.
 Referensi yang digunakan sangat
relevan sehingga dapat
memperkuat hasil penelitian.
8  Penelitian ini bermanfaat dalam  Peneliti tidak menjelaskan prosedur
mengatasi tingginya prevalensi pemberian intervensi.
stunting dengan pencegahan  Media yang digunakan tidak
melalui pendekatan gizi dengan dijelaskan secara detail.
memberikan edukasi mengenai
pentingnya perbaikan gizi dan
kesehatan adalah remaja, calon
pengantin, ibu hamil.
 Metode pendidikan kesehatan
yang terdapat dalam penelitian
ini merupakan inovasi dalam
media promosi kesehatan.
9  Melalui penelitian ini buku saku  Jumlah sampel sedikit
PERKASA dapat digunakan  Metode penelitian quasi
sebagai media pendidikan eksperimental yang digunkan dalam
kesehatan dalam meningkatkan mengembangkan sebuah inovasi
pengetahuan dan dinilai lemah. Peneliti bisa
mempersuapkan calon pengantin menggunakan metode penelitian
dan pasangan usia subur dalam Research and Development dalam
pengembangan sebuah inovasi.
merencanakan keluarga yang
sehat dan sejahtera.
 Buku saku PERKASA dalam
penelitian ini dapat membantu
tenaga kesehatan khusunya
bidan dalam memberikan
konseling pranikah kepada calon
pengantin dalam menghadapi
keluarga sehat dan bahagia
terkhusunya dalam menghadapi
kehamilan dan persalinan aman,
mencegah faktor resiko
kehamilan maupun persalianan.
10  Hasil penelitian ini menunjukkan  Sampel yang digunakan berjumlah
bahwa terdapat pengaruh status sedikit.
status gizi ibu sebelum hamil
dengan berat badan lahir bayi.
Hal ini berarti bahwa status gizi
sebelum hamil akan
mempengaruhi kesehatan ibu
selama kehamilan dan
mempengaruhi kesehatan janin
selama dalam kandungan.

G. Daftar Pustaka
Ayudia. Pengaruh Status Gizi Prakonsepsi Dengan Berat Badan Lahir Bayi Pada Ibu Bersalin
di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika. Vol. 11 (2): 83-89. 2020.
Dheny Rohmatika, Aris Prastyoningsih dan Eni Rumiyati. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Metode Pemberian Buku Saku Perkasa (Persiapan Keluarga Sehat) Terhadap
Kesiapan Menikah Calon Pengantin. Jurnal Kebidanan Indonesia. Vol. 12 (1): 24-33.
2021.
Fitriani, Ramlan dan Ayu Dwi Putri Rusman. Efektivitas Kartu Cegah Stunting Terhadap
Pengetahuan Calon Pengantin di KUA Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan
Kesehatan. Vol. 4 (3): 332-341. 2021.
Juli Oktalia dan Herizasyam. Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan dan Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. Vol 3 (2): 147-159. 2016.
Ketut Pramana Adiputra, IGN Indraguna Pinatih dan Luh Seriani. Perbedaan Persiapan
Prakonsepsi Ibu Hamil Primigravida yang Mengalami Kurang Energi Kronik dan Tidak
Kurang Energi Kronik Di Puskesmas Gianyar 1 Periode Januari-Agustus 2017. E-Jurnal
Medika Udayana. Vol 7 (3): 121-124. 2018.
Reni Dwi Setyaningsih, Siswanto Agus Wilopo dan Ova Emilia. Pemulihan Kesuburan
Setelah Pemakaian Alat Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur di Indonesia. Media
Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar. Vol. 16 (1): 110-117. 2021.
Sevcan Fata dan Merlinda Alus Tokat. Hypnofertility-Based Nursing Care in Relieving Stress
for Women with Need for Fertility Support. BIOMEDICAL: Journal of Scientific and
Technical Research. Vol. 33 (4): 2594-25951. 2021.
Sevcan Fata, PhD dan Merlinda Alus Tokat, PhD. Does Hypnofertility-Based Nursing Care
Affect Cortisol Levels, Fertility Preparedness, and Pregnancy Outcomes in Women
Undergoing In Vitro Fertilization? A Randomized Controlled Trial. Biological Research
for Nursing. Vol. 20 (10): 1-13. 2020.
Wiwin Widayani dan Kurniaty Ulfah. Pengetahuan, Sikap, dan Efikasi Diri Wanita Usia
Subur Terkait Asuhan Prakonsepsi. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung.
Vol. 13 (1): 270-282. 2021.
Yulizawati, Lusiana El Sinta B, Ayu Nurdiyan, Aldina Ayunda Insani. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Metode Peer Education Mengenai Skrining Prakonsepsi Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur di Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2016.
Journal of Midwifery: Research and Practice. Vol. 1 (2): 11-20. 2016.

Anda mungkin juga menyukai